Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu


SMP PGRI Pandaan IPA IX/ Ganjil 3 JP
KD 3.1 KD 4.1
Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan Menyajikan hasil penelusuran informasi dari
gangguan pada sistem reproduksi, serta penerapan berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya
pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi pencegahan gangguan pada organ reproduksi.
Tujuan Pembelajaran
Dengan pendekatan saintifik dengan model Discovery Learning peserta didik dapat:
3.1.1 Menyebutkan jenis-jenis pembelahan pada sel
3.1.2 Mendeskripsikan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.3 Menjelaskan ciri setiap fase pembelahan mitosis dan meiosis
3.1.4 Menjelaskan karakter atau sifat sel anakan hasil pembelahan mitosis dan meiosis
4.1.1 Melakukan diskusi kelompok tentang pembelahan sel
4.1.2 Menyajikan hasil diskusi kelompok tentang pembelahan sel
4.1.3 Membuat model pembelahan sel dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar
Materi Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia (Pembelahan Sel)
Model, Produk, Deskripsi Langkah Pembelajaran PPK, Literasi, 4C, HOTS Waktu
Model: Pendahuluan:
Discovery learning Salam, memimpin doa, mengecek Religius dan kemandirian 5’
Produk: kehadiran siswa, menyampaikan
Hasil diskusi tentang skenario pembelajaran
pembelahan sel, model Motivasi: Menunjukkan gambar foto 5’
pembelahan sel yang keluarga yang memiliki kemiripan
terbuat dari bahan-bahan di wajah
sekitar Inti:
Deskripsi: 1. Mengamati Literasi 5’
Secara kelompok, peserta  Bagaimanakah bisa terjadi
didik melakukan diskusi seorang anak memiliki wajah
kelompok tentang yang sama dengan orang
pembelahan sel. Kemudian tuanya?
menuliskan hasil kerjanya 2. Menanya Kritis, komunikatif, 10’
(sesuai kreasi peserta Guru memberikan kesempatan problem solving
didik), peserta didik untuk bertanya
dan mendiskusikan mengenai pembelahan sel
hasilnya, serta 3. Mengumpulkan data Kritis, komunikatif, 25’
mempresentasikannya. Peserta didik melakukan kegiatan kolaboratif, problem
Peserta didik juga diberikan diskusi tentang pembelahan sel solving, literasi, gotong
proyek membuat model 4. Mengasosiasi royong, kerja keras, kerja 25’
pembelahan sel dari bahan- Peserta didik membuat peta sama
bahan yang ada di sekitar konsep dan saling bertukar
siswa. Doronglah peserta informasi tentang pembelahan sel
didik untuk tidak takut 5. Mengkomunikasikan Kritis, kreatif, kolaboratif, 10’
salah; yang penting Peserta didik mempresentasikan komunikatif, literasi, jujur,
prosedur dilakukan dengan hasil percaya diri
benar dan aman Penutup: 5’
Alat, Bahan, dan Media:  Peserta didik membuat kesimpulan
LKS Pembelahan Sel, alat
 Guru melakukan refleksi,
tulis, buku sumber yang
penghargaan dan tindak lanjut
relevan
Penilaian : Penilaian tulis (uraian), penilaian keterampilan (unjuk kerja & produk) dan penilaian sikap

Pendaan, 12 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala SMP PGRI Pandaan Guru Mata Pelajaran

SRI MURNI, S.Pd. VARISA AVRILIA, S.Pd.


Lampiran I Materi Pelajaran
Pembelahan Sel
A. Mitosis
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak dengan jumlah kromosom yang
sama seperti sel induknya. Pembelahan mitosis hanya terjadi pada sel eukariotik, sedangkan sel prokariotik tidak
dapat melakukannya. karena sel prokariotik tidak memiliki nukleus (inti sel), membran inti sel, dan mitokondria,
sedangkan mitosis memerlukan organel-organel tersebut.
Proses pembelahan mitosis terjadi di semua sel-sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel kelamin (gamet). Pada
tumbuhan, pembelahan mitosis terjadi di jaringan meristem, seperti ujung akar dan ujung tunas batang.
Pembelahan mitosis berfungsi untuk pertumbuhan sel tubuh, mengganti sel-sel tubuh yang rusak (regenerasi), dan
mempertahankan jumlah kromosom.
Terdapat empat fase (tahap) pembelahan mitosis, di antaranya profase, metafase, anafase, dan telofase. Tapi,
sebelum keempat fase ini dimulai, ada yang namanya fase pendahuluan atau interfase. Interfase ini juga sering
disebut dengan persiapan pembelahan.
Interfase
Pada interfase, terjadi proses persiapan dan
penimbunan energi oleh sel untuk melakukan
pembelahan. Proses ini memerlukan waktu yang
sangat lama dibanding fase lainnya. Selama
interfase, inti sel (nukleus) dan anak inti sel
(nukleolus) tampak terlihat jelas.
Namun, kromosom pada sel tidak terlihat karena
masih dalam bentuk kromatin, yaitu benang-
benang halus yang tersusun atas molekul DNA,
RNA, dan protein.
Di bagian luar inti sel terdapat sentrosom, yaitu organel sel yang berfungsi untuk mempertahankan jumlah
kromosom antara sel induk dan sel anak agar tetap sama selama pembelahan sel. Pada sel hewan, setiap sentrosom
akan mengandung sepasang sentriol yang berbentuk seperti badan silindris kecil.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S (sintesis), dan fase G2 (gap kedua).
 Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal ini ditandai dengan berkembangnya
sitoplasma (cairan sel), organel sel, serta sintesis bahan-bahan yang akan digunakan untuk fase berikutnya,
yaitu fase S.
 Pada fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi genetik yang akan diturunkan kepada sel anak,
sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan DNA.
 Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai. Terjadi peningkatan sintesis protein sebagai tahap
akhir persiapan sel untuk melakukan pembelahan.
Profase
Pada awal profase, sentrosom mengalami replikasi,
sehingga menghasilkan dua sentrosom. Kemudian, setiap
sentrosom akan bergerak ke kutub-kutub inti sel yang letaknya
berlawanan.
Di saat yang bersamaan, mikrotubulus mulai terlihat di
antara dua sentrosom. Mikrotubulus ini merupakan serat protein
panjang yang memanjang dari sentriol ke segala arah. Lama-
kelamaan, mikrotubulus akan membentuk seperti gulungan
benang yang bisa kita sebut dengan benang-benang spindel.
Di tahap pembelahan sel ini juga, benang-benang kromatin mulai mengalami penebalan yang kemudian
membentuk kromosom. Kromosom ini terdiri dari dua kromatid identik yang terikat pada sentromer (kepala
kromosom). Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang merupakan formasi protein dan menjadi tempat
melekatnya benang-benang spindel nantinya.
Di akhir tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai menghilang. Selain itu, sentrosom telah sampai di
kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel pun akan membentang dari kutub satu ke kutub yang lain.
Benang spindel ini nantinya akan berperan untuk menarik kromosom ke bagian tengah inti sel di tahap
selanjutnya.
Metafase
Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel sudah
tidak terlihat. Masing-masing kinetokor pada sentromer
dihubungkan ke satu sentrosom oleh benang-benang
spindel. Kemudian, pasangan kromatid bergerak ke
bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan membentuk
lempeng metafase.
Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah
inti sel ini membuat jumlah kromosom dapat dihitung
dengan tepat dan bentuk kromosom juga dapat diamati
dengan jelas.
Anafase
Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid
dari bagian sentromer yang kemudian membentuk
kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik oleh
benang-benang spindel menuju kutub yang berlawanan.
Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan
sama dengan jumlah kromosom yang menuju ke kutub
lainnya.
Pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke
kutubnya masing-masing. Selain itu, sitokinesis juga mulai
terjadi. Sitokinesis merupakan fase pembelahan atau
pemisahan sitoplasma, organel, dan membran selular.
Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel (membran sel)
menuju ke bagian tengah sel, sehingga akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.
Telofase
Pada tahap ini, kromosom telah
sampai di kutubnya masing-
masing. Benang-benang spindel mulai
menghilang dan membran inti sel juga
mulai terbentuk di antara dua kelompok
kromosom yang terpisah. Kromosom
semakin lama akan menipis dan berubah
menjadi benang-benang kromatin
kembali.
Kemudian, sitokinesis telah selesai.
Sel telah membelah dan menghasilkan
dua sel anak dengan kromosom diploid (2n). Apabila dilihat proses pembelahan mitosis ini secara keseluruhan,
maka akan seperti ini.

