Anda di halaman 1dari 7

OBSERVASI / VISUAL

(Marvasti, Chapter 4)

Kelompok 3:
1. Siddiq Robbani
2. Ulianisa Rozdianda
3. Cyntia
Budaya dan Visual dalam Sosiologi

Budaya visual Visual dalam Sosiologi


Berdasarkan Metodologi Visual Rose Sejumlah sosiolog dalam beberapa
(2001), gagasan tentang budaya visual dekade terakhir telah menghidupkan
menyiratkan bahwa:
kembali minat pada visual. Sosiolog terkenal
1. Citra visual adalah media kuat yang layak yang mendorong penggunaan analisis visual
untuk diselidiki. adalah Goffman, dengan studi sosiologisnya
2. Gambar visual membangun realitas
daripada sekadar deskriptif. yang terkenal, Gender Advertisements
3. Gambar visual menawarkan cara khusus (1979), melihat bagaimana peran dan
untuk melihat masalah sosial.
4. Visual tertanam dalam konteks budaya
harapan gender tercermin dalam iklan
yang lebih luas. majalah. Ia menunjukkan bagaimana iklan
5. Pengaruh gambar setidaknya sebagian majalah di akhir 1970-an, menggambarkan
tergantung pada audiensnya: orang yang
berbeda melihat dan memahami gambar
laki-laki dalam peran aktif sedangkan
secara berbeda. perempuan ditampilkan sebagai penonton
belaka, pasif menonton kegiatan laki-laki.
Aspek dan Ragam Data Visual

Tiga Aspek Data Visual Ragam Data Visual


1. Berdasarkan properti media: Foto lebih mudah
1. Produksi: Fotografer mungkin mencari satu
diproduksi untuk tujuan publikasi cetak. Video
gambar yang menceritakan 'seluruh cerita',
memungkinkan presentasi multimedia di internet.
sedangkan videografer bekerja membangun 2. Berdasarkan siapa yang membuat: Peneliti dapat
narasi yang dihasilkan dari menyatukan membuat foto, film, atau video. Keuntungan utama
beberapa gambar aksi dan suara. dari menghasilkan gambar visual sendiri adalah
2. Gambar: Ukuran, komposisi, warna, tekstur, dan peneliti dapat mengontrol apa, di mana, dan
karakteristik lain dari suatu gambar, semuanya bagaimana pekerjaan itu diambil atau difilmkan.
menggambarkan bagaimana peneliti ingin Kelemahan dari pendekatan ini adalah biayanya
mengkomunikasikan pesannya. mahal dan sangat memakan waktu.
3. Penonton: Apa yang dilihat oleh seorang anak
Mengambil data visual yang sudah tersedia. Seperti
berusia tujuh puluh tahun dalam sebuah video
dari foto, video, dan film yang dibuat orang lain.
musik sangat berbeda dengan persepsi anak
Pilihan lain termasuk animasi, komik, kartun,
berusia delapan belas tahun. ilustrasi buku, lukisan cat minyak, dan peta yang
dapat diakses secara luas dan murah.
Bagaimana Kita Bisa Menggunakan Data Visual

1. Materi visual yang dibuat peneliti dapat digunakan 3. Visual khususnya foto, sebagai cara untuk mendapatkan
sebagai sumber utama data dan metode mewakili wawancara dan data lainnya.
temuan penelitian
Contoh: Penelitian untuk menguji persepsi mahasiswa
Contoh: Beberapa ilmuwan sosial, khususnya di bidang tentang ras. Dengan foto yang diambil responden,
antropologi, menggunakan video dan film untuk
responden dapat menguraikan arti dari gambar mereka.
merepresentasikan temuan penelitian mereka.
4. Menggunakan bahan fotografi atau film yang ditemukan
2. Visual sebagai pelengkap teks tertulis atau sebagai cara
menceritakan etnografi cerita.
sebagai data sekunder untuk penelitian dan analisis.

Contoh: Quinney (1996) menggunakan foto-foto dari Contoh: Peneliti dapat menggunakan data visual yang
perjalanan ayahnya ke California pada tahun 1920-an berfokus pada topik seperti budaya dengan membuka
untuk menceritakan kisah nostalgia tentang majalah atau menonton tv.
hubungannya dengan ayahnya
Analyzing the visual
Content analysis Semiotics Conversation analysis
● analisis isi cenderung lebih ● Semiotika adalah tanda atau ● Teknik analisis percakapan dan
memperhatikan pengambilan objek yang merepresentasikan etnometodolog adalah dengan
sampel dan pengukuran hal-hal selain diri mereka.
● semiotika mengambil
menganalisis data visual dengan
● Menyatukan kualitatif dalam menggunakan gambar yang
pendekatan yang lebih refleksif,
substansi pengalaman sosial dan bergerak secara analitis.antara direkam untuk memahami
penekanan kuantitatif pada kualitas gambar dan konteks
bagaimana realitas sosial
penelitian objektif dan tidak bias budayanya.
● Kelemahan : fokus konten di ● kritik : preferensi dalam dibangun dalam interaksi dan
permukaan/yang terlihat. pembacaan gambar sangat percakapan sehari-hari
bergantung pada pemahaman
dari pembaca
Langkah analisis (ball & smith 1992)

1. Topik
2. Pilih sumber visual
3. Identifikasi kategori
4. Contoh sumber dokumen lain
5. hitung kemunculan kategori
terpilih
Technical considerations in doing photographic research

Viewfinder, single lens reflex Camera controls and other


and digital cameras considerations
Viewfinder : Mempermudah
● Fotografi secara harfiah
dalam melihat hasil objek yang
berarti menulis dengan
ingin disampaikan
cahaya
Single lens Reflex (SLR) : ● Komponen dasar lain dari
mempermudah mengganti foto yang 'baik' adalah
dalam jenis lensa yang komposisi dan framing.
dibutuhkan, misal ingin fokus ke ● komposisi foto akan
objek gunakan lensa tele
memperlihatkan situasi A few notes on videography
Digital Camera : Opsi terbaik dan kondisi yang
● Video Camera (pemilihan film atau
saat ini untuk berbagai diinginkan pada saat digital dan penyimpanan
kebutuhan (Murah dan mudah pengambilan gambar ● Mikrofon : pertimbangkan pilihan
diakses) lokasi penggunaan
Summary

● Dalam sosiologi kualitatif bahwasanya dapat menggunakan teknik visual di dalam


penelitian, melalui dimensi data visual (produksi, gambar, dan audiens) dan kemudian
mengklasifikasikan data visual sebagai hasil atau temuan peneliti.
● Seiring perkembangan teknologi visual menjadikan visual dapat digunakan sebagai: data
primer, data sekunder, pelengkap teks tertulis, atau cara memunculkan wawancara.
● Visual sebagai media yang kuat yang mengkonstruksi realitas dan cara pandang penonton
dalam berbagai konteks budaya.
● Pastikan memiliki pertimbangan teknis yang praktis tentang cara pengambilan gambar
dan video yang sesuai dengan kebutuhan penelitian yang akan dilakukan

Anda mungkin juga menyukai