Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN DIAGNOSA
MEDIS DEMAM BERDARAH DENGUE DI KLINIK CITRA
HARAPAN BUNDA KABUPATEN CIANJUR

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Uji Kompetensi Keahlian

Disusun Oleh:

Nama : NENG MAS ZUBAIDAH SARI

No. Induk Siswa : 2021100023

PROGRAM STUDI KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN

KOMPETENSI KEAHLIAN KEPERAWATAN

SMK ADIPUTRA CIANJUR

2022

i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A DENGAN DIAGNOSA

MEDIS DEMAM BERDARAH DENGUE DI KLINIK CITRA


HARAPAN BUNDA KABUPATEN CIANJUR

Lembar Pengesahan Pihak Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Adiputra Cianjur

Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang disusun oleh:


Nama : Neng Mas Zubaidah Sari
Nis : 2021100023
Program Studi Keahlian : Asisten Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Keperawatan

Telah disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Ketua Program Studi Keahlian Pembimbing Sekolah

Sisca Listiani Utami Amd.Keb


Agung Refa’i, S.Kep

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMK Wakil Kepala Sekolah


Adiputra Cianjur Kurikulum

Yana Setya Firmansyah S.E Intan Sri Wahyuni S.Pd

ii
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A DENGAN DIAGNOSA

MEDIS DEMAM BERDARAH DENGUE DI KLINIK CITRA


HARAPAN BUNDA KABUPATEN CIANJUR

Lembar Pengesahan Pihak Instansi

KLINIK CITRA HARAPAN BUNDA

KABUPATEN CIANJUR

Cianjur, 24 September 2022

Diketahui oleh :

Kepala Klinik Citra Harapan Pembimbing Klinik Citra Harapan


Bunda Kabupaten Cianjur Bunda Kabupaten Cianjur

dr. Hj. N. Efa Fatimah. Mkes Rita Puspita Amd.Keb


NIP. 197508012006042021 NSIKB. 446.3/993.1/Yankes/J15

iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa
pertolongan nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti nanti kan syafaatnya
diakhirat nanti.

Penulis mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada :

1. dr. Hj. Neneng Efa Fatimah.MH.Mkes selaku Kepala Klinik Citra


Harapan Bunda
2. Bapak Yana Setya Firmansyah S.E selaku kepala Sekolah SMK Adiputra
Cianjur
3. Ibu Sisca Listiani Utami Amd. Keb selaku Ketua Program Studi Keahlian
4. Ibu Rita Puspita Amd. Keb selaku Pembimbing Klinik Citra Harapan
Bunda
5. Bapak Agung Refa’i. S. Kep selaku Pembimbing Sekolah
6. dr. Hj. Neneng Efa Fatimah.MH.Mkes selaku Kepala Klinik Citra
7. Ibu Rita Puspita Amd. Keb selaku Pembimbing Klinik Citra Harapan
Bunda
8. Staff dan karyawan Klinik Citra Harapan Bunda
9. Orang tua dan teman-teman yang telah mendoakan dan mendukung
kegiatan PKL
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan laporan sebagai tugas akhir dari Praktik Kerja
Lapangan.

iv
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembimbing untuk laporan ini, supaya laporan
ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi.Apabila terdapat banyak
kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.

Cianjur, September 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………....i

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN……...…………………………………….ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………………....…...vi

DAFTAR TABEL………………………………………………………………....viii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………......…ix

