CBR Kepemimpinan M.rizky.P.G E 2021
CBR Kepemimpinan M.rizky.P.G E 2021
KEPEMIMPINAN
(Pemimpin Kepemimpinan & Intisari Teori Kepemimpinan)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas “Critical Book Report” untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
“Kepemimpinan”. Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Kepemimpinan Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penugasan ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penugasan
berikutnya dikemudian hari. Semoga Critical Book Report ini bermanfaat bagi para pembaca
dan penulis sendiri tentunya. Serta saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam penugasan tersebut.
Penulis
M. Rizky Pratama Ginting
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................................3
IDENTITAS BUKU.........................................................................................................................3
2.1 Informasi Bibilografi...................................................................................................3
2.1.1 Buku Utama.....................................................................................................3
2.1.2 Buku Pembanding............................................................................................3
BAB III.............................................................................................................................................4
RINGKASAN ISI BUKU................................................................................................................4
3.1 Buku Utama.................................................................................................................4
3.2 Buku Kedua.................................................................................................................8
BAB IV..........................................................................................................................................11
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN..........................................................................................11
4.1 Kelebihan Buku Utama.............................................................................................11
4.2 Kelemahan Buku Utama............................................................................................11
4.3 Kelebihan Buku Pendamping....................................................................................11
4.4 Kelemahan Buku Pendamping..................................................................................11
BAB V............................................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................................12
5.1 Kesimpulan................................................................................................................12
5.2 Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah kepemimpinan
2. Menambah pengetahuan tentang kepemimpinan
2
BAB II
IDENTITAS BUKU
3
BAB III
RINGKASAN ISI BUKU
4
lalu tentunya tidak sama dengan yang dilakukan pada saat sekarang, karena memang
situasinya telah berlainan.
Dengan demikian, ketiga unsur yang mempengaruhi gaya kepemimpinan
tersebut, yaitu pemimpin, yang dipimpin dan situasi merupakan unsur yang saling
terkait satu dengan lainnya, dan akan menentukan tingkat keberhasilan pemimpin.
Fungsi pokok pemimpin dalam management organisasi di bagi dalam empat
kategori, yaitu :
1) Planing (Perencanaan )
2) Organizing (Pengorganisasian)
3) Actuating / Leading (Kepemimpinan )
4) Controling (Pengawasan / Pengendalian)
Fungsi perencanaan bagi pemimpin dalam manajemen merupakan aktivitas
yang berusaha memikirkan apa saja yang akan dikerjakannya, berapa ukuran dan
jumlahnya, siapa saja yang melaksanakan dan mengendalikannya, agar tujuan
organisasi dapat dicapai.
Perencanaan sering pula diartikan sebagai suatu penetapan tujuan-tujuan dan
prioritas-prioritas serta serangkaian kegiatan untuk mencapainya (Bryant & White,
1987:307). Pengertian yang sama dikemukakan oleh Steven Ott, Hyde, Shafritz
(1991:238) mengartikan perencanaan adalah proses pembuatan keputusan formal
mengenai masa depan organisasi. Perencanaan merupakan serangkaian kegiatan yang
digunakan untuk menentukan arah kedepan (tujuan dan sasaran) dan cara yang tepat
untuk mencapai tujuan akhir yang dikehendaki.
Albanese dalam Steiss (1982:267) mengemukakan, perencanaan merupakan suatu
proses atau aktivitas yang akan dilakukan, untuk mencapai tujuan tertentu, bagaimana
cara melakukannya, kapan dan di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.
Definisi yang serupa, namun lebih lengkap adalah definisi yang dikemukakan oleh Kast
and Ronsenzweig sebagaimana dikutip Steiss (1982:267) bahwa: perencanaan adalah
proses memutuskan apa yang akan dilakukan dan bagaimana caranya, perencanaan
mencakup penentuan semua misi, identifikasi bidang, dan menentukan serangkaian
tujuan khusus serta menyusun kebijakan, program, dan prosedur untuk mencapainya.
Perencanaan memberikan kerangka kerja suatu sistem terpadu yang komplek yang
saling berhubungan dengan keputusan-keputusan yang akan datang. Perencanaan
komprehensif adalah suatu kegiatan yang terpadu yang berusaha untuk memaksimalkan
5
efektivitas keseluruhan organisasi sebagai suatu sistem yang sesuai dengan tujuan dan
sasarannya.
Fungsi pengorganisasian bagi pemimpin sebagai suatu proses pembagian kerja
melihat bahwa ada unsur-unsur yang saling berhubungan, yakni sekelompok orang atau
individu, ada kerja sama, dan ada tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Interaksi akan
terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok. Hubungan-hubungan ini terjadi karena sudah ada pembagian kerja
yang jelas dalam suatu sistem. Kerja sama dalam suatu sistem yang teratur ini
dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama terhadap
kendali dan arahan pemimpin.