B. Meiosis
Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi, karena menghasilkan keturunan dengan jumlah kromosom
separuh dari kromosom induk. Prosesnya pembelahan meiosisnya sendiri terdiri dari meiosis I dan II, dengan hasil
akhir 4 sel. Tahapan proses meiosis ini terdiri dari profase 1, metafase 1, anafase 1, telofase 1, lalu profase 2,
metafase 2, anafase 2, dan telofase 2.
Profase 1
Profase 1 ini terdiri dari 5 fase yang berbeda-beda. Fase yang pertama disebut dengan leptoten. Pada fase
leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom. Kromosom tersebut terdiri dari 2 kromatid. Setelah fase leptoten
ini selesai, fase selanjutnya, yait fase zigoten, dimulai. Pada fase zigoten, kromosom tersebut kemudian saling
berpasangan dengan homolognya. Homolog tersebut disebut sinapsis.
Fase selanjutnya disebut dengan pakiten. Di fase pakiten, ada duplikasi kromosom. Fase pakiten juga
membentuk kromosom tetrad. Setelah fase pakiten, ada yang namanya fase diploten. Di fase diploten ini terjadi
pindah silang pada kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, fase selanjutnya, yaitu fase diakinesis, terjadi.
Pada fase diakinesis ini membran inti menghilang. Dengan berakhirnya fase diakinesis, maka profase 1 selesai.
Metafase 1
Proses setelah profase 1 disebut dengan metafase 1. Pada metafase 1, kromosom homolog mulai tersusun rapi
di bagian ekuator. Di dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng metafase. Selain itu, serat spindle
menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom homolog.
Anafase 1
Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak menuju kutub yang
berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan terjadi reduksi kromosom.
Telofase 1
Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1. Pada telofase 1, membran inti mulai terbentuk kembali
dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis merupakan kondisi ketika sitoplasma dari satu eukariotik
sel membelah menjadi dua sel anak. Pada telofase 1, selnya membelah 2 dengan kromosom haploid (n). Ingat ya,
haploid.
Setiap fase ini ada tahap pertama dan tahap kedua. Hal itu dikarenakan ada yang namanya interkinesis, yang
menandai batas akhir tahap pertama dan batas awal tahap kedua.
Profase 2
Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke kutub sel yang
berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan menebal serta membran inti sel mulai menghilang.
Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk benang-benang spindel. Benang-benang spindel ini adalah bagian
kromosom yang berfungsi menggerakan kromosom pada saat sel mulai membelah.
Metafase 2
Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator. Mulai tersusun benang-benang
spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer, sedangkan ujung lainnya melekat pada kutub
pembelahan yang arahnya berlawanan.
Anafase 2
Proses selanjutnya bernama anafase 2. Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan kromatid dengan cara ditarik
menuju kutub yang berlawanan. Kemudian, kromatid yang sudah dipisah ini resmi disebut sebagai kromosom.
Telofase 2
Pada telofase 2, benang-benang spindel menghilang dan membran inti mulai terlihat. Pada fase ini juga
terjadi proses yang namanya sitokinesis atau pembelahan sitoplasma. Hasilnya adalah 4 sel anak.

Sumber materi: www.ruangguru.com


Lampiran II LKS
LKS Pembelahan Sel
A. Tujuan
1. Peserta didik mampu menjelaskan pembelahan mitosis dan meiosis seta perbedaannya.
B. Alat dan Bahan
1. Buku IPA yang relevan dengan materi
2. Alat tulis
3. Gambar mitosis dan meiosis
C. Langkah Kerja
1. Bacalah dengan teliti dan pahami dengan baik tentang mitosis dan amati gambar tahap-tahap dalam mitosis
dan meiosis.
2. Salin dan gambarlah tahap-tahap mitosis dan meiosis pada lembar pengamatan dengan teliti.
3. Bacalah dengan cermat dan pahami tentang mitosis dan meiosis, serta amati dengan teliti gambar tahapannya.
4. Gambar 2 tahap dalam mitosis dan meiosis pada lembar pengamatan dengan teliti.
5. Prsentasikan hasil karyamu dalam diskusi kelas.
D. Gambar Mitosis dan Meiosis
Mitosis

Meiosis
E. Pertanyaan Diskusi
Mitosis
1. Apa yang anda ketahui tentang interfase?
2. Jelaskan persiapan sel sebelum melakukan pembelahan!
3. Apakah pembelahan sel secara mitosis itu?
4. Bagaimana tahap-tahap atau fase-fase pembelahan sel secara mitosis?
5. Jelaskan tingkah laku kromosom pada saat sel tersebut melakukan pembelahan secara mitosis?
6. Jelaskan 4 ciri pembelahan mitosis!
7. Kapan kromosom mulai menjadi bentuk beruntai hganda? Tiap untai dari kromosom tersebut disebut apa?
8. Padaa metafase, bagaimana tatanan kromosom homolog dalam bidang ekuator?
9. Apakah yang terpisah pada saat anafase?
10. Masih adakah kromosom homolog dalam tiap kutub pada anafase?
11. Berapa sel anak yang terbentuk?
12. Bagaimana sifat kromosom sel anakan? Apa alasannya?
13. Dimana mitosis terjadi? Apa tujuannya?
14. Pada manusia organ mana sajakah pembelahan sel secara mitosis terjadi? Mengapa?

Meiosis
1. Sebutkan tahap-tahap meiosis!
2. Bagaimana bentuk kromosom pada profase 1?
3. Saat profase 1 terjadi sinapsis. Apakah sinapsis itu?
4. Karena sinapsis, maka ada bagian kromosom yang saling melekat. Disebut apakah keadaan kromosom
tersebut? Mengapa disebut demikian?
5. Pada metafase 1, bagaimana tatanan kromosom homolog dalam bidang akuator?
6. Pada anafase 1, apakah yang bergerak ke arah yang berlawa itu?
7. Pada akhir anafase 1, masih adakah kromosom homolog setiap kutub?
8. Pada telofase 1, berapa sel anak yang terbentuk?
9. Bagaimanakah sifat kromosom tiap sel anak? Apa alasannya?
10. Adakah interfase/ penambahan DNA dan organel sel antara meiosisi 1 dan meiosis 2?
11. Bagaimana bentuk dan sifat kromosom pada profase 2?
12. Bagaimana tatanan kromosom di bidang ekuator, saat metafase 2?
13. Pada anafase, apa yang terpisah saat menuju kutub-kutub yang berlawanan?
14. Pada telofase 2, masing-masing sel anak dari meiosis 1 menghasilkan berapa sel anak?
15. Bagaimana sifat kromosom anak dari meiosis 2? Mengapa?
16. Dimana terjadi meiosis?
17. Apa tujuan meiosis?

Perbedaan mitosis dan meiosis


NO. Perbedaan Mitosis Meiosis
1. Tahap
2. Tempat terjadi
3. Tujuan
4. Terjadi sinapsis
5. Terbentuk tetrad
6. Tatanan kromosom di bidang ekuator saat
metafase mitosis dengan metafase 1 meiosis
7. Jumlah sel anak
8. Sifat kromosom sel anak
Lampiran III Penilaian Sikap

1) Lembar Penilaian
Rasa
Tanggung Kerja Percaya
Nama Ingin Teliti Jujur Nilai Akhir
NO. Jawab Sama Diri Total Skor
Siswa Tahu
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1.
2.

3.
4.