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………....x

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….......1

I.1 Latar Belakang…………………………………………....………….…...1

I.2 Perumusan Masalah………………………………………..………..........2

I.3 Tujuan………………………………………………………..…………...2

I.3.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan……………...……….…………….2

I.3.2Tujuan Pembuatan Laporan…………………………...….…………3

I.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan………..………………………………..3

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN…………………………………………...4

2.1 Profil Klinik…………………………………………………………..….4

BAB III TINJAUAN TEORI………………..…...………..……………….………6

3.1 Definisi………………………………………………………………….....6

3.2 Patofisiologi….………………………………………………………….…7

3.3 Etiologi…………………………………………….....……………….…...8

3.4 Tanda dan Gejala………………………………………………………...…8

vi
3.5 Penatalaksanaan Medis……………………………...………......................9

3.6 Pencegahan………………………………………...…………………….....9

BAB IV TINJAUAN KASUS……….……………………………………….........12

4.1 Pengkajian………………………………………………………….……..12

4.1.1 Biodata……………………………………………..........................12

4.1.2 Riwayat Kesehatan………………………………….......................12

4.1.3 Struktur Keluarga (Genogram)…………………………….…........13

4.1.4 Pemeriksaan Fisik………………………………………….…........14

4.1.5 Data Social……………………………………………….………...15

4.1.6 Data Psikologis……………………………………….………........15

4.1.7 Data Spritual…………………………………………….……........15

4.1.8 Data Penunjang…………………………………………….…........16

4.1.9 Pengobatan……………………………………………....…...........16

4.2 Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi……........17

BAB V PENUTUP………………….……………………………………..……....24

5.1 Kesimpulan…………….…...…………………………………………….24

5.2 Saran………………….………...………………………………………...25

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..26

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Struktur Keluarga …………………………………………………………13

Tabel 3.2 Data Penunjang…………………………………………………………....16

Tabel 3.3 Analisa Data ………………………………………………………………17

Tabel 3.4 Format Asuhan Keperawatan……………………………………………..19

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bangunan Klinik ……………………………………………………..…4

Gambar 2.1 Patofisiologi ………………………………………………………….…7

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Biodata……………………………………………………………………25

x
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

MenurutWorld Health Organization (WHO) memperkirakan setiap tahunnya


terdapat sekitar 100-400 juta infeksi DBD secara global. Asia menjadi urutan
pertama dalam jumlah penderita DBD sebanyak 70% setiap tahunnya. Diketahui
bahwa DBD merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas Asia Tenggara
dengan 57% dari total kasus DBD di Asia Tenggara terjadi di Indonesia
(WHO,2021).

Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh virus


dengue dan di sebarkan oleh nyamuk terutama spesies nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk penular dengue tersebut hampir ditemukan di seluruh pelosok Indonesia,
kecuali ditempat yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter diatas permukaan
laut(Rahayu & Budi, 2017).

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2020), kasus DBD di


Indonesia hingga tahun 2020 terdapat ada 95.893 kasus, dengan 661 orang
meninggal. Total kasus DBD sendiri tersebar di 472 kabupaten/kota di 34 provinsi,
dengan kematian akibat DBD di laporkan dari 219 kabupaten/kota. Hingga pada
30 November 2020 terdapat 51 kasus DBD dan 173, 35% atau 373 kabupaten/kota
mencapai Incident Rate dari 49 per 100 ribu penduduk. Dari golongan usia anak-
anak, proposi DBD paling banyak pada anak berusia 5-14 tahun yakni mencapai
33,97%, dan angka kematian juga sering terjadi pada anak-anak yakni 34,45%.
Sedangkan menurut jenis kelamin, kasus DBD di Indonesia lebih banyak
menyerang laki-laki dengan angka 53,11%, sementara perempuan sebanyak
46,89%.

1
2

1.2Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Tn.A dengan diagnosa Demam
BerdarahDengue di Klinik Citra Harapan Bunda?

I.3Tujuan

I.3.1 Tujuan praktik kerja lapangan

Secara umum Praktik Kerja lapangan bertujuan untuk memberi gambaran


kepada siswa/i pada saat bekerja, baik itu disuatu Rumah sakit, Puskesmas
ataupun Klinik. Sedangkan secara khususnya antara lain :

1. Membekali siswa/i dengan pengalaman yang sebenarnya dalam dunia kerja


sebagai persiapan guna menyesuaikan diri dari dunia kerja dan masyarakat.

2. Pendidikan dan pelatihan didunia kerja / dunia kesehatan bertujuan untuk


memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya.

3. Memantapkan disiplin dan tanggungjawab siswa/i dalam melaksanakan


tugas.

4. Meluaskan pandangan siswa/i terhadap jenis-jenis kerja yang ada dibidang


yang bersangkutan tempat kerja atau praktek dengan segala persyaratan.

