Anda di halaman 1dari 177

1.

Sinus yang bermuara ke meatus nasi superior adalah :


A. Sinus maksila D. Sinus etmoid anterior
B. Sinus frontalis E. Sinus etmoid posterior
C. Antrum highmore

2. Aktifitas saraf parasimpatik yang meningkat dijumpai pada :


A. Rinitis medikamentosa D. Rinitis alergi
B. Rinitis hipertrofi E. Rinitis atrofi
C. Rinitis vasomotor

3. Hidung tersumbat yang disebabkan penggunaan vasokonstriktor simpatomimetik lokal secara


berlebihan terdapat pada :
A. Rinitis hipertrofi D. Rinitis disebabkan jamur
B. Rinitis alergi E. Rinitis medikamentosa
C. Rinitis atrofi

4. Bagian tulang yang membentuk struktur hidung luar adalah :


A. Os etmoid D. Prosessus frontalis os maksila
B. Os vomer E. Os sfenoid
C. Lamina kuadrangularis

5. Pleksus Kiesselbach merupakan anastomosis beberapa pembuluh darah yaitu :


A. Arteri sfenopalatina D. A + B benar
B. Arteri labialis superior E. A + B + C benar
C. Arteri ethmoidalis posterior

6. Apabila dijumpai pemisahan seluruh tulang muka dengan basis kranii pada fraktur maksila disebut
dengan :
A. Le fort I D. Le fort IV
B. Le fort II E. Blow out fracture
C. Le fort III
7. Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai untuk rhinitis atrofi ozaena :
A. Terjadi atrofi mukosa dan tulang konka
B. Dijumpai krusta yang berbau busuk
C. sering dijumpai pada wanita muda
D. faktor hormonal diduga turut berperan
E. dapat diberikan obat dekongestan topikal

8. Trauma pada muka yang paling sering terjadi adalah :


A. Fraktur pada maksila D. Fraktur tulang hidung
B. Fraktur tulang mandibula E. Fraktur tulang zigoma
C. Fraktur arkus zigoma

9. Epistaksis anterior berasal dari :


A. Arteri etmoid posterior D. Arteri maksilaris anterior
B. Arteri sfenopalatina E. Little’s area
C. Arteri maksilaris posterior

10. Seorang wanita, usia pubertas datang dengan keluhan hidung tumpat yang disertai
dengan gangguan penciuman. Pada rinoskopi anterior dijumpai krusta hijau dan berbau busuk.
Diagnosis yang tepat untuk pasien diatas adalah :
A. Rinitis atrofikan foetida ( ozaena ) D. Rinitis jamur
B. Sinusitis maksila tipe dentogen E. Rinitis sifilis
C. Sinusitis maksila tipe rinogen

11 Rinitis alergi merupakan :


A. Reaksi hipersensitivitas tipe I dengan mediator Ig E
B. Reaksi hipesensitivitas tipe I tanpa mediator Ig E
C. Reaksi hipersensitivitas tipe II
D. Reaksi hipersensitivitas tipe III
E. Reaksi hipersensitivitas tipe IV
12. Pada rinitis alergi:
a. mukosa konka pucat / livide
b. tidak ada rasa gatal pd hidung
c. frekuensi bersin < 5 x/serangan
d. sekret kental warna kehijauan
e. rasa penuh di kelopak mata bawah

13. Gejala klinis di bawah ini yang tidak dijumpai pada rinitis alergi adalah :
A. Bersin D. Lakrimasi
B. Sekret hidung yang kental E. Hiposmia
C. Rasa gatal pada mata

14. Suatu massa ”calcareous” didalam hidung akibat endapan garam kalsium atau magnesium dari sekre
hidung disebut :
A. Rinophyma D. Tumor hidung
B. Rinolith E. Rinosinusitis
C. Rinoskleroma

15. Pembengkakan pada pipi dan kelopak mata merupakan salah satu gejala klinis dari :
A. Sinusitis maksila akut D. Sinusitis etmoid kronis
B. Sinusitis maksila kronis E. Sinusitis sfenoid akut
C. Sinusitis frontalis akut

16. Regio olfaktorius terletak di :


A. Dasar kavum nasi D. Dinding lateral hidung diatas konka superior
B. Bawah konka media E. Antara konka inferior dengan dinding lateral
C. Bagian posterior septum nasi hidung

17. Terapi yang dapat diberikan pada penderita rinitis medikamentosa adalah :
A. Antibiotik dosis tinggi D. Kortikosteroid
B. Anti histamin E. Tetes hidung yang mengandung
C. Obat cuci hidung vasokonstriktor
18. Berikut ini merupakan predisposisi dari sinusitis :
1. Polip hidung
2. Rinitis alergi
3. Septum deviasi ( severe )
4. Hipertrofi konka media

19. Penatalaksanaan sinusitis akut, diantaranya :


1. antibiotika
2. Nasal dekongestan
3. Kortikosteroid
4. Irigasi Sinus

20. Pemeriksaan transiluminasi dilakukan untuk memeriksa :


1. Sinus frontal
2. Sinus sfenoid
3. Sinus maksila
4. Sinus etmoid

21. Arti klinis dari sinus maksila adalah :


1. Dasar sinus maksila sangat dekat dengan akar gigi
2. Ostiumnya lebih rendah dari dasar sinus
3. Dapat menyebabkan komplikasi ke orbita
4. Sering infeksi pada anak

22. Gejala yang dapat timbul pada perforasi septum adalah :


1. Whistling ( seperti siulan ) 3. Hidung tersumbat
2. Terdapat krusta 4. Bersin – bersin

23. Komplikasi akibat abses septum adalah :


1. Septum deviasi 3. Septum hematoma
2. Hidung pelana 4. Septum perforasi
24. Penanganan pada trauma hidung adalah :
1. Membebaskan jalan nafas
2. Mempertahankan fungsi hidung
3. Tujuan estetika
4. Mencegah perdarahan

25. Pernyataan dibawah ini sesuai untuk rinitis vasomotor :


1. Gejala klinis mirip dengan rinitis alergi
2. Hasil tes kulit biasanya positif
3. Faktor endokrin dan psikis turut berperan
4. Pengobatan hanya secara medikamentosa

26. Dinding lateral rongga hidung terdiri dari :


A. Konka superior.
B. os vomer
C. Lamina perpendikularis os ethmoidalis
D. Septum
E. Krista maksila

27. Meatus media merupakan tempat drainase dari :


A. Sinus sphenoidalis
B. Sinus etmoid posterior
C. Sinus etmoid anterior
D. Sel Onodi
E. ductus nasolakrimalis

28. sel yang melapisi permukaan mukosa konka hidung adalah :


A. Sel epitel skuamosa
B. Sel kuboid
C. Sel epitel kolumnar bersilia
D. Sel epitel pseudostratified
E. Sel Haller
29. Arteri etmoidalis anterior dan posterior memperdarahi :
A. Atap kavum nasi
B. Sinus maksila
C. Sinus sphenoid
D. Dasar kavum nasi
E. Hidung bagian depan

30. Sinus grup posterior terdiri dari :


A. Sinus maksila
B. Sinus etmodalis anterior
C. Sinus frontalis
D. Sinus sphenoidalis
E. Sinus lateralis

31. Nyeri tekan pada daerah kantus media merupakan gejala dari :
a. sinusitis maksila
b. sinusitis frontalis
c. sinusitis etmoid
d. sinusitis sfenoid
e. pansinusitis

32. Yang bukan Gejala sinusitis kronis :


a. hidung sumbat
b. hidung berbau
c. rasa tidak nyaman/ dahak di faring
d. sekret encer dan banyak
e. sekret kental

33. Komplikasi orbita dari sinusitis kronis yaitu :


a. trombosis sinus carvenosus
b. edema palpebra
c. meningitis
d. bronkitis
e. abses subdural
34. Hemisinusitis merupakan :
a. peradangan pada satu sinus
b. peradangan pada seluruh sinus
c. peradangan beberapa sinus
d. peradangan pada satu sisi sinus
e. peradangan pada sinus maksila

35. Pernyataan di bawah ini yang bukan arti klinis dari sinus maksila yaitu :
a. karies pada gigi P1, M1 dan M3 menyebabkan sinusitis
b. jarang terinfeksi pada anak
c. dapat berkomplikasi ke mata
d. ostium lebih tinggi dari dasar sinus
e. dasar sinus maksila sangat dekat dengan gigi Incisivus

36. Hidung tersumbat yang disebabkan penggunaan vasokonstriktor simpatomimetik lokal secara
berlebihan terdapat pada :
a rinitis hipertrofi
b.Rinitis alergi
c. Rinitis atrofi
d. Rinitis disebabkan jamur
e. Rinitis medikamentosa

37. Aktifitas saraf parasimpatik yang meningkat dijumpai pada :


a. Rinitis medikamentosa d. Rinitis alergi
b. Rinitis hipertrofi e. Rinitis atrofi
c. Rinitis vasomotor

38. Pernyataan dibawah ini sesuai untuk rinitis vasomotor :


1. Gejala klinis mirip dengan rinitis alergi
2. Hasil tes kulit biasanya positif
3. Faktor endokrin dan psikis turut berperan
4. Pengobatan hanya secara medikamentosa
39. Faktor yang diduga menyebabkan rinitis atrofi :
1. infeksi Klebsiella ozaena
2. kelainan hormonal
3. defisiensi Fe
4.defisiensi vitamin A

40. Faktor yang dapat merusak silia hidung adalah :


a. Udara kering
b. Kehamilan
c. Benda asing di hidung
d. Rinitis alergi
e. Rinitis hipertrofi
KUNCI JAWABAN

1. E 11. A 21. B 31.C

2. C 12. A 22. A 32.D

3. E 13. B 23. C 33.B

4. D 14. B 24. E 34.D

5. D 15. A 25. B 35.E

6. C 16. D 26. A 36.E

7. E 17 D 27. C 37.C

8. D 18. E 28. C 38.B

9. E 19. A 29. A 39.E

10. A 20. B 30. D 40.A


SOAL UJIAN SEMESTER
SUB-BAGIAN FARINGO-LARINGOLOGI

SOAL TIPE I
1. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan ring of waldeyer :
a. Tuba Eustachius
b. Kelenjar liur minor
c. Uvula
d. Tonsilo lingualis
e. Kelenjar liur mayor

2. Semua yang di bawah ini adalah gejala dan tanda sumbatan laring, kecuali :
a. Sesak napas
b. Stridor ekspirator
c. Suara sesak
d. Stridor insipirator
e. Cekungan (retraksi) suparasternal , sela iga, dan epigastrium sewaktu
inspirasi

3. Yang tidak termasuk abses leher dalam :


a. Abses parafaring
b. Abses retrofaring
c. Quinsy
d. Ludwig’s angina
e. Abses subperiosteal

4. Indikasi adenoidektomi adalah :


a. Sindroma sleep apnu
b. Vocal nodule
c. Polip nasi
d. Disfagia
e. Quinsy

5. Yang tidak sesuai dengan gejala dan tanda tonsillitis akut adalah :
a. Plika anterior hiperemis
b. Tonsil hiperemis
c. Sakit menelan
d. Adanya beslag/membrane
e. Odinofagia

SOAL TIPE II
6. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan trakeostomi :
1) Pada keadaan koma
2) Mengatasi obstruksi jalan napas
3) Pengangkatan benda asing trakea
4) Tumor laring
7. Abses retrofaring pada orang dewasa biasanya di sebabkan oleh :
1) Tuberculosis pada vertebra servikalis
2) Rhinitis akut
3) Trauma karena intubasi
4) Otitis media akut

8. Yang sesuai dengan sindroma croup :


1) Laringotrakeobronkitis
2) Trismus
3) Sesak napas
4) Hipersalivasi

9. Tonsilektomi dilakukan pada kelainan tonsil :


1) Tonsillitis akut
2) Obstructive sleep apnoe
3) Tonsillitis difteri
4) Quinsy

10. Yang sesuai dengan faringitis kronik :


1) Alergi memegang peranan sebagai factor predisposisi
2) Rasa tidak enak di kerongkongan
3) Sinusitis sebagai predisposisi
4) Sakit menelan dengan demam tinggi

SOAL TIPE III


11. Sumbatan jalan napas atas dapat menyebabkan retraksi otot-otot pernapasan
Sebab
Udara inspirasi masuk secara aktif

12. Tonsillitis difteri dapat dibedakan dengan tonsillitis lakunaris


Sebab
Pada tonsillitis akut lakunaris pseudomembran lengket dan mudah berdarah
kalau di lepaskan

13. Abses retrofaring lebih sering di jumpai pada orang dewasa daripada anak-
anak
Sebab
Pada anak-anak di bawah usia 6 tahun ruang retrofaring berisi kelenjar limfe
yang berasal dari hidung, sinus paranasal, dan telinga dan akan menghilang
setelah usia 6 tahun.

14. Tuang rawan yang membentuk laring adalah os hyoid


Sebab
Tulang rawan terbesar dan berpasangan adalah kartilago krikoid

15. Otalgia dapat terjadi pada tonsillitis akut


Sebab
Adanya gejala referred pain melalui nervus glossofaringeus
SOAL TIPE IV
16. Trakeostomi A. Pika anterior hiperemis
17. Quinsy B. Membran/beslag
18. Tonsilitis difteri C. Tumor laring
19. Tonsilitis akut lakunaris D. Trismus
20. Tonsilitis kronik E. Miokarditis
UJIAN TENGAH SEMESTER
SUB-BAGIAN FARINGO-LARINGOLOGI
BAGIAN ILMU PENYAKIT THT
FAKULTAS KEDOKTERAN USU

SOAL TIPE I
1. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan Ring of Waldeyer :
a. Fossa rosenmuller
b. Tuba eustachia
c. Solitary lymphoid node
d. Uvula
e. Faucial bands

2. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan indikasi adenoidektomi, kecuali :


a. Obstruksi jalan napas atas dengan gangguan tidur (sleep apnea
syndrome)
b. Cor pulmonale
c. Otitis media serosa pada anak
d. Otitis media supuratif rekuren pada anak
e. Abses Quincy

3. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan Faringitis tuberkulosa, kecuali :


a. Infeksi primer biasanya pada tonsil dan faring
b. Cara penjalaran bronkogen
c. Nyeri tenggorokan yang hebat
d. Otalgia
e. Abses

4. Plika vokalis plika ventrikularis membagi rongga laring menjadi :


a. Epifaring, mesofaring, hipofaring
b. Laringofaring, laring, sublaring
c. Laringofaring, glotik, subglotik
d. Suprahyoid, hyoid, subhyoid
e. Supraglotik, glotik, subglotik

5. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan epiglotitis, kecuali :


a. Sesak napas dengan stridor inspirasi
b. Anak cenderung duduk dengan mulut terbuka dan tubuh menjorok ke
depan
c. Stridor ekspirator
d. Batuk croupy
e. Disfagia
6. Pernyataan berikut sesuai dengan laringotrakeobronkitis (croup syndrome),
kecuali :
a. Sesak napas
b. Anak lebih suka pada posisi tidur
c. Serak
d. Batuk croupy
e. Penyebabnya Haemofillus influenza

7. Gejala dan tanda sumbatan laring adalah sebagai berikut, kecuali :


a. Suara serak (disfonia)
b. Sesak napas
c. Stridor inspirator
d. Stridor ekspirator
e. Cekungan (retraksi) di supra sternal, sela iga dan epigastrium sewaktu
inspirasi

8. Yang dimaksud dengan abses leher dalam, kecuali :


a. Abses peritonsil
b. Abses parafaring
c. Abses retrofaring
d. Ludwig’s angina (angina ludovinci = sub mandibular abses)
e. Abses retro auricular

9. Suara parau dapat disebabkan antara lain, kecuali :


a. Laringitis TBC
b. Trauma laring
c. Stenosis trakea
d. Paralise pita suara
e. Papiloma laring

10. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan epiglotitis (supraglotis), kecuali :


a. Timbul pada usia 3 - 6 tahun
b. Di jumpai adanya disfagia
c. Suara serak
d. Perjalanan penyakit cepat
e. Tidak disertai batuk “croupy”
SOAL TIPE II
PETUNJUK : A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 yang benar
E. Jika semua benar

11. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan angina plaut Vincent (Stomatitis
Ulsero-membranosa) :
1) Defisiensi vitamin C
2) Higiene mulut kurang baik
3) Gusi mudah berdarah
4) Kuman penyebab streptococcus β haemolyticus

12. Kelainan darah yang dapat bermanifestasi ke tonsil adalah:


1) Leukemia akut
2) Tuberkulaosa
3) Infeksi mononucleosis
4) Lues

13. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan abses parafaring :


1) Infeksi dalam ruang potensial faring (spatium faringo-maksila)
2) Trismus
3) Dapat menyebabkan tromboplebitis sepanjang vena jugularis
4) Perdarahan masif dari arteri karotis interna

14. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan trakeostomi :


1) Pada keadaan koma
2) Mengatasi obstruksi saluran jalan napas
3) Pengangkatan benda asing trakea
4) Laringomalasia

15. Tonsilektomi dilakukan pada kelainan tonsil :


1) Tonsil hipertrofi (obstruksi mekanik pada tonsil)
2) Tonsilitis difteri
3) Abses Quincy
4) Tonsillitis akut

16. Gejala dan tanda tonsillitis kronika adalah sebagai berikut :


1) Rasa tidak enak di kerongkongan
2) Tonsil membesar dan permukaan tidak rata serta dijumpai eter prop
3) Nafas berbau
4) Sakit menelan

17. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan penanggulangan trauma laring :


1) Segera dilakukan trakeostomi pada luka terbuka dengan kanul yang
memakai balon
2) Intubasi dapat segera dilakukan pada luka terbuka
3) Tindakan eksplorasi setelah trakeostomi
4) Terapi sinar pada luka tertutup
18. Abses retrofaring sering dijumpai pada anak usia di bawah 6 tahun, kecuali
pada orang dewasa, biasanya disebabkan oleh :
1) Tuberkulosis pada vertebra servikalis
2) Trauma karena intubasi
3) Benda asing yang melukai faring
4) Otitis media akut

19. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan Angina plaut-vincent :


1) Stomatitis ulsero-membranosa
2) Dijumpai membrane semu yang lengket dan mudah berdarah
3) Dijumpai kuman Spirilium dan basil Fusiformis
4) Merupakan manifestasi penyakit kelainan darah pada faring

20. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan abses parafaring :


1) Memberikan gejala trismus
2) Komplikasi dari tonsilektomi
3) Disertai nyeri alih pada telinga
4) Dapat mengakibatkan abses mediastinum

SOAL TIPE III


PETUNJUK :
A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan mempunyai hubungan sebab akibat
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi tidak mempunyai hubungan sebab
akibat
C. Jika pernyataan benar, alasan salah
D. Jika pernyataan salah, alasan benar
E. Jika pernyataan dan alasan salah

21. M. Constrictor faringeus berfungsi memanjangkan faring ke bawah


Sebab
M. Stylofaringeus dan Palatofaringeus berfungsi mempersempit dan
melebarkan dinding faring

22. Otalgia dapat terjadi pada tonsolitis akut


Sebab
Adanya gejala referred pain melalui N. X

23. Tonsillitis difteri dapat dibedakan dengan Tonsillitis lakunaris


Sebab
Beslag/destritus (pseudomembran) pada tonsillitis lakunaris mudah dilepaskan

24. Tonsilitis septik secara endemik banyak dijumpai di Indonesia


Sebab
Etiologinya adalah stafilakokus
25. Kerangka yang membentuk laring adalah os hyoid
Sebab
Tulang rawan terbesar dan berpasangan adalah kartilago krikoid

26. Sumbatan jalan nafas atas dapat menyebabkan retraksi otot-otot pernapasan
Sebab
Udara inspirasi masuk secara pasif

27. Abses retrofaring sering dijumpai pada anak berusia 3 bulan – 5 tahun
Sebab
Pada umur tersebut ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfe yang berasal
dari hidung, sinus paranasal, faring dan telinga tengah dan akan menghilang
(atrofi) setelah berumur 6 tahun

28. Kelumpuhan pita suara kiri lebih sering dijumpai bila dibandingkan dengan
yang kanan
Sebab
Nervus recurrent kanan lebih panjang dari yang kiri sehingga sering terjadi
trauma

29. Pasien dengan laringomalasia (congenital inspiratoir stridor) segera dilakukan


trakeostomi
Sebab
Trekeostomi dapat mengurangi sesak nafas

30. Pada sumbatan total benda asing di laring dapat menimbulkan keadaan gawat
dan kematian mendadak akibat asfiksia
Sebab
Sumbatan benda asing tersebut dapat di keluarkan dengan cara “Heimlich
Maneuver”

SOAL TIPE IV
PETUNJUK : Cocokkan pernyataan di sebelah kiri dengan di sebelah kanan

31. Laringomalasia A. Trismus


32. Quincy B. Palpatory thud & Audio slap
33. Benda asing pada trakea C. Trakeostomi
34. Stenosis Laring D. Kerangka Laring yang lemah
35. Vokal Nodule E. Sering pada penyanyi/guru

36. Epiglotis A. Flegmon bag. Superior suprahyoid


37. Trauma laring dengan luka terbuka B. Trakeostomi
38. Ludwig Angina C. Haemofilus influenza
39. Paralisa pita suara D. Kaustik dengan AgNO3
40. Faringitis E. Serak
SOAL TIPE V
PETUNJUK :
Bacalah kasus di bawah ini terlebih dahulu, kemudian jawablah pertanyaan di bawah
ini kedalam lembar jawaban isian.

KASUS I :

Seorang anak laki-laki, 2 tahun, dating berobat bersama ibunya ke poliklinik THT
dengan keluhan panas, tidak mau makan, disertai dengan suara sengau dan anak selalu
cengeng. Pada pemeriksaan THT dijumpai dinding belakang faring bengkak (bulging)
dan dijumpai fluktuasir.

SOAL KASUS I :

41. Diagnosa yang paling cocok dengan gejala dan tanda anak tersebut adalah :

42. Untuk menegakkan diagnosa penyakit tersebut dilakukan pemeriksaan :

43. Pengobatan yang paling utama adalah……………………….dengan posisi :

44. Komplikasi yang ditakuti adalah :

45. Bila penjalaran penyakit sampai ke laringofaring dapat menyebabkan gejala :

KASUS II :

Seorang anak perempuan, 4,5 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik THT RS. HAM
dengan keluhan sesak nafas yang disertai stridor inspirator, sakit menelan, badan
kadang-kadang meriang (subfebril) sejak beberapa hari yang lalu dan anak mulai
gelisah. Pada pemeriksaan THT dijumpai beslag/detritus pada tonsil dan faring,
lengket dan mudah berdarah, kelenjar getah bening leher membesar (bull neck).

SOAL KASUS II :

46. Diagnosa yang paling mungkin di tegakkan :

47. Penanganan pasien tersebut disamping medikasi adalah dilakukan tindakan :

48. Kematian pasien diatas dapat terjadi selain akibat obstruksi jalan nafas adalah
akibat…………………………yang menyebabkan …………………….
KASUS III :

Seorang wanita penyanyi cantik, 20 tahun menderita sakit menelan, karena kesibukan
ia hanya makan obat flu (Decolgen). Tiga hari kemudian wanita tersebut merasa sakit
menelan yang luar biasa. Setelah mulutnya sakit ketika di buka baru ia dating ke
poloklinik THT. Pada pemeriksaan THT tampak uvula membengkak (udem) dan
terdorong ke lateral.

SOAL KASUS III :

49. Diagnosa penyakit wanita trsebur yang paling tepat adalah :


50. Agar lebih mudah membuka mulut pasien diberi anasresi local pantocain 2%
pada daerah :
SOAL SEMESTER FARINGOLARINGOLOGI

SOAL TIPE I

1 Gejala dan tanda sumbatan laring adalah sebagai berikut, kecuali :


a. Suara serak (disfonia)
b. Sesak nafas
c. Stridor inspirator
d. Stridor inspirator dan ekspirator
e. Cekungan (retraksi) dari suprasternal, sela iga, epigastrium sewaktu
inspirasi.

2 Pernyataan di bawah ini sesuai dengan faringitis tuberkulosa, kecuali :


a. Infeksi primer biasanya pada tonsil dan faring
b. Cara penjalaran bronkogen
c. Nyeri tenggorokan yang hebat
d. Otalgia
e. Dijumpai lesi seperti gigitan tikus pada faring atau tonsil

3 Epiglotitis (supraglotitis) secara klinis dapat dibedakan dengan


laringotrakeobronkitis (croup), kecuali:
a. Timbul pada usia 3 – 6 tahun
b. Dijumpai disfagia
c. Suara serak
d. Perjalanan penyakit cepat
e. Tidak disertai batuk croupy

4 Semua yang di bawah ini menyebabkan suara serak, kecuali :


a. Polip laring
b. Vocal nodule
c. Vocal abuse
d. Angiofibroma
e. Tumor laring

5 Kontra indikasi bronkoskopi adalah, kecuali :


a. Dekompensasi kordis
b. Aneurisma aorta
c. Shock
d. Laringotrakeobronkitis akuta
e. Penderita DM dan hipertensi

6 Gejala dan tanda tonsillitis akuta adalah, kecuali :


a. Rasa panas di tenggorokan
b. Sakit menelan
c. Plika anterior hiperemis
d. Demam
e. Mialgia
7 Pernyataan di bawah ini sesuai dengan nasofaring, kecuali :
a. Batas atas dasar tengkorak
b. Terdapat fossa rossenmuller
c. Terdapat tuba eustachius
d. Terdapat torus tubarius
e. Batas bawah kavum nasi (koana)

SOAL TIPE II
PETUNJUK :
A. Jika 1, 2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 yang benar
E. Jika semua benar

8 Pernyataan di bawah ini sesuai dengan angina plaut Vincent (Stomatitis Ulsero-
membranosa)
1) Defisiensi vitamin C
2) Hygiene mulut kurang baik
3) Gusi mudah berdarah
4) Kuman penyakit streptococcus β haemolyticus

9 Pernyataan di bawah ini sesuai dengan abses parafaring :


1) Infeksi dalam ruang potensial faring (spatium faringo-
maksila)
2) Trismus
3) Dapat menyebabkan tromboplebitis sepanjang vena
jugularis
4) Perdarahan masif dari arteri karotis interna

10 Pernyataan dibawah ini sesuai dengan trakeostomi :


1) Pada keadaan koma
2) Mengatasi obstruksi saluran nafas atas
3) Pengangkatan benda asing trakea
4) Laringomalasia

11 Tonsilektomi dilakukan pada kelainan tonsil :


1) Tonsil hipertrofi (obstruksi mekanik pada tonsil)
2) Tonsillitis difteri
3) Abses Quincy
4) Tonsillitis akut

12 Gejala dan tanda tonsillitis kronika adalah sebagai berikut :


1) Rasa tidak enak di kerongkongan
2) Tonsil membesar dan permukaan tidak rata serta dijumpai
eter prop
3) Nafas berbau
4) Sakit menelan
13 Pernyataan di bawah ini sesuai dengan penanggulangan trauma laring :
1) Segera dilakukan trakeostomi pada luka terbuka dengan
kanul yang memakai balon
2) Intubasi dapat segera dilakukan pada luka terbuka
3) Tindakan eksplorasi setelah trakeostomi
4) Terapi sinar pada luka tertutup

14 Korpus alineum lebih condong masuk ke bronkus kanan daripada kiri, karena :
1) Karina letaknya lebih kiri
2) Diameter bronkus kanan lebih besar dari kiri
3) Sudut deviasi bronkus kanan lebih kecil dari kiri
4) Udara masuk bronkus kanan lebih banyak

SOAL TIPE III


PETUNJUK :
A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan mempunyai hubungan sebab akibat
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi tidak mempunyai hubungan sebab
akibat
C. Jika pernyataan benar, alasan salah
D. Jika pernyataan salah, alasan benar

15 Krikotirotomi adalah tindakan penyelamatan yang sulit pada penderita gawat


nafas
Sebab
Krikotirotomi adalah tindakan membelah membrane krikotiroid

16 Laringitis akut pada anak secara klinis dapat menyebabkan sesak nafas
Sebab
Areolar tissue pada anak lebih longgar sehingga bila terjadi infeksi akan
timbul edema yang hebat yang menyebabkan obstruksi jalan nafas.

17 Sumbatan jalan nafas akan menyebabkan retraksi otot-otot pernapasan


Sebab
Udara inspirasi masuk secara pasif

18 Pada sumbatan total benda asing di laring dapat menimbulkan keadaan gawat dan
kematian mendadak akibat asfiksia
Sebab
Sumbatan benda asing tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara Heimlich
maneuver
19 Untuk mengatasi sumbatan laring stadium 2 dan 3 diperlukan intubasi dan
trakeostomi
Sebab
Pada stadium 1 dilakukan krikotirotomi

20 Laringitis difteri dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas


Sebab
Eksotoksin dari bakteri Corynebacterium difteri dapat menyebabkan
miokarditis

21 Kerja otot konstriktor faring adalah untuk melebarkan laring dan menarik laring
Sebab
Otot-otot ini disyarafi oleh n. vagus

22 Faring adalah suatu kantung fibromuskuler


Sebab
Bentuknya seperti corong yang besar dibagian bawah dan sempit dibagian atas

23 M. Levator velli palatini kerjanya menyempitkan isthmus faring dan melebarkan


ostium tuba eustachius
Sebab
Otot ini dipersarafi oleh N. IX (glossofaringeus)

24 Pada quinsy dijumpai gejala trismus


Sebab
Iritasi m. pterigoid interna

25 Abses retrofaring sering dijumpai pada usia 3 bulan – 5 tahun


Sebab
Ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfe dari hidung, sinusparanasal,
nasofaring, dan talinga tengah. Dan pada umur 6 tahun mengalami atrofi.

26 Abses parafaring dapat menyebabkan dinding pembuluh darah


Sebab
Bila pembuluh darah karotis mengakibatkan ruptur akan terjadi perdarahan
yang sulit diatasi.
SOAL MID SEMESTER FARINGOLARINGOLOGI

TIPE I

1. Gejala dan tanda sumbatan laring adalah sebagai berikut, kecuali :


a. Suara serak (disfonia)
b. Sesak nafas
c. Stridor inspirator
d. Stridor inspirator dan ekspirator
e. Cekungan (retraksi) dari suprasternal, sela iga, epigastrium sewaktu
inspirasi.

2. Pernyataan di bawah ini sesuai untuk trakeostomi, kecuali :


a. Biasanya dilakukan pada cincin trakea III-IV
b. Dapat dilakukan diatas cincin rtakea III
c. Dapat dilakukan pada membrane cricothyroid
d. Dapat menimbulkan komplikasi emfisema subkutis
e. Semua benar

3. Epiglotitis (supraglotitis) secara klinis dapat dibedakan dengan


laringotrakeobronkitis (croup), kecuali :
a. Timbul pada usia 3 – 6 tahun
b. Dijumpai disfagia
c. Suara serak
d. Perjalanan penyakit cepat
e. Tidak disertai batuk croupy

4. Semua yang di bawah ini menyebabkan suara serak, kecuali :


a. Polip laring
b. Vocal nodule
c. Vocal abuse
d. Angiofibroma
e. Tumor laring

5. Mouse bite dijumpai pada :


a. Laringitis leutika
b. Laringitis difteri
c. Laringitis tuberkulosa
d. Laryngitis akut
e. Laryngitis membranosa

6. Gejala dan tanda tonsilitis akuta, kecuali :


a. Rasa panas di tenggorokan
b. Sakit menelan
c. Plika anterior hiperemis
d. Demam
e. Mialgia

7. Tanda dan gejala khas dari tonsillitis kroni :


a. Eter prop
b. Tonsil membesar
c. Pernafasan bau
d. Sakit menelan
e. Batuk

8. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan nasofaring, kecuali :


a. Batas atas dasar tengkorak
b. Terdapat fossa rossenmuller
c. Terdapat tuba eustachius
d. Terdapat torus tubarius
e. Batas bawah kavum nasi (koana)

9. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan abses peritonsil, kecuali :


a. Terjadi sebagai komplikasi tonsillitis akut atau kelenjar mucus weber
di kutub atas tonsil
b. Kuman penyebab spirochaeta
c. Tonsil terdorong ke tengah depan dan bawah
d. Uvula bengkak dan terdorong ke sisi kontralateral
e. Bicara seperti makan kentang panas

10. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan abses retrofaring, kecuali :


a. Sering terdapat pada anak <5 tahun
b. Sering akibat infeksi saluran nafas atas
c. Anak biasanya cengeng, demam dan dijumpai trismus
d. Foto Ro tampak pelebaran ruang retrofaring
e. Sesak nafas akibat sumbatan jalan nafas atas

11. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan abses parafaring, kecuali :


a. Akibat tusukan jarum yang terkontaminasi saat tonsilektomi
b. Akibat proses supurasi kelenjar limfe leher dalam, seperti infeksi gigi,
tonsil, dll.
c. Penyebaran infeksi peritonsiler
d. Penyebaran infeksi dari retrofaring dan mandibuler
e. Penyebaran infeksi abses paru

12. Suara serak dapat disebabkan keadaan di bawah ini, kecuali :


a. Radang (laryngitis)
b. Neoplasma glotik
c. Trauma laring dan sikatrik akibat infeksi
d. Paralise pita suara
e. Epiglotitis

13. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan abses submandibula, kecuali :


a. Infeksi berasal dari gigi dan dasar mulut
b. Nyeri pada leher
c. Pembengkakan dibawah mandibula dan bawah lidah
d. Menyebabkan sesak nafas
e. Menyebabkan suara serak
TIPE II

1. Pernyataan yang benar dari tonsillitis difteri :


1) Miokarditis
2) Bull neek
3) Pseudomembran yang mudah berdarah
4) Demam tinggi

2. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan trakeostomi :


1) Pada keadaan koma
2) Sesak nafas o/k pneumonia
3) Pengangkatan benda asing trakea
4) Laringomalasia

3. Pernyataan yang sesuai dengan angina pleut Vincent :


1) Demam subfebris
2) Stomatitis ulseromembranosa
3) Etiologi virus
4) Membrane putih keabuan di tonsil

4. Indikasi tonsilektomi :
1) Abses peritonsiler yang berulang
2) Sleep apnu
3) Tonsil sebagai infeksi
4) Batuk kronis

5. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan faring :


1) Sepanjang faring banyak jaringan limfoid termasuk sistem
retikuloendotelial
2) Faring terbagi atas nasofaring, orofaring dan laringofaring
3) Batas atas dasar tengkorak
4) Batas bawah os hyoid

6. Yang termasuk cincin waldeyer :


1) Adenoid
2) Tonsil palatine
3) Tonsil lingual
4) Pangkal lidah

7. Yang dimaksud abses leher dalam :


1) Abses peritonsiler
2) Abses retrofaring
3) Abses parafaring
4) Abses submandibula

8. Komplikasi abses retrofaring :


1) Penjalaran infeksi ke ruang parafaring
2) Mediastinitis
3) Obstruksi jalan nafas sampai asfiksia
4) Aspirasi pneumoni dan abses paru

9. Gejala dan tanda abses parafaring adalah :


Trismus
Pembengkakan dan indurasi sekitar angulus mandibula
Pembengkakn dinding lateral faring
Sesak nafas

10. Plika vokalis dan plika ventrikularis membagi rongga laring menjadi beberapa
bagian :
1) Vestibulum laring (supraglotik)
2) Glotik
3) Subglotik
4) Aditus laring

TIPE III

1. Krikotirotomi adalah tindakan penyelamatan yang sulit pada penderiata gawat


nafas
Sebab
Krikotirotomi adalah membelah membrane krikotirod

2. Laringitis akut pada anak secara klinis dapat menyebabkan sesak nafas
Sebab
Areolar tissue pada anak lebih longgar sehingga bila terjadi infeksi akan
timbul edema yang hebat yang menyebabkan obstruksi jalan nafas.

