Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Dosen Pengampu : Irsad Andriyanto, SE. M.Si
Disusun Oleh:
D2-AKR (Kelompok 8)
(2150510130)
1. Anjali Intan Pratiwi
(2150510132)
2. Candra Pamungkas
(2150510139)
3. Nita Takhmila
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan ini baik guna memenuhi
kelengkapan Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan berjudul
“RELATIONAL DATABASE.” Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat
bantuan Allah SWT. Dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatakan ini
penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah memiliki
kekurangan, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan mudah hati menerima
masukan, saran, dan usul guna menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER HALAMAN
KATA PENGANTAR .........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................1
1.3 TUJUAN MASALAH .........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................2
A. PENGERTIAN SISTEM DATABASE ...............................................................................2
B. SISTEM MANAJEMEN DATABASE (DBMS) ....................................................................3
C. DATABASE RELATIONAL ..............................................................................................6
D. DATABASE BERORIENTASI OBJEK (OBJECT ORIENTED DATABASE) ..................8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................11
A. KESIMPULAN ..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................................12
BAB l
PENDAHULUAN
Basis data merupakan kumpulan berbagai informasi yang disimpan di komputer dan disusun
secara sistematis sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program computer untuk memperoleh
informasi dari database tersebut. Sistem informasi memerlukan basis data sebagai media
penyimpanan data. Dalam sebuah institusi atau perusahaan, kehadiran basis data memberi kemudahan
dalam setiap kinerjanya. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah basis data disebut sistem
manajemen basis data. Manfaat lain yang diberikan basis data bagi sebuah insttusi atau perusahaan
adalah proses pengambilan informasi yang cepat dan mudah, sehingga dapat memberikan pelayanan
yang baik kepada pelanggan/pemakai.
Teknologi sistem basis data bisa digambarkan dalam kehidupan sehari-hari seperti saat kita
memiliki buku agenda yang isinya daftar kegiatan yang akan kita lakukan dan kita tuliskan di agenda.
Jadi kumpulan kegiatan-kegiatan dalam agenda tersebut itu sepeti Basis Data dan masing-masing
kegiatan itu seperti Data. Dengan menggunakan basis data pemerolehan informasi layanan lebih cepat
dan lebih efesien. Salah satu Basis Data yang digunakan adalah Model Data Relasional ini paling
dominan digunakan karena dinilai lebih efesien dengan model yang sederhana sehingga dapat mudah
dipahami dan digunakan oleh pengguna Model basis data.
Database
File # 1
Item A Program
Item B Aplikasi # 1
Item C
Program
Aplikasi # 1
Data Base
Item A Data base
File # 2 Program
Program Item B management
Item B Aplikasi # 2
Aplikasi # 2 Item C system
Item D
Item D
Item E
Item E
Item F
Program
Aplikasi # 3
File # 3
Program
Item B
Aplikasi # 3
Item E
Item F
Menurut Romney dan Steinbart (2015: 100), sistem manajemen database adalah suatu
program yang mengelola dan mengendalikan data serta menghubungkan data dan program-
program aplikasi yang menggunakan data yang disimpan dalam database. Definisi sistem
manajemen database menurut krismiaji (2015: 113), adalah sistem untuk pengelolaan database,
sekaligus sebagai interface atau penghubung antara database dengan sistem aplikasi. Personil
yang bertanggungjawab terhadap sistem database disebut dengan database administrator (DBA).
Rancangan database terdiri dari dua bagian, yaitu logical view dan physical view. Logical
view adalah rancangan tentang penyajian data dalam suatu laporan. Physical view adalah
rancangan tentang penyimpanan data dalam media penyimpan. (Krismiaji, 2015: 114).
Ilustrasi Logical View vs Physical View.
Sumber: Krismiaji (2015: 114)
Skema Tingkat
Konseptual
Persediaan Penjualan Pelanggan
(Menggambarkan
skenario konsep
organisasi data untuk
memenuhi skema tingkat
Penerimaan eksternal).
