Anda di halaman 1dari 11

Telaah Jurnal Intervensi Masalah Defisit Pengetahuan pada Kasus

Ibu Hamil TORCH

Dosen Pembimbing :
Ns. Catur Prasastia Lukita Dewi, S.Kep.,M.Kes.

Oleh :
Tri Ajeng Julia Rohmawati (202101111)

Fakultas Ilmu Kesehatan


Prodi S1 Ilmu Keperawatan
Universitas Bina Sehat PPNI Mojoketo
2022/2023  
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

TORCH adalah istilah yang mengacu kepada sejumlah infeksi yang


mengakibatkan gangguan kehamilan. Istilah TORCH merupakan singkatan dari
toksoplasmosis, rubella, sitomegalovirus, herpes simplex virus II (HSV-II), dan
infeksi lainnya.

TORCH merupakan singkatan dari Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus,


dan Herpes simplex. Infeksi toksoplasma pasti sering kita dengar. Infeksi ini
seringkali ditularkan dari hewan ke manusia. Ketika ibu hamil terserang infeksi
TORCH maka akan ditularkan secara langsung kepada janin yang sedang dikandung.

Infeksi TORCH merupakan penyakit zoonosis klasik yang dapat dijumpai


hampir diseluruh dunia. WHO mengungkapkan bahwa sekitar 300 juta orang (0,8%)
menderita toxoplasmosis. Prevalensi toxoplasmosis di Indonesia berkisar antara 43-
88% dan akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola hidup yang ada pada
masyarakat terutama ibu hamil8. Penyakit ini dapat menyerang manusia dan berbagai
jenis mamalia, dan pada manusia penyakit ini selalu menyerang kaum Wanita
terutama wanita yang sedang hamil karena dapat menimbulkan gangguan
pertumbuhan dan fertilitas, termasuk abortus(Puspitasari, 2017).

Infeksi TORCH (toksoplasma, rubela, cytomegalovirus/CMV dan herpes


simplex) adalah sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari wanita hamil kepada
bayinya. Ibu hamil yang terinfeksi TORCH berisiko tinggi menularkan kepada
janinnya yang bisa menyebabkan cacat bawaan. Dugaan terhadap infeksi TORCH
baru bisa dibuktikan dengan melakukan pemeriksaan darah atau skrining. Jika
hasilnya positif, atau terdapat infeksi aktif, selanjutnya disarankan pemeriksaan
diagnostik berupa pengambilan sedikit cairan ketuban untuk diperiksa di
laboratorium (Fajar, 2012)(Mega Christin, 2015).

TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus)


merupakan kelompok kelainan konginetal yang didapat akibat infeksi. Infeksi
TORCH pada wanita hamil seringkali tidak menimbulkan gejala atau asimtomatik,
tetapi dapat memberikan dampak serius bagi janin yang dikandungnya(Wazni Adila,
Ratnawati, 2018).
2. Tujuan
1. Mengetahui topik mengenai TORCH
2. Mengethui penyebab TORCH

3. Manfaat
1. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi TORCH
2. Untuk mengetahui cara mengatasi TORCH pada bayi dan ibu hamil
BAB 2
Penelitian yang Relevan

No. Judul Jurnal Tahu Peniliti Tempat URL


n
1. GAMBARAN PERAN Universitas Alma http://
TENAGA KESEHATAN Rizky Ata Yogyakarta elibrary.almaat
TERHADAP DETEKSI Sagita a.ac.id/755/1/
DINI TORCH 2017 Puspitasari rizky%20sagita
PADA KEHAMILAN DI %20p
PUSKESMAS SEDAYU %20naspub.pdf
1 BANTUL
2. GAMBARAN Sekolah Tinggi http://
PENGETAHUAN DAN Wazni ilmu Kebidanan jurnal.adila.ac.i
MOTIVASI IBU Adila, Adila Di Kota d/index.php/
HAMIL 2020 Ratnawati, Bandar lampung jik/article/
TENTANG Erni Nadia view/27/27
PEMERIKSAAN Putri
TORCH
3. GAMBARAN https://
TINGKAT jurnal.untan.ac.
PENGETAHUAN DAN id/index.php/
UPAYA jfk/article/
PENCEGAHAN view/
INFEKSI TORCH 21529/17423
Magdalena UNIVERSITAS
(TOXOPLASMOSIS, 2015 Corry TANJUNGPURA
RUBELLA,
Mega PONTIANAK
CYTOMEGALOVIRUS
Christin
, HERPES SIMPLEX
VIRUS)
PADA WANITA USIA
SUBUR DI
KOMUNITAS
PECINTA KUCING
KALIMANTAN
BARAT TAHUN 2015
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 GAMBARAN PERAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP DETEKSI DINI


TORCH PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SEDAYU 1 BANTUL

3.1.1 Metode

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode


deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil yang tercatat di Puskesmas
Sedayu 1 dalam 3 bulan terakhir dari desember 2016 – februari 2017 yang berjumlah 195 ibu
hamil.

