“CINDERELLA KERATON”
KELAS XII MIPA 6
SMA NEGERI 1 LUBUK SIKAPING
Tokoh tokoh dalam drama cinderella keraton
1. Laras
2. Ibu tiri
3. Ajeng
4. Sekar
5. Pangeran
6. Kanjeng ratu
7. Ajudan 1
8. Ajudan 2
9. Penjual(ada beberapa)
10.Peri burung
11.Roh pohon
12.Tamu lelaki
Diawali dengan tarian
(Laras menghidupkan api di tungku)
Laras : tinggal menunggu semuanya matang, setelah itu pekerjaanku akan beres,
bagaimana bias hidup seperti ini, huft sudah lah Laras sudah jangan bersedih ingat
kata ibu dan ayah Laras tidak boleh bersedih laras jangan khawatir, Ibu dan ayah
sudah tenang disana
(pasar)
(tiga orang perempuan berjalan sambil mngipas-ngipaskan kipas yang berada di tangannya
masing-masing)
Ajeng : ah Ibu Ih aku sudah lelah sekali berjalan-jalan terus, ingin deh makan
disini
Jilbab hitam : iiihhh aku kan belum selesai belanja aja
Ajeng : siapa
Sekar : aku lah
Ajeng : kita ga peduli
Ibu : sudah sudah, Ajeng kamu mau makan apa nak nanti kita cari makan bareng
ibu, nah sekar amu kurang beli apa saying udah beli aja nanti kita suruh si laras
bawakan, ngomomg-ngomong dimana anak itu. LARAAASSS
(laras pun dating dengan tergesa tesa dan menundukkan kepalanya
Laras : iya ibu tiri
Ibu : ngomong apa kamu barusan? Ibu tiri? Gadis kotor sepertimu memanggilku
ibu tiri di depan banyak orang, lihat badanmu lihat pakaian mu dan lihat
pakaianku, panggil aku nyonya, lain kali kau panggil aku ibu lagi awas saja kau,
PAHAM!
Laras : paham nyonya, maafkan aku
Ibu : aku dan ajeng akan mencari makan, kau ikuti sekar dan bawakan
belanjaannya, ayo ajeng ( sambil berjalan meninggalkan laras)
Laras : apa yang bias aku bantu
Sekar : Lama baget sih! Aku mau itu cepetan
(laras dan sekar berjalan menuju salah satu penjual dengan larasa yang
membawakan barang-barang belanjaan sekar, sekar dan ajeng pun melihat-lihat di
salah satu tempat penjual dan datanglah seorang pemuda)
Pemuda : permisi
Penjual : iya ada apa tuan?
Pemuda : apakah ditoko ini menjual perhiasan
Penjual : ya, disi banyak perhiasan bagus, apa yang anda cari?
Pemuda : sebuah cincin
Penjual : cincin yang seperti ini?
Pemuda : oh saya mau yang ini
Penjual : lima ratus ribu tuan
Pemuda : lima ratus ribu?
Penjual : ya
Pemuda : oh baiklah saya beli ini uangnya
Penjual : terima kasih
Pemuda : terima kasih
( pemuda tadi pun berjalan ke tempat penjual lain)
Penjual : silahkan tuan
Pemuda : Ah, bungan yang peling indah yag dijual di toko ini
Penjual : yang paling indah?
Pemuda : iya
Penjual : oh ada ada tuan, ini tuan silakan
Pemuda : ini?
Penjual : iya tuan
Pemuda : berapa harganya?
Penjual : cukup 10.000 saja tuan
Pemuda :10.000?
Penjual :iya
Pemuda : oke saya beli ini, sebentar
Penjual : baik tuan
Pemuda : sebentar saya cari dompet say dulu, dimana dompet saya tadi( sambil
mencari cari dompetnya)
Laras : permisi tuan, barangmu terjauh tuan
Pemuda : Oh terima kasih, ngomong-ngomomg siapa namamu?
Sekar : Eh Laras! Lagi ngapain kamu disini
Laras : begini sekar dia ini-
Sekar : sudah bawakan ini! Gausah banyak ngomong!
Ibu : Ah sekar dari mana kamu nak
Sekar : ini habis beli cincin
Ibu : oh bagus sekali cincinnya
Ajeng : bagusan punyaku kali
Ibu : ah Hahahahha sama bagusnya ajeng
Prajurit tersebut pun berjalan meninggalkan penjual bunga tadi dan bergumam
sendiri
Prajurit : oke, snack sudah bunga pun sudah, roti? Kira-kira-
Dan ditenganpraurit berbicara sendiri datanglah seorang pemuda mendekat dan
bertanya
Pemuda : pengumuman tadi dari kanjeng ratu prajurit?