Kas
b. Kamus Data
Kamus data (data dictionary) berisi informasi mengenai struktur database (Romney
dan Steinbart, 2015: 105). Fungsi utama kamus data adalah untuk memudahkan memahami
dan mengetahui konsep dan isi database secara umum. DBMS menyimpan kamus data, yang
input-nya termasuk elemen data baru atau yang terhapus serta mengubah nama elemen data,
penjelasan, atau penggunaannya. Output termasuk laporan untuk para pemrogram, desainer
dan pengguna, seperti (1) program atau laporan yang menggunakan item data, (2) sinonim
untuk elemen data dalam file, dan (3) elemen data yang digunakan oleh pengguna. Laporan-
laporan ini digunakan dalam pendokumentasian sistem, desain dan implementasi database,
serta sebagai bagian dari jejak audit.
c. Bahasa Sistem Manajemen Database
Setiap sistem manajemen database harus memiliki cara untuk melaksanakan tiga fungsi
dasar, yaitu pembuatan (creating), pengubahan (changing), dan penginterogasian (querying)
database (Krismiaji, 2015: 116). Rangkaian perintah yang digunakan untuk melaksanakan
fungsi tersebut adalah bahasa definisi data, bahasa manipulasi data, dan bahasa interogasi
data.
1) Bahasa definisi data (data definition language/ DDL), digunakan untuk (1) membangun
kamus data, (2) membuat database, (3) menguraikan pandangan logis untuk setiap
pemakai atau pemrogram, dan (4) menetapkan berbagai keterbatasan atau kendala
penerapan pengamanan terhadap record atau field database.
2) Bahasa manipulasi data (data manipulation language/ DML), digunakan untuk
pemeliharaan data yang mencakup pembaruan (updating), penyisipan (inserting), dan
penghapusan (deleting) sebagian database. Bahasa ini menyederhanakan penulisan
program dengan hanya mengacu pada nama elemen data bukan pada lokasi
penyimpanan fisik.
3) Bahasa interogasi data (data query language/ DQL), digunakan untuk menginterogasi
database. Jika bahasa manipulasi data digunakan untuk mengubah isi database, bahasa
interogasi data hanya memanggil (retrieve), mengurutkan (sort), dan menyajikan
(present) sebagian database untuk merespon permintaan para pemakai.
d. Fungsi dan Pemakai Sistem Manajemen Database
Menurut Krismiaji (2015: 118), fungsi administrasi dan pemrograman dalam sistem
database adalah sebagai berikut:
1) Administrator data (data administrator/ DA), bertanggung jawab dalam menentukan
data-data yang harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
2) Administrator database (database administrator/ DBA), bertanggung jawab dalam
bidang koordinasi, pengawasan, dan pengelolaan database, agar sistem database dapat
bekerja secara efektif dan efisien.
3) Pemrogram (application programmer), adalah penulis program aplikasi untuk
pengoperasian sistem database.
C. Database Relasional
Sebuah sistem manajemen database disifati oleh jenis model data logis yang mendasarinya.
Menurut Krismiaji (2015: 120), model data adalah sebuah representasi abstrak tentang isi sebuah
database. Sistem manajemen database disebut juga relational database, karena menggunakan
relational data model yang disusun oleh Dr. E. F. Codd pada tahun 1970. Relational data model
(RDM) menggambarkan segala sesuatu dalam database yang disimpan dalam bentuk tabel.
Menurut Krismiaji (2015: 121), terdapat beberapa syarat dasar model data, yaitu:
1. Primary key harus unik.
2. Setiap foreign key harus memiliki nilai yang berkaitan dengan nilai sebuah primary key di
lokasi lain.
3. Setiap kolom dalam tabel harus menjelaskan karakteristik obyek yang diidentifikasi oleh
primary key.
4. Setiap kolom dalam sebuah baris harus bernilai tunggal.
5. Nilai sebuah baris pada sebuah kolom harus bernilai tunggal.
6. Urutan baris atau kolom tidak penting.
Penginterogasian (Querying) Sebuah Database Relasional.
Krismiaji (2015: 112), menyatakan bahwa model data relasional memungkinkan
dilaksanakannya tiga operasi dasar dalam tabel data, yaitu:
1. Project, yaitu membuat tabel (relasi) baru dengan cara memilih kolom-kolom tertentu dari
sebuah tabel yang sudah ada.
2. Restrict, yaitu membuat tabel baru dengan cara memilih kolom tertentu dari sebuah tabel
yang sudah ada yang memenuhi kondisi tertentu.
