Anda di halaman 1dari 11

Elektroda Pembanding

dan
Elektroda Indikator
Logam

Nova Yuliasari, M.Si


Elektroda Pembanding

Elektroda Pembanding ada 3 macam:

1. Elektroda Hidrogen

2. Elektroda Ag/AgCl

3. Elektroda Kalomel (Hg2Cl2)


Elektroda Pembanding
1. Elektroda Hidrogen Standar (EHS)

Reaksi ditulis dalam bentuk reduksi: H(aq)+ + e- ↔ ½ H2(g)

Lambang Sel ditulis masih dalam bentuk ½ sel:


Pt(s)|H2(g)|H+(aq)(1 M)ǁ

𝑅𝑇 (1)
Persamaan Nernst: Esel = 0,0 - ln
𝑛𝐹 [𝐻 + ]

Eo elektroda hidrogen baik dalam pelarut media air,


amonia atau CH3CN tetap 0,00 V.

Kekurangan elektroda hidrogen kurang praktis karena


cukup dipengaruhi tekanan gas.
Elektroda Pembanding
2. Elektroda Ag/AgCl

Reaksi: AgCl(s) + e- ↔ Ag(s) + Cl-(aq)

Lambang Sel: Ag(s)|AgCl(sat’d)|Cl-(aq)(x M)ǁ

𝑅𝑇
Persamaan Nernst: Esel = Esel 0 - ln [Cl-]
𝑛𝐹
Jika larutan elektrolit berisi KCl jenuh maka E0 0,199 V, jika berisi KCl
3,5 M E0 0,205 V

Mengapa konsentrasi KCl lebih encer menyebabkan E0 lebih tinggi ?


Bukankah di elektroda logam makin rendah konsentrasi elektrolit E0
Larutan elektrolit: KCl justru lebih rendah?
Elektroda Pembanding
3. Elektroda Kalomel (Hg2Cl2)

Reaksi: ½ Hg2Cl2(s) + e- ↔ Hg(l) + Cl-(aq)

Lambang Sel: Hg(l)|Hg2Cl2(sat’d)|Cl-(aq, sat’d)ǁ

𝑅𝑇
Persamaan Nernst: Esel = Esel 0 - ln [Cl-]
𝑛𝐹
Jika larutan elektrolit berisi KCl jenuh E0 0,244 V,
jika berisi KCl 3,5 M E0 0,250 V, jika berisi KCl 0,1 M maka E0 = 0,336 V

Perhatikan bahwa konsentrasi KCl lebih encer menyebabkan E0 lebih


tinggi, sama seperti elektroda Ag/AgCl.
Larutan elektrolit: KCl
Elektroda Indikator/ Elektroda Kerja:

Terdiri dari Elektroda Logam dan Elektroda Membran

Elektroda Kerja Jenis Logam terdiri dari 3 macam:


1. Elektroda generasi pertama
2. Elektroda generasi kedua
3. Elektroda generasi ketiga
1. Elektroda Logam Generasi Pertama

Elektroda yang berkesetimbangan dengan kation yang berasal dari elektroda


tersebut.
Contoh:
Elektroda Cu dengan E0 0,337 V, reaksi sel Cu2+ + H2 ↔ Cu(s) + 2H+

𝑅𝑇 1
Esel = ECu0 – ln
𝑛𝐹 [𝐶𝑢2+ ]

0 𝑅𝑇 1/(1 𝑀)2 𝑅𝑇
Mengapa bukan Esel = (E (H) - ECu0) - ln 𝑎𝑡𝑎𝑢 Esel = -ECu0 - ln [Cu2+]
𝑛𝐹 1/[𝐶𝑢2+ ] 𝑛𝐹

Perumusan dapat dituliskan pula:


(8,314)(298)(2,303) (1)
Esel = ECu0 - log
2 (96500) [𝐶𝑢2+ ]
0,059 𝑉
Esel = ECu0 + log [Cu2+]
2
0,059
Esel = ECu0 - pCu
2
2. Elektroda Logam Generasi Kedua

Elektroda yang berkesetimbangan dengan anion yang berasal dari elektroda


yang membentuk endapan.

Elektroda Ag,AgCl dengan E0 0,2 V, Reaksi ½ Sel: AgCl(s) + e- ↔ Ag(s) + Cl-(aq)

0,059 𝑉 [𝐶𝑙 − ]
Esel = EAg,AgCl0 - log
1 1

0 𝑅𝑇 1/(1 𝑀)2
Mengapa bukan Esel = (E (H) - EAg,AgCl0) - ln
𝑛𝐹 1/[𝐶𝑙 − ]
𝑅𝑇
𝑎𝑡𝑎𝑢 Esel = -EAg,AgCl0 - ln [Cl-]
𝑛𝐹

Perumusan dapat dituliskan pula:

Esel = EAg,AgCl0 + 0,059 pCl-


3. Elektroda Logam Generasi ketiga

Elektroda yang berkesetimbangan dengan ion logam lain.

Contoh:

Elektroda Hg yang bereaksi dengan Etilendiamin tetra asetat (EDTA) dan digunakan
untuk menganalisis ion Zn.
Daya gerak listrik dari elektroda logam pada berbagai konsentrasi:
Contoh Lambang Sel : Zn(s) |Zn2+ ( x M )(aq) ǁ Cu2+ ( x M )(aq)|Cu(s)

[ 𝑍𝑛2+ ] E (V)
[ 𝐶𝑢2+ ] 250 C

10-10 1,40
10-1 1,25
1 1,10
10 1,07
10-10 0,80
1037 0,00

Jelaskan mengapa makin pekat Cu2+ maka reaksi makin spontan atau
harga E makin positif.
Dengan kata lain makin encer Zn2+ maka Zn makin mudah teroksidasi.
(Data elektrolit 1 M pada 25o C, Eo Zn = -0,763 dan Eo Cu = 0,337).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai