Anda di halaman 1dari 15

RELATIONAL DATABASE

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Dosen Pengampu : Irsad Andriyanto, SE. M.Si

Disusun Oleh:
D2-AKR (Kelompok 8)
(2150510130)
1. Anjali Intan Pratiwi
(2150510132)
2. Candra Pamungkas
(2150510139)
3. Nita Takhmila

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan ini baik guna memenuhi
kelengkapan Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan berjudul
“RELATIONAL DATABASE.” Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat
bantuan Allah SWT. Dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatakan ini
penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah memiliki
kekurangan, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan mudah hati menerima
masukan, saran, dan usul guna menyempurnakan makalah ini.

Waalaikumussalam Wr. Wb.

Kudus, 23 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
COVER HALAMAN
KATA PENGANTAR .........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................1
1.3 TUJUAN MASALAH .........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................2
A. PENGERTIAN SISTEM DATABASE ...............................................................................2
B. SISTEM MANAJEMEN DATABASE (DBMS) ....................................................................3
C. DATABASE RELATIONAL ..............................................................................................6
D. DATABASE BERORIENTASI OBJEK (OBJECT ORIENTED DATABASE) ..................8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................11
A. KESIMPULAN ..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................................12
BAB l
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Basis data merupakan kumpulan berbagai informasi yang disimpan di komputer dan disusun
secara sistematis sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program computer untuk memperoleh
informasi dari database tersebut. Sistem informasi memerlukan basis data sebagai media
penyimpanan data. Dalam sebuah institusi atau perusahaan, kehadiran basis data memberi kemudahan
dalam setiap kinerjanya. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah basis data disebut sistem
manajemen basis data. Manfaat lain yang diberikan basis data bagi sebuah insttusi atau perusahaan
adalah proses pengambilan informasi yang cepat dan mudah, sehingga dapat memberikan pelayanan
yang baik kepada pelanggan/pemakai.

Teknologi sistem basis data bisa digambarkan dalam kehidupan sehari-hari seperti saat kita
memiliki buku agenda yang isinya daftar kegiatan yang akan kita lakukan dan kita tuliskan di agenda.
Jadi kumpulan kegiatan-kegiatan dalam agenda tersebut itu sepeti Basis Data dan masing-masing
kegiatan itu seperti Data. Dengan menggunakan basis data pemerolehan informasi layanan lebih cepat
dan lebih efesien. Salah satu Basis Data yang digunakan adalah Model Data Relasional ini paling
dominan digunakan karena dinilai lebih efesien dengan model yang sederhana sehingga dapat mudah
dipahami dan digunakan oleh pengguna Model basis data.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian Sistem Database ?


2. Bagaimana Sistem Menejemen Database ?
3. Bagaimana Datbase Relasional ?
4. Bagaimana Database Berorientasi Objek ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui Pengertian Sistem Database
2. Mengetahui Sistem Menejemen Database
3. Mengetahui Datbase Relasional
4. Mengetahui Database Berorientasi Objek
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Database


Menurut Romney dan Steinbart (2015: 99), database adalah seperangkat koordinasi
beberapa file data terpusat yang saling berhubungan yang disimpan dengan sedikit mungkin
kelebihan data. Krismiaji (2015: 134) mendefiniskan sistem database sebagai sistem yang
bermanfaat untuk mengelola data.
a. Sistem File versus Sistem Database
Menurut Romney dan Steinbart (2015: 99), perbedaan antara sistem file dan sistem
database adalah sebagai berikut:
Sistem file Sistem database
Dalam sistem file data disimpan dalam Dalam sistem database, data-data
file-file tersendiri, terpisah satu dengan disimpan dalam file, kemudian file tersebut
lainnya. Setiap file hanya bisa diakses ditempatkan dalam satu tempat yang
dengan sistem aplikasi tertentu, sebagai disebut dengan database. Data dalam
akibat pemutakhiran data (updating) tidak setiap file dapat dihubungkan dengan data
dapat dilaksanakan secara serentak. dalam file lain. Pemutakhiran data hanya
dilakukan terhadap file yang tersedia
dalam database.