5. Mendorong siswa/i untuk berjiwa wiraswasta dan mandiri.

6. Memudahkan pengembangan dan pendewasaan pribadi pendidikan melalui


pengalaman kerja.

7. Memudahkan pengembangan karir dan keterampilan kehidupan melalui


eksplorasi ditempat kerja.
3

I.3.2 Tujuan pembuatan laporan

Adapun tujuan pembuatan laporan :

1. Sebagai bukti bahwa telah selesai melaksanakan kegiatan praktik kerja


lapangan ( PKL ).
2. Sebagai acuan untuk mengembangkan ilmu dan wawasan yang dimiliki
praktikan.
3. Sebagai salah satu syarat mengikuti Uji Komptensi Keahlian ( UKK ).
4. Untuk memahami salah satu syarat dalam menempuh tugas akhir praktik
kerja lapangan ( PKL ) tahun ajaran 2022/2023, untuk memenuhi tugas
yang diberikan sekolah.
I.4 Manfaat praktik kerja lapangan (PKL)

1. Dengan adanya prakerin ilmu dapat dirasakan baik disekolah maupun


dilingkungan Rumah sakit, Klinik maupun Puskesmas.

2. Prakerin dapat memberikan perubahan mental dilingkungan sekolah.


BAB II

Pelaksanaan Kegiatan

2.1 Profil klinik

Gambar 1.1 Bangunan Klinik

1. Nama Klinik : Citra Harapan Bunda

Klinik Citra Harapan Bunda adalah pusat pelayanan bersalin tingkat


pertama yang terletak di jalan KH. Ashari no.7 Warujajar desa solok pandan
kecamatan Cianjur kabupaten Cianjur. Klinik Citra Harapan Bunda sangat
berkeinginan berperan aktif dalam mendukung pemerintah untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat dengan lokasi klinik yang sangat

4
5

strategis berada di tengah kota, secara tidak langsung akses mudah di jangkau.
Sehingga mempermudah bagi pasien yang membutuhkan kecepatan penanganan
dengan pelayanan IGD 24 jam.

2. Visi, Misi, dan Motto


a. Visi :

“Pusat pelayanan kesehatan bersalin keluarga yang profesional dan


berdaya saing”

b. Misi :

1. Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dengan ikut


meningkatkan derajat kesejahteraan melalui peningkatan pelayanan
kesehatan.
2. Sebagai mitra pemerintah melalui jaminan kesehatan nasional
JKN/BPJS dalam memberikan pelayanan prefentif, kuratif dan
rehabilitatif yang konprehensif yang berkesinambungan mitra
pemerintah melalui jaminan kesehatan nasional JKN/BPJS dalam
memberikan pelayanan prefentif, kuratif dan rehabilitatif yang
konprehensif yang berkesinambungan.
3. Menjalin kemitraan dengan masyarakat sekitar.
4. Melaksakan tugas dalam tim yang profesional, dinamis, inovatif dan
berdedikasi tinggi.
5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dalam mengutamakan
kepuasan pasien.
6. Berupa meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
pelayanan disemua bidang secara terus menerus dan
berkesinambungan.
7. Meningkatkan sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

8. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis.

c. Misi :
“Kesehatan anda kebanggaan kami”
BAB III

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk
yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Untuk demam berdarah
ringan, maka ia akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.
Sementara untuk demam berdarah yang parah, ia bisa menyebabkan pendarahan
serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.
Penyakit DBD adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus dengue
yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus Flavirus, dan family Flaviridae.
DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dan genus Aedes, terutama Aedes
aegypty atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan
dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi
lingkungan dan perilaku masyarakat (Waris, 2013).
Demam Berdarah Dengue terbagi menjadi 2 jenis, yakni demam dengue
(Dengue Fever) dan demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever).
Perbedaan antara kedua jenis demam berdarah tersebut adalah adanya kebocoran
pembuluh darah pada demam berdarah dengue, sedangkan pada demam dengue
tidak.
Dengue adalah penyakit nyamuk yang disebabkan oleh salah satu dari 4
virus dengue yang terkait erat dengan (DENV-1,-2,-3, dan -4). Infeksi dengan
salah satu serotipe dari DENV memberikan kekebalan terhadap serotipe tersebut
untuk hidup, tapi tidak memberikan kekebalan jangka panjang untuk serotipe
lainnya. Dengan demikian, seseorang bisa terinfeksi sebanyak empat kali, sekali
dengan masing-masing serotipe. Virus dengue dikeluarkan dari orang ke orang
oleh nyamuk Aedes ( paling sering Aedes aegypti) (Centers for Disease Control
and Prevention, 2009).