3.1.2 Penatalaksanaan

Tercatat 225 anak per 1.000 kelahiran hidup yang malformasi sebagain besar
disebabkan 2 oleh faktor infeksi TORCH murni sekitar 20-25% dan gabungan kombinasi
antarinfeksi TORCH dan faktor genetik murni adalah sekitar 70-75%. Infeksi merupakan
salah satu penyebab kematian ibu dan bayi di Indonesia.Salah satu infeksi pada ibu hamil
yaitu TORCH. Pada masa kehamilan sekitar 40% wanita hamil mengalami infeksi TORCH
dan janinyang dilahirkan terinfeksi. Sebanyak 17 % janin terinfeksi pada trimester pertama
dan dapat menyebabkan keguguran dan berbagai macam konginetal yang berat, 24% pada
trimester kedua dan 62% pada trimester ke tigadan dapat menimbulkan kelahiran prematur
atau lahir selamat (kelihatan tanpa kelainan fisik)7. Infeksi TORCH merupakan penyakit
zoonosis klasik yang dapat dijumpai hampir diseluruh dunia. WHO mengungkapkan bahwa
sekitar 300 juta orang (0,8%) menderita toxoplasmosis. Prevalensi toxoplasmosis di
Indonesia berkisar antara 43-88% dan akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola
hidup yang ada pada masyarakat terutama ibu hamil.

3.1.3 Responden

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20-35 tahun
yaitu sebanyak 38 responden (57,6%). Umur merupakan salah satu hal yang penting dalam
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Menurut Notoadmodjo yaitu semakin cukup umur ,
tingkat kematanganserta kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
Segi kepercayaan masyarakat, seseorang menjadi lebih dewasa dipercaya dari orang yang
kedewasaannya belum tinggi, hal ini berdasarkan dari pengalaman dan kematangan.Usia
reproduksi optimal bagi seorang ibu ialah antara 20-35 tahun. Hasil penelitian menunjukan
bahwa peran tenaga kesehatan sebagai fasilitator sebagian besar memiliki kategori baik
(42,8%). Hal ini dikarenakan bahwa tenaga kesehatan mampu memfasilitasi ibu hamil
dengan memberikan infromasi mengenai pencegahan kejadian TORCH pada ibu
hamil.Sehingga dalam menstimulasi dan mendukung upaya-upaya masyarakat dapat
mempermudah kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam bidang kesehatan untuk proses
kelancaran kegiatan agar kegiatan berjalan dengan lancer dan mencapai tujuan yang
diharapkan.

3.1.4 Hasil

Karakteristik ibu hamil sebagian besar memiliki usia 20-35 tahun sebanyak 38
responden (57,6%) dengan tingkat pendidikan SMA/sederajatsebanyak 49 responden (74,2%)
dan pekerjaan responden sebagai Ibu RumahTangga (IRT) sebanyak 45 responden (68,2%).
Peran tenaga kesehatanterhadap deteksi dini TORCH pada kehamilan dengan kategori baik
(51,5%). Peran tenaga kesehatan terhadap deteksi dini TORCH pada kehamilan dengan
kategori cukup (41%).Peran tenaga kesehatan terhadap deteksi dini TORCH pada kehamilan
dengan kategori kurang (7,5%).

3.2 AMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU HAMIL


TENTANG PEMERIKSAAN TORCH

3.2.1 Metode

Di Indonesia, dari 54.000 kehamilan yang terinfeksi toksoplasma 70 persennya


memiliki antibodi. Sementara itu, 60 persen wanita memiliki antibodi terhadap virus herpes
simplex. Kendati demikian, 50-85 persen ibu hamil yang terinfeksi rubela di trimester pertama
kehamilan janinnya beresiko tinggi mengalami cacat organ. Untuk mengetahui Gambaran
pengetahuan dan Motivasi ibu hamil tentang pemeriksaan TORCH. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan metode
Cross Sectional .

3.2.2 Penatalaksanaan

Kehamilan adalah pertemuan antara sel telur dengan spermatozoa (konsepsi), yang
diikuti dengan perubahan fisiologi dan psikologis (Mitayani, 2011). TORCH adalah istilah
yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus
(CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II) pada wanita hamil. TORCH merupakan
singkatan dari Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes
Simplex Virus (HSV) and other diseases (Wikipedia, 2013 Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Ibu Hamil di Rumah Sakit DKT kota Bandar Lampung sebanyak 239. Sampel
dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh Ibu Hamil yang berkunjung ke Rumah Sakit
DKT kota Bandar Lampung yaitu sebanyak 36 orang. Dengan tekhnik pengambilan sampel
Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel yang kebetulan ada dan sesuai dengan kriteria
sampel.
3.2.3 Responden

Dari 36 sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 18 responden
(50,0%), dan sebagian kecil memiliki Pengetahuan cukup sebanyak 10 responden (27,8%) baik
8 responden (22,0%). Menurut asumsi peneliti kurangnya pengetahuan responden tentang
pemeriksaan TORCH, hal ini disebabkan ibu tidak pernahmendapat penyuluhan tentang
bahaya TORCH dan keterbatasaninformasi yang diperoleh oleh ibu hamil. Dari 36 responden
sebagian
besar responden memiliki motivasi rendah yaitu sebanyak 28 responden(77,8%), dan motivasi
tinggi sebanyak 8 responden (22,2%).

