Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019

Isti Dwi Puspitawati


Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jilo

PERILAKU AKTIVITAS OLAHRAGA


PADA SAAT BULAN RAMADHAN

Isti Dwi Puspitawati


Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas Tanjungpura
Email: isti.dwi.puspita.w@fkip.untan.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku mahasiswa prodi Pendidikan
Kepelatihan Olahraga (PKO) selama masa bulan Ramadhan. Sampel penelitian adalah
mahasiswa prodi PKO angkatan 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa
mahasiswa angkatan 2015 rata-rata tidak melakukan aktivitas olahraga selama bulan
Ramadhan. Hanya terdapat 3 mahasiswa yang tetap melakukan latihan rutin, latihan
dilakukan pada waktu malam hari sebagai pengganti dari latihan yang sedianya dilakukan
padda sore hari. Hal itu terjadi karena ketiga mahasiswa tersebut masuk dalam tim atlet
dalam pekan olahraga mahasiswa yang diselenggarakan di Makasar. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa prodi PKo tidak memindahkan
jam latihan karena dampak bulan Ramadhan akan tetapi justru menghilangkan aktivitas
olahraga yang sudah secara rutin dilaksanakan setiap hari.

Kata Kunci: aktivitas olahraga, Ramadhan

30
Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019
Isti Dwi Puspitawati
Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jilo

PENDAHULUAN olahraga (dalam hal ini lebih banyak


Indonesia merupakan Negara yang penjualan sepatu olahraga).
berbhineka. Kebhinekaan tersebut muncul Umat muslim yang berpuasa akan
karena efek dari banyaknya pulau yang tidak hanya melakukan perubahan pola
ada. Setidaknya terdapat 7 pulau besar makan tetapi juga perubahan pola
yang terhimpun pada Negara Indonesia. aktivitas. Perubahan-perubahan itu
Dari berbagai pulau tersebut muncullah diantaranya adalah perubahan jam makan,
budaya yang beragam, termasuk juga pembatasan waktu makan, dan perubahan
keyakinan yang dianut oleh penduduknya. pola tidur, hal-hal itu tentunya akan
Negara Indonesia mengakui 5 agama yang mengubah ritme keseharian seseorang
dianut oleh warga negaranya, yaitu agama secara drastis dan dapat memberi efek
Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, negatif terhadap performa fisik seseorang.
Hindu dan Budha. Dari kelima agama Ketika berpuasa, tanpa disadari kinerja
tersebut tentunya memiliki karakteristik tubuh perlahan berubah dan
yang berbeda-beda. Agama Islam menyesuaikan diri. Saat berpuasa tubuh
merupakan salah satu agama yang memproduksi energi sendiri dengan
memiliki penganut paling banyak di membakar nutrisi yang tersimpan dalam
Indonesia. Fenomena yang selalu dinanti tubuh, seperti cadangan lemak,
oleh penganut agama ini adalah bulan karbohidrat, dan gula untuk memproduksi
Ramadhan. energi. Tak hanya itu, organ-organ lain
Bulan Ramadhan merupakan bulan dalam tubuh pun menyesuaikan kinerja
yang sangat dinanti oleh mayoritas mereka dengan keadaan orang yang
masyrakat Muslim di Indonesia. Terdapat berpuasa.
beberapa kegiatan yang hanya bisa Pengurangan jam untuk beraktivitas
dilakukan pada saat bulan Ramadhan tiba. pun selalu dilakukan pada saat bulan suci
Contohnya seperti ngabuburit, bertakbir Ramadhan ini. Jam disekolah dan kantor
keliling, dan juga berbelanja untuk selalu dipangkas, satu jam mata pelajaran
mempersiapkan berbagai kebutuhan di yang biasanya 50 menit pada bulan
hari raya Idul Fitri. Pada bulan ini umat Ramadhan menjadi 30 menit. Hal ini
Islam tak makan dan minum seharian, disebabkan agar pemeluk dapat
tetapi ajaibnya konsumsi makanan melakukan ibadah secara maksimal.
meningkat signifikan (Indonesia Namun apa yang kerap dilakukan adalah
Consumers, 2004; Zainal A lebih banyak dilakukan untuk tidur siang.
Hidayat, Kompas, 3/10/2006) Bulan Dengan lebih banyak beristirahat dalam
Ramadhan memiliki pengaruh terhadap hal ini tidur maka pastinya akan terjadi
perilaku masyarakat, hal ini dapat dilihat penurunan performa fisik.
dari perilaku konsumsi masyarakat. Penurunan performa fisik saat
Perubahan perilaku konsumsi pada bulan berpuasa umumnya dikaitkan dengan
Ramadhan ini ternyata justru menaikkan dehidrasi, keterbatasan asupan nutrisi,
tingkat konsumsi masyarakat. kurangnya istirahat, perubahan mood, dan
Peningkatan seperti ini merupakan suatu perasaan lemas. Dengan adanya
momen konsumtif yang bersifat musiman. penurunan performa fisik tersebut maka
Penelitian yang dilakukan oleh diperlukan keseimbangan. Keseimbangan
Erlangga (2014) perubahan perilaku pada tersebut meliputi kebutuhan jasmani dan
bulan Ramadhan bukan hanya terjadi pada rohani. Dimana olahraga diperlukan untuk
perubahan perilaku terhadap konsumsi memperkuat badan, dan kebersihan rohani
makanan saja, akan tetapi juga terhadap untuk mengontrol sekaligus mengarahkan
perilaku konsumsi pada produk jasmani untuk melakukan aktivitas yang
kecantikan, pakaian muslim, umum dan baik juga benar. Jika berat salah satunya
dikhawatirkan keseimbangan terganggu.

