Anda di halaman 1dari 22

am

u b
1 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
P U T U S A N
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Nomor : 11/Pdt.G/2010/PN.TPI

a
R

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata
pada peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan

do
1
gu
perwakilan kelompok (Class Action) antara :
M. ZAKRI SAIDI

In
2 YUSTINA
A
3 MUHAMAD DIAH
4 P. PURBA
ah

lik
5 UNTUNG
6 NGADIKIN
am

ub
7 H. MR. BIRONG
8 M. MARJUKI
ep
Yang dalam hal ini kesemuanya diwakili oleh Kuasa Hukum nya bernama : 1. H. EDWARD
k

ARFA, SH., 2. H. ABDULLAH SIREGAR, SH., 3. IWAN KESUMA PUTRA, SH., 4. EKO
ah

MURTI SAPUTRA, SH. Advokat Pengacara pada Kantor Hukum EDWARD ARFA & REKAN
R

si
yang beralamat di Jalan Raja Ali Haji No. 3.E A Tanjung Pinang yang bertindak untuk dan atas

ne
nama Perwakilan kelompok Warga Masyarakat Penduduk Kampung Jeruk, Kampung Raya Luar,
ng

Kampung Raya Dalam, Kampung Raya Lebar, Kampung Tengah, Kampung Kemboja, Kampung
Rampai dan Kampung Cenderawasih, berdasarkan surat kuasa khusus, tanggal 01 Februari 2010

do
gu

yang No. 02/SK/KH-EA/II/2010, telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung


Pinang dibawah Register No. 22/SK/II/2010, tanggal 08 Februari 2010, yang selanjutnya disebut
In
A

sebagai : PENGGUGAT ;
ah

lik

M E L A W A N
m

ub

1 Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Cq. Kepala Staf Angkatan Laut
Republik Indonesia, Cq. Komandan Lantamal IV Tanjung Pinang, Cq. Komandan Angkatan
ka

Laut IV Fasharkan Mentigi di Tanjung Uban Bintan Utara, yang selanjutnya disebut
ep

sebagai : TERGUGAT I ;
ah

2 Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia di Jakarta, Cq. Kepala Kantor
R

Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Kepulauan Riau di Tanjung Pinang, Cq.
es
M

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bintan di Tanjung Pinang (Dahulu Kabupaten


ng

Kepulauan Riau) di Tanjung Pinang, yang selanjutnya disebut sebagai : TERGUGAT II ;


on

Pengadilan Negeri tersebut ;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
2 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Setelah membaca surat-surat perkara ;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Setelah mendengar keterangan kedua belah pihak yang berperkara dipersidangan ;

a
R

si
TENTANG DUDUKNYA PERKARA

ne
ng
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang diajukan melalui mekanisme
gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action) tertanggal 12 Februari 2010 yang telah didaftarkan di

do
gu
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dibawah Register perkara Nomor : 11/Pdt. G/2010/
PN.TPI, tanggal 12 Februari 2010, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

In
A
I ALASAN PENGAJUAN GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK

1 Bahwa Wakil Kelompok dan Anggota Kelompok yang diwakili dalam perkara
ah

lik
aquo adalah “sekelompok warga masyarakat yang tinggal di lokasi Pemukiman
Penduduk seluas + 65 hektar yaitu : Kampung Jeruk, Kampung Raya Luar,
am

ub
Kampung Raya Dalam, Kampung Tengah, Kampung Paya Lebar, Kampung
Kemboja Luar, Kampung Rampai dan Kampung Cenderawasih, Kelurahan
ep
Tanjung Uban Kota, Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan”.
k

2 Bahwa Anggota Kelompok Warga Masyarakat yang tinggal di kawasan Tanah


ah

Pemukiman Penduduk seluas + 65 hektar di Kawasan Pemukiman Penduduk di 8


R

si
(delapan) PerKampungan Kelurahan Tanjung Uban Kota tersebut adalah begitu

ne
banyak yaitu sejumlah : 647 Kepala Keluarga, dengan perincian sebagai berikut :
ng

• Anggota Sub Perwakilan Kelompok Kampung Jeruk


sebanyak : 157 Kepala Keluarga

do
gu

• Anggota Sub Perwakilan Kelompok Kampung Raya Luar


sebanyak : 133 Kepala Keluarga
In
A

• Anggota Sub Perwakilan Kelompok Kampung Raya


Dalam sebanyak : 107 Kepala Keluarga
ah

lik

• Anggota Sub Perwakilan Kelompok Kampung Tengah


sebanyak : 54 Kepala Keluarga
m

ub

• Anggota Sub Perwakilan Kelompok Kampung Paya Lebar


sebanyak : 73 Kepala Keluarga
ka


ep

Anggota Sub Perwakilan Kelompok Kampung Kemboja


Luar sebanyak : 37 Kepala Keluarga.
ah

• Anggota Sub Perwakilan Kelompok Kampung Rampai


R

es

sebanyak : 26 Kepala Keluarga


M

• Anggota Sub Perwakilan Kelompok Kampung


ng

on

Cenderawasih sebanyak : 131 Kepala Keluarga


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
3 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
3 Mengingat banyaknya Anggota Kelompok dalam perkara aquo maka tidaklah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
efektif dan efisien apabila gugatan dilakukan secara sendiri-sendiri atau secara

a
bersama-sama dalam suatu gugatan.

si
4 Bahwa di antara anggota Perwakilan Kelompok dan sub-sub Kelompok
Penduduk / Warga Masyarakat yang bermukim tinggal di 8 (delapan)

ne
ng
perKampungan Kelurahan Tanjung Uban Kota Kecamatan Bintan Utara dalam
gugatan Perbuatan Melawan Hukum ini “mempunyai kesamaan fakta atau

do
gu peristiwa dan kesamaan dasar hukum yang digunakan yang bersifat substansial
serta terdapat kesamaan jenis tuntutan di antara wakil kelompok dengan anggota

In
A
kelompoknya”.
5 Agar terwujud pelaksanaan proses peradilan secara cepat, sederhana dan biaya
ah

lik
murah sebagaimana ketentuan pasal 4 (2) Undang-Undang Pokok Kekuasaan
Kehakiman No: 14 Tahun 1970.
am

ub
Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana yang dikemukakan di atas dan sebagaimana
yang telah di atur dalam “Peraturan Mahkamah Agung RI” No: 1 Tahun 2002 tentang Praktek
ep
Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action) di Indonesia maka Penggugat memohon pertama-
k

tama kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang memeriksa perkara aquo agar
ah

terlebih dahulu “dalam proses sertifikasi” atau dalam proses awal pengakuan Class Action
R

si
menyatakan / menetapkan bahwa :

ne
“Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige daad) melalui mekanisme gugatan
ng

Perwakilan Kelompok (Class Action) dari Penggugat adalah sah dan memenuhi syarat sebagaimana
di atur dalam Peraturan Mahkamah Agung RI No: 1 Tahun 2002, dan oleh karenanya haruslah

do
gu

dikabulkan”
In
II DALIL-DALIL (POSITA) GUGATAN
A

1 Bahwa Penggugat adalah warga penduduk 8 (delapan) Perkampungan di


ah

lik

Kelurahan Tanjung Uban Kota, Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan


Kepulauan Riau, yaitu Kampung Jeruk sebanyak : 157 Kepala Keluarga,
m

ub

Kampung Raya Luar sebanyak : 133 Kepala Keluarga, Kampung Raya Dalam
sebanyak : 107 Kepala Keluarga, Kampung Tengah sebanyak : 54 Kepala
ka

Keluarga, Kampung Paya Lebar sebanyak : 73 Kepala Keluarga, Kampung


ep

Kemboja Luar sebanyak : 37 Kepala Keluarga, Kampung Rampai sebanyak : 26


ah

Kepala Keluarga, dan Kampung Cenderawasih sebanyak : 13 Kepala Keluarga.


