Anda di halaman 1dari 1

Pembuatan Tepung Sagu

Penduduk asli Papua yang berdomisili di pantai atau dataran rendah lebih banyak mengkonsumsi sagu
sebagai makanan pokok, beras sebagai sumber karbohidrat subsitusi. Sedangkan saudara kita yang
berada di pegunungan tengah (Kabupaten Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai, Tolikara, Pegunungan
Bintang dan Yahukimo) ubi jalar merupakan makanan pokok. Sagu yang diperoleh sebagian besar
berasal dari tanaman sagu yang tumbuh liar di hutan atau rawa-rawa dan sagu ini merupakan hak
ulayat.

Dalam proses pembuatan tepung sagu, umumnya petani melakukan dengan cara yang sama. Sagu
ditebang dan dikupas kulitnya dan dipotong-potong sepanjang 50-100 cm, dibawah ke pinggir danau
Sentani untuk proses pemarutan. Batang sagu yang akan diolah menjadi tepung dihancurkan dulu
dengan cara pangkur menggunakan mesin seperti mesin parut kelapa. Hasil pangkur ini berupa serbuk-
serbuk kayu halus. Serbuk kayu tersebut diletakkan di pelepah sagu kemudian diberi air sambil serbuk
sagu diremas-remas menggunakan tangan. Di bagian bawah pelepah terletak saringan dari kain untuk
menampung serat kayu yang akan dikembalikan ke pelepah sagu untuk diberi air dan diremas-remas
kembali. Proses ini dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan pati sagu. Tepung sagu tersebut
dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam karung, yang lebih dikenal dengan nama tumang. Sagu
tersebut siap dikonsumsi atau siap dipasarkan.

Anda mungkin juga menyukai