Oleh
Donna Nurhalijah
206357
BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN – SMTI
BANDAR LAMPUNG
2022
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
Oleh
Donna Nurhalijah
206357
Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) pada PT. Sumber IndahPerkasa atas
nama :
Donna Nurhalijah
206357
Halim Adhiem
NIP.
Guru Pembimbing,
Disahkan Oleh :
Kepala SMK-SMTI Bandar Lampung
1. ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhingga kepada
penulis, tanpa mu penulis bukan siapa-siapa.
2. Kedua orang tua dan teman yang selalu memberikan dukungan kepada
penulis baik secara moril maupun material selama penulis melaksanakan
Praktik Kerja Industri
3. Farid Hardiana S.E, M.Ak. selaku kepala SMK-SMTI Bandar Lampung,
serta pengarah praktek kerja industri.
4. Bapak Eris F. selaku HRD sekaligus pembimbing penulis di PT. Sumber
IndahPerkasa.
5. Bapak Edward Harian, selaku QC Sect Head di PT. Sumber IndahPerkasa.
6. Bapak Halim Adhiem selaku Pembimbing Lapangan dari pihak
perusahaan PT. Sumber IndahPerkasa
7. Bapak Prasetia Muhharam dan Ibu Sucihati, selaku pembimbing dari pihak
SMK SMTI Bandar Lampung
8. Kak Henky, kak Happy, kak Ari, kak Dimas, kak Arif, kak Iwan, kak
Pandi, dan seluruh karyawan Quality Control di PT. Sumber IndahPerkasa
i
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberi pengarahan, saran-saran, dan memberi
motivasi kepada penulis selama Praktik Kerja Industri.
Penulis sangat menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak sebagai masukan yang berarti demi kebaikan
laporan ini. Kami berharap laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca..
Demikian laporan ini kami susun lebih dan kurangnya. Penulis mohon
maaf apabila dalam pembuatan laporan ini terdapat banyak kesalahan. Tidak lupa
penulis mengucpkan terima kasih atas kritik dan sarannya
Penulis
Donna Nurhalijah
206357
ii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian antara lain :........2
BAB II...............................................................................................................................4
LANDASAN TEORI.........................................................................................................4
2.1 Teori Umum.......................................................................................................4
2.1.1 Sejarah Umum Perusahaan........................................................................4
2.1.2 Seputar rempah-rempah.............................................................................5
2.1.3 Rempah-rempah yang terdapat di CV.SSI..................................................7
2.2 Teori khusus.....................................................................................................13
2.2.1 Minyak Atsiri..........................................................................................13
2.2.2 Destilasi...................................................................................................15
2.2.3 Analisa Kadar air......................................................................................16
2.2.4 Moisture Meter........................................................................................17
BAB III............................................................................................................................18
METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................................18
3.1 Bahan dan alat.................................................................................................18
3.2 Prosedur kerja..................................................................................................18
3.2.1 Analisa kadar minyak..............................................................................18
3.2.2 Analisa kadar air.......................................................................................19
BAB IV............................................................................................................................21
iii
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................21
Tabel 4.1 hasil analisa kadar minyak............................................................................21
Tabel 4.2 hasil analisa kadar air...................................................................................22
4.2 Pembahasan......................................................................................................22
BAB V.............................................................................................................................24
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................24
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................24
5.2 Saran................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................26
GAMBAR LAMPIRAN..................................................................................................29
GAMBAR KEGIATAN...................................................................................................31
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Minyak inti sawit (palm kernel oil, PKO) merupakan salah satu jenis
minyak dan lemak yang diperoleh dengan cara ekstraksi inti sawit. Pada
temperature ruang, PKO berbentuk cair dan dapat difraksinasi berdasarkan
perbedaan kelarutan antara komponen trigliserida. Produk fraksinasinya adalah
fraksi cair dan semi padat yang disebut dengan palm kernel olein (PKOL) dan
palm kernel stearin (PKST). Fraksinasi PKO dapat dilakukan dengan cara fisika
dan kimia, serta supercritical CO pangkat dua.