5.
Dst.

2) Pedoman Penskoran
NO. ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR MAKSIMAL

1. Rasa Ingin Tahu 1. Merespon pertanyaan guru dengan antusias 1


(disampaikan secara
2. Menjawab dengan benar 1
lisan maupun tulisan)
3. Mengungkapkan pendapat dengan percaya diri 1
4. LKS dilengkapi beberapa sumber yang relevan 1

2. Tanggung Jawab 1. Mengerjakan tugas sesuai instruksi 1


2. Menyelesaikan tugas tanpa disuruh di rumah 1
3. Mengumpulkan tugas tepat waktu 1
4. Tidak terlambat mengikuti pembelajaran 1
3. Teliti 1. Memiliki pendirian dalam menyelesaikan masalah 1
2. Tidak ceroboh dalam menyelesaikan tugas 1
3. Memeriksa kembali hasil pekerjaan 1
4. Membaca soal dengan cermat 1

4. Kerja Sama 1. Bersedia membantu orang lain dalam satu


kelompok yang mengalami kesulitan saat 1
menjawab soal
2. Aktif dalam bekerja kelompok 1
3. Kesediaan melakukan tugas 1
5. Jujur 1. Tidak berbohong dan tidak menyontek 1
2. Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru, 1
tanpa menjiplak tugas orang lain
3. Membuat laporan berdasarkan data/ informasi apa 1
adanya
6. Percaya Diri 1. Berani tampil di depan kelas mempresentasikan 1
hasil kerja kelompok
2. Berani mengemukakan pendapat terhadap suatu 1
masalah
3. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan 1
SKOR MAKSIMAL 21
NB : Jika butir tersebut tidak terlakukan maka butir tersebut 0
Lampiran IV Penilaian Keterampilan (Produk “Display Pembelahan Sel Mitosis dan Meiosis”)

1) Lembar Penilaian
Kerja Nilai
Konten/ Isi Layout Pengumpulan Total
NO. Nama Siswa Sama Akhir
Skor
4 3 2 1 3 2 1 1 1
1.

2.
3.
4.
5.

Dst.

2) Pedoman Penskoran
NO. ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR MAKSIMAL

1. Konten/ Isi 1. Kesesuaian display dengan materi 1


2. Terdapat keterangan bagian-bagian display 1

3. Terdapat fungsi masing-masing bagian display 1


4. Menuliskan nama anggota kelompok 1
2. Layout 1. Penyampaian informasi pada display mudah 1
dimengerti
2. Menghias display denga indah dan menarik 1
3. Display rapi dan bersih 1

3. Kerja sama kelompok 1. Bekerja sama antar anggota kelompok 1

4. Waktu pengumpulan 1. Dikumpulkan tepat waktu 1


Total Skor 9
NB : Jika butir tersebut tidak terlakukan maka butir tersebut 0
Lampiran V Penilaian Pengetahuan

Indikator Pencapaian Instrumen Penilaian Kunci Jawaban Skor


Materi
Peserta didik mampu Sebutkan pembelahan yang terjadi pada - Pembelahan mitosis 10
menyebutkan jenis-jenis sel! - Pembelahan meiosis
pembelahan sel
Peserta didik mampu Jelaskan pengertian dari pembelahan - Pembelahan mitosis adalah 10
menjelaskan pengertian mitosis dan meiosis! peristiwa pembelahan sel yang
dari pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak
dan meiosis dengan jumlah kromosom yang
sama seperti sel induknya.
- Pembelahan meiosis adalah
pembelahan yang menghasilkan
keturunan dengan jumlah
kromosom separuh dari
kromosom induk
Peserta didik mampu Berapakah hasil dari pembelahan mitosis - Pembelahan mitosis: 2 sel anak 10
menyebutkan hasil dari dan meiosis? - Pembelahan meiosis: 4 sel anak
pembelahan mitosis dan
meiosis
Peserta didik mampu Dimanakah tempat terjadinya - Pembelahan mitosis: terjadi 10
menyebutkan tempat pembelahan mitosis dan meiosis? pada sel-sel eukariotik
terjadinya pembelahan - Pembelahan meiosis: terjadi
mitosis dan meiosis pada organ kelamin, yaitu
menghasilkan sel telur dan
sperma
Skor total 40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Identitas Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu
SMP PGRI Pandaan IPA IX/ Ganjil 3 JP
KD 3.1 KD 4.1
Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai
gangguan pada sistem reproduksi, serta penerapan pola sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan
hidup yang menunjang kesehatan reproduksi pada organ reproduksi.
Tujuan Pembelajaran
Dengan pendekatan saintifik dengan model Discovery Learning peserta didik dapat:
3.1.5 Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan
3.1.6 Menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan
3.1.7 Menuliskan fungsi beberapa zat yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis
3.1.8 Mendeskripsikan manfaat berkhitan
3.1.9 Mengidentifikasi proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan proses pembentukan sel telur (oogenesis).
3.1.10 Mendeskripsikan proses pembentukan sel telur (oogenesis).
3.1.11 Menerapkan konsep pembelahan meiosis pada prosesspermatogenesis dan oogenesis.
4.1.5 Melakukan diskusi kelompok tentang alat reproduksi manusia
4.1.6 Menyajikan hasil diskusi alat reproduksi manusia
4.1.7 Melakukan diskusi kelompok tentang spermatogenesis dan oogenesis
4.1.8 Menerapkan konsep pembelahan meiosis pada roses spermatogenesis dan oogenesis
4.1.9 Menyajikan hasil diskusi kelompok tentang spermatogenesis dan oogenesis
Materi Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia (Pembelahan Sel)
Model, Produk, Deskripsi Langkah Pembelajaran PPK, Literasi, 4C, HOTS Waktu
Model: Pendahuluan:
Discovery learning Salam, memimpin doa, mengecek Religius dan kemandirian 5’
Produk: kehadiran siswa, menyampaikan skenario
Hasil diskusi tentang alat pembelajaran
reproduksi manusia, Motivasi: Menunjukkan gambar anatomi 5’
spermatogenesis dan alat reproduksi manusia
oogenesis Inti:
Deskripsi: 1. Mengamati Literasi 5’
Secara kelompok, peserta Terdiri dari organ apakah gambar
didik melakukan diskusi tersebut?
kelompok tentang alat Apaka fungsi dari sistem organ
reproduksi manusia, tersebut?
spermatogenesis dan 2. Menanya Kritis, komunikatif, problem 10’
oogenesis. Kemudian Guru memberikan kesempatan peserta solving
menuliskan hasil kerjanya didik untuk bertanya mengenai alat
(sesuai kreasi peserta didik), reproduksi manusia
dan mendiskusikan hasilnya, 3. Mengumpulkan data Kritis, komunikatif, 25’
serta mempresentasikannya. Peserta didik melakukan kegiatan kolaboratif, problem solving,
Doronglah peserta didik untuk diskusi tentang alat reproduksi literasi, gotong royong, kerja
tidak takut salah; yang penting manusia dan sel pada alat reproduksi keras, kerja sama
prosedur dilakukan dengan 4. Mengasosiasi 25’
benar dan aman Peserta didik membuat peta
Alat, Bahan, dan Media: kons ep dan saling bertukar
LKS Organ Reproduksi informasi tentang alat reproduksi dan
Manusia, LKS pembelahan sel pada sperma dan sel
Spermatogenesis & telur
Oogenesis, alat tulis, buku 5. Mengkomunikasikan Kritis, kreatif, kolaboratif, 10’
sumber yang relevan Peserta didik mempresentasikan komunikatif, literasi, jujur,
hasil percaya diri
Penutup: 5’
 Peserta didik membuat kesimpulan
 Guru melakukan refleksi,
penghargaan dan tindak lanjut
Penilaian : Penilaian tulis (uraian), penilaian keterampilan (unjuk kerja) dan penilaian sikap

Pendaan, 12 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala SMP PGRI Pandaan Guru Mata Pelajaran

SRI MURNI, S.Pd. VARISA AVRILIA, S.Pd.