31
Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019
Isti Dwi Puspitawati
Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jilo

Ketidakseimbangan tubuh akan kecepatan, kekuatan, kelincahan, daya


berdampak negative. Dampak negative tahan, dan keterampilan individual pada
tersebut salah satunya adalah saat puasa Ramadhan.
terganggunya system metabolisme tubuh. Selama puasa Ramadan, periodisasi
Ketika system metabolism tubuh berjalan yang tepat dari pelatihan ini penting untuk
lambat maka akan terjadi penambahan menjaga dan mengoptimalkan kinerja
berat badan. Maka tidak heran ketika atlet. Penyesuaian pelatihan dapat
bulan Ramadhan selesai maka umat memiliki dampak luar biasa pada kinerja.
muslim cenderung mengalami kenaikan Sedangkan bagi yang bukan atlet, jangan
berat badan. Kenaikan berat badan yang terlalu khawatir jika berpuasa akan
drastis akan berdampak negatif terhadap menghambat kinerja kita, baik dalam
tingkat kesehatan pelakunya. Banyak bekerja maupun berolahraga. Asalkan kita
penyakit yang akan menghampiri ketika melahap sahur, berbuka puasa, dan
kegemukan dan bahkan obesitas melanda. memiliki jam tidur yang teratur, maka
Selain itu tingkat kebugaran jasmani juga puasa tidak akan menimbulkan dampak
akan menurun ketika selama bulan negatif jika kita ingin tetap terus
Ramadhan tidak melakukan olahraga. berolahraga.
Berdasarkan masalah tersebut maka Kenyataannya, tubuh tetap
peneliti ingin meneliti perilaku aktivitas membutuhkan latihan fisik agar tetap
olahraga selama bulan suci Ramadhan. sehat dan fit. Olahraga adalah cara agar
Adapun rumusan masalah yang diangkat membuat tubuh lebih segar, tidak terasa
dalam penelitian ini adalah bagaimanakah lemas, dan juga membakar tumpukan
perilaku aktivitas olahraga mahasiswa lemak. Penyiasatan olahraga selama
program studi pendidikan kepelatihan Ramadan umumnya banyak membahas
olahraga angkatan 2015 selama bulan suci tentang intensitas dan juga waktu yang
Ramadhan? tepat untuk berolahraga. Sementara
Melalui penelitian ini diharapkan tuntutan nutrisi juga otomatis muncul.
mampu membuka pengetahuan para Satu hal yang paling penting yang harus
mahasiswa khususnya dan masyarakat selalu diingat adalah, harus senantiasa
pada umumnya agar pada saat bulan suci menyesuaikan olahraga yang akan
Ramadhan tidak meninggalkan aktivitas dilakukan dengan kondisi tubuh yang
olahraga yang sangat penting dilakukan sedang berpuasa. Penurunan metabolisme
untuk memperoleh performa fisik yang tubuh adalah proses yang alami terjadi
bagus terlebih bagi mahasiswa prodi saat berpuasa. Ini terjadi karena asupan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga energi (nutrisi dari makanan dan
sebagian besar merupakan atlet. minuman) yang terbatas. Secara umum,
Anggapan bahwa pada saat puasa jenis latihan atau olahraga tingkat rendah
Ramadhan akan terjadi beberapa sampai sedang adalah yang paling
penurunan dalam komponen umum direkomendasikan untuk mengatasi hal di
kebugaran (kecepatan, kelincahan, dan atas.
daya tahan) dan uji keterampilan Penyiasatan olahraga ketika puasa
individual (seperti dribel) pada saat perlu dilakukan, pada umumnya olahraga
berpuasa sudah beredar di masyarakat dilakukan pada waktu sore hari menjelang
sehingga pada saat puasa tidak dilakukan berbuka puasa dan setelah berbuka puasa.
latihan seperti biasanya. Namun, salah Olahraga sesaat sebelum berbuka puasa
satu penelitian berjudul “The influence of sangat terkenal di Indonesia sebagai
Ramadan on physical performance “ngabuburit”. Beberapa jurnal memang
measures in young Muslim footballers” banyak yang menyarankan agar olahraga
(Kirkendall dkk, 2012) menunjukkan dilakukan pada waktu ini, yaitu beberapa
bahwa tidak ada dampak yang jelas dalam saat menjelang berbuka. Ngabuburit

