Anda di halaman 1dari 7

Nama : Imade Ari Pratama, S.

Pd
Kelas : 5/E
Kelompok :1
No Peserta : 201698216166

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah Terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Alternatif Solusi
Masalah
Diselesaikan
1 Motivasi belajar Pembelajaran tidak
siswa masih rendah menarik dan belum Kajian Literatur: 1. Media Gambar
menerapkan media 1. Menggunakan Media Gambar
pembelajaran yang Kelebihan:
bervariasi a. Sudjana (2007: 68) ; pengertian 1. Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis
media gambar adalah media menunjukkan pokok masalah dibanding dengan
visual alam bentuk grafis. Media media verbal semata.
grafis didefinisikan sebagai media 2. Gambar dapat mengatasai masalah batasan
yang mengkombinasikan fakta ruang dan waktu.
dan gagasan secara jelas dan kuat 3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan
melalui suatu kombinasi pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang
pengungkapan kata-kata dan tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang
gambar-gambar. dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk
b. Azhar Arsyad (1995: 83) ; gambar.
mengatakan bahwa media gambar 4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang
adalah berbagai peristiwa atau apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja,
kejadian, objek yang dituangkan sehingga dapat mencegah atau membetulkan
dalam bentuk gambar-gambar, kesalah pahaman.
garis, katakata, simbol-simbol,
Kelemahan
maupun gambaran.
1. Hanya menampilkan persepsi indera mata,
c. Berdasarkan hasil penelitian ukurannya terbatas hanya dapat dilihat oleh
Tarika (2018) diperoleh data sekelompok siswa.
bahwa penggunaan media gambar 2. Gambar diinterpretasikan secara personal dan
dapat meningkatkan motivasi subyektif.
belajar siswa, mengalami 3. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat
peningkatan setiap siklusnya, kecil, sehingga kurang efektif dalam
pada pra siklus jumlah skor pembelajaran (Rahadi, 2003 :27).
motivasi belajar yang diperoleh
siswa adalah 369 dengan rata-rata
15 (rendah), pada siklus I
meningkat hingga 436 dengan
rata-rata 18 (rendah) dan pada
siklus II meningkat hingga 693
dengan rata-rata 29 (sangat baik).

2. Menggunakan Media Power 2. Media Pembelajaran Power Point


Point Kelebihan:
1. Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran
a. Menurut Mardi dkk (2007: 69) kelas
Microsoft Power Point adalah salah satu 2. Memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati
program aplikasi dari Microsoft yang respon dari penerima pesan
dapat digunakan untuk melakukan 3. Memiliki variasi teknik penyajian dengan berbagai
presentasi, baik untuk melakukan sebuah kombinasi warna atau animasi, dapat digunakan berulang-
rapat maupun perencanaan kegiatan lain ulang.
termasuk digunakan sebagai media
pembelajaran di sekolah.
Kelemahan:
b. Berdasarkan hasil penelitian Abdullah
Mubarak (2015) penggunaan media 1. Pengadaan alat mahal dan tidak semua sekolah
berbasis powerpoint dalam pembelajaran memiliki
Ilmu Pengetahuan Sosial dapat 2. Memerlukan perangkat keras (komputer) dan
meningkatkan motivasi belajar siswa. LCD untuk memproyeksikan pesan
3. Memerlukan persiapan yang matang
diperlukan keterampilan khusus dan kerja yang
sistematis untuk menggunakannya
4. Penggunaanya terkendala ketika listrik mati.
3. Menggunakan Media Audio- 3. Media Audio-visual
visual
Kelebihan:
a. Menurut Djamara (2006: 124), Media 1. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya
Audiovisual adalah media yang mampu sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa,
merangsang indra penglihatan dan indra dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pendengaran secara bersama-sama, pengajaran lebih baik.
karena media ini mempunyai unsur suara
dan unsur gambar. 2. Mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-
b. Hasil penelitian Ibrohim (2018) mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-
menunjukkan bahwa pemanfaatan kata oleh guru. Sehingga siswa tidak bosan dan
media audio visual dapat guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru
meningkatkan motivasi belajar mengajar untuk setiap jam pelajaran.
peserta didik. Hal ini ditunjukkan 3. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar,
dengan peningkatan hasil belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,
peserta didik pada setiap siklus tapi juga aktifitas mengamati, melakukan,
pembelajaran sebagai dampak mendemonstrasikan, dan lain-lain.
dari meningkatnya motivasi 4. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa
belajar peserta didik. Data hasil sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
belajar peserta didik dimana pada
Kelemahan:
siklus I penggunaan media nilai
1. Sifat komunikasinya hanya satu arah.
rata-rata peserta didik berada
2. Biaya produksinya mahal.
pada kategori cukup bahkan
3. Pengoprasiannya harus dilakukan oleh orang
masih ada pada kategori kurang
yang khusus.
kemudian dilakukan pada siklus
4. Menekankan pentingnya materi dari pada proses
II yang nilai rata-rata peserta pengembangan materi
didik sudah mulai meningkat .
berada pada kategori baik dan
tidak ada lagi yang berada pada
kategori kurang.
Berdasarkan hasil wawancara:
1. Menciptakan suasana belajar
yang menarik dan menyenagkan
2. Menggunakan media
pembelajaran yang bervariasi
3. Memanfaatkan IT sebagai media
pembelajaran