6
7

2.2 Patofisiologi
Manusia adalah inang (host) utama dari virus dengue. Nyamuk Aedes sp
akan terinfeksi virus dengue apabila mengigit seseorang yang sedang mengalami
viremia, kemudian virus dengue akan bereplikasi di dalam kelenjar liur nyamuk
selama 8-12 hari.
Kemudian, nyamuk ini akan mentransmisikan virus dengue jika
menggigit manusia lain,sehingga akan mengalami gejala setelah masa inkubasi
rata-rata 4-7 hari (kisaran 3-14 hari). Virus dengue masuk ke dalam peredaran
darah dan menginvasi leukosit untuk bereplikasi. Pasien akan berstatus infeksius
selama 6-7 hari setelah di gigit nyamuk.Leukosit akan merespon viremia dengan
mengeluarkan protein cytokines dan interferon, yang bertanggung jawab terhadap
timbulnya gejala penyakit seperti demam, flu-like symptoms, dan nyeri otot. Bila
replikasi virus bertambah banyak, maka virus dapat masuk ke dalam organ hati
dan sumsum tulang.
Gambar 2.1
8

2.3 Etiologi
Virus dengue yang ditularkan ke manusia melalui vektor nyamuk Aedes
aegypti. Demam berdarah dengue atau dengue haemorrhagic fever (DHF) dan
dengue shock syndrome (DSS) merupakan manifestasi infeksi virus dengue yang
berat. Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok arbovirus B,
yaitu arthropod born envirusatau virus yang disebarkan oleh artropoda. Vector
utama penyakit DBD adalah nyamuk aedesaegypti (di daerah perkotaan) dan
aedesalbopictus (di daerah pedesaan).
Virus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari terutama dalam
kelenjar air liurnya, dan jika nyamuk ini menggigit orang lain maka virus dengue
akan di pindahkan bersama air liur nyamuk. Dalam tubuh manusia, virus ini akan
berkembang selama 4-6 hari dan orang tersebut akan mengalami sakit demam
berdarah dengue, virus dengan memperbanyak diri dalam tubuh manusia dan
darah selama satu minggu (Widoyono, 2011).

2.4 Tanda dan Gejala


Biasanya tanda-tanda dimulai satu atau dua hari pertama setelah demam
hilang, termasuk :
1. Sakit perut parah.
2. Muntah terus menerus.
3. Perdarahan dari gusi atau hidung.
4. Kelelahan.
Biasanya gejala akan muncul empat hingga sepuluh hari setelah kamu
digigit nyamuk. Beberapa gejala antara lain :
1. Sakit kepala.
2. Nyerit otot, tulang atau sendi.
3. Mual dan muntah.
4. Sakit di belakang mata.
5. Ruam.
9

2.5 Penatalaksanaan Medis

Biasanya hanya membutuhkan terapi suportif seperti rehidrasi dan


antipirek/analgesi, karena DF termasuk self-limited disease. Namun, jika kondisi
memburuk menjadi demam berdarah dengue atau dengue haermorrhagic fever
(DHF) maka pasien perlu perawatan dengan monitoring lebih ketat.

Pasien dengue haemorrhagic fever(DHF) sebaiknya dirawat inap untuk


observasi ketat,terutama saat fase kritis. Penanganan DHF tergantung tanda
bahaya pada pasien, terdiri dari rehidrasi intravena. Pemberian tranfusi darah,
berupa packed red cells atau freshwhole blood, umumnya diperlukan pada
komplikasi pendarahan.