Lampiran I Materi Pelajaran
Organ Reproduksi Laki-laki & Spermatogenesis
Sistem Reproduksi pada laki – laki terdiri atas:

1. Organ reproduksi luar yang berupa Penis dan Skrotum,


2. Organ reproduksi dalam yang berupa testis, epididimis, vas defferens, uretra, kelenjar vesikula seminalis,
kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Berikut ini bagian – bagian dari sistem reproduksi laki – laki:
1. Penis adalah bagian terluar organ reproduksi laki – laki, berfungsi sebagai saluran urin dan sperma.
Skrotum adalah organ yang bentuknya seperti kantung, berfungsi untuk melindungi dan menjaga suhu
testis.
2. Testis adalah bentuknya seperti bulat telur, jumlahnya 2 buah (sepasang) yang tersimpan dalam skrotum,
berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron
3. Sperma adalah sel tunggal yang terdiri atas kepala dan ekor yang merupakan sel kelamin laki – laki.
Hormon testosteron adalah senyawa yang dapat merangsang perubahan fisik laki – laki pada masa
pubertas seperti tumbuhnya jakun, membesarnya suara, tumbuhnya kumis, dan sebagainya. Masa pubertas
adalah masa seseorang ketika mengalami pematangan fungsi seksual yang disertai perubahan fisik dan
psikis. Sperma yang diproduksi dalam testis, selanjutnya keluar melalui epididimis. Epididimis adalah
saluran yang keluar dari testis, berukuran ± 4 cm, berfungsi untuk penyimpanan sperma
sementara. Selanjutnya, sperma yang sudah matang keluar melalui Vas Defferent. Vas defferens adalah
lanjutan dari epididimis, berupa saluran panjang yang mengarah keatas, berfungsi untuk menghubungkan
epididimis dan uretra.
4. Uretra adalah saluran yang terdapat didalam penis, merupakan saluran akhir reproduksi, berfungsi untuk
keluarnya urin dan sperma.
5. Kelenjar reproduksi adalah kelenjar yang berfungsi memproduksi getah atau cairan yang nantinya akan
bercampur dengan air mani (semen). Kelenjar reproduksi laki – laki ada 3 yaitu : kelenjar vesikula
seminalis, prostat dan cowper (bulbouretra).
6. Kelenjar vesikula seminalis adalah bagian yang bentuknya seperti kantung kecil, berukuran ± 5 cm,
terletak dibelakang kantung kemih, berfungsi untuk menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa
(gula monosakarida), hormon prostaglandin, fosfor dan potassium serta protein pembekuan. Alkali untuk
menetralkan pH asam di uretra dan vagina. Fruktosa sebagai energi (ATP) sperma. Prostaglandin untuk
menurunkan respon imun tubuh perempuan terhadap air mani. Fosfor dan potassium membantu sperma
berenang. Protein pembekuan untuk membentuk lapisan pelindung sperma.
7. Kelenjar prostat adalah bagian yang bentuknya seperti kue donat, terletak dibawah kantung kemih,
berfungsi menghasilkan cairan bersifat asam. Kelenjar prostat mengandung beberapa zat yaitu :
1) Asam sitrat : untuk energi (ATP) sperma
2) Enzim pepsinogen, lisozim dan lipase
3) Seminal plasmin : sebagai antibiotik (membunuh kuman)
Pada lansia sekitar umur lebih dari 50 tahun, seringkali terjadi pembesaran kelenjar prostat yang
dinamakan Benign prostatic hyperlasia (BPH). BPH ini menyebabkan saluran uretra menjadi kecil dan
sulit untuk mengeluarkan urin. Sehingga, sulit untuk kencing dan kebanyakan dibantu menggunakan
selang. BPH berbeda dengan kanker prostat. Kalau kanker prostat berkembang diluar kelenjar prostat,
sedangkan BPH berkembang didalam kelenjar prostat. Kelenjar cowper adalah bagian yang bentuknya
seperi kacang, terletak dibawah kelenjar prostat, berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat
basa. Sperma dikeluarkan melalui uretra bercampur dengan air mani (semen). Semen yang dikeluarkan
biasanya 2,5 – 5 mL. Setiap 1 mL semen mengandung 100 – 150 juta sel sperma. Namun, hanya 1 sel
sperma yang berhasil membuahi sel telur.
Organ Reproduksi Perempuan, Oogenesis & Siklus Menstruasi
Sistem reproduksi pada perempuan tersusun atas:
1. Sistem reproduksi luar yaitu vulva dan labium
2. Sistem reproduksi dalam yaitu vagina, indung telur (ovarium), saluran telur (tuba
fallopi/oviduct), infundibulum, rahim (uterus), endometrium dan leher rahim (serviks).
Berikut ini bagian – bagian organ reproduksi perempuan:

1. Vulva adalah celah paling luar dari organ reproduksi perempuan yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan
dan kiri). Sepasang bibir ini yang dinamakan labium. Pada vulva bagian dalam, terdapat 2 saluran yaitu
saluran urin dan saluran vagina.
2. Ovarium adalah organ yang bentuknya seperti telur, ada 2 buah, terletak di kanan kiri rahim atau di perut
bagian bawah, berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Didalam ovarium, terdapat kumpulan sel folikel
yang merupakan tempat berkembangnya ovum. Berikut ini struktur dari ovarium:

Sel folikel juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Ovum yang matang akan dilepaskan
dari ovarium pada setiap bulannya, proses ini dinamakan ovulasi. Kemudian ovum ditangkap
oleh fimbriae (infundibulum) menuju ke tuba fallopi. Meskipun ovarium ada 2, namun setiap bulan hanya
1 ovum hanya dihasilkan. Jadi, bergantian antara ovarium kanan dengan kiri. Hormon estrogen dan
progesteron berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi dan mengatur perkembangan ciri – ciri sekunder
pada perempuan. Ciri – ciri sekunder pada perempuan yaitu membesarnya pinggul, berkembangnya
payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu, aktifnya kelenjar minyak dan keringat yang
menyebabkan jerawat.
3. Infundibulum adalah organ yang bentuknya berjumbai dan merupakan pangkal dari tuba
fallopi. Infundibulum berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Kemudian, ovum
dibawa ke tuba fallopi.
4. Tuba fallopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Didalam tuba fallopi inilah
terjadi pembuahan ovum oleh sperma atau fertilisasi yang menghasilkan zigot. Kemudian zigot dibawa
kedalam uterus. Namun, apabila tidak terjadi pembuahan, maka ovum tetap dibawa ke uterus dan akan
ikut meluruh ketika proses menstruasi.
5. Uterus adalah organ yang bentuknya seperti buah pir terbalik, memiliki dinding tebal, berfungsi sebagai
tempat berkembangnya janin selama kehamilan. Saat tidak hamil, rahim berukuran 5 cm. Ketika hamil,
rahim akan berkembang hingga 30 cm atau menyesuaikan perkembangan janin.
6. Endometrium adalah lapisan yang membatasi rahim dan akan meluruh ketika proses menstruasi.
Endometrium ini berfungsi menghasilkan plasenta ketika terjadi kehamilan.
7. Vagina adalah saluran yang menghubungkan dunia luar dengan rahim, saluran darah menstruasi dan
saluran tempat keluarnya bayi. Vagina tersusun atas otot – otot yang elastis dan dilapisi selaput membran
atau selaput dara (hymen).
8. Selaput dara adalah selaput tipis yang tersusun atas pembuluh darah. Selaput dara ini akan robek apabila
melakukan aktivitas yang membahayakan seperti olahraga berat.
9. Serviks adalah rahim bagian bawah yang membuka dan mengarah ke vagina. Serviks berfungsi
menghubungkan rahim dengan vagina.
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin perempuan (ovum) didalam ovarium. Oogenesis
dimulai saat perempuan masih dalam kandungan.
Ketika anak perempuan baru lahir, memiliki bakal sel telur (sel primordial) 200.000 hingga 2.000.000 sel.
Namun, hanya 40.000 sel yang tersisa ketika anak perempuan puber dan hanya 400 sel yang berkembang
menjadi ovum.
Sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk sel induk telur (oogonium) yang bersifat diploid
(2n). Kemudian, oogonium akan membelah secara mitosis dan meiosis. Pada pembelahan tersebut, 1 sel
oogonium menghasilkan 1 sel telur (ovum) dan 3 badan polar (polosit).
Berikut ini proses pembentukan ovum:

Sumber materi: https://wirahadie.com


Lampiran II LKS
LKS Alat Reproduksi Manusia
A. Tujuan
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan organ reproduksi pria dan wanita
B. Bahan Diskusi
 Organ Reproduksi Pria dan Spermatogenesis

9 6

10 7

3
1 2

1. Tuliskan nama alat/ bagian yang ditunjuk oleh gambar di atas sesuai dengan urutan nomor pada tabel
berikut:
NO. Nama Bagian Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