3. Join, yaitu membuat tabel dengan memilih kolom-kolom tertentu dari beberapa tabel
kemudian memilih baris yang memenuhi kondisi tertentu
Menurut Krismiaji (2015: 122), bahasa query relasional dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Bahasa query berbasis teks (text-based querylanguage).
2. Bahasa query berbasis grafik (graphical query languages).
Standard text-based query language yang sebagian besar berbasis DBMS relasional disebut
dengan structured query language (SQL). Salah satu keunggulan SQL adalah powerful dan
mudah digunakan untuk menghasilkan berbagai laporan sehingga dapat membantu kebutuhan
informasi manajemen. Selain itu, SQL memudahkan auditor memproleh informasi dari database
klien.
Menurut Krismiaji (2015: 123), untuk melaksanakan query dengan menggunakan SQL,
digunakan lima perintah dasar, yaitu:
Kelebihan Kelemahan
Mampu menangani jenis data yang Encapsulation memungkinkan sebuah
kompleks seperti grafik, peta, suara, dan object digunakan kembali dalam aplikasi
gambar sebagai pelengkap dari jenis data baru. Hal ini akan meningkatkan
text dan angka yang dimanipulasi dan kemampuan untuk melakukan query khusus
disimpan oleh model data relasional. karena adanya pembatasan terhadap metode
akses dan manipulasi object yang telah
ditetapkan oleh perancang sistem ketika
membuat obyek tersebut.
Model data ini bermanfaat khususnya untuk Pengunaan pointer pada sistem manajemen
proyek telekomunikasi dan sejenisnya. database. Hal ini akan memaksa para
pemakai untuk secara eksplisit
mengarahkan database ke informasi yang
sudah matang. Ini merupakan kemunduran
karena hanya memfokuskan pada
kebutuhan pemakai saja, namun
mengabaikan kepentingan pemrograman.
Dapat digunakannya kembali sebuah obyek Tidak ada standar query yang mudah
lama untuk membangun sistem baru, akan digunakan sebagaimana pada bahasa query
mempercepat penyusunan sistem database terstruktur.
yang baru. Sifat ini terutama penting untuk
lingkungan yang berubah secara cepat,
seperti pada industri keuangan.
Novi Handayani
Beberapa data
Gambar 3. Skema Potongan Database Berorientasi Obyek
disimpan pada
Sumber: Krismiaji (2015: 133) jenjang obyek
individual.
Aset
Individu Obyek
Hasan Sadikin Rida Astuti
Piutang Dagang
A. Kesimpulan
Menurut Romney dan Steinbart (2015: 99), database adalah seperangkat koordinasi beberapa
file data terpusat yang saling berhubungan yang disimpan dengan sedikit mungkin kelebihan data.
Krismiaji (2015: 134) mendefiniskan sistem database sebagai sistem yang bermanfaat untuk
mengelola data. Menurut Romney dan Steinbart (2015: 100), sistem manajemen database adalah
suatu program yang mengelola dan mengendalikan data serta menghubungkan data dan program-
program aplikasi yang menggunakan data yang disimpan dalam database. Definisi sistem manajemen
database menurut krismiaji (2015: 113), adalah sistem untuk pengelolaan database, sekaligus sebagai
interface atau penghubung antara database dengan sistem aplikasi. Personil yang bertanggungjawab
terhadap sistem database disebut dengan database administrator (DBA).
Sebuah sistem manajemen database disifati oleh jenis model data logis yang mendasarinya.
Menurut Krismiaji (2015: 120), model data adalah sebuah representasi abstrak tentang isi sebuah
database. Sistem manajemen database disebut juga relational database, karena menggunakan
relational data model yang disusun oleh Dr. E. F. Codd pada tahun 1970. Relational data model
(RDM) menggambarkan segala sesuatu dalam database yang disimpan dalam bentuk tabel. Object
adalah bagian dari program komputer yang dapat digunakan kembali dan berisi elemen data dan
instruksi untuk memanipulasi data tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Romney, Marshall B dan Steinbart, Paul John. 2015. Accounting Information System. Edisi 13.
Salemba Empat. Jakarta.
Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. UPP STIE YKPN.