3. Sumbatan jalan nafas dapat menyebabkan retrkasi otot-otot pernafasan


Sebab
Udara inspirasi masuk secara pasif

4. Pada sumbatan total benda asing di laring dapat menimbulkan keadaan gawat
dan kematian mendadak akibat asfiksia
Sebab
Sumbatan benda asing tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara Haemlich
maneuver.

5. Untuk mengatasi sumbatan laring stadium 2 dan 3 diperlukan intubasi dan


trakeostomi
Sebab
Pada stadium 1 dilakukan krikotirotomi

6. Laringitis difteri dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas


Sebab
Eksotoksin dari bakteri Corynebacterium difteri dapat menyebabkan
miokarditis.

7. Kerja otot konstriktor faring adalah untuk melebarkan faring dan menarik
laring
Sebab
Otot-otot ini disyarafi n, vagus.

8. Faring adalah suatu kantung fibromuskuler


Sebab
Bentuknya seperti corong yang besar dibagian bawah dan sempit dibagian atas

9. M. Levator velli palatini kerjanya menyempitkan isthmus faring dan


melebarkan ostium tuba eustachius
Sebab
Otot ini dipersarafi oleh N. IX (glossofaringeus)

10. Pada Quincy dijumpai gejala trismus


Sebab
Iritasi m. pterigoid interna

11. Abses retrofaring sering dijumpai pada usia 3 bulan – 5 tahun


Sebab
Ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfe dari hidung, sinus paranasal,
nasofaring dan telinga tengah. Dan pada umur 6 tahun mengalami atrofi.

12. Abses parafaring dapat menyebabkan dinding pembuluh darah


Sebab
Bila pembuluh darah karotis mengakibatkan ruptur dan terjadi perdarahan
yang sulit diatasi.

13. Angina ludovici adalah infeksi ruang submandibula berupa selulitis


Sebab
Bila terbentuk nanah disebut abses submandibula

14. Setiap keadaan yang menimbulkan gangguan, getaran, dan ketegangan, serta
gangguan pendekatan kedua pita suara dapat menimbulkan suara serak/parau
Sebab
Laring merupakan bagian terbawah salurang nafas

15. Kelumpuhan pita suara kanan lebih sering dari kiri


Sebab
N. recurrent kiri lebih panjang dari yang kanan sehingga sering terjadi trauma

TIPE IV
Seorang wanita, 25 tahun menderita demam dan sakit menelan, karena kesibukannya
ia hanya makan decolgen. Namun 3 hari kemudian setelah sulit membuka mulut baru
datang berobat ke dokter THT. Pada pemeriksaan mulut berbau, bila menoleh ke kiri
atau ke kanan badannya ikut bergerak, bicara seperti makan kentang panas.

1. Maka diagnosa pasien tersebut :


2. Untuk membuka mulut diberi injeksi atau anastesi local xilokain/novocain 1%
pada daerah ganglion :
3. Ganglion tersebut terletak di bagian belakang atas lateral dari :
4. Pada pasien tersebut dilakukan………………………sebagai gold standard
diagnostic.
5. Penanggulangan abses retrofaring disamping antibiotika adalah aspirasi dan
insisi dengan posisi :

TIPE IV

1. Epiglotitis A. Tredelenberg
2. Trauma laring B. Llaringotrakeostenosis
3. Prolonged intubasi C. Stridor inspirator
4. Abses retrofaring D. Eksplorasi laring
5. Laringomalasia E. Haemophillus influenzae
1. Tumor ganas yang menempati urutan pertama di bidang THT adalah :
a. Tumor ganas tonsil
b. Tumor ganas esophagus
c. Tumor ganas nasofaring
d. Tumor ganas hidung + sinus paranasal
e. Tumor ganas telinga

2. Semua gejala-gejala pada karsinoma nasofaring adalah yang tersebut di bawah


ini, kecuali :
a. Gejala-gejala neurology
b. Gejala pada hidung
c. Gejala-gejala pada telinga
d. Sulit menelan
e. Pembengkakan kelenjar regional di daerah ketiak

3. Prognosa dari karsinoma nasofaring semakin buruk kalau di dapati :


Kerusakan basis kranii oleh karena infiltrasi dari tumor primer
Gejala-gejala pada telinga antara lain otitis media
Gejala pada hidung
Gejala metastase pada kelenjar leher
Tertutupnya muara tuba eustachius oleh tumor primer

4. Insiden yang terbanyak pada karsinoma nasofaring adalah :


20 – 30 tahun
30 – 40 tahun
40 – 50 tahun
50 – 60 tahun
60 – 70 tahun

5. Tumor jinak pada nasofaring yang sering mengakibatkan perdarahan yang


berulang-ulang adalah :
Polip nasofaring
Fibroma
Papilloma
Angiofibroma juvenile
Kordoma

6. Diagnosa dari angiofibroma nasofaring ditegakkan berdasarkan yang tersebut


di bawah ini, kecuali :
a. Pemeriksaan klinis
b. Rinoskopi posterior
c. Arteriografi
d. Esofagoskopi
e. Biopsy
7. Karsinoma nasofaring banyak mengenai ras :
a. Mongoloid
b. Kaukasoid
c. Arabian
d. Negroid
e. Campuran

8. Yang tidak termasuk tumor jinak hidung dan sinus paranasal adalah :
a. Polip
b. Papilloma
c. Fibrosarkoma
d. Osteoma
e. Hemagioma

9. Yang tidak merupakan etiologi tumor tonsil adalah :


a. Perokok berat
b. Pemakan sirih
c. Sugi tembakau
d. Kebersihan mulut yang kurang
e. Ikan asin

10. Klasifikasi klinis karsinoma nasofaring berguna untuk :


a. Rencana terapi
b. Riset
c. Petunjuk prognosa
d. Evaluasi dan perbandingan hasil terapi
e. Semua benar

11. Pernyataan yang tidak berhubungan dengan angiofibroma nasofaring adalah :


a. Tidak ada pengaruh ras
b. Banyak pada laki-laki
c. Residif
d. Sering mengenai usia tua
e. Lokalisasi di atap nasofaring dinding lateral

12. Etiologi tumor ganas rongga hidung, kecuali :


a. Radang kronis
b. Faktor ras
c. Rinitis atrofi
d. Faktor lingkungan
e. Zat radioaktif

13. Diagnosa tumor ganas sinus paranasal tidak dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan :
a. Esofagoskopi
b. Rinoskopi anterior
c. Transiluminasi
d. Pemeriksaan radiologi
e. Pemeriksaan histopatologi
14. Salah satu faktor yang di duga menjadi penyebab (etiologi) karsinoma
nasofaring adalah :
Faktor infeksi kuman golongan kokkus
Faktor infeksi kuman golongan jamur
Faktor genetik
Faktor infeksi kuman golongan anerob
Faktor infeksi kuman golongan aerob

15. Gejala dini dari karsinoma nasofaring adalah :


a. Gejala neurologis
b. Pembengkakan kelenjar limfe leher
c. Gejala metastase di hati
d. Gejala hidung
e. Gejala metastase di paru

16. Diagnosa pasti karsinoma nasofaring adalah :


a. Arteriografi nasofaring
b. CT Scan nasofaring
c. MRI nasofaring
d. Biopsi dari nasofaring
e. Foto polos nasofaring

17. Sitostatika mutlak boleh diberikan pada karsinoma nasofaring :


a. Mendekati meninggal
b. Septikemi
c. Koma
d. Stadium lanjut
e. Stadium dini

18. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbanyak adalah :
Fibrosarkoma
b. Melanoma maligna
c. Meningioma
d. Squamous cell carcinoma
e. Retikulum sel

19. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal terbanyak dijumpai pada :
Rongga hidung
Sinus maksilaris
Sinus etmoidalis
Sinus sfenoidalis
Sinus frontalis

20. Gejala dini dari karsinoma nasofaring pada pita suara adalah :
a. Sakit menelan
b. Susah menelan
c. Suara serak
d. Tinitus
e. Otalgia
21. Pengobatan yang terbaik pada karsinoma nasofaring pada stadium dini
adalah :
a. Operasi
b. Cryosurgery
c. Sitostatika
d. Radioterapi
e. Operasi + kemoterapi

22. Penderita karsinoma nasofaring pada stadium lanjut, tindakan yang harus
dilakukan adalah :
a. Radioterapi
b. Trakeostomi
c. Sitostatika
d. Imunoterapi
e. Kemoterapi + radioterapi

23. Karsinoma nasofaring yang sudah melibatkan daerah intra kranial termasuk
dalam :
Stdium I
Stadium II
Stadium III
Stadium IV
Stadium dini

24. Bila dijumpai epistaksis unilateral pada lelaki dewasa muda, diagnosis yang
mungkin adalah :
a. Inverted papilloma
b. Angiofibroma
c. Polip
d. Nasofaring karsinoma
e. Rhinitis atrofi

25. Pada kasus nasofaring karsinoma disebut T3 bila :


a. Tumor terbatas pada satu sisi nasofaring
b. Melibatkan kedua sisi nasofaring
c. Bila telah invasif ke kavum nasi dan rongga mulut
d. Invasi ke otak dan melibatkan saraf-saraf otak
e. Semua benar
PILIH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR

1. Tumor ganas yang menempati urutan pertama dibidang THT


adalah :
a. Tumor ganas tonsil
b. Tumor ganas esophagus
c. Tumor ganas nasofaring
d. Tumor ganas hidung dan paranasal
e. Tumor ganas telinga

2. Semua gejala-gejala pada nasofaring adalah yang disebut di bawah


ini, kecuali :
a. Gejala neurologis
b. Gejala pada hidung
c. Gejala pada telinga
d. Sakit menelan
e. Pembengkaknan kelenjar regional didaerah leher

3. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab (etiologi)


karsinoma nasofaring adalah :
a. Faktor infeksi kuman golongan kokkus
b. Faktor infeksi jamur
c. Kebiasaan merokok
d. Faktor infeksi kuman anaerob
e. Faktor genetic

4. Insiden terbanyak pada karsinoma nasofaring didapati pada umur :


a. 20 – 30 tahun
b. 30 – 40 tahun
c. 40 – 50 tahun
d. 50 – 60 tahun
e. 60 – 70 tahun

5. Tumor jinak pada nasofaring yang sering mengakibatkan


perdarahan yang berulan-ulang adalah:
a. Polip nasofaring
b. Fibroma
c. Papilloma
d. Angiofobroma nasofaring
e. Kordoma

6. Diagnosa dari angiofibroma nasofaring ditegakkan berdasarkan


yang tersebut dibawah ini, kecuali :
a. Pemeriksaan klinis
b. Rinoskopi anterior
c. Arteriografi
d. Esofagoskopi
e. Biopsy
7. Insiden yang terbanyak pada penderita angiofibroma nasofaring
adalah :
a. 10 – 20 tahun
b. 20 – 30 tahun
c. 30 – 40 tahun
d. 40 – 50 tahun
e. 50 – 60 tahun

8. Tumor ganas yang paling sering dijumpai pada rongga hidung dan
sinus paranasal adalah pada :
a. Rongga hidung
b. Sinus maksilaris
c. Sinus sfenoidalis
d. Sinus frontalis
e. Sinus etmoidalis

9. Insiden yang terbanyak menderita tumor ganas hiung dan paranasal


:
a. 10 – 20 tahun
b. 20 – 30 tahun
c. 30 – 40 tahun
d. 40 – 50 tahun
e. 50 – 60 tahun

10. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbanyak adalah :
a. Squamous cell carcinoma
b. Fibrosarkoma
c. Melanoma maligna
d. Meningioma
e. Papilloma

11. Seandainya tumor ganas laring didapati pada pita suara maka
gejala yang paling menonjol adalah :
a. Sakit menelan
b. Susah menelan
c. Suara serak dan parau
d. Sakit kepala
e. Perdarahan dari hidung

12. Seorang penderita tumor laring supraglotis dimana tumor sudah


meluas ke glottis tanpa fiksasi termasuk dalam :
a. T1
b. T2
c. T3
d. T4

13. Pengobatan tumor laring stadium I adalah :


a. Operasi + radioterapi
b. Neek diseksi
c. Radioterapi
d. Kemoterapi
e. Kemoterapi + radioterapi
14. Yang tidak merupakan etiologi tumor ganas tonsil adalah :
a. Perokok berat
b. Pemakan sirih
c. Fibrosarkoma
d. Kebersihan mulut yang kurang
e. Ikan asin

15. Tumor ganas tonsil yang telah dijumpai metastase jauh, kecuali :
a. Karsinoma tonsil
b. Limfosarkoma
c. Fibrosarkoma
d. Mikrosarkoma
e. Papilloma

16. Tumor ganas tonsil yang telah dijumpai metastase jauh :


a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV

17. Tumor ganas esophagus pada 1/3 bagian bawah yang terbanyak
adalah :
a. Undifferentiated carcinoma
b. Sarkoma
c. Limfoma
d. Adenokarsinoma
e. BSSD

18. Pernyataan yang tidak berhubungan dengan tumor esophagus


adalah :
a. Berhubungan dengan minuman keras
b. Sering pada bangsa kulit putih
c. Gejala bisa berupa sakit di retrosternal
d. Inside tertinggi

19. Tumor ganas yang paling banyak ditemukan pada daun telinga
adalah jenis :
a. Karsinoma sel basal
b. Karsinoma sel squamosa
c. Adenokarsinoma
d. Sarkoma
e. Semua betul

20. Penyebaran tumor telinga ke basis fossa kranii media dapat


mengenai :
a. Nervus IX
b. Nervus X
c. Nervus XI
d. Nervus XII
e. Semua betul

21. Frekuensi tertinggi karsinoma nasofaring didapati pada ras :


a. Kaukasus
b. Mongoloid
c. Melanesia
d. Negroid
e. Campuran negroid dan kaukasus

22. Pengobatan terbaik pada angiofibroma nasofaring belia adalah :


a. Hormonal
b. Radioterapi
c. Operasi
d. Sitostatika
e. Radioterapi dan sitostatika

23. Sitostatika mutlak boleh diberikan pada karsinoma nasofaring :


a. Dalam nendekati meninggal
b. Septicemia
c. Koma
d. Stadium lanjut
e. Stadium dini
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA LEMBAR JAWABAN

1. Seorang wanita muda datang dengan keluhan pilek sudah lama, ingus berbau dan
banyak krusta berwarna hijau. Pemeriksaan apa yang diperlukan untuk menunjang
menegakkan diagnosis :
Darah serologis
Mikrobiologi
Foto polos sinus paranasal
Parasitologi

2. Kemungkinan diagnosis adalah :


Tumor hidung
Rhinitis hormonal
Rhinitis atrofi (ozaena)
Rhinitis hipertrofi
Sinusitis etmoid

3. Penyebab utama pada septum perforasi adalah :


Kongenital
Tuberkulosis
Sifilis
Infeksi kronis
Trauma operasi

4. Polip koanal berasal dari :


Sinus maksila
Sel etmoid poaterior
Nasofaring
Sinus sphenoid
Konka inferior

5. Obstruksi post nasal terdapat pada :


Konka hipertrofi
Septum deviasi
Septum hematoma
Adenoid hipertrofi
Rhinitis akut

6. Polip septum berdarah manifestasi


Alergi
AIDS
Tumor pembuluh darah
Sinusitis kronis
Sering memakai vicks inhaler

7. Vibrissae yang merupakan organ filtrasi terdapat pada :


Kavum nasi
Vestibulum
Konka inferior
Atap kavum nasi
Dinding lateral kavum nasi

8. Bila udara inspirasi yang memasuki hidung sangat kering, maka akan
dilembabkan oleh sekresi dari kelenjar-kelenjar yang umumnya terdapat pada :
Konka inferior
Konka media
Konka superior
Konka suprema
Meatus nasi

9. Abses septum umumnya disebabkan :


Infeksi saluran nafas bagian atas
Fraktur hidung
Pemakaian inhaler (alat hirup)
Septum hematoma
Terapi radiasi

10. Akibat aktivitas parasimpatik yang meningkat terdapat pada :


Rhinitis medikamentosa
Rhinitis hipertrofi
Rinitis vasomotor
Rhinitis alergi
Rhinitis atrofi

Semua jawaban di bawah ini BENAR, kecuali satu, yaitu :

11. Pembersihan dalam rongga hidung dan sinus paranasal dilaksanakan oleh :
Mukosa
Mukosa pseudostratified
Sel-sel goblet dan kelenjar submukosa
Vibrissae vestibulum nasi
Mucous blanket

12. Penatalaksanaan rhinitis atrofi (ozaena) adalah :


Operasi penutupan lubang hidung
Medikamentosa
Cuci hidung
Kauterasi konka
Operasi implementasi

13. Hipertrofi konka inferior :


Dapat dilihat sebagai obstruksi hidung
Dapat terlihat pada septum nasi
Dapat ditanggulangi dengan operasi
Dapat dilihat melalui rinoskopi anterior
Menyebabkan hidung berbau busuk

14. Rinitis medikamentosa :


Jarang menimbulkan rebound phenomen
Disebabkan pemakaian nasal dekongestan topical yang lama dan berlebihan
Hidung rasa terbakar dan kering
Menyebabkan silia rusak
Dapat diberi kortikosteroid

15. Perdarahan (vaskularisasi) dihidung oleh :


Arteri etmoidalis anterior
Arteri etmoidalis posterior
Arteri sfenopalatina
…………………………
Arteri palatina mayor

16. Bagian tulang yang membentuk septum nasi adalah :


………………………….
Lamina berpendikularis os etmoid
Vomer
Krista nasalis maksila
Krista nasalis palatum

17. Fung olfaktori :


Terdapat pada atap rongga hidung di kanan dan kiri konka superior
Berbeda-beda sesuai dengan umur
Dilapisi epitel torak berlapis semu dan tidak bersilia
Dapat terganggu oleh polip nasi
Tidak terganggu oleh trauma pada daerah oksipital

18. Penderita karsinoma total masih mempunyai respon terhadap inhalasi dari :
Kopi
Coklat
Lemon
Ammonia
Tembakau
19. Syarat-syarat obat lokal hidung adalah :
………………………..
Bersifat vasokontriksi
Bersifat desinfektan
Bersifat alkalis
Obat dasar tidak mengandung minyak

20. Gangguan hormonal dibawah ini dapat menimbulkan gejala dalam hidung, yaitu :
Hidung tersumbat pada waktu pubertas
Hidung tersumbat pada waktu haid
…………………………………….
Hidung tersumbat pada waktu hamil
Hidung berdarah pada waktu haid

Pilihan ganda
Bila jawaban yang benar 1, 2 dan 3
Bila jawaban yang benar 1 dan 3
Bila jawaban yang benar 2 dan 4
Bila jawaban yang benar hanya 4
Bila semua jawaban benar

21. Gejala khas rhinitis alergi :


Bersin yang berkepanjangan
Hidung tersumbat
Rinore (hipersekresi)
Nafas berbau

22. Rinitis alergi :


Disebabkan oleh infeksi
Memerlukan antibodi (imunoglobulin) E
Konka atrofi
Pada umumnya oleh alergi inhalan

23. Kompilkasi septum abses adalah :


Septum deviasi
Hidung pelana
Septum hematoma
Septum pe…..rasi

24. Penanggulangan polip nasi diantaranya adalah :


Steroid nasal spray
Steroid peroral
Polipektomi intra nasal
Kauterasi

25. Penanganan pada trauma hidung adalah :


Membebaskan jalan nafas
Mempertahankan fungsi hidung
Tujuan estetika
Mencegah perdarahan

26. Sinus paranasal mempunyai fungsi :


Air conditioning
Thermal insulator
Membantu keseimbangan kepala
Resonansi suara

27. Sinus paranasal yang terbentuk sejak lahir adalah :


Sinus frontal
Sinus etmoid
Sinus sphenoid
Antrum highmore

28. Sinus maksila merupakan sinus yang sering terinfeksi oleh karena :
Merupakan sinus yang terkecil
Letak ostiumnya lebih tinggi dari dasar hidung
Pada dewasa dasarnya lebih tinggi dari dasar hidung
Ostiumnya…………sekitar hiatus…….semilunaris………

29. Pada sinusitis maksila, keluhan pasien dapat berupa :


Nyeri dibawah kelopak mata
Nyeri dikantus media
Nyeri dig……………..
Nyeri pangkal hidung.
Pilih satu jawaban yang paling tepat

1. Tulang-tulang pendengaran menghubungkan :


Membran timpani dengan round window
Membran timpani dengan promontorium
Membran timpani dengan fenestra koklea
Kanalis fasialis dengan membran timpani
Fenesta vestibule dengan membran timpani

2. Sesudah bunyi sampai di foramen ovale diteruskan ke :


Foramen rotundum-helikotrema-skala timpani-skala vestibule
Helikotrema-skala vestibule-foramen rotundun-skala timpani
Skala timpani-helikotrema-foramen rotundun-membran basilaris
Skala media-helikotrema-skala timpani-foramen rotundun
Skala vestibule-skala timpani-foramen rotundun-membran basilaris

3. Semua pernyataan mengenai perikondritis dibawah ini benar, kecuali :


Radang dari daun telinga
Dapat terjadi sesudah operasi mastoid
Kuman penyebab P. aeruginosa
Daun telinga terasa sakit sekali
Penyebab dapat juga oleh komplikasi ot hematoma

4. Mikroorganisme penyebab furunkel liang telinga adalah :


Streptokokus
Pseudomonas
Proteus vulgaris
Stafilakokus pyosianeus
Haemofilus influenza

5. Semua pernyataan mengenai otitis eksterna sirkumkripta dibawah ini benar


kecuali :
Rasa sakit di telinga, terutama pada malam hari
Bila tragus ditekan terasa sakit, furunkel letaknya dibagian depan liang
telinga
Pada foto rontgen didapati sel-sek mastoid terselubung (normal)
Edema liang telinga dapat sampai ke kelopak mata
Bila keluhan tidak hebat, liang telinga jangan dikorek-korek, karena
penyakit dapat sembuh sendiri
6. Semua tanda pada otoskopi otitis media kronika tipe skunder dibawah ini benar,
kecuali :
Mukosa kavum timpani……….(pucat)
Sekali-sekali manubrium hilang
Discharge mukopurulen
Perforasi dapat bentuk bundar, oval atau bentuk hati
Dapat terjadi otore terus menerus pada sebagian kasus

7. Semua pernyataan mengenai otitis eksterna difussa dibawah ini benar, kecuali :
Bila banyak sekret harus didiagnosa banding dengan otitis media
Terapi dapat dioleskan dengan kapas argenti 20% (10%)
Dapat disebabkan oleh komplikasi eksim
Penyebab basilus piosianeus
Pada permukaan liang telinga terdapat secret busuk

8. Hal-hal dibawah ini didapati pada otoskopi stadium sekresi otitis media akuta,
kecuali :
Setelah beberapa lama stadium ini menuju stadium penyembuhan
Secret mukoid kemudian mukopurulen
Secret tidak busuk
Secret keluar dari kavum timpani
Terdapat perforasi posteroinferior (letak central anteroinferior)

9. Pada otitis media kronika supuratif tipe antiko-antral (tipe epitimpanal) didapati
keadaan-keadaan sebagai berikut, kecuali :
Keluhan nanah berbau busuk ada kalanya bercampur darah
Sakit kepala
Perforasi pada pars tensa belakang atas biasanya besar
Proses infeksi/penyakit bukan pada mukosa saja tetapi juga pada tulang
kavum timpani
Pendengaran berkurang

10. Alat untuk mengukur intensitas suara ruangan dan sekitarnya adalah :
Pure tone audiometric
Speech audiometric
Supra threshold audiometric
Soun level meter
BSSD

11. Derajat tuli sedang menurut ISO adalah :


27 – 40 dB
30 – 40 dB
41 – 55 dB
45 – 55 dB
56 – 70 dB

12. Jika pada telinga kanan Rinne test (-), Webber lateralisasi ke kanan, Scwabach
memanjang, kelainan pendengaran adalah :
Sensori Neural Hearing Loss
Mixed Deafness
Conductive Hearing loss
BSSD
Semua benar

13. Keadaan yang menjadi penyebab gangguan penciuman, kecuali :


Obstruksi hidung
Infeki saluran nafas atas
Trauma kepala
Proses penuaan (usia)
Infeksi saluran nafas bawah

14. Gangguan halusinasi penciuman adalah keluhan yang banyak ditemukan pada :
Neurosa
Epilepsy dengan asal lobus temporal
Tumor lobus frontal
Polip hidung
Multiple sclerosis

15. Polip koana terbanyak berasal dari :


Sinus maksila
Sel etmoid posterior
Nasofaring
Sinus sphenoid
Konka inferior

16. Fungsi hidung antara lain, kecuali :


Mengatur kelembaban udara
Membersihkan semua jenis gas beracun
Menyaring partikel-partikel polutan udara berukuran lebih besar
Mengatur suhu udara pernafasan
Membersihkan mikro organisme udara pernafasan

17. Obat dibawah ini yang bekerja sebagai “mast cell stabilizer” adalah :
Mukolitik
Dekongestan
Kortikosteroid
Chromoglycate
Epinefrin

18. Sel mediator sebagai efektor gejala alergi yang berasal dari basofil adalah
kecuali :
Histamine
Prostaglandin
Leukotrin
Kinin
Sitokin-sitokin

19. Alergi yang masuk dengan udara pernafasan disebut :


Alergi ingestan
Alergi injektan
Alergi inhalan
Alergi kontakan
Alergi pulmonal

20. Pemeriksaan alergi yang mempunyai nilai diagnostic dan sekaligus terapeutik
adalah uji :
Gores
Cukit
Provokasi
Eliminasi
Intra kutan

21. Pada meatus nasi media terdapat muara dari :


Sinus maksila
Sinus frontalis
Sinus etmoid anterior
Semua benar
BSSD

22. Aliran secret sinus etmoid posterior bermuara pada :


Meatus nasi superior
Meatus nasi media
Meatus nasi inferior
Sinus sphenoid

23. Fungsi sinus paranasal adalah :


Pengatur kondisi udara
Penahan suhu
Membantu keseimbangan kepala
Untuk resonansi suara
Semua benar

24. Gejala yang khas pada sinusitis maksila kronis adalah :


Demam
Batuk dan bersin-bersin
Sakit kepala
Banyak dahak ditenggorok
Terdapatnya secret kental di meatus media

25. Pemeriksaan sederhana untuk mengetahui adanya sinusitis adalah :


Transiluminasi
Pemeriksaan radiologik
Pemeriksaan rinoskopi anterior
Pemeriksaan nasoendoskopi
BSSD
26. Terapi medikamentosa yang dapat diberikan kepada sinusitis akut adalah :
Antibiotika
Dekongestan local
Antihistamin
Mukolitik
Semua benar

27. Yang tidak termasuk gejala sinusitis kronis adalah :


Demam
Sakit kepala terutama pada pagi hari
Terdapt secret (pus) yang turun ke nasofaring
Pendapat dapat terganggu
Batuk

28. Pernyataan-pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses parafaring, kecuali :


Merupakan komlikasi tusukan jarum saat tonsilektomi
Memberikan gejala trismus
Biasanya mengenai kedua gusi
Pembengkakan sekitar angulus mandibula
Penjalaran nyeri peritonsil dan retrofaring

29. Gejala dan tanda tonsillitis kronika adalah sebagai berikut, kecuali :
Tonsil hiperemis dan berbeslag
Rasa tidak enak di kerongkongan
Tonsil membesar dam permukaan tidak rata serta dijumpai eter prop
Nafas berbau
Plika anterior hiperemis

30. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan faringitis kronika, kecuali :


Bentuk spesifik dan aspesifik
Bentuk aspesifik, atrofi dan hipertrofi
Kerongkongan kering dan gatal
Batuk dan rasa mengganjal di kerongkongan
Demam tinggi

KASUS : Seorang anak umur 4 tahun datang dengan keluhan sesak nafas dan
dijumpai ada retraksi sela iga dan insisura suprasternal. Suhu badan subfebris serta
dijumpai adanya stridor inspiratoir dan sakit menelan. Pada pemeriksaan dijumpai
permukaan tonsil da dinding faring ditutupi bercak putih yang kotor yang luas dan
membentuk membrane semua yang lengket sampai ke uvula dan laring. Dijumpai
kelenjar leher yang membesar (bullneck).