2. Berdasarkan gambar alat reproduksi pria, bagian apa saja yang termasuk ke dalam:
a. Organ bagian luar
b. Organ bagian dalam
3. Pada asaat perkawinan laki-laki akan ejakulasi sehingga dikeluarkan cairan yang disebut semen.
Identifikasi isi dan sumber cairan yang terdapat pada semen ...
4. Seorang pria berlibur ke daerah yang suhu lingkungannya lebih rendah dibandingkan dengan suhu
lingkungan biasa pria tersebut, maka yang terjadi pada testis pria tersebut adalah ...
5. Jumlah 1 pasang terdapat dalam kantong pelindung yang disebut skrotum dan terletak di luar dan di
bawah ronggal pelvis organ ini disebut ...
6. Testis berfungsi .........................................................................................................................
7. Hormon testosteron berfungsi ......................................................................................................
8. Epididimis berfungsi ..................................................................................................................
9. Vas deferens berfungsi ...............................................................................................................
10. Uetra adalah ..............................................................................................................................
11. Penis adalah ..............................................................................................................................
12. Vesika seminalis adalah ..............................................................................................................
13. Kelenjar prostat adalah ...............................................................................................................
14. Kelenjar bulbourethralis adalah ....................................................................................................
 Organ Reproduksi Wanita dan Oogenesis

3
4

5
6

2
4
5

1. Tuliskan nama alat/ bagian yang ditunjuk oleh gambar di atas sesuai dengan urutan nomor pada tabel
berikut:
Gambar 1
NO. Nama Bagian Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Gambar 2
NO. Nama Bagian Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.

2. Saluran reproduksi pada wanita yang digunakan sebagait tempat fertilisasi disebut?

3. Sel induk sperma adalah ...


4. Spermatogonium membelah scara mitosis menghasilkan ... yang bersifat ...
5. Spermatosit I membelah secara meiosis I menghasilkan ... yang bersifat ...
6. Hasil pembelahan spermatosit I pada meiosis Ii adalah ...
7. Dari spermatogonium menghasilkan ... sperma yang fungsional.
8. Jumlahnya 1 pasang, terletak di dalam rongga perut, berfungsi untuk pembentukan sel telur dan
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron adalah bagian organ reproduksi wanita yang disebut ...
9. 1 pasang corong infundibulum berfungsi .......................................................................................
10. 1 pasang tuba fallopi atau oviduk berfungsi ...................................................................................
11. Uterus berfungsi ........................................................................................................................
12. Vagina berfungsi .......................................................................................................................
Alat kelamin luar umumnya dinamakan vulva, terdiri atas labia mayora, labira minora dan klitoris.
13. Pelepasan selur dari ovarium disebut ...

14. Sel induk telur disebut ... dan bersifat diploid (2n)
15. Oogonium membelah secara meiosis I menghasilkan ...
16. Oosit I membela secara meiosis II menghasilkan ... dan ...
17. Spermatosit II mengalami meiosis II menghasilkan ... dan ...
18. Badan polar hasil pembelahan oosit I secara meiosis tetap menjadi ...
19. Pada oogenesis I, oogonium menghasilkan ... dan ...
Lampiran III Penilaian Sikap

1) Lembar Penilaian
Rasa
Tanggung Kerja Percaya
Nama Ingin Teliti Jujur Nilai Akhir
NO. Jawab Sama Diri Total Skor
Siswa Tahu
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1.
2.

3.
4.

5.
Dst.

2) Pedoman Penskoran
NO. ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR MAKSIMAL

1. Rasa Ingin Tahu 1. Merespon pertanyaan guru dengan antusias 1


(disampaikan secara
2. Menjawab dengan benar 1
lisan maupun tulisan)
3. Mengungkapkan pendapat dengan percaya diri 1
4. LKS dilengkapi beberapa sumber yang relevan 1

2. Tanggung Jawab 1. Mengerjakan tugas sesuai instruksi 1


2. Menyelesaikan tugas tanpa disuruh di rumah 1
3. Mengumpulkan tugas tepat waktu 1
4. Tidak terlambat mengikuti pembelajaran 1
3. Teliti 1. Memiliki pendirian dalam menyelesaikan masalah 1
2. Tidak ceroboh dalam menyelesaikan tugas 1
3. Memeriksa kembali hasil pekerjaan 1
4. Membaca soal dengan cermat 1

4. Kerja Sama 1. Bersedia membantu orang lain dalam satu


kelompok yang mengalami kesulitan saat 1
menjawab soal
2. Aktif dalam bekerja kelompok 1
3. Kesediaan melakukan tugas 1
5. Jujur 1. Tidak berbohong dan tidak menyontek 1
2. Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru, 1
tanpa menjiplak tugas orang lain
3. Membuat laporan berdasarkan data/ informasi apa 1
adanya
6. Percaya Diri 1. Berani tampil di depan kelas mempresentasikan 1
hasil kerja kelompok
2. Berani mengemukakan pendapat terhadap suatu 1
masalah
3. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan 1
SKOR MAKSIMAL 21
NB : Jika butir tersebut tidak terlakukan maka butir tersebut 0
Lampiran IV Penilaian Pengetahuan

Indikator Pencapaian Instrumen Penilaian Kunci Jawaban Skor


Materi
Peserta didik dapat Sebutkan organ-organ penyusun sistem Sistem reproduksi pria tersusun 10
menyebutkan organ reproduksi pria! atas organ:
reproduksi manusia  Testis
 Saluran reproduksi (epididimis,
vas deferens, uretra)
 Penis
 Kelenjar kelamin (vesika
seminalis, kelenjar prostat,
kelenjar bulbourethralis)
Sebutkan organ-organ penyusun sistem Sistem reproduksi wanita tersusun 10
reproduksi wanita! atas organ:
 Ovarium
 Saluran reproduksi
(infundibulum, oviduk, uterus,
vulva)
Peserta didik mampu Sebutkan fungsi ovarium dan testis! Ovarium berfungsi untuk 10
menyebutkan salah satu pembentukan sel telur dan
fungsi dari organ menghasilkan hormon estrogen
reproduksi dan progesteron. Testis berfungsi
menghasilkan hormon testosteron
dan sel kelamin jantan
Peserta didik mampu Jelaskan pengertian dari oogenesis! Proses pembentukan ovum di 10
menjelaskan pengertian dalam ovarium. di dalam ovarium
dari oogenesis terdapat oogonium. oogonium
akan memperbanyak diri dengan
cara mitosis membentuk oosit
primer. pada saat bayi perempuan
berumur 6 bulan (di dalam
kandungan), oosit primer akan
membelah secara meiosis. namun
meiosis tahap pertama pada oosit
primer ini tidak dilanjutkan
sampai bayi perempuan tumbuh
menjadi anak perempuan yang
mengalami pubertas. oosit primer
tersebut berada dalam keadaan
istirahat. saat memasuki masa
pubertas.
Skor total 40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Identitas Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu
SMP PGRI Pandaan IPA IX/ Ganjil 3 JP
KD 3.1 KD 4.1
Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai
gangguan pada sistem reproduksi, serta penerapan pola hidup sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan
yang menunjang kesehatan reproduksi pada organ reproduksi.
Tujuan Pembelajaran
Dengan pendekatan saintifik dengan model Discovery Learning peserta didik dapat:
3.1.12 Mendeskripsikan siklus menstruasi yang terjadi pada dinding rahim
3.1.13 Menjelaskan jenis dan fungsi hormon yang berperan pada siklus menstruasi.
3.1.14 Membuat grafik level hormon dalam siklus menstruasi.
3.1.15 Mendeskripsikan proses fertilisasi dan kehamilan.
3.1.16 Menjelaskan proses perkembangan janin selama dalam kandungan.
3.1.17 Mendeskripsikan fungsi cairan ketuban bagi janin.
3.1.18 Menjelaskan gaya dorong dan gaya gesek yang terjadi pada prosesmelahirkan.
3.1.19 Menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksimanusia.
4.1.12 Melakukan diskusi kelompok tentang siklus menstruasi, fertilisasi, kehamilan dan penyakit pada sistem reproduksi
4.1.13 Menyajikan hasil diskusi kelompok tentang siklus menstruasi, fertilisasi, kehamilan dan penyakit pada sistem
reproduksi
4.1.14 Mencari informasi tentang penyakit pada sistem reproduksi
4.1.15 Menyajikan laporan hasil studi tentang penyakit pada system reproduksi.
4.1.16 Membuat poster tentang upaya pencegahan dan penularan penyakit seksual
Materi Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia (Siklus Menstruasi, Fertilisasi, Kehamilan dan Penyakita
pada Sistem Reproduksi)
Model, Produk, Deskripsi Langkah Pembelajaran PPK, Literasi, 4C, HOTS Waktu
Model: Pendahuluan:
Discovery learning Salam, memimpin doa, mengecek kehadiran Religius dan kemandirian 5’
Produk: siswa, menyampaikan skenario
Hasil diskusi tentang siklus pembelajaran
menstruasi, fertilisasi, Motivasi: Menunjukkan gambar seorang 5’
kehamilan dan penyakit pada ibu yang sedang hamil
sistem reproduksi, makalah Inti:
tentang penyakit pada sistem 1. Mengamati Literasi 5’
reproduksi, poster tentang Bagaimanakah proses perkembangan
pencegahan dan penularan janin di dalam rahim?
penyakit seksual 2. Menanya Kritis, komunikatif, problem 10’
Deskripsi: Guru memberikan kesempatan peserta solving
Secara kelompok, peserta didik didik untuk bertanya mengenai siklus
melakukan diskusi kelompok menstruasi, fertilisasi, kehamilan dan
tentang pembelahan sel. penyakit pada sistem reproduksi
Kemudian menuliskan hasil 3. Mengumpulkan data Kritis, komunikatif, kolaboratif, 25’
kerjanya (sesuai kreasi peserta Peserta didik melakukan kegiatan problem solving, literasi,
didik), dan mendiskusikan diskusi tentang siklus menstruasi, gotong royong, kerja keras,
hasilnya, serta fertilisasi, kehamilan dan penyakit pada kerja sama
mempresentasikannya. Peserta sistem reproduksi
didik juga diberikan proyek 4. Mengasosiasi 25’
membuat model pembelahan sel Peserta didik memb u at p et a
dari bahan-bahan yang ada di ko n s ep d an saling bertukar informasi
sekitar siswa. Doronglah tentang siklus menstruasi, fertilisasi,
peserta didik untuk tidak takut kehamilan dan penyakit pada sistem
salah; yang penting prosedur reproduksi
dilakukan dengan benar dan 5. Mengkomunikasikan Kritis, kreatif, kolaboratif, 10’
aman Peserta didik mempresentasikan komunikatif, literasi, jujur,
Alat, Bahan, dan Media: hasil percaya diri
LKS Pembelahan Sel, alat tulis, Penutup: 5’
buku sumber yang relevan  Peserta didik membuat kesimpulan
 Guru melakukan refleksi, penghargaan
dan tindak lanjut
Penilaian : Penilaian tulis (uraian), penilaian keterampilan (unjuk kerja & produk) dan penilaian sikap