R

2 Bahwa Penggugat secara terus menerus mulai sejak zaman Pemerintahan Belanda
es

dan zaman Kemerdekaan sampai saat sekarang ini telah menguasai dan
M

ng

“menempati secara fisik” lokasi tanah Pemukiman Penduduk seluas + 65 hektar


on

yang menjadi “objek sengketa”, yaitu dengan perincian luas penguasaaan sebagai
gu

berikut :
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
4 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
a Tanah Pemukiman Penduduk (Penggugat) di Kampung Jeruk seluas +
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
27 hektar.

a
b Tanah Pemukiman Penduduk (Penggugat) di Kampung Raya Dalam

si
seluas + 10 hektar.
c Tanah Pemukiman Penduduk (Penggugat) di Kampung Raya Luar

ne
ng
seluas + 11,9 hektar.
d Tanah Pemukiman Penduduk (Penggugat) di Kampung Tengah seluas +

do
gu 5,7 hektar.
e Tanah Pemukiman Penduduk (Penggugat) di Kampung Paya Lebar

In
A
seluas + 13,5 hektar.
f Tanah Pemukima Penduduk (Penggugat) di Kampung Kamboja Luar
ah

lik
seluar + 4,7 hektar.
g Tanah Pemukiman Penduduk (Penggugat) Kampung Rampai dan
Cenderawasih seluas + 2,3 hektar.
am

ub
3 Bahwa Penggugat memperoleh dan menguasai secara fisik tanah sengketa sampai
saat ini (tahun 2010), sebagian besar berdasarkan “Surat Tebas” yang dikeluarkan
ep
k

oleh “Onder District Shoofd van Tanjoeng Oeban” dan “Asisten Wedana Bintan
ah

Utara” pada zaman Pemerintah Belanda dan zaman Kemerdekaan dan


R

si
sebagiannya berdasarkan jual beli atau ganti rugi, hibah dan warisan.
4 Bahwa sejak Penggugat menguasai tanah sengketa secara fisik hingga saat ini,

ne
ng

selain dijadikan lahan perkebunan dan lokasi pemukiman tempat tinggal,


disebagian tanah sengketa juga telah di manfaatkan atau digunakan oleh

do
Pemerintah untuk bangunan-bangunan Kantor Camat, Kantor Lurah, sekolah
gu

(TK, SD, SMP), Puskesmas, Kantor Pos, Kantor KPLP (Kesatuan Penjaga Laut
dan Pantai), Gedung Pertemuan serta bangunan-bangunan rumah ibadah (Mesjid,
In
A

Surau dan Gereja) dan lokasi tanah pekuburan.


5 Bahwa Tergugat I baru berada di Tanjung Uban setelah serah terima dengan TNI
ah

lik

Angkatan Darat pada tahun 1954.


6 Bahwa pada zaman “Konfrontasi Malaysia” tahun 1963 dan zaman
m

ub

Pemberontakan G.30.S.PKI tahun 1965-1966 ; Tergugat I memerintahkan kepada


Penggugat untuk segera menyerahkan semua surat-surat (tanah sengketa) yang
ka

dimiliki dengan dalih akan di perbaharui. Karena merasa tertekan dan takut
ep

kepada Tergugat I yang sangat berkuasa pada waktu itu maka Penggugat
ah

menyerahkan surat-surat tanah yang dimiliki. Tapi ternyata apa yang terjadi ?
R

Penggugat telah tertipu dan dibodohi, karena surat-surat kepemilikan Penggugat


es
M

atas tanah sengketa di ganti dengan “Surat Pinjam Pakai” disertai dengan syarat-
ng

syarat yang sangat memberatkan dan merugikan Penggugat yaitu :


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
5 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
a Penggugat tidak dibenarkan untuk menambah / merubah keadaan tanah serta
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bangunan rumah tanpa izin TNI Angkatan Laut (Tergugat I).

a
b Pemakai tanah tidak di izinkan untuk mengalihkan hak pakai (atas tanah sengketa)

si
beserta bangunan rumah Penggugat kepada pihak lain tanpa seizin TNI Angkatan
Laut (Tergugat I) .

ne
ng
c Setiap warga (Penggugat) yang menempati tanah milik TNI Angkatan Laut
(Tergugat I) setiap akhir bulan Desember harus memperbaharui kembali Surat Izin

do
gu pemakaian tanah dengan kewajiban membayar uang administrasi perpanjangan izin.
7 Bahwa berdasarkan “Surat Pinjam Pakai” tersebut Tergugat I telah mengclaim

In
A
tanah sengketa adalah menjadi haknya dan mengajukan permohonan Sertifikat
Hak Pakai kepada Tergugat II.
ah

lik
Dengan begitu cepat dan mudahnya ternyata dalam periode tahun 1978 s/d 1995, Tergugat I
telah berhasil memperoleh 11 (sebelas) Sertifikat Hak Pakai atas tanah sengketa yang
dikeluarkan oleh Tergugat II (Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Riau) sekarang
am

ub
Kabupaten Bintan, masing-masing yaitu : ep
1 Sertifikat No : 00001 tahun 1991 seluas 1.145 M ;
k

2 Sertifikat No : 00003 tahun 1992 seluas 97.295 M ;


ah

3 Sertifikat No : 00004 tahun 1993 seluas 2.077 M ;


R

si
4 Sertifikat No : 00007 tahun 1994 seluas 39.312 M ;

ne
5 Sertifikat No : 0008 tahun 1994 seluas 68.520 M ;
ng

6 Sertifikat No : 00010 tahun 1991 seluas 99.377 M ;


7 Sertifikat No : 00011 tahun 1994 seluas 89.052 M ;

do
gu

8 Sertifikat No : 00012 tahun 1994 seluas 99.999 M ;


9 Sertifikat No : 00013 tahun 1995 seluas 1.793 M ;
In
A

10 Sertifikat No : 171 tahun 1978 seluas 72.332 M ;


11 Sertifikat No : 173 tahun 1980 seluas 39.724 M ;
ah

lik

8 Bahwa ke 11 (sebelas) Sertifikat Hak Pakai yang diperoleh Tergugat I dan yang
dikeluarkan oleh Tergugat II atas tanah sengketa tersebut, secara yuridis formil
jelas mengandung “cacat hukum” dan “tidak mempunyai kekuatan hukum”,
m

ub

karena tanpa melalui proses dan prosedur yang telah ditetapkan dalam Undang-
ka

Undang No: 5 Tahun 1960 jo Peraturan Pemerintah Nomor: 20 Tahun 1961 yang
ep

telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 24 Tahun 1997 tentang


ah

Pendaftaran Tanah yang menegaskan : bahwa dalam setiap proses penetapan


R

suatu hak atas tanah harus dilakukan penelitian yang mencakup “data yuridis”
es

dan “data fisik” serta data “administrasi”. Data yuridis adalah menyangkut dasar
M

ng

hubungan hukum antara pemegang hak dengan tanah, Data fisik adalah kepastian
on

mengenai letak, batas-batas serta luas tanah, sedangkan Data Administrasi adalah
bukti-bukti surat yang memberikan keterangan tertulis atas data yuridis dan data
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
6 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
fisik sebagai dasar pertanggungan jawab Badan Pertanahan Nasional dalam
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menerbitkan suatu hak atas tanah.

a
Dalam perkara aquo ternyata 11 (sebelas) Sertifikat Hak Pakai atas tanah sengketa tidak

si
memiliki data yuridis, data fisik dan data administrasi, karena :
a Pelaksanaan pengukuran tanah sengketa, pemetaan dan pemasangan

ne
ng
patok batas dilakukan sendiri secara diam-diam oleh Tergugat I.
Seharusnya dilakukan oleh pejabat ukur Agraria (BPN) bersama-sama

do
gu aparat Pemerintah Desa setempat dan diketahui orang-orang yang
bersepadanan dengan tanah sengketa.

In
A
b Pada waktu pelaksanaan pengukuran, pemasangan patok batas oleh
Tergugat I, tanah sengketa secara fisik dikuasai / di duduki oleh
ah

lik
Penggugat dan pada waktu itu Penggugat tidak diberitahu.
c Tergugat I sama sekali tidak mempunyai bukti-bukti tentang hak
penguasaan atas tanah sengketa dan hanya berdasarkan “Surat Pinjam
am

ub
Pakai” yang telah ditanda tangani Penggugat karena terpaksa.
d Tergugat II memproses penetapan penerbitan 11 (sebelas) Sertifikat atas
ep
k

tanah sengketa hanya berdasarkan “Surat Pinjam Pakai” dan sebelum


ah

diterbitkannya sertifikat tersebut Tergugat II tidak pernah membuat


R

si
pengumuman atau memberitahukan kepada Penggugat sebagai pihak
yang menguasai secara fisik tanah sengketa.

ne
ng

Berdasarkan fakta-fakta tersebut jelaslah bahwa ke 11 (sebelas) Sertifikat Hak Pakai yang
dimiliki Tergugat I dan dikeluarkan oleh Tergugat II adalah cacat hukum dan merupakan

do
“Sertifikat Siluman” dan secara yuridis formil tidak dapat dijadikan bukti sah kepemilikan
gu

Tergugat I atas tanah sengketa sebagaimana di maksud dalam ketentuan pasal 1 angka 20
Peraturan Pemerintah Nomor: 24 Tahun 1997 (vide pasal 19 ayat (2) huruf c Undang-
In
A

Undang Pokok Agraria (UU PA).


