Anda di halaman 1dari 6

CAPAIAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Teknologi Konstruksi dan Properti


Program Keahlian : Teknik Furnitur
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Teknik Furnitur
Waktu : 216 Jam Pelajaran

A. Rasional
Dasar-Dasar Teknik Furnitur merupakan mata pelajaran dasar kejuruan
pada Program Keahlian Teknik Furnitur, berfungsi untuk memberi bekal
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan mendasari penguasaan
kompetensi pada mata pelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII.
Peserta didik juga dikenalkan dengan perkembangan produksi furnitur
secara massal mekanis dengan cepat dan murah yang semula
menggunakan kayu utuh digantikan oleh kayu olahan atau bahan/material
baru lainnya, serta desain dan produksi furnitur yang ramah lingkungan
untuk menjawab isu kemajuan teknologi untuk kesejahteraan umat
manusia dan lingkungan tempat tinggalnya.

Ruang lingkup materi Dasar-dasar Teknik Furnitur membekali peserta


didik dalam pekerjaan produksi furnitur meliputi wawasan teknik furnitur,
kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup (K3LH),
menggambar teknik dasar, pemilihan kayu untuk produksi furnitur,
pembuatan sambungan dengan peralatan tangan dan mesin tangan,
perawatan peralatan tangan dan mesin tangan.

Pada pembelajaran dasar-dasar teknik furnitur peserta didik diajak


melaksanakan pembelajaran untuk memperoleh hard skills dan soft skills
dengan menerapkan ilmu dan teknologi dalam mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila yaitu berpikir kritis, kreatif dan analisis, jujur, tekun, teliti,
cermat serta tanggung jawab, menghargai perbedaan pendapat, bekerja
bergotong royong, membangun interaksi dan komunikasi secara aktif antar
peserta didik.

Pembelajaran dasar-dasar teknik furnitur dapat dilakukan secara sistem


blok yang terintegrasi pada kegiatan pembelajaran dengan mata pelajaran
lain ataupun berdiri sendiri sebagai pengenalan dan pendukung fakta dan
konsep pada mata pelajaran lain. Model pembelajaran yang digunakan
diharapkan dapat membentuk peserta didik menjadi masyarakat beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar
kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Furnitur bertujuan membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard
skills dan soft skills) meliputi:
1. Memahami proses bisnis dan profil industri pada desain pemodelan dan
informasi bangunan;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global pada
desain pemodelan dan informasi bangunan;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneur),
serta peluang usaha di bidang teknik furnitur;
4. Memahami Teknik dasar proses produksi pada industri furnitur
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
(K3LH) dan budaya kerja industri di lingkungan kerjanya;
6. Menggambar teknik dasar;
7. Memahami karakteristik dan perlakuan bahan/kayu untuk produksi
furnitur;
8. Memahami pembuatan sambungan dengan peralatan tangan dan mesin
tangan;
9. Memahami perawatan peralatan tangan dan mesin tangan.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Furnitur sebagai kemampuan dasar
dalam memahami dasar pekerjaan furnitur guna mengaktualisasi desain
dan gambar furnitur yang dituangkan pada dasar pekerjaan menggambar
teknik (gambar teknik) yang diawali dengan memahami fakta, konsep,
prinsip tentang perkembangan produksi furnitur, memahami karakteristik
dan perlakuan kayu dan bahan lainnya untuk produksi furnitur, membuat
sambungan/konstruksi furnitur dengan peralatan tangan dan mesin
tangan, perawatan peralatan furnitur dengan prinsip-prinsip kesehatan
dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup.

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja,


jabatan kerja setelah lulus dari program keahlian di satuan pendidikan,
dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk
menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas
dapat dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel;
3. Proyek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumnus atau praktisi industri;
5. Berkunjung pada industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (75%) pada pembelajaran sebelum
mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata
pelajaran.

Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran harus sesuai


dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek
(project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah
(problem-based learning), atau inquiry learning serta metode pembelajaran
antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau
demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan yang
ingin dicapai. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-
tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal
record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, portofolio dan studi kasus. Pembelajaran
Dasar-dasar Teknik Furnitur dapat dilakukan dengan sistem blok (block
system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Furnitur terdiri atas elemen-elemen


