1
B. Mengapa PKR diperlukan?
1. Alasan Geografis
Sulitnya lokasi, terbatasnya sarana transportasi, permukiman
yang berpindah-pindah, dan adanya mata pencaharian khusus,
seperti menangkap ikan, menebang kayu, dan sebagainya,
mendorong penggunaan PKR. Saat itu (1995), demam mencari
emas sedang memanas di Kalimantan Tengah. Di Desa
Karombang misalnya, di antara para penambang mas tradisional
ada yang memboyong anak-anaknya yang sudah berumur seusia
anak SD. Di antaranya bahkan ada yang sudah duduk di SD.
Dengan kondisi ini, sekolah dengan satu guru ( one-school
teacher) adalah jawabannya.
2. Alasan Demografis
Untuk mengajar murid dalam jumlah yang kecil, apalagi tinggal
di daerah permukiman yang amat jarang maka PKR dinilai
sebagai pendekatan pengajaran yang praktis. Di daerah
perkotaan sekalipun alasan demografis ini juga berlaku. PKR
merupakan solusi yang praktis dan ekonomis.
3. Kurang Guru
Walaupun jumlah guru secara keseluruhan mencukupi, sulit
untuk mencari guru yang dengan suka cita siap mengajar di
daerah. Terbatasnya sarana transportasi, alat, dan media
komunikasi menciutkan nyali guru untuk bertugas di daerah
terpencil, ditambah faktor gaji yang tidak mencukupi keperluan
sehari-hari yang jauh lebih mahal daripada di daerah perkotaan.
4. Terbatasnya ruang kelas
Jumlah ruang kelas yang tersedia jauh lebih kecil daripada
jumlah rombongan belajar. Salah satu jalan untuk mengatasi
masalah ini adalah menggabungkan 2 atau lebih rombongan
yang diajar oleh seorang guru, seperti yang dilakukan di dalam
praktik PKR.
2
5. Adanya guru yang tidak hadir
Guru yang terhambat untuk datang karena terkena musibah atau
sakit, dapat digantikan oleh guru yang hadir, dengan mengajar
kelas yang tidak ada gurunya tersebut.
3
2. Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
PKR tidak memberi toleransi pada banyaknya WKA yang hilang
karena guru tidak terampil mengelola PKR. Kualitas dan lamanya
kegiatan berlangsung menentukan tinggi rendahnya kadar WKA.
3. Kontak Psikologis Guru dan Murid yang Berkelanjutan
Dalam PKR guru harus selalu berusaha agar setiap murid merasa
mendapat perhatin dari guru secara terus-menerus. Guru harus
mampu melakukan tindakan instruksional dan tindakan
pengelolaan.
4. Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisien
Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana,
nara (orang), dan waktu. Agar terjadi WKA yang tinggi, semua
jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara efisien.
5. Membiasakan murid agar mandiri
Prinsip terakhir ini akan terwujud apabila guru dengan mantap
dapat menerapkan keempat prinsip terdahulu. Sebaliknya, dengan
diterapkannhya prinsip kelima ini akan memungkinkan guru
semakin mudah menerapkan keempat prinsip yang lain.
4
Akibatnya adalah kadar WKA menjadi rendah, pembelajaran
membosankan, dan tentu saja hasil belajar tidak sesuai dengan
harapan.
5
MODUL 2
MODEL PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN KELAS
RANGKAP
Persoalan yang dihadapi oleh guru agar dapat melaksanakan PKR dengan
baik adalah mengenai pengelolaan atau manajemen. Secara umum
hakikat dari pengelolaan PKR adalah mencapai tujuan yang setinggi-
tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya manusia, alam,
sosial, budaya yang tersedia.
6
Model-model PKR :
A. Model Utama : PKR Murni
PKR 221 2 kelas, 2 mata pelajaran, 1 ruangan
B. Model Alternatif : PKR Modifikasi
1. PKR 222 2 kelas, 2 mata pelajaran, 2 ruangan
2. PKR 333 3 kelas, 3 mata pelajaran, 3 ruangan
7
b) Menimbulkan motivasi (ekstrinsik/instrumental dan intrinsik)
Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa dan
dari luar diri siswa untuk mengalami perubahan perilaku
dalam bentuk pengetahuan, sikap, nilai, keterampilan.
