Anda di halaman 1dari 3

AYAH, AKU, DAN CERITA INI

Ayahku adalah orang yang baik. Murah senyum. Sayang pada aku dan adik,
setidaknya seperti itulah sifatnya. Sampai ibu pergi meninggalkan kami dan entah
kenapa sejak saat itu perangainya mulai berubah. Ayahku adalah orang yang baik.
Dia suka membawakan oleh-oleh untuk kami bertiga sehabis pulang kerja. Tetapi
entah kenapa setelah ibu pergi meninggalkan kita. Ayah sering pulang malam dengan
mata merah dan bau badan menyengat. Ayahku adalah orang yang baik. Dia senang
berberes-beres rumah. Akan tetapi semenjak ibu pergi meninggalkan kita. Dia lebih
senang untuk membuat rumah berantakan Dari pada berberes-beres rumah dan dia
mulai melakukanya sejak pergi bersama teman-temannya. Ayahku adalah orang yang
baik, setidaknya itulah yang ku ketahui sampai suatu ketika polisi datang
menjemputnya.

***
Pagi tadi ibu guru memberitahuku bahwa aku tidak boleh mengikuti ujian
apabila tidak membayar uang bulanan. Uang bulanan?. Kukira urusan setor-menyetor
uang bulanan hanya terjadi pada aku, Andi, dan teman-teman kelas. Setiap kali aku
terlambat memberikan Andi uang bulanan. Dia bersama Reno pasti menyeretku ke
gang sempit samping sekolah untuk memukuliku. Aku harus segera memberitahu
ayah perihal uang bulanan ini. Aku tidak mau ibu guru juga ikut-ikutan menyeret dan
memukuliku di kamar mandi.
Kukira orang yang paling galak di dunia ini adalah ayah. Tapi ternyata
anggapanku ternyata selama ini salah. Pagi tadi seorang – yang dari percakapan ibu-
ibu komplek disebut sebagai debt collector – datang kerumah. Dia memarahi Ayah
seperti Ayah memarahiku ketika dia pulang malam dengan mata memerah dan bau
badan menyengat. Bedanya debt collector tersebut tidak memukul Ayah dengan rotan
seperti yang dia lakukan padaku. Kemeriahan pagi itu baru berhenti setelah Om
Dandang datang dan menenangkan debt collector terebut.
Om dandang. Pria berperut buncit dan berkacamata itu selalu memandang
adikku dengan pandangan aneh. Dia juga sering membawakan untukku makanan dan
untuk adikku boneka barbie. Menurutku perangai Ayah yang sering membuat
berantakan rumah. Berawal dari pertemanannya dengan Om Dandang. Selain itu –
menurut percakapan ibu-ibu komplek juga – perangai Ayah yang jelek ini disebabkan
karena Om dandang mengajaknya ke tempat yang bernama casino. Aku sendiripun
tidak tahu apa itu casino.
Sebenarnya Aku tidak membenci Ayah karena perubahan perangainya. Aku
lebih membenci ibu yang kenapa tiba-tiba meninggalkan kami bertiga. Sampai saat
ini Aku tidak tahu alasan Ibu meninggalkan kami. Malam itu. Malam sebelum Ibu
pergi entah kemana. Kami sekeluarga mengadakan makan-makan merayakan
kedatangan Ayah dari luar kota. Ayah membawa banyak sekali Oleh-oleh untuk kami
bertiga. Makanan khas untukku. Baju baru untuk Ibu dan Mainan Barbie untuk adik.
Aku berterimakasih dan berkata kepada Ayah bahwa selain Dia. Paman Arya juga
sering mengunjungi kami malam-malam sambil membawa makanan untuk kami dan
setelah itu bermain di dalam kamar bersama ibu. Pagi harinya aku sudah tidak
melihat ibu di rumah. Entah kemana dia pergi.
***
Ada satu hal yang Aku sadari dari seringnya Om Dandang menyambangi
rumah kami. Adik selalu terlihat ketakutan setiap kali melihat Om Dandang. Dan aku
tidak tahu alasannya yang kutahu adalah ketika Om Dandang menyambangi rumah.
Ayah sering menyeruh Adik untuk bermain bersama Om Dandang. Aku sebenarnya
iri kepada adik. Tapi mau bagaimana lagi. Sudah untung Aku diberi makananan
olehnya. Selain itu setiap Om Dandang datang Ayah tidak pernah marah-marah
kepadaku.
Pagi ini suasana hatiku sedang kacau. Bukan karena Aku lupa tidak berberes-
beres rumah dan Ayah memukulku karena itu – dan memang hal tersebut yang terjadi
padaku pada pagi ini – tapi lebih karena Om Dandang dan Ayah tidak mengajakku
untuk bertamasya. Padahal mereka mengajak Adik. Kenapa?. Apa mungkin karena
Aku bukan anak yang baik?. Entalah mungkin ada kemungkinan-kemungkinan yang
lainnya yang tidak ada penjelasannya. Sama seperti kenapa Andi tiba-tiba tidak
bergerak setelah kuhantam kepalanya dengan batu di hutan samping sekolah malam
kemarin ketika Dia memaksaku untuk mencari hantu. Padahal aku takut sekali
dengan hantu.
***
Ayahku jadi terkenal!. Aku melihatnya bersama Om Dandang di televisi.
Meskipun dia sering menyuruh-nyuruh, memarahi dan memukulku. Akan tetap keren
jika aku menceritakan pada teman-teman sekolah bahwa aku memiliki seorang Ayah
yang berpekerjaan menjadi Aktor. Tapi akhir-akhir ini aku merasa kesepian. Karena
semenjak adik pergi bersama Ayah dan Om Dandang untuk bertamasya Dia tidak
pernah kembali.
***
Hari ini ibu guru menerangkan kepadaku tentang rantai makanan. Dia
menyebut sebuah istilah. Predator. Sepertinya aku pernah mendengar istilah terebut.
Tapi dimana?. Sekarang aku ingat dimana aku pernah mendengar istilah terebut. Ibu-
ibu komplek pernah berkata kepadaku bahwa aku harus berhati-hati kepada Om
Dandang karena Dia adalah seorang Predator anak. Bukankah arti dari kata predator
adalah pemangsa. Berarti Om Dandang pernah memakan anak kecil?. Aku bingung
memilih untuk melupakannya dan fokus pada ibu guru yang sedang menerangkan.

Anda mungkin juga menyukai