Pendaan, 12 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala SMP PGRI Pandaan Guru Mata Pelajaran

SRI MURNI, S.Pd. VARISA AVRILIA, S.Pd.


Lampiran I Materi Pelajaran
SIKLUS MENSTRUASI
Menstruasi adalah proses meluruhnya endometrium dan ovum yang ditandai dengan keluarnya darah,
cairan jaringan, lendir, dan sel epitel dinding rahim melalui vagina. Menstruasi terjadi apabila sel telur tida k
dibuahi oleh sel sperma.
Siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Namun, ada perempuan yang mengalami siklus
menstruasi pendek yang berlangsung sekitar ± 18 hari atau siklus menstruasi panjang yang berlangsung
sekitar ±40 hari. Berikut ini gambar fase menstruasi :

Proses menstruasi ada 3 yaitu : Fase Menstruasi, Proliferasi dan Sekretori. Pada fase menstruasi,
hormon FSH memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. Sehingga, endometrium luruh dan perempuan
mengalami menstruasi.
Hormon FSH atau follicle stimulating hormone adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari atau
hipofisis. Kelenjar ini terletak di otak bagian depan.
Pada fase proliferasi, folikel berkembang yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Kemudian hormon estrogen dan progesteron memicu endometrium untuk menebal. Endometrium yang
menebal ini bertujuan untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila terjadi fertilisasi.
Selanjutnya, hormon estrogen memicu kelenjar hipofisis untuk menghasilkan hormon FSH dan LH
atau luteinizing hormone. Hormon LH diproduksi terus menerus hingga meningkat. Peningkatan hormon LH
ini memicu pelepasan ovum oleh folikel ovarium (ovulasi).
Pada fase sekretori ini, folikel yang telah melepaskan ovum berubah menjadi korpus luteum. Kemudian
ovum ditangkap oleh fimbriae menuju ke tuba fallopi. Apabila ovum tidak dibuahi oleh sperma, maka korpus
luteum tidak akan memproduksi estrogen dan progesteron. Sehingga, estrogen dan progesteron rendah.
Rendahnya estrogen dan progesteron endometrium rusak dan pembuluh darahnya pecah, akibatnya terjadilah
menstruasi.
FERTILISASI
Apabila ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma tersebut akan
bergerak menuju sel telur. Apabila telah bertemu dengan sel telur, bagian kepala sperma akan masuk ke
dalam sel telur dan meninggalkan bagian ekornya di luar sel telur. Proses inilah yang mengawali
terjadinya fertilisasi. Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur, sehingga
membentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopi.
Sel sperma menggunakan flagela yang bergerak memutar sebagai baling-baling untuk menggerakan tubuh
dalam cairan yang ada pada tuba fallopi menuju ke sel telur. Gerakan flagela ini dianalogikan dengan baling-
baling untuk mendorong perahu.

Skema Pergerakan Flagela sel Sperma


Ada beberapa mekanisme sel sperma dapat menemui sel telur. Sel sperma dapat menemukan lokasi sel
telur karena sel telur menghasilkan senyawa kimia berupa hormon progesteron. Selain itu, juga karena
adanya sensor panas (suhu tuba fallopi atau tempat sel telur berada, lebih tinggi dibandingkan suhu tempat
penyimpanan sperma).
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang
menjadi embrio yang akan menuju ke rahim kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium. Pada
kondisi ini sese orang mengalami kehamilan. Berikut ini skema proses fertilisasi dan implantasi:

Skema Proses Fertilisasi Hingga Implantasi

PROSES MELAHIRKAN
Proses melahirkan dipicu oleh tingginya level hormon estrogen. Tingginya kadar estrogen dalam darah
memicu kepekaan uterus terhadap hormon oksitosin. Oksitosin dihasilkan oleh fetus (janin), oksitosin juga
merangsang plasenta untuk menghasilkan hormon prostaglandin. Hormon oksitosin dan prostaglandin akan
meningkatkan frekuensi kontraksi otot uterus, kekuatan kontraksi, dan durasi kontraksi hingga bayi lahir.
Pada mulanya kontraksi terjadi selama 30 detik atau kurang dalam rentang waktu 25 hingga 30 menit.
Pada saat puncaknya, kontraksi dapat terjadi selama 60 hingga 90 detik dan terjadi setiap 2 hingga 3 menit.
Kontraksi otot uterus dimulai dari otot bagian atas lalu menuju ke bawah, memberikan gaya dorong pada
bayi untuk keluar melalui serviks. Gaya dorong ini semakin kuat saat kepala bayi mendorong dinding
serviks. Hal ini terjadi karena, saat dinding serviks terdorong dan melebar, maka akan merangsang
dihasilkannya hormon oksitosin. Meningkatnya hormon ini akan membuat kontraksi otot uterus semakin
kuat, sehingga gaya dorong yang dihasilkan semakin besar.
Gaya Dorong dan Gaya Gesek yang Terjadi pada Saat Melahirkan

Selain gaya dorong terdapat pula gaya gesek antara bayi dengan cairan plasenta dan gaya gesek antara
bayi dengan saluran serviks. Panah berwarna biru menunjukkan arah gaya dorong, sementara panah warna
kuning menunjukkan arah gaya gesek. Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Pada
proses kelahiran, arah gerak bayi yang mendesak keluar berlawanan dengan arah gaya gesek yang arahnya
menuju ke dalam. Ketika bayi keluar dari serviks gaya gesek di saluran serviks akan semakin membesar
karena kecilnya diameter serviks.
Gaya gesek ini menahan gerakan bayi untuk keluar. Akan tetapi, hormon oksitosin yang dihasilkan selama
dinding serviks terdorong akan memperkecil gaya gesek tersebut.
Selain adanya oksitosin, gaya gesek juga diperkecil dengan adanya cairan ketuban yang berperan sebagai
pelumas atau pelicin ketika bayi keluar.