32
Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019
Isti Dwi Puspitawati
Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jilo

menjadi waktu yang umumnya Penelitian yang dilakukan oleh


dikategorikan “terbaik” karena sisa energi Maughan dan Shirreffs (2012)
dan cairan tubuh di sore hari yang habis mengatakan bahwa kekurangan cairan
akan dapat langsung dikembalikan dengan tubuh yang besar akan mengganggu
makan dan minum saat buka puasa. kinerja fisik dan kognitif. Puasa akan
Disarankan untuk olahraga sore selama mengakibatkan kehilangan air mencapai
45-90 menit yang bisa kita mulai dari dua sekitar 1% massa tubuh pada saat
jam sebelum berbuka. Olahraga matahari terbenam tidak akan memiliki
permainan sangat marak dilakukan saat efek samping yang merugikan pada aspek
ngabuburit, seperti futsal, sepakbola, bulu kinerja fisik atau kognitif. Namun ketika
tangkis, voli, dan lain sebagainya. Hal ini puasa dan melakukan olahraga maka akan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan mengakibatkan kehilangan cairan lebih
oleh Kirkendall dkk (2012) dan Maughan dari 1% sehingga akan mengganggu
dkk (2012). Penelitian yang dilakukan penampilan.
oleh Alkandari dkk (2012) mengatakan Saat puasa, penentuan intensitas
bahwa olahraga pada saat puasa dalam berolahraga sangat penting.
Ramadhan merupakan aktivitas yang Menurut Djoko P.I intensitas adalah
aman bagi semua orang, namun bagi kualitas yang menunjukkan berat-
orang yang mengalami berbagai penyakit ringannya latihan. Olahraga di bulan
harus melakukan konsultasi dengan ramadhan dapat dilakukan dengan
dokter dan harus mengikuti rekomendasi intensitas 40% hingga 50% lebih sedikit
medis. dari zona latihan yang biasa dilakukan.
Pada saat puasa semua akan Contoh: apabila biasa lari lima kali
melakukan pembatasan makan dan seminggu selama satu jam, maka saat
minum. Selama seharian penuh tanpa puasa cukup lakukan jalan cepat tiga kali
makan dan minum. Puasa yang berarti ada seminggu, masing-masing 30 menit.
pembatasan pada makan dan minum serta Setiap berolahraga di bulan ramadhan
jam tidur, akan berkaitan langsung dengan juga jangan lupa melakukan pemanasan
asupan energi dan pemanfaatannya untuk dan pendinginan. Lakukan gerakan-
keseharian. Di sinilah peran penting gerakan peregangan (stretching), dengan
nutrisi agar tubuh dapat berfungsi dengan tujuan dapat terhindar dari cedera atau
sebaik-baiknya selama berpuasa. nyeri otot setelah melakukan olahraga.
Nutrisi juga berperan dalam Untuk olahraga lain, bisa
mempertahankan pola latihan atau menggunakan sepeda, spinning atau jalan
olahraga selama Bulan Ramadan. Inilah pakai treadmil. Olahraga seperti jalan
kenapa orang yang berpuasa dan tetap sehat atau jalan cepat juga bisa menjadi
melaksanakan olahraga harus senantiasa pilihan. Olahraga kardio justru dianjurkan
memilih jenis makanan dan minuman sebelum berbuka puasa. Latihan
yang disantap. Pertimbangan utama pembakaran yang berfungsi untuk
tentunya tubuh membutuhkan air, kardiovaskular tersebut bermanfaat saat
karbohidrat, mineral, protein, vitamin, dan perut kosong. Satu atau setengah jam
juga lemak. Minum air putih atau air sebelum berbuka, latihan kardio bisa
mineral dalam jumlah yang banyak membakar lemak untuk dipergunakan
merupakan saran yang paling banyak sebagai energi. Olahraga berpengaruh
muncul dalam berbagai jurnal. terhadap penurunan berat badan yaitu
Disarankan untuk minum satu gelas air dengan melakukan olahraga dapat
setiap jamnya, ditambah sekitar 500 menurunkan berat badan 2,35 kg
mililiter air sebelum tidur, dan jumlah sedangkan yang tidak melakukan olahraga
yang sama kembali ketika bangun penurunan berat badannya hanya 0,66 kg
sebelum sahur. selama puasa ramadhan. Menurut

33
Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019
Isti Dwi Puspitawati
Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jilo

personal trainer profesional Jefry Sihite, yang terkumpul akan dianalisis secara
latihan seperti, yoga, pilates, body deskriptif.
balance, lebih tepat dilakukan saat HASIL
berpuasa. Selain intensitas rendah, latihan Program Studi (Prodi) Pendidikan
tersebut juga memiliki manfaat bagi Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas
pikiran dan jiwa. Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Tanjungpura merupakan
METODE prodi baru. Prodi ini memiliki ijin
Penelitian ini merupakan penelitian operasional sejak tahun 2014, sehingga
deskriptif, yaitu untuk mengetahui mulai tahun 2014 tersebutlah prodi PKO
perilaku aktivitas olahraga mahasiswa membuka pendaftaran jalur mandiri.
kepelatihan olahraga selama bulan suci Prodi PKO merupakan prodi yang
Ramadhan. Peneliti berusaha bernaung di jurusan Ilmu Keolahragaan
mengungkapkan fakta nyata yang terjadi (Ikor). Jurusan Ikor sendiri menaungi dua
di lapangan dan tidak bermaksud prodi, yaitu prodi PKO dan prodi
melakukan manipulasi data yang di Pendidikan Jasmani, kesehatan dan
peroleh. Partisipan dalam penelitian ini rekreasi atau yang dikenal dengan
adalah mahasiswa program studi penjaskesrek. Pembeda dari dua prodi ini
kepelatihan olahraga angkatan 2015. Data adalah bahwa di prodi PKO mahasiswa
dikumpulkan dengan menggunakan wajib memiliki cabang olahraga yang
kuesioner. Kuesioner yang disusun akan digeluti.
merupakan modifikasi dari Global Angkatan tahun 2015 merupakan
Physical Activity Questionnaire (GPAQ). angkatan kedua dari prodi PKO yang
Melalui instrument ini, peneliti dapat berjumlah 26 mahasiswa. Dari 26
mengetahui perilaku aktivitas fisik. Data mahasiswa tersebut terdiri dari beberapa
cabang olahraga sebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pilihan Kecabangan Olahraga

No Kecabangan Frekuensi
1. Bola Voli 6
2. Pencak Silat 6
3. Tenis 1
4. Sepak Bola 6
5. Futsal 3
6. Karate 1
7. Tinju 1
8. Renang 2

Terdapat 8 (delapan) cabang Guna mendapatkan keterampilan


olahraga yng digeluti oleh mahasiswa teknik dasar dari kecabangan olahraga
prodi PKO. Dari masing-masing maka mau tidak mau mahasiswa harus
kecabangan olahraga tentunya memiliki tetap melakukan latihan secara rutin.
jadwal latihan menyesuaikan dengan Selain dapat memperbaiki teknik dasar
jadwal kuliah. Jadwal latihan dari maka latihan secara rutin juga akan
berbegai cabang olahraga ini biasa meningkatkan skill yang dapat
dilakukan pada sore hari sekitar jam 15.30 diperrgunakan dalam pertandingan.
– 17.30 WIB, kecuali pada cabang Puncak dari latihan mahasiswa
olahraga sepak bola yang memiliki jadwal adalah pecan olahraga mahasiswa yang
latihan sore dan pagi hari terutama hari dilaksanakan di Makasar pada bulan
minggu. Oktober 2017. Akan tetapi karena dalam