2.6 Pencegahan
Beberapa langkah pencegahan sederhana yang dapat di lakukan agar terhindar
dari penyakit Demam Berdarah Dengue :
1. Menguras bak mandi seminggu sekali

Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk Aedes aegypti


berkembang biak. Nyamuk betina pertama-tama akan bertelur pada dinding
bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan
mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Seiring waktu, larva
nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Keseluruhan siklus ini
berlangsung selama 8-10 hari dalam suhu ruang. Maka dari itu, menguras dan
membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali adalah cara pencegahan
DBD yang paling utama.
10

2. Pasang kasa dan kelambu nyamuk


Untuk cara mencegah nyamuk DBD masuk ke dalam rumah, anda bisa
memasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela. Kasa nyamuk ada
berbagai macam, ada yang terbuat dari kawat, magnet, bahkan sampai jaring-
jaring rapat yang tpis namun kuat menghalau masuknya nyamuk dari luar.
3. Jangan menumpuk atau menggantung baju
Membiarkan baju menumpuk atau tegantung begitu lama dapat
menjadi tempat favorit untuk di hinggapi nyamuk. Hal ini dikarenakan
nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika anda memang menyimpan
kembali baju yang baru di pakai, lipat kemudian simpan pada tempat yang
bersih dan tertutup.
4. Gunakan lotion atau krim antinyamuk

Lindungi diri dengan dengan mengoleskan lotion antinyamuk setiap


kali akan bepergian keluar rumah atau ke tempat terbuka. Oleskan krim
terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutupi pakaian.

5. Fogging

Fogging adalah cara pencegahan DBD secara masal dengan


penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas.
Pencegahan DBD dengan fogging biasanya dilakukan ketika masuk musim
pancaroba atau ketika angka kasus demam berdarah di daerah anda mulai
meningkat.
11

6. Pangkas dan bersihkan tanaman liar di pekarangan

Rerumputan lebat dan kumpula ilalang liar yang tidak terawatt dapat
menjadi sarang nyamuk tersembunyi. Terlebih ketika musim hujan, tidak
semua air terserap ke dalam tanah. Kadang masih ada sisa-sisa genangan air
yang bersembunyi di antara tanaman yang tumbuh liar. Nah, disinilah nyamuk
akan berkembang biak menelurkan ribuan jentiknya.

7. Memasang lilin aromaterapi

Nyalakan lilin aromaterapi di malam hari, misalnya dengan aroma lavender


atau geranium.

8. Vaksin DBD

Dapatkan vaksin dengue di klinik atau rumah sakit terdekat, vaksin


dengue juga sudah di setujui oleh BPOM RI. Vaksin di berikan sebanyak 3
kali dengan jarak antar pemberian dosis per 6 bulan.

9. Menjaga daya tahan tubuh

Anda dapat melindungi daya tahan tubuh dengan menerapkan


kebiasaan hidup sehat. Mencegah DBD dengan cara banyak mengonsumsi
berbagai jenis makanan sehat dapat meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus
memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Aturlah menu makanan yang kaya akan
vitamin dan meniral seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serta
daging. Berolahraga juga cara terbaik menjaga kesehatan tubuh guna
mencegah demam berdarah, usahakan untuk olahraga secara rutin.
BAB IV

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

3.1.1 Biodata

a). Inisial klien : Tn.A


b). Umur : 19 Tahun
c). Jenis kelamin : Laki-laki
d). Pendidikan : Kuliah
e). Agama : Islam
f). Alamat : JL.CLUSTER IL-ROSAIA NO.18 RT 003/RW 011
g). DX Medis : Demam Berdarah Dengue
h). Tanggal dikaji : 27 juli 2022

Penanggung jawab
a). Nama : Ny.L
b). Umur : 49 Tahun
c). Pekerjaan : Ibu rumah tangga
d). Hubungan : Ibu kandung klien

3.1.2 Riwayat Kesehatan

a). Riwayat Kesehatan Sekarang

- Keluhan Utama

Klien mengatakan sudah tidak demam di sertai mual, muntah,dan lemas.


Namun klien merasakan nyeri ulu hati dan nyeri tekan.

- Faktor Pencetus

Klien mengatakan demam 1 minggu yang lalu di sertai meriang.

