Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Pengertian Table Service
Suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu duduk di kursi menghadap
meja makan, dan kemudian makanan maupun minuman diantarkan, disajikan kepada
para tamu tadi. Dalam hal ini yang menyajikan makanan dan minuman bisa waiter
maupun waitress.

2.3 Pengertian Sundanese Table Service


Sistem pelayanan restoran yang menampilkan pelayanan spesial khas Jawa
Barat. Mulai dari makanan, minuman, alat makan, dan lain-lain yang mengarah ke
budaya Sunda.

2.4 Karakteristik Sundanese Table Service


Beberapa karakteristik dalam Sundanese Service adalah sebagai berikut:
1. Wadah atau alas makan biasanya menggunakan daun pisang atau alas dari
rotan bamboo.
2. Biasanya menyajikan cara bersantap dengan lesehan; yaitu makan sambil duduk
di bawah yang dialasi tikar. Makanan biasanya disajikan di atas meja rendah,
atau kadang di atas tikar.
3. Rumah makan bergaya saung, yaitu beberapa bangunan rumah panggung kecil
yang dibangun di atas kolam ikan. Kolam ikan itu biasanya juga digunakan untuk
memelihara ikan yang dapat dipilih oleh pelanggan secara langsung untuk diolah
seperti ikan mas dan gurami.

Makanan Khas Sunda


Masakan khas Jawa Barat adalah masakan dari masyarakat Sunda di Jawa
Barat, Indonesia. Ini adalah salah satu makanan yang terpopuler di Indonesia. Makanan
Sunda memiliki ciri khas tersendiri yang menydiakan bahan yang segar, lalap terkenal
sebagai pelengkap makan dengan sambal dan juga karedok menunjukkan kegemaran
orang Sunda terhadap sayuran mentah segar, masakan Sunda menampilkan citarasa
yang ringan, sederhana. Dari rasa yang disediakan dalam masakan sunda berkisar
antara gurih asin, asam segar, manis, dan pedas.
Setiap etnik memiliki makanan khas yang melegenda salah satu yang ada di
Indonesia adalah etnik sunda, masyarakat sunda memanfaatkan bahan yang ada di
sekitarnya gemar menciptakan makanan yang unik dari segi nama juga rasa, sebut saja
colenak, combro, burayut, batagor, cireng, gehu, cimol dll dalam segi jajanan dan dalam
segi masakan khas sunda yaitu: ayam geprek, sayur asem, lalapan perpaduan sayuran
dengan sambel yang dari rasa pedas.

Minuman Khas Sunda


Di Indonesia banyak ditemukannya berbagai macam minuman tradisional,
meskipun secara umum memiliki komposisi yang berbagai macam. Namun pada setiap
daerahnya memiliki kekhasan yang berbeda. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang
sosial budaya, sumber daya dan situasi yang berbeda pada setiap daerahnya yang
memberikan beberapa pengaruh terhadap resep dan cara meracik macam minuman
tersebut. Berikut adalah contoh dari macam - macam minuman tradisional Sunda,
seperti:
 Bajigur
Bajigur adalah minuman tradisional yang berasal dari tanah priangan, bajigur ini
semacam wedang yang ada di daerah Sunda, daerah Jawa Barat minuman bajigur
sudah turun temurun menjadi minuman tradisional Sunda sampai kepada generasi saat
ini, asal bahan mentah untuk membuat bajigur adalah kelapa yang diolah menjadi
santan, dilengkapi dengan bahan – bahan lain seperti Gula jawa, gula pasir, daun
pandan, vanili. Bajigur biasa disediakan bersama cangkaleng atau biasa disebut kolang
– kaling, setelah dimasak disajikan hangat – hangat, cocok diminum di daerah berhawa
dingin sebagai minuman pada malam hari atau siang hari, biasa disajikan bersama ubi
rebus, talas rebus, seupan sampeu (singkong rebus), katimus sampeu, pisang rebus,
dan kacang tanah rebus.