34
Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019
Isti Dwi Puspitawati
Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jilo

pecan olahraga mahasiswa tersebut Sedangkan untuk cabang pencak silat dan
Universitas Tanjungpura tidak karate merupakan mahasiswa angkatan
mengirimkan banyak cabang maka tidak 2015. Latihan yang dilakukan oleh atlet
semua mahasiswa mencapai puncak pencak silat dan karate dilakukan pada
performa yang harus ditampilkan. malam hari setelah solat tarawih sekitar
Cabang olahraga yang diberangkatkan jam 20.30 hingga jam 22.00 WIB.
pada pekan olahraga mahasiswa tersebut Training centre yang dilakukan tentu saja
terdiri dari cabang olahraga karate, pencak berdasarkan program latihan yang disusun
silat, atletik dan catur. Oleh karena itu dan dibuat oleh pelatih agar dapat
hanya cabang-cabang tersebutlah yang memperoleh hasil sesuai target yang
melakukan TC selama bulan puasa diinginkan. Berbeda dengan mahasiswa
Ramadhan. Mahasiswa prodi PKO yang yang menjalani TC ini, sebagian besar
masuk dalam TC ada 6 orang mahasiswa mahasiswa yang tidak menjalani TC
yang terdiri dari 3 atlet dari kecabangan melakukan hal yang berbeda. Berikut data
pencak silat, 2 atlet dari kecabangan yang terkumpul dari hasil penelitian yang
karate dan 1 atlet dari kecabangan catur. diperoleh .
Atlet catur yang diberangkatkan
merupakan mahasiswa angkatan 2017.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kegiatan Selama Bulan Ramadhan


No Kegiatan/ Aktivitas Frekuensi
1. Latihan Sesuai Kecabangan 3
2. Olahraga ringan pengisi hari 7
3. Jalan-jalan menikmati sore 10
4. Mengaji 6

Berdasarkan data diatas, rata-rata asupan nutrisi, kurangnya istirahat,


mahasiswa angkatan 2015 tidak perubahan mood, dan perasaan lemas.
melakukan aktivitas olahraga sesuai Melakukan aktivitas fisik
kecabangan. Mahasiswa lebih banyak tambahan atau berolahraga pada saat
membuang waktu dengan berjalan-jalan berpuasa tentu akan memberi tambahan
santai atau yang sering dikenal dengan stressor pada tubuh. Melakukan olahraga
“ngabuburit”. dengan pola yang sama seperti
sebelumnya tanpa memperhitungkan
PEMBAHASAN pengaruh puasa pada tubuh justru akan
Di bulan Ramadhan, umat muslim dapat berpengaruh buruk terhadap
yang berpuasa akan tidak hanya kesehatan. Cara yang paling sederhana
melakukan perubahan pola makan tetapi untuk mengurangi dampak puasa pada
juga perubahan pola aktivitas. Perubahan- saat seseorang berolahraga di bulan
perubahan itu diantaranya adalah Ramadhan adalah dengan memodifikasi
perubahan jam makan, pembatasan waktu program olahraga sesuai dengan pola
makan, dan perubahan pola tidur, hal-hal aktivitas saat berpuasa.
itu tentunya akan mengubah ritme Pada saat berpuasa, umat muslim
keseharian seseorang secara drastis dan akan mulai berpuasa saat sahur pada pukul
dapat memberi efek negatif terhadap 04.30-05.00 hingga saat matahari
performa fisik seseorang. Penurunan terbenam pada pukul 17.30-18.00.
performa fisik saat berpuasa umumnya Apabila waktu latihan tidak disesuaikan
dikaitkan dengan dehidrasi, keterbatasan dengan waktu pembatasan asupan
makanan dan cairan selama berpuasa,