12
13

b). Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan tidak pernah di rawat sebelumnya.

c). Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan di antara keluarga tidak ada yang mempunyai


riwayat penyakit yang sama dengan klien.

3.1.3 Struktur Keluarga (genogram)

Tabel 3.1 Struktur Keluarga (genogram)

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Keturunan
: Serumah
: Perkawinan
14

3.1.4 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan yang di lakukan dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki
dengan menggunakan 4 teknik, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi. Data dasar pengkajian pasien dbd meliputi:

a). Keadaan Umum

Dalam pengkajian ini terlihat bahwa kondisi pasien lemah, kesadaran


composmentis . Pemeriksaan tanda-tanda vital di dapatkan hasil tekanan
darah 130/80 mmHg, denyut nadi 89x/m, pernapasan 22x/m, suhu 36◦c,
dan saturasinya 96.

b). Pemeriksaan Fisik Head to Toe

1. Kepala

Rambut ikal, berwarna hitam, bersih, tidak ada nyeri tekan.


2. Wajah
Bentuk wajah simetris, pucat dan sayu.
3. Mata
Mata cekung (penurunan cairan tubuh), konjungtiva pucat dan kering.
4. Telinga
Simetris, bersih.
5. Hidung
Simetris, tidak ada polip.
6. Mulut
Bibir kering, pecah-pecah, mulut bersih, kemampuan bicara baik.
7. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, leher simetris.
8. Dada
Pernapasan normal, bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan.
15

9. Abdomen
Keadaan kulit lembab, ada nyeri tekan di ulu hati, suara perut timpani.
10. Sistem gastrointestinal
Pasien mengalami mual dan muntah.

3.1.5 Data Sosial


a). Hubungan sosial
Pasien berhubungan baik dengan masyarakat sekitar.
b). Gaya hidup
Sederhana.
c). Pola interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan baik dengan pasien lainnya.

3.1.6 Data Psikologis


a). Status emosi
Pada saat dikaji emosi klien baik dan terlihat tenang.
b). Body image
Klien mengatakan menerima keadaan dirinya saat ini.
c). Ideal diri
Klien berharap penyakitnya dapat segera sembuh.
d). Identitas diri
Klien mengatakan dirinya adalah seorang mahasiswa.

3.1.7 Data Spiritual


Klien adalah penganut agama islam, yang selalu menjalankan ibadahnya
meskipun sedang sakit.
16

3.1.8 Data Penunjang / Cek lab

Tabel 3.2 Data penunjang

JENIS HASIL NILAI SATUAN


PEMERIKSAAN RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.0* 14 - 18
Hematokrit 39* 40 - 54
Leukosit 5.1 4.8 - 10.8 ×10 9/L
Trombosit 128* 150 - 450 ×10 9/L
Eritrosit 5,0 4,5 -6,5
MCV 88 80 - 94 fL
MCH 27 26 - 34 pg
MCHC 31* 32 - 36 g/L
Serelogi
Widal Sallmonella 1/40 Negative
Typhi H
Widal Sallmonella 1/40 Negative
Typhi O

3.1.9 Pengobatan
Therapy injeks
1. Infus RL 2000/24 jam
2. Omeprazole 2x1
3. Cefotaxime 2x1 gr
4. ODR 1x4 mg
17

Therapy oral
1. Paracetamol tablet 3x1
2. Sucralfate
3. Dexamethasone 2x1

3.2 Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi

Nama : Tn. A
Umur : 19 tahun
Diagnosis : Demam Berdarah Dengue
Kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian : 27 juli 2022

Tabel 3.3 Analisa Data

NO Tanggal Data Etiologi Masalah


1. 27 Juli DS: Pasien Virus masuk dan bereaksi Nausea
2022 mengatakan lemas, dengan antibodi
muntah dan mual
Jam DO : Pasien terlihat
20.20 mual Gangguan endotel
WIB TD : 130/80 mmHg
N : 89x/m
S : 36◦c Agregasi trombosit
R : 22x/m
Spo2 : 92
Mengaktivasi system
kaagulasi

Pengeluaran ADP (Adenosin


18

Di Phosphat)