 Bandrek
Bandrek merupakan minuman tradisional asli dari daerah Sunda, daerah Jawa
Barat yang sudah diketahui secara turun temurun, minuman yang biasa disajikan
hangat yang rasanya manis pedas. Cara pengolahan minuman bandrek Air dimasak
dengan dicampur gula merah dan gula pasir, kemudian jahe, merica, dan cabe areuy
ditumbuk sampai halus, dimasukkan ke dalam air gula yang sebelumnya telah dibuat
disajikan dalam keadaan panas dengan kelapa muda yang diiris atau dikerok, disajikan
bersama makanan lainnya seperti seupan sampeu, kulub hui, taleus, rebus pisang,
kulub suuk, dan katimus, Bandrek juga biasa disajikan sebagai minuman jajanan
kebiasaan masyarakat mengkonsumsi biasanya bisa untuk disajikan sendiri ataupun
bersama, Bandrek adalakanya dijajakan dengan bajigur dalam pikulan atau gerobak
dorong disajikan dengan dicampur kelapa kukuran, bagi masyarakat Sunda bajigur dan
bandrek merupakan jajanan yang paling akrab sehingga nama keduanya biasa
diteriakkan oleh mulut – mulut nakal dalam bentuk sindiran “Bandrek bajigur anu pedek
gede bujur” yang artinya bandrek bajigur orang pendek pantatnya besar.
 Cai tiwu atau air tebu
Asal bahan mentah minuman tebu adalah pohon atau batang tebu dengan cara,
sediakan air untuk pencuci tebu dan alat penggiling tebu untuk menghasilkan air, air
tebu juga dapat dihasilkan dengan cara dimakan langsung dengan cara memotong
perruas, dipotong kecil menjadi beberapa bagian, kemudian dapat langsung dikonsumsi
dengan cara langsung dihisap dan membuang ampasnya.
 Cai Lahang atau air nira.
Minuman tradisional berbahan gula aren, yang rasanya manis, lahang
didapatkan dengan cara menyadap bunga jantan pohon aren. Biasanya lahang
disimpan di dalam lodong (Bambu besar yang diberikan lubang pada salah satu ujung
sehingga dapat digunakan untuk menampung air). Asal bahan mentah membuat cai
lahang adalah pohon aren, air nira diambil dengan cara memotong batang buah aren
sehingga menghasilkan air, kemudian ditampung didalam wadah yang disebut lodong.
Kebiasaan masyarakat Sunda menyajikan cai lahang atau air nira disajikan pada waktu
siang hari, cara mengkonsumsinya dengan cara diminum secara langsung dari lodong
ataupun disajikan kedalam gelas.
 Beas cikur atau beras kencur
Beas Cikur, beas (bahasa Sunda) yang berarti beras dan cikur yang berarti
kencur adalah minuman tradisional yang biasa menjadi menu yang ditawarkan oleh
penjaja jamu tradisional. Komposi beas cikur terdapat berbagai macam rempah –
rempah. Jamu beras kencur (beas cikur) merupakan salah satu ramuan jamu yang
dipercaya 10 secara turun – temurun oleh orang tua kita memiliki berbagai khasiat.
Minuman ini bisa disajikan hangat, atau jika ingin variasi bisa juga disajikan dingin.
 Cincau
Asal bahan mentah pembuatan cincau adalah daun cincau atau camcauh terdiri
dari pohon camcauh dengan hasil daun berwarna hijau (premna americana) Bahan
bahan lain yang dibutuhkan yaitu air santan, garam, air gula merah, dan vanili. Cara
pengolahan es cincau ini dengan cara daun camcauh dicuci terlebih dahulu
dibersihkan, kemudian ditumbuk diberi air secukupnya, kemudian daun diremas sampai
mengental, lalu di saring, diamkan sampai membentuk menjadi padat. Biasanya
minuman disajikan sebagai minuman pada siang hari, dan juga sebagai jajanan.
 Es Cendol
Es Cendol merupakan minuman khas Sunda yang terbuat dari tepung beras,
disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Rasa minuman ini manis
dan gurih. Berkembang kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesia bahwa
istilah “cendol” mungkin sekali berasal dari kata “jendol”, yang ditemukan dalam bahasa
Sunda, Jawa dan Indonesia, hal ini merujuk sensasi jendolan yang dirasakan ketika
butiran cendol melalui mulut kala tengah meminum es cendol. Bahan utama pembuatan
cendol adalah tepung tapioka, pewarna hijau, dan air, dilengkapi dengan bahan
tambahan seperti air santan, dan air gula.

 Goyobod
Es Goyobod merupakan minuman khas Sunda yang terbuat dari tepung aren
atau tepung kanji ditambah dengan bahan tambahan seperti pewarna merah, air,
wadah, panci. Cara pembuatan Es goyobod dengan cara mencampurkan tepung
dengan air, kemudian diberi pewarna merah, direbus sampai airnya mengental lalu
diangkat, disimpan dalam wadah kemudian didinginkan, sehingga adonan menjadi
padat dan dapat dipotong- potong dan dibentuk membentuk dadu, Es goyobod biasa
disajikan sebagai minuman pada siang hari, dicampur dengan kuah santan dan sirop
merah serta potongan es batu sebagai jajanan.

