Anda di halaman 1dari 2

Iklim Mikro

Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan


produktivitas tanaman. Faktor-faktor iklim sangat mempengaruhi pertumbuhan bagi tanaman
seperti intensitas matahari, suhu dan curah hujan. Intensitas cahaya dan suhu udara
merupakan komponen iklim yang dapat diamati. Pada skala kecil, iklim mikro sangat mudah
diamati karena lingkupnya yang tidak terlalu luas. Iklim mikro adalah faktor-faktor kondisi
iklim setempat yang memberikan pengaruh langsung terhadap fisik pada suatu lingkungan.
Iklim mikro ini merupakan iklim yang berada di lapisan udara terdekat dari permukaan
bumi (Indrawan dkk, 2017).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat ditentukan oleh unsur-unsur iklim,
seperti suhu udara. Suhu udara mempengaruhi aktivitas kehidupan tanaman, antara lain pada
proses fotosintesis, respirasu, transpirasi, pertumbuhan, penyerbukan, pembuahan dan
keguguran buah. Besar kecilnya pengaruh ini berhubungan dengan faktor lain seperti
kelembapan, ketersediaan air dan jenis tanaman. Suhu udara untuk tanaman tropis berkisaran
antara 15-40℃ . Kisaran suhu udara ini sangat penting karena mempengaruhi tahap-tahap
perkembangan tanaman. Suhu udara yang optimum untuk proses fotosintesis berkisar antara
10-30℃ (Herlina dan Amelia, 2019). Unsur iklim lain yaitu curah hujan yang merupakan
salah satu unsur iklim yang sangat besar peranannya dalam mendukung ketersediaan air,
terutama pada lahan tadah hujan dan lahan kering. Curah hujan yang melebihi batas akan
mengakibatan peningkatan volume air pada permukaan tanah sehingga dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Curah hujan yang berlebihan akan mempengaruhi produktivitas
tanaman yang mengakibatkan pertumbuhan tanamna terganggu (Herlina dan Amelia, 2019).
Adapun faktor lain seperti pencemaran udara yang dapat mempengaruhi proses
fotosintesis tanaman. Pencemaran udara ini diakibatkan karena kegiatan transportasi yang
sangat tinggi yaitu akibat kendaraan bermotor, hidrokarbon, SO 2 dan Tetraethyl lead yang
merupakan bahan logam timah yang ditambahkan ke dalam bensin berkualitas rendah untuk
meningkatkan nilai oktan guna mencegah terjadinya letupan pada mesin. Kemudian
pencemaran lain berasal dari pabrik industri, pembakaran sampah, letusan gunung berapi,
kebakaran hutan dan debu. Polusi udara yang disebabkan karena polutan partikel seperti debu
dapat berpengaruh terhadap tanaman. Dimana debu-debu tersebut jika bergabung dengan uap
air hujan akan membentuk kerak yang tebal pada permukaan daun dan tidak dapat tercuci
dengan air hujan kecuali digosok. Lapisan kerak tersebut akan mengganggu proses
fotosintesis pada tanaman karena menghambat masuknya sinar matahari dan mencegah
pertukaran CO2 dengan atmosfer, akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.
Bahaya lain yang ditimbulkan dari pengumpulan partikel pada tanaman adalah kemungkinan
bahwa partikel tersebut mengandung komponen kimia yang berbahaya bagi hewan yang
memakan tanaman tersebut (Ratnani, 2008).
Penghijauan adalah kegiatan atau aktivitas pemulihan, pemeliharaan serta
peningkatan kembali kondisi lahan agar dapat bermanfaat sevara optimal sesuai dengan
fungsinya. Tujuan dari penghijauan ini yaitu untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidupp,
untuk meningkatkan daerah yang asri, serasi, lestari serta untuk melaksanakan pembangunan
yang berwawasan lingkungan. Adapun manfaat dari penghijauan ini yaitu (Pramono, 2007):
1. Manfaat estetika
Keindahan yang dapat diperoleh dari tanaman-tanaman yang disengaja ditata sehingga
tampak menarik. Warna hijau dan aneka bentuk dedaunan serta bentuk susunan tajuk
berpadu menjadi suasana pemandangan yang menyejukkan.
2. Manfaat orogolis
Manfaat orogolis ini penting untuk mengurasi tingkat kerusakan tanah, terutama longsor
dan menyangga kestabilan tanah. Pepohonan yang tumbuh di atas tanah akan mengurangi
erosi. Perpaduan antara tanah dan tanaman merupakan kesatuan yang saling memberi
manfaat.
3. Manfaat edukatif
Semakin langkanya pepohonan yang hidup di perkotaan membuat Sebagian warga tidak
mengenal lagi. Sehingga penanaman kembali pepohonan di perkotaan dapat bermanfaat
sebagai laboratorium alam.
4. Manfaat ekologis
Kehidupan makhluk di alam saling berhubungan. Dimana keserasian lingkungan bukan
hanya baik untuk satwa, tanaman atau manusia tetapi kesemua makhluk hidup.

Daftar Pustaka
Herlina, N. dan Amelia, P. 2019. Pengaruh Perubahan Iklim pada Musim Tanam dan
Produktivitas Jagung (Zea mays L.) di Kabupaten Malang. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia (JIPI). 25(1): 118-128.
Indrawan, R. R., Agus, S. dan Roedy, S. 2017. Kajian Iklim Mikro Terhadap Berbagai Sistem
Taman dan Populasi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharate Sturt.). Jurnal
Produksi Tanaman. 5(1): 92-99.
Pramono, S. A. 2007. Penghijauan Sebagai Salah Satu Sarana Mewujudkan Kota
Berwawasan Lingkungan. Teodolita. 8(2):28-39.
Ratnani, R. D. 2008. Teknik Pengendalian Pencemaran Udara yang diakibatkan Oleh
Partikel. Momentum. 4(2): 27-32.

Anda mungkin juga menyukai