MASA KEHAMILAN
Masa kehamilan dapat diartikan sebagain kondisi sejak terjadinya fertilisasi dan embrio terimplantasi
dalam endometrium hingga terjadinya kelahiran. Pada manusia, masa kehamilan rata-rata berlangsung
selama 38 minggu (266 hari) mulai dari fertilisasi atau 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi terakhir.
Kehamilan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) periode (trimester), dimana masing-masing trimester lamanya
tiga bulan.
Trimester Pertama
Trimester pertama berlangsung dari minggu pertama sampai minggu ke-13 masa kehamilan. Pada trimeter
pertama, perubahan pada ibu belum terlihat jelas. Akan tetapi, terjadi perubahan besar dalam tubuhnya,
misalnya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron. Rahim mulai mendukung untuk pertumbuhan
janin dan plasenta. Tubuh juga akan meningkatkan supai darah untum membawa oksgen dan nutrisi ke janin
yang sedang berkembang. Selama trimester pertama, ibu harus menjaga kondisi tubuhnya, karena janin
mudah mengalami keguguran. Kondisi janin pada trimester pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Ukuran embrio kurang lebih 7 mm
2. Embrio telah memiliki bakal tulang belakang
3. Otak dan sumsum tulang mulai terbentuk
4. Embrio sudah dapat disebut janin, yang terlekat pada tali pusar dengan terhubung plasenta dan terlindungi
oleh kantong ketuban (amnion).
5. Janin berukuran sekitar 5,5 cm.
6. Otot, tulang belakang, tulang rusuk, lengan, dan jari mulai terbentuk.
7. Janin sudah dapat menggerakkan lengan dan kaki, serta mampu memutar kepala.
8. Pada akhir trimester pertama, janin terlihat seperti miniatur manusia, jenis kelamin sudah tampak, dan
detak jantung dapat dideteksi.
Trimester Kedua
Trimester kedua berlangsung dari minggu ke-13 sampai dengan minggu ke-27. Trimestrer kedua
merupakan periode yang dirasakan paling nyaman oleh ibu hamil, karena kegelisahan gejala kehamilan awal
sudah hilang. Perut ibu akam mulai terlihat membesar seiring pertumbuhan rahim yang lebih cepat dari
sebelumnya. Pada trimester kedua ini, ibu dapat merasakan janin mulai bergerak, bahkan janin dapat
mendengar dan mengenali suara ibunya. Jenis kelamin janin juga sudah dapat dideteksi secara lebih jelas.
Kondisi janin pada trimester kedua memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Janin berukuran 10 cm, berat badan 0,5 kg, dan janin sudah terlihat seperti bayi.
2. Jari tangan dan jari kaki sudah terbentuk, bagian ujung jari sudah tumbuh kuku.
3. Janin telah memiliki alis dan bulu mata.
4. Permukaan kulit ditumbuhi oleh rambut.
5. Janin mulai bergerak aktif.
6. Pada trimester kedua, mata janin sudah membuka.
Trimester Ketiga
Trimester ketiga berlangsung mulai dari minggu ke-28 sampai dengan masa kelahiran bayi. Pada periode
ini, janin sudah bisa membuka dan menutupo mata, mendendang, meregangkan badan, dan bahkan merespon
cahaya. Ketika memasuki bulan kedelapan, pertumbuhan otak janin akan berlangung lebih cepat. Sedangkan
bulan kesembilan, paru-paru sudah siap untuk berespirasi sendiri. Kondisi janin pada trimester ketiga
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Sistem sirkulasi dan respirasi janin mengalami perubahan yang memungkinkan untuk bernapas dengan
dunia luar.
2. Janin mengembangkan kemampuan untuk mengatur suhu tubuh sendiri.
3. Tulang mulai mengeras dan otot menebal.
Selama perkembangan embrio di dalam rahim, terbentuk membran embrio yang berfungsi untuk
melindungi dan memberi makan embrio. Membran embrio terdiri atas empat bagian, yaitu sakus vitenelus,
amnion, karion, dan alantois.

Sakus Vitenalus
Sakus vitenalus (kantung kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat
keluarnya sel-sel darah merah dan pembuluh darah yang pertama.
Amnion
Amnion merupakan selaput pelindung embrio. Dinding amnion menghasilkan getah berupa air ketuban
yang berfungsi sebagai berikut.
1. Melindungi janin dari tekanan dan benturan.
2. Memberi ruang gerak bagi janin.
3. Sebagai cadangan nutrisi bagi janin.
Korion
Korion adalah selaput yang terdapat di luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk
jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim. Di dalam
jonjot tersebut terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah ibu melalui
perantara plasenta.
Alantois
Alantois terletak di dalam tali pusar, berfungsi menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta. Plasenta
dengan embrio dihubungkan oleh tali pusar. Di dalam tali pusar terdapat dua buah pembuluh nadi dan sebuah
pembuluh balik yang berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah dalam plasenta. Zat makanan dan
oksigen dari pembuluh darah ibu dialirkan melalui plasenta ke tali pusar, selanjutnya ke pembuluh darah
embrio. Sedangkan zat sisa dan karbondioksida dari pembuluh darah embrio dikeluarkan melalui tali pusar
menuju plasenta dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu.
GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA
Gangguan yang pertama adalah Gangguan Menstruasi. Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu Amenore Primer dan Amenore Sekunder. Amenore Primer adalah tidak terjadinya
menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Sedangkan amenore
sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami
siklus menstruasi.
Kanker Serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks.
Penanganannya bisa dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina,
dan kelenjar limpa panggul. Selain kanker serviks, ada juga yang namanya Kanker Ovarium. Gejala kanker
ovarium dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami
pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
Gangguan selanjutnya disebut Endometriosis. Pada penderita Endometriosis, jaringan endometrium
terdapat di luar uterus. Jaringan endometrium dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk, atau jauh di luar
uterus. Gejalanya antara lain nyeri perut, pinggang terasa sakit, dan nyeri pada masa menstruasi. Selain
Endometriosis, Infeksi vagina juga termasuk ke dalam gangguan sistem reproduksi wanita. Gejala awal
infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Penyebabnya antara lain infeksi, jamur, atau bakteri.

GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA


Gangguan pada sistem reproduksi pria yang pertama disebut Hipogonadisme. Hipogonadisme merupakan
penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan
testosteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan penderita penyakit ini dapat dilakukan dengan terapi hormon.
Gangguan yang selanjutnya disebut dengan Kriptorkidisme. Kriptorkidisme merupakan kegagalan dari
satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut
dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang testosteron.
Selain kedua gangguan di atas, ada juga yang disebut dengan Uretritis. Uretritis merupakan peradangan
uretra dengan gejala rasa gatal pada alat kelamin pria dan ingin sering buang air kecil. Uretritis disebabkan
oleh organisme Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum, atau virus herpes. Selanjutnya ada
Prostatitis. Yang dimaksud dengan Prostatitis adalah peradangan pada bagian prostat. Biasanya disebabkan
oleh bakteri, misalnya E.Coli. Gangguan sistem reproduksi pria yang terakhir adalah Epididimitis, yaitu
infeksi yang terjadi pada saluran reproduksi pria. Gangguan ini disebabkan oleh E. coli dan Chlamydia.
Ada dua gangguan sistem reproduksi yang dapat menyerang pria dan wanita. Kedua gangguan tersebut
adalah Gonore dan Sifilis. Gonore merupakan infeksi akut pada uretra, serviks, rektum, sendi, tulang yang
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Sedangkan sifilis, atau disebut juga raja singa, merupakan
infeksi organ kelamin luar. Penyakit ini merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh bakteri Treponema pallidum.