Ada 4 cara yang dapat dilakukan oleh guru PKR:
Kehangatan dan semangat (warmth and enthusiasm)
Rasa penasaran / ingin tahu siswa (curiosity)
Ide yang bertentangan (conflicting/ controversial ideas)
Minat siswa
c) Memberikan acuan belajar
Tujuan dan batas-batas tugas
Langkah-langkah yang akan ditempuh
Masalah pokok sebagai pusat perhatian
Pertanyaan pemicu belajar
d) Membuat kaitan atau jalinan konseptual
Penyampaian pertanyaan apersepsi, yakni pertanyaan
mengenai bahan lama yang telah dipelajari sebelumnya.
Perangkuman materi pelajaran yang lalu dengan maksud
untuk memetakan apa-apa yang telah dipelajari siswa.
2. Mengakhiri Pelajaran
Mengakhiri pembelajaran sama pentingnya dengan membuka
pembelajaran, walau berbeda fungsi dan tujuannya. Ada 3
kegiatan pokok yang dapat kita lakukan dalam mengakhiri
pembelajaran:
a) Meninjau Kembali (merangkum, membuat ringkasan)
b) Mengadakan evaluasi penguasaan siswa
Mendemonstrasikan keterampilan siswa
Menerapkan ide baru pada situasi lain
Mengemukakan pendapat sendiri
Mengerjakan soal-soal tertulis
8
c) Memberikan tindak lanjut
Tindak lanjut berfungsi sebagai:
Jembatan materi dan pengalaman belajar baru dengan
pengalaman yang akan dating
Pengetesan prinsip yang telah dipahami
Tindak lanjut dapat dilakukan dengan cara:
Memberi pekerjaan rumah
Merancang sesuatu
Mengkomunikasikan sesuatu
9
Untuk dapat mengembangkan siswa sebagai pembelajar yang aktif
guru PKR perlu menguasai semua keterampilan dasar mengajar, di
antaranya:
Membimbing diskusi kelompok kecil, dengan keterampilan guru
PKR yang harus dimiliki:
Memusatkan perhatian siswa dengan cara merumuskan
tujuan, masalah, dan langkah yang akan ditempuh.
Memperjelas masalah yang menjadi pusat perhatian
diskusi.
Menganalisis pendapat siswa.
Mengajar kelompok kecil dan perseorangan, dengan
menghayati beberapa peranan guru berikut:
Guru sebagai penata kegiatan belajar-mengajar
Guru sebagai sumber informasi bagi siswa
Guru sebagai pendorong belajar siswa
Guru sebagai penyedia materi dan pembuka kesempatan
belajar siswa
Guru sebagai pendiagnosis kebutuhan belajar siswa.
Guru sebagai pemberi kemudahan belajar sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Guru sebagai mitra kerja dalam kegiatan belajar.
Mengadakan variasi
Guru PKR perlu memiliki sejumlah keterampilan di antaranya:
a) Mengadakan pendekatan secara pribadi
Hal ini dapat dilakukan dengan menunjukkan perhatian
yang hangat, mendengarkan pendapat siswa, memberikan
respons yang positif, menciptakan hubungan saling percaya,
menunjukkan kesediaan membantu siswa, menunjukkan
sikap terbuka terhadap peranan siswa, dan mengendalikan
situasi agar siswa merasa aman.
b) Menata kegiatan belajar-mengajar
Guru perlu memperhatikan dan melakukan hal-hal berikut:
10
Mengadakan pengenalan umum mengenai isi dan
latar kegiatan belajar yang akan dilaksanakan
Menggunakan variasi kegiatan sesuai dengan
kebutuhan
Mengadakan pengelompokkan siswa yang sesuai
dengan tujuan
Mengkoordinasikan aneka kegiatan yang berlangsung
Memberikan perhatian pada berbagai tugas yang
diberikan
Mengusahakan agar pada akhir kegiatan selalu ada
penyimpulan
c) Mengarahkan dan member kemudahan belajar
Hal ini dapat dilakukan dengan:
Memberikan penguatan terhadap perilaku siswa yang
baik
Bersikap tanggap terhadap keadaan siswa
Memberikan bantuan belajar sesuai kebutuhan untuk
belajar lebih lanjut
Mengadakan pemantapan terhadap kegiatan
kelompok dan perorangan
11
informasi, dan pendapat kepada siswa. Media dapat
berbentuk visual, audio, atau taktil (teraba).
