Anda di halaman 1dari 12

Nama Jessy Selvialesti

NIM : D1011201006
Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan dan Landas Pacu
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU (JALAN BETON SEMEN)
BERDASARKAN Pd-T-14-2003

dik.
data LHR untuk jalan arteri dalam kota 2 lajur 1 arah
Jenis Kendaraan LHR satuan
mobil penumpang (1+1) 1660 kend/hari
bus (3+5) 250 kend/hari
Truk 2 as kecil (2+4) 710 kend/hari
truk 2 as besar (5+8) 750 kend/hari
truk 3 as (6+14) 220 kend/hari
truk gandengan (6+14+5+5) 8 kend/hari

- pertumbuhan lalu lintas (i) = 5,50 % per tahun


- umur rencana (R) = 20 tahun
- CBR tanah dasar = 5,00 %
- kuat tarik lentur beton (fcf) = 4,00 Mpa (fc'=285 kg/cm2, silinder)
- bahan pondasi bawah = direncanakan berdasarkan grafik gambar 2
- bahu jalan = ya (beton)
- ruji (dowel) = ya

dit.
hitung dan rencanakan perkerasan Beton Bersambung Tanpa Tulangan (BBTT)
a.analisis lalu lintas
data LHR untuk jalan arteri dalam kota 2 lajur 1 arah
LHR
Jenis Kendaraan satuan
survey
mobil penumpang (1+1) 1660 kend/hari 1+1 maksudnya ada 1 ton di RD dan 1 ton di RB
bus (3+5) 250 kend/hari
Truk 2 as kecil (2+4) 710 kend/hari
truk 2 as besar (5+8) 750 kend/hari
truk 3 as (6+14) 220 kend/hari
truk gandengan (6+14+5+5) 8 kend/hari
a. analisis lalu lintas
berdasarkan pedoman Tabel 13. Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya
konfigurasi beban sumbu (ton) jumlah jumlah STRT STRG STdRG
jumlah
Jenis Kendaraan kend sumbu/kend
RD RB RGD RGB sumbu (bh) BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh)
(bh) (bh)
{1} {2} {3} {4} {5} = {3}x{4} {6} {7} {8} {9} {10} {11}
mobil penumpang 1 1 - - 1660 - - - - - - - -
bus 3 5 - - 250 2 500 3 250 5 250 - -
2 710 - - -
truk 2 as kecil 2 4 - - 710 2 1420
4 710 - - -
truk 2 as besar 5 8 - - 750 2 1500 5 750 8 750 - -
truk 3 as 6 14 - - 220 2 440 6 220 - - 14 220
6 8 - - 14 8
truk gandengan 6 14 5 5 8 4 32 5 8 - - - -
5 8 - - - -
total 3892 2664 1000 228
untuk perkerasan kaku mobil penumpang termasuk kategori kend. ringan sehingga tidak diperhitungkan jumlah sumbunya
nilai yg berwarna biru sudah sesuai pedoman (tabel 13)

faktor pertumbuhan lalu lintas (i)


i 5,50 % 0,055
UR 20 tahun
maka

R 34,87

jumlah lajur berdasarkan perkerasan dan koefisien distribusi (C)


C 0,7 (tabel 2) 2 lajur 1 arah

jumlah sumbu kendaraan niaga harian (JSKNH)


JSKNH 3892 bh

jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKNH) selama umur rencana (20 tahun)
1 tahun 365 hari

JKSN 4,95E+07
JKSN renc 3,47E+07
b. perhitungan repetisi sumbu yang terjadi
tabel 14. perhitungan repetisi sumbu yang terjadi
beban
jumlah proporsi proporsi lalu-lintas repetisi yang
jenis sumbu sumbu
sumbu beban sumbu rencana terjafi
(ton)
{1} {2} {3} {4} {5} {6} {7}={4}x{5}x{6}
6 228 0,09 0,68 34673264,64 2031219,00
5 766 0,29 0,68 34673264,64 6824183,12
STRT 4 710 0,27 0,68 34673264,64 6325287,23
3 250 0,09 0,68 34673264,64 2227213,81
2 710 0,27 0,68 34673264,64 6325287,23
total 2664
8 750 0,75 0,26 34673264,64 6681641,44
STRG
5 250 0,25 0,26 34673264,64 2227213,81
total 1000
STdRG 14 228 1,00 0,06 34673264,64 2031219,00
total 228
komulatif 34673264,64