Dengan demikian cukup beralasan bagi Majelis Hakim dalam memutus perkara aquo
ah

lik

menyatakan bahwa 11 (sebelas) Sertifikat Hak Pakai yang dikeluarkan Tergugat II atas
tanah sengketa adalah mengandung “cacat hukum” dan “tidak mempunyai kekuatan
m

ub

hukum”.
9 a. Bahwa berdasarkan sertifikat-sertifikat Hak Pakai yang dimiliki Tergugat
ka

I atas tanah sengketa ternyata pula dengan secara sewenang-wenang (willekeur-


ep

arbitrary proses) dan atau secara melawan hukum (onrechmatige daad) Tergugat
ah

I memaksa Penggugat untuk keluar, mengosongkan tanah sengketa serta


R

membongkar semua bangunan rumah Penggugat. Hampir setiap hari Penggugat


es
M

didatangi aparat TNI Angkatan Laut IV Fasharkan Mentigi (Tergugat I), sehingga
ng

selama beberapa tahun ini Penggugat di dera rasa takut, rasa kepanikan dan
on

keresahan sosial (opshudding, social unrest) dan sudah tidak mempunyai


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
7 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
kebebasan lagi menduduki tanah sengketa dan terhalang untuk mencari nafkah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hidup sehari-hari.

a
Sebagai akibat dari perbuatan melawan hukum dari Tergugat I tersebut, Penggugat secara

si
immateriel telah menderita kerugian yang bilamana ditaksir dengan uang adalah senilai Rp.
50.000.000.000 (lima puluh milyar) dan harus dibayar secara tunai oleh Tergugat I setelah

ne
ng
adanya putusan Majelis Hakim dalam perkara aquo.
b. Bahwa di antara Penggugat, masing-masing Ny. Hasibuan, Ny. Supriyadi dan Ibu Hj.

do
gu
Lismar yang tinggal di Sub Kelompok Kampung Cenderawasih, dalam bulan Januari 2010,
karena takut dan selalu didatangi Tergugat I terpaksa membongkar sendiri bangunan rumah

In
A
semi permanen mereka dan keluar dari tanah / lokasi tanah yang sudah lama mereka tempati.
Secara materiel mereka telah mengalami kerugian masing-masing sebesar Rp. 250.000.000,-
ah

lik
(dua ratus lima puluh juta rupiah) ; dan harus diganti / dibayar oleh Tergugat I.
c. Bahwa atas perbuatan Tergugat II yang telah mengeluarkan 11 (sebelas) Sertifikat Hak Pakai
atas tanah sengketa tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu tentang data fisik dan data
am

ub
yuridis atas tanah sengketa, adalah jelas merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang
sangat merugikan Penggugat dan oleh karenanya dalam putusan perkara aquo seharusnya
ep
k

pula di hukum untuk membayar kerugian immateriel yang di derita Penggugat yang ditaksir
ah

sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar).


R

si
10 Bahwa oleh karena Tergugat I dengan secara melawan hukum telah mengambil
surat-surat kepemilikan / penguasaan hak Penggugat atas tanah sengketa dan

ne
ng

menggantinya dengan “Surat Pinjam Pakai”, maka dalam putusan perkara aquo
cukup beralasan memerintahkan kepada Tergugat I untuk mencabut kembali

do
semua Surat Pinjam Pakai tersebut dan untuk mengembalikan semua asli surat-
gu

surat tanah yang telah di ambil untuk diserahkan kembali kepada Penggugat
sebagai pemegang hak penguasaan pertama atas tanah sengketa.
In
A

11 Bahwa sebanyak 11 (sebelas) Kepala Keluarga yang mengalami musibah


kebakaran di Jalan Sudirman Kampung Rampai pada bulan Pebruari tahun 2007,
ah

lik

telah dilarang oleh Tergugat I untuk membangun kembali rumah mereka dan di
tengah-tengah lokasi kebakaran Tergugat memasang plang dilarang membangun
m

ub

di atas tanah TNI Angkatan Laut. Diantara korban kebakaran mencoba untuk
membangun kembali rumahnya tapi bahan-bahan material bangunan yang telah
ka

di tumpuk di lokasi kebakaran di angkat dan dikeluarkan oleh Tergugat I.


ep

12 Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang telah Penggugat kemukakan dalam dalil-


ah

dalil gugatan butir ke 1 s/d 11 tersebut di atas, jelaslah bahwa Tergugat I telah
R

melakukan pelbagai tindakan secara tanpa hak dan melawan hukum


es
M

(onrechtmatige daad), oleh karena itu adalah dinilai cukup beralasan bagi Majelis
ng

Hakim yang memeriksa perkara aquo memutuskan : “melarang Tergugat I untuk


on

melakukan tindakan-tindakan sepihak yaitu memaksa Penggugat keluar dan


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
8 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
mengosongkan tanah sengketa serta membongkar bangunan-bangunan rumah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat”, karena tindakan tersebut sangat bertentangan dengan prosedure

a
pelaksanaan Eksekusi yang di atur dalam ketentuan hukum Acara Perdata

si
(Reglement Buiten Gewesten/ R.Bg-Statblats No: 227 tahun 1927), yang
menegaskan bahwa perintah pelaksanaan Eksekusi pengosongan objek sengketa

ne
ng
hanya dapat dilakukan berdasarkan perintah atau penetapan (beschikking) Ketua
Pengadilan Negeri atas putusan Hakim yang telah berkekuatan hukum tetap (in

do
gu kracht van gewijsde).
Bahwa gugatan Penggugat atas Perbuatan Melawan Hukum (onrechmatige daad) yang

In
A
dilakukan Tergugat I dan Tergugat II dalam perkara aquo adalah cukup dilandasi dasar hukum yang
kuat yaitu sebagaimana di atur menurut ketentuan pasal 1365 KUH Perdata dan oleh karenanya
ah

lik
haruslah dikabulkan Majelis Hakim dengan segala konsekuensi hukumnya yaitu membayar kerugian
terhadap Penggugat baik dalam bentuk materiel maupun dalam bentuk immateriel.
III. PETITUM GUGATAN
am

ub
1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk keseluruhannya.
2 Menyatakan bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum
ep
k

yang merugikan Penggugat sebagaimana di atur menurut ketentuan Pasal 1365 KUH
ah

Perdata.
R

si
3 Menyatakan bahwa 11 (sebelas) Sertifikat Hak Pakai atas tanah sengketa yang diterbitkan
oleh Tergugat II yaitu :

ne
ng

1 Sertifikat No. 00001 tahun 1991 seluas 1.145 M ;


2 Sertifikat No. 00003 tahun 1992 seluas 97.295 M ;

do
gu

3 Sertifikat No. 00004 tahun 1993 seluas 2.077 M ;


4 Sertifikat No. 00007 tahun 1994 seluas 39.312 M ;
5 Sertifikat No. 00008 tahun 1994 seluas 68.520 M ;
In
A

6 Sertifikat No. 00010 tahun 1991 seluas 99.377 M ;


7 Sertifikat No. 00011 tahun 1994 seluas 89.052 M ;
ah

lik

8 Sertifikat No. 00012 tahun 1994 seluas 99.999 M ;


9 Sertifikat No. 00013 tahun 1995 seluas 1.793 M ;
m

ub

10 Sertifikat No. 171 tahun 1978 seluas 72.332 M ;


11 Sertifikat No. 173 tahun 1980 seluas 39.724 M ;
ka

ep

Adalah ”cacat hukum” dan ”tidak mempunyai kekuatan hukum”.


