Anda di halaman 1dari 5

ASPEK ASPEK YANG TERKANDUNG DALAM KONTRAK KONSTRUKSI

A. Pengertian umum aspek-aspek dalam kontrak konstruksi

Suatu Kontrak Kerja Konstruksi atau dokumen kontrak mengandung aspek-aspek


seperti:

a. Aspek teknis
b. Aspek hukum
c. Aspek keuangan
d. Aspek perpajakan
e. Aspek asuransi
f. Aspek social ekomoni
g. Aspek administrasi

Seluruh aspek tersebut harus di cermati, karena semuanya saling mempengaruhi


dan ikut menentukan baik buruknya suatu pelaksanaan kontrak atau berhasil tidaknya
suatu pekerjaan/proyek sangat tergantung dari penanganan aspek-aspek ini. Pada
umumnya pelaku jasa konstruksi, baik pengguna jasa maupun penyedia jasa lebih
memperhatikan aspek teknis saja dan kurang memperhatikan aspek lainnya, terutama
aspek hukumnya. Mereka baru menyadari pentingnya aspek lainnya pada saat terjadi
perselisihan yang terjadi akibat aspek lain tadi.

B. Pembahasan aspek-aspek dalam kontrak konstruksi


a. Aspek teknis
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses
pembangunan proyek secara teknik, seperti lokasi, tinggi bangunan, luas
bangunan, fasilitas umum, dan tata ruang. Pengkajian aspek teknis dalam studi
kelayakan dimaksudkan untuk memberi batasan atas garis besar parameter-
parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan fisik proyek. Pengkajian
aspek teknis sangat erat hubungannya dengan aspek-aspek lainnya. Aspek teknis
besar pengaruhnya terhadap perkiraan biaya karena akan memberikan batasan
lingkup proyek secara kuantitatif.
Menurut Soeharto (1997) tujuan dari pengkajian aspek teknis dalam studi
kelayakan adalah:
1. Pada tahap awal bertujuan untuk merumuskan perencanaan yang dibuat dalam
batasan yang nyata dari segi teknis.
2. Kemudian hasil dari aspek teknis digunakan untuk pertimbangan pada aspek-
aspek yang lain seperti perkiraan biaya pada aspek finansial.
3. Aspek teknis yang sudah sampai ke tahap kegiatan design engineering terinci,
akan menghasilkan cetak biru pembangunan proyek.
Butir a dan b diatas dilakukan pada studi kelayakan sedangkan butir c pada
dilakukan pada tahap definisi dan implementasi fisik (Soeharto,1997).

Pada umumnya aspek aspek teknis yang tercangkup dalam beberapa dokumen
kontrak adalah sebagai berikut:
a. Syarat-syarat umum kontrak (General Condition of Contract)
b. Lampiran-lampiran (Appendix)
c. Syarat-syarat Khusus Kontrak (Special Condition of contract / Conditions of
Contract – Particular)
d. Spesifikasi Teknis (Technical Spesification)
e. Gambar-gambar Kontrak (Contract Drawing)

b. Aspek Hukum
Menurut Menurut Suratman (2001), aspek hukum mengkaji tentang
legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan dioperasikan. Hal ini berarti
setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun diwilayah tertentu harus harus
memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.
Kajian aspek hukum sangat penting dilakukan karena menyangkut pembelian
tanah, pendirian gedung, penjualan saham, pemasaran hasil produksi, dan lain –
lain. Yang termasuk dalam aspek ini yaitu bentuk badan usaha yang akan
dipergunakan, jaminan – jaminan yang akan bisa disediakan jika akan
menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman, serta berbagai akta, sertifikat,
serta izin yang diperlukan dan sebagainya.
Evaluasi ini perlu diadakan apabila setelah dilakukan analisis finansial
ternyata menimbulkan dugaan bahwa ada penyelewengan, yang sudah tentu
menyangkut aspek hukum atau aspek yuridikal. Apabila penyelewengan tersebut
dalam bidang hukum perdata, penyelesaiannya hendaknya diselesaikan pada
peradilan perdata dan apabila penyelewengan tersebut dalam hukum pidana
seperti penipuan, maka penyelesaiannya diserahkan kepada polisi dan atau dalam
bidang hukum publik. Penyelesaian ini akhirnya dikerjakan oleh lembaga
peradilan. Dalam penyelesaian tersebut apabila membuktikan memang terjadi
penyelewengan atau penyimpangan hukum, maka kelangsungan proyek
bersangkutan perlu diadakan evaluasi dari segi pengelolaan (Soetrisno, 1983).
Sesungguhnya seluruh dokumen kontrak terutama kontrak/perjanjian itu
sendiri adalah hukum. Pasal 1338 KUHP menyatakan bahwa seluruh perjanjian
yang dibuat secara sah merupakan undang-undang bagi mereka yang
membuatnya. Beberapa contoh mengenai pasal-pasal dalam kontrak kontruksi
yang sarat dengan aspek hukum:
 Penghentian sementara
 Pengakhiran perjanjian/pemutusan kontrak
 Penyelesaian peselisihan
 Keadaan memaksa
 Hukum yang berlaku
 Bahasa kontrak
 Domisili

