HPHT adalah singkatan dari Hari Pertama Haid Terakhir. Jadi, apabila haid terakhir Anda jatuh pada
tanggal 5-12 Juni, maka hari pertama atau HPHT-nya jatuh pada tanggal 5 Juli.
Pada saat seorang wanita hamil, HPHT penting untuk diketahui. HPHT dapat digunakan untuk
memprediksi HPL (Hari Perkiraan Lahir), dengan rumus sebagai berikut:
Hari + 7 = 5 + 7 = 12
2. Pemeriksaan leopold 1
Tinggi fundus uteri yang diperoleh dari hasil pemeriksaan Leopold 1 ini juga dapat menjadi
cross cek terhadap umur kehamilan yang telah dihitung dari HPHT.
Tabel Umur Kehamilan dan Estimasi Tinggi Fundus Uteri berdasarkan hasil pemeriksaan
Tinggi Fundus Uteri Leopold 1
NO Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri Leopold 1
1 Sebelum 12 minggu Fundus uteri belum teraba
2 Akhir bulan ke-3 Fundus uteri berada pada 1-2 jari di atas simfisis
(12 minggu)
3 Akhir bulan ke- Fundus uteri berada pada pertengahan simfisi-pusat
4 (16 minggu)
4 Akhir bulan ke-5 Fundus uteri berada pada 3 jari di bawah pusat
(20 minggu)
5 Akhir bulan ke-6 Fundus uteri berada setinggi pusat
(24 minggu)
6 Akhir bulan ke-7 Fundus uteri berada pada 3-4 jari di atas pusat
(28 minggu)
7 Akhir bulan ke-8 Fundus uteri berada pada pertengahan pusat-PX
(32 minggu)
8 Akhir bulan ke-9 Fundus uteri berada atau 3-4 jari di bawah PX
(36 minggu)
9 Akhir bulan ke- Fundus uteri berada pada pertengahan pusat-PX
10 (40 minggu)
Pada pemeriksaan Leopold 1 juga meraba adanya bagian janin yang berada di
area fundus uteri. Deskripsi terhadap bagian janin yang berada di area fundus uteri, apabila
teraba bagian janin yang keras, bundar maka interpretasinya bagian yang berada di area
fundus uteri adalah kepala, berarti peluang letak janin memanjang dan presentasinya adalah
bokong. Biasanya kalau kepala berada di area fundus uteri, secara subyektif ibu hamil akan
mengeluh bagian diafragma terasa lebih penuh karena terisi oleh bagian terbesar janin.
Apabila deskripsi hasil perabaan fundus uteri menunjukkan adanya bagian janin yang
kurang bundar, lunak dan tidak melenting, maka interpretasinya adalah bagian janin yang
berada di area fundus uteri adalah bokong. Sehingga peluangnya adalah letak
memanjang presentasi kepala. Hal ini merupakan letak dan presentasi yang normal pada
kehamilan.
Leopold 2: memperoleh rabaan mengenai bagian janin yang berada pada sisi lateral
(samping) kanan dan kiri ibu. Apabila letak janin (situs) memanjang terhadap sumbu badan
ibu, maka akan teraba bagian janin yang merupakan tahanan yang datar, keras dan
memanjang pada bagian sisi lateral kanan atau kiri ibu. Sehingga sisi lateral lain yang
berlawanan akan teraba deskripsi bagian-bagian kecil janin baik ekstremitas tangan atau
kaki, dengan deskripsi rabaan menunjukkan bagian-bagian kecil dan tidak teraba tahanan.
Pada keadaan letak janin melintang terhadap sumbu panjang ibu, maka pada sisi lateral ibu
akan teraba bagian yang kosong, karena bagian punggung janin atau bagian kecil janin
berada pada area presentasi atau pada area fundus.
Leopold 3: memperoleh rabaan mengenai bagian janin yang berada di area bawah uterus
atau bagian terendah janin (presentasi) dan sudah masuk panggul atau belum. Apabila
deskripsi rabaan janin menunjukkan adanya bagian yang keras, bundar dan melenting di area
bawah rahim berarti menunjukkan interpretasi presentasi atau bagian terendah janin adalah
kepala. Berarti ini merupakan presentasi yang normal dalam kehamilan. Apabila deskripsi
rabaan menunjukkan adanya bagian yang lunak, kurang bundar dan tidak melenting berarti
menunjukkan interpretasi presentasi bokong. Apabila area bawah rahim teraba kosong,
berarti peluangnya adalah letak lintang, sehingga bagian presentasi tidak teraba adanya bagian
janin. Kemudian untuk mengetahui apakah bagian terendah janin sudah tertangkap panggul atau
apakah sudah masuk penggul atau belum dengan cara tangan pemeriksa meraba dengan teknik
pawlik (mencekam/menangkap bagian terendah dengan lembut, lihat gambar 1. Pemeriksaan
Leopold diatas), kemudian digoyangkan dengan ringan, apabila tidak dapat digoyangkan,
berarti interpretasinya adalah bagian terendah janin sudah masuk panggul, tetapi apabila bagian
terendah janin masih bisa digoyangkan, maka interpretasinya adalah bagian terendah janin
belum masuk panggul
Leopold 4: memperoleh rabaan mengenai sejauh mana bagian terendah janin sudah masuk
panggul, dengan cara pemeriksa menghadap kaki ibu hamil, pemeriksa membelakangi ibu
hamil. Kemudian kedua telapak tangan diletakkan secara berpasangan pada area bagian
terendah janin, dan cermati bagaimana arah kedua ujung telapak tangan pemeriksa. Apabila
perabaan kedua ujung telapak tangan pemeriksa menunjukkan adanya konvergen (cembung),
interpretasinya adalah bagian terendah janin sebagian besar belum masuk panggul atau
sebagian kecil saja yang masuk panggul. Apabila gambaran kedua ujung telapak tangan
menunjukkan divergen/membuka, maka interpretasinya adalah bagian terendah janin belum
masuk panggul.