31. Kemungkinan diagnosa dari kasus tersebut adalah :


TB faring
Lues
Angina agranulositosis
Angina pleut Vincent
Difteri
32. Penanggunlangan dari kasus ini adalah :
Isolasi penderita dan segera dilakukan trakeostomi
Pemberian ADS segera
Pemberian antibiotic penisilin dan eritromisin
Pemberian kortikosteroid dan simptomatis
Semua benar

33. Pernyatan dibawah ini sesuai dengan trakeostomi, kecuali :


Mengatasi obstruksi saluran nafas atas
Mempermudah penghisapan secret bronkus pada penderita koma
Untuk pemasangan alat Bantu pernafasan
Untuk mengangkat benda asing di subgotik
Mengatasi obsturksi saluran nafas bawah

34. Yang termasuk abses leher dalam, kecuali :


Abses peritonsil
Abses parafaring
Abses retrofaring
Ludwig’s angina (angina ludovici/mandibular abses)
Abses tonsil

35. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan epiglotitis (supraglotitis), kecuali :


Timbul pada usia 3-6 tahun
Dijumpai adanya disfagia dan odinofagia
Suara serak
Perjalanan penyakit cepat
Anak selalu mengambil posisi duduk

36. Benda asing harus segera dikeluarkan bila :


Terdapat pada anak dibawah umur 3 tahun
Tampak jelas pada gambaran radiology
Terdapat diintroitus esophagus
Menimbulkan sesak nafas
Tersedia fasilitas endoskopi

37. Tempat yang paling sering terjadi perforasi pada esophagus dengan bronkoskopi
rigit adalah :
Pada tempat adanya karsinoma
Pada tempat adanya divertikulum
Pada daerah esofagitis
Pada daerah cricofaringeus
Pada daerah esophagus menyinggung aorta

38. Tumor ganas yang menempati urutan pertama dibidang THT adalah :
Tumor ganas tonsil
Tumor ganas esfagus
Tumor ganas nasofaring
Tumor ganas hidung
Tumor ganas telinga

39. Tumor ganas nasofaring yang berasal dari jaringan epitel adalah :
Retikulosarkoma
Fibrosarkoma
Squamous cell karsinoma
Kondrosarkoma
Limfosarkoma

40. Semua gejala-gejala pada karsinoma nasofaring adalah yang tersebut di bawah ini,
kecuali :
Gejala-gejala neurologist
Gejala pada hidung
Gejala pada telinga
Sulit menelan
Pembengkakan kelenjar regional di daerah leher

41. Pengobatan utama pada karsinoma nasofaring stadium dini adalah :


Pembedahan
Imunoterapi
Sitostatika
Penyinaran (radioterapi)
Kombinasi dari semua di atas

42. Prognosa dari karsinoma nasofaring semakin memburuk kalau didapati :


Kerusakan basis kranii oleh karena infiltrasi dari tumor primer
Gejala-gejala pada telinga antara lain otitis media
Gejala pada hidung
Gejala metastase pada kelenjar leher
Tertutupnya tuba eustachius oleh tumor primer

43. Insiden yang terbanyak pada karsinoma nasofaring didapati pada umur :
20 – 30 tahun
30 – 40 tahun
40 – 50 tahun
50 – 60 tahun
60 – 70 tahun
44. Tumor jinak pada nasofaring yang sering mengakibatkan perdarahan yang
berulang-ulang adalah :
Polip nasofaring
Fibroma
Papilloma
Angiofibroma juvenile
Kordoma

45. Diagnosa dari angiofibroma nasofaring ditegakkan berdasarkan yang tersebut


dibawah ini, kecuali :
Pemeriksaan klinis
Rinoskopi posterior
Arteriografi
Esofagoskopi
Biopsy

46. Pengobatan pada angiofibroma nasofaring dapat diberikan berupa, kecuali :


Hormonal
Radioterapi
Sitostatika
Pembedahan
Pengikatan menurut metode engelan

47. Insiden yang terbanyak pada penderita angiofibroma nasofaring diantara umur :
10 – 20 tahun
20 – 30 tahun
30 – 40 tahun
40 – 50 tahun
50 – 60 tahun

48. Tumor ganas yang paling sering dijumpai pada rongga hidung dan sinus paranasal
adalah pada :
Rongga hidung
Sinus sfenoidalis
Sinus maksilaris
Sinus frontalis
Sinus etmoidalis

49. Insiden yang terbanyak menderita tumor ganas hidung pada umur :
10 – 20 tahun
20 – 30 tahun
30 – 40 tahun
40 – 50 tahun
50 – 70 tahun

50. Tumor jinak pada rongga hidung yang sering mengakibatkan perdarahan adalah :
Fibroma
Papilloma
Polip
Hemangioma
Osteoma

51. Karsinoma laring adalah tumor ganas laring yang berasal dari :
Otot
Tulang
Epitel
Tulang rawan
Pembuluh darah

52. Karsinoma nasofaring banyak mengenai ras :


Mongoloid
Kaukasoid
Arabian
Negroid
Campuran

53. Yang tidak termasuk tumor jinak hidung dan sinus paranasal adalah :
Polip
Papilloma
Fibrosarkoma
Hemangioma
Osteoma

54. Yang tidak merupakan etiologi tumor tonsil adalah :


Perokok berat
Pemakan sirih
Sugi tembakau
Kebersihan mulut yang kurang
Ikan asin

55. Pengobatan tumor laring stadium I adalah :


Operasi + radioterapi
Neck diseksi
Radioterapi
Kemoterapi
Kemoterapi + radioterapi

56. Yang bukan merupakan etiologi karsinoma nasofaring adalah :


Faktor genetic
Teori karsinogenik
Nasofaring merupakan peralihan epitel
Infeksi virus Epstein-Barr
Kuman aerob gram negative

57. Klasifikasi klinis karsinoma nasofaring berguna untuk :


Rencana terapi
Riset
Petunjuk prognosa
Evaluasi dan perbandingan hasil terapi
Semua diatas betul

58. Ligasi dengan metode Engelan merupakan terapi untuk :


Karsinoma nasofaring
Angiofibroma nasofaring
Tumor tonsil
Tumor rongga hidung
Tumor esophagus

59. Etiologi tumor ganas rongga hidung, kecuali :


Radang kronis
Factor ras
Rhinitis atrofi
Factor lingkungan
Zat radioaktif

60. Yang bukan merupakan gejaa tumor ganas rongga hidung adalah :
Gejala hidung
Gejala mata
Gejala fasial
Sakit menelan
Gangguan pendengaran

61. Prognosa tumor ganas sinus paranasal tidak ditentukan oleh :


Histopatologi tumor
Lokasi tumor
Factor lingkungan
Ada/tidaknya metastase
Infeksi oleh kuman anaerob

62. Diagnosa tumor ganas sinus paranasal tidak dapat ditegakkan dengan pemeriksaan
:
Esofagoskopi
Rinoskopi anterior
Transiluminasi
Pemeriksaan radiology
Pemeriksaan histopatologi

Pilih :
Jika 1, 2 dan 3 benar
Jika 1dan 3 benar
Jika 2 dan 4 benar
Jika hanya 4 yang benar
Jika semua benar

63. Adenoidektomi pada anak perlu dilakkan jika adenoid menyebabkan :


Mouth breathing
Otitis media
Sinusitis
Asma bronkiale

64. Tonsilektomi dilakukan pada kelainan tonsil :


Menyebabkan obstruksi mekanik pada tenggorokan
Merupakan fokal infeksi bagi organ penting lainnya
Abses peritonsil
Sleep apnoe

65. Abses retrofaring sering dijumpai pada anak usia dibawah 6 tahun kecuali pada
orang dewasa yang biasanya disebabkan oleh :
Tuberkulosis pada vertebra servikalis
Sinusitis
Benda asing yang melukai faring
Otitis media akut

66. Penatalaksanaan faringitis kronik adalah :


Kaustik secara kimiawi
Pemberian antibiotic dosis tinggi segera
Menghindari factor predisposisi
Tonsilektomi

67. Pada vocal nodul dijumpai keadaan sebagai berikut :


Penyalahgunaan udara dalam waktu lama
Suara serak dan batuk
Bedah mikro laring
Biasanya unilateral dan 1/3 posterior pita suara

68. Gejala sumbatan laring adalah :


Disfoni
Dispnoe
Cekungan pada supra sternum, supra klavikula, sela iga dan epiglottis
sewaktu tarik nafas
Stridor ekspiratoir

69. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan penanggulangan trauma laring :


Intubasi dapat segera dilakukan pada luka terbuka
Segera dilakukan trakeostomi pada luka terbuka dengan kanul yang
memakai balon
Terapi sinar pada luka tertutup
Tindakan eksplorasi setelah trakeostomi

70. Yang termasuk rhinitis alergi adalah :


Sering bersin
Mulai timbul pada anak-anak
Hidung tersumbat
Ingus dibelakang hidung

71. Imunoterapi pada rhinitis alergi teruatama diberikan bila :


Pengobatan simptomatis dan avoidance tidak berhasil
Gejala makin lama makin berat
Setiap hari memerlukan terapi simptomatis dalam waktu yang lama
Mempunyai lebih dari satu allergen

72. Pernyataan dibawah ini yang sesuai untuk imunoterapi desentisasi adalah :
Butuh waktu lama
Untuk alergi inhalen
Untuk alergi menahun
Toleransi terhadap allergen ditingkatkan
73. Pada proses alergi di hidung terjadi pelepasan mediator kimia selain histamine,
yaitu :
Bradikinin
Asetikolin
Serotonin
Kholinesterase

74. Otitis media akuta purulenta :


Penyakit yang sering ditemukan dan biasanya komplikasi dari radang
saluran pernafasan bagian atas
Biasanya infeksi dari antrum/pros, mastoideus ke nasofaring, tuba
eustachius terus ke kavum timpani
Infeksi dapat juga berasal dari liang telinga masuk ke kavum timpani
melalui perforasi membrane timpani yang sudah ada
Radang telinga tengah disebabkan air sering masuk ke telinga

75. Pada ostoskopi otitis media akuta stadium permulaan didapati :


Membran timpani hiperemis
Refleks cahaya hilang
Lama kelamaan membrane timpani bulging
Liang telinga hiperemis

76. Tanda (sign) pada stadium permulaan otitis media akuta purulenta :
Pendengaran berkurang
Otofani
Tinnitus
Pada otoskopi tampak membrane timpani hiperemis

77. Terapi otitis media purulenta pada stadium permualaan :


Analgetika-antipiretika
Antibiotika
Tetes hidung
Tetes telinga

78. Pada otittis media kronika simpleks :


Perforasi letaknya di atik
Melalui perforasi tampak mukosa kavum timpani merah
Biasanya didapati granulasi
Tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya

79. Pada bentuk perakuta otitis media akuta purulenta didapati :


Telinga sedikit saja sakit
Anak-anak muntah
Suhu tidak baik
Samnolen
KASUS : Seorang anak laki-laki 4 tahun datang ke RS dengan riwayat tersedak
kacang goreng 5 hari sebelumnya. Sesak nafas dan batuk-batuk dan nyeri di dada kiri.

80. Pemeriksaan yang harus segera dilakukan untuk menegakkan diagnosa adalah :
Melengkapi anamnesa dengan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan analisa gas darah
Foto torak
Pemeriksaan EKG

Soal Ujian Tengah Semester THT Kelas Internasional FK USU ACMS (Penang)

Pilih jawaban salah satu yang benar pada soal-soal dibawah ini :

Pernyataan dibawah ini sesuai dengan Akalsia :


Penyakit infeksi esofagus
Megaesofagus
Gambaran esofagogram seperti ekor tikus
Manometrik untuk menilai fungsi motorik sphingter esophagus
Degenasi sel ganglion plexus aurbarch

Pernyataan dibawah ini sesuai dengan laring :


Supraglotik, glotik dan subglotik
Epifaring, mesofaring dan laringofaring
Otot intrinsik menarik laring ke atas dan ke bawah
Terdapat fosa rosenmuller
Kartilago tiroid batas bawah dari laring

Suara serak dapat disebabkan, kecuali :


Laringitis kronika
Nodul pita suara
Paralise pita suara
Karsinoma laring
Epiglotitis

Menurut Boyes trauma laring dan trakea dibagi :


Trauma mukosa saja
Tulang rawan hancur (fraktur)
Jaringan laring sebagian hilang
Semua hal yang di atas
BSSD

Akibat penatalaksanaan trauma laring yang tidak sempurna terjadi komplikasi


sebagai berikut :
Parut yang menyebabkan stenosis laring
Paralise nervus recurrent
Perikondritis yang mengkibatkan stenosis
Semua benar
BSSD
Gejala dan tanda di bawah ini sesuai dengan peritonsiler abses, kecali :
Bulging sekitar tonsil
Uvula tertarik ke arah yang sakit
Aspirasi sebagai gold standar diagnosa
Bicara seperti makan kentang rebus
Dijumpai trismus

Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses leher dalam, kecuali :


Ludwig’s angina
Retrofaringeal abses
Parafaring abses
Retroaurikuler abses
Quinsy

Pernyataan dibawah ini sesuai antomi faring :


Meliputi mukosa (blanket) dan otot
Muskulus konstriktur faringeus berfungsi memendekkan dan
memanjangkan faring
Muskulus stilofaring dan palatofaring berfungsi melebarkan dan
menyempitkan faring
Dipersarafi nervus IX dan X
Terdapat fosa rosenmuller pada laringofaring

Pilih :
Jika 1, 2 dan 3 benar
Jika 1dan 3 benar
Jika 2 dan 4 benar
Jika hanya 4 yang benar
Jika semua benar

Komplikasi benda asing esophagus :


Laserasi mukosa
Perdarahan
Perforasi esophagus
Fistula trakea esophagus

Tonsilektomi dilakukan pada keadaan berikut :


Sleep apnoe obstruktif
Sumbatan jalan nafas akibat hipertrofi tonsil
Peritonsiler abses
Faringitis kronika

Pernyataan dibawah ini sesuai dengan cincin weldeyer :


Adenoid
Tonsil lingual
Amandel
Kelenjar lymph regional retrofaring

Indikasi adenoidektomi :
Adenoid hipertrofi yang mengakibatkan sumbatan pada hidung
Otitis media efusi yang berulang
Sinusitis pada anak
Sleep apnoe pada anak

Pernyataan dibawah ini sesuai dengan faringitis kronika :


Rinitis kronis dan sinusitis sebagai factor predisposisi
Iritasi kronis rokok dan alkohol
Hidung tersumbat akibat polip dan septum deviasi
Dijumpai sakit gejala sakit menelan dan demam tinggi

Pada tonsillitis difteri dijumpai hal-hal sebagai berikut :


Beslag putih kotor dan lengket dan mudah berdarah bila dilepas
Endotoksin menyebabkan miokarditis
Sesak nafas bila melibatkan laring
Disebabkan Mycrobacterium Diphtery

Penyakit yang termasuk tonsillitis membranacea :


Tonsilitis septik
Angina pleut Vincent (stomatitis ulceromembranacea)
Leukemia akut
Angina agranulositosis

PETUNJUK :
Jika pernyataan benar, alasan benar dan berhubungan
Jika pernyataan benar, alasan benar tidak berhubungan
Jika pernyataan benar, alasan salah
Jika pernyataan salah, alasan benar
Jika pernyataan dan alasan salah

Suara serak yang disebabkan paralise pita suara kiri lebih sering dari kanan
Sebab
Nervus laringeus recurren kiri lebih pendek dari yang kanan

Abses retrofaringeal paling sering pada anak 2-5 tahun dibandingkan dengan
orang dewasa
Sebab
Kelenjar regional rertrofaring menghilang setelah anak berumur diatas 5-6
tahun.

Pada pasien yang tertelan zat korosif, esofagoskopi dilakukan setelah 3 hari atau
setelah lesi pada rongga mulut dan faring tenang.
Sebab
Lesi yang terjadi akibat luka bakar zat korosif pada rongga mulut dan faring
sama dengan lesi pada esophagus.

Laringitis akuta pada anak lebih berbahaya daripada dewasa


Sebab
Terjadi sumbatan jalan nafas akibat areolar tissue laring pada anak lebih
longgar.

Benda asing yang menyumbat total laring atau pada hypopharing dapat dilakukan
teknik perasat Heimlich
Sebab
Benda asing pada carina dapat dikeluarkan dengan bronkoskopi kaku

Sesuaikan pernyataan sebelah kiri dengan jawaban yang disebelah kanan

21. Parafaringeal abses a. TBC faring


22. Retrofaringeal abses b. CT Scan dapat membantu diagnosa
23. Lesi seperti gigitan tikus c. Insisi dengan posisi Tredelenburg
24. “a chaud” tonsilektomi d. Lebih sering pada bronkus kanan
25. Benda asing pada bronkus e. Peritonsiler abses

Sesuaikan pernyataan sebelah kiri dengan jawaban yang disebelah kanan

26. Epiglotitis a. Businasi


27. Stenosis esfagus b. Trakeostomi
28. Obstruksi laring c. Sering terdapat pada guru dan penyanyi
29. Vokal nodul d. H. Influenza
30. Quincy e. Ovula terdorong ke arah yang sakit
UJIAN SEMESTER KTT – 172
DEPARTEMEN THT FK – USU
RABU, 23 MEI 2007
WAKTU : 100 MENIT

BERILAH TANDA SILANG (X) PADA LEMBAR JAWABAN

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari pertanyaan dibawah ini :

1) Penanggulangan epistaksis posterior, kecuali :


a. Kauter Ag NO3
b. Tampon bellocque dan posterior
c. Ligasi arteri karotis eksterna
d. Balon kateter folley
e. Ligasi arteri etmoid anterior

2) Sinus yang bermuara ke meatus nasi superior adalah :


a. Sinus maksila
b. Sinus frontalis
c. Antrum highmore
d. Sinus etmoid anterior
e. Sinus etmoid posterior

3) Epistaksis anterior berasal dari :


a. Arteri etmoid posterior
b. Arteri sfenopalatina
c. Little’s area
d. Arteri maksilaris anterior
e. Arteri maksilaris posterior

4) Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai untuk rhinitis sikka adalah :
a. Mukosa hidung kering
b. Dapat dijumpai epistaksis
c. Sering dijumpai pada pekerja dilingkungan kotor
d. Dijumpai pada peminum alkohol dan gizi buruk
e. Terapi dapat diberikan tetes hidung

5) Seorang wanita, usia pubertas datang dengan keluhan hidung tumpat yang
disertai dengan gangguan penciuman. Pada rinoskopi anterior di jumpai
krusta hijau dan berbau busuk. Diagnosis yang tepat untuk pasien diatas
adalah :
a. Rinitis atrofikan foetida (ozaena)
b. Sinusitis maksila tipe dentogen
c. Sinusitis maksila tipe rinogen
d. Rhinitis jamur
e. Rintis sfilis

6) Menurut pembagian GELL dan COOMBS, rhinitis alergi termasuk


kedalam reaksi alergi :
a. Tipe 1
b. Tipe 2
c. Tipe 3
d. Tipe 4
e. Tipe 5

7) Gejala klinis yang dijumpai pada rhinitis alergi adalah, kecuali :


a. Bersin
b. Secret hidung yang kental
c. Rasa gatal pada mata
d. Lakrimasi
e. Hiposmia

8) Terapi yang dapat diberikan pada penderita rhinitis medikamentosa


adalah :
a. Antibiotik dosis tinggi
b. Antihistamin
c. Obat cuci hidung
d. Kortikosteroid
e. Tetes hidung yang mengandung vasokonstriktor

9) Reposisi hidung pada trauma hidung dapat dilakukan pada, kecuali :


a. Trauma < 6 jam
b. Oedem
c. Gangguan fungsi hidung
d. Luka terbuka (-)
e. Estetis

10) Regio olfaktorius terletak di :


a. Dasar kavum nasi konka superior
b. Bawah konka media dinding lateral
c. Bagian posterior septum nasi
d. Dinding lateral hidung diatas
e. Antara konka inferior dan hidung

11) Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab (etiologi) karsinoma
nasofaring adalah :
a. Faktor infeksi kuman golongan kokkus
b. Faktor infeksi akibat jamur
c. Faktor infeksi kuman golongan aerob
d. Faktor genetik
e. Faktor hormonal

12) Frekuensi tertinggi karsinoma nasofaring dijumpai pada usia :


a. 10 – 20 tahun
b. 20 – 30 tahun
c. 30 – 40 tahun
d. 40 – 50 tahun
e. Diatas 70 tahun

13) Gejala dini karsinoma nasofaring, kecuali :


a. Tinitus
b. Gangguan pendengaran
c. Diplopia
d. Epistaksis
e. Sumbatan hidung

14) Diagnosa pasti karsinoma nasofaring adalah :


a. Areteriografi nasofaring
b. CT Scan nasofaring
c. MRI nasofaring
d. Foto polos leher posisi lateral
e. Biopsy nasofaring

15) Pengobatan utama karsinoma nasofaring adalah :


a. Terapi sinar laser
b. Radioterapi
c. Pembedahan
d. Sitostatika
e. Cryosurgery

16) Tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbanyak adalah :
a. Karsinoma sel skuamosa
b. Melanoma maligna
c. Meningioma
d. Hemangioma
e. Fibrosarkoma

17) Tumor ganas hidung dan sinus paranasal terbanyak dijumpai di :


a. Rongga hidung
b. Sinus maksila
c. Sinus etmoid
d. Sinus frontalis
e. Sinus sfenoidalis
18) Kategori T 2 untuk karsinoma sinus maksila adalah :
a. Tumor mengenai isi orbita
b. Tumor meluas sampai ke kulit pipi
c. Tumor dengan erosi dan destruksi pada infrastruktur
d. Tumor terbatas pada sinus maksila
e. Tumor meluas sampai ke nasofaring

19) Jika didapati karsinoma sinus maksila dengan metastase tunggal pada
kelenjar ipsilateral dengan diameter terbesar 3 cm atau kurang disebut
dengan :
a. N 1
b. N 2 a
c. N 2 b
d. N 2 c
e. N 3

20) Pada tumor jinak hidung dan sinus paranasal sebaiknya dilakukan tindakan
:
a. Radioterapi
b. Cryosurgery
c. Imunoterapi
d. Operasi radikal
e. Sitostatika

21) Gejala dini karsinoma laring pada pita suara adalah :


a. Sakit menelan
b. Susah menelan
c. Suara serak
d. Tinnitus
e. Sesak nafas

22) Salah satu factor etiologi karsinoma laring adalah :


a. Faktor hygiene yang buruk
b. Factor genetic
c. Factor infeksi
d. Pemakaian suara yang berlebihan
e. Pemakaian alkohol yang berlebihan

23) Pengobatan yang terbaik pada karsinoma laring stadium dini adalah :
a. Radioterapi
b. Operasi
c. Sitostatika
d. Cryosurgery
e. Kombinasi sitostatika dan operasi

24) Penderita karsinoma laring dalam keadaan sangat sesak, tindakan yang
harus dilakukan adalah :
a. Radioterapi
b. Trakeostomi
c. Sitostatika
d. Imunoterapi
e. Operasi

25) Seorang penderita tumor laring supraglotis dimana tumor telah meluas ke
glottis dengan fiksasi, termasuk dalam :
a. T 1
b. T 2
c. T 3
d. T 4
e. T is

26) Tumor glotis yang meluas ke daerah supraglotis dengan pergerakan yang
baik dan tanpa dijumpai pembesaran kelenjar getah bening termasuk
dalam :
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium residif

27) Tumor ganas tonsil banyak dijumpai pada :


a. Ras mongoloid
b. Usia pubertas
c. Gangguan hormonal
d. Pemakan sirih
e. Pekerja di lingkungan yang kotor

28) Pengobatan terbaik pada angiofibroma nasofaring belia adalah :


a. Hormonal
b. Radioterapi
c. Operasi
d. Sitostatika
e. Cryosurgery

29) Terapi utama tumor ganas telinga tengah adalah :


a. Operasi
b. Radioterapi
c. Sitostatika
d. Hormonal
e. Kombinasi radioterapi dan sitostatika

30) Tumor ganas esophagus yang terbanyak adalah :


a. Karsinoma sel skuamosa
b. Sarcoma
c. Limfoma
d. Adenokorsinoma
e. Adenosarkoma
31) Panjang liang telinga luar (meatus akustikus eksternus) adalah :
a. 3 cm
b. 3,5 cm
c. 4 cm
d. 4,5 cm
e. 5 cm

32) Tulang-tulang pendengaran menghubungkan :


a. Membran timpani dengan fenestra vestibule
b. Membrane timpani dengan promontorium
c. Membrane timpani dengan fenestra koklea
d. Membrane timpani dengan kanalis fasialis
e. Membrane timpani denga round window

33) Sesudah bunyi sampai di membrane timpani akan diteruskan ke :


a. Stapes – inkus – maleus – foramen ovale
b. Inkus – maleus – stapes – fenestra ovale
c. Maleus – inkus – stapes – fenesrta vestibule
d. Stapes – maleus – inkus – fenestra koklea
e. Inkus – stapes – maleus – foramen rotundum

34) Semua pernyataan mengenai perikondritis berikut ini benar, kecuali :


a. Jika terjadi komplikasi dapat menimbulkan cauliflower ear
b. Microorganisme penyebabnya adalah Pseudomonas aeruginosa
c. Daun telinga menjadi pucat
d. Daun telinga terasa panas
e. Perikondritis dapat menjadi abses daun telinga

35) Mikroorganisme penyebab furunkel liang telinga adalah :


a. Stafilakokus piosianeus
b. Hemofilus influenza
c. Streptokokus viridans
d. Pseudomonas
e. Proteus vulgaris

36) Semua pernyataan mengenai otitis media eksterna sirkumskripta dibawah


ini benar, kecuali :
a. Edema liang telinga dalam sampai ke kelopak mata
b. Bila terasa sakit sewaktu tragus ditekan, berarti furunkel letaknya
di bagian depan liang telinga
c. Pada foto roentgen dijumpai sel-sel mastoid berselubung
d. Rasa sakit di telinga terutama pada malam hari
e. Bila keluhan tidak hebat, liang telinga jangan dikorek-korek lagi,
karena penyakit dapat sembuh
37) Semua pernyataan mengenai otitis eksterna difusa dibawah ini benar,
kecuali :
a. Penyebabnya adalah basilus piosianeus
b. Bila dijumpai banyak secret harus didiagnosa banding dengan otitis
media
c. Terapi dapat dilakukan dengan pengolesan Nitrat argenti 10%
d. Dapat disebabkan komplikasi dari eksim
e. Liang telinga lapang

38) Hal-hal dibawah ini dijumpai pada otoskopi stadium sekresi otitis media
akuta, kecuali :
a. Sekret keluar dari kavum timpani
b. Secret mukoid kemudian serohemoragis
c. Secret tidak busuk
d. Terlihat perforasi anterior inferior
e. Setelah beberapa lama stadium ini menuju stadium penyembuhan

39) Semua tanda yang dijumpai pada otoskopi otitis media kronika tipe
sekunder dibawah ini benar, kecuali :
a. Dapat terjadi otore terus menerus pada sebagian kasus
b. Sekali-sekali manubrium hilang
c. Discharge hemoragis
d. Mukosa kavum timpani pucat
e. Perforasi dapat berbentuk bundar, oval atau bentuk hati

40) Pada otitis media kronika supuratif tipe atiko-antral (tipe epitampanal)
didapati keadaan-keadaan sebagai berikut, kecuali :
a. Pendengaran berkurang
b. Sakit kepala
c. Proses infeksi/penyakit bukan pada mukosa saja tetapi juga pada
tulang kavum timpani
d. Perforasi pada pars tensa belakang atas biasanya berukuran besar
e. Keluhan nanah berbau busuk adakalanya bercampur darah

41) Semua pernyataan mengenai gejala dan tanda dari tuli akibat bising
dibawah ini benar, kecuali :
a. Telinga terasa penuh
b. Rinne test positif, scwabach memanjang, weber lateralisasi ke
telinga yang sakit
c. Rinne test positif, scwabach memendek, weber lateralisasi ke
telinga yang sehat
d. Pada audiogram dijumpai takik (notch) pada frekuensi 3000-6000
Hz
e. Cocktail party deafness
42) Pernyataan-pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses parafaring, kecuali
:
a. Merupakan komplikasi tonsillitis akut
b. Memberikan gejala trismus
c. Biasanya mengenai satu sisi
d. Sering dijumpai pada bayi dan anak kecil
e. Disertai nyeri alih pada telinga

43) Gejalan dan tanda tonsillitis kronika adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Demam tinggi
b. Rasa tidak enak di kerongkongan
c. Tonsil membesar dan permukaan tidak rata serta dijumpai eter prop
d. Nafas berbau
e. Plika anterior hiperemis

44) Komplikasi dari tonsillitis difteri adalah :


a. Laringitis difteri
b. Myocarditis
c. Kelumpuhan otot
d. Albuminuria (kelainan ginjal)
e. ……………………

45) Abses parafaring dapat memberikan gejala sebagai berikut, kecuali :


a. Trismus
b. Pembengkakan disekitar annulus…………
c. Demam tinggi
d. Sesak nafas
e. Pembengkakan dinding lateral faring

KASUS : Seorang pria berumur 40 tahun datang ke RS H. Adam Malik dengan sesak
nafas dan stridor. Pada anamnesa dijumpai adanya riwayat tertelan ikan betik hidup
sekitar 3 jam yang lalu sewaktu memancing. Pemeriksaan orofaring : terlihat ekor
ikan berwarna hitam, bergerak serta bercampur dengan air liur dan darah. Kesan : ikan
hampir memenuhi rongga orofaring.

46) Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah :


a. Ekstraksi dengan esofagoskopi
b. Segera dilakukan bronkoskopi
c. Segera trakeostomi
d. Segera dilakukan intubasi
e. Segera dirujuk ke bagian bedah

47) Yang merupakan pertimbangan dalam penanggulangannya adalah :


a. Menyumbat jalan nafas
b. Benda asing masih hidup
c. Lokasi benda asing
d. Dijumpai darah segar
e. Semua benar

48) Suara parau dapat disebabkan antara lain :


a. Laringitis akut/kronis
b. Trauma laring
c. Tumor laring
d. Paralise pita suara
e. Semua benar

49) Epiglotitis (supraglotitis) secara klinis dapat dibedakan dengan


laringotrakeobronkitis (croup), kecuali :
a. Timbul pada usia 3-6 tahun
b. Dijumpai adanya disfagia
c. Suara serak
d. Perjalanan penyakit cepat
e. Tidak disertai batuk “croupy”

50) Untuk penanganan epiglotitis akut dilakukan :


a. Pemberian antibiotic dan terapi cairan
b. Pemberian kortikosteroid (anti inflamasi)
c. Dilakukan intubasi dan trakeostomi
d. Semua benar
e. BSSD

51) Gejala dan tanda sumbatan laring adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Suara serak (disfonia)
b. Sesak nafas
c. Stridor inspirator dan epigastrium sewaktu inspirasi
d. Stridor ekspiratoir
e. Cekungan (retraksi) di supra sternal, sela iga

52) Semua keuntungan bronkoskopi rigid (kaku) dibawah ini benar, kecuali :
a. Dapat dipakai untuk diagnostic dan terapeutik
b. Dapat untuk ekstraksi korpus alienum
c. Dapat untuk biopsy tumor di trakea dan bronkus utama
d. Dapat masuk ke segmen bronkus
e. Dapat digunakan untuk dilatasi pada striktur trakea

53) Semua pernyataan dibawah ini termasuk kontraindikasi bronkoskopi,


kecuali :
a. Korpus alineum
b. Dekompensasi kordis
c. Laringotrakeobronkitis
d. Aneurisma aorta
e. Shock

54) Benda asing di esophagus harus segera dikeluarkan apabila :


a. Menimbulkan sesak nafas
b. Tersedia fasilitas endoskopi
c. Terdapat di introitus esophagus
d. Tampak jelas pada gambar rediologi
e. Terdapat pada anak dibawah usia 3 tahun
55) Tempat yang paling sering terjadi perforasi esophagus sewaktu dilakukan
esofagoskopi adalah :
a. Pada tempat adanya karsinoma
b. Pada daerah krikofaringeus
c. Pada daerah esophagus yang menyinggung aorta
d. Pada daerah esofagitis
e. Pada tempat adanya divertikulum

PILIHAN BERGANDA
Pilih :
A. Jika 1, 2 dan 3 benar
B. Jika 1dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 yang benar
E. Jika semua benar

56) Sinus paranasal yang terbentuk sejak lahir adalah :


1) Sinus frontal
2) Sinus etmoid
3) Sinus sphenoid
4) Antrum highmore

57) Pada sinusitis maksila keluhan pasien dapat berupa :


Nyeri dibawah kelopak mata
Nyeri di kantus media
Nyeri di gigi
Nyeri di pangkal hidung

58. Gejala yang dapat timbul pada perforasi septum adalah :


1) Whistling (seperti siulan)
2) Terdapat krusta
3) Hidung tersumbat
4) Sakit kepala

59. Berikut ini merupakan predisposisi dari sinusitis :


1) Polip hidung
2) Rhinitis alergi
3) Septum deviasi (severe)
4) Hipertrofi konka media
60. Penanganan pada trauma hidung adalah :
1) Membebaskan jalan nafas
2) Mempertahankan fungsi hidung
3) Tujuan estetika
4) Mencegah perdarahan

61. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan rhinitis vasomotor :


1) Gejala klinis mirip dengan rhinitis alergi
2) Hasil tes kulit biasanya positif
3) Factor endokrin dan psikis turut berperan
4) Pengobatan hanya secara medikamentosa

62. Imunoterapi pada rhinitis alergi terutama diberikan bila :


1) Pengobatan simptomatis dan avoidance tidak berhasil
2) Gejala klinis semakin lama semakin berat
3) Setiap hari memerlukan terapi simptomatis dalam waktu yang lama
4) Mempunyai lebih dari satu allergen

63. Komplikasi dari abses septum adalah :


1) Septum deviasi
2) Hidung pelana
3) Septum hematoma
4) Septum perforasi

64. Pleksus Kiesselbach yang terletak dibagian anterior septum nasi


merupakan anastomosis dari cabang-cabang :
1) A. Sfenopalatina
2) A. Etmoidalis posterior
3) A. Labialis superior
4) A. Palatina minor

65. Struktur tulang yang mementuk hidung sebelah luar adalah :


1) Os nasalis
2) Os vomer
3) Prossesus frontalis os maksila
4) Krista palatine

66. Otitis media akut purulenta :


1) Penyakit yang sering ditemukan dan biasanya merupakan
komplikasi dari radang saluran pernafasan bagian atas
2) Biasanya infeksi berasal dari antrum/prossesus mastiodeus k
nasofaring, tuba eustachius terus ke kavum nasi
3) Infeksi dapat juga berasal dari liang telinga yang masuk ke kavum
timpani melalui perforasi membrane timpani yang sudah ada
4) Radang telinga tengah yang disebabkan oleh air yang sering masuk
kedalam telinga

67. Attic retraction cholesteatom disebut juga dengan :


1) Secondary acquired cholesteatom
2) Primary acquired cholesteatom
3) Congenital cholesteatom
4) Genuines cholesteatom

68. Pada bentuk perakut otitis media akuta purulenta dijumpai :


1) Telinga sedikit saja terasa sakit
2) Anak-anak muntah
3) Suhu badan normal
4) Samnolen

69. Pada otoskopi otitis media akut stadium permulaan dijumpai :


1) Membran timpani hiperemis
2) Refleks cahaya hilang
3) Lama kelamaan membrane timpani bulging
4) Liang telig hiperemis

70. Tanda (sign) pada stadium permulaan otitis media akuta purulenta :
1) Pendengaran berkurang
2) Otofani
3) Tinnitus
4) Pada otoskopi tampak membrane timpani hiperemis

71. Pada otitis media kronika simpleks :


1) Perforasi letaknya di atik
2) Melalui perforasi tampak mukosa kavum timpani hiperemis
3) Biasanya didapati adanya jaringan granulasi
4) Tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya

72. Terapi otitis media akuta purulenta stadium permulaan :


1) Analgetika-antipiretika
2) Antibiotika
3) Tetes hidung
4) Tetes telinga

73. Meningitis dapat terjadi dari :


1) Otitis media melalui abses ekstradural
2) Setelah labirinitis supuratif
3) Pada anak kecil melalui sutura petroskuamosa yang masih terbuka
4) Dari othematoma

74. Adenoidektomi pada anak perlu dilakukan jika adenoid menyebabkan :


1) Mouth breathing (adenoid face)
2) Otitis media
3) Sinusitis
4) Bronchitis
75. Abses retrofaring yang dijumpai pada orang dewasa biasanya
disebabkan oleh :
1) Tuberkulosis pada vertebra servikalis
2) Sinusitis
3) Benda asing yang melukai faring
4) Otitis media akut

76. Penatalaksanaan faringitis kronis dengan cara :


1) Kaustik secara kimiawi
2) Pemberian antibiotic dosis tinggi segera
3) Menghindari factor predisposisi
4) Tonsilektoni

77. Pada abses peritonsil dijumpai keadaan sebagai berikut :


1) Disebabkan kuman spirilium dan basil fusiformis
2) Permukaan tonsil yang terlibat tidak rata dan hiperemis
3) Uvula hiperemis
4) Berbicara seperti makan kentang panas dan adanya sakit menelan
yang hebat

78. Kelainan darah yang dapat bermanifestasi pada tonsil dan faring :
1) Leukimia akut
2) Angina agranulositosis
3) Infeksi mononucleosis
4) Angina plaut Vincent

79. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses retrofaring :


1) Sering pada anak > 6 tahun
2) Sinusitis pada anak < 6 tahun
3) Tonsillitis kronis pada anak yang lebih besar
4) Otitis media pada anak < 6 tahun

PETUNJUK :
A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan sebab
akibat
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan
sebab akibat
C. Jika pernyataan benar, alasan salah
D. Jika pernyataan salah, alasan benar
E. Jika pernyataan dan alasan salah

80. Tampon belloq adalah cara yang tepat untuk mengatasi epistaksis
anterior
Sebab
Sebagian besar dari kasus epistaksis adalah epistaksis anterior

81. Fungsi filtrasi hidung dilakukan oleh silia yang terdapat pada selaput
lender hidung
Sebab
Silia melakukan gerakan lambat ke arah nasofaring dan gerakan cepat
ke arah depan.

82. Setiap septum deviasi selalu memerlukan tindakan koreksi


Sebab
Septum deviasi dapat menimbulkan sinusitis

83. Pada orang dewasa lebih banyak dijumpai peradangan sinus maksila
tipe rinogen dibandingkan dengan tipe dentogen
Sebab
Dasar antrum maksila berbatasan dengan gigi premolar I dan molar II

84. Ozaena biasanya dijumpai pada wanita usia lanjut


Sebab
Diduga ozaena terjadi akibat ketidakseimbangan aktivitas saraf
simpatis dan parasimpatis

85. Bila pada otoskopi tampak pulsasi cairan, ini menandakan suatu otitis
eksterna difusa
Sebab
Pada otitis eksterna difusa, dipermukaan liang telinga terdapat secret
busuk berwarna kuning kotor.

86. Bila paralise n. fasialis terjadi pada hari-hari pertama sesudah otitis
media akuta, ini mungkin disebabkan oleh putusnya saraf fasialis
Sebab
Pada otitis media akuta, saraf fasialis akan putus

87. Pada labirinitis supuratif didapati keluhan telinga sakit sekali


Sebab
Sakit telinga merupakan keluhan labirinitis supuratif selain vertigo

88. Tuli akibat bising adalah tuli saraf yang bersifat reversibel
Sebab
Ketulian terjadi karena terpapar bising dengan intensitas yang tidak
melebihi 85 dB dalam jangka waktu yang lama.