Prajurit : memang benar tuan, pengumuman itu berasal dari kanjeng ratu untuk
mencarikan pangeran pasangan hidup, eh? Oh pangeran sedang apa yang mulia
disini? Seharusnya anda langsung ke keraton
(ternyata pemuda tersebut adalah pangeran dari keraton kerajaan)
Pangeran : halah, tidak ada yang tahu aku berada disini, aku memang sangat rindu
dengan kesibukan yang ada di kota ini, karena itulah aku sengaja pulang
menggunakan kapal biasa yang turun di pelabuhan kota , lagipula jika aku
menggunakan kapal keraton maka semuanya kan heboh, akan ribet dan aku tidak
akan mendengar pengumuman mu barusan yang melibatkanku tanpa
sepengetahuanku, aku tahu ibunda memang menginginkan yang terbaik tapi aku
merasa tidak begitu caranya, tolong ajudan jangan bicara pada siapapun kalau aku
ada disini
Prajurit : hmm yayaya, malah jadi curhat
Pangeran : kau jangan begitu lah ajudan, kau kan temanku satu-satunya di keraton
Prajurit : mohon maaf yang mulia( sambil membungkukkan badan)
Pangeran : tidak apa ajudan
Prajurit : saya sedang sibuk sekali menyelesaika tugas yang lainnya yang mulia
Pangeran : oh silahkan ajudan, silahkan lanjutkan tugasmu iti
Prajurit : permisi yang mulia
Di Keraton…
Kanjeng ratu keraton sedang duduk dan ditemani pelayan lerajaan yang sedang
menyiapkan minuman untuk kanjeng ratu tersebut, dan sat itu tibalah pangeran
Pangeran : ibunda.. aku sudah kembali
Ratu : oh pangeran kecil ibu sudah kembali? Duduklah bersamaku
Pangeran : (duduk di kursi di samping ratu) terima kasih ibunda
Ratu : mari minum teh dengan ibu
Pangeran : tunda dulu ibunda, aku pikir kita perlu membicarakan tentang pesta
tersebut
Ratu : apa yang ku bicarakan nak? Mm mau kue? (sambil mengambilkan kue)
Pangeran : jangan coba-coba untuk mengganti topik ibunda, ibunda akan
menggelar pesta dansa, pangeran akan berpartisipasi, seluruh gadis muda baik
pejabat maupun rakyat jelata diundang, tidakkah seharusnya ibunda berbicara
denganku soal itu
Ibunda : itu perayaan untuk ulang tahunmu
Pangeran : perayaan ulang tahunku masih empat bulan lagi ibunda
Ratu : itu pesta kejutan untuk kepulanganmu
Pangeran : (berdiri) ibu aku memang tahu ibunda menginginkan yang terbaik
untukku, tetapi soal jodoh dan pasangan hidup biarkan aku yang memilih sendiri
Ratu : ( berdiri dan berjalan kea rah pangeran ) oh pangeran ibu sudah tumbuh
besar ternyata, baiklah, tapii ibu tidak bias membatalkan pesta ini, jadi jangan
harap dengan ceramahmu ibu akan membatalkan acara besar ini
Pangeran : Oh tolong ibunda, jangan coba-coba untuk mencampuri kehidupan
pribadiku
Ibunda : apa maksudmu dengan kehidupan pribadi? Aku juga memikirkan kerajaan
ini, ayahmu sudah tidak lagi disini dan seharusnya kau yang menjadi penerusnya
tapi kau belum juga beristri (berjalan ke belakang dankembali duduk di kursinya
semula) aku hanya melakukan tugasku sebagai kanjeng ratu kerton dan sebagai
ibumu.
Lalu setelah kanjeng ratu selesai bicara datanglah prajurit kerajaan menghadap ratu
Prajurit : permisi yang mulia, mendengar percakapan para yang mulia dan
mungkin bukan tempat saya utuk berpendapat
Ratu dan pangeran : (serentak) memang bukan
Prajurit : tapi yang mulia, yang mulia kanjeng ratu memang benar acara ini tidak
bisa dibatalkan, jadi ikuti dulu saja pangeran
Ratu : akhirnya seseorang setuju denganku juga
Prajurit : dan jika pangeran menemukan cinta sejatinya di pesta dansa itu bukankah
itu bagus pangeran ? tapi kalau memang saat itu tidak juga hamba mohon hargai
keputusan pangeran ( sambil menunduk pada ratu)
Pangeran : oh ajudan aku sangat setuju dengan kata-katamu itu, tapi berjanjilah
ibunda jika aku tidak menemukan jodohku di pesta dansa malam itu, maka sekali
lagi biarkan aku sendiri yang mencarinya
Ratu : Yaudah lakukan sesukamu
Pangeran : Terima kasih
(music ; ibu tiri, ajeng dan sekar datang mendekat ke laras dan mengarahkan
kipasnya masing-masing pada laras)
“ kau ingin pergi ke festival” ( balas ibu titi juga dengan bernyanyi)
(narrator ; ‘ibu tiri itu selalu saja ingin mengganggu pekerjaan laras’)
“kau si laras ke festival” (lanjut ajeng ; lagu)
“ kau laras ke festival, ke festival, festival? Festival ratu?”( lanjut sekar dan ajeng ;
lagu)
(narrator ; ‘laras hanya bisa diam dan bersabar’)
“ ke festival HAHAHA” (lanjut ibu : lagu)
“lihat bajumu, lihatlah bajumu bahan tertawaan itulah kamu, masih ingin pergi ke
festival dan bertemu dengan pangeran HAHAHAHAHAHAHAHA”
(narrator ; ‘oh tidak ibu tiri punya rencana licik untuk laras ‘ )
Ibu tiri : (melempar wadah berisi kacang) aku sudah menumpahkan kacang-
kacangan yang harus kau kumpulkan sebelum satu jam berakhir, kalau tidak kau
tidak pergi bersama kami, ayo anak-anak ( pergi meninggalkan laras)
(narrator ; ‘ tenang teman-teman burungnya siap membantu’)
laras meninggalkan anting ibunya didekat kursi itu lalu pergi meninggalkan
festival itu
selang beberapa waktu pangeran datang keruangan itu sambil membawa minum
Ibu tiri : laras, sekarang kamu dapat hidup bahagia dengan dia da tinggal di
istana. Kami mohon maaf atas perlakuan kami kepadamu.
Laras : Jangan khawatir. Aku telah memaafkan kalian sejak pertama. Dan aku
ingin kau tinggal di istana bersama kami.
Ajeng : Oh,laras. Kamu adalah seorang wanita sempurna. Terimakasih banyak
laras
Pangeran : laras, mari kita pergi.
Laras : Baik pangeran.
Akhirnya, laras dan pangeran menikah. Dan laras hidup bahagia bersama pangeran.