2 Belum menggunakan Belum memahami


model pembelajaran model pembelajaran Kajian Literatur:
inovatif yang inovatif 1. Model Problem Based Learning 1. Model Problem Based Learning (PBL)
(PBL)
a. Menurut Duch (1995) dalam Aris Kelebihan:
Shoimin (2014:130) mengemukakan 1. Melatih siswa memiliki kemampuan berfikir
bahwa pengertian dari model Problem kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan
Based Learning (PBL) atau membangun pengetahuannya sendiri
pembelajaran berbasih masalah adalah 2. Terjadinya peningkatan dalam aktivitas ilmiah
model pengajaran yang bercirikan
siswa.
adanya permasalahan nyata sebagai
konteks untuk para peserta didik belajar 3. Mendorong siswa melakukan evaluasi atau
berfikir kritis dan keterampilan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
memecahkan masalah serta memperoleh 4. Siswa terbiasa belajar melalui berbagai sumber-
pengetahuan. sumber pengetahuan yang relevan.

b. Muhtadi (Modul 3:22) menyebutkan Kelemahan:


Sintak pembelajaran Berbasis Masalah: 1. Memerlukan waktu yang tidak sedikit
1) Orientasi peserta didik kepada 2. Pembelajaran dengan model ini membutuhkan
masalah minat dari siswa untuk memecahkan masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik 3. Jika siswa tidak memiliki minat tersebut maka siswa
3) Membimbing penyelidikan cenderung bersikap enggan untuk mencoba
individu dan kelompok 4. Model pembelajaran ini cocok untuk pembelajaran yang
4) Mengembangkan dan menyajikan menuntut kemampuan pemecahan masalah.
hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
2. Model Project Based Learning 2. Model Project Based Learning (PjBL)
(PjBL)
Kelebihan:
a. Menurut Fathurrohman (2016:119) 1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
pembelajaran berbasis proyek atau project untuk belajar, mendorong kemampuan mereka
based learning adalah model pembelajaran untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka
yang menggunakan proyek atau kegiatan
sebagai sarana pembelajaran untuk
perlu untuk dihargai.
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan 2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
dan keterampilan. 3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan
b. Dalam Modul Implementasi Kurikulum berhasil memecahkan problem-problem
2013 dijelaskan bahwa Project Based kompleks.
Learning adalah model pembelajaran yang 4. Meningkatkan kolaborasi.
menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti
pembelajaran. Peserta didik melakukan
5. Mendorong peserta didik untuk
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintetis, mengembangkan dan mempraktikkan
dan informasi untuk menghasilkan keterampilan komunikasi.
berbagai bentuk belajar. 6. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber.
c. Sintak pelaksanaan model pembelajaran 7. Memberikan pengalaman kepada peserta didik
PJBL (Project Based Learning) menurut
Mulyasa (2014: 145-146) adalah sebagai
pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi
berikut: proyek, dan membuat alokasi waktu dan
1) Menyiapkan pertanyaan atau sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
penugasan proyek. menyelesaikan tugas.
2) Mendesain perencanaan proyek. 8. Menyediakan pengalaman belajar yang
3) Menyusun jadwal sebagai langkah nyata melibatkan peserta didik secara kompleks dan
dari sebuah proyek. dirancang untuk berkembang sesuai dengan
4) Penjadwalan sangat penting agar proyek dunia nyata.
yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang 9. Membuat suasana belajar menjadi
tersedia dan sesuai dengan target menyenangkan, sehingga peserta didik maupun
5) Memonitor kegiatan dan perkembangan pendidik menikmati proses pembelajaran.
proyek.
6) Peserta didik mengevaluasi proyek
yang sedang dikerjakan Kelemahan:
1. Pembelajaran berbasis proyek memerlukan
banyak waktu yang harus disediakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang kompleks
2. Banyak orang tua peserta didik yang merasa
dirugikan karena menambah biaya untuk
memasuki sistem baru.
3. Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas
tradisional, di mana instruktur memegang peran
utama di kelas. Ini merupakan tradisi yang sulit,
terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak
menguasai teknologi.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan. Oleh karena
itu, disarankan untuk menggunakan team teaching dalam
pembelajaran.
5. Peserta didik memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
6. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang
aktif dalam kerja kelompok.
7. Apabila topik yang diberikan pada masing
masing kelompok berbeda, dikhatirkan peserta
didik tidak memahami topik secara keseluruhan.

3. Model Discovery Learning 3. Model Discovery Learning

a. Menurut Cahyo (2013:100) menjelaskan Kelebihan:


bahwa model pembelajaran penemuan 1. Mendukung partisipasi aktif pembelajar dalam
(Discovery Learning) merupakan salah proses pembelajaran.
satu metode pembelajaran yang mana
peserta didik mendapatkan pengetahuan
2. Menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar
baru yang sebelumnya belum 3. Membuat pembelajar memiliki motivasi yang
diketahuinya serta tidak melalui tinggi karena memberikan kesempatan kepada
pemberitahuan, tetapi peserta didik mereka untuk melakukan eksperimen dan
menemukan sendiri.
menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri.
4. Mengembangkan keterampilan-keterampilan
b. Dalam Modul Implementasi Kurikulum kreatif dan pemecahan masalah.
2013 Langkah kerja (sintak) model
Discovery Learning adalah sebagai Kelemahan:
berikut: 1. Kadangkala terjadi kebingungan pada para
pembelajar ketika tidak disediakan semacam
1) Pemberian rangsangan (stimulation); kerangka kerja, dan semacamnya.
2) Pernyataan/Identifikasi masalah 2. Menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk
(problem statement); belajar.
3) Pengumpulan data (data collection); 3. Tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang
4) Pengolahan data (data processing); banyak, karena membutuhkan waktu yang lama
5) Pembuktian (verification); untuk membantu mereka menemukan teori atau
6) Menarik simpulan/generalisasi pemecahan masalah lainnya.
(generalization).

Berdasarkan hasil wawancara:


1. Meningkatkan pengetahuan diri
mengenai model pembelajaran
2. Mempelajari model pembelajaran
inovatif dari berbagai sumber
3. Mengikuti pelatihan, tentang
model, metode, dan strategi
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai