MAKALAH
Disusun Oleh :
NIM : 2003102146
Kelas : MNJ 4D
JUNI 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham PT yang sebanding dengan
jumlah lembar yang dimiliki.Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang
tetap, tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang
bukan biasanya.Dividenakan diterima oleh pemegang saham hanya apabila ada usaha
akan menghasilkan cukup uang untuk membagi dividen tersebut dan apabila dewan
direksi menganggap layak bagi perusahaan untuk mengumumkan dividen. Dividen
merupakan hak pemegang saham (common stock), untuk mendapatkan bagian dari
keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan membagi keuntungan dalam
bentuk dividen semua pemegang saham mendapatkan haknya yang sama. Namun
pembagian dividen untuk pemegang saham preferen lebih diutamakan dari pembagian
dividen pemegang saham biasa. Dividen adalah pembagian bagian keuntungan kepada
para pemegang saham. Besarnya dividen yang dibagikan perusahaan ditentukan oleh
para pemegang saham pada saat berlangsungnya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
(Hin, 2012 dalam Arifah, 2014:18).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang di atas, adapun permasalahan
yang dibahas dalam makalah ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep kebijakan dividen ?
2. Apa saja teori – teori kebijakan dividen ?
3. Bagaimana bentuk – bentuk kebijakan dividen ?
4. Apa pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai asset pemegang saham ?
5. Apa saja aspek dalam kebijakan dividen ?
C. Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang serta rumusan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya , maka tujuan penyusunan makalah ini , yaitu:
2001 240.000.000
2002 100.000.000
2003 300.000.000
2004 500.000.000
2005 600.000.000
2006 650.000.000
2007 700.000.000
2008 550.000.000
2001 1.600
2002 1.600
2003 1.600
2004 1.600
2005 2.400
2006 2.400
2007 2.400
2008 2.400
c. Besarnya dividen bila ditentukan kebijakan dividen payout ratio sebesar
60%
2002 750
1.250 x 60%
2003 2.250
3.750 x 60%
2004 3.750
6.250 x 60%
2005 4.500
7.500 x 60%
2006 4.875
8.125 x 60%
2007 5.250
8.750 x 60%
2008 6.875 x 60% 4.125
2002 - -
1.600 1.600
2003 - -
1.600 1.600
2004 40% x (6.250-5.000) 500 2.100
1.600
2005 1.000 2.600
1.600 40% x (7.500-5.000)
2006 1.250 2.850
1.600 40% x (8.125-5.000)
2007 1.500 3.100
1.600 40% x (8.750-5.000)
2008 750 2.350
1.600 40% x (6.875-5.000)
Jawab:
Stock dividend 10%, maka ada tambahan saham sebanyak 10% x 3.000.000 =
300.000lembar.
Stock dividend meningkatkan jumlah saham yang beredar, sehingga laba per
saham (EPS) akan menurun secara proporsional. Jadi para pemegang saham
mempunyai jumlah lembar saham yang bertambah, tetapi mempunyai EPS yang
berkurang, sehingga proporsi keuntungan totalnya tetap tidak berubah.
Pembagian stock dividen akan menurunkan harga saham sehingga tidak
memberikan manfaat ekonomis, kalau kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba tidak berubah, demikian juga dengan biaya modalnya.
Dengan demikian struktur modal tidak berubah, dan nilai jual saham biasa,
agio, dan laba tidak mengalami perubahan.Tetapi harga nominal dan lembar
saham berubah proporsional.
Tujuan dari stock split:
Menurunkan harga saham, sehingga menarik pembeli/investor.
Diharapkan harga akan meningkat.
Menguntungkan bagi investor, jika dividen yang dibayar lebih besar,
misalnya sebelum dipecahkan membayar dividen Rp. 2.000 per lembar.
Setelah dipecahkan hanya membayar dividen Rp. 1.250 per lembar, maka
investor akan menerima dividen Rp. 2.500 dengan nilai penyertaan yang
sama besarnya.
Contoh:
PT Abadi menentukan stock split dari satu menjadi dua saham. Komposisi
modal sendiri perusahaan adalah sebagai berikut:
Setelah stock split, nilai nominal saham menjadi ½ xRp.5.000 = Rp.2.500 per
lembar. Investor yang semula memiliki 100 lembar saham setelah stock split
jumlah saha, yang dimilikinya menjadi 2 x 100 lembar = 200 lembar, meskipun
total nilainya tidak mengalami perubahan. Kekayaan investor tidak berubah,
sehingga tidak ada keuntungan ekonomis yang diperolehnya dari stock split.