Elemen-Elemen Dasar Hierarki Data


Sumber: Romney dan Steinbart (2015: 99)

Database

File File File


Pelanggan Penjualan Persediaan

Catatan 2: Catatan3: Catatan 100:


Catatan 1:
Pelanggan 2 Pelanggan 3 Pelanggan 100
Pelanggan 1

Field 2: Field 3: Field 5:


Field 1: Field 6:
Nama Alamat Field 4: Negara
Nomor Kode Pos
Pelanggan Jalan Kota Bagian
Pelanggan
PENDEKATAN FILE PENDEKATAN DATA BASE

File # 1
Item A Program
Item B Aplikasi # 1
Item C
Program
Aplikasi # 1

Data Base
Item A Data base
File # 2 Program
Program Item B management
Item B Aplikasi # 2
Aplikasi # 2 Item C system
Item D
Item D
Item E
Item E
Item F
Program
Aplikasi # 3

File # 3
Program
Item B
Aplikasi # 3
Item E
Item F

b. Keunggulan Sistem Database


Menurut Romney dan Steinbart (2015: 101), keunggulan sistem database adalah sebagai
berikut:
1) Integrasi data. Beberapa file induk digabungkan ke dalam “kelompok-kelompok” data
besar atas yang diakses oleh banyak program aplikasi. Contohnya adalah database
karyawan yang menggabungkan file induk penggajian, personel, dan keterampilan kerja.
2) Pembagian data. Data yang terintegrasi lebih mudah dibagi dengan pengguna sah.
Database dapat dengan mudah dicari untuk meneliti permasalahan atau memperoleh
informasi mendetail yang mendasari laporan.
3) Meminimalkan kelebihan dan inkonsistensi data. Oleh karena item-item data biasanya
disimpan sekali, maka kelebihan dan inkonsistensi data dapat diminimalkan.
4) Independensi data. Oleh karena data dan program-program yang menggunakannya
independen satu sama lain, masing-masing dapat diubah tanpa mengubah lainnya.
Independensi data memudahkan dalam pemrograman dan penyederhanaan manajemen
data.
5) Analisis lintas fungsional. Pada sistem database, hubungan, seperti hubungan antara
biaya penjualan dan kampanye promosi, dapat secara eksplisit didefinisikan dan
digunakan dalam mempersiapkan laporan manajemen.

B. Sistem Manajemen Database (DBMS)

Menurut Romney dan Steinbart (2015: 100), sistem manajemen database adalah suatu
program yang mengelola dan mengendalikan data serta menghubungkan data dan program-
program aplikasi yang menggunakan data yang disimpan dalam database. Definisi sistem
manajemen database menurut krismiaji (2015: 113), adalah sistem untuk pengelolaan database,
sekaligus sebagai interface atau penghubung antara database dengan sistem aplikasi. Personil
yang bertanggungjawab terhadap sistem database disebut dengan database administrator (DBA).
Rancangan database terdiri dari dua bagian, yaitu logical view dan physical view. Logical
view adalah rancangan tentang penyajian data dalam suatu laporan. Physical view adalah
rancangan tentang penyimpanan data dalam media penyimpan. (Krismiaji, 2015: 114).
Ilustrasi Logical View vs Physical View.
Sumber: Krismiaji (2015: 114)

Gambar 1. Fungsi Sistem Manajemen Database


Sumber: Krismiaji (2015: 114)

LOGICAL VIEW LOGICAL VIEW


Data Piutang Data Penjualan
Nama Saldo Jk. Waktu Bulan Agustus
Agus 30.000 10 hari
Bayu 40.000 25 hari
4
Candra 55.000 55 hari 2
3
1

DBMS menterjemahkan logical


DBMS
view pengguna sistem/
(Data base
informasi ke dalam berbagai
management
instruksi untuk menampilkan
system)
data dari data base.
Sistem operasi
menterjemahkan permintaan
Sistem operasi DBMS ke dalam berbagai
instruksi untuk secara fisik
mengambil/memanggil data
dari berbagai disk.

DATA PHYSICAL VIEW


BASE

a. Skema Sistem Database


Pengertian skema menurut Romney dan Steinbart (2015: 104), adalah deskripsi elemen-
elemen data dalam database, hubungan diantara mereka, dan model logika yang digunakan
untuk mengelola dan menjelaskan data. Ada tingkatan skema menurut Krismiaji (2015: 115),
yaitu (1) tingkat konsep (conceptual level) adalah cara pandang sebuah organisasi terhadap
database yang mencakup seluruh data dan hubungan antar elemen data, (2) tingkat eksternal
(external level) adalah serangkaian pandangan logis (sub-schema) database oleh setiap
individu pemakai, dan (3) tingkat internal (internal level) adalah rincian penyimpanan data,
seperti layout, definisi, alamat, dan indeks record.
Gambar 2. Tingkatan Skema
Sumber: Romney dan Steinbart (2015: 104)
Sub-skema Sub-skema Sub-skema
User A User B User C
Skema Tingkat Eksternal
45 (Menggambarkan konsep
Ali 300
%10 Bambang 200 pelaporan informasi).
45 Camelia 600
%
%

