Anda di halaman 1dari 13

9/27/2020

POSISI PEMOTRETAN
RADIOGRAFI HEWAN KECIL
Bagian Bedah & Radiografi
Departemen Klinik, Reproduksi & Patologi
Fakultas Kedokteran Hewan - IPB

Sub pokok bahasan


• Persiapan pengambilan gambar radiografi
• Posisi/ Standar Pandang
• Posisi Pemotretan Regio Kepala dan Leher
• Posisi Pemotretan Regio Thorak
• Posisi Pemotretan Regio Abdomen
• Posisi Pemotretan Regio Extermitas/Skeletal
• Posisi Pemotretan Tulang Punggung

1
9/27/2020

Persiapan pengambilan gambar


radiografi
• Bulu harus bersih dan kering
• Tali kekang atau ikat leher dan balutan harus dilepas
• Restrain hewan
• Menggunakan alat pelindung/proteksi radiasi seperti
apron, gloves dan pelindung leher (tiroid)
• Tanda identifikasi dari setiap radiografi
• Teknik pengukuran sebelum pemotretan (jarak pasien
dan mesin, kontrol panel pada mesin, jarak mesin
terhadap kaset film, ketebalan objek, jenis atau sifat
pemotretan dan penggunaan bahan kontras)

Posisi/Standar Pandang
Beberapa contoh dari Standar pandang yang lazim
dipakai
• Cranio-caudal (CC)
• Latero-medial (LM)
• Ventro-dorsal (VD)
• Dorso-ventral (DV)
• Oblique ( - Oblique)

2
9/27/2020

Gambar standar pandang pada pengambilan foto sinar-x

Posisi Pemotretan
Regio Kepala dan Leher
• Calvarium
Standar pandang Dorso-ventral Tujuan dari pengambilan foto roentgen regio ini
antara lain :
• Trauma pada tengkorak
• Anomali kongenital yang menyebabkan
neurologis abnormal
• Untuk investigasi adanya kebengkakan yang
berhubungan dengan infeksi atau neoplasia
• Untuk investigasi gejala neurologis yang
Rostro caudal dengan mulut
berhubungan dengan CNS dan nervus cranial
terbuka
Posisi yang dapat dilakukan pada regio ini
• Standar pandang Lateral
• Standar pandang Dorso-ventral
• Standar pandang Ventro-dorsal
• Standar pandang Lateral oblique
• Standar pandang Rostro-caudal
• Standar pandang Rostro caudal dengan mulut
terbuka

3
9/27/2020

Posisi Pemotretan
Regio Kepala dan Leher
Standar pandang Dorso-ventral • Telinga dan Temporo-Mandibular
Joint
Tujuan dari pengambilan foto roentgen regio ini
antara lain :
• Untuk investigasi adanya pembengkakan
yang berhubungan dengan infeksi atau
neoplasia
• Melihat adanya abnormalitas temporo-
mandibular joints
Rostro-caudal dengan mulut
• Untuk investigasi penyakit telinga
terbuka

Posisi yang dapat dilakukan pada regio ini


• Standar pandang Dorso-ventral
• Standar pandang Lateral oblique
• Standar pandang Rostro-caudal dengan
mulut terbuka

Posisi Pemotretan Regio


Kepala dan Leher
• Cavum Oral Standar pandang Lateral
Tujuan dari pengambilan foto roentgen regio ini oblique
antara lain : Lower Dental arcade
• Melihat adanya fraktur mandibula
• Anomali kongenital pada mandibula atau gigi
• Investigasi penyakit gigi
• Untuk melakukan diagnosa dan evaluasi
preoperatif dari neoplasia Standar pandang Ventro-
• Untuk investigasi adanya discharge pada sinus dorsal intra oral
yang berhubungan dengan infeksi

Posisi yang dapat dilakukan


• Standar pandang Lateral oblique
recumbency
• Standar pandang Ventro-dorsal intra oral
• Standar pandang Dorsoventral intra oral

4
9/27/2020

Posisi Pemotretan
Regio Kepala dan Leher
• Cavum Nasal
Tujuan dilakukan pemotretan pada regio ini
antara lain : Standar pandang lateral cavum nasal