89. Pasien dengan laringomalasia (congenital inspiratoir stridor) segera


dilakukan trakeostomi
Sebab
Trakeostomi dapat mengurangi sesak nafas

90. Sumbatan jalan nafas atas dapat menyebabkan retraksi otot-otot


pernafasan
Sebab
Udara inspirasi masuk secara pasif
91. Pada sumbatan total benda asing di laring dapat menimbulkan keadaan
gawat dan kematian mendadak akibat asfiksia
Sebab
Sumbatan benda asing tersebut dapat dikeluarkan dengan cara
“Heimlich Maneuver”

92. Terapiabses retrofaring ialah segera dilakukan trakeostomi


Sebab
Pada abses retrofaring dapat menyebabkan sesak nafas

93. Abses retrofaring sering dijumpai pada anak berusia 3 bulan – 5 tahun
Sebab
Pada umur tersebut ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfe yang
berasal dari hidung, sinus paranasal, faring dan telinga tengah dan akan
menghilang (atrofi) setelah berumur 6 tahun.

94. Neuroma akustik merupakan kelainan saraf akustikus


Sebab
Penyakit ini dapat menimbulkan tuli campuran

95. Alergi hidung merupakan penyakit yang sulit sembuh secara tuntas
Sebab
Alergi hidung merupakan factor predisposisi terjadinya sinusitis
paranasal.

LENGKAPILAH SOAL-SOAL DIBAWAH INI

KASUS :
Seorang anak remaja laki-laki berumur 14 tahun datang dengan keluhan hidung sering
berdarah, hidung tumpat (+), pembesaran kelenjar limfe leher (-), tanda-tanda
keganasan (-).

96. Apa kemungkinan diagnosa pasien diatas ?


97. Bagaimana penatalaksanaannya?

KASUS :
Seorang laki-laki berumur 45 tahun, ras mongoloid, datang dengan keluhan timbul
benjolan dileher kanan ± 1 tahun, hidung kadang-kadang berdarah, telinga terasa
penuh, dan penglihatan ganda.

98. Apa kemungkinan diagnosa pasien diatas ?


99. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa ?
100. Bagaimana penatalaksanaannya ?
UJIAN SEMESTER KTT – 172
BAGIAN THT FK – USU
RABU, 2 JUNI 2004
JAM 12.00 – 14.00

BERILAH TANDA SILANG (X) PADA LEMBAR JAWABAN

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari pertanyaan dibawah ini :

1. Faktor yang dapat merusak silia hidung adalah :


a. Udara kering
b. Kehamilan
c. Benda asing di hidung
d. Rhinitis alergi
e. Rhinitis hipertrofi

2. Aktivitas saraf parasimpatik yang meningkat dijumpai pada :


a. Rinitis medikamentosa
b. Rhinitis hipertrofi
c. Rhinitis vasomotor
d. Rhinitis alergi
e. Rhinitis atrofi

3. Hidung tersumbat yang disebabkan penggunaaan vasokontriksi


simpatomimetik local secara berlebihan terdapat pada :
a. Rhinitis hipertrofi
b. Rhinitis alergi
c. Rhinitis atrofi
d. Rinits disebabkan jamur
e. Rhinitis medikamentosa
4. Etiologi hematoma septum, kecuali :
a. Fraktur tulang rawan
b. Trauma
c. Kecelakaan lalu lintas
d. Post septum reseksi
e. Hormonal

5. Fungsi dari rambut getar selaput lendir hidung adalah :


a. Mengangkut secret ke arah ostium eksternum nasi
b. Mengangkut zat bau-bauan ke daerah olfaktorius
c. Mengangkut secret ke arah nasofaring
d. Mengatur perubahan tekanan pada saat inspirasi dan ekspirasi
e. Mengangkut secret ke arah ostium sinus maksila.

6. Salah satu factor yang diduga menjadi penyebab (etiologi) karsinoma


nasofaring adalah :
a. Faktor infeksi kuman golongan kokkus
b. Factor infeksi akibat jamur
c. Factor infeksi virus Epstein Barr
d. Factor infeksi kuman golongan anaerob
e. Factor hormonal

7. Frekuensi tertinggi karsinoma nasofaring dijumpai pada ras :


a. Kaukasus
b. Mongoloid
c. Negroid
d. Campuran negroid dan kaukasus
e. Tidak dijumpai adanya hubungan dengan ras

8. Frekuensi tertinggi karsinoma nasofaring dijumpai pada umur :


a. 10 – 20 tahun
b. 20 – 30 tahun
c. 30 – 40 tahun
d. 40 – 50 tahun
e. Diatas 70 tahun

9. Gejala dini karsinoma naso faring :


a. Gejala hidung
b. Gejala neurologist
c. Gejala metastase di hati
d. Pembengkakan kelenjar limfe leher
e. Gejala pada mata

10. Stadium dini karsinoma nasofaring :


a. Stadium II
b. Stadium III
c. Stadium IV
d. Stadium III dan IV
e. Stadium IV yang residif

11. Diagnosa pasti karsinoma nasofaring adalah :


a. Arteriografi nasofaring
b. CT Scan nasofaring
c. MRI nasofaring
d. Foto polos leher posisi lateral
e. Biopsy nasofaring

12. Pengobatan utama karsinoma nasofaring adalah :


a. Terapi sinar laser
b. Radioterapi
c. Pembedahan
d. Sitostatika
e. Cryosurgery

13. Prognosa karsinoma nasofaring baik, jika :


a. Dalam stadium dini
b. Dalam stadium lanjut
c. Dalam stadium lanjut yang sudah residif
d. Dalam stadium III
e. Dalam stadium IV

14. Sitostatika boleh diberikan pada karsinoma nasofaring :


a. Septikemia
b. Koma
c. Shock
d. Stadium lanjut
e. Dalam mendekati meninggal

15. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbanyak adalah :
a. Fibrosarkoma
b. Melanoma maligna
c. Meningioma
d. Hemangioma
e. Karsinoma sel skuamosa

16. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbanyak dijumpai di :
a. Rongga hidung
b. Sinus maksila
c. Sinus etmoid
d. Sinus frontalis
e. Sinus sfenoidalis

17. Kategori T 1 untuk karsinoma sinus maksila adalah :


a. Tumor mengenai isi orbita
b. Tumor meluas sampai ke kulit pipi
c. Tumor dengan erosi atau destruksi pada infastruktur
d. Tumor terbatas pada sinus maksila
e. Tumor meluas sampai ke nasofaring

18. Jika didapati karsinoma sinus maksila dengan metastase tunggal yang
ipsilateral dengan diameter terbesar 3 cm atau kurang, disebut dengan :
a. N 3
b. N 2 A
c. N 2 B
d. N 1
e. N 2 C

19. Pada tumor jinak hidung dan sinus paranasal sebaiknya dilakukan tindakan :
a. Radioterapi
b. Cryosurgery
c. Imunoterapi
d. Operasi radikal
e. Sitostatika

20. Gejala dini karsinoma laring pada pita suara adalah :


a. Sakit menelan
b. Susah menelan
c. Suara serak
d. Tinnitus
e. Sesak nafas

21. Salah satu factor etiologi karsinoma laring adalah :


a. Pemakaian alkohol yang berlebihan
b. Factor genetic
c. Factor lingkungan
d. Factor infeksi
e. Factor hygiene yang buruk

22. Pengobatan yang terbaik pada karsinoma laring stadium dini adalah :
a. Radioterapi
b. Operasi
c. Sitostatika
d. Cryosurgery
e. Kombinasi sitostatika dan operasi

23. Penderita karsinoma laring dalam keadaan sangat sesak, tindakan yang harus
dilakukan adalah :
a. Radioterapi
b. Trakeostomi
c. Sitostatika
d. Imunoterapi
e. Operasi

24. Seorang penderita tumor laring supraglotis dimana tumor sudah meluas ke
glottis dengan fiksasi, termasuk dalam :
a. T1
b. T2
c. T3
d. T4
e. Tx

25. Tumor laring yang didapati hanya pada salah satu pita suara dengan
pergerakan yang baik :
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium residif

26. Pengobatan terbaik pada angiofibroma nasofaring belia adalah :


a. Hormonal
b. Radioterapi
c. Operasi
d. Sitostatika
e. Cryosurgery

27. Tumor ganas tonsil yang telah dijumpai metastase jauh :


a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium dini

28. Tumor ganas esophagus pada 1/3 bagian bawah yang terbanyak adalah :
a. Undifferentiated carcinoma
b. Sarcoma
c. Limfoma
d. Adenokarsinoma
e. Adenosarkoma

29. Mikroorganisme penyebab furunkel liang telnga adalah :


a. Streptokokkus
b. Pseudomonas
c. Proteus vulgaris
d. Stafilakokkus piosianeus
e. Hemofilus influenza

30. Hal-hal dibawah ini didapati pada otoskopi otitis media akuta stadium sekresi,
kecuali :
a. Setelah beberapa lam stadium ini menuju stadium penyembuhan
b. Secret mukoid kemudian menjadi mukopurulen
c. Secret keluar dari kavum timpani
d. Membrane timpani bulging
e. Dijumpai adanya perforasi

31. Sesudah bunyi sampai di foramen ovale, kemudian akan diteruskan ke :


a. Foramen rotundum – helikotrema – skala timpani – skala vestibule
b. Helikotrema – skala vestibule – foramen rotundum – skala timpani
c. Skala vestibule – skala timpani – foramen rotundum – membrane
basilaris
d. Skala media – helikotrema – skala timpani – foramen rotundum
e. Skala timpani – helikoterma – foramen rotundum – membrane basilaris

32. Tulang-tulang pendengaran menghubungkan :


a. Membran tinpani dengan fenestra vestibuli
b. Membrane timpani dengan promontorium
c. Membrane timpani dengan fenestra koklea
d. Membrane timpani dengan round window
e. Membrane timpani dengan kanalis fasialis

33. Semua pernyataan dibawah ini sesuai untuk otitis ekstena difusa, kecuali :
a. Bila dijumpai secret yang banyak, harus didiagnosa banding dengan
otitis media
b. Dapat disebabkan oleh komplikasi eksim
c. Pada permukaan liang telinga terdapat secret
d. Dapat diterapi dengan pengolesan nitrat argenti 20%
e. Penyebabnya adalah basilus piosianeus

34. Semua pernyataan mengenai otitis eksterna sirkumkripta dibawah ini benar,
kecuali :
a. Rasa sakit di telinga terutama dimalam hari
b. Edema liang telinga dapat sampai ke kelopak mata
c. Bila keluhan tidak hebat, liang telinga jangan dikorek-korek, karena
penyakit dapat sembuh sendiri
d. Pada foto roentgen dijumpai perselubungan pada sel-sel mastoid
e. Bila tragus ditekan terasa sakit, berarti furunkel letaknya dibagian
depan liang telinga

35. Reseptor yang berfungsi menangkap stimulus bunyi adalah :


a. Makula utrikuli
b. Macula sakuli
c. Krista ampularis
d. Organ korti
e. Membrane basilaris

36. Alat Bantu Dengar (ABD) pada anak dipasang pada usia :
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. 4 tahun
e. Semua anak dengan segala jenis dan derajat gangguan pendengaran

37. Derajat tuli menengah menurut ISO adalah :


a. 27 – 40 dB
b. 30 – 44 dB
c. 41 – 55 dB
d. 45 – 55 dB
e. 56 – 70 dB

38. Menurut Hopkinson dan Thompson, disebut tuli koklea apabila niali SDS :
a. 12 – 20 %
b. 22 – 40 %
c. 32 – 60 %
d. 50 – 80 %
e. BSSD

39. Semua tanda pada otoskopi otitis media kronika tipe sekunder dibawah ini
benar, kecuali :
a. Discharge mukoid dan mukopurulen
b. Dapat terjadi otore terus menerus pada sebagian kasus
c. Perforasi dapat berbentuk bundar, oval atau berbentuk hati
d. Mukosa kavum timpani berwarna cerah
e. Jarang terdapat granulasi

40. Pada otitis media kronika supuratif tipe atiko-antral (tipe epitimpanal) didapati
keadaan-keadaan sebagai berikut, kecuali :
a. Keluhan nanah berbau busuk dan kadang-kadang bercampur darah
b. Sakit kepala
c. Perforasi pada pars tensa dibelakang atas dan berukuran besar
d. Proses infeksi bukan pada mukosa saja tetapi juga pada tulang di
kavum timpani
e. Pendengaran berkurang

41. Pernyataan untuk perikondritis dibawah ini benar, kecuali :


a. Daun telinga bengkak
b. Daun telinga terasa sakit sekali
c. Daun telinga terasa panas
d. Warna kulit daun telinga sama dengan warna kulit sekitarnya
e. Dapat disebabkan oleh komplikasi othematom

42. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses parafaring :


a. Sering dijumpai pada bayi dan anak kecil
b. Biasanya mengenai kedua sisi (bilateral)
c. Memberikan gejala trismus
d. Merupakan komplikasi bronchitis akut
e. Dapat disertai nyeri pada dada

43. Gejala dan tanda tonsillitis kronis adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Sakit menelan
b. Rasa tidak enak di kerongkongan
c. Nafas berbau
d. Plika anterior hiperemis
e. Tonsil membesar, permukaan tidak rata serta dijumpai eter prop

44. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan tonsillitis difteri, kecuali :


a. Sering pada anak usia 2-5 tahun
b. Disebabkan kuman gram negative
c. Menyebabkan miokarditis
d. Melepaskan eksotoksin
e. Tonsil berbeslag, kotor dan lengket serta mudah berdarah

45. Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai untuk trakeostomi adalah :
a. Mengatasi obstruksi laring
b. Mempermudah penghisapan secret bronkus pada penderita koma
c. Pengangkatan tumor pangkal lidah (operasi rongga mulut)
d. Untuk pemasangan alat Bantu pernafasan
e. Untuk mengangkat benda asing di bronkus

46. Epiglotitis (supraglotis) secara klinis dapat memberikan gejala, kecuali :


a. Sakit menelan
b. Suara serak
c. Timbul pada usia 3-6 tahun
d. Dilakukan trakeostomi
e. Sesak nafas dan anak lebih suka pada posisi duduk

47. Semua keuntungan bronkoskopi rigid (kaku) dibawah ini benar, kecuali :
a. Dapat dipakai untuk diagnostic dan terapeutik
b. Dapat untuk ekstraksi korpus alineum
c. Dapat untuk biopsy tumor di trakea dan bronkus utama
d. Dapat masuk ke segmen bronkus
e. Dapat digunakan untuk dilatasi pada sriktur trakea

48. Semua pernyataan dibawah ini termasuk kontraindikasi bronkoskopi, kecuali :


a. Aneurisma aorta
b. Dekompensasi kordis
c. Laringotrakeobronkitis
d. Korpus alineum
e. Shock

49. Benda asing di esophagus harus segera dikeluarkan apabila :


a. Menimbulkan sesak nafas
b. Tersedia fasilitas endoskopi
c. Terdapat di introitus esophagus
d. Tampak jelas pada gambar radiology
e. Terdapat pada anak dibawah usia 3 tahun

50. Tempat yang paling sering terjadi perforasi esophagus sewaktu dilkukan
esofagoskopi adalah :
a. Pada tempat adanya karsinoma
b. Pada daerah krikofaringeus
c. Pada daerah esophagus yang menyinggung aorta
d. Pada daerah esofagitis
e. Pada tempat adanya divertikulum

51. Pada orang dewasa, penyebab terbanyak infeksi leher dalam adalah :
a. Kelainan congenital
b. Infeksi luka operasi
c. Penyebaran infeksi superficial
d. Benda asing
e. Infeksi gigi

52. Gejala dan tanda sumbatan laring adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Suara serak
b. Sesak nafas
c. Stridor inspiratoir
d. Stridor ekspiratoir
e. Retraksi di suprasternal, sela iga dan epigastrium sewaktu inspirasi

53. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan trakeostomi, kecuali :


a. Biasanya dilakukan pada cincin trakea 3 – 4
b. Dapat dilakukan diatas cincin trakea 3
c. Dapat dilakukan dibawah cincin trakea 4
d. Menimbulkan komplikasi emfisema subkutis
e. Merupakan penanganan laringomalasia

54. Tonsilektomi dapat dipertimbangkan pada keadaan dibawah ini, kecuali :


a. Obstructive sleep apnea
b. Lebih dari 3 – 4 kali serangan tonsillitis dalam setahun
c. Hyperplasia tonsil asimptomatik
d. Hyperplasia tonsil unilateral
e. Abses peritonsil (Quincy)

55. Abses parafaring dapat memberikan gejala sebagai berikut, kecuali :


a. Trismus
b. Demam tinggi
c. Sesak nafas
d. Pembengkakan disekitar angulus mandibula
e. Pembengkakan di dinding lateral faring

56. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan akalasia, kecuali :


a. Ditemukan degenerasi sel ganglion fleksus Auerbach
b. Disfungsi muskuler
c. Pada pemeriksaan foto barium dijumpai bagian distal esofagus yang
melebar
d. Dapat disebabkan oleh stroke dan trauma psikis
e. Lesi primer pada dinding esophagus, nervus X dan batang otak

57. Tanda-tanda demam rematik akibat tonsillitis apabila :


a. ASTO meninggi dan ditemukan kuman streptokokkus piogenus pada
tonsil
b. ASTO meninggi dan ditemukan kuman stafilakokkus pada tonsil
c. ASTO meninggi dan ditemukan kuman haemofilus influenza pada
tonsil
d. Abses pada tonsil
e. Ditemukan kuman pseudomonas pada tonsil

58. Indikasi tonsilektomi absolute adalah sebagai berikut, kecuali :


a. Serangan tonsillitis berulang
b. Hipertrofi tonsil yang mnyebabkan disfagia dengan penurunan berat
badan
c. Abses peritonsil yang berulang
d. Hipertrofi tonsil atau adenoid dengan sindroma apnoe waktu tidur
(sleep apnea)
e. Timbul cor – pulmonale syndrome akibat obstruksi jalan nafas yang
kronis

59. Kuman penyebab epiglotitis adalah :


a. Haemofilus influenza
b. Streptokokkus B hemolitikus
c. Virus
d. Stafilakokkus aureus
e. Corynebacterium diphtery

PILIHAN BERGANDA
Pilih :
A. Jika 1, 2 dan 3 benar
B. Jika 1dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 yang benar
E. Jika semua benar

60. Penanggulangan polip nasi diantaranya adalah :


1) Steroid nasal spray
2) Steroid per-oral
3) Polipektomi intra nasal
4) Kauterasi

61. Arti klinis dari sinus maksila adalah :


1) Dasar sinus maksila sangat dekat dengan akar gigi
2) Ostiumnya lebih rendah dari dasar sinus
3) Dapat penyebabkan komplikasi ke orbita
4) Sering infeksi pada anak

62. Gejala yang dapat timbul pada perforasi pada septum adalah :
1) Whistling (seperti siulan)
2) Terdapat krusta
3) Hidung tersumbat
4) Bersin-bersin

63. Komplikasi akibat abses septum adalah :


1) Septum deviasi
2) Hidung pelana
3) Septum hematoma
4) Septum perforasi
64. Penanganan pada trauma hidung adalah :
1) Mebebaskan jalan nafas
2) Mempertahankan fungsi hidung
3) Tujuan estetika
4) Mencegah perdarahan

65. Otitis media akuta purulenta :


1) Penyakit yang sering ditemukan dan biasanya komplikasi dari radang
saluran pernafasan bagian atas
2) Biasanya infeksi dari antrum/prosesus mastoid ke nasofaring, tuba
eustachius terus ke kavum timpani
3) Infeksi dapat juga berasal dari liang telinga masuk ke kavum timpani
melalui perforasi membrane timpani yang sudah ada
4) Radang telinga tengah yang disebabkan oleh air yang sering masuk ke
telinga.

66. Pada pemeriksaan otoskopi yang dijumpai pada otitis media akuta stadium
permulaan :
Membran timpani hiperemis
Refleks cahaya hilang
Lama kelamaan membrane timpani bulging
Liang telinga hiperemis

67. Tanda (sign) pada stadium permulaan otitis media akut purulenta :
Pendengaran berkurang
Otofani
Tinnitus
Pada otoskopi tampak membrane timpani hiperemis

68. Terapi otitis akut purulenta stadium permulaan adalah :


1) Antibiotika
2) Analgetik-antipiretika
3) Tetes hidung
4) Tetes telinga

69. Pada bentuk perakut otitis media akut purulenta dijumpai :


1) Telinga tidak begitu sakit
2) Anak-anak muntah
3) Suhu tidak naik
4) Samnolen

70. Pada otitis media kronis simpleks :


1) Perforasi letakanya di atik
2) Melalui perforasi tampak mukosa kavum timpani hiperemis
3) Biasanya dijumpai jaringan granulasi
4) Tidak meninmbulkan komplikasi yang berbahaya

71. Meningitis dapat terjadi :


1) Dari otitis media melalui abses ekstra dural
2) Setelah terjadi thrombus yang terinfeksi pada sinus lateral
3) Setelah labirinitis supuratif
4) Setelah suatu osteoma

72. Pada otitis eksterna sirkumkripta dijumpai :


1) Lianga telinga lapang
2) Penyebabnya pseudomonas aeruginosa
3) Pada permukaan liang telinga terdapat secret busuk
4) Edema dapat sampai ke kelopak mata

73. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan angina plaut Vincent :


1) Stomatitis ulsero-membranosa
2) Dijumpai membrane semu yang lengket dan mudah berdarah
3) Dijumpai kuman spirilium dan basil fusiformis
4) Merupakan manifestasi penyakit kelainan darah pada faring

74. Kelainan darah dapat bermanifestasi pada tonsil dan faring adalah :
1) Leukimia akut
2) Angia lakunaris
3) Infeksi mononukleus
4) Angina plaut Vincent

75. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abss retrofaring :


1) Sering pada anak > 6 tahun
2) Sinusitis pada anak < 6 tahun
3) Tonsillitis kronis pada anak yang lebih besar
4) Otitis media pada anak < 6 tahun

76. Tonsilektomi dilakukan pada kelainan dibawah ini :


1) Quincy
2) Tonsillitis difteri
3) Sleep apnea
4) Tonsil membesar bilateral asimptomatis

77. Adenoidektomi pada anak perlu dilakukan jika adenoid menyebabkan :


1) Mouth breathing (adenoid face)
2) Otitis media
3) Sinusitis
4) Sleep apnea

PETUNJUK :
A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan sebab
akibat
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan
sebab akibat
C. Jika pernyataan benar, alasan salah
D. Jika pernyataan salah, alasan benar
E. Jika pernyataan dan alasan salah

78. Sinusitis paranasal yang paling sering mengalami infeksi adalah sinus maksila
Sebab
Sinus maksila merupakan sinus paling besar, letaknya paling rendah serta
ostiumnya terletak dibagian atas.

79. Terapi alergi yang paling ideal adalah “avoidance therapy”


Sebab
“Avoidance therapy” merpakan cara yang paling praktis.

80. Tampon belloq adalah cara yang paling tepat mengatasi epistaksis anterior
Sebab
Sebagian besar dari kasus epistaksis adalah epistaksis anterior.

81. Fungsi filtrasi di hidung dilakukan oleh silia yang terdapat pada selaput lendir
hidung.
Sebab
Silia melakukan gerakan lambat ke arah nasofaring dan gerakan cepat ke arah
depan.

82. Setiap septum deviasi selalu membutuhkan tindakan koreksi


Sebab
Septum deviasi dapat menimbulkan sinusistis
83. Pars plasida adalah bagian tegang dari membran timpani
Sebab
Pars plasida ini mempunyai 3 lapisan

84. Membran timpani berbentuk seperti kerucut


Sebab
Puncaknya disebut prosesus brevis

85. Otitis media akuta adalah radang telinga akut yang sering ditemukan dan
sering merupakan komplikasi radang saluran nafas bagian atas.
Sebab
Otitis media akut mempunyai insidens yang tertinggi pada usia balita

86. Implan koklea digunakan jika Alat Bantu Dengar (ABD) tidak bermanfaat
Sebab
Keberhasilannya bergantung kepada intelengesia anak serta dukungan
keluarga.

87. Pasien dengan laringimalasia (congenital inspiratoir stridor) segera dilakukan


trakeostomi.
Sebab
Trakeostomi dapat mengurangi sesak nafas

88. Kelumpuhan pita suara kiri lebih sering dijumpai dibandingkan dengan yang
kanan.
Sebab
Nervus rekuren kanan lebih panjang dari yang kiri sehingga sering terjadi
trauma.

LENGKAPILAH SOAL-SOAL DIBAWAH INI

89. Sumber perdarahan epistaksis anterior pada anak umumnya berasal


dari…………
90. Kasus : Seorang wanita muda datang dengan keluhan pilek yang sudah lama,
ingus berbau dan banyak dijumpai krusta yang berwarna hijau. Kemungkinan
diagnosanya adalah……………
91. Polip koanal pada umumnya berasal dari…………….
92. Radang yang mengenai beberapa sinus disebut………………..
93. Sinus maksila merupakan sinus yang sering terinfeksi, sinus ini disebut juga
dengan …………………..
94. Diagnosis sinusitis kronis dibuat berdasarkan anamnesis yang cermat,
pemeriksaan THT rutin, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
radiologik, nasoendoskop dan histopatologi. Tanda khas suatu sinusitis
maksila kronis yang dijumpai pada pemeriksaan rinoskopi posterior adalah
adanya…………………
95. Akhir-akhir ini dikembangkan operasi sinus paranasal dengan menggunakan
alat endoskopi yang dikenal dengan operasi FESS. Singkatan FESS
adalah…………
96. Penyakit infeksi hidung kronis yang ditandai dengan adanya atrofi mukosa dan
tulang konka disebut………………….
97. Enzim bakteriolitik yang berperan dalam proses desinfeksi di hidung adalah
enzim…………….
98. Hidung tersumbat akibat penggunaan vasokonstriktor simpatomimetik local
secara berlebihan terdapat pada rinits…………………..

KASUS :
Seorang remaja laki-laki berumur 14 tahun datang dengan keluhan hidung sering
berdarah, hidung tumpat (+), pembesaran kelenjar limfe leher (-), tanda-tanda
keganasan (-).

99. Apa kemungkinan diagnosa pasien diatas ?


100. Bagaimana penatalaksanaannya?

UJIAN SEMESTER KTT – 172


DEPARTEMEN THT FK – USU
SELASA, 11 DESEMBER 2007
WAKTU : 100 MENIT

BERILAH TANDA SILANG (X) PADA LEMBAR JAWABAN


Pilihlah satu jawaban yang palin tepat dari pertanyaan dibawah ini :

1. Bagian tulang yang membentuk struktur hidung luar adalah :


a. Os etmoid
b. Os vomer
c. Os sphenoid
d. Lamina kuadrangularis os maksila
e. Prosesus frontalis

2. Sinus etmoid posterior bermuara ke :


a. Meatus inferior
b. Meatus media
c. Meatus superior
d. Duktus naolakrimalis
e. Resesus frontalis

3. Pleksus kiesselbach merupakan anastomosis beberapa pembuluh darah, yaitu :


a. Arteri sfenopalatina
b. Arteri labialis superior
c. Arteri etmoidalis posterior
d. A + B benar
e. A + B + C benar

4. Rinitis hipertrofi dapat diterapi dengan melakukan, kecuali :


a. Elektrokauter
b. Kemokauter
c. Luksasi konka
d. Konkotomi yang sesuai
e. Pemberian antibiotic

5. Apabila dijumpai pemisahan seluruh tulang muka dengan basis kranii pada
fraktur maksila disebut dengan :
a. Le fort I
b. Le fort II
c. Le fort III
d. Le foert IV
e. Blow out fracture

6. Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai untuk rhinitis atrofi ozaena :
a. Terjadi atrofi progresif mukosa dan tulang konka
b. Dijumpai krusta yang berbau bususk
c. Sering dijumpai pada wanita muda
d. Factor hormonal diduga turut berperan
e. Dapat diberikan obat dekongestan topical
7. Trauma pada muka yang paling sering terjadi adalah :
a. Fraktur tulang maksila
b. Fraktur tulang mandibula
c. Fraktur tulang hidung
d. Fraktur tulang zigoma
e. Fraktur arkus

8. Rinitis alergi merupakan :


a. Reaksi hipersensitifites tipe I dengan mediator Ig E
b. Reaksi hipersensitifites tipe I tanpa mediator Ig E
c. Reaksi hipersensitifites tipe II
d. Reaksi hipersensitifites tipe III
e. Reaksi hipersensitifites tipe IV

9. Suatau massa “calcareous” didalam hidung akibat endapan garam kalsium


atau magnesium dari secret hidung disebut :
a. Rinophyma
b. Rinosinusitis
c. Rinolith
d. Rinoscleroma
e. Tumor hidung

10. Pembengkakan pada pipi dan kelopak mata bawah merupakan gejala klinis :
a. Sinusitis maksila akut
b. Sinusitis maksila kronis
c. Sinusitis frontalis akut
d. Sinusitis etmoid
e. Sinusitis sphenoid akut

11. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan akalasia, kecuali :


a. Penyakit infeksi esophagus
b. Megaesofagus
c. Gambaran esfagogram seperti ekor tikus
d. Manometrik untuk menilai fungsi motorik sfingter esophagus
e. Degenarasi sel ganglion pleksus aurbach

12. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan laring :


a. Supraglotik, glotik dan subglotik
b. Epifaring, msofaring dan laringofaring
c. Otot intrinsic menarik laring ke atas dan ke bawah
d. Terdapat fossa rosenmuller
e. Kartilago tiroid merupakan batas bawah dari laring

13. Suara serak dapat disebabkan , kecuali :


a. Laringitis kronis
b. Nodul pita suara
c. Paralise pita suara
d. Karsinoma laring
e. Epiglotitis

14. Menurut Boyes, trauma laring dan trakea dibagi menjadi :


a. Trauma mukosa saja
b. Tulang rawan hancur (fraktur)
c. Jaringan laring sebagian hilang
d. Semua benar
e. BSSD

15. Akibat penatalaksanaan trauma laring yang tidak sempurna, dapat terjadi
komplikasi sebagai berikut :
a. Parut yang menyebabkan stenosis laring
b. Paralise nervus recurrent
c. Perikondritis yang mengakibatkan stenosis
d. Semua benar
e. BSSD

16. Gejala dan tanda dibawah ini sesuai dengan abses peritonsil, kecuali :
a. Bulging disekitar tonsil
b. Uvula tertarik ke arah yang sakit
c. Aspirasi sebagai gold standard diagnosa
d. Bicara seperti makan kentang panas
e. Dijumpai trismus

17. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses leher dalam, kecuali
a. Ludwig’s angina
b. Retrofaringeal abses
c. Parafaringeal abses
d. Retroauricular abses
e. Quincy

18. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan antomi faring :


a. Meliputi mukosa (blanket) dan otot
b. Mukulus konstriktur faringeus berfungsi memendekkan dan
memanjangkan faring
c. Mukulus stilofaringeus dan palatofaringeus berfungsi melebarkan dan
menyempitkan faring
d. Dipersarafi nervus IX dan X
e. Terdapat fossa rosenmuller pada laringofaring

19. Tumor ganas yang menempati urutan pertama di bidang THT adalah :
a. Tumor ganas tonsil
b. Tumor ganas esophagus
c. Tumor ganas nasofaring
d. Tumor ganas hidung + sinus paranasal
e. Tumor ganas telinga

20. Semua gejala-gejala pada karsinoma nasofaring adalah yang tersebut dibawah
ini, kecuali :
a. Gejala-gejala neurologist
b. Gejala pada hidung
c. Gejala-gejala pada telinga di daerah leher
d. Sulit menelan
e. Pembengkakan kelenjar regional

21. Prognosa dari karsinoma nasofaring semakin buruk kalau didapati :


a. Kerusakan basis kranii oleh karena infiltrasi dari tumor primer
b. Gejala-gejala pada telinga antara lain otitis media
c. Gejala pada hidung
d. Gejala metastase pada kelenjar leher
e. Tertutupnya muara tuba eustachius oleh tumor primer

22. Insiden terbanyak pada karsinoma nasofaring adalah :


a. 20 – 30 tahun
b. 30 – 40 tahun
c. 40 – 50 tahun
d. 50 – 60 tahun
e. 60 – 70 tahun

23. Tumor jinak pada nasofaring yang sering mengakibatkan perdarahan yang
berulan-ulang adalah :
a. Polip nasofaring
b. Fibroma
c. Papilloma
d. Angiofibroma juvenile
e. Kordoma

24. Diagnosa dari angiofibroma nasofaring ditegakkan berdasarkan yang tersebut


dibawah ini, kecuali :
a. Pemeriksaan klinis
b. Rinoskopi posterior
c. Arteriografi
d. Esofagoskopi
e. Biopsy

25. Karsinoma nasofaring banyak mengenai ras :


a. Mongoloid
b. Kaukasoid
c. Arabian
d. Negroid
e. Campuran

26. Yang tidak termasuk tumor jinak hidung dan sinus paranasal adalah :
a. Polip
b. Papilloma
c. Fibrosarkoma
d. Hemangioma
e. Osteoma

27. Yang tidak merupakan etiologi tumor tonsil adalah :


a. Perokok berat
b. Pemakan sirih
c. Sugi tembakau
d. Kebersihan mulut yang kurang
e. Ikan asin

28. Klasifikasi klinis karsinoma nasofaring berguna untuk :


a. Rencana terapi
b. Riset
c. Petunjuk prognosa
d. Evaluasi dan perbandingan hasil terapi
e. Semua benar

29. Pernyataan yang tidak berhubungan dengan angiofibroma nasofaring adalah :


a. Tidak ada pengaruh ras
b. Banyak pada laki-laki
c. Residif
d. Sering mengenai usia tua
e. Lokasi di atap nasofaring-dinding lateral

30. Etiologi tumor ganas rongga hidung, kecuali :


a. Radang kronis
b. Factor ras
c. Rhinitis atrofi
d. Factor lingkungan
e. Zat radioaktif

31. Diagnosa tumor ganas sinus paranasal tidak dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan :
a. Esofagoskopi
b. Rinoskopi anterior
c. Transiluminasi
d. Pemeriksaan radiology
e. Pemeriksaan histopatologi