PEMETAAN SKEMA TINGKAT EKSTERNAL KE SKEMA TINGKAT


KONSEPTUAL

Skema Tingkat
Konseptual
Persediaan Penjualan Pelanggan
(Menggambarkan
skenario konsep
organisasi data untuk
memenuhi skema tingkat
Penerimaan eksternal).
Kas

PEMETAAN SKEMA TINGKAT KONSEPTUAL KE


DESKRIPSI SKEMA TINGKAT INTERNAL Skema Tingkat Internal
(Menggambarkan konsep
Record Persediaan Record Penjualan penataan data dan
Nomor Item Nomor Pelanggan pemrograman untuk
Deskripsi Nama Pelanggan memenuhi skema tingkat
Harga Perolehan Alamat Pelanggan konseptual).

b. Kamus Data
Kamus data (data dictionary) berisi informasi mengenai struktur database (Romney
dan Steinbart, 2015: 105). Fungsi utama kamus data adalah untuk memudahkan memahami
dan mengetahui konsep dan isi database secara umum. DBMS menyimpan kamus data, yang
input-nya termasuk elemen data baru atau yang terhapus serta mengubah nama elemen data,
penjelasan, atau penggunaannya. Output termasuk laporan untuk para pemrogram, desainer
dan pengguna, seperti (1) program atau laporan yang menggunakan item data, (2) sinonim
untuk elemen data dalam file, dan (3) elemen data yang digunakan oleh pengguna. Laporan-
laporan ini digunakan dalam pendokumentasian sistem, desain dan implementasi database,
serta sebagai bagian dari jejak audit.
c. Bahasa Sistem Manajemen Database
Setiap sistem manajemen database harus memiliki cara untuk melaksanakan tiga fungsi
dasar, yaitu pembuatan (creating), pengubahan (changing), dan penginterogasian (querying)
database (Krismiaji, 2015: 116). Rangkaian perintah yang digunakan untuk melaksanakan
fungsi tersebut adalah bahasa definisi data, bahasa manipulasi data, dan bahasa interogasi
data.
1) Bahasa definisi data (data definition language/ DDL), digunakan untuk (1) membangun
kamus data, (2) membuat database, (3) menguraikan pandangan logis untuk setiap
pemakai atau pemrogram, dan (4) menetapkan berbagai keterbatasan atau kendala
penerapan pengamanan terhadap record atau field database.
2) Bahasa manipulasi data (data manipulation language/ DML), digunakan untuk
pemeliharaan data yang mencakup pembaruan (updating), penyisipan (inserting), dan
penghapusan (deleting) sebagian database. Bahasa ini menyederhanakan penulisan
program dengan hanya mengacu pada nama elemen data bukan pada lokasi
penyimpanan fisik.
3) Bahasa interogasi data (data query language/ DQL), digunakan untuk menginterogasi
database. Jika bahasa manipulasi data digunakan untuk mengubah isi database, bahasa
interogasi data hanya memanggil (retrieve), mengurutkan (sort), dan menyajikan
(present) sebagian database untuk merespon permintaan para pemakai.
d. Fungsi dan Pemakai Sistem Manajemen Database
Menurut Krismiaji (2015: 118), fungsi administrasi dan pemrograman dalam sistem
database adalah sebagai berikut:
1) Administrator data (data administrator/ DA), bertanggung jawab dalam menentukan
data-data yang harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
2) Administrator database (database administrator/ DBA), bertanggung jawab dalam
bidang koordinasi, pengawasan, dan pengelolaan database, agar sistem database dapat
bekerja secara efektif dan efisien.
3) Pemrogram (application programmer), adalah penulis program aplikasi untuk
pengoperasian sistem database.