12
C. Bagaimana Mengelola Kelas PKR dengan Baik?
Waktu belajar efektif seperti dirumuskan oleh Karweit (1987) adalah
sebagai berikut:
13
Dalam upaya mengatasi perilaku yang menyimpang ada sejumlah
teknik yang dapat digunakan yaitu:
1) Mengabaikan sementara yang direncanakan.
2) Melakukan campur tangan dengan isyrat
3) Mengawasi dari dekat.
4) Menerima perasaan negative dari murid
5) Mendorong murid mengungkapkan perasaannya.
6) Menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu.
7) Menghilangkan ketegangan dengan humor.
8) Mengatasi penyebab gangguan.
9) Membatasi secara fisik.
10) Menjauhkan pengganggu.
14
Merancang cara belajar sendiri
Penjabaran Lanjutan Bertanya pada diri sendiri
Membentuk citra sendiri
Menarik analogi dan metafora
Pengintegrasian Mengungkapkan sendiri
Membuat ilustrasi atau diagram
Menggunakan banyak sumber
Mengaitkan dengan pengetahuan yang
dimiliki
Menjawab permasalahan sendiri
Pemantauan Mengecek apa yang telah dikuasai
Menyadari kekuatan dan kelemahan
diri sendiri
2. Saran Penggunaan
Model ini digunakan sebagai model belajar mandiri. Belajar
mandiri bisa dilakukan secara perorang atau kelompok. Belajar
mandiri adalah mencari dan mengolah informasi atas dasar
dorongan belajar dari dalam diri. Maksudnya murid tanpa
menunggu datangnya tugas dari orang lain.
15
memikirkan jawaban atas pertanyaan tersebut
Guru memberi isyarat agar murid secara
berpasangan duduk untuk mendiskusikan
3
jawaban yang telah dipikirkan sendiri dan
merumuskan jawaban mereka.
Masing-masing pasangan diminta untuk
4 menyampaikan jawabannya dalam diskusi
kelas dengan bimbingan guru
16
3) Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
Model ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
Tahapan Langkah
Murid diminta menyiapkan alat tulis di tempat dan
1
di atas meja masing-masing.
Satu orang untuk setiap kelompok diminta
2 membacakan pertanyaan pertama dari beberapa
pertanyaan yang telah disiapkan
Semua murid berusaha untuk menjawab
3 pertanyaan dari buku yang tersedia atau dari hasil
diskusi kelompok
Murid yang tidak bertugas membaca pertannyaan
pada setiap kelompok ditugasi untuk mengecek
4 apakah murid dalam kelompok lain mengerti
maksud pertanyaan yang diberikan dan
menyepakati jawaban yang diberikan.
Bila telah dicapai kesepakatan mengenai jawaban
atau pertanyaan itu. Semua murid mengambil alat
5
tulis dan menuliskan jawaban dengan kata-kata
sendiri pada buku catatan masing-masing
Meneruskan kegiatan untuk pertanyaan ke-2 dan
6 seterusnya sampai merata keseluruhan murid
dalam masing-masing kelompok.
17
4) Tutorial Teman Sebaya (TTS)
Model ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
Tahapan Langkah
Pilihlah murid yang memiliki kemampuan di atas
1
rata-rata
Berikan tugas khusus untuk membantu temannya
2 dalam bidang tertentu
18
5) Tutorial Lintas Kerja (TLK)
Model ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
Tahapan Langkah
Pilihlah murid yang memiliki kemampuan di atas
1
rata-rata di kelas di atasnya
Berikan tugas khusus untuk membantu siswa adik
2
kelasnya
Guru selalu memantau proses saling membantu
3 antara murid
Model TLK ini digunakan secara lintas kelas. Murid yang lebih
tinggi dan mempunyai kepandaian ditugasi untuk membantu
kelompok murid kelas dibawahnya. Misalnya murid kelas VI
membantu murid kelas V atau kelas V.
