Anda di halaman 1dari 2

Muslimat NU

Logo Muslimat NU lahir pada Muktamar NU ke-15 di Surabaya pada tanggal 15 – 21 Juni
1940 dengan nama Nahdlatul Ulama Muslimat (NUM). Pada wakt itu Muslimat masih
menjadi bagian dari NU dan belum berdiri sendiri.

Baru pada Muktamar NU ke-16 di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 26 – 29 Maret
1946, NUM disahkan menjadi organisasi yang berdiri sendiri dan menjadi Badan Otonom
(BANOM) Nahdlatul Ulama. Sehingga namanyapun juga berubah menjadi Muslimat
Nahdlatul Ulama disingkat menjadi Muslimat NU.

Muslimat NU didirikan dengan tujuan :


Terwujudnya wanita Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, beramal, cakap dan
bertanggungjawab serta berguna bagi agama, nusa, dan bangsa.
Terwujudnya wanita islam yang sadar akan kewajiban dan haknya menurut ajaran islam, baik
secara pribadi maupun sebagai bagian dari anggota Masyarakat.
Terlaksananya tujuan Jam’iyah Nahdhotul Ulama di kalangan kaum wanita, sehingga
terwujud masyarakat adil dan makmur yang merata dan di ridhoih Allah SWT.
Dalam usaha mencapai tujuannya, Muslimat NU melakukan serangkaian kegiatan antara lain:
Mempelajari dan memperdalam serta mengamalkan ajaran islam ala Ahlisunnah Wal Jamaah
dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya.
Mempersatukan gerak langkah kaum wanita umumnya dan wanita Nahdlatul Ulama pada
Khususnya dalam menciptakan masyarakat adil makmur yang diridlai Allah SWT.
Melaksanakan nilai-nilai budi pakerti utama dalam kehidupan sehari-hari
Meningkatkan kwalitas (mutu), harkat dan martabat wanita Indonesia umumnya dan
Muslimat NU Khususnya, guna memperkuat tanggungjawab terhadap agama, bangsa dan
negara

Mengusahakan agar wanita Indonesia mumnya dan Muslimat NU khususnya menjadi istri-
istri dan ibu-ibu yang baik guna pertumbuhan bangsa yang taat beragama
Bergerak secara aktif dalam lapangan peribadatan, sosial, kesehatan, pendidikan, penerangan
atau da’wah, ekonomi dan usaha-usaha kemasyarakatan lainnya
Membina kerjasama dengan badan-badan dan organisasi wanita serta lembaga-lembaga lain.
Muslimat NU mempunyai lambang organisasi yang dilukiskan dalam bentuk sebuah Bola
Dunia yang dilingkari tali dikelilingi lima bintang yang terletak di atas garis katulistiwa dan
empat bintang yang terletak di bawah garis katulistiwa. Sehingga jumlah bintang seluruhnya
berjumlah sembilan buah. Di atasnya tertulis kata “MUSLIMAT”. Sedangkan di ujung tali
kiri dan kanan tertulis huruf “NU”. Lambang Muslimat NU berwarna putih di atas dasar
hijau, serta terdapat tulisan “Nahdlatul Ulama” dengan huruf arab yang memanjang pada
garis katulistiwa.
Dalam organisasi Muslimat NU tingkatan kepemimpinan di atur sebagai berikut:

Pimpinan Pusat (PP) untuk Tingkat Pusat


Pimpinan Wilayah (PW) untuk Tingkat Propinsi
Pimpinan Koordinator Daerah (PKORDA) untuk Tingkat eks Karesidenan
Pimpinan Cabang (PC) untuk Tingkat Kabupaten / Kota
Pimpinan Anak Cabang (PAC) untuk Tingkat Kecamatan
Pimpinan Ranting (PR) untuk Tingkat Kelurahan / Desa
Sedangkan permusyawaratan dalam Muslimat NU terdiri atas:
Kongres dan Rapat Kerja Nsional, untuk tingkat pusat/nasional
Konfrensi Wilayah dan Rapat Kerja Wilayah, untuk tingkat provinsi
Konfrensi cabang dan rapat kerja cabang, untuk tingkat Kabupaten atau Kota
Konfrensi Anak Cabang dan Rapat Kerja Anak Cabang, untuk tingkat Kecamatan
Rapat Anggota untuk tingkat Desa atau Kelurahan.

Disamping itu, Muslimat NU juga mempunyai perangkat-perangkat organisasi lain, seperti:


Yayasan Bina Bhakti Wanita (YBBW) yang melaksanakan program Muslimat NU dalam
bidang pendidikan dan didirikan atas kerja sama dengan Departemen Tenaga Kerja
Himpunan Da’iyah Muslimat NU (HIDMAT NU), yang melaksanakan program Muslimat
NU dibidang da’wah, bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama.
Sebagai pedoman berorganisasi, Muslimat NU selain mempunyai Peraturan Dasar dan
Peraturan Rumah Tangga (PDPRT), juga mempunyai pedoman-pedoman lain dalam bentuk
Pola Dasar Pengembangan Perjuangan Muslimat NU, yang menyangkut keberadaannya
sebagai Khalifah fil ardli, sebagai warga negara Republik Indonesia, maupun sebagai bagian
warga nahdliyin. Beberapa pedoman, peraturan dan ketentuan-ketentuan lain yang ada di
organisasi Muslimat NU, dimungkinkan setiap kali mengalami perubahan dan
pengembangan. Hal ini untuk menyesuaikan dengan tuntutan perjuangan dan perkembangan
zaman.
SERAGAM Muslimat NU ada 2:

Anda mungkin juga menyukai