C. Database Relasional
Sebuah sistem manajemen database disifati oleh jenis model data logis yang mendasarinya.
Menurut Krismiaji (2015: 120), model data adalah sebuah representasi abstrak tentang isi sebuah
database. Sistem manajemen database disebut juga relational database, karena menggunakan
relational data model yang disusun oleh Dr. E. F. Codd pada tahun 1970. Relational data model
(RDM) menggambarkan segala sesuatu dalam database yang disimpan dalam bentuk tabel.
Menurut Krismiaji (2015: 121), terdapat beberapa syarat dasar model data, yaitu:
1. Primary key harus unik.
2. Setiap foreign key harus memiliki nilai yang berkaitan dengan nilai sebuah primary key di
lokasi lain.
3. Setiap kolom dalam tabel harus menjelaskan karakteristik obyek yang diidentifikasi oleh
primary key.
4. Setiap kolom dalam sebuah baris harus bernilai tunggal.
5. Nilai sebuah baris pada sebuah kolom harus bernilai tunggal.
6. Urutan baris atau kolom tidak penting.
Penginterogasian (Querying) Sebuah Database Relasional.
Krismiaji (2015: 112), menyatakan bahwa model data relasional memungkinkan
dilaksanakannya tiga operasi dasar dalam tabel data, yaitu:
1. Project, yaitu membuat tabel (relasi) baru dengan cara memilih kolom-kolom tertentu dari
sebuah tabel yang sudah ada.
2. Restrict, yaitu membuat tabel baru dengan cara memilih kolom tertentu dari sebuah tabel
yang sudah ada yang memenuhi kondisi tertentu.
3. Join, yaitu membuat tabel dengan memilih kolom-kolom tertentu dari beberapa tabel
kemudian memilih baris yang memenuhi kondisi tertentu
Menurut Krismiaji (2015: 122), bahasa query relasional dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Bahasa query berbasis teks (text-based querylanguage).
2. Bahasa query berbasis grafik (graphical query languages).
Standard text-based query language yang sebagian besar berbasis DBMS relasional disebut
dengan structured query language (SQL). Salah satu keunggulan SQL adalah powerful dan
mudah digunakan untuk menghasilkan berbagai laporan sehingga dapat membantu kebutuhan
informasi manajemen. Selain itu, SQL memudahkan auditor memproleh informasi dari database
klien.
Menurut Krismiaji (2015: 123), untuk melaksanakan query dengan menggunakan SQL,
digunakan lima perintah dasar, yaitu:

Perintah dasar Kegunaan


Select Untuk memilih kolom-kolom dalam sebuah tabel yang akan
ditampilkan untuk menjawab query. Perintah ini merupakan
implementasi operasi project.
From Untuk memilih tempat kolom terpilih berasal. Apabila dua atau lebih
tabel ditampilkan, digunakan perintah join untuk mengoperasikannya.
Where Untuk menentukan persyaratan (kondisi) data yang diinginkan untuk
ditampilkan dalam merespon query. Ini merupakan implementasi
operasi restrict.
Order by Untuk menentukan format jawaban. Kolom yang digunakan untuk
dasar pengurutan dan jenis urutannya yang diinginkan (descending –
urut dari besar ke kecil, atau ascending – urut dari kecil ke besar)
disebutkan.
Grouped by Untuk menetapkan kolom mana dalam tabel yang merupakan subyek
operasi matematis (seperti sum, minimum, maximum). Sebagai contoh,
penerapan group by untuk kolom petugas penjualan dalam tabel faktur
penjualan adalah menghitung total penjualan yang dihasilkan oleh
setiap petugas penjualan. Contoh lain penerapan group by untuk kolom
kode pelanggan adalah menghitung total penjualan per pelanggan.

Keuntungan dan Kelemahan Model Data Relasional


a. Keuntungan
Menurut Krismiaji (2015: 132), keuntungan yang dimiliki oleh model data relasional ada
dua, yaitu:
1. Meningkatkan kecepatan dan kemudahan pengaksesan data secara signifikan.
2. Memudahkan perancangan sistem informasi akuntansi lain untuk memenuhi kebutuhan
unit-unit dalam organisas
b. Kelemahan
Menurut Krismiaji (2015: 132), kelemahan yang dimiliki oleh model data relasional adalah
sebagai berikut:
1. Tidak efisien untuk pengolahan transaksi dan memerlukan memory yang lebih besar
disbanding file-based DBMS.
2. Tidak mudah mengakomodasi integrasi jenis data yang kompleks (grafik, suara, peta)
dengan text dan data numeric yang terkait dengan pengolahan transaksi.