Alien (1958:57) mengemukakan: Kami dapat merumuskan pengorganisasian
sebagai proses menetapkan dan mengelompokkan pekerjaan yang akan dilakukan,
merumuskan dan melimpahkan tanggung jawab dan wewenang, serta menjalin
hubungan-hubungan agar orang-orang dapat bekerja sama secara paling efektif dalam
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Pengelompokan orang-orang dalam suatu pekerjaan yang dilakukan
memungkinkan terjadinya hubungan kerja sama yang formal sesuai dengan yang telah
ditetapkan. Di samping itu dapat pula terjadi hubungan yang sifatnya informal antara
individu dengan
individu maupun individu dengan kelompok kerja yang lain. Hal ini dapat terjadi
karena adanya kepentingan-kepentingan pribadi masing-masing individu dalam suatu
koordinasi yang kita sebut proses pengorganisasian oleh pemimpin.
Pengorganisasian merupakan suatu proses dalam mencapai tujuan dan sangat
diperlukan oleh masyarakat, baik dalam bidang profit maupun jasa (pelayanan). Tujuan
pengorganisasian akan tercapai bilamana tiap-tiap individu yang ada sadar akan tugas,
wewenang, dan tanggung jawabnya sehingga pada akhirnya tujuan akan tercapai.
Fungsi kepemimpinan bagi pemimpin adalah implementasi aransemen yang
sudah disusun pemimpin melalui dukungan orang lain. Hal ini menyiratkan bahwa
kepemimpinan berlangsung dalam interaksi antara pemimpin dan pengikut dalam
situasi tertentu. Pada tataran yang lebih tinggi, kepemimpinan dapat dijabarkan sebagai
serangkaian perilaku yang jarang dapat ditiru oleh kebanyakan orang. Di antara kedua
pandangan ini terdapat hubungan yang khas dan unik di antara orang yang memimpin
dan yang mengikuti.
6
Pemikiran terkini menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses dan
bukan kedudukan, dan bahwa kepemimpinan terutama menyangkut pengelolaan
hubungan. Sambil belajar dan membaca lebih lanjut mengenai kepemimpinan, Anda
akan segera menemukan bahwa terdapat demikian banyak pandangan dan rumusan,
tanpa ada aturan yang mutlak.
Fungsi pengendalian/ pengawasan bagi pemimpin adalah : kemampuan
pemimpin dalam melakukan fungsi – fungsi pengendalian yaitu : Tani Handoko
(1997:359-160) mendefinisikan pengendalian sebagai suatu proses untuk menjamin
bahwa tujuan – tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai. Hal ini berarti
berkenaan dengan cara – cara membuat kegiatan – kegiatan sesuai yang direncanakan.
Dari beberapa pendapat para pakar di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa
pengertian pengendalian adalah suatu proses rangkaian tindakan pengamatan,
pengecekan dan penilaian suatu pekerjaan yang dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan, serta untuk mengetahui apabila pekerjaan yang
dilaksanakan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditentukan atau tidak.
Sedangkan bila terjadi penyimpangan maka dilakukan tindakan korektif untuk
meluruskan kembali penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Dalam menjembatani pemahaman terhadap pemimpin dan kepemimpin atau
Leader dan Leadership perlu pendalaman terhadap beberapa teori dasar antara
pemimpin dan kepemimpinan tersebut, melalui suatu analisis perbandingan, yaitu :
• Teori Genetis (Keturunan). Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader is born
and not made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran
teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi
pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang
bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin,
sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara
filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis.
• Teori Sosial. Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu
sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini
ialah bahwa “Leader is made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya
kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini
mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi
pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.
7
• Teori Ekologis. Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya
mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah
aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa
seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki
bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang
teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Teori
ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat
dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun demikian,
penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara
pasti apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik.
8
Pendekatan situasional. Pendekatan ini menekankan kontekstualitas yang dihadapi
pemimpin dalam organisasi seperti tuntutan pekerjaan, sifat pekerjaan, hubungan
moralitas atasan-bawahanm, serta faktor-faktor eksternal dan karakteristik para
pengkikutnya. Pendekatan kepemimpinan seperti ini disebut kepemimpinan
kontinjensi (contingensi leadership) atau (situational leadership)
Inti dari kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menggerakkan atau
mengajak orang lain, dalam hal ini anak buah untuk mencapai tujuan organaisasinya.
Namun demikian, pemimpin memiliki tiga faktor keterbatasan, yaitu :
1. Pengetahuan dan keterampilan pemimpin itu sendiri,
2. Keterampilan anak buah dan
3. Lingkungan kerja.
Karakteristik kepribadian seorang pemimpin harus memiliki beberapa
keistimewaan, diantaranya : adaptable (mudah menyesuaikan diri), assertive (lugas),
charismatic (berwibawa dan berkarisma), creative (banyak ide), decisive (tegas
mengambil keputusan), dominant (menonjol diantara rekan-rekannya), energetic
(bertenaga dan berstamina tinggi), extraverted (berkepribadian terbuka), firendly
(ramah terhadap siapa saja),
Berdasarkan hasil risetnya, Hogan menyebutkan tiga penyebab utama perilaku
pemimpin yang buruk, yaitu : (1). Lack of training, rendahnya pelatihan kepemimpinan
yang diberikan kepada para supervisor, (2). Cognitive deficiency, rendahnya
kemampuan kognitif para supervisor dan (3). Personality, kepribadian atau sifat dasar
para supervisor itu sendiri.