Sumber materi: www.amongguru.com dan www.ruangguru.com


Lampiran II LKS
LKS Siklus Menstruasi, Fertilisasi, Kehamilan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi
A. Tujuan
1. Peserta didik mampu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam proses reproduksi manusia setelah melakukan pengamatan.
B. Alat dan Bahan
1. Gambar dan tabel siklus menstruasi
2. Video tentang vertilisasi dan perkembangan embrio
C. Diskusi
Siklus Menstruasi
Perhatikan gambar dan tabe di bawah ini!

1. Pada hari ke berapakah dinding rahim dalam kondisi paling tebal?


2. Hormon apakah yang mempengaruhi menstruasi?
3. Dari gambar dan tabel di atas, pada hari ke berapa ovulasi terjadi?
4. Pada hari ke berapakah dinding rahim mulai meluruh?
5. Disebut apakah peristiwa meluruhnya dinding rahim?
Fertilisasi dan Masa Kehamilan

1. Tulislah perkembangan embrio pada tabel pengamatan sesuai dengan video dan gambar yang telah kamu
perhatikan!
NO. Usia Embrio Gambar Embrio Perkembangan Embrio
dalam Rahim

1. Fertilisasi

2. Usia 4 minggu
3. Usia 8 minggu

4. Usia 32 minggu

5. Usai 40 minggu

2. Bagaimana proses ovarium menyiapkan sel telur untuk pembuahan sebelum dikeluarkan melalui tuba falopi?
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
3. Sebutkan 2 kemungkinan yang bisa terjadi pada selur yang yang berada di tuba falopi!
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
4. Apakah yang dimaksud dengan fertilisasi?
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
5. Dimanakah tempat terjadinya fertilisasi pada manusia?
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
6. Perhatikan gambar janindalam uterus di atas! Apakah fungsi dari:
a. Plasenta atau tali pusat
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
b. Cairan ketuban atau cairan amnion
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
7. Mengapa perkemangan embrio manusia memerlukan waktu yang lama (sekitar 9 bulan 10 hari) Jelaskan!
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
D. Kesimpulan
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
Lampiran III Penilaian Sikap

1) Lembar Penilaian
Rasa
Tanggung Kerja Percaya
Nama Ingin Teliti Jujur Nilai Akhir
NO. Jawab Sama Diri Total Skor
Siswa Tahu
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1.
2.

3.
4.

5.
Dst.

2) Pedoman Penskoran
NO. ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR MAKSIMAL

1. Rasa Ingin Tahu 1. Merespon pertanyaan guru dengan antusias 1


(disampaikan secara
2. Menjawab dengan benar 1
lisan maupun tulisan)
3. Mengungkapkan pendapat dengan percaya diri 1
4. LKS dilengkapi beberapa sumber yang relevan 1

2. Tanggung Jawab 1. Mengerjakan tugas sesuai instruksi 1


2. Menyelesaikan tugas tanpa disuruh di rumah 1
3. Mengumpulkan tugas tepat waktu 1
4. Tidak terlambat mengikuti pembelajaran 1
3. Teliti 1. Memiliki pendirian dalam menyelesaikan masalah 1
2. Tidak ceroboh dalam menyelesaikan tugas 1
3. Memeriksa kembali hasil pekerjaan 1
4. Membaca soal dengan cermat 1

4. Kerja Sama 1. Bersedia membantu orang lain dalam satu


kelompok yang mengalami kesulitan saat 1
menjawab soal
2. Aktif dalam bekerja kelompok 1
3. Kesediaan melakukan tugas 1
5. Jujur 1. Tidak berbohong dan tidak menyontek 1
4. Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru, 1
tanpa menjiplak tugas orang lain
5. Membuat laporan berdasarkan data/ informasi apa 1
adanya
6. Percaya Diri 4. Berani tampil di depan kelas mempresentasikan 1
hasil kerja kelompok
5. Berani mengemukakan pendapat terhadap suatu 1
masalah
6. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan 1
SKOR MAKSIMAL 21
NB : Jika butir tersebut tidak terlakukan maka butir tersebut 0
Lampiran V Penilaian Keterampilan (Produk Makalah Penyakit pada Sistem Reproduksi)

1) Lembar Penilaian
Identitas Teks Lain-lain Nilai Akhir
NO. Nama Siswa Total Nilai
2 1 4 3 2 1 2 1
1.

2.

3.

4.

5.

Dst.

2) Pedoman Penskoran
NO. ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR MAKSIMAL

1. Judul makalah jelas 1


1. Identitas makalah
2. Nama kelompok dan asal kelas jelas 1

1. Menuliskan latar belakang makalah 1

2. Memaparkan materi yang relevan denganjudul 1


2. Teks makalah dan latar belakang
3. Penjelasan diperjelas dengan gambar 1

4. Menuliskan kesimpulan 1

1. Ketepatan waktu mengumpulkan makalah 1

3. Lain-lain 2. Tata tulis benar 1

3. Menggunakan bahasa benar dan baku 1

SKOR MAKSIMAL 9
NB : Jika butir tersebut tidak terlakukan maka butir tersebut 0
Lampiran VI Penilaian Keterampilan (Produk “Poster”)

1) Lembar Penilaian
Isi Teks Desain Gambar Total Skor Nilai Akhir
NO. Nama Siswa
4 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1.

2.
3.
4.

5.
Dst.

2) Pedoman Penskoran
NO. ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR MAKSIMAL

1. Isi Teks 1. Isi teks singkat 1


2. Padat akan informasi 1
3. Jelas keterbacaannya 1
4. Pesan pada isi teks mudah ditangkap pembaca 1

2. Desain 1. Warna menarik 1


2. Ukuran elemen penyusun proporsional 1
3. Pesan yang ungin disampaikan menjadi pusat 1
perhatian
3. Gambar 1. Gambar menarik 1
2. Bermakna sebagai penyampai pesan 1
3. Orisinil 1
SKOR MAKSIMAL 10
NB : Jika butir tersebut tidak terlakukan maka butir tersebut 0
Lampiran VII Penilaian Pengetahuan

Indikator Pencapaian Instrumen Penilaian Kunci Jawaban Skor


Materi
Peserta didik mampu Apa yang disebut dengan menstruasi? Menstruasi merupakan fase pada 10
menjelaskan pengertian saat terjadi peluruhan dinding
menstruasi uterus yang menebal
(endometrium). Menstruasi terjadi
apabila tidak ada implantasi
embrio pada endometrium. Fase
menstruasi dipengaruhi oleh
hormon estrogen dan progesteron.
Peserta didik mampu Jelaskan pengertian fertilisasi dan proses Fertilisasi antara sperma dan 10
menjelaskan pengertian kehamilan! ovum terjadi di oviduct. Fertilisasi
fertilisasi dan proses akan menghasilkan zigot yang
kehamilan bersifat diploid. Zigot berkembang
melalui pembelahan sel yang
disebut morula, kemudian
pembelahan berlanjut menjadi
blastula dan berimplantasi di
endometrium. Proses kehamilan
dimulai pada saat embrio
implantasi di endometrium.
Blastula akan terus berkembang
menjadi gastrula, kemudian
berkembang ke tahap
organogenesis sampai janin
memiliki organ yang lengkap.
Proses kehamilan ini dipengaruhi
oleh HCG yang dapat merangsang
pengeluaran hormon estrogen dan
progesteron.
Peserta didik mampu Jelaskan penyebab terjadinya penyakit Gangguan dan penyakit pada 10
menjelaskan penyebab pada sistem reproduksi! sistem reproduksi manusia dapat
terjadinya penyakit pada disebabkan oleh faktor tumor,
sistem reproduksi infeksi virus, bakteri serta
kelainan fisiologis pada organ
reproduksi. Gangguan pada sistem
reproduksi tersebut contohnya
endometriosis, impotensi,
prostatitis, infertilitas dan kanker
serviks.
Peserta didik mampu Sebutkan hormon yang mempengaruhi - Estrogen 10
menyebutkan hormon menstruasi! - Progesteron
yang mempengaruhi - FSH
menstruasi - luteinizing
Skor total 40

Anda mungkin juga menyukai