Anda di halaman 1dari 2

SKRINING PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen Halaman
No.Revisi
SPO/IGD/2022/09/0079 1/1

Ditetapkan,
Direktur
STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR
15 September 2022
OPERASIONAL
dr. Nanditya Ika Farmita, MMRS
NIK. 010622011

Skrining adalah kegiatan penapisan kebutuhan pasien yang dilakukan


sebelum, segera, dan saat pasien tiba di rumah sakit berdasarkan misi
PENGERTIAN dan sumber daya rumah sakit, sebagai dasar pengambilan keputusan
penerimaan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
1. Mengelompokkan pasien sesuai keagwatan
TUJUAN 2. Priorias penanganan pasien sesuai kegawatannya
3. Skrining pasein suspek covid-19
Peraturan direktur Rumah Sakit Nomor : 058/PER/DIR/VI/2022 Tentang
KEBIJAKAN
Panduan Skirining Pasien
PROSEDUR A. Persiapan Alat
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Oksimeter
4. Jam
5. Senter
6. Swab antigen
B. Persiapan petugas
1. Cuci tangan
2. Memakai APD level 2
C. Persiapan pasien
1. Memakai masker
D. Persiapan lingkungan
1. Jaga privasi pasien
2. Atur pencahayaan
E. Tindakan
1. Petugas memintakan persetujuan berupa tanda tangan di
lembar informed cansent terkait screening COVID-19.
2. Pasien yang datang sendiri dilakukan screening COVID-19 dan
penentuan tingkat kegawatan pasien dengan anamnesis singkat
dan pemeriksaan saturasi oleh tenaga kesehatan di IGD
3. Untuk pasien P1 yang tidak menngarah ke suspek/probable
COVID-19, dilakkukan stabilisasi dan swab antigen di ruang triage
IGD. Pasien dengan swab antigen negatif diarahkan ke P1 IGD.
Pasien dengan swab antigen positif diarahkan ke IGD ruangan
isolasi COVID-19
4. Pasien P1 yang mengarah ke suspek/probable COVID-19 dengan
gejala ISPA (demam ≥ 38°C atau riwayat demam, disertai salah

PEMERIKSA 1 PEMERIKSA 2 PEMERIKSA 3 OTORISASI NASKAH


satu gejala/ tanda penyakit pernapasan seperti batuk/ sesak
napas/ sakit tenggorokan/ pilek/ anosmia/ pneumonia ringan
hingga berat) dan ARDS, diarahkan ke IGD isoalasi COVID-19.
5. Untuk pasien P2, dilakkukan pemeriksaan swab antigen di
ruangan triase IGD
6. Pasien P2 yang tidak mengarah ke suspek/probable COVID-19
dengan hasil pemeriksaan swab antigen negatif diarahkan ke IGD
reguler untuk dilakukan pemeriksaan penunjang minimal DL dan
foto thorax sserta dilakukan pemberian terapi sesuai kondisi
pasien
7. Pasien P2 yang mengarah ke suspek/probable COVID-19 dengan
gejala ISPA (demam ≥ 38°C atau riwayat demam, disertai salah
satu gejala/ tanda penyakit pernapasan seperti batuk / sesak
napas / sakit tenggorokan / pilek / anosmia / pneumonia ringan
hingga berat) dengan hasil pemeriksaan swab antigen positif
maupun negatif, pasien diarahkan ke IGD isolasi COVID-19
8. Pasien P3 yang tidak mengarah ke suspek/probable COVID-19,
dilakukan pemberian terapi sesuai gejala
9. Pasien P3 yang mengarah ke suspek/probable COVID-19 dengan
gejala ISPA (demam ≥ 38°C atau riwayat demam, disertai salah
satu gejala/ tanda penyakit pernapasan seperti batuk / sesak
napas / sakit tenggorokan / pilek / anosmia), dilakukan swab
antigen dan pemeriksaan penunjang (minimal DL dan foto
thorax), kemudian dilakukan pemberian terapi sesua gejala dan
diarahkan untuk isolasi mandiri di rumah.
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat

PEMERIKSA 1 PEMERIKSA 2 PEMERIKSA 3 OTORISASI NASKAH

Anda mungkin juga menyukai