Home
LAPORAN PENDAHULUAN
Saved
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPERTENSI
Bestsellers
Home
Home
Podcasts
5. Patofisiologi
Menurut Putri (2013) mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi
Sheet Music
pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat
vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda
Snapshots
spinalis, dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks
dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
Documents
yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpati. Pada
titik ini, neuron preganglion melepaskan asetikolin, yang akan merangsang
serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskanya
noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor
seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah
terhadap rangsang vasokonrtiksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv
terhadap enorepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,
mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla adrenal mensekresi
epinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol
dan steroid lainya, yang dapat memperkuat respon vasokontrikstor pembuluh
darah. Vasokontriksi mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian
diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada giliranya
merangsa sekresi aldosterone dan oleh korteks adrenal. Hormon ini
menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan
peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan
Home
Magazines
Podcasts
WOC
Sheet Music Faktor predisposisi :Umur, jenis kelamin, gaya
hidup, merokok, stress, kurang olahraga,
Snapshots genetic, alkohol, konsentrasi garam, obesitas
Documents
Hipertensi
Jantung
Otak gGinjal Retina Pembuluh darah
Home
Saved
oedema
Intoleransi Gangguan
Bestseallketrisvita rasa nyaman
nyeri
Gangguan
s Books keseimbangan
cairan
Audiobooks
Magazines
Podcasts
8. Pemeriksaan Penunjang
Sheet Music Menurut Aspiani (2016) pemeriksaan penunjang yang sebaiknya dilakukan
adalah :
Snapshots a. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
b. Pemeriksaan retina
Documents c. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ
seperti ginjal dan jantung
d. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
e. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
f. Pemeriksaan : renjogram, pielogram intravena anterior renal,
pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urin
g. Foto dada dan CT scan
9. Komplikasi
Menurut Williams (2007), Aspiani (2016) komplikasi hipertensi yaitu :
a. Hipertrofi ventrikel kiri
b. Proteinuria dan gangguan fungsi ginjal
c. Aterosklerosi pembuluh darah
d. Retinopati
e. Stroke atau Transient ischemic attack (TIA)
f. Infark miokard
g. Angina pectoris
h. Gagal jantung
Audiobooks
Magazines
Podcasts
Sheet Music
Snapshots
Documents
Home
Nurarif Amin Huda dan Kusuma Hardi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Bestsellers Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC . Cetakan 1. Jogja :
Mediaction Publishing.
Books
Nursalam. (2008). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Audiobooks
Price, Sylvia & Wilson, Lorraine. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Jakarta: EGC
Magazines
Podcasts
Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sheet Music
Snapshots
Documents