• Melihat adanya trauma pada struktur nasal


• Investigasi terhadap adanya akut atau kronis
nasal discharge
• Investigasi kejadian epistaxis baik reccurent
maupun intermitten.
• Investigasi adanya bersin atau gangguan lain
pada cavum nasal
• Investigasi adanya pembengkakan pada Standar pandang 20 derajat Ventro-
hidung atau struktur lain yang berkaitan dorsal open mouth
Posisi yang dapat dilakukan
• Standar pandang Lateral
• Standar pandang Dorso-ventral intra oral
• Standar pandang 20 derajat Ventro-dorsal
open mouth
• Standar pandang Rostro-caudal

Posisi Pemotretan
Regio Kepala dan Leher
Standar pandang Lateral • Pharynx dan Larynx
Tujuan dilakukan pemotretan pada regio ini
antara lain :
• Melihat adanya masa pharingeal atau
laringeal
• Investigasi kejadian batuk, penyumbatan
atau muntah
Standar pandang ventro dorsal • Dysfagia atau kesulitan menelan
• Adanya penyumbatan diarea cervicalis
bagian bawah

Posisi yang dapat dilakukan


• Standar pandang lateral
• Standar pandang ventro-dorsal

5
9/27/2020

Posisi Pemotretan
Regio Kepala dan Leher
• Esofagus
Tujuan dilakukan pemotretan pada regio ini
Standar pandang lateral antara lain :
• Melihat adanya regurgitasi
• Dysphagia
• Evaluasi dan diagnosa feline dysautnomia
• Investigasi myasthenia gravis

Posisi yang dapat dilakukan


Standar pandang Lateral

Posisi Pemotretan Regio


Kepala dan Leher
Standar pandang lateral trachea • Trachea
dengan menarik kepala dan leher Tujuan dilakukan pemotretan pada
sepanjang mungkin
regio ini antara lain :
• Investigasi kejadian dyspnoe
• Investigasi kejadian batuk
• Investigasi kejadian kolaps yang
berhubungan dengan cyanosis
• Melihat adanya gangguan inspirasi
dan ekspirasi

Posisi yang dapat dilakukan


• Standar pandang Lateral
Standar pandang Tangential
• Standar pandang Tangential rostro-
rostro-caudal caudal

6
9/27/2020

• Secara normal saat ekspirasi, maka


Posisi Pemotretan lapangan paru-paru akan kelihatan
padat dan detail dari vaskularisasi
Regio Thorak pulmonum akan hilang
• Perbedaan:
Standar pandang: 1. Inspirasi :
1. Lateral: • Diafragma bergerak caudal
Right-lateral rekumbensi • Terjadi peningkatan jarak antara
lebih baik daripada Left- siluet jantung dan diafragma
lateral rekumbensi, • Cuping paru-paru terlihat lebih luas
2. DV: dan lebih berisi
lapangan jantung terlihat • Paru-paru terlihat lebih radiolucent
sangat baik. 2. Ekspirasi :
3. VD: • Jarak diafragma dan silet jantung
cavum pleura terlihat bertambah dekat
baik jika dibandingkan • Cuping paru-paru terlihat mengecil
dengan DV dan tidak terisi
4. Oblique: • Paru-paru terlihat lebih radiopaque
jaringan paru-paru sehingga papat menyebabkan
artefak

• Indikasi dilakukan pemotretan :


1. Batuk
2. Dyspnoe
Standar pandang: 3. Cardiovascular disease
1. Lateral: 4. Trauma thoracalis
5. Perkiraan adanya neoplasia primer
maupun sekunder
6. Lesio pada dinding rongga dada
7. Regurgitasi
8. Investigasi pada kasus dengan adanya
2. DV: gejala gangguan dan abnormalitas
yang dideteksi melalui palpasi,
auskultasi maupun perkusi
Kontraindikasi
Ada banyaknya cairan dalam pleura atau
masa dalam thorak menyebabkan
3. VD: dispnoe, sehingga posisi VD
mengakibatkan stress pada penyakit
pleura, karena terjadi kesulitan dalam
respirasi di paru-paru

7
9/27/2020

• Radiografi pada regio abdomen ditujukan untuk


evaluasi
1. traktus gastrointestinalis
2. traktus urinarius
Standar pandang 3. proporsi sistem muskuloskeletal
4. ronga perioneum
1. Lateral
• Dilakukan saat relaksasi ekspirasi
• Umumnya dikombinasikan dengan bahan
kontras
• Penggunaan grid jika ketebalan tubuh >10 cm
• Indikasi dilakukan pemotretan :
1. Muntah yang persisten
2. VD
2. Rasa sakit pada regio abdominal
3. Hematuria/dysuria
4. Evaluasi pada masa abdomen
5. Evaluasi distensi abdomen
6. Tenesmus
7. Jaundice
3. DV
8. Diare persisten
9. Incontinence
10. Evaluasi adanya kebengkakan