4 Memerintahkan kepada Tergugat II untuk segera memproses pembatalan ke 11 (sebelas)
ah

Sertifikat Hak Pakai tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
R

5 Menyatakan bahwa tanah sengketa seluas 65 hektar di lokasi pemukiman penduduk


es
M

Kampung Jeruk, seluas 27 hektar), Kampung Raya Dalam (seluas 10 hektar), Kampung
ng

Raya Luar (seluas 11,9 hektar), Kampung Tengah (seluas 5,7 hektar), Kampung Paya Lebar
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
9 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
(seluas 13,5 hektar), Kampung Kemboja (seluas 4,7 hektar), Kampung Rampai dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kampung Cenderawasih (seluas 2,3 hektar), adalah tanah hak milik Penggugat.

a
6 Memerintahkan Tergugat I untuk menyerahkan kembali semua surat-surat tanah Penggugat

si
dan mencabut Surat Pinjam Pakai yang telah diserahkan kepada Penggugat.
7 Melarang Tergugat I untuk menghalang-halangi hak penguasaan Penggugat atas tanah

ne
ng
sengketa termasuk atas hak kepemilikan bangunan-bangunan rumah Penggugat yang berada
di lokasi tanah sengketa.

do
8
gu
Menghukum Tergugat I membayar kerugian immateriel kepada Penggugat yaitu sebesar Rp.
50.000.000.000,- (lima puluh milyar) dan membayar kerugian materiel kepada Penggugat

In
A
atas nama : Ny. Hasibuan, Ny. Supriyadi dan Ibu Hj. Lismar, yang termasuk dalam
Perwakilan Sub Kelompok Penduduk Kampung Cenderawasih, yaitu masing-masing sebesar
ah

lik
Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah).
9 Menghukum pula Tergugat II membayar kerugian immateriel kepada Penggugat yaitu
sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar).
am

ub
10 Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng membayar semua biaya
dalam perkara aquo.
ep
k

SUBSIDAIR
ah

Mohon putusan Majelis Hakim yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).


R

si
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat datang

ne
ng

menghadap kuasanya tersebut diatas sedangkan Tergugat I datang menghadap kuasanya yang
bernama :

do
gu

1. ASEP HARRY, SH : Pangkat /Korps/ Nrp Mayor Laut (KH) Nrp. 12534 / P,
Jabatan Kadiskum, Kesatuan Lantamal IV, alamat Jl. Yos
Sudarso Tanjung Pinang ;
In
A

2. ARIS ABDULLAH, SH : Pangkat / Korps/Nrp Mayor Laut (KH) Nrp.12355 / P,


Jabatan Kasubdis Bankum Kesatuan Lantamal IV alamat
ah

lik

Jl. Yos Sudarso Tanjung Pinang ;


3. MOHAMMAD MUCHIS, SH : Pangkat / Korps/ Nrp. Mayor Laut (KH) Nrp. 13635 / P,
m

ub

Jabatan Kasubdis Dargakkum Kesatuan Lantamal IV,


alamat Jl. Yos Sudarso Tanjung Pinang ;
ka

4. THAMRIN, SH : Pangkat / Korps / Nrp. Mayor Laut (KH) Nrp. 13620 / P,


ep

Jabatan Kasubdis Kumlater, Kesatuan Lantamal IV alamat


ah

Jl. Yos Sudarso Tanjung Pinang ;


R

5. BAMBANG SULISTIONO, SH : Pangkat / Korps / Nrp. 13638 / P, Jabatan Kasi Bankum


es
M

Kesatuan Lantamal IV alamat Jl. Yos Sudarso Tanjung


ng

Pinang ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
10 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
6. HARIDUS, SH : Pangkat / Korps / Nrp. Kapten Laut (KH) Nrp. 16293 / P.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jabatan Kasi Bingakkum Kesatuan Lantamal IV alamat Jl.

a
Yos Sudarso Tanjung Pinang ;

si
Kesemuanya adalah Para Perwira Hukum TNI Angkatan Laut berkantor di Dinas Hukum
Lantamal IV yang beralamat di Jl. Yos Sudarso Tanjung Pinang ;

ne
ng
Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 24 Februari 2010 yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang di Bawah Register Nomor : 40/SK/III/2010

do
gu
tanggal 01 Maret 2010, sedangkan Tergugat II datang menghadap kuasanya yang bernama :
1. YUANA : Kepala Seksi Konflik dan Perkara Pertanahan ;

In
A
2. ASNEN NOVIZAR : Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran ;
3. SUDIARTO, Bsc : Kepala Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan ;
ah

lik
4. ALZAMAR : Sub Seksi Perkara Pertanahan ;
Kesemuanya Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Bintan berkedudukan di Jl. MT. Haryono KM.
3,5 Tanjung Pinang, berdasarkan surat kuasa khusus Nomor : 016/01/III/2010, tanggal 02 Maret
am

ub
2010 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang di bawah Register
Nomor : 46/SK/III/2010, tanggal 5 Maret 2010.
ep
k

Menimbang, bahwa selanjutnya oleh karena gugatan Penggugat tersebut diajukan melalui
ah

mekanisme gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action) maka sesuai Pasal 5 Peraturan Mahkamah
R

si
Agung No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok disebutkan bahwa pada
awal proses pemeriksaan persidangan, Hakim wajib memeriksa dan mempertimbangkan kriteria

ne
ng

gugatan perwakilan kelompok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ;


Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 5 PERMA No. 1 Tahun 2002 tersebut diatas maka

do
sebelum Majelis Hakim melanjutkan pemeriksaan pokok perkara ini terlebih dahulu akan
gu

mempertimbangkan tentang Legal Standing, (keabsahan) dari Gugatan Perwakilan Kelompok (Class
Action) Penggugat tersebut ;
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya untuk menentukan apakah Gugatan Perwakilan Kelompok


(Class Action) Penggugat tersebut sah ataukah tidak, Tergugat I telah mengemukakan tanggapan
ah

lik

nya tertanggal 24 Maret 2010, sebagai berikut :


1 Gugatan Tidak Berdasar Hukum.
m

ub

Bahwa perkara yang diajukan oleh penggugat adalah gugatan Class Action yaitu suatu gugatan
perdata yang diajukan oleh sekelompok orang yang dirugikan untuk mengajukan gugatan ke
ka

Pengadilan karena adanya kesamaan fakta dan dasar hukum antara satu orang atau lebih yang
ep

mewakili kelompok dengan kelompok yang diwakili.


ah

Dalam sistem hukum Indonesia Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action) lahir karena
R

adanya undang-undang yang secara khusus mengaturnya (Lex Specialis). Hal ini sebagaimana
es
M

diatur dalam :
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
11 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id a Pasal 37 ayat (1) Undang - Undang No. 23
hk
tahun 1997 tentang Pengelolaan lingkungan

a
Hidup.

si
b Pasal 46 ayat (1) huruf b Undang - undang No. 8
tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

ne
ng
c Pasal 38 ayat (1) Undang - undang No. 18 tahun
1999 tentang Jasa Konstruksi. Pasal 71 ayat (1)

do
gu Undang - undang No. 41 tahun 1999 tentang
Kehutanan.

In
A
Adapun PERMA No. 1 Tahun 2002 yang dijadikan dasar oleh Penggugat untuk mengajukan
Gugatan Class Action, sebenarnya adalah Hukum Acara Gugatan Perwakilan Kelompok (Class
ah

lik
Action) dari undang-undang yang telah disebutkan diatas, dengan kata lain Gugatan Perwakilan
Kelompok (Class Action) hanya dapat diajukan apabila ada undang-undang yang mengaturnya
terlebih dahulu. Dengan demikian Gugatan Class Action yang diajukan oleh Penggugat itu
am

ub
secara substantif dinilai masih sangat sumir dan tidak ada dasar hukum karena tidak mengacu
pada 4 (empat) Undang-undang tersebut diatas.
ep
k

2 Gugatan tidak dapat diproses melalui mekanisme Class Action


ah

Bahwa dalam posita penggugat poin 7,8 dan 9, Penggugat mempertanyakan keabsahan atau
R

si
legalitas kepemilkan lahan dan prosedur penerbitan sertifikat oleh Tergugat I dan II, oleh karena
itu gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah tidak tepat diproses secara Class Action,

ne
ng

karena dihubungkan dengan kompetensi relatif pengadilan adalah tidak tepat, karena yang
menyatakan sah atau tidaknya kepemilikan lahan harus diperiksa melalui hukum perdata biasa

do
bukan Class Action, sedangkan mengenai pembatalan sertifikat harus diproses di Pengadilan
gu

Tata Usaha Negara karena sertifikat merupakan suatu keputusan tata usaha negara.
In
A

