Anda di halaman 1dari 2

Nasi 

adalah beras (atau kadang-kadang serealia lain) yang telah direbus (dan ditanak). Proses


merebus beras dikenal juga sebagai 'tim'. Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma
nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan nasi dengan
air berlebih dalam proses perebusannya akan menghasilkan bubur. Proses pembuatan nasi
yang sangat bagus dan tahan yaitu beras dipanaskan di wajan dengan air secukupnya dan
digaru hingga air telah kering, setelah itu dikukus.
Warna nasi yang telah masak (tanak) berbeda-beda tergantung dari jenis beras yang
digunakan. Pada umumnya, warna nasi adalah putih bila beras yang digunakan berwarna
putih. Beras merah atau beras hitam akan menghasilkan warna nasi yang serupa dengan
warna berasnya. Kandungan amilosa yang rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi
yang cenderung lebih transparan dan lengket. Ketan, yang patinya hanya mengandung sedikit
amilosa dan hampir semuanya berupa amilopektin, memiliki sifat semacam itu. Beras Jepang
(japonica) untuk sushi mengandung kadar amilosa sekitar 12-15% sehingga nasinya lebih
lengket daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika, yang kadar amilosanya sekitar 20%.
Pada umumnya, beras dengan kadar amilosa lebih dari 24% akan menghasilkan nasi yang
'pera' (tidak lekat, keras, dan mudah terpisah-pisah).
Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber karbohidrat utama dalam
menu sehari-hari. Nasi sebagai makanan pokok biasanya dihidangkan bersama lauk sebagai
pelengkap rasa dan juga melengkapi kebutuhan gizi seseorang. Nasi dapat diolah lagi
bersama bahan makanan lain menjadi masakan baru, seperti pada nasi goreng, nasi
kuning atau nasi kebuli. Nasi bisa dikatakan makanan pokok bagi masyarakat di dunia Timur,
khususnya Asia Tenggara.
Di Jawa kerak nasi disebut Jw.: intip, sisa menanak yang melekat pada dandang yang
kemudian dikeringkan dan digoreng. Ada sejenis penganan ringan yang mirip,
yaitu rengginang. Perbedaannya, jika intip adalah produk sampingan dari proses menanak
nasi, rengginang adalah makanan ringan yang secara sengaja dibuat khusus, dan terpisah dari
proses menanak nasi. Selain itu, intip berukuran lebih besar daripada rengginang, karena
dicetak dari dasar dandang atau periuk penanak nasi.[1]

Intip adalah makanan yang terbuat dari nasi. Asal usul makanan ini, zaman dulu ketika ibu-
ibu menanak nasi memakai kwali atau wajan atau kendhil.[2] Jika nasi tersebut sudah setengah
matang lalu nasi dipindahkan ke tempat lain yang dinamakan Dandang dan kemudian
dikukus. Biasanya di dasar kwali atau wajan masih terdapat sisa nasi yang masih menempel
dan terlihat gosong. Nasi yang masih menempel itu dinamakan intip. Intip yang masih
menempel didasar kwali atau wajan lalu diambil dan dikeringkan. Ketika sudah kering intip
ini lalu digoreng, inilah yang dinamakan intip goreng.
Intip juga enak dinikmati ketika diambil dari dasar kwali lalu disiram kuah sayur atau kuah
parutan kelapa dan dimakan bersama dengan kuah tersebut.
Jaman sekarang intip sudah banyak dijual ditoko-toko terutama didaerah Solo sebagai
makanan khas daerah mereka.

Anda mungkin juga menyukai