Trombosit melekat satu sama


lain

Trombosit dihancurkan oleh


RES

Kerja hati dan limfa


berlebihan untuk
menghancurkan trombosit
yang rusak

Hepatomegali-Splenomegali

Mendesak lambung

Peningkatan HCI

Mual, muntah
19

Nausea
2. 28 Juli DS : Pasien merasa Virus dengue masuk ke Kekurangan
volume
2022 lemas dan tidak dalam tubuh
cairan
mampu melakukan
Jam aktivitas
06.30 DO : Kondisi Virus bereaksi dengan
WIB umum pasien antibody
terlihat lemah, dan
terpasang infuse
RL Terbentuknya kompleks virus
antibody

Aktivasi C3 & C5

Peningkatan permaibilitas
dinding pembuluh darah

Perembes-an plasma keluar


menuju ekstravaskuler

Kekurangan volume cairan


Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi

Nama : Tn.A
Umur : 19 Tahun
Kelamin : Laki – Laki
Diagnosis : Demam Berdarah Dengue
Tabel 3.4 Format Asuhan Keperawatan

No Dianosa Keperawatan Intervensi Implementasi Evaluasi


1. Nausea berhubungan Setelah diberikan tindakan 1. Memenuhi kebutuhan S : Klien mengatakan
dengan adanya keperawatan selama 2 × 24 jam nutrisi pasien dan mual dan muntah dan
gastrointestinal ditandai diharapkan mual muntah pasien mencegah mual. muntahnya sudah
dengan mual berkurang. 2.Mengidentifikasi berkurang
Dengan kriteria hasil (NOC) : pengaruh mual terhadap O : Keadaan umum
1.Frekuensi mual dan muntah kualitas hidup pasien dan Nampak lemah
pasien berkurang. tidur pasien. A : Masalah belum
2. Intensitas mual dan muntah 3. Menghindari terjadinya teratasi
pasien berkurang. mual namun nutrisi tetap P : Intervensi
Rencana Tindakan (NIC): terpenuhi dilanjutkan
1. Evaluasi efek mual terhadap 4. Menghindari dehidrasi.
nafsu makan, aktivitas sehari-hari 5. Mengurangi bau tidak

20
dan tidur pasien. sedap dan memudahkan
2. Berikan istirahat dan tidur yang pasien untuk makan.
adekuat untuk mengurangi mual 6. Membantu pasien lebih
3. Anjurkan makan sedikit tapi rileks.
sering dan dalam keadaan hangat. 7. Mengurangi mual
4. Anjurkan pasien rutin minum air muntah pada pasien.
putih. 8. Memenuhi kebutuhan
5. Mempertahankan kebersihan makan sesuai faktor
mulut pasien dengan penentu pola makan.
tetapmenggosok gigi selama sakit 9. Menjaga uji lab pasien
dan berkumur setelah muntah. dalam keadaan normal.
6. Ajari menggunakan teknik non 10. Mencegah perubahan
farmakologi seperti relaksasi dan selera makan dan aktivitas
mendengarkan musik untuk pasien
pengalih terhadap mual muntah
pasien.
7. Anjurkan menghirup wangi
aromateraphy untuk menangani
muntah.

21
8. Memantau faktor penentu pola
makanan yang disuka dan makanan
yang tidak disuka.
9. Melakukan pemantauan uji lab.
10. Identifikasi perubahan selera
makan dan aktivitas pasien.

2. Kekurangan volume Setelah diberikan tindakan 1. Mukosa yang kering S : Klien mengatakan
cairan berhubungan keperawatan selama 2 × 24 jam di terutama mukosa bibir sudah mengerti dan
dengan hilangnya cairan harapkan cairan tubuh pasien dapat menjadi indikasi paham tentang
aktif ditandai membran terpenuhi pasien kekurangan cairan penyakitnya
mukosa kering Dengan kriteria hasil (NOC) : 2. Memastikan tekanan O : Keadaan umum
1.Tekanan darah pasien dalam darah pasien tidak terlalu baik
rentan normal yaitu 124/74 mmHg rendah dibawah normal A : Masalah teratasi
2. Pasien mampu menghasilkan 3. Pasien yang kekurangan P : Intervensi selesai,
urine cairan harus mendapatkan pasien pulang
3. Intake cairan pasien terpenuhi. cairan baik oral maupun
Rencana Tindakan (NIC) : intravena.
1. Memonitor status hydrasi pasien 4. Menambah cairan tubuh.