3 Tidak Ada Kesamaan Fakta


Bahwa dalam mengajukan Gugatan Perwakilan Kelompok dipersyaratkan harus adanya
ah

lik

kesamaan fakta antara Wakil Kelompok dengan Kelompok yang diwakilinya dan antara satu sub
kelompok dengan sub kelompok lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum mengajukan
m

ub

gugatan tentunya harus ada suatu sebab akibat antara perbuatan melawan hukum dari Tergugat
I dengan kerugian yang diderita oleh Penggugat. Dalam gugatannya tersebut, Penggugat tidak
ka

dapat menunjukkan perbuatan melawan hukum yang mana dari Tergugat I yang secara langsung
ep

telah menimbulkan kerugian kepada pihak Penggugat.


ah

Posita Penggugat pada poin 9 huruf b halaman 8, tidak dapat dijadikan dasar bahwa antara
R

Wakil Kelompok dan Sub Kelompok yang diwakili memiliki kesamaan fakta atau peristiwa,
es
M

karena ada anggota Sub Kelompok Cenderawasih (Yulianar, Agustina, Ahmad Nawir, Winda
ng

Isnaini, Sukarni) tersebut melakukan pembongkaran atas dasar sukarela tanpa paksaan maupun
on

tekanan dari Tergugat I, sedangkan sub kelompok - sub kelompok yang lain (Masyarakat
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
12 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Penduduk Kampung Jeruk, Kampung Raya Luar, Kampung Raya Dalam, Kampung Paya Lebar,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kampung Tengah, Kampung Kemboja) sampai saat ini belum ada permintaan dari Tergugat I

a
untuk melakukan pengosongan, pembongkaran rumah yang mereka tempati, sehingga tidak ada

si
kerugian apapun yang diderita. Dengan demikian gugatan tersebut prematur. Perlu ditegaskan
bahwa tanah tersebut bukan merupakan tanah sengketa, karena tanah tersebut telah memiliki

ne
ng
sertifikat hak pakai atas nama Departemen Pertahanan RI serta telah berdasarkan Undang-
undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.

do
4
gu
Identitas Penggugat dan Kelompok yang diwakili tidak jelas.
Bahwa dalam surat gugatannya Penggugat menyebutkan nama-nama : M. Zakri Saidi, Yustina,

In
A
Muhammad Diah, P. Purba, Untung, Ngadikin, H. MR. Birong, dan M. Marjuki adalah
Perwakilan Kelompok Masyarakat Penduduk Kampung Jeruk, Kampung Raya Luar Kampung
ah

lik
Raya Dalam, Kampung Paya Lebar, Kampung Tengah, Kampung Kemboja, Kampung Rampai
dan Kampung Cenderawasih, namun tidak disebutkan secara jelas tempat lahir, umur atau
tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan serta kelompok
am

ub
mana yang diwakilinya.
Bahwa sesuai Pasal 3 ayat (1) huruf a dan huruf b Perma Nomor 1 tahun 2002, surat gugatan
ep
k

perwakilan kelompok harus memuat identitas lengkap dan jelas wakil kelompok dan definisi
ah

kelompok secara rinci dan spesifik.


R

si
Dengan demikian keberadaan/kedudukan/kompentensi Para Wakil Kelompok tersebut patut
diragukan.

ne
ng

5 Tuntutan (petitum) tentang Ganti Rugi tidak jelas dan rinci.


Bahwa gugatan penggugat tidak memuat secara rinci mengenai kerugian yang diderita oleh

do
Penggugat baik mengenai besaran kerugian pertiap-tiap kepala keluarga, usulan tentang mekanisme
gu

atau tata cara pendistribusian ganti kerugian kepada seluruh anggota kelompok termasuk usulan
tentang pembentukan tim atau panel yang membantu memperlancar pendistribusian ganti kerugian ,
In
A

sehingga tuntutan Penggugat tidak jelas dan kabur.


Bahwa sesuai dengan Perma Nomor 1 Tahun 2002 Pasal 3 ayat (1) huruf f ”Tuntutan atau
ah

lik

petitum tentang ganti rugi harus dikemukakan secara jelas dan rinci memuat usulan tentang
mekanisme atau tata cara pendistribusian ganti kerugian kepada seluruh anggota kelompok termasuk
m

ub

usulan tentang pembentukan tim atau panel yang membantu memperlancar pendistribusian ganti
kerugian”.
ka

Berdasarkan uraian Tanggapan tersebut di atas, maka Tergugat I menyimpulkan bahwa


ep

Penggugat telah melanggar dasar-dasar dan ketentuan yang melandasi Tata Cara Pengajuan Gugatan
ah

Perwakilan Kelompok sebagaimana yang diatur di dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik
R

Indonesia No. 1 Tahun 2002, khususnya pasal 2 dan pasal 3 Peraturan tersebut, oleh karena itu
es
M

Tergugat I memohon kiranya Majelis Hakim yang terhormat berkenan memberikan putusan yang
ng

amarnya adalah sebagai berikut :


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
13 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
1 Menyatakan tidak sah/tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklard) Gugatan Perbuatan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Melawan Hukum dalam Mekanisme Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action) dalam

a
Perkara Nomor 11/PDT.G/2010/PN. TPI.

si
2 Memerintahkan pemeriksaan perkara No. 11/PDT.G/2010/PN. TPI untuk dihentikan;
3 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.

ne
ng
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil – adilnya (Ex
Aequo Et Bono)

do
gu
Menimbang, bahwa sedangkan Tergugat II untuk menentukan apakah gugatan Perwakilan

In
A
Kelompok (Class Action) Penggugat tersebut sah ataukah tidak, telah mengajukan tanggapan
tertanggal Maret 2010 sebagai berikut :
ah

lik
1 Gugatan Tidak Berdasarkan Hukum
Bahwa perkara yang di ajukan oleh Penggugat adalah gugatan Class Action yaitu suatu
gugatan perdata yang di ajukan oleh sekelompok orang yang di rugikan untuk mengajukan
am

ub
gugatan ke Pengadilan karena adanya kesamaan fakta dan dasar hukum antara satu orang atau
lebih yang mewakili kelompok dengan kelompok yang di wakili.
ep
k

Bahwa Penggugat dalilnya menyatakan bahwa menguasai tanah adalah berdasarkan Surat Tebas
ah

yang di keluarkan oleh “Onder District shoofd van Tanjoeng Oeban“ dan “Asisten wedana
R

si
Bintan Utara” pada zaman Pemerintahan Belanda dan zaman Kemerdekaan dan sebagiannya
berdasarkan jual beli atau ganti rugi, hibah dan warisan.

ne
ng

Bahwa sesuai dengan hukum pertanahan bila bukti penguasaan / tanda bukti hak adalah
Sertifikat sedangkan yang di ajukan oleh Penggugat bukan Sertifikat. Oleh karena itu maka

do
gugatan yang di ajukan tidak berdasarkan hukum.
gu

2 Gugatan Tidak dapat diproses melalui mekanisme class Action


Bahwa dalam proses Penggugat poin, 7, 8 dan 9, Penggugat mempertanyakan keabsahan
In
A

atau Legalitas kepemilikan lahan dan prosedur penerbitan sertifikat oleh Tergugat I dan
Tergugat II, oleh karena itu gugatan yang di ajukan oleh Penggugat adalah tidak tepat di proses
ah

lik

secara Class Action, karena di hubungkan dengan kompetensi relatif Pengadilan adalah tidak
tepat, karena karena yang menyatakan sah atau tidaknya kepemilikan lahan harus di periksa
m

ub

melalui hukum perdata biasa secara perorangan bukan Class Action, sedangkan mengenai
pembatalan Sertifikat harus di proses di Pengadilan Tata Usaha Negara karena Sertifikat
ka

merupakan suatu keputusan Tata Usaha Negara


ep

3 Identitas Penggugat dan Kelompok yang di wakili tidak jelas


ah

Bahwa sesuai pasal 3 ayat (1) huruf a dan b Perma Nomor 1 Tahun 2002, surat gugatan
R

Perwakilan Kelompok harus memuat identitas lengkap dan jelas secara rinci dan spesifik dan
es
M

ternyata kelompok Masyarakat tidak ada identitasnya / tidak lengkap. Dengan demikian
ng

keberadaan / kedudukan para wakil patut di ragukan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
14 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Bedasarkan uraian tanggapan Tergugat II di atas, bahwa gugatan tersebut tidak sesuai dengan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tata cara gugatan Perwakilan Kelompok sebagaimana di atur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2002

a
Berdasarkan alasan hukum sebagaimana alasan tersebut di atas, cukup pula dan beralasan

si
kiranya Majelis Hakim yang memeriksa serta mengadili perkara ini. Untuk menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat di terima ( Nieton van kelijke verklaard ).