32. Salah satu factor yang diduga menjadi penyebab (etiologi) karsinoma
nasofaring adalah :
a. Faktor infeksi kuman golongan kokkus
b. Factor infeksi kuman golongan jamur
c. Factor genetic
d. Factor infeksi kuman golongan anaerob
e. Factor infeksi kuman golongan aerob
33. Gejala dini dari karsinoma nasofaring adalah :
a. Gejala neurologist
b. Pembengkakan kelenjar limfe leher
c. Gejala metastase di hati
d. Gejala hidung
e. Gejala metastase di paru

34. Diagnosa pasti karsinoma nasofaring adalah :


a. Arteriografi nasofaring
b. CT Scan nasofaring
c. MRI nasofaring
d. Biopsy dari nasofaring
e. Foto polos nasofaring

35. Sitostatika mutlak boleh diberikan pada karsinoma nasofaring :


a. Mendekati meninggal
b. Septikemi
c. Koma
d. Stadium lanjut
e. Stadium dini

36. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbanyak adalah :
a. Fibrosarkoma
b. Reticulum sel
c. Melanoma maligna
d. Meningioma
e. Squamous cell carcinoma sarcoma

37. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal terbanyak dijumpai pada :
a. Rongga hidung
b. Sinus maksilaris
c. Sinus etmoidalis
d. Sinus sfenoidalis
e. Sinus frontalis

38. Pada tumor jinak hidung dan sinus paranasal sebaiknya dilakukan tindakan :
a. Radioterapi
b. Cryosurgery
c. Imunoterapi
d. Operasi radikal
e. Radioterapi + kemoterapi

39. Gejala dini dan karsinoma laring pada pita suara adalah :
a. Sakit menelan
b. Susah menelan
c. Suara serak
d. Tinnitus
e. Otalgia

40. Pengobatan yang terbaik pada karsinoma laring stadium dini adalah :
a. Operasi
b. Cryosurgery
c. Sitostatika
d. Radioterapi
e. Operasi + kemoterapi

41. Penderita karsinoma laring dalam keadaan sesak sekali, tindakan yang harus
dilakukan adalah :
a. Radioterapi
b. Trakeostomi
c. Sitostatika
d. Imunoterapi
e. Kemoterapi

42. Angiofibroma nasofaring belia yang sudah masuk ke daerah intracranial


termasuk dalam :
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium dini

43. Tumor ganas esophagus pada 1/3 bagian bawah yang terbanyak adalah :
a. Undifferentiated carcinoma
b. Sarcoma
c. Limfoma
d. Adenosarkoma
e. Squamous cell carcinoma

44. Panjang liang telinga luar (meatus akustikus eksternus) adalah :


a. 3 cm
b. 3,5 cm
c. 4 cm
d. 4,5 cm
e. 5 cm

45. Tulang-tulang pendengaran menghubungkan :


a. Membran timpani dengan fenestra vestibule
b. Membrane timpani dengan promontorium
c. Membrane timpani dengan fenestra koklea
d. Membrane timpani dengan kanlis fasialis
e. Membrane timpani dengan round window

46. Sesudah bunyi sampai di membrane timpani akan diteruskan ke :


a. Stapes – inkus – maleus – foramen ovale
b. Inkus – maleus – stapes – fenestra ovale
c. Maleus – inkus – stapes – fenestra vestibule
d. Stapes – maleus – inkus – fenestra koklea
e. Inkus – stapes – maleus – foramen rotundum
47. Semua pernyataan mengenai perikondritis berikut ini benar, kecuali :
a. Jika terjadi komplikasi dapat menimbulkan cauliflower ear
b. Mikroorganisme penyebabnya adalah Pseudomonas aeruginosa
c. Daun telinga menjadi pucat
d. Daun telinga terasa panas
e. Perikondritis dapat menjadi abses daun telinga

48. Mikroorganisme penyebab furunkel liang telinga adalah :


a. Stafilakokkus piosaneus
b. Hemofilus influenza
c. Sterptokokkus viridans
d. Pseudomonas
e. Proteus vulgaris

49. Semua pernyataan mengenai otitis eksterna sirkumkripta dibawah ini benar,
kecuali :
a. Edema liang telinga dapat sampai ke kelopak mata
b. Bila terasa sakit sewaktu tragus ditekan, berarti furunkel letaknya
dibagian depan liang telinga
c. Pada foto roentgen dijumpai sel-sel mastoid berselubung
d. Rasa sakit ditelinga, terutama pada malam hari
e. Bila keluhan tidak hebat, liang telinga jangan dikorek-korek lagi,
karena penyakit dapat sembuh

50. Semua pernyataatn mengenai otitis eksterna difusa dibawah ini benar, kacuali :
a. Penyebabnya adalah basilus piosianeus
b. Bila dijumpai banyak secret harus didiagnosa banding dengan otitis
media
c. Terapi dapat dilakukan dengan pengolesan Nitras argenti 10%
d. Dapat disebabkan komplikasi dari eksim
e. Liang telinga lapang
51. Hal-hal dibawah ini dijumpai pada otoskopi stadium sekresi otitis media
akuta, kecuali :
a. Sekret keluar dari kavum timpani
b. Secret mukoid kemudian serohemoragis
c. Secret tidak busuk
d. Terlihat perforasi anterior inferior
e. Setelah beberapa lama stadium ini menuju stadium penyembuhan

52. Semua tanda yang dijumpai pada otoskopi otitis media kronika tipe sekunder
dibawah ini benar, kecuali :
a. Dapat terjadi otore terus menerus pada sebagian kasus
b. Sekali-sekali manubrium hilang
c. Discharge hemoragis
d. Mukosa kavum timpani pucat
e. Perforasi dapat berbentuk bundar, oval atau berbentuk hati

53. Pada otitis media kronika supuratif tipe atiko-antral (tipe epitimpanal) didapati
keadaan-keadaan sebagai berikut, kecuali :
a. Pendengaran berkurang
b. Sakit kepala
c. Proses infeksi / penyakit bukan pada mukosa saja tetapi juga pada
tulang di kavum timpani
d. Perforasi pada pars tensa belakang atas biasanya berukuran besar
e. Keluhan nanah berbau busuk adakalanya bercampur darah

54. Semua pernyataan mengenai gejala dan tanda dari tuli akibat bising dibawah
ini benar, kecuali :
a. Telinga terasa penuh
b. Rinne test positif, Scwabach memanjang, Weber laterlisasi ke telinga
yang sakit
c. Rinne test positif, Scwabach memendek, Weber lateralisai ke telinga
yang sehat
d. Pada audiogram dijumpai takik (notch) pada frekuensi 3000 – 6000 Hz
e. Cocktail party deafness

PILIHAN BERGANDA
Pilih :
A. Jika 1, 2 dan 3 benar
B. Jika 1dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 yang benar
E. Jika semua benar

55. Pemeriksaan transiluminasi dilakukan untuk memeriksa :


1) Sinus sphenoid
2) Sinus frontalis
3) Sinus etmoid
4) Sinus maksila
56. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior penderita rhinitis alergi dijumpai :
1) Mukosa hiperemis
2) Mukosa edema
3) Secret kental
4) Secret bening dan encer

57. Gejala klinis rhinitis alergi :


1) Bersin yang berulang
2) Sakit kepala
3) Hidung tersumbat
4) Secret kental dan berbau

58. Sinus etmoid :


1) Grup anterior bermuara ke meatus inferior
2) Grup posterior bermuara ke meatus media
3) Hanya terdiri dari satu sel
4) Terdiri dari beberapa sel

59. Penatalaksanaan sinusitis akut :


1) Antibiotika
2) Dekongestan
3) Kortikosteroid
4) Irigasi sinus

60. Alat-alat yang dapat digunakan dalam mereposisi fraktur hidung sederhana :
1) Cunam Walsham
2) Cunam jerapah (Girrafe forceps)
3) Cunam Asch
4) Forsep Ballenger

61. Epistaksis anterior dapat ditanggulangi dengan :


1) Tampon kapas dan adrenalin
2) Elektrokauter
3) Tampon anterior
4) Ligasi arteri etmoid anterior

62. Gejala dan tanda klinis dari septum deviasi adalah :


1) Sumbatan hidung
2) Nyeri didaerah pipi
3) Konka hipertrofi kompensatoir
4) Terdapat krusta yang berbau busuk

63. Syarat-syarat obat local hidung yang baik adalah :


1) Bersifat vasokonstriktor
2) Obat dasar tidak mengandung minyak
3) Mengaktifkan silia kembali
4) PH alkalis

64. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan rhinitis vasomotor :


1) Hidung tersumbat
2) Gejala klinis mirip dengan rhinitis alergi
3) Tipe blocker dan sneezers
4) Mukosa hidung dan konka pucat

65. Komplikasi benda asing esophagus :


1) Laserasi mukosa
2) Perdarahan
3) Perforasi esophagus
4) Fistula trakea esophagus

66. Tonsilektomi dilakukan pada keadaan berikut :


1) Sleep apnoe obstructive
2) Sumbatan jalan nafas akibat hipertrofi tonsil
3) Peritonsiller abses
4) Faringitis kronis

67. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan cincin Waldeyer :


1) Adenoid
2) Tonsil lingual
3) Amandel
4) Kelenjar limfe regional retrofaring

68. Indikasi adenoidektomi :


1) Hipertrofi adenoid yang mengakibatkan sumbatan
2) Otitis media efusi yang berualng
3) Sinusitis pada anak
4) Sleep apnoe pada anak

69. Pernyataan dibawah ini sesaui dengan faringitis kronis :


1) Rinitis kronis dan sinusitis sebagai factor predisposisi
2) Iritasi kronis rokok dan alcohol
3) Hidung tersumbat akibat polip dan septum deviasi
4) Dijumpai gejala sakit menelan dan demam tinggi

70. Pada tonsillitis difteri dijumpai hal-hal sebagai berikut :


1) Beslag putih dan kotor, lengket dan mudah berdarah bila dilepaskan
2) Endotoksin menyebabkan miokarditis
3) Sesak nafas bila melibatkan laring
4) Disebabkan mycrobacterium diphtery

71. Penyakit yang termasuk tonsillitis mmbranasea :


1) Tonsilitis septic
2) Angina plut Vincent (stomatitis ulceromembrancea
3) Leukemia akut
4) Angina agranulositosis

72. Otitis media akut purulenta :


1) Penyakit yang sering ditemukan dan biasanya merupakan komplikasi
dari radang saluran pernafasan bagian atas
2) Biasanya infeksi berasal dari antrum / prosessus mastoideus ke
nasofaring.
3) Infeksi juga dapat berasal dari liang telinga yang masuk ke kavum
timpani melalui perforasi membrane timpani yang sudah ada
4) Radang telinga tengah yang disebabkan oleh air yang sering masuk ke
dalam telinga

73. Attic retraction cholesteatom disebut juga dengan :


1) Secondary acquired cholesteatom
2) Primary acquired cholsteatom
3) Congenital cholesteatom
4) Genuines cholesteatom

74. Pada bentuk perakut otitis media akut purulenta dijumpai :


1) Telinga sedikit saja terasa sakit
2) Anak-anak muntah
3) Suhu badan normal
4) Somnolen

75. Pada otoskopi otitis media akut stadium permulaan dijumpai :


1) Membran timpani hiperemis
2) Refleks cahay hilang
3) Lama-kelamaan membrane timpani bulging
4) Liang telinga hiperemis

76. Tanda (sign) pada stadium permulaan otitis media akut purulenta :
1) Pendengaran berkurang
2) Otofoni
3) Tinnitus
4) Pada otoskopi tampak membrane timpani hiperemis

77. Pada otitis media kronika simpleks :


1) Perforasi letaknya di atik
2) Melalui perforasi tampak mukosa kavum timpani merah
3) Biasanya didapati adanya jaringan granulasi
4) Tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya

78. Terapi otitis media akuta purulenta stadium permulaan :


1) Analgetika-antipiretika
2) Antibiotika
3) Tetes hidung
4) Tets telinga

79. Meningitis dapat terjadi dari :


1) Otitis media melalui abses ekstradural
2) Setelah labirinitis supuratif
3) Pada anak kecil melalui sutura petroskuamosa yang masih terbuka
4) Dari othematoma

PETUNJUK :
A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan sebab
akibat
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan
hubungansebab akibat
C. Jika pernyataan benar, alasan salah
D. Jika pernyataan salah, alasan benar
E. Jika pernyataan dan alasan salah

80. Epistaksis posterior dapat disebabkn oleh rupturnya arteri sfenopalatina


sehingga menyebabkan perdarahan yang hebat.
Sebab
Arteri sfenopalatina merupakan cabang dari arteri karotis interna

81. Hidung pelana (saddle nose) lebih sering terjadi akibat septoplasty
dibandingkan Sub Mucous Resection (SMR)
Sebab
Pada septoplasty, bagian tulang rawan dan tulang yang mengalami deviasi di
buang seluruhnya sehingga mukoperikondrium / mukoperiostium bertemu
digaris tengah.

82. Pemakaian tetes hidung yang lama dan berulang dapat menyebabkan obstruksi
hidung yang hebat.
Sebab
Pada keadaan ini terjadi rebound phenomen.

83. Epistaksis anterior lebih sering terjadi dibandingkan dengan epistaksis


posterior
Sebab
Epistaksis anterior cukup ditangani dengan tampon belloq.

84. Sinusitis kronis sering diterapi dengan tindakan operatif


Sebab
Pada sinusitis kronis terjadi perubahan mukosa sinus yang sukar sembuh
dengan medikamentosa.

85. Suara serak yang disebabkan paralise pita suara kiri lebih sering dari yang
kanan.
Sebab
Nervus laringeus rekuren kiri lebih pendek dari yang kanan.

86. Abses retrofaring paling sering pada anak usia 2 – 5 tahun dibandingkan
dengan orang dewasa.
Sebab
Kelenjar regional retrofaring setelah anak berumur diatas 5 – 6 tahun.

87. Pada pasien yang tertelan zat korosif, esofagoskopi dilakukan setelah 3 hari
atau setelah lesi pada rongga mulut dan faring tenang.
Sebab
Lesi yang terjadi akibat luka bakar zat korosif pada rongg mulut dan faring,
sama dengan lesi esophagus.

88. Laringitis akuta pada anak lebih berbahaya daripada orang dewasa.
Sebab
Terjadi sumbatan jalan nafas akibat areolar tissue laring pada anak lebih
longgar.

89. Benda asing yang menyumbat total laring atau hipofaring dapat dikeluarkan
dengan teknik perasat Heimlich.
Sebab
Benda asing pada carina dapat dikeluarkan dengan bronskop kaku.

90. Bila pada otoskopi tampak pulsasi cairan, ini menandakan suatu otitis eksterna
difusa.
Sebab
Pada otitis eksterna difusa, dipermukaan liang telinga terdapat secret busuk
berwarna kuning kotor.

91. Bila paralise n. fasialis terjadi pada hari-hari pertama sesudah otitis media
akuta, ini mungkin disebabkan oleh terputusnya saraf fasialis.
Sebab
Pada otits media akuta, saraf fasialis akan putus.

92. Pada labirinitis supuratif didapati keluhan telinga sakit sekali.


Sebab
Sakit telinga merupakan keluhan labirinits supuratif selain vertigo.

93. Tuli akibat bising adalah tuli saraf yang bersifat reversible.
Sebab
Ketulian terjadi karena terpapar bising denga intensitas yang tidak melebihi 85
dB dalam jangka waktu yang lama.

94. Neuroma akustik merupakan kelainan saraf akustikus.


Sebab
Penyakit ini dapat menimbulkan tuli campuran.

95. Pars plasida adalah bagian tegang dari membrane timpani


Sebab
Pars plasida ini mempunyai tiga lapisan.

Sesuaikan pernyataan sebelah kiri dengan jawaban yang disebelah kanan

96. Parapharyngeal abscess A. TBC faring


97. Retropharyngeal abscess B. CT Scan dapat membantu diagnosa
98. Lesi seperti gigitan tikus C. Insisi dengan posisi Trendelenburg
99. “a chaud” tonsillectomy D. Lebih sering pada bronkus kanan
100. Benda asing pada bronkus E. Peritonsillar abscess
Soal Ujian Tengah Semester THT Kelas Internsional FK USU ACMS (Penang)

Pilih jawaban salah satu yang benar pada soal-soal di bawah ini:

1. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan Akalasia:


a. Penyakit infeksi esophagus
b. Megaesophagus
c. Gambaran esofagogram seperti ekor tikus
d. Manometrik untuk menilai fungsi motorik sphingter esophagus
e. Degenasi sel ganglion plexus Aurbarch

2. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan laring


a. supraglotic, glotic dan subglotic
b. epipharing, mesopharing, laringopharing
c. otot intrinsik menarik laring ke atas dan ke bawah
d. terdapat fosa Rosenmuller
e. cartilago tiroid batas bawah dari laring

3. Suara serak dapat disebabkan kecuali


a. laringitis kronika
b. nodul pita suara
c. paralise pita suara
d. karcinoma laring
e. epiglotitis

4. Menurut Boyes trauma laring dan trakea dibagi


a. trauma mukosa sahaja
b. tulang rawan hancur(fraktur)
c. jaringan laring sebagian hilang
d. semua hal yang di atas
e. BSSD

5. Akibat penatalaksanaan trauma laring yang tidak sempurna terjadi komplikasi


sebagai berikut
a. parut yang menyebabkan stenosis laring
b. paralise nervus rucurrent
c. perikondritis yang mengakibatkan stenosis
d. semua benar
e. BSSD

6. Gejala dan tanda di bawah ini sesuai dengan peritonsiler abses kecuali
a. bulging sekitar tonsil
b. uvula tertarik ke arah yang sakit
c. aspirasi sebagai gold standart diagnosa
d. bicara seperti makan kentang panas
e. dijumpai trismus
7. Penyataan di bawah ini sesuai dengan abses leher dalam kecuali
a. Ludwig angina
b. Retropharingeal abses
c. Parapharingeal abses
d. Retroaurikular abses
e. Quinsy

8. Pernyataan di bawah ini sesuai anatomi faring


a. meliputi mukosa(blanket) dan otot
b. muskulus constriktur pharingeus berfungsi memendekkan dan
memanjangkan pharing
c. muskulus stilopharing dan palatopharing berfungsi melebarkan dan
menyempitkan faring
d. dipersarafi nervus IX dan X
e. terdapat fosa Rosenmuller pada laringopharing

pilihlah
a. 1,2,3 BENAR
b. 1,3 BENAR
c. 2,4 BENAR
d. 4 SAHAJA YANG BENAR
e. SEMUA BENAR

9. Komplikasi benda asing esofagus


1. laserasi mukosa
2. pedarahan
3. perforasi esofagus
4. fistula trakea esofagus

10. Tonsilektomi dilakukan pada keadaan berikut


1. sleep apnoe obstruktif
2. sumbatan jalan nafas akibat hipertrofi tonsil
3. peritonsilar abses
4. pharingitis kronika

11. Penyataan dibawah ini sesuai dengan cincin Weldeyer


1. adenoid
2. tonsil lingual
3. amandel
4. kelenjar lymph regional retropharyng

12. Indikasi adenoidectomy


1. adenoid hypertrophy yang mengakibatkan sumbatan pada hidung
2. otitis media efusi yang berulang
3. sinusitis pada anak
4. sleep apnoe pada anak

13. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan pharingitis kronika


1. rhinitis kronis dan sinusitis sebagai faktor predisposisi
2. iritasi kronis rokok dan alkohol
3. hidung tersumbat akibat polip dan septum deviasi
4. dijumpai sakit gejala sakit menelan dan demam tinggi

14. Pada tonsilitis diphteri dijumpai hal-hal sebagai berikut


1. beslah putih kotor dan lengket dan mudah berdarah bila dilepas
2. endotoksin menyebabkan miokarditis
3. sesak nafas bila melibatkan laring
4. disebabkan Mycobacterium dipthtery

15. Penyakit yang termasuk tonsillitis membranacea


1. tonsillitis septik
2. angina plaut vincent (stomatitis ulceromembranacea)
3. leukimia akut
4. angina agranulasitosis

Pilihlah A bila pernyataan benar, alasan benar dan berhubungan


B bila pernyataan benar, alasan benar dan tidak berhubungan
C bila pernyataan benar, alasan salah
D bila pernyataan salah, alasan benar
E bila pernyataan dan alasan salah

16. Suara serak yang disebabkan paralise pita suara kiri lebih sering dari kanan
SEBAB
Nervus laringeus recurren kiri lebih pendek dari yang kanan

17. Abses retropharingeal paling sering pada anak 2-5 tahun dibandingkan dengan
orang dewasa
SEBAB
Kelenjar regional retropharing menghilang setelah anak berumur diatas 5-6 tahun

18. Pada pasien yang tertelan zat korosif, esophaguscopy dilakukan setelah 3 hari atau
setelah lesi pada rongga mulut dan pharing tenang
SEBSB
Lesi yang terjadi akibat luka bakar zat korosif pada rongga mulutdan pharyng
sama dengan lesi pada esophagus

19. Laringitis akuta pada anak lebih berbahaya daripada dewasa


SEBAB
Terjadi sumbatan jalan nafas akibat areolar tissue laring pada anak lebih longgar
20. Benda asing yang menyumbat total laring atau pada hypopharyng dapat dilakukan
teknik perasat Heimlich
SEBAB
Benda asing pada carina dapat dikeluarkan dengan bronchoscopy kaku

Sesuaikan pernyataan sebelah kiri dengan jawaban yang disebelah kanan

21. Parapharingeal abses a. TBC faring


22. Retropharingeal abses b. CT scan dapat membantu
Diagnosa
23. Lesi seperti gigitan tikus c. Insisi dengan posisi
Tredelenburg
24. “a chaud” tonsillectomy d. Lebih sering pada bronkus
Kanan
25. Benda asing pada bronkus e. Peritonsiller abses

Sesuaikan pernyataan sebelah kiri dengan jawaban yang disebelah kanan

26. Epiglotitis a. Businasi


27. Stenosis esofagus b. Tracheostomy
28. Obstruksi laring c. Sering terdapat pada guru dan
Penyanyi
29. Vokal nodul d. H. Influenza
30. Quincy e. Ovula terdorong ke arah yang
sakit

~SELAMAT UJIAN~
1. Tumor ganas yang menempati urutan pertama di bidang THT
adalah :
a. Tumor ganas tonsil
b. Tumor ganas esofagus
c. Tumor ganas nasofaring
d. Tumor ganas hidung + sinus paranasal
e. Tumor ganas telinga

2. Semua gejala-gejala pada karsinoma nasofaring adalah yang


tersebut di bawah ini, KECUALI :
a. Gejala-gejala neurologis
b. Gejala pada hidung
c. Gejala-gejala pada telinga
d. Sulit menelan
e. Pembengkakan kelenjar regional di daerah ketiak

3. Prognosa dari karsinoma nasofaring semakin buruk kalau


didapati :
a. Kerusakan basis kranii oleh karena infiltrasi dari tumor primer
b. Gejala-gejala pada telinga antara lain otitis media
c. Gejala pada hidung
d. Gejala metastase pada kelenjar leher
e. Tertutupnya muara tuba eustachius oleh tumor primer

4. Insiden yang terbanyak pada karsinoma nasofaring adalah :


a. 20 – 30 tahun
b. 30 – 40 tahun
c. 40 – 50 tahun
d. 50 – 60 tahun
e. 60 – 70 tahun

5. Tumor jinak pada nasofaring yang sering mengakibatkan


perdarahan yang berulang-ulang adalah :
a. Polip nasofaring
b. Fibroma
c. Papilloma
d. Angiofibroma juvenile
e. Kordoma

1
6. Diagnosa dari angiofibroma nasofaring ditegakkan berdasarkan
yang tersebut di bawah ini, KECUALI :
a. Pemeriksaan klinis
b. Rinoskopi posterior
c. Arteriografi
d. Esofagoskopi
e. Biopsi

7. Karsinoma nasofaring banyak mengenai ras :


a. Mongoloid
b. Kaukasoid
c. Arabian
d. Negroid
e. Campuran

8. Yang TIDAK termasuk tumor jinak hidung dan sinus paranasal


adalah :
a. Polip
b. Papilloma
c. Fibrosarkoma
d. Osteoma
e. Hemagioma

9. Yang TIDAK merupakan etiologi tumor tonsil adalah :


a. Perokok berat
b. Pemakan sirih
c. Sugi tembakau
d. Kebersihan mulut yang kurang
e. Ikan asin

10. Klasifikasi klinis karsinoma nasofaring berguna untuk :


a. Rencana terapi
b. Riset
c. Petunjuk prognosa
d. Evaluasi dan perbandingan hasil terapi
e. Semua benar

2
11. Pernyataan yang TIDAK berhubungan dengan angiofibroma
nasofaring adalah :
a. Tidak ada pengaruh ras
b. Banyak pada laki-laki
c. Residif
d. Sering mengenai usia tua
e. Lokalisasi di atap nasofaring-dinding lateral

12. Etiologi tumor ganas rongga hidung, KECUALI :


a. Radang kronis
b. Faktor ras
c. Rinitis atrofi
d. Faktor lingkungan
e. Zat radioaktif

13. Diagnosa tumor ganas sinus paranasal tidak dapat ditegakkan


dengan pemeriksaan:
a. Esofagoskopi
b. Rinoskopi anterior
c. Transiluminasi
d. Pemeriksaan radiologi
e. Pemeriksaan histopatologi

14. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab (etiologi)


karsinoma nasofaring adalah :
a. Faktor infeksi kuman golongan kokkus
b. Faktor infeksi kuman golongan jamur
c. Faktor genetik
d. Faktor infeksi kuman golongan anaerob
e. Faktor infeksi kuman golongan aerob

15. Gejala dini dari karsinoma nasofaring adalah :


a. Gejala neurologis
b. Pembengkakan kelenjar limfe leher
c. Gejala metastase di hati
d. Gejala hidung
e. Gejala metastase di paru

16. Diagnosa pasti karsinoma nasofaring adalah :

3
a. Arteriografi nasofaring
b. CT Scan nasofaring
c. MRI nasofaring
d. Biopsi dari nasofaring
e. Foto polos nasofaring

17. Sitostatika mutlak boleh diberikan pada karsinoma nasofaring :


a. Mendekati meninggal
b. Septikemi
c. Koma
d. Stadium lanjut
e. Stadium dini

18. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbanyak adalah :
a. Fibrosarkoma
b. Melanoma maligna
c. Meningioma
d. Squamous cell carcinoma
e. Retikulum sel

19. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal terbanyak dijumpai


pada :
a. Rongga hidung
b. Sinus maksilaris
c. Sinus etmoidalis
d. Sinus sfenoidalis
e. Sinus frontalis

20. Gejala dini dari karsinoma nasofaring pada pita suara adalah :
a. Sakit menelan
b. Susah menelan
c. Suara serak
d. Tinnitus
e. Otalgia

21. Pengobatan yang terbaik pada karsinoma nasofaring stadium dini


adalah :
a. Operasi
b. Cryosurgery

4
c. Sitostatika
d. Radioterapi
e. Operasi + kemoterapi

22. Penderita karsinoma nasofaring pada stadium lanjut, tindakan


yang harus dilakukan adalah :
a. Radioterapi
b. Trakeostomi
c. Sitostatika
d. Imunoterapi
e. Kemoterapi + Radioterapi

23. Karsinoma nasofaring yang sudah melibatkan daerah intra kranial


termasuk dalam :
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium dini

24. Bila dijumpai epistaksis unilateral pada lelaki dewasa muda,


diagnosis yang mungkin adalah :
a. Inverted papilloma
b. Angiofibroma
c. Polip
d. Nasofaring karsinoma
e. Rinitis Atrofi

25. Pada kasus nasofaring karsinoma disebut T3 bila :


a. Tumor terbatas pada satu sisi nasofaring
b. Melibatkan kedua sisi nasofaring
c. Bila telah invasif ke cavum nasi dan rongga mulut
d. Invasi ke otak dan melibatkan saraf-saraf otak
e. Semua benar

KUNCI JAWABAN :

1. C 11. D 21. D
2. E 12. C 22 E

5
3. A 13. A 23. D
4. C 14. C 24. B
5. D 15. D 25. C
6. E 16. D
7. A 17. D
8. C 18. D
9. E 19. B
10. E 20. D

6
SOAL UJIAN SEMESTER
SUB-BAGIAN FARINGO-LARINGOLOGI

SOAL TIPE I
1. Pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan ring of waldeyer :
A. Tuba Eustachius
B. Kelenjar liur minor
C. Uvula
D. Tonsilo lingualis
E. Kelenjar liur mayor
J AW AB : D
2. Semua yang dibawah ini adalah gejala dan tanda sumbatan laring, kecuali :
A. Sesak nafas
B. Stridor ekspiratoar
C. Suara serak
D. Stridor inspiratoar
E. Cekungan (retraksi) di suprasternal, sela iga, dan epigastrium sewaktu
inspirasi
J AW AB : B
3. Yang tidak termasuk abses leher dalam :
A. Abses Parafaring
B. Abses Retrofaring
C. Quinsy
D. Ludwig’s angina
E. Abses Subperiosteal
J AW AB : E
4. Indikasi adenoidektomi adalah :
A. Sindroma sleep apnu
B. Vocal nodule
C. Polip nasi
D. Disfagia
E. Quinsy
J AW AB : A
5. Yang tidak sesuai dengan gejala dan tanda tonsillitis akut adalah :
A. Plika anterior hiperemis
B. Tonsil hiperemis
C. Sakit menelan
D. Adanya beslag/membrane
E. Odinofagia
J AW AB : A

SOAL TIPE II
6. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan trakeostomi :
1. Pada keadaan koma
2. Mengatasi obstruksi jalan nafas atas
3. Pengangkatan benda asing trakea
4. Tumor laring
J AW AB : E
7. Abses retrofaring pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh :
1. Tuberkulosis pada vertebra servikalis
2. Rinitis akut
3. Trauma karena intubasi
4. Otitis media akut
J AW AB : B
8. Yang sesuai dengan sindroma croup :
1. Laringotrakeobronkitis
2. Trismus
3. Sesak nafas
4. Hipersalivasi
J AW AB : B
9. Tonsilektomi dilakukan pada kelainan tonsil :
1. Tonsilitis akut
2. Obstructive sleep apnoe
3. Tonsilitis difteri
4. Quinsy
J AW AB : C
10. Yang sesuai dengan faringitis kronik:
1. Alergi memegang peranan sebagai faktor predisposisi
2. Rasa tidak enak di kerongkongan
3. Sinusitis sebagai predisposisi
4. Sakit menelan dengan demam tinggi
J AW AB : A

SOAL TIPE III


11. Sumbatan jalan nafas atas dapat menyebabkan retraksi otot-otot pernafasan
Sebab
Udara inspirasi masuk secara aktif
J AW AB : A
12. Tonsilitis difteri dapat dibedakan dengan tonsillitis akut lakunaris
Sebab
Pada tonsillitis akut lakunaris, pseudomembran lengket dan mudah berdarah kalau
dilepaskan
J AW AB : C
13. Abses retrofaring lebih sering dijumpai pada orang dewasa daripada anak-anak
Sebab
Pada anak-anak dibawah 6 tahun, ruang retrofaring berisi kelenjar limfe yang berasal
dari hidung, sinus paranasal, dan telinga dan akan menghilang setelah usia 6 tahun
J AW AB : D
14. Tulang rawan yang membentuk laring adalah os hyoid
Sebab
Tulang rawan terbesar dan berpasangan adalah kartilago krikoid
J AW AB : E
15. Otalgia dapat terjadi pada tonsillitis akut
Sebab
Adanya gejala referred pain melalui nervus glossofaringeus
J AW AB : A

SOAL TIPE IV
16. Trakeostomi A. Plika anterior hiperemis
17. Quinsy B. Membran/beslag
18. Tonsilitis difteri C. Tumor laring
19. Tonsilitis akut lakunaris D. Trismus
20. Tonsilitis kronik E. Miokarditis

JAWAB:
16. C
17. D
18. E
19. B
20. A
UJIAN SEMESTER KTT – 172
DEPARTEMEN THT FK – USU
SELASA , 11 DESEMBER 2007
WAKTU : 100 menit

BERILAH TANDA SILANG ( X ) PADA LEMBAR JAWABAN


Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari pertanyaan dibawah ini :

1. Bagian tulang yang membentuk struktur hidung luar adalah :


A. Os etmoid C. Os sfenoid E. Prosesus frontalis
B. Os vomer D. Lamina kuadrangularis os maksila

2. Sinus etmoid posterior bermuara ke :


A. Meatus inferior C. Meatus superior E. Resesus frontalis
B. Meatus media D. Duktus nasolakrimalis

3. Pleksus Kiesselbach merupakan anastomosis beberapa pembuluh darah yaitu :


A. Arteri sfenopalatina C. Arteri etmoidalis posterior
B. Arteri labialis superior D. A + B benar E. A + B + C benar

4. Rinitis hipertrofi dapat diterapi dengan melakukan, KECUALI :


A. Elektrokauter C. Luksasi konka E. Pemberian antibiotik
B. Kemokauter D. Konkotomi yang sesuai

5. Apabila dijumpai pemisahan seluruh tulang muka dengan basis kranii pada
fraktur maksila disebut dengan :
A. Le Fort I C. Le Fort III E. Blow out fracture
B. Le Fort II D. Le Fort IV

6. Pernyataan dibawah ini yang TIDAK sesuai untuk rinitis atrofi ozaena :
A. Terjadi atrofi progresif mukosa dan tulang konka
B. Dijumpai krusta yang berbau busuk
C. Sering dijumpai pada wanita muda
D. Faktor hormonal diduga turut berperan
E. Dapat diberikan obat dekongestan topikal

7. Trauma pada muka yang paling sering terjadi adalah :


A. Fraktur tulang maksila C. Fraktur tulang hidung E. Fraktur arkus
B. Fraktur tulang mandibula D. Fraktur tulang zigoma zigoma

8. Rinitis alergi merupakan :


A. Reaksi hipersensitifitas tipe I dengan mediator Ig E
B. Reaksi hipersensitifitas tipe I tanpa mediator Ig E
C. Reaksi hipersensitifitas tipe II
D. Reaksi hipersensitifitas tipe III

UAS KTT 172 Des 2007 1


E. Reaksi hipersensitifitas tipe IV

9. Suatu massa “calcareous” didalam hidung akibat endapan garam kalsium atau
magnesium dari sekret hidung disebut :
A. Rinophyma C. Rinolith E. Tumor hidung
B. Rinosinusitis D. Rinoscleroma