D. Database Berorientasi Objek (Object Oriented Database)


1. Pengertian Database Berorientasi Obyek
Dalam model data object-oriented, konsep dasar penyusunan bangunan sistem adalah
object, bukan tabel (Krismiaji, 2015: 132). Object adalah bagian dari program komputer
yang dapat digunakan kembali dan berisi elemen data dan instruksi untuk memanipulasi
data tersebut. Setiap golongan obyek dapat diberi kode khusus dan terstruktur untuk
memudahkan mengaksesnya. Konsep penting dalam model data ini adalah setiap sub
golongan merupakan bagian dari dan mewarisi karakteristik yang dimiliki oleh golongan
ditingkat atasnya.
2. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Manajemen Database Berorientasi Obyek (Object
Oriented DBMS)
Menurut Krismiaji (2015: 133), sistem manajemen database berorientasi obyek memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan sistem manajemen database
berorientasi obyek adalah sebagai berikut:

Kelebihan Kelemahan
Mampu menangani jenis data yang Encapsulation memungkinkan sebuah
kompleks seperti grafik, peta, suara, dan object digunakan kembali dalam aplikasi
gambar sebagai pelengkap dari jenis data baru. Hal ini akan meningkatkan
text dan angka yang dimanipulasi dan kemampuan untuk melakukan query khusus
disimpan oleh model data relasional. karena adanya pembatasan terhadap metode
akses dan manipulasi object yang telah
ditetapkan oleh perancang sistem ketika
membuat obyek tersebut.
Model data ini bermanfaat khususnya untuk Pengunaan pointer pada sistem manajemen
proyek telekomunikasi dan sejenisnya. database. Hal ini akan memaksa para
pemakai untuk secara eksplisit
mengarahkan database ke informasi yang
sudah matang. Ini merupakan kemunduran
karena hanya memfokuskan pada
kebutuhan pemakai saja, namun
mengabaikan kepentingan pemrograman.
Dapat digunakannya kembali sebuah obyek Tidak ada standar query yang mudah
lama untuk membangun sistem baru, akan digunakan sebagaimana pada bahasa query
mempercepat penyusunan sistem database terstruktur.
yang baru. Sifat ini terutama penting untuk
lingkungan yang berubah secara cepat,
seperti pada industri keuangan.

Novi Handayani

Beberapa data
Gambar 3. Skema Potongan Database Berorientasi Obyek
disimpan pada
Sumber: Krismiaji (2015: 133) jenjang obyek
individual.

Aset

Aset Lancar Aset Tidak Lancar


Kelompok Obyek

Kas Persediaan Lain-lain

Individu Obyek
Hasan Sadikin Rida Astuti
Piutang Dagang

Nama : Hasan Sadikin


No. Rek : 120-157
Batas Kredit : 20.000.000
Saldo Terkini : 13.750.000
Setelah ditemika kas, perbarui data saldo terkini dengan cara menguranginya
sebesar nilai kas yang diterima.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Romney dan Steinbart (2015: 99), database adalah seperangkat koordinasi beberapa
file data terpusat yang saling berhubungan yang disimpan dengan sedikit mungkin kelebihan data.
Krismiaji (2015: 134) mendefiniskan sistem database sebagai sistem yang bermanfaat untuk
mengelola data. Menurut Romney dan Steinbart (2015: 100), sistem manajemen database adalah
suatu program yang mengelola dan mengendalikan data serta menghubungkan data dan program-
program aplikasi yang menggunakan data yang disimpan dalam database. Definisi sistem manajemen
database menurut krismiaji (2015: 113), adalah sistem untuk pengelolaan database, sekaligus sebagai
interface atau penghubung antara database dengan sistem aplikasi. Personil yang bertanggungjawab
terhadap sistem database disebut dengan database administrator (DBA).

Sebuah sistem manajemen database disifati oleh jenis model data logis yang mendasarinya.
Menurut Krismiaji (2015: 120), model data adalah sebuah representasi abstrak tentang isi sebuah
database. Sistem manajemen database disebut juga relational database, karena menggunakan
relational data model yang disusun oleh Dr. E. F. Codd pada tahun 1970. Relational data model
(RDM) menggambarkan segala sesuatu dalam database yang disimpan dalam bentuk tabel. Object
adalah bagian dari program komputer yang dapat digunakan kembali dan berisi elemen data dan
instruksi untuk memanipulasi data tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Romney, Marshall B dan Steinbart, Paul John. 2015. Accounting Information System. Edisi 13.
Salemba Empat. Jakarta.
Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. UPP STIE YKPN.

Anda mungkin juga menyukai