Posisi Pemotretan regio

Bahu
• Indikasi dilakukan pemotretan
1. Lateral
1. Pre dan post operatif kasus fraktur
2. Pincang akut maupun kronis
3. Kesakitan pada skeletal
4. Pembengkakan yang berhubungan
dengan tulang atau sendi.
5. Deformitas otot
2. Caudo-cranial 6. Penyakit tulang metabolis
7. Memonitor kejadian kerusakan
turuna seperti hip displasia
8. Evaluasi penyakit sistemik yang
mempunyai kaitan dengan skeletal.

8
9/27/2020

Siku Carpus
1. Medio Lateral 1. Medio Lateral

3. Oblique

2. Cranio-Caudal 2. Cranio Caudal

Hips & Pelvis Femur, tulang patella dan


1. Lateral persendian lutut
1. Medio Lateral Femur

2. Ventro Dorsal
2. Cranio Caudal

9
9/27/2020

Femur, tulang patella dan persendian lutut


3. Caudo Cranial Lutut 5. Medio Lateral Tarsus

7. ObliqueTarsus

4. Dorso Ventral Patella 6. Caudo Cranial Tarsus

• Pengambilan radiografi
tulang punggung • Indikasi dilakukan pemotretan
sebaiknya dilakukan pada – Gangguan persendian punggung
(antar tulang vertebrae) baik akut
pasien dalam keadaan atau kronis
teranestesi. – Peradangan persendian punggung
• Sebagian besar pasien (antar tulang vertebrae):
yang mengalami trauma di Discitis/spondylitis/ discospondylitis
tulang punggung – Patah tulang, luksasio
mengalami paresis, parsial – Lesio-lesi kongenital
paralisis atau paralisis – Perubahan-perubahan degeneratif
total. – Tumor
– Instbilitas vertebrae

10
9/27/2020

Posisi Pemotretan
Radiografi Tulang Punggung (Spine)
Tabel Posisi pemotretan tulang punggung anjing besar dan anjing
kecil/kucing
Lokasi anatomi Standar Pandang Radiografi

• Anjing besar Lateral titik tengah dari C3-4, T6-7, T-L, L3-4, L-S

• Anjing kecil/kucing Lateral titik tengah dari C3-4, T6-7, L3-4

C= cervical; T=Thoracal; L=Lumbar

Posisi Pemotretan
Radiografi Tulang Punggung (Spine)
Tabel Posisi pemotretan tulang punggung anjing besar dan anjing
Lokasi anatomi kecil/kucing
Standar Pandang Radiografi
Tulang punggung daerah occipitoatlantoaxial
Lateral
Posisi netral

Ventrodorsal

11
9/27/2020

Posisi Pemotretan
Radiografi Tulang Punggung (Spine)
Tabel Posisi pemotretan tulang punggung anjing besar dan anjing
kecil/kucing
Tulang punggung daerah Cervical
Lateral titik tengah dari C3-4 dan C6-T1

Ventrodorsal titik tengah dari C3-4

Posisi Pemotretan
Radiografi Tulang Punggung (Spine)
Tabel Posisi pemotretan tulang punggung anjing besar dan anjing
kecil/kucing
Standar Pandang Radiografi
Tulang punggung daerah Thoracic
Lateral titik tengah dari T6-7

Ventrodorsal center T6-7

12
9/27/2020

Posisi Pemotretan
Radiografi Tulang Punggung (Spine)
Tabel Posisi pemotretan tulang punggung anjing besar dan anjing
kecil/kucing
Tulang punggung daerah Lumbar
Lateral titik tengah dari L3-4

Ventrodorsal titik tengah dari L3-4

Posisi Pemotretan
Radiografi Tulang Punggung (Spine)
Tabel Posisi pemotretan tulang punggung anjing besar dan anjing
kecil/kucing
Tulang punggung daerah Lumbosacral
Lateral

Ventrodorsal dengan pancaran sinar X caudo


cranial

13

Anda mungkin juga menyukai