Anda di halaman 1dari 18

Program Studi Komunikasi 1

Sekolah Vokasi

Kuliah 5:
PERUMUSAN MASALAH
DAN JUDUL
TEKNIK PENULISAN ILMIAH (KMN 209)

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu
merumuskan topik, permasalahan, dan tujuan penulisan ilmiah yang
ditunjukkan oleh kemampuan:
1. Memahami pengertian topik, judul, dan tema
2. Menerapkan teknik penggalian masalah untuk penulisan ilmiah
3. Memahami kriteria topik dan judul tulisan ilmiah
4. Memahami jenis-jenis judul tulisan ilmiah
5. Membuat judul, rumusan masalah, dan tujuan penulisan sesuai dengan
prinsip dan kriteria.

TEMA - TOPIK - JUDUL


Tema: Merupakan gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya
dalam membuat suatu tulisan
KBBI: pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang,
menggubah sajak, dan sebagainya)

Topik: (Yunani: topoi) = inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan.
KBBI: 1 pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan sebagainya; bahan
diskusi: masalah yang akan menjadi; 2 hal yang menarik perhatian umum pada waktu akhir-
akhir ini; bahan

Judul: Perincian atau penjabaran dari topik


KBBI: 1 nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara
pendek isi atau maksud buku atau bab itu; 2 kepala karangan (cerita, drama, dan
sebagainya); tajuk;






MULAI DARI GAGASAN ILMIAH

➢ “Gagasan ilmiah” sangat penting dalam menentukan topik dan


merumuskan judul tulisan.
➢ Dari proses kreatif eksplorasi permasalahan —> memunculkan
gagasan kreatif yang tersusun runut, operasional, dan rasional
melalui argumentasi yang logis.
➢ Kualitas gagasan = investasi esensial, menentukan orisinalitas dan
kemanfaatan karya ilmiah

Langkah awal = Identifikasi masalah yang akan diangkat menjadi tulisan


KONSEP MASALAH

Masalah adalah sesuatu yang


menghalangi tidak tercapainya
kondisi ideal
Seorang anak kecil bermain sendirian di rumah.
Ketika hari mulai gelap, anak kecil tersebut
menangis ketakutan.
Mengapa anak kecil itu menangis? Apa
masalahnya? “Gelap” adalah kondisi real,
idealnya “terang” supaya anak itu tidak
ketakuttan. Mungkin masalahnya belum di “on”
kan saja saklar lampunya.

JENIS MASALAH MENURUT SIFATNYA

1. Masalah deskriptif
2. Masalah komparatif
3. Masalah asosiatif:
a. Simetris
b. Kausal (sebab-akibat)
c. Interaktif (saling mempengaruhi)

MASALAH DESKRIPTIF

Berkaitan dengan (satu atau lebih) variable mandiri


(tidak terkait variable lain)

"Bagaimana Sikap Petani di Pedesaan


Kabupaten Bogor terhadap Program
Pemberdayaan Petani?"
8

MASALAH KOMPARATIF

Membandingkan satu atau lebih variabel

“Sejauh mana perbedaan perilaku


pemanfaatan internet antara
masyarakat kota dan desa?”
9

MASALAH ASOSIATIF
Mengkaji keterhubungan atau pengaruh diantara dua atau lebih variabel.

tris
i m e
b . S “Faktor-faktor individu
Hu petani apa saja yang “Sejauh mana hubungan
berhubungan dengan antara partisipasi petani
pemanfaatan media?” dalam kegiatan penyuluhan
dan tingkat penerapan
Hub teknologi usahatani?” aktif
. Ka n te r
“Sejauh mana keterdedahan usal I
Hub.
siaran televisi mempengaruhi
perilaku konsumtif petani?”
10

PROSES EKSPLORASI MASALAH

1. Identifikasi masalah

2. Pemilihan masalah

3. Perumusan masalah
11

1. IDENTIFIKASI MASALAH
❑ Di bidang ilmu atau aspek kehidupan apa pun banyak
masalah —> tidak semua bisa menyadari/menemukannya
❑ Semua pertanyaan yang membutuhkan jawaban = masalah

❑ Kriteria:
1. Layak diteliti
2. Mempunyai nilai teoritis dan praktis
3. Realistis

12

SUMBER2 MASALAH

1. Observasi terhadap fenomena/hubungan tertentu


2. Deduksi dari teori
3. Kepustakaan (mis. Hasil penelitian)
4. Permasalahan sosial di masyarakat sekitar
5. Pengalaman pribadi





13

TEKNIK IDENTIFIKASI MASALAH

Temukan dan terus bertanya “mengapa"

DIAGRAM
POHON
14

2. FOKUS MASALAH
Banyak yang teridentifikasi, fokuskan pada yang paling layak

Kriteria:
1. Bermanfaat untuk ilmu atau profesi
Aspek masalah
2. Menarik untuk dibahas
3. Dikenal dengan baik
4. Bahan-bahan tersedia dan mudah diperoleh
Aspek
penulis
5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit

15

3. RUMUSAN MASALAH
1. Dinyatakan dalam kalimat tanya
(interogatif)
2. Singkat, jelas dan padat, tidak
menimbulkan penafsiran ganda
3. Relevan dengan waktu timbulnya
permasalahan
4. Berhubungan dengan problematik
praktis
5. Memungkinkan genelarisasi
6. Memiliki ketajaman dalam definisi/
pembatasan dari konsep-konsep
utama, dll.

16

Bila topik terlalu luas, batasi dengan:


1. Menurut tempat: “pemirsa televisi” —> “pemirsa di perdesaan” di suatu kota
(Jakarta, Bogor, dsb.)
2. Menurut waktu/zaman: "Perkembangan Siaran Televisi" —> "Perkembangan Siaran
Televisi di Era Reformasi."
3. Menurut Hubungan Kausal: “Penyebaran Hoax” —> “Sebab-sebab Maraknya Hoax.”
4. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia:“Kesadaran Masyarakat” —>
“Kesadaran Hukum Masyarakat.”
5. Menurut aspek kajian: “Fungsi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)” —> “Fungsi
Pengawasan KPI”
6. Menurut bahan (objek material) dan sudut tinjauan (objek formal): “Siaran TV
Indonesia” (obyek material) —> ditinjau dari sisi “Kajian Hukum dan Perundangan”
(obyek formal).

17

JUDUL YANG BAIK


1. Orisinil, tidak/belum ada sebelumnya.
2. Mencakup/mencerminkan seluruh isi tulisan
3. Singkat, kalimat atau frase pendek, tidak lebih dari 15 kata.
4. Logis
5. Provokatif, menarik, menimbulkan keinginan tahuan
6. Relevan dengan topik, ada pertalian dengan tema
7. Mengandung: Sifat dan jenis kajian tulisan, Objek kajian,
Subjek kajian, Tempat/lokasi/daerah kajian, Waktu kajian atau
peristiwa

18

TERIMAKASIH
SELAMAT BELAJAR

https://metrobali.com/gugah-budaya-meneliti-hidupkan-media-bijak/

Anda mungkin juga menyukai