10. Pembengkakan pada pipi dan kelopak mata bawah merupakan gejala klinis :
A. Sinusitis maksila akut C. Sinusitis etmoid kronis
B. Sinusitis maksila kronis D. Sinusitis sfenoid akut
C. Sinusitis frontalis akut
11. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan akalasia, KECUALI :
A. Penyakit infeksi esofagus
B. Megaesofagus
C. Gambaran esofagogram seperti ekor tikus
D. Manometrik untuk menilai fungsi motorik sfingter esofagus
E. Degenerasi sel ganglion pleksus Aurbach

12. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan laring :


A. Supraglotic, glotic dan subglotic
B. Epifaring, mesofaring dan laringofaring
C. Otot intrinsik menarik laring ke atas dan ke bawah
D. Terdapat fossa Rosenmuller
E. Kartilago tiroid merupakan batas bawah dari laring

13. Suara serak dapat disebabkan, KECUALI :


A. Laringitis kronis C. Paralise pita suara E. Epiglotitis
B. Nodul pita suara D. Karsinoma laring

14. Menurut Boyes, trauma laring dan trakea dibagi menjadi :


A. Trauma mukosa saja C. Jaringan laring sebagian hilang
B. Tulang rawan hancur ( fraktur ) D. Semua benar E. BSSD

15. Akibat penatalaksanaan trauma laring yang tidak sempurna, dapat terjadi
komplikasi sebagai berikut :
A. Parut yang menyebabkan stenosis laring D. Semua benar
B. Paralise nervus recurrent E. BSSD
C. Perikondritis yang mengakibatkan stenosis

16. Gejala dan tanda dibawah ini sesuai dengan abses peritonsil, KECUALI :
A. Bulging sekitar tonsil D. Bicara seperti makan kentang panas
B. Uvula tertarik ke arah yang sakit E. Dijumpai trismus
C. Aspirasi sebagai gold standard diagnosa

17. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses leher dalam, KECUALI :

UAS KTT 172 Des 2007 2


A. Ludwig angina C. Parapharyngeal abscess E. Quinsy
B. Retropharyngeal abscess D. Retroauricular abscess

18. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan anatomi faring :


A. Meliputi mukosa ( blanket ) dan otot
B. Muskulus konstriktur faringeus berfungsi memendekkan dan memanjangkan
faring
C. Muskulus stilofaringeus dan palatofaringeus berfungsi melebarkan dan
menyempitkan faring
D. Dipersarafi nervus IX dan X
E. Terdapat fossa Rosenmuller pada laringofaring

19. Tumor ganas yang menempati urutan pertama di bidang THT adalah :
A. Tumor ganas tonsil D. Tumor ganas hidung + sinus paranasal
B. Tumor ganas esofagus E. Tumor ganas telinga
C. Tumor ganas nasofaring

20. Semua gejala-gejala pada karsinoma nasofaring adalah yang tersebut di bawah ini,
KECUALI :
A. Gejala-gejala neurologis D. Sulit menelan
B. Gejala pada hidung E. Pembengkakan kelenjar regional
C. Gejala-gejala pada telinga di daerah leher.
21. Prognosa dari karsinoma nasofaring semakin buruk kalau didapati :
A. Kerusakan basis kranii oleh karena infiltrasi dari tumor primer
B. Gejala-gejala pada telinga antara lain otitis media
C. Gejala pada hidung
D. Gejala metastase pada kelenjar leher
E. Tertutupnya muara tuba eustachius oleh tumor primer

22. Insiden yang terbanyak pada karsinoma nasofaring adalah :


A. 20 – 30 tahun C. 40 – 50 tahun E. 60 – 70 tahun
B. 30 – 40 tahun D. 50 – 60 tahun

23. Tumor jinak pada nasofaring yang sering mengakibatkan perdarahan yang
berulang-ulang adalah :
A. Polip nasofaring C. Papilloma E. Kordoma
B. Fibroma D. Angiofibroma juvenile

24. Diagnosa dari angiofibroma nasofaring ditegakkan berdasarkan yang tersebut di


bawah ini, KECUALI :
A. Pemeriksaan klinis C. Arteriografi E. Biopsi
B. Rinoskopi posterior D. Esofagoskopi

25. Karsinoma nasofaring banyak mengenai ras :


A. Mongoloid C. Arabian E. Campuran

UAS KTT 172 Des 2007 3


B. Kaukasoid D. Negroid

26. Yang TIDAK termasuk tumor jinak hidung dan sinus paranasal adalah :
A. Polip C. Fibrosarkoma E. Osteoma
B. Papilloma D. Hemagioma

27. Yang TIDAK merupakan etiologi tumor tonsil adalah :


A. Perokok berat C. Sugi tembakau E. Ikan asin
B. Pemakan sirih D. Kebersihan mulut yang kurang

28. Klasifikasi klinis karsinoma nasofaring berguna untuk :


A. Rencana terapi C. Petunjuk prognosa E. Semua benar
B. Riset D. Evaluasi dan perbandingan hasil terapi

29. Pernyataan yang TIDAK berhubungan dengan angiofibroma nasofaring adalah :


A. Tidak ada pengaruh ras D. Sering mengenai usia tua
B. Banyak pada laki-laki E. Lokalisasi di atap nasofaring-dinding
C. Residif lateral

30. Etiologi tumor ganas rongga hidung, KECUALI :


A. Radang kronis C. Rinitis atrofi E. Zat radioaktif
B. Faktor ras D. Faktor lingkungan

31. Diagnosa tumor ganas sinus paranasal tidak dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan:
A. Esofagoskopi C. Transiluminasi E Pemeriksaan histopatologi
B. Rinoskopi anterior D. Pemeriksaan radiologi

32. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab (etiologi) karsinoma nasofaring
adalah :
A. Faktor infeksi kuman golongan kokkus
B. Faktor infeksi kuman golongan jamur
C. Faktor genetik
D. Faktor infeksi kuman golongan anaerob
E. Faktor infeksi kuman golongan aerob

33. Gejala dini dari karsinoma nasofaring adalah :


A. Gejala neurologis D. Gejala hidung
B. Pembengkakan kelenjar limfe leher E. Gejala metastase di paru
C. Gejala metastase di hati

34. Diagnosa pasti karsinoma nasofaring adalah :


A. Arteriografi nasofaring C. MRI nasofaring E. Foto polos nasofaring
B. CT Scan nasofaring D. Biopsi dari nasofaring

UAS KTT 172 Des 2007 4


35. Sitostatika mutlak boleh diberikan pada karsinoma nasofaring :
A. Mendekati meninggal C. Koma E. Stadium dini
B. Septikemi D. Stadium lanjut

36. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbanyak adalah :
A. Fibrosarkoma C. Meningioma E. Retikulum sel
B. Melanoma maligna D. Squamous cell carcinoma sarkoma

37. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal terbanyak dijumpai pada :
A. Rongga hidung C. Sinus etmoidalis E. Sinus frontalis
B. Sinus maksilaris D. Sinus sfenoidalis

38. Pada tumor jinak hidung dan sinus paranasal sebaiknya dilakukan tindakan :
A. Radioterapi C. Imunoterapi E. Radioterapi + kemoterapi
B. Cryosurgery D.Operasi radikal

39. Gejala dini dari karsinoma laring pada pita suara adalah :
A. Sakit menelan C. Suara serak E. Otalgia
B. Susah menelan D. Tinnitus

40. Pengobatan yang terbaik pada karsinoma laring stadium dini adalah :
A. Operasi C. Sitostatika E. Operasi + kemoterapi
B. Cryosurgery D. Radioterapi

41. Penderita karsinoma laring dalam keadaan sesak sekali, tindakan yang harus
dilakukan adalah :
A. Radioterapi C. Sitostatika E. Kemoterapi
B. Trakeostomi D. Imunoterapi

42. Angiofibroma nasofaring belia yang sudah masuk ke daerah intra kranial termasuk
dalam :
A. Stadium I C. Stadium III E. Stadium dini
B. Stadium II D. Stadium IV

43. Tumor ganas esofagus pada 1/3 bagian bawah yang terbanyak adalah :
A. Undifferentiated carcinoma D. Adenokarsinoma
B. Sarkoma E. Squamous cell carcinoma
C. Limphoma

44. Panjang liang telinga luar ( meatus akustikus eksternus ) adalah :


A. 3 cm C. 4 cm E. 5 cm
B. 3,5 cm D. 4,5 cm

45. Tulang – tulang pendengaran menghubungkan :

UAS KTT 172 Des 2007 5


A. Membrana timpani dengan fenestra vestibuli
B. Membrana timpani dengan promontorium
C. Membrana timpani dengan fenestra koklea
D. Membrana timpani dengan kanalis fasialis
E. Membrana timpani dengan round window

46. Sesudah bunyi sampai di membrana timpani akan diteruskan ke :


A. Stapes – inkus – maleus – foramen ovale
B. Inkus – maleus – stapes – fenestra ovale
C. Maleus – inkus – stapes – fenestra vestibuli
D. Stapes – maleus – inkus – fenestra koklea
E. Inkus – stapes – maleus – foramen rotundum

47. Semua pernyataan mengenai perikondritis berikut ini benar, KECUALI :


A. Jika terjadi komplikasi dapat menimbulkan cauliflower ear
B. Mikroorganisme penyebabnya adalah Pseudomonas aeruginosa
C. Daun telinga menjadi pucat
D. Daun telinga terasa panas
E. Perikondritis dapat menjadi abses daun telinga

48. Mikroorganisme penyebab furunkel liang telinga adalah :


A. Stafilokokkus piosianeus C. Streptokokkus viridians E. Proteus vulgaris
B. Hemofilus influenzae D. Pseudomonas

49. Semua pernyataan mengenai otitis eksterna sirkumskripta dibawah ini benar,
KECUALI :
A. Edema liang telinga dapat sampai ke kelopak mata
B. Bila terasa sakit sewaktu tragus ditekan, berarti furunkel letaknya dibagian
depan liang telinga
C. Pada foto rontgen dijumpai sel –sel mastoid berselubung
D. Rasa sakit di telinga, terutama pada malam hari
E. Bila keluhan tidak hebat, liang telinga jangan dikorek – korek lagi, karena
penyakit dapat sembuh

50. Semua pernyataan mengenai otitis eksterna difusa dibawah ini benar, KECUALI :
A. Penyebabnya adalah basilus piosianeus
B. Bila dijumpai banyak sekret harus didiagnosa banding dengan otitis media
C. Terapi dapat dilakukan dengan pengolesan Nitras argenti 10 %
D. Dapat disebabkan komplikasi dari eksim
E. Liang telinga lapang

51. Hal – hal dibawah ini dijumpai pada otoskopi stadium sekresi otitis media akuta,
KECUALI :
A. Sekret keluar dari kavum timpani
B. Sekret mukoid kemudian serohemoragis

UAS KTT 172 Des 2007 6


C. Sekret tidak busuk
D. Terlihat perforasi anterior inferior
E. Setelah beberapa lama stadium ini menuju stadium penyembuhan

52. Semua tanda yang dijumpai pada otoskopi otitis media kronika tipe sekunder
dibawah ini benar, KECUALI :
A. Dapat terjadi otore terus menerus pada sebagian kasus
B. Sekali – sekali manubrium hilang
C. Discharge hemoragis

D. Mukosa kavum timpani pucat


E. Perforasi dapat berbentuk bundar, oval atau bentuk hati

53. Pada otitis media kronika supuratif tipe atiko – antral ( tipe epitimpanal ) didapati
keadaan – keadaan sebagai berikut, KECUALI :
A. Pendengaran berkurang
B. Sakit kepala
C. Proses infeksi / penyakit bukan pada mukosa saja tetapi juga pada tulang di
kavum timpani
D. Perforasi pada pars tensa belakang atas biasanya berukuran besar
E. Keluhan nanah berbau busuk adakalanya bercampur darah

54. Semua pernyataan mengenai gejala dan tanda dari tuli akibat bising dibawah ini
benar, KECUALI :
A. Telinga terasa penuh
B. Rinne test positif, Scwabach memanjang, Weber lateralisasi ke telinga yang
sakit
C. Rinne test positif, Scwabach memendek, Weber lateralisasi ke telinga yang
sehat
D. Pada audiogram dijumpai takik ( notch ) pada frekuensi 3000 – 6000 Hz
E. Cocktail party deafness

PILIHAN BERGANDA

Pilih A : bila jawaban 1,2 dan 3 benar


B : bila jawaban 1 dan 3 benar
C : bila jawaban 2 dan 4 benar
D : bila hanya jawaban 4 benar
E : bila semua jawaban benar

55. Pemeriksaan transiluminasi dilakukan untuk memeriksa :


1. Sinus sfenoid 3. Sinus etmoid
2. Sinus frontal 4. Sinus maksila

56. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior penderita rinitis alergi dijumpai :

UAS KTT 172 Des 2007 7


1. mukosa hiperemis 3. sekret kental
2. mukosa edema 4. sekret bening dan encer

57. Gejala klinis rinitis alergi :


1. Bersin yang berulang 3. Hidung tersumbat
2. Sakit kepala 4. Sekret kental dan berbau

58. Sinus etmoid :


1. Grup anterior bermuara ke meatus inferior
2. Grup posterior bermuara ke meatus media
3. Hanya terdiri dari satu sel
4. Terdiri dari beberapa sel

59. Penatalaksanaan sinusitis akut :


1. Antibiotika 3. Kortikosteroid
2. Dekongestan 4. Irigasi sinus

60. Alat – alat yang dapat digunakan dalam mereposisi fraktur hidung sederhana :
1. Cunam Walsham 3. Cunam Asch
2. Cunam jerapah ( Girrafe forceps ) 4. Forsep Ballenger
61. Epistaksis anterior dapat ditanggulangi dengan :
1. Tampon kapas dan adrenalin 3. Tampon anterior
2. Elektrokauter 4. Ligasi arteri etmoid anterior

62. Gejala dan tanda klinis dari septum deviasi adalah :


1. Sumbatan hidung 3. Konka hipertrofi kompensatoir
2. Nyeri didaerah pipi 4. Terdapat krusta yang berbau busuk

63. Syarat – syarat obat lokal hidung yang baik adalah :


1. Bersifat vasokonstriktor 3. Mengaktifkan silia kembali
2. Obat dasar tidak mengandung minyak 4. pH alkalis

64. Pernyataan dibawah ini sesuai untuk rinitis vasomotor :


1. Hidung tersumbat 3. Tipe blockers dan sneezers
2. Gejala klinis mirip rinitis alergi 4. Mukosa hidung dan konka pucat

65. Komplikasi benda asing esophagus :


1. Laserasi mukosa 3. Perforasi esophagus
2. Perdarahan 4. Fistula trakea – esophagus

66. Tonsilektomi dilakukan pada keadaan berikut :


1. Sleep apnoe obstructive 3. Peritonsillar abscess
2. Sumbatan jalan nafas akibat hipertrofi tonsil 4. Faringitis kronis

67. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan cincin Waldeyer :

UAS KTT 172 Des 2007 8


1. Adenoid 3. Amandel
2. Tonsil lingual 4. Kelenjar limfe regional retrofaring

68. Indikasi adenoidektomi :


1. Hipertrofi adenoid yang mengakibatkan sumbatan pada hidung
2. Otitis media efusi yang berulang
3. Sinusitis pada anak
4. Sleep apnoe pada anak

69. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan faringitis kronis :


1. Rinitis kronis dan sinusitis sebagai faktor predisposisi
2. Iritasi kronis rokok dan alkohol
3. Hidung tersumbat akibat polip dan septum deviasi
4. Dijumpai gejala sakit menelan dan demam tinggi

70. Pada tonsilitis difteri dijumpai hal – hal sebagai berikut :


1. Beslah putih kotor, lengket dan mudah berdarah bila dilepaskan
2. Endotoksin menyebabkan miokarditis
3. Sesak nafas bila melibatkan laring
4. Disebabkan Mycobacterium diphtery

71. Penyakit yang termasuk tonsilitis membranasea :


1. Tonsilitis septik
2. Angina Plaut Vincent ( stomatitis ulceromembranacea )
3. Leukemia akut
4. Angina agranulositosis

72. Otitis media akut purulenta :


1. Penyakit yang sering ditemukan dan biasanya merupakan komplikasi dari
radang saluran pernafasan bagian atas

2. Biasanya infeksi berasal dari antrum / prosessus mastoideus ke nasofaring,


tuba Eustakius terus ke kavum nasi
3. Infeksi dapat juga berasal dari liang telinga yang masuk ke kavum timpani
melalui perforasi membrana timpani yang sudah ada
4. Radang telinga tengah yang disebabkan oleh air yang sering masuk ke dalam
telinga

73. Attic retraction cholesteatom disebut juga dengan :


1. Secondary acquired cholesteatom 3. Congenital cholesteatom
2. Primary acquired cholesteatom 4. Genuines cholesteatom

74. Pada bentuk perakut otitis media akuta purulenta dijumpai :


1. Telinga sedikit saja terasa sakit 3. Suhu badan normal
2. Anak – anak muntah 4. Somnolen

UAS KTT 172 Des 2007 9


75. Pada otoskopi otitis media akut stadium permulaan dijumpai :
1. Membrana timpani hiperemis 3. Lama kelamaan membrana timpani bulging
2. Refleks cahaya hilang 4. Liang telinga hiperemis

76. Tanda ( sign ) pada stadium permulaan otitis media akuta purulenta :
1. Pendengaran berkurang 3. Tinitus
2. Otofoni 4. Pada otoskopi tampak membrana timpani
hiperemis

77. Pada otitis media kronika simpleks :


1. Perforasi letaknya di atik
2. Melalui perforasi tampak mukosa kavum timpani merah
3. Biasanya didapati adanya jaringan granulasi
4. Tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya

78. Terapi otitis media akuta purulenta stadium permulaan :


1. Analgetika – antipiretika 3. Tetes hidung
2. Antibiotika 4. Tetes telinga

79. Meningitis dapat terjadi dari :


1. Otitis media melalui abses ekstradural
2. Setelah labirinitis supuratif
3. Pada anak kecil melalui sutura petroskuamosa yang masih terbuka
4. Dari othematoma

HUBUNGAN SEBAB – AKIBAT

Pilih A . Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan
sebab akibat.
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan
hubungan sebab akibat.
C. Jika pernyataan benar, alasan salah.
D. Jika pernyataan salah, alasan benar.
E. Jika pernyataan maupun alasan keduanya salah.

80. Epistaksis posterior dapat disebabkan oleh rupturnya arteri sfenopalatina sehingga
menyebabkan perdarahan yang hebat.
SEBAB
Arteri sfenopalatina merupakan cabang dari arteri karotis interna.

81. Hidung pelana ( saddle nose ) lebih sering terjadi akibat Septoplasty dibandingkan
akibat Sub Mucous Resection ( SMR ).
SEBAB
Pada septoplasty, bagian tulang rawan dan tulang yang mengalami deviasi dibuang

UAS KTT 172 Des 2007 10


seluruhnya sehingga mukoperikondrium / mukoperiostium bertemu di garis tengah.

82. Pemakaian tetes hidung yang lama dan berulang dapat menyebabkan obstruksi
hidung yang hebat.
SEBAB
Pada keadaan ini terjadi rebound phenomen.

83. Epistaksis anterior lebih sering terjadi dibandingkan dengan epistaksis posterior.
SEBAB
Epistaksis anterior cukup ditangani dengan tampon Bellocq.

84. Sinusitis kronis sering diterapi dengan tindakan operatif.


SEBAB
Pada sinusitis kronis terjadi perubahan mukosa sinus yang sukar sembuh dengan
medikamentosa.

85. Suara serak yang disebabkan paralise pita suara kiri lebih sering dari yang kanan.
SEBAB
Nervus laringeus rekuren kiri lebih pendek dari yang kanan.

86. Abses retrofaring paling sering pada anak usia 2 – 5 tahun dibandingkan dengan
orang dewasa.
SEBAB
Kelenjar regional retrofaring menghilang setelah anak berumur diatas 5 – 6 tahun.

87. Pada pasien yang tertelan zat korosif, esofagoskopi dilakukan setelah 3 hari atau
setelah lesi pada rongga mulut dan faring tenang.
SEBAB
Lesi yang terjadi akibat luka bakar zat korosif pada rongga mulut dan faring, sama
dengan lesi pada esophagus.

88. Laringitis akuta pada anak lebih berbahaya daripada orang dewasa.
SEBAB
Terjadi sumbatan jalan nafas akibat areolar tissue laring pada anak lebih longgar.

89. Benda asing yang menyumbat total laring atau pada hipofaring dapat dikeluarkan
dengan teknik perasat Heimlich.
SEBAB
Benda asing pada carina dapat dikeluarkan dengan bronkoskop kaku.

90. Bila pada otoskopi tampak pulsasi cairan, ini menandakan suatu otitis eksterna
difusa.
SEBAB
Pada otitis eksterna difusa, dipermukaan liang telinga terdapat sekret busuk
berwarna kuning kotor.

UAS KTT 172 Des 2007 11


91. Bila paralise n. fasialis terjadi pada hari – hari pertama sesudah otitis media akuta,
ini mungkin disebabkan oleh putusnya saraf fasialis.
SEBAB
Pada otitis media akuta, saraf fasialis akan putus.

92. Pada labirinitis supuratif didapati keluhan telinga sakit sekali.


SEBAB
Sakit telinga merupakan keluhan labirinitis supuratif selain vertigo.

93. Tuli akibat bising adalah tuli saraf yang bersifat reversibel.
SEBAB
Ketulian terjadi karena terpapar bising dengan intensitas yang tidak melebihi
85 dB dalam jangka waktu yang lama.

94. Neuroma akustik merupakan kelainan saraf akustikus


SEBAB
Penyakit ini dapat menimbulkan tuli campuran

95. Pars plasida adalah bagian tegang dari membran timpani


SEBAB
Pars plasida ini mempunyai tiga lapisan

PETUNJUK :

Sesuaikan pernyataan sebelah kiri dengan jawaban yang disebelah kanan

96. Parapharyngeal abscess A. TBC faring


97. Retropharyngeal abscess B. CT Scan dapat membantu diagnosa
98. Lesi seperti gigitan tikus C. Insisi dengan posisi Trendelenburg
99. “a chaud “ tonsillectomy D. Lebih sering pada bronkus kanan
100. Benda asing pada bronkus E. Peritonsillar abscess

UAS KTT 172 Des 2007 12


KUNCI JAWABAN UAS KTT 172 : 13 Desember 2007

1. E 26. C 51. B 76. D

2. C 27. E 52. C 77. D

3. D 28. E 53. B 78. A

4. E 29. D 54. B 79. A

5. C 30. B 55. C 80. C

6. E 31. A 56. C 81. E

7. C 32. C 57. B 82. A

8. A 33. D 58. D 83. C

9. C 34. D 59. A 84. A

UAS KTT 172 Des 2007 13


10. A 35. D 60. B 85. C

11. A 36. D 61. A 86. A

12. A 37. B 62. B 87. C

13. E 38. D 63. A 88. A

14. D 39. C 64. A 89. B

15. D 40. D 65. E 90. D

16. B 41. B 66. A 91. E

17. D 42. D 67. A 92. E

18. A 43. D 68. E 93. E

19. C 44. B 69. A 94. C

20. D 45. A 70. A 95. E

21. A 46. C 71. E 96. B

22. C 47. C 72. B 97. C

23. D 48. A 73. C 98. A

24. D 49. C 74. C 99. E

25. A 50. E 75. E 100. D

UAS KTT 172 Des 2007 14


UJIAN SEMESTER KTT – 172
BAGIAN THT FK – USU
RABU, 2 JUNI 2004
JAM 12.00 – 14.00 WIB

BERILAH TANDA SILANG ( X ) PADA LEMBAR JAWABAN


Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari pertanyaan dibawah ini :

1. Faktor yang dapat merusak silia hidung adalah :


A. Udara kering D. Rinitis alergi
B. Kehamilan E. Rinitis hipertrofi
C. Benda asing di hidung

2. Aktifitas saraf parasimpatik yang meningkat dijumpai pada :


A. Rinitis medikamentosa D. Rinitis alergi
B. Rinitis hipertrofi E. Rinitis atrofi
C. Rinitis vasomotor

3. Hidung tersumbat yang disebabkan penggunaan vasokonstriktor simpatomimetik lokal secara


berlebihan terdapat pada :
A. Rinitis hipertrofi D. Rinitis disebabkan jamur
B. Rinitis alergi E. Rinitis medikamentosa
C. Rinitis atrofi

4. Etiologi hematoma septum, kecuali :


A. Fraktur tulang rawan D. Post septum reseksi
B. Trauma E. Hormonal
C. Kecelakaan lalu lintas

5. Fungsi dari rambut getar selaput lendir hidung adalah :


A. Mengangkut sekret ke arah ostium eksternum nasi.
B. Mengangkut zat bau – bauan ke daerah olfaktorius.
C. Mengangkut sekret ke arah nasofaring.
D. Mengatur perubahan tekanan pada saat inspirasi dan ekspirasi.
E. Mengangkut sekret ke arah ostium sinus maksila.

6. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab ( etiologi ) karsinoma nasofaring adalah :
A. faktor infeksi kuman golongan kokkus
B. faktor infeksi akibat jamur
C. faktor infeksi virus Epstein Barr
D. faktor infeksi kuman golongan anaerob
E. faktor hormonal

7. Frekuensi tertinggi karsinoma nasofaring dijumpai pada ras :


A. Kaukasus D. Campuran Negroid dan Kaukasus
B. Mongoloid E. Tidak dijumpai adanya hubungan dengan ras
C. Negroid

8.Frekuensi tertinggi karsinoma nasofaring dijumpai pada umur :


A. 10 – 20 tahun
B. 20 – 30 tahun
C. 30 – 40 tahun
D. 40 – 50 tahun
E. Diatas 70 tahun

1
9. Gejala dini karsinoma nasofaring :
A. Gejala hidung D. Pembengkakan kelenjar limfe leher
B. Gejala neurologis E. Gejala pada mata
C. Gejala metastase di hati

10. Stadium dini karsinoma nasfaring :


A. Stadium II D. Stadium III dan IV
B. Stadium III E. Stadium IV yang residif
C. Stadium IV

11. Diagnosa pasti karsinoma nasofaring adalah :


A. Arteriografi nasofaring D. Foto polos leher posisi lateral
B. CT Scan nasofaring E. Biopsi nasofaring
C. MRI nasofaring

12. Pengobatan utama karsinoma nasofaring adalah :


A. Terapi sinar laser D. Sitostatika
B. Radioterapi E. Cryosurgery
C. Pembedahan

13. Prognosa karsinoma nasofaring baik, jika :


A. Dalam stadium dini
B. Dalam stadium lanjut
C. Dalam stadium lanjut yang sudah residif
D. Dalam stadium III
E. Dalam stadium IV

14. Sitostatika boleh diberikan pada karsinoma nasofaring :


A. Septikemia D. Stadium lanjut
B. Koma E. Dalam mendekati meninggal
C. Shock

15. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbanyak adalah :
A. Fibrosarkoma D. Hemangioma
B. Melanoma maligna E. Karsinoma sel skuamosa
C. Meningioma

16. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal terbanyak dijumpai di :


A. Rongga hidung D. Sinus frontalis
B. Sinus maksila E. Sinus sfenoidalis
C. Sinus etmoid

17. Kategori T 1 untuk karsinoma sinus maksila adalah :


A. Tumor mengenai isi orbita
B. Tumor meluas sampai ke kulit pipi
C. Tumor dengan erosi atau destruksi pada infra struktur
D. Tumor terbatas pada sinus maksila
E. Tumor meluas sampai ke nasofaring

18. Jika didapati karsinoma sinus maksila dengan metastase tunggal yang ipsilateral dengan
diameter terbesar 3 cm atau kurang, disebut dengan :
A. N 3
B. N 2 A
C. N 2 B
D. N 1
E. N 2 C

2
19. Pada tumor jinak hidung dan sinus paranasal sebaiknya dilakukan tindakan :
A. Radioterapi D. Operasi radikal
B. Cryosurgery E. Sitostatika
C. Imunoterapi

20. Gejala dini karsinoma laring pada pita suara adalah :


A. Sakit menelan D. Tinnitus
B. Susah menelan E. Sesak nafas
C. Suara serak

21. Salah satu faktor etiologi karsinoma laring adalah :


A. Pemakaian alkohol yang berlebihan
B. Faktor genetik
C. Faktor lingkungan
D. Faktor infeksi
E. Faktor higiene yang buruk

22. Pengobatan yang terbaik pada karsinoma laring stadium dini adalah :
A. Radioterapi D. Cryosurgery
B. Operasi E. Kombinasi sitostatika dan operasi
C. Sitostatika

23. Penderita karsinoma laring dalam keadaan sangat sesak, tindakan yang harus dilakukan
adalah :
A. Radioterapi D. Imunoterapi
B. Trakeostomi E. Operasi
C. Sitostatika

24. Seorang penderita tumor laring supraglotis dimana tumor sudah meluas ke glotis dengan
fiksasi, termasuk dalam :
A. T 1 D. T 4
B. T 2 E. T x
C. T 3

25. Tumor laring yang didapati hanya pada salah satu pita suara dengan pergerakan yang baik :
A. Stadium I D. Stadium IV
B. Stadium II E. Stadium residif
C. Stadium III

26. Pengobatan terbaik pada angiofibroma nasofaring belia adalah :


A. Hormonal D. Sitostatika
B. Radioterapi E. Cryosurgery
C. Operasi

27. Tumor ganas tonsil yang telah dijumpai metastase jauh :


A. Stadium I D. Stadium IV
B. Stadium II E. Stadium dini
C. Stadium III

28. Tumor ganas esofagus pada 1/3 bagian bawah yang terbanyak adalah :
A. Undifferentiated carcinoma
B. Sarkoma
C. Limfoma
D. Adenokarsinoma
E. Adenosarkoma

3
29. Mikroorganisme penyebab furunkel liang telinga adalah :
A. Streptokokkus
B. Pseudomonas
C. Proteus vulgaris
D. Stafilokokkus piosianeus
E. Hemofilus influenzae

30. Hal – hal dibawah ini didapati pada otoskopi otitis media akuta stadium sekresi, kecuali :
A. Setelah beberapa lama stadium ini menuju stadium penyembuhan
B. Sekret mukoid kemudian menjadi mukopurulen
C. Sekret keluar dari kavum timpani
D. Membrana timpani bulging
E. Dijumpai adanya perforasi

31. Sesudah bunyi sampai di foramen ovale, kemudian akan diteruskan ke :


A. Foramen rotundum – helikotrema – skala timpani – skala vestibuli
B. Helikotrema – skala vestibuli – foramen rotundum – skala timpani
C. Skala vestibuli – skala timpani – foramen rotundum – membrana basilaris
D. Skala media – helikotrema – skala timpani – foramen rotundum
E. Skala timpani – helikotrema – foramen rotundum – membrana basilaris

32. Tulang – tulang pendengaran menghubungkan :


A. Membrana timpani dengan fenestra vestibuli
B. Membrana timpani dengan promontorium
C. Membrana timpani dengan fenestra koklea
D. Membrana timpani dengan round window
E. Membrana timpani dengan kanalis fasialis

33. Semua pernyataan dibawah ini sesuai untuk otitis eksterna difusa, kecuali :
A. Bila dijumpai sekret yang banyak, harus didiagnosa banding dengan otitis media
B. Dapat disebabkan oleh komplikasi eksim
C. Pada permukaan liang telinga terdapat sekret
D. Dapat diterapi dengan pengolesan nitras argenti 20 %
E. Penyebabnya adalah basilus piosianeus

34. Semua pernyataan mengenai otitis eksterna sirkumskripta dibawah ini benar, kecuali :
A. Rasa sakit di telinga terutama dimalam hari
B. Edema liang telinga dapat sampai ke kelopak mata
C. Bila keluhan tidak hebat, liang telinga jangan dikorek – korek, karena penyakit dapat
sembuh sendiri
D. Pada foto rontgen dijumpai perselubungan pada sel – sel mastoid
E. Bila tragus ditekan terasa sakit, berarti furunkel letaknya dibagian depan liang telinga

35. Reseptor yang berfungsi menangkap stimulus bunyi adalah :


A. Makula utrikuli D. Organ korti
B. Makula sakuli E. Membran basilaris
C. Krista ampularis

36. Alat Bantu Dengar ( ABD ) pada anak dipasang pada usia :
A. 1 tahun D. 4 tahun
B. 2 tahun E. Semua anak dengan segala jenis dan derajat
C. 3 tahun gangguan pendengaran

37. Derajat tuli menengah menurut ISO adalah :


A. 27 – 40 dB D. 45 – 55 dB
B. 30 – 44 dB E. 56 – 70 dB
C. 41 – 55 dB

4
38. Menurut Hopkinson dan Thompson, disebut tuli koklea apabila nilai SDS :
A. 12 – 20 % D. 50 – 80 %
B. 22 – 40 % E. BSSD
C. 32 – 60 %

39. Semua tanda pada otoskopi otitis media kronika tipe sekunder dibawah ini benar, kecuali :
A. Discharge mukoid atau mukopurulen
B. Dapat terjadi otore terus menerus pada sebagian kasus
C. Perforasi dapat berbentuk bundar, oval atau berbentuk hati
D. Mukosa kavum timpani berwarna merah
E. Jarang terdapat granulasi

40. Pada otitis media kronika supuratif tipe atiko – antral ( tipe epitimpanal ) didapati keadaan –
keadaan sebagai berikut, kecuali :
A. Keluhan nanah berbau busuk dan kadang – kadang bercampur darah
B. Sakit kepala
C. Perforasi pada pars tensa dibelakang atas dan berukuran besar
D. Proses infeksi bukan pada mukosa saja tetapi juga pada tulang di kavum timpani
E. Pendengaran berkurang

41. Pernyataan untuk perikondritis dibawah ini benar, kecuali :


A. Daun telinga bengkak
B. Daun telinga terasa sakit sekali
C. Daun telinga terasa panas
D. Warna kulit daun telinga sama seperti warna kulit sekitarnya
E. Dapat disebabkan oleh komplikasi othematom

42. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses parafaring :


A. Sering dijumpai pada bayi dan anak kecil
B. Biasanya mengenai kedua sisi ( bilateral )
C. Memberikan gejala trismus
D. Merupakan komplikasi bronkitis akut
E. Dapat disertai nyeri pada dada

43. Gejala dan tanda tonsilitis kronis adalah sebagai berikut, kecuali :
A. Sakit menelan
B. Rasa tidak enak di kerongkongan
C. Nafas berbau
D. Plika anterior hiperemis
E. Tonsil membesar, permukaan tidak rata serta dijumpai eter prop

44. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan tonsilitis difteri, kecuali :