Tahapan Langkah
Murid dibagi kedalam kelompok kecil berjumlah 3-4
1
orang
2 Pelaksanaan diskusi kelompok murid
19
3 Pelaporan hasil diskusi murid
Tahapan Langkah
1 Pemberian tugas dari guru
2 Pelaksanaan diskusi kelompok murid
3 Pelaporan hasil diskusi murid
20
Model ini dapat digunakan untuk berbagai bidang studi. Dalam
kelas PKR model ini lebih tepat digunakan di kelas IV ke atas.
Peran guru adalah sebagai narasumber dan manager kelas.
Tujuan dari model ini adalah melatih keterampilan berpikir
kognitif dan komunikasi secara tertulis.
Peran guru dalam model ini adalah sebagai narasumber dan manager
kelas. Misi utama model ini adalah keterampilan berpikirkognitif dan
komunikasi secara tertulis.
Bagaimana memelihara suasana belajar?
1. Memelihara disiplin kelas untuk memungkinkan setiap siswa
selalu berada dalam tugas belajarnya dan tidak mengganggu
siswa lainnya.
2. Menciptakan dan memelihara suasana kelas yang menarik
3. Selalu sadar dan merasa terikat oleh tujuan belajar yang telah
dirumuskan dengan tepat
21
MODUL 3
PENGORGANISASIAN KELAS
22
bervariasi. Maka, untuk menunjang hal itu semua harus mengetahui
hal-hal sebagai berikut:
A. Penataan Ruang
Pada umumnya penataan ruang kelas di sekolah dasar adalah
berbentuk persegi, dalam hal ini guru hanya bertugas untuk
mengidentifikasi dan mendaftar aset-aset yang ada di dalam kelas.
23
Sebaiknya kursi yang digunakan ialah satu kursi untuk
satu murid atau bukan bangku panjang, ini dilakukan agar
pada posisi melingkar dalam pembelajaran diskusi tidak
menyulitkan murid.
g. Meja guru
Meja guru diposisikan agar pandangan luas terhadap
murid.
h. Sudut aktivitas
Sudut aktivitas yaitu sudut dimana murid-murid dapat
melakukan kegiatan belajar secara individu tanpa
menggangu murid lain yang belajar. Di antara contoh-
contoh sudut aktivitas yaitu ;
1. Sudut membaca.
2. Sudut IPA.
3. Sudut hasil seni.
4. Warung.
5. Sudut rumah tangga.
6. Gudang/tempat menyimpan alat-alat pembelajaran.
3. Mengatur Pajangan
24
Pajangan mempunyai peranan penting untuk menjadikan ruang
kelas menarik dan membuat murid-murid betah di dalam kelas.
Pajangan-pajangan tersebut bisa berbentuk grafik, gambar atau
hasil karya murid yang mengandung nilai kependidikan.
A. Kelompok Belajar
Kelompok belajar sangatlah penting karena guru tidak selamanya
dapat bersama-sama murid di satu kelas. Terkadang guru harus
melihat kelas lain untuk membelajarkan kelas tersebut.
25
untuk mencapai tujuan belajar secara bersama dan dalam waktu
yang telah ditetapkan (dimodifikasi dari Karolyn J. Snyder, 1986:
211).
26
Kelompok ini didasarkan pada kecocokan diantara murid,
dan mencerminkan keharmonisan dalam lingkungan
belajar. Kelompok seperti ini mempunyain manfaat untuk
meningkatkan keyakinan diri pada murid yang lemah dan
mereka juga tidak akan canggung atau segan karena yang
dipilih adalah kelompok teman-teman akrabnya. Kelompok
belajar ini cocok dalam pembelajaran PKK, olahraga dan
kesenian.
27
c. Murid memperhatikan dan dapat menangkap gagasan
atau pendapat orang lain.
d. Menanyakan pada murid lainnya apakah mempunyai
gagasan.
e. Berikan alasan untuk setiap gagasan, dan diskusikan
apabila ada gagasan yang berbeda.
f. Mendorong murid-murid untuk bertanya.