35
Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019
Isti Dwi Puspitawati
Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jilo

maka latihan yang dilakukan bisa jadi berolahraga. Meskipun mahasiswa


tidak membuat tubuh lebih sehat tetapi tersebut mengetahui dampak negative dari
justru dapat memberikan gangguan berhentinya secara mendadak aktivitas
kesehatan. Waktu latihan adalah aspek olahraga yang telah dilakukan selama ini.
yang penting untuk dimodifikasi pada saat Dampak negative dari non aktif aktivitas
berpuasa. Rekomendasi waktu latihan saat olahraga tidak membuat ciut nyali para
berpuasa adalah setelah sahur, sebelum mahasiswa untuk menikmati waktu
berbuka puasa dan setelah berbuka puasa liburan bersama dengan keluarga.
Berdasarkan kebiasaan Hanya terdapat 3 mahasiswi yang
berolahraga, dapat dibagi menjadi tiga masih tetap berlanjut melakukan aktivitas
macam, yaitu yang tak pernah olahraga. Hal ini dikarenakan ketiga
berolahraga, rutin berolahraga, dan atlet. mahasiswi tersebut masuk dalam training
Bagi orang yang tidak pernah centre (TC) karena akan mengikuti pecan
berolahraga, pada saat puasa, disarankan olahraga mahasiswa pada bulan oktober
memulai olahraga sekitar 30 menit 2017. Ketiga mahasiswa tersebut dari
sebelum berbuka. Sedangkan bagi yang cabang pencak silat dan karate. Dari
bermasalah dengan penyakit (misal cabang pencak silat melaksanakan latihan
diabetes, sakit jantung, stroke) dan ingin pada malam hari selama 2, 5 jam per hari.
olahraga untuk hidup sehat, harus Berbeda dengan cabang karate, yang
melakukan konsultasi terlebih dahulu melaksanakan latihan pada sore hari
dengan dokter. Bagi yang sudahh terbiasa selama kurang lebih 2 jam perhari.
berolahraga, bisa disesuaikan dengan Aktivitas selama bulan puasa
tujuan. Bila ingin menggurangi lemak, Ramadhan memang memaksa
maka 45 menit – 1 jam sebelum buka pemeluknya untuk merubah pola
adalah waktu terbaik dengan olahraga aktivitasnya. Seperti makan dan minum,
intensitas tinggi. Sedangkan bagi jelas sekali bahwa pada siang hari
atlet atau yang senang olahraga keras, pemeluk agama islam tidak
waktu terbaik untuk mulai adalah sekitar diperkenankan untuk melakukannya.
pukul 20.30 atau dua jam usai makan. Sehingga aktivitas olahraga terpaksa
Bila buka puasa pukul 18.00 dan makan dirubah jam pelaksanaan oleh para atlet
pukul 18.30, maka waktu 2 jam sudah ataupun penggiat olahraga. Hal ini
cukup untuk perut diajak olahraga. Tubuh disebabkan karena ketakutan agar tidak
sudah mulai mengosongkan isinya. terjadi dehidrasi akut yang dapat
Sebelum berolahraga harus menyebabkan orang yang melakukan
memastikan sudah memasukan cairan puasa tidak kuat menjalankan ibadah
sekitar 2 liter mulai dari buka sampai puasa.
dengan mulai olahraga dahullu. Karena Aktivitas olahraga yang semula
tubuh berada dalam status dehidrasi dilakukan setiap sore haripun segera
setelah 14 jam puasa. Jaga durasi dirubah dan atau ditinggalkan. Hal ini
maksimal olahraga 1,5 jam. Supaya tubuh disebabkan karena pada saat bulan
tidak mengalami overtraining. Dan tetap Ramadhan ini intensitas kegiatan
menjaga hidrasi minimal minum 1 liter air keagamaan lebih banyak, seperti mengaji
sampai waktu tidur masuk ke dalam di sore hari sebelum buka puasa, solat
tubuh. tarawih setelah selesai solat isya dan
Namun hal ini tidak dilakukan bahkan khataman membaca alquran
oleh mahasiswa Prodi PKO yang nota setelah tarawih.
bene merupakan atlet dan pelatih Intensitas kegiatan keagaamaan
diberbagai cabang olahraga. Rerata dari yang reltif tinggi tersebutlah
mahasiswa di program studi PKO justru kemungkinan yang membuat para
meliburkan diri dari kegiatan aktivitas mahasiswa prodi PKO angkatan 2015 ini