A. Sering pada anak usia 2 – 5 tahun
B. Disebabkan kuman gram negatif
C. Menyebabkan miokarditis
D. Melepaskan eksotoksin
E. Tonsil berbeslag, kotor dan lengket serta mudah berdarah

45. Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai untuk trakeostomi adalah :
A. Mengatasi obstruksi laring
B. Mempermudah pengisapan sekret bronkus pada penderita koma
C. Pengangkatan tumor pangkal lidah ( operasi rongga mulut )
D. Untuk pemasangan alat bantu pernafasan
E. Untuk mengangkat benda asing di bronkus

5
46. Epiglotitis ( supraglotitis ) secara klinis dapat memberikan gejala, kecuali :
A. Sakit menelan
B. Suara serak
C. Timbul pada usia 3 – 6 tahun
D. Dilakukan trakeostomi
E. Sesak nafas dan anak lebih suka pada posisi duduk

47. Semua keuntungan bronkoskop rigid ( kaku ) dibawah ini benar, kecuali :
A. Dapat dipakai untuk diagnostik dan terapeutik
B. Dapat untuk ekstraksi korpus alienum
C. Dapat untuk biopsi tumor di trakea dan bronkus utama
D. Dapat masuk ke segmen bronkus
E. Dapar digunakan untuk dilatasi pada striktur trakea

48. Semua pernyataan dibawah ini termasuk kontraindikasi bronkoskopi, kecuali :


A. Aneurisma aorta D. Korpus alienum
B. Dekompensasi kordis E. Shock
C. Laringotrakeobronkitis

49. Benda asing di esofagus harus segera dikeluarkan apabila :


A. Menimbulkan sesak nafas
B. Tersedia fasilitas endoskopi
C. Terdapat di introitus esofagus
D. Tampak jelas pada gambar radiologi
E. Terdapat pada anak dibawah usia 3 tahun

50. Tempat yang paling sering terjadi perforasi esofagus sewaktu dilakukan esofagoskopi
adalah :
A. Pada tempat adanya karsinoma
B. Pada daerah krikofaringeus
C. Pada daerah esofagus yang menyinggung aorta
D. Pada daerah esofagitis
E. Pada tempat adanya divertikulum

51. Pada orang dewasa, penyebab terbanyak infeksi leher dalam adalah :
A. Kelainan kongenital D. Benda asing
B. Infeksi luka operasi E. Infeksi gigi
C. Penyebaran infeksi superfisial

52. Gejala dan tanda sumbatan laring adalah sebagai berikut, kecuali :
A. Suara serak
B. Sesak nafas
C. Stridor inspiratoir
D. Stridor ekspiratoir
E. Retraksi di suprasternal, sela iga dan epigastrium sewaktu inspirasi

53. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan trakeostomi, kecuali :


A. Biasanya dilakukan pada cincin trakea 3 – 4
B. Dapat dilakukan diatas cincin trakea 3
C. Dapat dilakukan dibawah cincin trakea 4
D. Menimbulkan komplikasi emfisema sub kutis
E. Merupakan penanganan laringomalasia

54. Tonsilektomi dapat dipertimbangkan pada keadaan dibawah ini, kecuali :


A. Obstructive sleep apnea
B. Lebih dari 3 – 4 kali serangan tonsilitis dalam setahun
C. Hiperplasia tonsil asimptomatik

6
D. Hiperplasia tonsil unilateral
E. Abses peritonsil ( Quinsy )

55. Abses parafaring dapat memberikan gejala sebagai berikut, kecuali :


A. Trismus D. Pembengkakan disekitar angulus mandibula
B. Demam tinggi E. Pembengkakan di dinding lateral faring
C. Sesak nafas

56. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan akalasia, kecuali :


A. Ditemukan degenerasi sel ganglion fleksus Auerbach
B. Disfungsi muskuler
C. Pada pemeriksaan foto barium dijumpai bagian distal esofagus yang melebar
D. Dapat disebabkan oleh stroke dan trauma psikis
E. Lesi primer pada dinding esofagus, nervus X dan batang otak

57. Tanda – tanda demam rematik akibat komplikasi tonsilitis apabila :


A. ASTO meninggi dan ditemukan kuman streptokokkus piogenus pada tonsil
B. ASTO meninggi dan ditemukan kuman stafilokokkus pada tonsil
C. ASTO meninggi dan ditemukan kuman hemofilus influenzae pada tonsil
D. Abses pada tonsil
E. Ditemukan kuman pseudomonas pada tonsil

58. Indikasi tonsilektomi absolut adalah sebagai berikut, kecuali :


A. Serangan tonsilitis berulang
B. Hipertrofi tonsil yang menyebabkan disfagia dengan penurunan berat badan
C. Abses peritonsil yang berulang
D. Hipertrofi tonsil atau adenoid dengan sindroma apnoe waktu tidur ( sleep apnea )
E. Timbul cor – pulmonale syndrome akibat obstruksi jalan nafas yang kronis

59. Kuman penyebab epiglotitis adalah :


A. Hemofilus influenza D. Stafilokokkus aureus
B. Streptokokkus B hemolitikus E. Corynebacterium diphtery
C. Virus

PILIHAN BERGANDA
Pilih A : bila jawaban 1,2 dan 3 benar
B : bila jawaban 1 dan 3 benar
C : bila jawaban 2 dan 4 benar
D : bila hanya jawaban 4 benar
E : bila semua jawaban benar

60. Penanggulangan polip nasi diantaranya adalah :


1. Steroid nasal spray 3. Polipektomi intra nasal
2. Steroid per – oral 4. Kauterisasi

61. Arti klinis dari sinus maksila adalah :


1. Dasar sinus maksila sangat dekat dengan akar gigi
2. Ostiumnya lebih rendah dari dasar sinus
3. Dapat menyebabkan komplikasi ke orbita
4. Sering infeksi pada anak

62. Gejala yang dapat timbul pada perforasi septum adalah :


1. Whistling ( seperti siulan ) 3. Hidung tersumbat
2. Terdapat krusta 4. Bersin – bersin

7
63. Komplikasi akibat abses septum adalah :
1. Septum deviasi 3. Septum hematoma
2. Hidung pelana 4. Septum perforasi

64. Penanganan pada trauma hidung adalah :


1. Membebaskan jalan nafas
2. Mempertahankan fungsi hidung
3. Tujuan estetika
4. Mencegah perdarahan

65. Otitis media akuta purulenta :


1. Penyakit yang sering ditemukan dan biasanya komplikasi dari radang saluran
pernafasan bagian atas
2. Biasanya infeksi dari antrum / prosesus mastoid ke nasofaring, tuba Eustakius terus ke
kavum timpani
3. Infeksi dapat juga berasal dari liang telinga masuk ke kavum timpani melalui perforasi
membran timpani yang sudah ada
4. Radang telinga tengah yang disebabkan oleh air yang sering masuk ke telinga

66. Pada pemeriksaan otoskopi yang dijumpai pada otitis media akuta stadium permulaan :
1. Membrana timpani hiperemis
2. Refleks cahaya hilang
3. Lama kelamaan membrana timpani bulging
4. Liang telinga hiperemis

67. Tanda ( sign ) pada stadium permulaan otitis media akut purulenta :
1. Pendengaran berkurang
2. Otofoni
3. Tinitus
4. Pada otoskopi tampak membrana timpani hiperemis

68. Terapi otitis media akut purulenta stadium permulaan adalah :


1. Antibiotika 3. Tetes hidung
2. Analgetik – antipiretik 4. Tetes telinga

69. Pada bentuk perakut otitis media akut purulenta dijumpai :


1. Telinga tidak begitu sakit 3. Suhu tidak naik
2. Anak – anak muntah 4. Somnolen

70. Pada otitis media kronis simpleks :


1. Perforasi letaknya atik
2. Melalui perforasi tampak mukosa kavum timpani hiperemis
3. Biasanya dijumpai jaringan granulasi
4. Tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya

71. Meningitis dapat terjadi :


1. Dari otitis media melalui abses ekstra dural
2. Setelah terjadi trombus yang terinfeksi pada sinus lateral
3. Setelah labirinitis supuratif
4. Setelah suatu osteoma

72. Pada otitis eksterna sirkumskripta dijumpai :


1. Liang telinga lapang
2. Penyebabnya Pseudomonas aeruginosa
3. Pada permukaan liang telinga terdapat sekret busuk
4. Edema dapat sampai ke kelopak mata

8
73. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan Angina Plaut Vincent :
1. Stomatitis ulsero – membranosa
2. Dijumpai membran semu yang lengket dan mudah berdarah
3. Dijumpai kuman Spirilium dan basil fusiformis
4. Merupakan manifestasi penyakit kelainan darah pada faring

74. Kelainan darah yang dapat bermanifestasi pada tonsil dan faring adalah :
1. Leukemia akut 3. Infeksi mononukleosis
2. Angina lakunaris 4. Angina Plaut Vincent

75. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses retrofaring :


1. Sering pada anak > 6 tahun 3. Tonsilitis kronis pada anak yang lebih besar
2. Sinusitis pada anak < 6 tahun 4. Otitis media pada anak < 6 tahun

76. Tonsilektomi dilakukan pada kelainan dibawah ini :


1. Quinsy 3. Sleep apnea
2. Tonsilitis difteri 4. Tonsil membesar bilateral asimptomatis

77. Adenoidektomi pada anak perlu dilakukan jika adenoid menyebabkan :


1. Mouth breathing ( adenoid face )
2. Otitis media
3. Sinusitis
4. Sleep apnea

HUBUNGAN SEBAB – AKIBAT


Pilih A . Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan
sebab akibat.
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan
sebab akibat.
C. Jika pernyataan benar, alasan salah.
D. Jika pernyataan salah, alasan benar.
E. Jika pernyataan maupun alasan keduanya salah.

78. Sinus paranasal yang paling sering mengalami infeksi adalah sinus maksila.
SEBAB
Sinus maksila merupakan sinus yang paling besar, letaknya paling rendah serta ostiumnya
terletak dibagian atas.

79. Terapi alergi yang paling ideal adalah “ avoidance therapy “.


SEBAB
“ Avoidance therapy “ merupakan cara yang paling praktis.

80. Tampon Belloq adalah cara yang tepat untuk mengatasi epistaksis anterior.
SEBAB
Sebagian besar dari kasus epistaksis adalah epistaksis anterior.

81. Fungsi filtrasi di hidung dilakukan oleh silia yang terdapat pada selaput lendir hidung.
SEBAB
Silia melakukan gerakan lambat ke arah nasofaring dan gerakan cepat ke arah depan.

82. Setiap septum deviasi selalu memerlukan tindakan koreksi.


SEBAB
Septum deviasi dapat menimbulkan sinusitis.

9
83. Pars plasida adalah bagian tegang dari membran timpani
SEBAB
Pars plasida ini mempunyai tiga lapisan

84. Membrana timpani berbentuk seperti kerucut


SEBAB
Puncaknya disebut prosesus brevis

85. Otitis media akuta adalah radang telinga akut yang sering ditemukan dan sering merupakan
komplikasi radang saluran nafas bagian atas.
SEBAB
Otitis media akut mempunyai insidens yang tertinggi pada usia balita.

86. Implan koklea digunakan jika Alat Bantu Dengar ( ABD ) tidak bermanfaat.
SEBAB
Keberhasilannya bergantung kepada inteligensia anak serta dukungan seluruh keluarga.

87. Pasien dengan laringomalasia ( congenital inspiratoir stridor ) segera dilakukan trakeostomi.
SEBAB
Trakeostomi dapat mengurangi sesak nafas.

88. Kelumpuhan pita suara kiri lebih sering dijumpai dibandingkan dengan yang kanan.
SEBAB
Nervus rekuren kanan lebih panjang dari yang kiri sehingga sering terjadi trauma.

LENGKAPILAH SOAL – SOAL DIBAWAH INI

89. Sumber perdarahan epistaksis anterior pada anak umumnya berasal dari ……….………….
90. Kasus : Seorang wanita muda datang dengan keluhan pilek yang sudah lama, ingus berbau
dan banyak dijumpai krusta yang berwarna hijau. Kemungkinan diagnosanya adalah ……. ..
91. Polip koanal pada umumnya berasal dari …….... …..
92. Radang yang mengenai beberapa sinus disebut …….. ……..
93. Sinus maksila merupakan sinus yang sering terinfeksi, sinus ini disebut juga dengan ….. …...
94. Diagnosis sinusitis kronis dibuat berdasarkan anamnesis yang cermat, pemeriksaan THT
rutin, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan radiologik, nasoendoskop dan histopato -
logi. Tanda khas suatu sinusitis maksila kronis yang dijumpai pada pemeriksaan rinoskopi
posterior adalah adanya ……… …..
95. Akhir – akhir ini dikembangkan operasi sinus paranasal dengan menggunakan alat endoskopi
yang dikenal dengan operasi FESS. Singkatan FESS adalah …….....…….
96. Penyakit infeksi hidung kronis yang ditandai dengan adanya atrofi mukosa dan tulang konka
disebut ….. .....……..
97. Enzim bakteriolitik yang berperan dalam proses desinfeksi di hidung adalah enzim ...............
98. Hidung tersumbat akibat penggunaan vasokonstriktor simpatomimetik lokal secara berlebih -
an terdapat pada rinitis ….......……..

10
KASUS :
Seorang remaja laki – laki berumur 14 tahun datang dengan keluhan hidung sering berdarah,
hidung tumpat ( + ), pembesaran kelenjar limfe leher ( - ), tanda – tanda keganasan ( - ).
99. Apa kemungkinan diagnosa pasien diatas ?
100. Bagaimana penatalaksanaannya ?

KUNCI JAWABAN UJIAN THT SEM. VII


TGL 2 JUNI 2004

1. A 36. E 71. A
2. C 37. C 72. D
3. E 38. B 73. B
4. E 39. D 74. B
5. C 40. C 75. C
6. C 41. D 76. B
7. B 42. C 77. E
8. D 43. A 78. A
9. A 44. B 79. B
10. A 45. C 80. D
11. E 46. B 81. C
12. B 47. D 82. D
13. A 48. D 83. E
14. D 49. A 84. C
15. E 50. B 85. B
16. B 51. E 86. A
17. D 52. D 87. D
18. D 53. E 88. C
19. D 54. C
20. C 55. C
21. A 56. C
22. A 57. A
23. B 58. A
24. C 59. B
25. A 60. A

11
26. C 61. B
27. D 62. A
28. E 63. C
29. D 64. E
30. D 65. B
31. C 66. A
32. A 67. D
33. D 68. A
34. D 69. C
35. D 70. D
89. Pleksus Kiesselbach
90. Ozaena ( rinitis atrofi foetida )
91. Sinus maksila
92. Multi sinusitis
93. Antrum Highmore
94. Post nasal drip
95. Functional Endoscopic Sinus Surgery
96. Rinitis atrofi
97. Lisozim
98. Medikamentosa
99. Angiofibroma nasofaring belia
100. Operasi

12
UJIAN SEMESTER KTT – 172
DEPARTEMEN THT FK – USU
RABU, 23 MEI 2007
WAKTU : 100 menit

BERILAH TANDA SILANG ( X ) PADA LEMBAR JAWABAN

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari pertanyaan dibawah

ini :

1. Penanggulangan epistaksis posterior, KECUALI :


A. Kauter Ag NO3 D. Balon kateter Folley
B. Tampon Bellocque E. Ligasi arteri etmoid anterior dan
posterior
C. Ligasi arteri karotis eksterna

2. Sinus yang bermuara ke meatus nasi superior adalah :


A. Sinus maksila D. Sinus etmoid anterior
B. Sinus frontalis E. Sinus etmoid posterior
C. Antrum highmore

3. Epistaksis anterior berasal dari :


A. Arteri etmoid posterior D. Arteri maksilaris anterior
B. Arteri sfenopalatina E. Arteri maksilaris posterior
C. Little’s area

4. Pernyataan dibawah ini yang TIDAK sesuai untuk rinitis sikka adalah :
A. Mukosa hidung kering
B. Dapat dijumpai epistaksis
C. Sering dijumpai pada pekerja dilingkungan kotor
D. Dijumpai pada peminum alkohol dan gizi buruk
E. Terapi dapat diberikan tetes hidung

5. Seorang wanita, usia pubertas datang dengan keluhan hidung tumpat


yang disertai
dengan gangguan penciuman. Pada rinoskopi anterior dijumpai krusta
hijau dan berbau
busuk. Diagnosis yang tepat untuk pasien diatas adalah :
A. Rinitis atrofikan foetida ( ozaena ) D. Rinitis jamur
B. Sinusitis maksila tipe dentogen E. Rinitis sifilis
C. Sinusitis maksila tipe rinogen

6. Menurut pembagian GELL dan COOMBS, rinitis alergi termasuk kedalam


reaksi alergi :
A. Tipe 1 D. Tipe 4
B. Tipe 2 E. Tipe 5
C. Tipe 3

7. Gejala klinis yang dijumpai pada rinitis alergi adalah, KECUALI :


A. Bersin D. Lakrimasi
B. Sekret hidung yang kental E. Hiposmia
C. Rasa gatal pada mata

8. Terapi yang dapat diberikan pada penderita rinitis medikamentosa


adalah :

1
A. Antibiotik dosis tinggi D. Kortikosteroid
B. Anti histamin E. Tetes hidung yang mengandung
C. Obat cuci hidung vasokonstriktor

9. Reposisi hidung pada trauma hidung dapat dilakukan pada, KECUALI :


A. Trauma < 6 jam D. Luka terbuka ( - )
B. Oedem ( + ) E. Estetis
C. Gangguan fungsi hidung

10. Regio olfaktorius terletak di :


A. Dasar kavum nasi D. Dinding lateral hidung diatas
konka superior
B. Bawah konka media E. Antara konka inferior dengan dinding
lateral
C. Bagian posterior septum nasi hidung

11. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab ( etiologi ) karsinoma
nasofaring
adalah :
A. faktor infeksi kuman golongan kokkus D. faktor genetik
B. faktor infeksi akibat jamur E. faktor hormonal
C. faktor infeksi kuman golongan aerob

12. Frekuensi tertinggi karsinoma nasofaring dijumpai pada usia :


A. 10 – 20 tahun D. 40 – 50 tahun
B. 20 – 30 tahun E. Diatas 70 tahun
C. 30 – 40 tahun

13. Gejala dini karsinoma nasofaring, KECUALI :


A. Tinitus D. Epistaksis
B. Gangguan pendengaran E. Sumbatan hidung
C. Diplopia

14. Diagnosa pasti karsinoma nasofaring adalah :


A. Arteriografi nasofaring D. Foto polos leher posisi lateral
B. CT Scan nasofaring E. Biopsi nasofaring
C. MRI nasofaring

15. Pengobatan utama karsinoma nasofaring adalah :


A. Terapi sinar laser D. Sitostatika
B. Radioterapi E. Cryosurgery
C. Pembedahan

16. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbanyak adalah :
A. Karsinoma sel skuamosa D. Hemangioma
B. Melanoma maligna E. Fibrosarkoma
C. Meningioma

17. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal terbanyak dijumpai di :


A. Rongga hidung D. Sinus frontalis
B. Sinus maksila E. Sinus sfenoidalis
C. Sinus etmoid

18. Kategori T 2 untuk karsinoma sinus maksila adalah :


A. Tumor mengenai isi orbita
B. Tumor meluas sampai ke kulit pipi
C. Tumor dengan erosi atau destruksi pada infrastruktur

2
D. Tumor terbatas pada sinus maksila
E. Tumor meluas sampai ke nasofaring

19. Jika didapati karsinoma sinus maksila dengan metastase tunggal pada
kelenjar
ipsilateral dengan diameter terbesar 3 cm atau kurang, disebut dengan :
A. N 1 D. N 2 c
B. N 2 a E. N 3
C. N 2 b

20. Pada tumor jinak hidung dan sinus paranasal sebaiknya dilakukan
tindakan :
A. Radioterapi D. Operasi radikal
B. Cryosurgery E. Sitostatika
C. Imunoterapi

21. Gejala dini karsinoma laring pada pita suara adalah :


A. Sakit menelan D. Tinnitus
B. Susah menelan E. Sesak nafas
C. Suara serak

22. Salah satu faktor etiologi karsinoma laring adalah :


A. Faktor higiene yang buruk D. Pemakaian suara yang
berlebihan
B. Faktor genetik E. Pemakaian alkohol yang berlebihan
C. Faktor infeksi

23. Pengobatan yang terbaik pada karsinoma laring stadium dini adalah :
A. Radioterapi D. Cryosurgery
B. Operasi E. Kombinasi sitostatika dan operasi
C. Sitostatika

24. Penderita karsinoma laring dalam keadaan sangat sesak, tindakan yang
harus
dilakukan adalah :
A. Radioterapi D. Imunoterapi
B. Trakeostomi E. Operasi
C. Sitostatika

25. Seorang penderita tumor laring supraglotis dimana tumor sudah meluas
ke glotis
dengan fiksasi, termasuk dalam :
A. T 1 D. T 4
B. T 2 E. T is
C. T 3

26. Tumor glotis yang meluas ke daerah supraglotis dengan pergerakan yang
baik dan
tanpa dijumpai pembesaran kelenjar getah bening termasuk dalam :
A. Stadium I D. Stadium IV
B. Stadium II E. Stadium residif
C. Stadium III

27. Tumor ganas tonsil banyak dijumpai pada :


A. Ras Mongoloid D. Pemakan sirih
B. Usia pubertas E. Pekerja di lingkungan kotor
C. Gangguan hormonal

3
28. Pengobatan terbaik pada angiofibroma nasofaring belia adalah :
A. Hormonal D. Sitostatika
B. Radioterapi E. Cryosurgery
C. Operasi

29. Terapi utama tumor ganas telinga tengah adalah :


A. Operasi D. Hormonal
B. Radioterapi E. Kombinasi radioterapi dan
sitostatika
C. Sitostatika

30. Tumor ganas esofagus yang terbanyak adalah :


A. Karsinoma sel skuamosa D. Adenokarsinoma
B. Sarkoma E. Adenosarkoma
C. Limfoma

31. Panjang liang telinga luar ( meatus akustikus eksternus ) adalah :


A. 3 cm D. 4,5 cm
B. 3,5 cm E. 5 cm
C. 4 cm

32. Tulang – tulang pendengaran menghubungkan :


A. Membrana timpani dengan fenestra vestibuli
B. Membrana timpani dengan promontorium
C. Membrana timpani dengan fenestra koklea
D. Membrana timpani dengan kanalis fasialis
E. Membrana timpani dengan round window

33. Sesudah bunyi sampai di membrana timpani akan diteruskan ke :


A. Stapes – inkus – maleus – foramen ovale
B. Inkus – maleus – stapes – fenestra ovale
C. Maleus – inkus – stapes – fenestra vestibuli
D. Stapes – maleus – inkus – fenestra koklea
E. Inkus – stapes – maleus – foramen rotundum

34. Semua pernyataan mengenai perikondritis berikut ini benar, KECUALI :


A. Jika terjadi komplikasi dapat menimbulkan cauliflower ear
B. Mikroorganisme penyebabnya adalah Pseudomonas aeruginosa
C. Daun telinga menjadi pucat
D. Daun telinga terasa panas
E. Perikondritis dapat menjadi abses daun telinga

35. Mikroorganisme penyebab furunkel liang telinga adalah :


A. Stafilokokkus piosianeus D. Pseudomonas
B. Hemofilus influenzae E. Proteus vulgaris
C. Streptokokkus viridans

36. Semua pernyataan mengenai otitis eksterna sirkumskripta dibawah ini


benar, KECUALI :
A. Edema liang telinga dapat sampai ke kelopak mata
B. Bila terasa sakit sewaktu tragus ditekan, berarti furunkel letaknya
dibagian depan
liang telinga
C. Pada foto rontgen dijumpai sel –sel mastoid berselubung
D. Rasa sakit di telinga, terutama pada malam hari

4
E. Bila keluhan tidak hebat, liang telinga jangan dikorek – korek lagi,
karena penyakit dapat sembuh

37. Semua pernyataan mengenai otitis eksterna difusa dibawah ini benar,
KECUALI :
A. Penyebabnya adalah basilus piosianeus
B. Bila dijumpai banyak sekret harus didiagnosa banding dengan otitis
media
C. Terapi dapat dilakukan dengan pengolesan Nitras argenti 10 %
D. Dapat disebabkan komplikasi dari eksim
E. Liang telinga lapang

38. Hal – hal dibawah ini dijumpai pada otoskopi stadium sekresi otitis media
akuta,
KECUALI :
A. Sekret keluar dari kavum timpani
B. Sekret mukoid kemudian serohemoragis
C. Sekret tidak busuk
D. Terlihat perforasi anterior inferior
E. Setelah beberapa lama stadium ini menuju stadium penyembuhan

39. Semua tanda yang dijumpai pada otoskopi otitis media kronika tipe
sekunder dibawah
ini benar, KECUALI :
A. Dapat terjadi otore terus menerus pada sebagian kasus
B. Sekali – sekali manubrium hilang
C. Discharge hemoragis
D. Mukosa kavum timpani pucat
E. Perforasi dapat berbentuk bundar, oval atau bentuk hati

40. Pada otitis media kronika supuratif tipe atiko – antral ( tipe epitimpanal )
didapati
keadaan – keadaan sebagai berikut, KECUALI :
A. Pendengaran berkurang
B. Sakit kepala
C. Proses infeksi / penyakit bukan pada mukosa saja tetapi juga pada
tulang di kavum timpani
D. Perforasi pada pars tensa belakang atas biasanya berukuran besar
E. Keluhan nanah berbau busuk adakalanya bercampur darah

41. Semua pernyataan mengenai gejala dan tanda dari tuli akibat bising
dibawah ini benar,
KECUALI :
A. Telinga terasa penuh
B. Rinne test positif, Scwabach memanjang, Weber lateralisasi ke
telinga yang sakit
C. Rinne test positif, Scwabach memendek, Weber lateralisasi ke
telinga yang sehat
D. Pada audiogram dijumpai takik ( notch ) pada frekuensi 3000 – 6000
Hz
E. Cocktail party deafness

42. Pernyataan - pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses parafaring,


KECUALI :
A. Merupakan komplikasi tonsilitis akut
B. Memberikan gejala trismus

5
C. Biasanya mengenai satu sisi
D. Sering dijumpai pada bayi dan anak kecil
E. Disertai nyeri alih pada telinga

43. Gejala dan tanda tonsilitis kronika adalah sebagai berikut, KECUALI :
A. Demam tinggi
B. Rasa tidak enak di kerongkongan
C. Tonsil membesar dan permukaan tidak rata serta dijumpai eter prop
D. Nafas berbau
E. Plika anterior hiperemis

44. Komplikasi dari tonsilitis difteri adalah :


A. Laringitis difteri D. Albuminuria ( kelainan ginjal )
B. Myocarditis E. Semua benar
C. Kelumpuhan otot

45. Abses parafaring dapat memberikan gejala sebagai berikut, KECUALI :


A. Trismus
B. Pembengkakan disekitar annulus mandibula
C. Demam tinggi
D. Sesak nafas
E. Pembengkakan dinding lateral faring

KASUS : Seorang pria berumur 40 tahun datang ke RS H.Adam Malik dengan


sesak nafas dan stridor. Pada anamnesa dijumpai adanya riwayat
tertelan ikan betik hidup sekitar 3 jam yang lalu sewaktu
memancing. Pemeriksaan orofaring : terlihat ekor ikan berwarna
hitam, bergerak serta bercampur dengan air liur dan darah.
Kesan : Ikan hampir memenuhi rongga orofaring.

46. Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah :


A. Ekstraksi dengan esofagoskop D. Segera dilakukan intubasi
B. Segera dilakukan bronkoskopi E. Segera dirujuk ke Bagian
Bedah
C. Segera trakeostomi

47. Yang merupakan pertimbangan dalam penanggulangannya adalah :


A. Menyumbat jalan nafas D. Dijumpai darah segar
B. Benda asing masih hidup E. Semua benar
C. Lokasi benda asing
48. Suara parau dapat disebabkan antara lain :
A. Laringitis akut / kronis D. Paralise pita suara
B. Trauma laring E. Semua benar
C. Tumor laring

49. Epiglotitis ( supraglotitis ) secara klinis dapat dibedakan dengan


laringotrakeobronkitis
( croup ), KECUALI :
A. Timbul pada usia 3 - 6 tahun D. Perjalanan penyakit cepat

B. Dijumpai adanya disfagia E. Tidak disertai batuk " croupy "


C. Suara serak

50. Untuk penanganan epiglotitis akut dilakukan :


A. Pemberian antibiotik dan terapi cairan D. Semua benar
B. Pemberian kortikosteroid ( anti inflamasi ) E. BSSD
C. Dilakukan intubasi dan trakeostomi

6
51. Gejala dan tanda sumbatan laring adalah sebagai berikut, KECUALI :
A. Suara serak (disfonia) D. Stridor ekspiratoir
B. Sesak nafas E. Cekungan (retraksi) di supra sternal,
sela iga
C. Stridor inspiratoir dan epigastrium sewaktu inspirasi

52. Semua keuntungan bronkoskop rigid ( kaku ) dibawah ini benar,


KECUALI :
A. Dapat dipakai untuk diagnostik dan terapeutik
B. Dapat untuk ekstraksi korpus alienum
C. Dapat untuk biopsi tumor di trakea dan bronkus utama
D. Dapat masuk ke segmen bronkus
E. Dapar digunakan untuk dilatasi pada striktur trakea

53. Semua pernyataan dibawah ini termasuk kontraindikasi bronkoskopi,


KECUALI :
A. Korpus alienum D. Aneurisma aorta
B. Dekompensasi kordis E. Shock
C. Laringotrakeobronkitis

54. Benda asing di esofagus harus segera dikeluarkan apabila :


A. Menimbulkan sesak nafas D. Tampak jelas pada gambar
radiologi
B. Tersedia fasilitas endoskopi E. Terdapat pada anak dibawah
usia 3 tahun
C. Terdapat di introitus esofagus

55.Tempat yang paling sering terjadi perforasi esofagus sewaktu dilakukan


esofagoskopi
adalah :
A. Pada tempat adanya karsinoma D. Pada daerah
esofagitis
B. Pada daerah krikofaringeus E. Pada tempat
adanya
C. Pada daerah esofagus yang menyinggung aorta divertikulum

PILIHAN BERGANDA
Pilih A : bila jawaban 1,2 dan 3 benar
B : bila jawaban 1 dan 3 benar
C : bila jawaban 2 dan 4 benar
D : bila hanya jawaban 4 benar
E : bila semua jawaban benar
56. Sinus paranasal yang terbentuk sejak lahir adalah :
1. Sinus frontal 3. Sinus sfenoid
2. Sinus etmoid 4. Antrum highmore

57. Pada sinusitis maksila keluhan pasien dapat berupa :


1. Nyeri dibawah kelopak mata 3. Nyeri di gigi
2. Nyeri di kantus media 4. Nyeri di pangkal hidung
58. Gejala yang dapat timbul pada perforasi septum adalah :
1. Whistling ( seperti siulan ) 3. Hidung tersumbat
2. Terdapat krusta 4. Sakit kepala

59. Berikut ini merupakan predisposisi dari sinusitis :

7
1. Polip hidung 3. Septum deviasi ( severe )
2. Rinitis alergi 4. Hipertrofi konka media

60. Penanganan pada trauma hidung adalah :


1. Membebaskan jalan nafas 3. Tujuan estetika
2. Mempertahankan fungsi hidung 4. Mencegah perdarahan

61. Pernyataan dibawah ini sesuai untuk rinitis vasomotor :


1. Gejala klinis mirip dengan rinitis alergi
2. Hasil tes kulit biasanya positif
3. Faktor endokrin dan psikis turut berperan
4. Pengobatan hanya secara medikamentosa

62. Imunoterapi pada rinitis alergi terutama diberikan bila :


1. Pengobatan simptomatis dan avoidance tidak berhasil
2. Gejala klinis semakin lama semakin berat
3. Setiap hari memerlukan terapi simptomatis dalam waktu yang lama
4. Mempunyai lebih dari satu alergen

63. Komplikasi dari abses septum adalah :


1. Septum deviasi 3. Septum hematoma
2. Hidung pelana 4. Septum perforasi

64. Pleksus Kiesselbach yang terletak dibagian anterior septum nasi


merupakan
anastomosis dari cabang – cabang :
1. A. Sfenopalatina 3. A. Labialis superior
2. A. Etmoidalis posterior 4. A. Palatina minor

65. Struktur tulang yang membentuk hidung sebelah luar adalah :


1. Os nasalis 3. Prosessus frontalis os maksila
2. Os vomer 4. Krista palatina

66. Otitis media akut purulenta :


1. Penyakit yang sering ditemukan dan biasanya merupakan
komplikasi dari radang
saluran pernafasan bagian atas
2. Biasanya infeksi berasal dari antrum / prosessus mastoideus ke
nasofaring, tuba
Eustakius terus ke kavum nasi
3. Infeksi dapat juga berasal dari liang telinga yang masuk ke kavum
timpani melalui
perforasi membrana timpani yang sudah ada
4. Radang telinga tengah yang disebabkan oleh air yang sering masuk
ke dalam
telinga

67. Attic retraction cholesteatom disebut juga dengan :


1. Secondary acquired cholesteatom 3. Congenital cholesteatom
2. Primary acquired cholesteatom 4. Genuines cholesteatom

68. Pada bentuk perakut otitis media akuta purulenta dijumpai :


1. Telinga sedikit saja terasa sakit 3. Suhu badan normal
2. Anak – anak muntah 4. Somnolen

69. Pada otoskopi otitis media akut stadium permulaan dijumpai :

8
1. Membrana timpani hiperemis 3. Lama kelamaan membrana
timpani bulging
2. Refleks cahaya hilang 4. Liang telinga hiperemis

70. Tanda ( sign ) pada stadium permulaan otitis media akuta purulenta :
1. Pendengaran berkurang 3. Tinitus
2. Otofoni 4. Pada otoskopi tampak membrana
timpani
hiperemis

71. Pada otitis media kronika simpleks :


1. Perforasi letaknya di atik
2. Melalui perforasi tampak mukosa kavum timpani merah
3. Biasanya didapati adanya jaringan granulasi
4. Tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya

72. Terapi otitis media akuta purulenta stadium permulaan :


1. Analgetika – antipiretika 3. Tetes hidung
2. Antibiotika 4. Tetes telinga

73. Meningitis dapat terjadi dari :


1. Otitis media melalui abses ekstradural
2. Setelah labirinitis supuratif
3. Pada anak kecil melalui sutura petroskuamosa yang masih terbuka
4. Dari othematoma

74. Adenoidektomi pada anak perlu dilakukan jika adenoid menyebabkan :


1. Mouth breathing ( Adenoid face ) 3. Sinusitis
2. Otitis Media 4. Bronkitis

75. Abses retrofaring yang dijumpai pada orang dewasa biasanya disebabkan
oleh:
1. Tuberculosis pada vertebra servikalis 3. Benda asing yang melukai
faring
2. Sinusitis 4. Otitis media akut

76. Penatalaksanaan faringitis kronis dengan cara :


1. Kaustik secara kimiawi 3. Menghindari faktor
predisposisi
2. Pemberian antibiotik dosis tinggi segera 4. Tonsilektomi

77. Pada abses peritonsil dijumpai keadaan sebagai berikut :


1. Disebabkan kuman spirilium dan basil fusiformis
2. Permukaan tonsil yang terlibat tidak rata dan hiperemis
3. Uvula hiperemis
4. Berbicara seperti makan kentang panas dan adanya sakit menelan
yang hebat

78. Kelainan darah yang dapat bermanifestasi pada tonsil dan faring :
1. Leukemia akut 3. Infeksi mononukleosis
2. Angina agranulositosis 4. Angina Plaut Vincent

79. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses retrofaring :


1. Sering pada anak > 6 tahun 3. Tonsilitis kronis pada anak
yang lebih besar
2. Sinusitis pada anak < 6 tahun 4. Otitis media pada anak < 6
tahun

9
HUBUNGAN SEBAB – AKIBAT
Pilih A . Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan
hubungan sebab
akibat.
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak
menunjukkan hubungan sebab akibat.
C. Jika pernyataan benar, alasan salah.
D. Jika pernyataan salah, alasan benar.
E. Jika pernyataan maupun alasan keduanya salah.