28
penunjang dalam pembelajaran atau bisa disebut dengan “
Laboratorium Raksasa “. Baik lingkungan alam maupun lingkungan
social bisa menjadi pendukung murid untuk melaksanakan belajar
mandiri.
29
Tutor adalah orang yang dipilih dari kalangan murid atau
orang lain yang mempunyai kemampuan lebih untuk
membantu murid lain dalam belajar. Oleh karena itu, peranan
tutor sangatlah penting dan diperlukan untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi waktu.Tutor juga bisa dikatakan
sebagai “perpanjangan tangan guru” (membantu guru dalam
proses pembelajaran murid karena ia bukan pengganti guru).
30
3. Bagaimana Cara Memilih dan Mempersiapkan Tutor?
Dalam pemilihan seorang tutor tidak lah sembarangan, ada
beberapa jenis tutor yang perlu diketahui seperti yang telah
diuraikan diatas ;
a. Tutor sebaya
Tutor sebaya yaitu seorang murid yang pandai yang
membantu belajar murid lainnya pada tingkatan kelas
yang sama. Dalam memanfaatkan tutor ada 2 cara, yaitu:
1) Mempersiapkan tutor secara matang
Artinya murid yang dipilih haruslah yang lebih pandai
dari murid lain.
2) Tutorial berlangsung tanpa terencana
Maksudnya tutorial yang berlangsung secara spontan
karena situasi, kondisi dan kebutuhan.
31
b. Tutor kakak
Adalah tutor yang dipilih dari kelas yang lebih tinggi, tentu
saja tutor kakak ini kemampuannya harus di atas rata-rata
karena ia mempunyai peranan penting untuk membantu
pembelajaran adik-adik kelasnya. Tutor kakak pada
umumnya diambil dari kelas tinggi.
32
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan ketika memilih
memanfaatkan tutor sebaya dan tutor kakak, adalah
sebagai berikut:
1) Prestasi, yaitu pintar, murid yang termasuk maju
dikelasnya.
2) Penampilan, yaitu luwes, dapat bergaul dengan semua
murid.
3) Mental, yaitu ramah, tidak pemarah, dan penyabar.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan disiplin kelas bukanlah murid-
murid yang tenang, diam dan tidak rebut, melainkan suatu kondisi
dimana murid-murid tetap dituntut aktif belajar sehingga suasana
kelas menjadi hidup dan “hangat”. Suasana seperti ini akan terasa
gaduh, namun tetap terarah sehingga tujuan pembelajaran akan
tercapai. Disiplin kelas yang dimaksudkan adalah guru menciptakan
peraturan dan kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan belajar
sehingga mereka tidak sempat lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang
33
mengganggu ketertiban dan disiplin kelas. Aturan itu dinamakan “
Aturan Rutin Kelas “(ARK) dan “Kegiatan Siap” (KS).
34
Kegiatan PKR dapat dilakukan dalam berbagai jenis lingkungan
baik itu klasikal, kelompok atau individual. Masalah yang akan
dering dihadapi yaitu adanya murid yang cepat selesai
mengerjakan tugasnya (Early-finisher). Untuk mengatasinya
maka digunakanlah KS ini.
35
Kelompok ini terdiri dari kumpulan orang yang terdiri
dari berbagai kemampuan dan keterampilan. Kelompok
ini sebaiknya cukup 4-5 orang saja agar setiap murid
memperoleh kesempatan untuk mengeluarkan
pendapatnya. Kegiatan yang cocok untuk kelompok ini
adalah pembuatan proyek.
Kelompok sama kemampuan (achievement level)
Pengelompokan seperti ini dapat berupa kelompok murid
yang pintar, sedang, dan kelompok murid yang
berkemampuan rendah. Keuntungan dari kelompok
seperti ini adalah murid dapat bekerja sama dengan
murid yang tingkat kemampuannya sama sehingga
mereka juga dapat menyelesaikan pekerjaan secara
bersamaan pula.
Kegiatan yang cocok untuk kelompok ini adalah simulasi,
pengamatan, dan percobaan.
Kelompok sosial
Kegiatan yang cocok untuk kelompok ini adalah
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
36