proporsi beban
= jumlah sumbu x total jumlah sumbu

proporsi sumbu
= total jumlah sumbu STRT /(total STRT+ total STRG+ total STdRG)
= total jumlah sumbu STRG /(total STRT+ total STRG+ total STdRG)
= total jumlah sumbu STdRG /(total STRT+ total STRG+ total STdRG)

cek
komulatif = JKSN ren
34673264,64 = 3,47E+07 OKE
c. perhitungan tebal pelat beton
- sumber data beban = hasil survey (asumsi)
- jenis perkerasan = BBDT dg ruji
- jenis bahu jalan = beto
- umur rencana (UR) = 20 tahun
- jumlah sumbu kendaraan (JSK) = 3,47E+07
- faktor keamanan beban (FKB) = 1,1

- kuat tarik lentur beton (fcf) umur 28 hari = 4 Mpa


- jumlah sumbu kendaraan (JSK) = 3,47E+07
- CBR tanah dasar = 5,00 % 0,05
- jenis lapis Pondasi direncanakan = CBK (campuran Beton Kurus) atau beton mutu rendah
- tebal lapis Pondasi bawah = 100 mm (gambar 2)
- CBR tanah dasar efektif = 35 % 0,35 (gambar 3)
- tebal taksiran pelat beton = 170 mm 17 cm (gambar 26)

JSK = 3,5 x 10^7


pondasi bawah dipilih CBK, tebal lapisan pondasi minimum 100 mm = 10 cm
CBR tanah dasar = 5,00 %

dari gambar 3 didapat:


CBR tanah dasar efektif = 35 % 0,35

JSK
d. analisa fatik dan erosi
tabel 16. analisa fatik dan erosi FKB 1,1
beban faktor
beban repetisi analisa fatik (gambar 19) analisa erosi (gambar 21)
jenis sumbu tegangan dan
rencana/roda yang
sumbu erosi (tabel 8
(kN) terjadi repetisi persen rusak repetisi persen rusak
ton kN dan 9)
izin (%) izin (%)
{1} {2} {3} {4} {5} {6} {7}={4}*100/{6} {8} {9}={4}*100/{8} jumalah roda
6 60 33 2031219,00 TE = 1,05 TT 0 TT 0
5 50 27,5 6824183,12 FRT = 0,26 TT 0 TT 0
STRT 4 40 22 6325287,23 FE = 1,94 TT 0 TT 0 2
3 30 16,5 2227213,81 TT 0 TT 0
2 20 11 6325287,23 TT 0 TT 0
8 80 22 6681641,44 TE = 1,55 TT 0 TT 0
STRG 5 50 13,75 2227213,81 FRT = 0,39 TT 0 TT 0 4
FE = 2,53
14 140 19,25 2031219,00 TE = 1,3 TT 0 TT 0
STdRG FRT = 0,33 8
FE = 2,51
total 0% <100% 0% <100%

karena % rusak fatik (lelah) = 0% <100% maka perencanaan tebal pelat 170 mm = 17 mm
OKE
0,00% < 100,00%
e. perhitungan tulanggan pada pelat beton

- jenis perkerasan = Beton Bersambung Tanpa Tulangan (BBTT)


- tebal pelat beton = 170 mm
- lebar pelat = 8m 2 x 4 m (jalan 2 lajur, 1 arah)
- panjang pelat = 5m (untuk BBTT panjang pelat 4-5 m)
- sambungan susut dipasang setiap jarak 5 meter
- ruji digunakan baja polos diameter 28 mm, panjang 45 cm, jarak 30 cm (tabel 5)
- batang pengikat digunakan baja ulir D 16 mm panjang 70 cm dan jarak 75 cm
l = 687,8 mm
= 70 cm (untuk dilapangan)
CBR 5,5%

4m

4m

Anda mungkin juga menyukai