80. Tampon Belloq adalah cara yang tepat untuk mengatasi epistaksis
anterior.
SEBAB
Sebagian besar dari kasus epistaksis adalah epistaksis anterior.

81. Fungsi filtrasi di hidung dilakukan oleh silia yang terdapat pada selaput
lendir hidung.
SEBAB
Silia melakukan gerakan lambat ke arah nasofaring dan gerakan cepat ke
arah depan.

82. Setiap septum deviasi selalu memerlukan tindakan koreksi.


SEBAB
Septum deviasi dapat menimbulkan sinusitis.

83. Pada orang dewasa lebih banyak dijumpai peradangan sinus maksila tipe
rinogen
dibandingkan dengan tipe dentogen.
SEBAB
Dasar antrum maksila berbatasan dengan gigi premolar I dan molar II.

84. Ozaena biasanya dijumpai pada wanita usia lanjut.


SEBAB
Diduga ozaena terjadi akibat ketidakseimbangan aktifitas saraf simpatis
dan
parasimpatis.

85. Bila pada otoskopi tampak pulsasi cairan, ini menandakan suatu otitis
eksterna difusa.
SEBAB
Pada otitis eksterna difusa, dipermukaan liang telinga terdapat sekret
busuk berwarna
kuning kotor.

86. Bila paralise n. fasialis terjadi pada hari – hari pertama sesudah otitis
media akuta, ini
mungkin disebabkan oleh putusnya saraf fasialis.
SEBAB
Pada otitis media akuta, saraf fasialis akan putus.

87. Pada labirinitis supuratif didapati keluhan telinga sakit sekali.


SEBAB
Sakit telinga merupakan keluhan labirinitis supuratif selain vertigo.

88. Tuli akibat bising adalah tuli saraf yang bersifat reversibel.

10
SEBAB
Ketulian terjadi karena terpapar bising dengan intensitas yang tidak
melebihi 85 dB
dalam jangka waktu yang lama.

89. Pasien dengan laringomalasia ( congenital inspiratoir stridor ) segera


dilakukan trakeostomi
SEBAB
Trakeostomi dapat mengurangi sesak nafas

90. Sumbatan jalan nafas atas dapat menyebabkan retraksi otot-otot


pernafasan
SEBAB
Udara inspirasi masuk secara pasif

91. Pada sumbatan total benda asing di laring dapat menimbulkan keadaan
gawat dan kematian mendadak akibat asfiksia
SEBAB
Sumbatan benda asing tersebut dapat dikeluarkan dengan cara "
Heimlich Maneuver"

92. Terapi abses retrofaring ialah segera dilakukan trakeostomi


SEBAB
Pada abses retrofaring dapat menyebabkan sesak nafas

93. Abses retrofaring sering dijumpai pada anak berusia 3 bulan - 5 tahun
SEBAB
Pada umur tersebut ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfe yang
berasal dari hidung, sinus paranasal, faring dan telinga tengah dan akan
menghilang (atrofi) setelah berumur 6 tahun

94. Neuroma akustik merupakan kelainan saraf akustikus


SEBAB
Penyakit ini dapat menimbulkan tuli campuran

95. Alergi hidung merupakan penyakit yang sulit sembuh secara tuntas.
SEBAB
Alergi hidung merupakan faktor predisposisi terjadinya sinusitis
paranasal.

LENGKAPILAH SOAL – SOAL DIBAWAH INI

KASUS :
Seorang remaja laki – laki berumur 14 tahun datang dengan keluhan
hidung sering
berdarah, hidung tumpat ( + ), pembesaran kelenjar limfe leher ( - ),
tanda – tanda
keganasan ( - ).
96. Apa kemungkinan diagnosa pasien diatas ?
97. Bagaimana penatalaksanaannya ?

KASUS :

11
Seorang laki – laki umur 45 tahun, ras Mongoloid, datang dengan
keluhan timbul benjolan dileher kanan ± 1 tahun, hidung kadang –
kadang berdarah, telinga terasa penuh, dan penglihatan ganda.
98. Apa kemungkinan diagnosa pasien diatas ?
99. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa ?
100. Bagaimana penatalaksanaannya ?

Selamat Bekerja

KUNCI JAWABAN UJIAN KTT 172 TANGGAL : 23 MEI


2007

1. A 26. B 51. D 76. B


2. E 27. D 52. D 77. E
3. C 28. C 53. A 78. B
4. E 29. A 54. A 79. C
5. A 30. A 55. B 80. D
6. A 31. B 56. C 81. C
7. B 32. A 57. B 82. D
8. D 33. C 58. A 83. B
9. B 34. C 59. E 84. E
10. D 35. A 60. E 85. D
11. D 36. C 61. B 86. E
12. D 37. E 62. A 87. E
13. C 38. B 63. C 88. E

12
14. E 39. C 64. B 89. D
15. B 40. B 65. B 90. C
16. A 41. B 66. B 91. B
17. B 42. D 67. C 92. D
18. C 43. A 68. C 93. A
19. A 44. E 69. E 94. C
20. D 45. D 70. D 95. B
21. C 46. C 71. D
22. E 47. E 72. A
23. A 48. E 73. A
24. B 49. C 74. E
25. C 50. D 75. B

96. Angiofibroma nasofaring juvenilis


97. Operasi
98. Karsinoma nasofaring
99. Biopsi nasofaring
100. Radioterapi + sitostatika

13
SOAL SEMESTER FARINGOLARINGOLOGI

1. Gejala dan tanda sumbatan laring adalah sbb, kecuali


a.Suara serak (disfonia)
b.Sesak nafas
c.Stridor inspiratoar
d.Stridor ekspiratoar dan inspiratoar
e.Cekungan (retraksi) dari suprasternal, sela iga, epigastrium sewaktu inspirasi

Jawab : D

2. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan Faringitis tuberkulosa, kecuali:


a. Infeksi primer biasanya pada tonsil dan faring
b. Cara penjalaran bronkogen
c. Nyeri tenggorokan yang hebat
d. Otalgia
e. Dijumpai lesi seperti gigitan tikus pada faring atau tonsil

Jawab : A

3. Epiglotitis (supraglotitis)secara klinis dapat dibedakan dengan laringotrakeobronkitis


(croup), kecuali:
a. Timbul pada usia 3-6 thn
b. Dijumpai disfagia
c.Suara serak
d. Perjalanan penyakit cepat
e.Tidak disertai batuk croupy

Jawab : E

4. Semua yang dibawah ini menyebabkan suara serak, kecuali:


a. Polip laring
b. Vocal nodule
c. Vocal abuse
d. Angiofibroma
e. Tumor laring

Jawab : D

5. Kontra indikasi bronkoskopi adalah, kecuali :


a. Dekompensasi kordis
b. Aneurisma aorta
c. Shock
d. Laringotrakeobronkitis akuta
e. Penderita DM dan Hipertensi

Jawab : E
6. Gejala dan tanda tonsillitis akuta, kecuali:
a. Rasa panas di tenggorokan
b. Sakit menelan
c. Plika anterior hiperemis
d. Demam
e. Mialgia

Jawab : A

Soal Tipe II :
PETUNJUK : A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D D. Jika hanya 4 benar
E E. Jika semua benar

7. Pernyataan dibawah sesuai dengan angina plaut vincent (Stomatitis Ulsero-


membranosa) :
1. Defisiensi Vitamin C
2. Higiene mulut kurang baik
3. Gusi mudah berdarah
4. Kuman penyebab Streptococcus β Haemolyticus

Jawab : A

8. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan nasofaring, kecuali:


a. Batas atas dasar tengkorak
b. Terdapat fossa rossenmuller
c. Terdapat tuba eustachius
d. Terdapat torus tubarius
e. Batas bawah kavum nasi (koana)

Jawab : E

8. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses parafaring:


1. Infeksi dalam ruang potensial faring (spatium faringo-maksila)
2. Trismus
3. Dapat menyebabkan tromboflebitis sepanjang vena jugularis
4. Perdarahan masif dari arteri karotis interna

Jawab : E

9. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan trakeostomi :


1. Pada keadaan koma
2. Mengatasi obstruksi saluran nafas atas
3. Pengangkatan benda asing trakea
4. Laringomalasia

Jawab : A

10. Tonsilektomi dilakukan pada kelainan tonsil:


1. Tonsil hipertrofi ( obstruksi mekanik pada tonsil )
2. Tonsilitis difteri
3. Abses Quincy
4. Tonsilitis akut

Jawab : B

11. Gejala dan tanda tonsilitis kronika adalah sebagai berikut:


1. Rasa tidak enak di kerongkongan
2. Tonsil membesar dan permukaan tidak rata serta dijumpai eter prop
3. Nafas berbau
4. Sakit menelan

Jawab : A

12. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan penanggulangan trauma laring :


1. Segera dilakukan trakeostomi pada luka terbuka dengan kanul yang memakai
balon
2. Intubasi dapat segera dilakukan pada luka terbuka
3. Tindakan eksplorasi setelah trakeostomi
4. Terapi sinar pada luka tertutup

Jawab : B

13. Korpus alienum lebih condong masuk ke bronkus kanan daripada kiri, karena :

1. Karina letaknya lebih ke kiri


2. Diameter bronkus kanan lebih besar dari kiri
3. Sudut deviasi bronkus kanan lebih kecil dari kiri
4. Udara masuk bronkus kanan lebih banyak

Jawab : E

Soal Tipe III :


PETUNJUK : A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan mempunyai hubungan sebab
akibat
B.Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi tidak mempunyai hubungan
sebab akibat
C. Jika pernyataan benar, alasan salah
D. Jika pernyataan salah, alasan benar
E. Jika pernyataan dan alasan salah

14. Krikotirotomi adalah tindakan penyelamatan yang sulit pada penderita gawat nafas
Sebab
Krikotirotomi adalah tindakan membelah membran krikotiroid

Jawab :D

15. Laringitis akut pada anak secara klinis dapat menyebabkan sesak nafas
Sebab
Areolar tissue pada anak lebih longgar sehingga bila terjadi infeksi akan timbul
edema yang hebat yang menyebabkan obstruksi jalan nafas

Jawab : A

16. Sumbatan jalan nafas dapat menyebabkan retraksi otot-otot pernafasan


Sebab
Udara inspirasi masuk secara pasif

Jawab : C

17. Pada sumbatan total benda asing di laring dapat menimbulkan keadaan gawat dan
kematian mendadak akibat asfiksia
Sebab
Sumbatan benda asing tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara Heimlich
manoever

Jawab : C

18. Untuk mengatasi sumbatan laring stad 2 dan 3 diperlukan intubasi dan trakeostomi
Sebab
Pada stadium 1 dilakukan krikotirotomi

Jawab : C

19. Laringitis difteri dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas


Sebab
Eksotoksin dari bakteri Corynebacterium difteri dapat menyebabkan miokarditis

Jawab : B

20. Kerja otot konstriktor faring adalah untuk melebarkan faring dan menarik laring
Sebab
Otot-otot ini disyarafi oleh n. vagus
Jawab : D

21. Faring adalah suatu kantung fibromuskuler


Sebab
Bentuknya seperti corong yang besar dibagian bawah dan sempit dibagian atas

Jawab : C

22. M. Levator velli palatini kerjanya menyempitkan isthmus faring dan melebarkan
ostium tuba eustachius
Sebab
Otot ini dipersarafi oleh N.IX (glossofaringeus)

Jawab : C

23. Pada quinsy dijumpai gejala trismus


Sebab
Iritasi m. pterigoid interna

Jawab : A

24. Abses retrofaring sering dijumpai pada usia 3 bulan-5 tahun


Sebab
Ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfe dari hidung, sinus paranasal, nasofaring,
dan telinga tengah. Dan pada umur 6 tahun mengalami atropi

Jawab : A

25. Abses parafaring dapat menyebabkan dinding pembuluh darah


Sebab
Bila pembuluh darah karotis mengakibatkan ruptur dan terjadi perdarahan yang sulit
diatasi

Jawab : A
Ujian Tengah Semester
Sub Bagian Faringo-laringologi
Bagian Ilmu Penyakit THT
Fakultas Kedokteran USU

Soal Tipe I :
PETUNJUK : Pilihlah jawaban yang paling benar.

1. Pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan Ring of Waldeyer:


a. Fossa Rosenmuller
b. Tuba Eustachius
c. Solitary Lymphoid Node
d. Uvula
e. Faucial Bands
Jaw :C

2. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan indikasi adenoidektomi, kecuali:


a. Obstruksi jalan nafas atas dengan gangguan tidur (sleep apnea
syndrome)
b. Cor pulmonale
c. Otitis media serosa pada anak
d. Otitis media supuratif rekuren pada anak
e. Abses Quincy

3. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan Faringitis tuberkulosa, kecuali:


a. Infeksi primer biasanya pada tonsil dan faring
b. Cara penjalaran bronkogen
c. Nyeri tenggorokan yang hebat
d. Otalgia
e. Dijumpai lesi seperti gigitan tikus pada faring atau tonsil

4. Plika vokalis dan plika ventrikularis membagi rongga laring menjadi :


a. epifaring, mesofaring, hipofaring
b. laringofaring, laring, sublaring
c. laringofaring, glotik, subglotik
d. suprahyoid, hyoid, subhyoid
e. Supraglotik, glotik, subglotik

5. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan epiglotitis, kecuali:


a. Sesak nafas dengan stridor inspiratoir
b. Anak cenderung duduk dengan mulut terbuka dan tubuh menjorok ke
depan
c. Stridor ekspiratoir
d. Batuk croupy
e. Disfagia

1
6. Pernyataan berikut sesuai dengan laringotrakeobronkitis (Croup syndrome),
kecuali:
a. Sesak nafas
b. Anak lebih suka pada posisi tidur
c. Serak
d. Batuk croupy
e. Penyebabnya Haemofilus Influenza

7. Gejala dan tanda sumbatan laring adalah sebagai berikut, kecuali :


a. Suara serak (disfonia)
b. Sesak nafas
c. Stridor inspiratoir
d. Stridor ekspiratoir
e. Cekungan (retraksi) di supra stemal, sela iga dan epigastrium sewaktu
inspirasi

8. Yang dimaksud dengan abses leher dalam, kecuali :


a. Abses peritonsil d. Ludwig's Angina ( Angina Ludovici =
b. Abses parafaring Sub mandibular abscess )
c. Abses retrofaring e. Abses retro aurikular

9. Suara parau dapat disebabkan antara lain, kecuali :


a. Laringitis TBC d. Paralise pita suara
b. Trauma laring e. Papiloma Laring
c. Stenosis Trakea

10. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan Epiglotitis ( Supraglotitis ), kecuali:


a. Timbul pada usia 3 - 6 tahun
b. Dijumpai adanya disfagia
c. Suara serak
d. Perjalanan penyakit cepat
e. Tidak disertai batuk " croupy "

Soal Tipe II :
PETUNJUK : A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D D. Jika hanya 4 benar
E E. Jika semua benar

11. Pernyataan dibawah sesuai dengan angina plaut vincent (Stomatitis Ulsero-
membranosa) :
1. Defisiensi Vitamin C
2. Higiene mulut kurang baik
3. Gusi mudah berdarah
4. Kuman penyebab Streptococcus β Haemolyticus

2
12. Kelainan darah yang dapat bermanifestasi ke tonsil adalah:
1. Leukemia akut
2. Tuberkulosa
3. Infeksi mononukleosis
4. Lues

13. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses parafaring:


1. Infeksi dalam ruang potensial faring (spatium faringo-maksila)
2. Trismus
3. Dapat menyebabkan tromboflebitis sepanjang vena jugularis
4. Perdarahan masif dari arteri karotis interna

14. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan trakeostomi :


1. Pada keadaan koma
2. Mengatasi obstruksi saluran nafas atas
3. Pengangkatan benda asing trakea
4. Laringomalasia

15.Tonsilektomi dilakukan pada kelainan tonsil:


1. Tonsil hipertrofi ( obstruksi mekanik pada tonsil )
2. Tonsilitis difteri
3. Abses Quincy
4. Tonsilitis akut

16. Gejala dan tanda tonsilitis kronika adalah sebagai berikut:


1. Rasa tidak enak di kerongkongan
2. Tonsil membesar dan permukaan tidak rata serta dijumpai eter prop
3. Nafas berbau
4. Sakit menelan

17.Pernyataan dibawah ini sesuai dengan penanggulangan trauma laring :


1. Segera dilakukan trakeostomi pada luka terbuka dengan kanul yang
memakai balon
2. Intubasi dapat segera dilakukan pada luka terbuka
3. Tindakan eksplorasi setelah trakeostomi
4. Terapi sinar pada luka tertutup

18. Abses retrofaring sering dijumpai pada anak usia dibawah 6 tahun, kecuali pada
orang dewasa, biasanya disebabkan oleh:
1. Tuberculosis pada vertebra servikalis
2. Trauma karena intubasi
3. Benda asing yang melukai faring
4. Otitis media akut

19. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan Angina Plaut-Vincent:


1. Stomatitis ulsero-membranosa
2. Dijumpai membran semu yang lengket dan mudah berdarah
3. Dijumpai kuman Spirilium dan basil Fusiformis
4. Merupakan manifestasi penyakit kelainan darah pada Faring

3
20. Pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan abses parafaring:
1. Memberikan gejala trismus
2. Komplikasi dari tonsilektomi
3. Disertai nyeri alih pada telinga
4. Dapat mengakibatkan abses mediastinum

Soal Tipe III :


PETUNJUK : A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan mempunyai hubungan sebab
akibat
B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi tidak mempunyai hubungan
sebab akibat
C. Jika pernyataan benar, alasan salah
D. Jika pernyataan salah, alasan benar
E. Jika pernyataan dan alasan salah

21. M. Constrictor faringeus berfungsi memanjangkan faring ke bawah.


sebab
M. Stylofaringeus dan Palatofaringeus berfungsi mempersempit dan
melebarkan dinding faring.

22. Otalgia dapat terjadi pada tonsilitis akut


sebab
Adanya gejala referred pain melalui N. X

23. Tonsilitis difteri dapat dibedakan dengan tonsilitis lakunaris


sebab
Beslag/detritus (pseudomembran) pada tonsilitis lakunaris mudah dilepaskan.

24. Tonsilitis septik secara endemik banyak dijumpai di Indonesia


sebab
Etiologinya adalah stafilokokus

25. Kerangka yang membentuk laring adalah os hyoid


sebab
Tulang rawan terbesar dan berpasangan adalah kartilago krikoid

26. Sumbatan jalan nafas atas dapat menyebabkan retraksi otot-otot pernafasan
sebab
Udara inspirasi masuk secara pasif

27. Abses retrofaring sering dijumpai pada anak berusia 3 bulan - 5 tahun
sebab
Pada umur tersebut ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfe yang
berasal dari hidung, sinus paranasal, faring dan telinga tengah dan akan
menghilang (atrofi) setelah berumur 6 tahun

4
28. Kelumpuhan pita suara kiri lebih sering dijumpai bila dibandingkan dengan yang
kanan
sebab
Nervus recurrent kanan lebih panjang dari yang kiri sehingga sering terjadi
trauma

29. Pasien dengan laringomalasia ( congenital inspiratoir stridor ) segera dilakukan


trakeostomi
sebab
Trakeostomi dapat mengurangi sesak nafas

30. Pada sumbatan total benda asing di iaring dapat menimbulkan keadaan gawat
dan kematian mendadak akibat asfiksia
sebab
Sumbatan benda asing tersebut dapat dikeluarkan dengan cara "Heimlich
Maneuver"

Soal Tipe IV:


PETUNJUK : Cocokkan pernyataan di sebelah kiri dengan pernyataan di sebelah kanan

31. Laringomalasia A. Trismus


32. Quincy B. Palpatory thud & Audible slap
33. Benda asing pada trakea C. Trakeostomi
34. Stenosis Laring D. Kerangka laring yang lemah
35. Vokal Nodule E. Sering pada penyanyi / guru

36. Epiglotitis A. Flegmon bag. superior suprahyoid

37. Trauma laring dengan luka terbuka B. Trakeostomi


38. Ludwig Angina C. Haemofilus influenza
39. Paralisa pita suara D. Kaustik dengan AgNO3
40. Faringitis E. Serak

Soal Tipe V:
PETUNJUK : Bacalah kasus dibawah ini terlebih dahulu, kemudian jawablah pertanyaan
dibawahnya kedalam lembar jawaban isian.

KASUS I:

Seorang anak laki-laki, 2 tahun, datang berobat bersama ibunya ke poliklinik THT
dengan keluhan panas, tidak mau makan, disertai dengan suara sengau dan anak
selalu cengeng. Pada pemeriksaan THT dijumpai dinding belakang faring bengkak
(bulging) dan dijumpai fluktuasi.

SOAL KASUS I:

41. Diagnosa yang paling cocok dengan gejala dan tanda anak tersebut adalah
……………………

5
42. Untuk menegakkan diagnosa penyakit tersebut dilakukan pemeriksaan ...
……………

43. Pengobatan yang paling utama adalah ……………….. dengan posisi


………………

44. Komplikasi yang ditakuti adalah …………………………………..

45. Bila penjalaran penyakit sampai ke laringofaring dapat menyebabkan gejala


……………….

KASUS II:

Seorang anak perempuan, 4,5 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik THT RS. HAM
dengan keluhan sesak nafas yang disertai stridor inspiratoir, sakit menelan, badan
kadang-kadang meriang (subfebril) sejak beberapa hari yang lalu dan anak mulai
gelisah. Pada pemeriksaan THT dijumpai beslag/detritus pada tonsil dan faring, lengket
dan mudah berdarah, kelenjar getah bening leher membesar (bull neck).

SOAL KASUS II:

46. Diagnosa yang paling mungkin ditegakkan ……………………

47. Penanganan pasien tersebut disamping medikasi adalah dilakukan tindakan


……………

48. Kematian pasien diatas dapat terjadi selain akibat obstruksi jalan nafas adalah
akibat ………………… yang menyebabkan ………………….

KASUS III

Seorang wanita penyanyi cantik, 20 tahun menderita sakit menelan, karena


kesibukannya ia hanya makan obat flu (Decolgen). Tiga hari kemudian wanita tersebut
merasa sakit menelan yang luar biasa. Setelah mulutnya sakit ketika dibuka baru ia
datang ke poliklinik THT. Pada pemeriksaan THT tampak uvula membengkak (udem)
dan terdorong ke lateral.

SOAL KASUS III:

49. Diagnosa penyakit wanita tersebut yang paling tepat adalah ………………

50. Agar lebih mudah membuka mulut pasien diberi anestesi lokal pantocaine 2%
pada daerah ……………..

SELAMAT MENGERJAKAN

6
7
SOAL MID SEMESTER FARINGOLARINGOLOGI

TIPE I

1. Gejala dan tanda sumbatan laring adalah sbb, kecuali


a.Suara serak (disfonia)
b.Sesak nafas
c.Stridor inspiratoar
d.Stridor ekspiratoar dan inspiratoar
e.Cekungan (retraksi) dari suprasternal, sela iga, epigastrium sewaktu inspirasi

Jawab : D

2. Pernyataan di bawah ini sesuai untuk trakeostomi, kecuali:


a. Biasanya dilakukan pada cincin trakea III-IV
b. Dapat dilakukan diatas cincin trakea III
c. Dapat dilakukan pada membrane cricothyroid
d. Dapat menimbulkan komplikasi emfisema subkutis
e. Semua benar

Jawab : E

3. Epiglotitis (supraglotitis)secara klinis dapat dibedakan dengan laringotrakeobronkitis


(croup), kecuali:
a. Timbul pada usia 3-6 thn
b. Dijumpai disfagia
c.Suara serak
d. Perjalanan penyakit cepat
e.Tidak disertai batuk croupy

Jawab : E

4. Semua yang dibawah ini menyebabkan suara serak, kecuali:


a. Polip laring
b. Vocal nodule
c. Vocal abuse
d. Angiofibroma
e. Tumor laring

Jawab : D

5. Mouse bite dijumpai pada:


a. Laringitis luetika
b. Laringitis difteri
c. Laringitis tuberkulosa
d. Laringitis akut
e. Laringitis membranosa

Jawab : C

6. Gejala dan tanda tonsillitis akuta, kecuali:


a. Rasa panas di tenggorokan
b. Sakit menelan
c. Plika anterior hiperemis
d. Demam
e. Mialgia

Jawab : A

7. Tanda dan gejala khas dari tonsillitis kronis:


a. Eter prop
b. Tonsil membesar
c. Pernafasan bau
d. Sakit menelan
e. Batuk

Jawab : D

8. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan nasofaring, kecuali:


a. Batas atas dasar tengkorak
b. Terdapat fossa rossenmuller
c. Terdapat tuba eustachius
d. Terdapat torus tubarius
e. Batas bawah kavum nasi (koana)

Jawab : E

9. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses peritonsil, kecuali:


a. Terjadi sebagai komplikasi tonsillitis akut atau kelenjar mucus weber di
kutub atas tonsil
b. Kuman penyebab spirochaeta
c. Tonsil terdorong ke tengah depan dan bawah
d. Uvula bengkak dan terdorong ke sisi kontralateral
e. Bicara seperti makan kentang panas

Jawab : B

10. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan abses retrofaring, kecuali


a. Sering terdapat pada anak <5 thn
b. Sering akibat infeksi saluran nafas atas
c. Anak biasanya cengeng, demam, dan dijumpai trismus
d. Foto Ro tampak pelebaran ruang retrofaring
e. Sesak nafas akibat sumbatan jalan nafas atas

Jawab : C

11. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan abses parafaring, kecuali:


a. Akibat tusukan jarum yang terkontaminasi saat tonsilektomi
b. Akibat proses supurasi kelenjar limfe leher dalam, seperti infeksi gigi,
tonsil, dll
c. Penyebaran infeksi peritonsiler
d. Penyebaran infeksi dari retrofaring dan submandibuler
e. Penyebaran infeksi abses paru

Jawab : E

12. Suara serak dapat disebabkan keadaan di bawah ini, kecuali:


a. Radang (laryngitis)
b. Neoplasma glotik
c. Trauma laring dan sikatrik akibat infeksi
d. Paralise pita suara
e. Epiglotitis

Jawab : E

13. Pernyataab dibawah ini sesuai dengan pernyataan abses submandibula, kecuali:
a. Infeksi berasal dari gigi dan dasar mulut
b. Nyeri pada leher
c. Pembengkakan dibawah mandibula dan bawah lidah
d. Menyebabkan sesak nafas
e. Menyebabkan suara serak

Jawab : E

TIPE II

1. Pernyataan yang benar dari tonsillitis difteri:


1. Miokarditis
2. Bull neck
3. Pseudomembran yang mudah berdarah
4. Demam tinggi

Jawab : A

2. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan trakeostomi:


1. Pada keadaan koma
2. Sesak nafas o/k pneumonia
3. Pengangkatan benda asing trakea
4. Laringomalasia

Jawab :B

3. Pernyataan yang sesuai dengan angina plaut Vincent


1. Demam subfebris
2. Stomatitis ulseromembranosa
3. Etiologi virus
4. Membran putih keabuan di tonsil

Jawab : C

4. Indikasi tonsilektomi :
1. Abses peritonsiler yang berulang
2. Sleep apnu
3. Tonsil sebagai infeksi
4. Batuk kronis

Jawab : A

5. Pernyataan dibawah ini sesuai dengan faring


1. Sepanjang faring banyak jaringan limfoid termasuk sistem
retikuloendotelial
2. Faring terbagi atas nasofaring, orofaring, dan laringofaring
3. Batas atas dasar tengkorak
4. Batas bawah os hyoid

Jawab : A

6. Yang termasuk cincin waldeyer:


1. Adenoid
2. Tonsila palatine
3. Tonsil lingual
4. Pangkal lidah

Jawab : A

7. Yang dimaksud abses leher dalam :


1. Abses peritonsil
2. Abses retrofaring
3. Abses parafaring
4. Abses submandibula

Jawab : E
8. Komplikasi abses retrofaring:
1. Penjalaran infeksi ke ruang parafaring
2. Mediastinitis
3. Obstruksi jalan nafas sampai asfiksia
4. Aspirasi pneumoni dan abses paru

Jawab : E

9. Gejala dan tanda abses parafaring adalah:


1. Trismus
2. Pembengkakan dan indurasi sekitar angulus mandibula
3. Pembengkakan dinding lateral faring
4. Sesak nafas

Jawab: A

10. Plika vokalis dan plika ventrikularis membagi rongga laring menjadi beberapa bagian
1. Vestibulum laring (supraglotik)
2. Glotik
3. Subglotik
4. Aditus laring
5.
Jawab : A

TIPE III
1. Krikotirotomi adalah tindakan penyelamatan yang sulit pada penderita gawat
nafas
Sebab
Krikotirotomi adalah tindakan membelah membran krikotiroid

Jawab :D

2. Laringitis akut pada anak secara klinis dapat menyebabkan sesak nafas
Sebab
Areolar tissue pada anak lebih longgar sehingga bila terjadi infeksi akan timbul
edema yang hebat yang menyebabkan obstruksi jalan nafas

Jawab : A

3. Sumbatan jalan nafas dapat menyebabkan retraksi otot-otot pernafasan


Sebab
Udara inspirasi masuk secara pasif

Jawab : C
4. Pada sumbatan total benda asing di laring dapat menimbulkan keadaan gawat dan
kematian mendadak akibat asfiksia
Sebab
Sumbatan benda asing tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara Heimlich
manoever

Jawab : C

5. Untuk mengatasi sumbatan laring stad 2 dan 3 diperlukan intubasi dan trakeostomi
Sebab
Pada stadium 1 dilakukan krikotirotomi

Jawab : C

8. Laringitis difteri dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas


Sebab
Eksotoksin dari bakteri Corynebacterium difteri dapat menyebabkan miokarditis

Jawab : B

9. Kerja otot konstriktor faring adalah untuk melebarkan faring dan menarik laring
Sebab
Otot-otot ini disyarafi oleh n. vagus

Jawab : D

10. Faring adalah suatu kantung fibromuskuler


Sebab
Bentuknya seperti corong yang besar dibagian bawah dan sempit dibagian atas

Jawab : C

11. M. Levator velli palatini kerjanya menyempitkan isthmus faring dan melebarkan
ostium tuba eustachius
Sebab
Otot ini dipersarafi oleh N.IX (glossofaringeus)

Jawab : C

12. Pada quinsy dijumpai gejala trismus


Sebab
Iritasi m. pterigoid interna

Jawab : A
13. Abses retrofaring sering dijumpai pada usia 3 bulan-5 tahun
Sebab
Ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfe dari hidung, sinus paranasal, nasofaring,
dan telinga tengah. Dan pada umur 6 tahun mengalami atropi

Jawab : A

14. Abses parafaring dapat menyebabkan dinding pembuluh darah


Sebab
Bila pembuluh darah karotis mengakibatkan ruptur dan terjadi perdarahan yang sulit
diatasi

Jawab : A

15. Angina ludovici adalah infeksi ruang submandibula berupa selulitis


Sebab
Bila terbentuk nanah disebut abses submandibula

Jawab : A

16. Setiap keadaan yang menimbulkan gangguan, getaran, dan ketegangan, serta
gangguan pendekatan kedua pita suara dapat menimbulkan suara serak/parau
Sebab
Laring merupakan bagian terbawah saluran nafas

Jawab : C

17. Kelumpuhan pita suara kanan lebih sering dari kiri


Sebab
N.recurrent kiri lebih panjang dari yang kanan sehingga lebih sering terjadi trauma

Jawab : D

TIPE IV
Seorang wanita, 25 tahun menderita demam dan sakit menelan, karena kesibukannya ia
hanya makan decolgen. Namun 3 hari kemudian setelah sulit membuka mulut baru
datang berobat ke dokter THT. Pada pemeriksaan mulut berbau, bila menoleh ke kiri
atau ke kanan badannya ikut bergerak, bicara seperti makan kentang panas

1. Maka diagnosa pasien tersebut……….

Jawab : Abses peritonsil

2. Untuk membuka mulut diberi injeksi atau anestesi local xilokain/novocaine 1%


pada daerah ganglion……………
Jawab : sfenopalatina

3. Ganglion tersebut terletak di bagian belakang atas lateral dari………………

Jawab : konka media

4. Pada pasien tersebut dilakukan……….sebagai gold standard diagnostic

Jawab : Aspirasi

5. Penanggulangan abses retrofaring disamping antibiotika adalah aspirasi dan insisi


dengan posisi………….

Jawab : Tredelenberg

TIPE V
1. Epiglotitis A. Tredelenberg
2. Trauma laring B. Laringotrakeostenosis
3. Prolonged intubasi C. Stridor inspiratoar
4. Abses retrofaring D. Eksplorasi laring
5. Laringomalasia E. Haemaphillus influenzae

Jawab
1. E
2. D
3. B
4. A
5. C

Anda mungkin juga menyukai