berikut ini.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis industri Meliputi proses bisnis secara menyeluruh
furniture bidang industri furnitur mulai dari pemilihan
bahan, desain furnitur, pengerjaan dengan
manual maupun mesin dan finishing.
Perkembangan penerapan Meliputi perkembangan teknologi industri
teknologi dan isu-isu global furnitur saat ini antara lain pengerjaan dengan
pada industri furniture mesin CNC, sampai finishing dengan berbagai
teknologi dan isu-isu global bidang teknik
furnitur seperti bagaimana mewujudkan eco-
friendly dan sustainable furniture.
Profesi dan kewirausahaan Meliputi profesi dan kewirausahaan (job-profile
(job-profile dan dan technopreneurship) serta peluang usaha
technopreneurship), serta pada bidang furnitur.
peluang usaha di bidang
furniture
Teknik dasar proses produksi Meliputi kegiatan praktik singkat yang terkait
pada industri furnitur dengan seluruh proses produksi dan teknologi
yang diaplikasikan dalam industri furnitur,
antara lain pengenalan dan praktik dasar
kayu, mesin kayu, CAD, simulasi CAM-CNC,
furnitur non kayu, dan sejenisnya.
Keselamatan dan Kesehatan Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja
Kerja serta Lingkungan Hidup industri, antara lain: praktik-praktik kerja yang
(K3LH) dan budaya kerja aman, bahaya-bahaya di tempat kerja,
industri prosedur-prosedur dalam keadaan darurat,
dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Gambar teknik Meliputi penerapan teknik dan prinsip
penggunaan alat gambar teknik, pemahaman
dalam menerapkan standar gambar teknik,
dasar gambar proyeksi orthogonal (2D) dan
proyeksi piktorial (3D) baik secara manual
maupun menggunakan aplikasi perangkat
lunak, yang dijadikan dasar dalam desain
furnitur.
Pemilihan kayu untuk Meliputi sifat, karakteristik, dan jenis kayu.
produksi furnitur
Pembuatan sambungan Meliputi pembuatan macam-macam
dengan peralatan tangan dan sambungan dengan peralatan tangan dan
mesin tangan mesin tangan dan cara penggunaannya sesuai
standar, memahami dan menerapkan macam-
macam sambungan pada furnitur.
Perawatan peralatan tangan Meliputi cara menajamkan, menyetel, dan
dan mesin tangan menyimpan peralatan tangan dan mesin
tangan sesuai standar.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik akan mendapatkan
gambaran menyeluruh mengenai program keahlian Teknik Furnitur, dalam
rangka menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan
kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar
Teknik Furnitur:
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis industri furnitur Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami proses bisnis dan profil industri
furniture, meliputi: perencanaan, analisis
kebutuhan pelanggan, strategi implementasi
(instalasi dan konfigurasi), dan perancangan
prosedur kepuasan pelanggan.
Perkembangan penerapan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
teknologi dan isu-isu global memahami penerapan teknologi dan
menganalisis isu-isu global terkait industri
pada industri Furnitur
furnitur.
Profesi dan kewirausahaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
(job-profile dan memahami profesi dan kewirausahaan (job-
technopreneurship), serta profile dan technopreneurship), serta peluang
peluang usaha di bidang usaha di bidang industri furnitur, dengan
furniture melaksanakan pembelajaran berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.
Teknik dasar proses produksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pada industri furnitur memahami teknik dasar proses produksi pada
industri furnitur, melalui pengenalan dan
praktik dasar yang terkait dengan seluruh
proses produksi dan teknologi yang
diaplikasikan dalam industri furnitur, antara
lain pengenalan dan praktik dasar kayu, mesin
kayu, CAD, Simulasi CAM-CNC, furnitur non
kayu, dan sejenisnya.
Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kerja Lingkungan Hidup menerapkan K3LH dan budaya kerja industri,
(K3LH) dan budaya kerja antara lain: praktik-praktik kerja yang aman,
industri bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat, dan
penerapan budaya kerja industri (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menggambar teknik dasar antara lain
penggunaan alat gambar teknik, standar
gambar teknik, dasar gambar proyeksi
orthogonal (2D) dan proyeksi piktorial (3D) baik
secara manual serta menggunakan aplikasi
perangkat lunak, yang dijadikan dasar dalam
menggambar.
Pemilihan kayu untuk Pada akhir fase E, peserta didik mampu
produksi furnitur memilih kayu untuk produksi furnitur secara
mandiri.
Pembuatan sambungan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
dengan peralatan tangan dan menggunakan bermacam-macam peralatan
mesin tangan tangan dan mesin tangan berikut cara
penggunaannya sesuai standar, membuat
macam-macam sambungan pada konstruksi
furnitur baik secara individu atau kerjasama
kelompok.
Perawatan peralatan tangan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
dan mesin tangan merawat, termasuk menajamkan, menyetel,
dan menyimpan peralatan tangan dan mesin
tangan sesuai standar.
E. Referensi
1. Standar Kompetensi Nasional Bidang Teknologi Perkayuan tahun 2003.
2. Kepmenaker Nomor 72 Nomor 2016 tentang SKKNI Kategori Industri
Pengolahan Golongan Pokok Industri Furnitur Bidang Industri Furnitur
Kayu Bagian Pendukung Proses Produksi.
3. Kepmenaker Nomor 143 Nomor 2018 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan
Golongan Pokok Industri Furnitur Bidang Industri Furnitur Kayu.

Anda mungkin juga menyukai