3.2.4 Hasil

Hasil penelitian ini dapat diketahui sebagian besar responden memiliki motivasi rendah yaitu
sebanyak 28 responden (77,8%), dan motivasi tinggi sebanyak 8 responden (22,2%). Sebagian
besar responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 18 responden (50,0%), Sebagian
besar responden memiliki motivasi rendah yaitu sebanyak 28 responden (77,8%).

3.3 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DANUPAYA PENCEGAHAN


INFEKSI TORCH (TOXOPLASMOSIS, RUBELLA, CYTOMEGALOVIRUS,
HERPES SIMPLEX VIRUS)PADA WANITA USIA SUBUR DI KOMUNITAS
PECINTA KUCING KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015

3.3.1 Metode

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif.Penelitian yang


akan dilakukan oleh peneliti yaitu ingin mengukutingkat pengetahuan dan upaya pencegahan
infeksi TORCH pada 50 wanita usia subur di Komunitas Pecinta Kucing Kalimantan Barat
(KPKKB) tahun 2015.

3.3.2 Penatalaksanaan

Pemeriksaan serologis infeksi TORCH oleh Karkata8 dengan metode Enzyme


Immuno Assay pada ibu hamil dengan usia kehamilan di bawah 20 minggu, yang dating
untuk perawatan antenatal di Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian
dilakukan secara acak pada bulan Maret sampaiJuli 1997 dengan menggunakan 100 sampel,
seluruhnya (100%) pernah mengalami infeksi salah satu unsur TORCH dan seluruhnya
(100%) tanpa gejala dengan prevalensi Toxoplasma IgG positif 21% dan IgM positif 5%,
Rubella IgG positif 73% dan IgM positif 1%, kemudian Cytomegalovirus IgG positif 95%,
HSV II IgG positif 56% dan
IgM positif 21%. Berdasarkan data Rumah Sakit Soedarso Kalimantan Barat tahun 2013
terdapat 122 orang dengan diagnosis infeksi TORCH yang melakukan kunjungan rawat jalan
dan rawat inap dengan rincian satu kasus infeksi Toxoplasmosis, 48 kasus infeksi Rubella
dan
Cytomegalovirus, 73 kasus infeksi HSV.

3.3.3 Responden

Jumlah responden dengan tingkat pengetahuan yang baikberjumlah 22 orang (44%),


kemudian responden dengan tingkatpengetahuan kurang dan sedang masing-masing sebanyak
14 orang(28%). Selanjutnya dari 18 pertanyaan yang dijawab oleh 50 responden mengenai
TORCH didapatkan sebanyak 69% pertanyaan mengenai Toksoplasmosis benar, pertanyaan
mengenai Rubella sebanyak 64,2 % benar, pertanyaan mengenai CMV sebanyak 68,8% benar
dan pertanyaan mengenai HSV sebanyak 72% benar.

3.3.4 Hasil

Responden dengan tingkat pengetahuan baik berjumlah 22 orang, tetapi sebanyak 14


orang memiliki tingkat pengetahuan kurang.Sementara itu, 24 responden memiliki upaya
pencegahan yang baik dan terdapat 11 orang yang memiliki upaya pencegahan yang kurang.
BAB 4
PENUTUP

Kesimpulan

1. Peran tenaga kesehatan terhadap deteksi dini TORCH pada kehamilan di Puskesmas
Sedayu 1 dengan kategori baik (51,5%).
2. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 18 responden
(50,0%)
3. Sebagian besar responden memiliki motivasi rendah yaitu sebanyak 28 responden
(77,8%).
4. Gambaran pengetahuan dan upaya pencegahan Wanita usia subur KOMPAK tahun
2015 terhadap infeksi TORCH adalah baik.
DAFTAR PUSTAKA

Mega Christin, M. C. (2015). GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN UPAYA


PENCEGAHAN INFEKSI TORCH (TOXOPLASMOSIS, RUBELLA,
CYTOMEGALOVIRUS, HERPES SIMPLEX VIRUS) PADA WANITA USIA SUBUR DI
KOMUNITAS PENCITA KUCING KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015. Ekp, 13(3),
1576–1580.
Puspitasari, R. S. (2017). GAMBARAN PERAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP
DETEKSI DINI TORCH PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SEDAYU 1 BANTUL.
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Caput Succedaneum Di Rsud Syekh
Yusuf Gowa Tahun, 4, 9–15.
Wazni Adila, Ratnawati, E. N. P. (2018). Gambaran Pengetahuan Dan Motivasi Ibu Hamil
Tentang Pemeriksaan Torch. Jurnal Ilmu Kebidanan, 3(1).

Anda mungkin juga menyukai