Jadi ada persamaan antara Stock Devidend dan Stock Split, yaitu:
1. Keuntungan
a. Pengumuman pembelian kembali sering kali dipandang sebagai sinyal positif a. Dapat
oleh investor karena seringkali didorong oleh keyakinan pihak manajemen saham
bahwa harga saham perusahaan terlalu rendah . memb
b. Para pemegang saham dapat memilih apakah akan menjual atau tidak saham b. Mana
yang dimilikinya . dipert
c. Dapat menghilangkan blok saham yang besar yang berarti bursa serta c. Dapat
menekan harga per saham.
d. Jika p
banya
merek
divide
2. Kerugian
Dari Sudut Pandang Pemegang Dari Sudut Pandang Manajemen
Saham
Contoh:
a. Laba per saham dan P/E Ratio sebelum kebijakan pembelian kembali
saham.
b. Laba per saham setelah kebijakan pembelian kembali saham.
c. Harga saham setelah kebijakan pembelian kembali saham dengan asumsi
P/E Ratio konstan.
Jawab:
EAT = 550 juta
Payout Ratio = 50%
Outstanding share = 1,1 juta
P saham = Rp 2500 / lembar
P treasury stock = Rp 2750 / lembar
a. Sebelum kebijakan pembelian saham:
EPS = Rp.550,- juta / 1,1 juta = Rp 500 /lembar
Price <- PER = 2500 / 500 = 5
EPS
b. Setelah kebijakan pembalian kembali saham:
EAT untuk treasury stock = ½ x Rp.550,- juta
= Rp.275,- juta
Jumlah saham yang dapat ditarik kembali = 275 juta / 2750 = 100 ribu
lembar
EPS = Rp.550,- juta / 1 juta = Rp 550,- / lembar
c. P saham = PER X EPS = 5 x Rp 550,- = Rp 2.750,-
BAB III
KESIMPULAN
Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan dividen merupakan
subjek yang cukup sering diperdebatkan oleh publik, pemegang saham dan manajemen.
Secara umum, para pemegang saham menginginkan dividen yang lebih banyak, sedangkan
manajemen lebih suka menahan laba dalam perusahaan demi memperkuat perusahaan.
Semakin kuat sebuah perusahaan,semakin kecil kemungkinannya untuk membayar dividen,
atau semakin kecil keinginan para pemegang saham untuk menuntut dividen. Salah satu
tujuan para investor adalah dividen. banyak investor yang menjadikan dividen ini sebagai
tujuan utama dalam investasi, karena dapat memberikan keuntungan yang stabil dimasa
sekarang maupun masa yang akan datang. Tujuan investor membeli saham dapat beraneka
ragam, sebut saja untuk capital gain, dan juga mendapatkan dividen.
Dividen ini terkadang juga dijadikan suatu ukuran untuk menilai kinerja perusahaan. Dividen
dijadikan signal bahwa perusahaan dapat mengalokasikan dana, dan kemudian dana tersebut
digunakan untuk pembagian dividen kepada para pemegang saham, dan mereka berhak
mendapatkannya dalam batas-batas manajemen yang bijaksana. Jadi pemegang saham harus
meminta manajemen 10 mereka untuk membagikan laba (dalam bentuk dividen) secara
normal pada rasio. Seperti, menunjukkan bukti jelas bahwa laba yang direinvestasikan bakal
menghasilkan peningkatan laba per saham secara memuaskan. Namun, dalam banyak kasus
lainnya, rasio pembayaran dividen yang rendah jelas merupakan penyebab timbulnya rata-
rata harga pasar di bawah nilai wajar, dan di sini pemegang saham memiliki hak untuk
bertanya dan mengajukan
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang diambil perusahaan berkaitan dengan
dividen, untuk Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan
keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan deviden adalah keputusan
apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang
saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan
investasi dimasa yang akan datang. Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yaitu
posisi likuiditas perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan
perusahaan, pengawasan terhadap perusahaan, kemampuan meminjam, tingkat keuntungan,
stabilitas return, dan akses kepasar modal. Pendapat tentang kebijakan deviden yaitu
pendapat tentang ketidakrelevanan deviden (irrelevant theory) dan Pendapat tentang relevansi
deviden (relevant theory).Macam-macam kebijakan deviden yaitu kebijakan deviden yang
stabil, kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal ditambah jumlah ekstra
tertentu, kebijakan deviden dengan penetapan deviden payout ratio yang konstan, dan
kebijakan deviden yang stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Hairudin, H., Bakti, U., & Rachmadi, A. (2020). Implikasi Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan dan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening (Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2016). Jurnal
Manajemen Bisnis, 17(2), 150–172.
Hairudin, H., & Desmon, D. (2020). THE EFFECT OF CAPITAL STRUCTURE ON FIRM
VALUE BY USING DIVIDEND POLICY AS AN INTERVENING VARIABLE
(Study on Pharmaceutical Sub Sector Companies). DIMENSIA (Diskursus Ilmu
Manajemen STIESA), 17(1), 70–87.
Rita Puspaningsih. (2022). "Kebijakan Dividen: Definisi, Teori, dan Bentuknya", diakses
pada 27 Mei 2022 . https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/27/103000169/kebijakan-
dividen--definisi-teori-dan-bentuknya?page=all