Peralatan dan Alat Masak Khas Sunda


No. Alat dan wadah Image Keterangan

1 Nyiru Nyiru adalah wadah yang


terbuat dari anyaman bambu
yang berbentuk bulat, digunakan
untuk membersihkan kotoran
yang tidak diperlukan pada
beras atau kacang-kacangan
yang ditapinya sebelum
dimasak.
2 Cukil Adalah alat untuk mengaduk
atau mengambil nasi yang
berbentuk seperti sendok
dengan ukuran yang agak
besar, terbuat dari kayu atau
batok kelapa.
3 Dulang Wadah tempat menyimpan nasi
sesaat setelah dipindahkan dari
aseupan untuk dikipasi dengan
hihid(diakeul). setelah nasi
diakeul maka akan dipindahkan
ke dalam boboko.
4 Boboko Adalah tempat menyimpan nasi
atau kadang-kadang dipakai
untuk mencuci beras sebelum
dimasak. Terbuat dari anyaman
bambu, bagian atas berbentuk
lingkaran sedangkan bagian
bawah berbentuk kotak.
5 Hawu Tungku atau di sunda lebih
dikenal dengan nama HawuIni
adalah alat untuk memasak
yang terbuat dari tanah liat atau
tumpukan batu bata.
Bahan bakar untuk memasak
yang digunakan adalah kayu
bakar. Tungku masih banyak
juga yang menggunakan,
terutama untuk daerah
pedalaman yang penduduknya
masih tergolong kurang
mampu.
6 Anglo Hampir sama dengan tungku
yang memiliki fungsi untuk alat
memasak. Anglo ini terbuat dari
tanah liat dengan berbahan
bakar utama arang atau kayu
bakar. Anglo masih dapat
ditemukan pada pedagan
makanan tradisional.
7 Dandang Dandang adalah alat masak
tradisional untuk memasak nasi.
Dandang biasanya terbuat dari
tembaga, berwarna kuning
keemasan dan memiliki bentuk
seperti topi pesulap yang dibalik.
Penggunaan dandang untuk
menanak / masak nasi dengan
cara mengukusnya.
8 Asepan Kukusan bambu atau dalam
bahasa sunda “ Aseupan “
adalah alat masak
tradisional yang menjadi
pelengkap dandang dalam
menanak nasi. Aseupan ini
terbuat dari bambu dan
bentuknya seperti tumpeng.
9 Tumbu Tumbu biasanya digunakan
untuk menyimpan bahan
makanan. Bahan-bahan
makanan yang biasa disimpan di
dalam tumbu adalah umbi-
umbian, beras, kacang-
kacangan dan juga buah-
buahan.
10 Irus Irus adalah alat yang digunakan
untuk mengaduk sayur selama
proses memasak. Biasanya
terbuat dari batok kelapa sedang
tangkainya terbuat dari kayu
namun ringan. Karena terbuat
dari batok kelapa dan kayu
membuat alat ini bebas dari
karat dan anti bakteri. Meskipun
banyak yang sudah beralih
menggunakan sendok sayur
modern namun irus
masih tetap banyak peminatnya.
11 Tempayan Tempayan adalah gentong
besar yang terbuat dari tanah
liat. Tempayan memiliki fungsi
untuk menyimpan persediaan air
di dapur. Tempayan yang
berukuran lebih kecil biasanya
digunakan juga sebagai tempat
penyimpanan beras. Namun kini
tempayan banyak
digunakan untuk hiasan pada
taman ataupun kolam.
12 Talenan Talenan dari kayu juga masih
banyak digunakan oleh ibu
rumah tangga. Alat ini dipercaya
lebih awet, karena terbuat dari
kayu membuat talenan lebih
kuat dari berbagai sayatan dan
irisan pisau. Juga tidak akan
mengeluarkan zat
kimia meskipun tergores irisan
pisau karena terbuat dari kayu.
13 Cobek Alat ini biasanya untuk
menghaluskan bumbu masak
seperti rempah-rempah, bawang
merah, bawang putih maupun
cabai. Alat masak ini biasanya
terbuat dari tanah liat, batu
ataupun kayu. Kelezatan, aroma
dan cita rasa lebih terasa jika
dibandingkan dengan
menggunakan blender. Itulah
yang membuat cobek masih
menjadi pilihan ibu rumah
tangga untuk membuat bumbu-
bumbu masak dan terutama
untuk membuat sambal.
14 Parutan Parutan digunakan untuk
memarut kelapa dan umbi-
umbian.

BAB III
PENUTUP

Daftar Pustaka
Ide Masak: Pilihan Masakan dan Jajanan Khas Daerah. 2015. Jakarta: Gramedia
Pustaka.
Seri Tempo: Antropologi Kuliner Nusantara. 2015. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai