Anda di halaman 1dari 3

Baddu dan Kullu

Di sebuah pulau hiduplah dua orang anak laki – laki, mereka Bernama Baddu dan Kullu.
Baddu adalah anak yang tua sedangkan Kullu adalah adiknya. Setiap hari mereka bermain di
pantai sambal menangkap ikan, kadang mereka bermain sambal mengayuh perahunya dan
berkeliling mengelilingi pulau kesayangan mereka. Suatu sore Kullu duduk di atas batu
menghadap ke matahari terbenam Kullu terus memandangi matahari sambal memandangi
matahari Kullu berbicara sendiri “Alangkah indahnya matahari terbenam, saya ingin sekali
pergi kesana kea rah barat bertemu matahari terbenam” ketika Kullu sedang duduk
memandangi matahari yang terbenam datanglah kakaknya Baddu “Hei Kullu kamu sedang
apa disini Kullu?”, Kullu menjawab “Eh kakak Baddu saya sedang memandangi matahari
terbenam indah sekali saya ingin sekali kesana”, “Kullu matahari terbeam itu jauh sekali
kalua kamu ingin kesana kita harus berlayar selama berhari – hari bahkan bertahun – tahun”,
“Tapi saya ingin sekali kesana, temani saya kesana ya besok kita berangkat saya ingin
menuju matahari terbenam” Baddu berpikir apakah mungkin membawa adiknya Kullu
menuju matahari terbenam pada kakak Baddu itukan tidak mungkin karena jauh tetapi Baddu
tidak ingin mengecewakan adiknya, “Baiklah Kullu kalua begitu besok pagi kita akan
berangkat, kita akan berangkat menuju matahari terbenam siapa tahu disana ada negeri yang
indah sekali”, “Oh terima kasih kakak terima kasih kalua begitu kita harus bersiap – siap
mala mini besok kita pergi”. Malam harinya Kullu dan Baddu mempersiapkan diri mereka
mengumpulkan makanan, mengumpulkan pakaian kemudian membawa air minum dan
semuanya dinaikkan ke atas perahu mereka. Mereka bersiap – siap menuju kea rah matahari
terbenam. Keesokan harinya Ketika matahari sudah mulai terbit dari atas puncak pohon
terdengar suara “Kukkuruyuuuk…” terdengar lagi suara itu “Kukkuruyuuuk…” ayam
berkokok tanda hari sudah pagi. Baddu dan Kullu kemudian mendorong perahunya ke arah
pantai “Ayo adek Kullu kita dorong perahunya satu dua tiga”, “Lagi kakak Baddu kita
dorong lagi perahunya satu dua tiga” akhirnya perahu mereka sudah turun ke pantai mereka
pun berlayar kea rah matahari terbenam. Berhari – hari mereka berlayar, setiap hari Ketika
matahari mulai turun si Kullu berteriak “kakak cepat matahari mulai turun kakak cepat kayuh
perahunya” mereka kemudian mengayuh perahunya cepat – cepat, “kakak sudah hampir
sampai dayung lagi” tetapi setiap hari sekuat tenaga mendayung perahu tetapi mereka tidak
pernah bisa mengejar matahari terbenam, Baddu mulai putus asa “Kullu sepertinya kita tidak
bisa mengejar matahari, matahari sudah terbenam dan hari sudah mulai malam kayaknya kita
harus singgah” tidak jauh dari tempat itu terlihat sebuah daratan “kakak disana ada daratan
kita singgah sebentar” kemudian mereka mengayuh perahunya menuju daratan itu pelan -
pelan. Di daratan itu mereka menjumpai sebuah kerajaan dari penduduk desa Baddu dan
Kullu mendengar bahwa putri raja telah diculik oleh para perompak. Para perompak
membawa sang putri ke sebuah pulau Baddu memberitahu adiknya “Adik Kullu aku dengar
bahwa sang putri raja telah diculik oleh perompak kita harus membantu menyelamatkan putri
raja”, “saya setuju kakak kita tolong dulu putri raja baru kita lanjutkan perjalanan”, “aku
setuju adik Kullu mala mini juga kita akan mencari pulau tempat tinggal para perompak itu
dan menyelamatkan putri raja”. Diam – diam malam harinya Baddu dan Kullu naik ke atas
perahunya mendayung perahunya pelan – pelan “itu pulaunya kakak kita pelan – pelan
kesana”, “Iya adikku kita kesana”, kemudian mereka perlahan – lahan naik ke atas pulau
mereka melihat para perompak sedang tidur – tiduran ada yang tidur diatas batu ada yang
tidur dibawah pohon, sedangkan putri raja diikat disebuah pohon dia menangis “tolong saya
tidak ada yang menolong saya”, kemudian Kullu perlahan – lahan berjalan kea rah putri “tuan
putri tenang ya aku dan kakakku akan menyelamatkan tuan putri” kemudian Kullu pelan –
pelan melepaskan tali pengikatnya kemudian membawa putri naik ke perahu kemudian
Baddu segera mengayuh perahunya “ayoo ayo adik Kullu kita dayung perahunya satu dua
tiga” kemudian mereka mengayuh perahunya cepat. Akhirnya putri raja bisa diselamatkan
mereka membawa putri raja menghadap baginda raja, raja sangat gembira “ha ha ha terima
kasih anak muda Baddu dan Kullu kalian telah menyelamatkan putriku hari ini apapun yang
kalian minta akan kuberikan dan kau Baddu aku bersedia menikahkan kau dengan putriku
dan kau boleh tinggal di istana ini” sebagai hadiah Baddu dan Kullu boleh tinggal di istana
dan yang lebih istimewa karena sang raja sangat menyukai Baddu, Baddu yang kuat, perkasa
dan juga baik hati karena menolong tuan putri raja ingin agar menikah dengan putri raja dan
mereka pun menikah. Bagaimana dengan Kullu? Apakah Kullu mau tinggal di istana?
Rupanya Kullu tidak mau tinggal di istana dia tetap ingin melanjutkan perjalanan menuju kea
rah matahari terbenam “kakak Baddu kakak boleh tinggal di istana tapi aku ingin
melanjutkan perjalanan menuju matahari terbenam aku ingin tahu ada apa di negeri sana di
negeri matahari terbenam”, “baiklah adikku Kullu aku tidak bisa lagi menemani mu kau
boleh pergi sendiri kudoakan semoga kau bisa menemui cita – citamu. Singkat cerita Kullu
kemudian berangkat sendiri menuju ke arah matahari terbenam berhari – hari ia berlayar
berbulan – bulan bahkan bertahun – tahun suatu hari saat matahari bersinar terang sekali
Kullu melihat sebuah pulau tetapi ia heran “aku melihat pulau tapi pulau itu sepertinya aku
kenal, itu sepertinya pulau tempat tinggalku” dia mendekati pulau itu “iya itu pulauku” dia
kayuh perahunya dan Ketika semakin dekat “itu rumahku” kemudian Kullu naik ke atas
pulau kemudian dia berfikir “kenapa ya aku sampai Kembali ke pulauku padahal aku berlayar
ke arah matahari terbenam” Kullu berfikir terus berfikir sampai malam hari dia berfikir,
akhirnya Kullu mengerti bahwa Ketika seseorang berlayar terus ke dalam satu arah maka ia
akan Kembali ke tempatnya “aa mungkin bumi ini bulat, jadi kalua kita berlayar ke satu arah
kita akan Kembali ke tempat kita semula, aa aku mengerti sekarang aku mengerti sekarang”
karena si Kullu punya semangat dia ingin terus berlayar ke arah matahari terbenam dia tidak
pernah menjumpai matahari, tapi ia mengetahui satu ilmu yang sangat besar yaitu kalua kita
berlayar ke satu arah maka kita akan Kembali ke tempat semula karena bumi ini bulat.

Anda mungkin juga menyukai