Teori Kehadiran Orang Besar (The Great Man Theory) memiliki dua anggapan
dasar, yaitu :
1. Pemimpin dilahirkan, bukan dihasilkan atau dibuat.
2. Pemimpin besar akan muncul atau hadir ketika ada kebutuhan besar di dalam
lingkungan atau masyarakatnya
Gagasan Teori Kehadiran Orang Besar (The Great Man Theory) sebenarnya telah
menyeret kita ke dalam domain mitos, dengan pengertian bahwa pada saat dibutuhkan,
Manusia Luar Biasa sebagai pemimpin akan muncul dengan sendirinya secara ajaib dan
tiba-tiba, seperti halnya peristiwa sihir. Hal ini mudah untuk membuktikannya, dengan
merujuk kepada orang-orang besar seperti Soekarno, Martin Luther King, Eisenhower,
Adolf Hitler, Churchill. Bahkan teori ini percaya bila diruntut jauh ke belakang,
9
kehadiran Yesus, Musa, Muhammad dan Buddha juga muncul pada saat dunia sedang
membutuhkan kehadirannya.
Tiga asumsi yang mendasari Teori Kepemimpinan Alamiah atau Teori Sifat
Dasar Kepemimpinan (Trait Theory) adalah :
1. Orang dilahirkan dengan sifat-sifat yang diturunkan atau diwariskan.
2. Beberapa sifat yang diwarisi ada yang secara kebetulan sangat cocok untuk
pemimpin
3. Orang-orang yang berhasil menjadi pemimpin yang baik dan efektif memiliki
jumlah dan kombinasi warisan sifat-sifat kepemimpinan yang secara alamiah
baik.
Selanjutnya McCall dan Lombardo (1983) meneliti ciri-ciri yang baik mengenai
karakter yang dapat mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan kepemimpinan dan telah
berhasil mengidentifikasi empat ciri utama sebagai berikut:
• Memiliki ketenangan dan stabilitas emosional (Emotional stability and
composure) meliputi : Tenang, percaya diri dan dapat diprediksi, terutama ketika
sedang mengalami stress.
• Bersedia mengakui kesalahan (Admitting error) : Dalam setiap menghadapi
masalah, memilih mengakui kesalahan daripada membuang-buang energi untuk
menutupi kesalahan.
• Memiliki kemampuan interpersonal yang baik (Good interpersonal skills) :
Mampu berkomunikasi dan membujuk orang lain dengan baik tanpa
menggunakan cara-cara yang negatif atau pemaksaan kehendak.
• Berwawasan intelektual yang luas (Intellectual breadth) : Mampu memahami
berbagai hal, tidak berpikiran sempit dalam bidang keahliannya
10
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dapat saya simpulkan dari kedua buku tersebut yaitu Teori Kepemimpinan Dan 5
Level kepemimpinan Efektif dan 7 Prinsip Pemimpin Sukses memiliki kelebihan dan
keuragannya masing masing kedua buku ini menjelaskan berbagai konsep dasar
kepemimpinan yang cukup efisien untuk di aplikasikan ke dalam kehidupan seorang
pemimpin, Dan kedua buku ini sangat dapat membantu saya dalam memahami
kepemimpinan secara mendalam, Dengan kedua buku ini dapat menjadi referensi di
dalam mencari materi materi di dalam mendukung proses pembelajaran mata kuliah
Kepemimpinan.
5.2 Saran
Dalam menambah wawasan dan mencari informasi jangan hanya menggunakan
satu buku, tapi gunakanlah beberapa buku sebagai referensi, agar pemahaman pembaca
dalam lebih mendalam dan komprehensip.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ansoff, H. Igor. Strategic Management. New York, John Wiley & Sons, 1981
Astin, Alexander W. Maximizing Leadership Effectiveness. San Francisco, Jossey Bass, 1980.
Danim, Sudarman, Dr. Prof. Motivasi kepemimpinan & efektivitas kelompok, Bengkulu,
Penerbit Rineka Cipta, 2004.
Baldridge, J. Victor. Policy Making and Effective Leadership. Washington D.C. Jossey Bass,
1978
Bridges, Franchise J. Management Decision Making and Organizational Policy. Boston,
Allyn & Baccon, 1971.
Winardi, SE, DR. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam management, Bandung, penerbit
Alumni, 1979.
Alwafier, Agus ,H. Dr, MM, Budaya Kepemimpinan dalam mengendalikan wewenang dan
kekuasaan, Artikel, internet
Setyorini, Dewi, Th. Peran Pemimpin dalam Pengejawantahan dalam budaya, artikel ,
internet.
13