ne
ng
Menimbang, bahwa selanjutnya atas tanggapan dari Tergugat I dan Tergugat II tersebut

do
gu
diatas, Penggugat telah mengajukan bantahan (Replik) tertanggal 17 Maret 2010, sebagai berikut :
1 Bahwa secara yuridis format pengajuan

In
A
gugatan melalui mekanisme gugatan
Perwakilan Kelompok / Kelas (Class
ah

lik
Action) dalam perkara aquo adalah telah
memenuhi syarat-syarat sebagaimana di
maksud dalam Peraturan Mahkamah Agung
am

ub
R.I No. 1 Tahun 2002, antara lain :
a Bahwa ”Numereosity” atau jumlah yang mengajukan gugatan sangat banyak dan
ep
k

dapat dijadikan alternatif dalam menyelesaikan perkara malalui jalur ligitasi secara
ah

lebih sederhana, cepat dan biaya ringan sebagaimana yang di amanahkan dalam Pasal
R

si
4 ayat (2) UU No. 4 Tahun 2004 tentang pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman.
b Bahwa adanya ”Commonality” yaitu kesamaan kepentingan antara pihak yang

ne
ng

mewakili dan kelompok kelas yang diwakili.


c Bahwa adanya ”typically” yaitu kesamaan fakta, peristiwa, dasar hukum dan

do
kesamaan tuntutan antara yang mewakili dengan kelompok kelas yang diwakili.
gu

d Bahwa perwakilan kelas dinilai layak mewakili kelompok kelas ”adequacy of


representation”, karena disamping melindungi kepentingan mereka juga dapat
In
A

melindungi kepentingan mereka yang diwakilkan.


2 Bahwa dalam prosedur gugatan Perwakilan
ah

lik

Kelompok (Class Action) sebagaimana di


atur dalam Peraturan Mahkamah Agung RI
m

ub

No. 1 Tahun 2002 ; selain dari pengajuan


tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud
ka

dalam ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata,


ep

juga di mungkinkan mengajukan substansi


ah

tuntutan yang lainnya. Demikian pula


R

bahwa dalam pengajuan gugatan Perwakilan


es
M

Kelas (Class Action) tidak saja meliputi


ng

permasalahan-permasalahan hukum tertentu


on

seperti perlindungan hukum lingkungan


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
15 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id hidup, perlindungan konsumen,
hk
perlindungan jasa konstruksi dan masalah

a
kehutanan ; yaitu sebagaimana yang telah

si
dilakukan melalui prosedure ”legal
standing” atau hak menggugat yang

ne
ng
diajukan oleh kelompok masyarakat tertentu
untuk mewakili kepentingan orang banyak ;

do
gu tetapi juga dapat dilakukan dalam setisp
permasalahan hukum keperdataan lainnya

In
A
yaitu dengan syarat antara lain adanya
kesamaan kepentingan, kesamaan fakta,
ah

lik
kesamaan tuntutan dan kesamaan dasar
hukumnya.
3 Bahwa oleh karena dalam pengajuan
am

ub
gugatan perkara aquo para wakil kelas
(Class Representative) berdasarkan surat
ep
k

kuasa khusus tertanggal 01 Pebruari 2010


ah

(terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan


R

si
Negeri Tanjung Pinang di bawah No. 22/
SK/II/2010 tanggal 08 Pebruari 2010) telah

ne
ng

memberikan kuasa penuh kepada para


penasehat hukumnya ; maka identitas para

do
wakil kelas secara lengkap tidak perlu
gu

dijelaskan lagi dalam surat gugatan dan


dianggap telah mengacu kepada identitas
In
A

lengkap para Wakil Kelas sebagaimana


tersebut dalam Surat Kuasa tersebut.
ah

lik

4 Bahwa Eksepsi-eksepsi Tergugat I dan


Tergugat II selebihnya tidaklah perlu di
m

ub

tanggapi karena menyangkut tentang


substansi atau Pokok Perkara.
ka

Berdasarkan bantahan-bantahan Penggugat sebagaimana di kemukakan di atas ; maka menurut


ep

hemat Penggugat, Eksepsi dari para Tergugat di nilai tidaklah mempunyai dasar dan alasan
ah

hukum (ipso facto) yang kuat dan untuk itu haruslah di tolak dan selanjutnya Penggugat
R

memohon kepada Majelis Hakim dalam pemeriksaan awal perkara aquo menetapkan
es
M

”Menyatakan bahwa pengajuan gugatan perwakilan kelompok (Class Action) dari Penggugat
ng

adalah dapat diterima ; dan selanjutnya melakukan pemeriksaan tentang substansi atau pokok
on

perkara.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
16 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa selanjutnya atas bantahan (Replik) Penggugat tersebut diatas Tergugat I

a
telah mengajukan Duplik tertanggal 24 Maret 2010, sedangkan Tergugat II telah mengajukan

si
Duplik tanpa diberi tanggal, yang pada pokoknya Tergugat I dan Tergugat II menyatakan tetap pada
tanggapan nya tersebut diatas ;

ne
ng
Menimbang, bahwa adapun isi selengkapnya dari Duplik Tergugat I dan Tergugat II tersebut
diatas adalah sebagaimana tertulis secara lengkap dalam berita acara pemeriksaan perkara ini dan

do
gu
untuk mempersingkat uraian putusan ini Duplik Tergugat I dan Tergugat II tersebut dianggap telah
termuat dalam Putusan ini ;

In
A
Menimbang, bahwa dipersidangan telah terjadi peristiwa-peristiwa yang semuanya telah
tertulis secara lengkap dalam berita acara ini, dan untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk
ah

lik
kepada hal-hal sebagaimana yang termuat dalam berita acara perkara ini ;

TENTANG HUKUMNYA
am

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan perwakilan kelompok (Clas Action)

ub
ep
k

Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut diatas ;


ah

Menimbang, bahwa didalam gugatan perwakilan kelompok (Class Action) nya, Penggugat
R

si
pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim agar berkenan menjatuhkan keputusan manyatakan
bahwa tanah sengketa seluas 65 hektar di lokasi pemukiman penduduk Kampung Jeruk seluas 27

ne
ng

hektar, Kampung Raya Dalam seluas 10 hektar, Kampung Raya Luar seluas 11,9 hektar, Kampung
Tengah seluas 5,7 hektar, Kampung Raya Lebar seluas 13,5 hektar, Kampung Kamboja seluas 4,7

do
gu

hektar, Kampung Rampai dan Kampung Cenderawasih seluas 2,3 hektar adalah tanah Hak Milik
Penggugat dengan alasan sebagaimana di uraikan didalam gugatan Penggugat diatas ;
Menimbang, bahwa selanjutnya oleh karena gugatan Penggugat tersebut diajukan melalui
In
A

mekanisme gugatan perwakilan kelompok (Class Action), maka sebelum Majelis Hakim memeriksa
pokok perkara gugatan perwakilan kelompok (Class Action) Penggugat tersebut diatas terlebih
ah

lik

dahulu akan mempertimbangkan apakah gugatan perwakilan kelompok (Class Action) Penggugat
tersebut telah memenuhi persyaratan suatu gugatan kelompok (Class Action) ataukah tidak, atau
m

ub

dengan perkataan lain ” Apakah gugatan perwakilan kelompok (Class Action) Penggugat tersebut
sah ataukah tidak, (Hal ini sebagaimana yang diatur dalam Pasal 5 PERMA No. 1 Tahun 2002
ka

ep

tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok) ;


Menimbang, bahwa selanjutnya untuk menentukan apakah gugatan perwakilan kelompok
ah

(Class Action) Pengugat tersebut diatas memenuhi persyaratan suatu gugatan kelompok (Class
R

