Anda di halaman 1dari 1

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membentuk unit forensic accounting atau akuntansi

forensik untuk meningkatkan kinerja dalam meneliti sejumlah kasus korupsi terutama yang
menjerat korporasi seperti perusahaan BUMN.

Wakil Ketua KPK Saut Sitomorang mengatakan unit ini nantinya bertugas mengawasi dan
meneliti keluar masuk keuangan dari negara dan perusahaan.

"Dia [unit forensic accounting] men-trace semua accounting aja ya. Uang masuk, uang
keluar, uang masuk negara, uang masuk keluar company, intinya itu aja," jelasnya di kawasan
Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/8).

"Bagaimana kita bisa mempelejari kemudian dikaitkan dengan isu transaksional atau
korupsinya, kan isu-isunya KPK di situ. Sehingga kita bisa buktikan kemudian aset
recoverynya akan lebih lancar, kita bisa ngitung," jelas dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, unit tersebut nantinya diharapkan dapat membantu kinerja
penyidik dalam melakukan audit forensik dengan mengumpulkan sejumlah penyidik yang
memiliki pengetahuan yang sama.

"Contoh yang tadi nanya soal Waskita dan BLBI dan seterusnya, itu akan menjadi lebih
sederhana dan temen-teman di penyidikan diharapkan juga punya knowledge yang sama.
Nanti kita akan kumpulkan mereka shingga unit itu nantinya knowledgenya sama, tapi yang
satu ini lebih fokus ke forensiknya," ujarnya.

Unit akuntansi forensik KPK ini, kata Saut ada di bawah salah satu direktorat. Namun ia
belum mau membeberkan direktorat mana yang dimaksud. Yang jelas saat ini unit tersebut
sudah mulai bekerja.

Anda mungkin juga menyukai