22
seperti membrane mukosa. 5. Makanan atau minuman
2. Memonitor tekanan darah pasien. yang mengandung banyak
3. Memberikan cairan intravena air membantu dalam
pada pasien sesuai kebutuhan. penambahan cairan pada
4. Memberikan cairan melalui oral tubuh pasien.
sesuai kebutuhan. 6. Agar dapat menentukan
5. Memberikan makanan atau tindakan yang perlu di
minuman yang mengandung lakukan.
banyak air seperti buah, juice, dan
minuman berasa.
6. Memonitor pasien yang
mendapatkan terapi elektrolit.

23
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Asuhan Keperawatan pada pasien demam berdarah


dengue selama 2 hari dengan menggunakan proses pendekatan keperawatan yang
terdiri dari: Pengkajian, diagnosa, perencanaan keperawatan, catatan
perkembangan (pelaksanaan dan evaluasi) dan dokumentasi, maka penyusun
menarik kesimpulan bahwa kasus demam berdarah dengue dalam memberikan
asuhan keperawatan perlu adanya intervensi. Adapun diagnosa yang muncul
pada teori adalah :

1. Kekurangan volume cairan sehubungan dengan pemasukan cairan dan


elektrolit yang kurang, muntah, pendarahan. Aktivitas intolerance berhubungan
dengan kelemahan fisik.

2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake


yang adekuat.

Diagnosa yang muncul saat studi kasus

1. Nausea berhubungan dengan adanya gastrointestinal ditandai dengan mual.

2. Kekurangan volume cairan terhubung dengan hilangnya cairan aktif ditandai


membran mukosa kering.

3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pengetahuan (proses


penyakit).

24
25

4. Setelah dilakukan tindakan keperawatan oleh Perawat selama 2 hari dapat


disimpulkan bahwa diagnosa yang muncul dalam teori dapat muncul pada saat
tindakan keperawatan dan diagnosa tambahan yang tidak muncul pada teori
namun muncul pada saat melakukan tindakan keperawatan adalah Defisit
pengetahuan berhubungan dengan Kurang pengetahuan (Proses penyakit) dengan
adanya bukti bahawa pasien awalnya tidak memahami tentang penyakit yang
dialaminya.

4.2 Saran

1. Bagi Masyarakat
Penyusun berharap agar masyarakat atau pasien dapat memahami dan
melakukan hidup sehat di sekitar lingkungannya.
2. Pengembang Ilmu Keperawatan
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menambah keluasan ilmu terapan
bidang keperawatan dalam memberi dan menjelaskan penyakit demam
berdarah dengue.
3. Penulis
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memperoleh pengalaman dalam
melakukan asuhan keperawatan pada pasien demam berdarah dengue
4. Bagi Klinik
Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien hendaknya tetap
meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kesehatan yang baik.
26

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan 2016, Pengertian DBD http://promkes.kemkes.go.id/?p=7443


diakses pada Jumat 29 Juli 2022, pukul 16.18 WIB

Rahayu & Budi, 2017 http://repository.uki.ac.id/5984/2/BABI.pdf.pdf


diakses pada Jumat 29 Juli 2022, pukul 19.20 WIB

Dr. Rijal Fadli 2022, http://www.halodoc.com/kesehatan/demam-berdarah


diakses pada Sabtu 30 Juli 2022, pukul 09.23 WIB

Audric Albertus 2022, http://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/demam-


dengue/patofisiologi diakses pada Sabtu 30 Juli 2022, pukul 09.47 WIB

Kementerian Kesehatan 2016, http://penanggulangankrisis.kemkes.go.id/4-langkah-


pencegahan-demam-berdarah-dengue diakses pada Sabtu 30 Juli 2022,
pukul 11.33 WIB

Anda mungkin juga menyukai