36
Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019
Isti Dwi Puspitawati
Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jilo

tidak melakukan latihan sesuai pada jam, yaitu pada waktu mendekati
kecabangan yang diambilnya. Terlebih buka puasa.
pada saat bulan Ramadhan mahasiswa
telah selesai ujian akhir, hal ini menambah DAFTAR PUSTAKA
alasan yang kuat bagi para mahasiswa Chaouachi, A , Leiper , J.B, Chtourou, H,
untuk tidak melakukan latihan sesuai Aziz, Abdul R & Chamari,
kecabangannya secara rutin dan kontinu. Karim.(2012). The effects of
Ramadan intermittent fasting on
KESIMPULAN athletic performance:
Di bulan Ramadhan, umat Recommendations for the
muslim yang berpuasa akan tidak maintenance of physical fitness.
hanya melakukan perubahan pola Journal of Sports Sciences Volume
makan tetapi juga perubahan pola 30, 2012 - Issue sup1.
aktivitas. Perubahan-perubahan itu http://www.tandfonline.com/doi/fu
diantaranya adalah perubahan jam ll/10.1080/02640414.2012.698297
?scroll=top&needAccess=true.
makan, pembatasan waktu makan, dan
Akses 11 Mei 2017.
perubahan pola tidur, hal-hal itu Erlangga, M. (2014). Riset aCommerce
tentunya akan mengubah ritme Temukan Perubahan Pola Perilaku
keseharian seseorang secara drastis Pebelanja Online Selama Bulan
dan dapat memberi efek negatif Ramadhan.
terhadap performa fisik seseorang. https://dailysocial.id/post/riset-
Perubahan pola aktivitas juga acommerce-temukan-perubahan-
dialami oleh mahasiswa prodi PKO pola-perilaku-pebelanja-online-
angkatan 2015 yang semula setiap sore selama-bulan-ramadhan. Akses 11
hari sekitar jam 15.30 hingga jam Mei 2017.
17.30 melakukan aktivitas latihan Jasem Ramadan Alkandari , Ronald J.
rutin sesuai kecabangan olahraga yang Maughan , Rachida Roky , Abdul
Rashid Aziz & Umid Karli . (2012).
diambil, pada bulan Ramadhan ini The implications of Ramadan
mahasiswa tidak melakukan latihan fasting for human health and well-
sesuai kecabangannya. Justru kegiatan being. Journal of Sports Sciences
“ngabuburit” yang lebih banyak Volume 30, 2012 - Issue sup1.
dilakukan oleh mahasiswa. Dari 26 Akses 11 Mei 2017
mahasiswa di angkatan 2015 hanya 3 Kirkendall DT, Leiper JB, Bartagi Z,
mahasiswa yang terus melakukan Dvorak J, Zerguini Y. (2008). The
latihan sesuai kecabangan itupun influence of Ramadan on physical
karena 3 mahasiswa tersebut masuk performance measures in young
dalam TC karena masuk dalam tim Muslim footballers. J Sports Sci.
Pekan olahraga mahasiswa di Makasar 2008 Dec;26 Suppl 3:S15-27.
Akses 11 Mei 2017
Bulan Oktober 2017. Kirkendall, D, Anis Chaouachi , Abdul
Sebagai orang yang Rashid Aziz & Karim Chamari .
berkecimpung dalam dunia olahaga, (2012). Strategies for maintaining
seharusnya tetap melakuan aktivitas fitness and performance during
olahraga minimal untuk menjaga Ramadan. Journal of Sports
kebugaran jasmani. Aktivitas jasmani Sciences Volume 30, 2012 - Issue
pada saat bulan Ramadhan dapat sup1. Akses 11 Mei 2017.
dilakukan meskipun ada perubahan Kaarud,E.A., Hashim, H. A. and S. Saha.
(2016). The Effects of a Single

37
Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019
Isti Dwi Puspitawati
Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jilo

Bout of Moderate Cycling Exercise


During Ramadhan Fasting on
Mood States, Short-Term Memory,
Sustained Attention and Perceived
Exertion among Sedentary
University Students. Pertanika J.
Soc. Sci. & Hum. 24 (4): 1601 -
1610 (2016).
R.J. Maughan & S.M. Shirreffs . (2012).
Ramadan fasting and the goals of
sports nutrition around exercise.
Journal of Sports Sciences Volume
30, 2012 - Issue sup1. Akses 11 Mei
2017.
Ronald J. Maughan , Yacine Zerguini ,
Hakim Chalabi & Jiri Dvorak.
(2012). Achieving optimum sports
performance during Ramadan:
Some practical recommendations.
Journal of Sports Sciences Volume
30, 2012 - Issue sup1. Akses 11 Mei
2017.
WHO. Global Physical Activity
Questionnaire.
http://www.who.int/chp/steps/reso
urces/GPAQ_Analysis_Guide.pdf.
Akses 11 Mei 2017

38

Anda mungkin juga menyukai