Action) ataukah tidak, atau apakah gugatan perwakilan kelompok (Class Action) Penggugat tersebut
es
M

sah ataukah tidak, Tergugat I telah mengajukan tanggapan yang pada pokoknya adalah bahwa
ng

gugatan perbuatan melawan hukum dalam mekanisme gugatan perwakilan kelompok (Class Action)
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
17 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Penggugat tersebut adalah tidak sah / tidak dapat diterima, dengan alasan sebagaimana di uraikan di
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam tanggapan Tergugat I, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

a
• Bahwa gugatan Class Action Penggugat tidak berdasar hukum ;

si
• Bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diproses melalui mekanisme Class Action ;

ne
ng
• Bahwa tidak ada kesamaan fakta ;
• Bahwa Identitas Penggugat dan kelompok yang diwakili tidak jelas ;

do
• guBahwa Tuntutan (petitum) sebagai ganti rugi tidak jelas dan rinci ;
Menimbang, bahwa sedangkan Tergugat II telah mengajukan tangapan yang pada pokoknya
adalah menyatakan gugatan Class Action Penggugat tidak dapat diterima dengan alasan

In
A
sebagaimana yang diuraikan didalam Tanggapan Tergugat II, yang pada pokoknya adalah sebagai
berikut :
ah

lik
• Bahwa gugatan Class Action Penggugat tidak berdasarkan hukum ;
• Bahwa gugatan Class Action Penggugat tidak dapat di proses melalui mekanisme Class
am

ub
Action ;
• Bahwa Identitas Penggugat dan kelompok yang diwakili tidak jelas ;
ep
Menimbang, bahwa selanjutnya atas gugatan perwakilan kelompok (Class Action)
k

Penggugat dan Tanggapan Tergugat I dan Tergugat II tentang sah dan tidaknya gugatan perwakilan
ah

kelompok (Class Action) Penggugat tersebut diatas, Majelis Hakim akan mempertimbangkan nya
R

si
sebagai berikut :

ne
Menimbang, bahwa didalam konsideran atau latar belakang dikeluarkannya Peraturan
ng

Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok
disebutkan :

do
gu

a Bahwa asas penyelenggaraan peradilan sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan
dimaksudkan antara lain agar akses masyarakat terhadap keadilan dapat terus menerus di
In
A

kembangkan ;
b Bahwa peristiwa-peristiwa, kegiatan-kegiatan atau suatu perkembangan dapat menimbulkan
ah

lik

pelanggaran hukum yang merugikan secara serentak atau sekaligus dan masal terhadap
orang banyak ;
c Bahwa sangatlah tidak efektif dan efisien penyelesaian pelanggaran hukum yang merugikan
m

ub

secara serentak atau sekaligus dan masal terhadap orang banyak tersebut huruf b, yang
ka

memiliki fakta dasar hukum, dan tergugat yang sama apabila diajukan serta diselesaikan
ep

sendiri-sendiri atau bersama-sama dalam satu gugatan ;


ah

d Bahwa untuk kepentingan efisiensi dan efektifitas berperkara, pelanggaran hukum


R

sebagaimana dimaksud dalam huruf c, dapat dilakukan dengan mengajukan gugatan


es

perwakilan kelompok, dalam mana satu orang atau lebih pihak yang dirugikan atas
M

ng

pelanggaran hukum tersebut, mengajukan gugatan untuk diri atau diri-diri mereka sendiri
on

dan sekaligus mewakili orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki fakta, dasar hukum,
dan tergugat yang sama ;
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
18 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
eputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa telah ada berbagai Undang-undang yang mengatur dasar-dasar gugatan perwakilan
hk
kelompok, dan gugatan yang mempergunakan dasar gugatan perwakilan kelompok, seperti

a
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-

si
undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Undang-undang Nomor 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan, tetapi belum ada ketentuan yang mengatur acara memeriksa,

ne
ng
mengadili dan memutus gugatan yang diajukan ;
f Bahwa sambil menunggu peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan wewenang

do
gu
Mahkamah Agung dalam mengatur acara peradilan yang belum cukup diatur oleh peraturan
perundang-undangan maka demi kepastian, ketertiban, dan kelancaran dalam memeriksa,

In
A
mengadili, dan Memutus gugatan perwakilan kelompok, dipandang perlu menetapkan suatu
Peraturan Mahkamah Agung.
ah

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya didalam Pasal 2 PERMA RI Nomor 1 Tahun 2002 tersebut
disebutkan bahwa gugatan dapat diajukan dengan mempergunakan tata cara gugatan perwakilan
kelompok, apabila :
am

ub
a Jumlah anggota kelompok sedemikian banyak sehingga tidaklah efektif dan efisien apabila
gugatan dilakukan secara sendiri-sendiri atau secara bersama-sama dalam satu gugatan ;
ep
k

b Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar hukum yang dugunakan yang
ah

bersifat substansial, serta terdapat kesamaan jenis tuntutan di antara wakil kelompok dengan
R

si
anggota kelompoknya ;
c Wakil kelompok memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi kepentingan

ne
ng

anggota kelompok yang diwakilinya ;


d Hakim dapat menganjurkan kepada wakil kelompok untuk melakukan penggantian

do
pengacara, jika pengacara melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan
gu

kewajiban membela dan melindungi kepentingan anggota kelompoknya.


Menimbang, bahwa selanjutnya didalam Pasal 3 ayat (1) nya disebutkan bahwa ” selain
In
A

harus memenuhi persyaratan-persyaratan formal surat gugatan sebagaimana diatur dalam hukum
acara perdata yang berlaku, surat gugatan perwakilan kelompok harus memuat :
ah

lik

a Identitas lengkap dan jelas wakil kelompok ;


b Definisi kelompok secara rinci dan spesifik, walaupun tanpa menyebutkan nama anggota
m

ub

kelompok satu persatu ;


c Keterangan tentang anggota kelompok yang diperlukan dalam kaitan dengan kewajiban
ka

melakukan pemberitahuan ;
ep

Menimbang, bahwa selanjutnya setelah Majelis Hakim mempelajari gugatan perwakilan


ah

kelompok (Class Action) Penggugat tersebut diatas secara cermat dan teliti bahwa kuasa Penggugat
R

yaitu 1. H. EDWARD ARFA, SH., 2. H. ABDULLAH SIREGAR, SH., 3. IWAN KESUMA


es
M

PUTRA, SH., 4. EKO MURTI SAPUTRA, SH., adalah bertindak untuk dan atas nama perwakilan
ng

kelompok warga masyarakat penduduk di 8 (delapan) Kampung di Kelurahan Tanjung Uban kota
on

Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan yaitu Kampung Jeruk, Kampung Raya Luar, Kampung
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
19 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Rayaputusan.mahkamahagung.go.id
Dalam, Kampung Raya Lebar, Kampung Tengah, Kampung Kemboja, Kampung Rampai dan
hk
Kampung Cenderawasih, masing-masing : 1. M. ZAKRI SAIDI, 2. YUSTINA, 3. MUHAMAD

a
DIAH, 4. P. PURBA, 5. UNTUNG, 6. NGADIKIN, 7. H. MR. BIRONG, dan 8. M. MARJUKI,

si
untuk mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum melalui mekanisme gugatan perwakilan
kelompok (Class Action) kepada Tergugat I dan Tergugat II terhadap tanah Perkampungan seluas

ne
ng
65 hektar ;
Menimbang, bahwa selanjutnya setelah Majelis Hakim memperhatikan secara cermat dan

do
gu
teliti tentang Identitas Penggugat tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Identitas
Penggugat tersebut diatas adalah tidak lengkap dan tidak jelas sebagaimana yang disyaratkan dalam

In
A
Pasal 3 ayat (1) PERMA RI Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok
tersebut diatas, bahwa Penggugat hanya menyebutkan perwakilan kelompok warga masyarakat
ah

lik
penduduk Kampung Jeruk, Kampung Raya Luar, Kampung Raya Dalam, Kampung Raya Lebar,
Kampung Tengah, Kampung Kemboja, Kampung Rampai dan Kampung Cenderawasih masing-
masing : 1. M. ZAKRI SAIDI, 2. YUSTINA, 3. MUHAMAD DIAH, 4. P. PURBA, 5. UNTUNG,
am

ub
6. NGADIKIN, 7. H. MR. BIRONG, dan 8. M. MARJUKI, tetapi Penggugat tidak menyebutkan
Identitas Penggugat tersebut dengan lengkap dan jelas, yaitu tentang tempat lahir, umur / tanggal
ep
k

lahir, jenis kelamin, kebangsaan, agama, pekerjaan dan tempat tinggal serta kelompok mana yang
ah

diwakilinya tersebut ;
R

si
Menimbang, bahwa terhadap jawaban Penggugat dalam Repliknya yang menyatakan
Identitas para wakil kelompok tersebut telah termuat secara lengkap dalam surat kuasa nya, menurut

ne
ng

Pendapat Majelis Hakim bahwa penyebutan Identitas para wakil kelompok dalam surat kuasa nya
tersebut adalah tidak sesuai dengan maksud Pasal 3 (1) huruf a PERMA RI No. 1 Tahun 2002 ;

do
Menimbang, bahwa disamping itu menurut Pendapat Majelis Hakim suatu surat kuasa dapat
gu

dicabut sewaktu-waktu sehingga Identitas wakil kelompok sebagai mana dimaksud Pasal 3 (1) huruf
a PERMA RI No. 1 Tahun 2002 tersebut menjadi kabur dan tidak tercantum dalam surat gugatan
In
A