c. Aspek Keuangan
Aspek-aspek Keuangan/perbankan yang penting dalam kontrak kontruksi antara
lain:
a. Nilai kontrak (Contract Amount) / Harga Borongan
b. Cara Pembayaran (Method of Payment)
c. Jaminan (Guarantee / Bonds)
Nilai kontrak dan cara pembayaran kiranya cukup/jelas, bahwa kedua hak ini
penting dicantumkan dalam kontak dan merupakan aaspek paling penting untuk
dicamtumkan karena pembayaran dan cara pembayaran, dipandang dari sisi
penyediaan jasa, merupakan tujuan akhir dari suatu kontrak kerja.
Pembayaran dan cara pembayarannya dangat erat berkaitan dengan jaminan
yang harus disediakan, baik oleh penyedia jasa maupun pengusaha jasa untuk
menjamin/mengamankan pembayaran-pembayaran tersebut.
Jaminan-jaminan yang biasanya harus disediakan oleh penyedia jasa adalah:
 Jaminan uang muka
 Jaminan pelaksana
 Jaminan perawatan atas cacat, Sedangkan jaminan yang dapat diberikan oleh
pihak pengguna jasa adalah
 Jaminan pembayaran

d. Aspek Perpajakan

Dalam suatu kontrak kontrusi terkandung aspek perpajakan, terutama yang


berkaitan dengan nilai kontrak sebagai pendapatan penyedia jasa. Jasa. Jenis pajak
yang terkai dengan jasa kontruksi adalah:

a. Pajak Pertambahan nilai (PPN)


b. Pajak Penghasilan (PPh)

Dasar hukum yang mengenai Pajak Pertambahan nilai (PPN) atas jasa kontruksi
diatur pada pasal 4 (c) UU No.8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah dengan
UU No.18 Tahun 2000. Dasar Hukum pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) atas
penghasilan jasa kontruksi siatur pada pasal 4 ayat 1 dan 2 UU No.7 Tahun 1983
tentang pajak penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU No.17 Tahun
2000.

e. Aspek Asuransi
Aspek peransuransian yang biasanya terdapat dalam kontrak konstruksi adalah
asuransi yang mencakup seluruh proyek termasuk jaminan kepada pihak ketiga
dengan masa pertanggungan selama proyek berlangsung. Jenis asuransi umumnya
dikenal denganistilah contractor’s all dan third party liability assurance (CAR dan
TPL). Biasanya penerima manfaat (beneficiary) dari asuransi ini adalah pengguna
jasa tetapi yang membayar premi adalah penyedia jasa. Besarnya nilai premi ini
dapat saja tercantum secara khusus dalam daftar bill of quantity (B0Q). Asuransi
jenis lainnya biasanya terdapat dalam kontrak adalah asuransi tenaga kerja dan
asuransi kesehatan.
f. Aspek Sosial Ekonomi
Aspek sosial ekonomi tidak jarang terdapat atau dipersyaratkan didalam kontrak
konstruksi sebagai syarat-syarat kontrak. Diantara aspek sosial ekonomi adalah
keharusan menggunakan tenaga kerja tertentu, menggunakan bahan-bahan
bangunan/material serta peralatan yang diperoleh didalam negeri dan dampak
lingkungan.
g. Aspek Administrasi
Aspek administrasi didalam kontrak konstruksi antara lain keterangan mengenai
para pihak, laporan keuangan, surat menyurat dan hubungan kerja antara pihak.

Anda mungkin juga menyukai