Penggugat tersebut ;
Menimbang, bahwa selanjutnya disamping hal tersebut diatas Majelis Hakim akan
ah

lik

mempertimbangkan apakah gugatan perwakilan kelompok (Class Action) Penggugat tersebut di atas
terdapat kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar hukum yang digunakan yang bersifat
m

ub

substansial, serta terdapat kesamaan jenis tuntutan diantara wakil kelompok dengan anggota
kelompoknya, sebagaimana yang disyaratkan dalam Pasal 2 huruf b Peraturan mahkamah Agung RI
ka

Nomor 1 Tahun 2002 tentang acara gugatan perwakilan kelompok ;


ep

Menimbang, bahwa gugatan perwakilan kelompok (Class Action) Penggugat yang diajukan
ah

kepada Tergugat I dan Tergugat II tersebut pada pokoknya adalah mengenai sengketa tanah hak
R

milik warga masyarakat / penduduk di 8 (delapan) Perkampungan yaitu tanah pemukiman penduduk
es
M

berukuran luas 65 hektar yang terletak di Kampung Jeruk seluas 27 hektar, Kampung Raya Dalam
ng

seluas 10 hektar, Kampung Raya Luar seluas 11,9 hektar, Kampung Tengah seluas 5,7 hektar,
on

Kampung Raya Lebar seluas 13,5 hektar, Kampung Kamboja seluas 4,7 hektar, Kampung Rampai
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
20 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
dan putusan.mahkamahagung.go.id
Kampung Cenderawasih seluas 2,3 hektar, Kelurahan Tanjung Uban Kota Kecamatan Bintan
hk
Utara Kabupaten Bintan ;

a
Menimbang, bahwa selanjutnya oleh karena gugatan perwakilan kelompok (Class Action)

si
Penggugat tersebut adalah mengenai sengketa tanah Hak Milik Pemukiman Penduduk yang di akui
oleh Penggugat tersebut adalah miliknya warga masyarakat / penduduk di 8 (delapan)

ne
ng
Perkampungan Kelurahan Tanjung Uban Kota Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan seluas
65 hektar maka menurut pendapat Majelis Hakim apabila gugatan perwakilan kelompok (Class

do
gu
Action) Penggugat tersebut diatas dihubungkan (dikaitkan) dengan konsideran (latar belakang) dan
Pasal 2 huruh b Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan

In
A
Perwakilan Kelompok tersebut diatas, maka mengenai kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan
dasar hukum gugatan perwakilan kelompok (Class Action) Penggugat yang mengatas nama kan
ah

lik
warga masyarakat penduduk dari 8 (delapan) Kampung Kelurahan Tanjung Uban Kota tersebut
tentulah tidak sama (berbeda), misalnya : kapan warga masyarakat tersebut memperoleh tanah
Kampung tersebut, dasar perolehannya apa (membuka lahan kah atau membelikah atau warisan kah
am

ub
atau dari hasil hibah kah), tentunya tiap-tiap warga (orang) berbeda dan tidak sama fakta atau
peristiwa atau dasar hukum nya;
ep
k

Menimbang, bahwa disamping hal tersebut diatas bahwa oleh karena gugatan perwakilan
ah

kelompok (Class Action) Penggugat tersebut adalah mengenai sengketa Hak Milik warga
R

si
masyarakat / penduduk di 8 (delapan) Perkampungan Kelurahan Tanjung Uban Kota seluas 65
hektar, maka menurut pendapat Majelis Hakim bahwa nantinya dalam pembuktian akan mengalami

ne
ng

kesulitan apabila sudah masuk dalam pokok perkaranya ;


Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan tersebut diatas maka

do
menurut pendapat Majelis Hakim bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat melalui mekanisme
gu

Hukum Acara Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action) kepada Tergugat I dan Tergugat II
tersebut diatas adalah tidak tepat, dan yang tepat adalah bahwa gugatan Penggugat yang mengatas
In
A

namakan warga masyarakat penduduk dari 8 (delapan) Kampung Kelurahan Tanjung Uban Kota
tersebut haruslah diajukan secara sendiri-sendiri melalui mekanisme Hukum Perdata Biasa / Hukum
ah

lik

Acara Perdata Biasa ;


Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan tersebut
m

ub

diatas, maka menurut pendapat Majelis Hakim bahwa gugatan Penggugat yang mengatas namakan
warga masyarakat penduduk dari 8 (delapan) Kampung Kelurahan Tanjung uban Kota kepada
ka

Tergugat I dan Tergugat II atas sengketa tanah Hak Milik pemukiman penduduk seluas 65 hektar
ep

tersebut diatas haruslah dinyatakan tidak dapat diterima ;


ah

Menimbang, bahwa selanjutnya oleh karena gugatan perwakilan kelompok (Class Action)
R

Penggugat tersebut dinyatakan tidak dapat diterima maka Majelis Hakim memerintahkan
es
M

pemeriksaan perkara perdata gugatan perwakilan kelompok (Class Action) Nomor 11/Pdt.G/2010
ng

PN.TPI ini dihentikan ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
21 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa selanjutnya oleh karena gugatan perwakilan kelompok (Class Action)
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat tersebut dinyatakan tidak dapat diterima, dan dihentikan maka Penggugat harus dihukum

a
untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini yang besarnya akan ditentukan dalam

si
amar Putusan nanti ;
Memperhatikan Pasal-Pasal dalam Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2002

ne
ng
tentang Acara gugatan Perwakilan Kelompok khususnya Pasal 2 huruf b dan Pasal 3 ayat (1) huruf
a, Pasal-Pasal dalam Rbg / HIR, dan Pasal-Pasal dalam Peraturan Perundang-Undangan lain yang

do
bersangkutan ;
gu
MEMUTUSKAN

In
A
1 Menyatakan gugatan perwakilan kelompok (Class Action) Penggugat tidak dapat
ah

lik
diterima ;
2 Memerintahkan pemeriksaan perkara perdata gugatan perwakilan kelompok (Class
am

ub
Action) Nomor : 11/Pdt.G/2010/PN.TPI ini dihentikan ;
3 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara
ini yang hingga kini ditaksir sebesar Rp. 366.000,- (Tigaratus enampuluh enam ribu
ep
k

rupiah) ;
ah

si
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Tanjung Pinang pada hari Senin, Tanggal 5 April 2010 oleh kami : RUSTIYONO, SH., M.Hum

ne
ng

sebagai Hakim Katua Majelis, T. MARBUN, SH., MH dan BAMBANG NURCAHYONO, SH.,
M.Hum, masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari Rabu, tanggal 7 April

do
gu

2010 di ucapkan dalam Persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan
didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh T.A. PANDIA, Panitera
Pengganti Pengadilan Negeri Tanjung Pinang serta dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat I dan
In
A

Tergugat II.
Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
ah

lik
m

ub
ka

1. T. MARBUN, SH., MH RUSTIYONO, SH., M.Hum


ep
ah

2. BAMBANG NURCAHYONO, SH., M.Hum


es
M

Panitera Pengganti,
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
22 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id T. A. P A N D I A
hk

a
R

si
Perincian biaya-biayanya :

ne
ng
• Materai Asli Putrusan, ---------------------------------------- -------- Rp. 6.000,-
• Panggilan Jurusita, ------------------------------------------------------ Rp.325.000,-

do
Penerimaan Negara :
gu
PNBP. ----------------------------------------------------------------- Rp. 30.000.-
Redaksi Putusan, ------------------------------------------------ -- Rp. 5.000,-

In
A
----------------------------------------------------------------------------------------------
JUMLAH,--------------------------------------------------------------- Rp.366.000,-
ah

lik
=========
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Anda mungkin juga menyukai