PKO dan fraksinya dapat digunakan sebagai bahan baku produk pangan
diantaranya margarin, cocoa butter substitute, shortening, lemak plastis lainnya
dan produk non pangan seperti fatty acid, fatty alcohol, dan fatty metil ester. Pada
produk pangan, PKO dan fraksinya harus dirafinasi dan umumnya dilakukan
secara fisika (kering) untuk menghasilkan refined bleached deodorized palm
kernel oil (RBDPKO), refined bleached deodorized palm kernel olein
(RBDPKOL), refined bleached deodorized palm kernel stearin (RBDPKST)
1.2 Ruang Lingkup Masalah
Pada kesempatan kali ini penulis hanya melakukan pengawasan mutu pada
proses fraksinasi di PT. Sumber IndahPerkasa dari awal sampai akhir?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
PT. Sumber IndahPerkasa merupakan perusahaan salah satu anak dari PT.
Sinar Mas Argo Resourcesn and technology yamg disingkat PT. SMART Tbk
yang didirikan pada tahun 1962. PT. SMART Tbk saat ini adalah salah satu
perusahaan publik berbahan dasar kelapa sawit yang terbesar dan terintegrasi di
Indonesia. Aktivitas utama PT. SMART Tbk adalah penanaman dan pemanenan
pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak kelapa sawit
(CPO) dan inti sawit (PK), serta penuilingan CPO menjadi produk bernilai tambah
seperti minyak goreng, margarine dan shortening.
PT. SMART Tbk telah memproduksi beberapa jenis produk, diantaranya yaitu :
a. Cooking Oil
PT. SMART Tbk memproduksi merek minyak goreng terbaik yaitu Filma dan
Kunci Mas. Kedua produk tersebut memiliki segmen pasar yang berbeda. Saat ini
filma mendapatkan pengakuan atas kualitas minyak goreng terbaik dan
memperoleh status “Superbrand”
b. Margarin
c. Shortening
Senyawa shortening terdiri dari lemak dan nabati, yang secara mekanis dicampur
untuk memberikan produk akhir yang elastis. Shortening sangat ideal untuk
membuat kue dan dapat di simpen selama satu tahun.
d. Specialty Fat
Specialty Fat merupakan lemak yang diproses dan dimodifikasi dari minyak
nabati non-larut. Lemak ini diproses dengan cara didinginkan dan disemprot
untuk menghasilkan bentuk butiran yang baik sehingga dapat diolah dengan
mudah. Lemak ini biasanya digunakan untuk membuat kembang gula dan produk
olahan coklat.
5
apabila masak berwarna merah kehitaman. Daging dan kulit buah kelapa sawit
mengandung minyak. Minyak kelapa sawit digunakan sebagai bahan minyak
goreng, sabun, dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak,
khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam.
a. Mesocarp terdiri dari serabut dan daging buah serabut serat yang keras dan
lunak, buah yang segar mengandung lemak.
c. Kernel adalah bagian inti kelapa sawit yang mengandung minyak jernih dan
kualitasnya lebih baik bila dibandingkan dengan minyak mesocarp.
2.2.1 Fractionation
Fraksinasi adalah suatu proses pemisahan trigliserida yang terdapat pada
minyak kelapa sawit berdasarkan titik lelehnya. Fraksinasi bertujuan untuk
memisahkan fraksi padat (Stearin) dan fraksi cair (Olein).
Fraksinasi minyak kelapa sawit (CPO) yang diperoleh dari pabrik
pengolahan CPO berupa minyak mentah berwarna jingga kemerahan karena
mengandung betakaroten. Minyak mentah difraksi minyak kelapa sawit ini terdiri
atas dua fraksi, yaitu fraksi padat (Stearin) dan fraksi cair (Olein). Untuk menjadi
minyak goreng, minyak sawit mentah ini mengalami 2 tahap, yakni Pemurnian
(Refinery) dan Pemisahan (Fraksinasi).
6
Proses pemurnian dilakukan untuk menghilangkan kotoran, air, asam
lemak bebas, dan warna (Proses Bleaching), serta bau (Proses deodorizing) yang
tidak diinginkan. Minyak sawit “Murni” (Refined, Bleached, and Deodorized
Palm Oil atau RBDPO) kemudian diolah lebih lanjut dengan proses fraksinasi
untuk memisahkan ke fraksi cair (Olein) dan fraksi padat (Stearin).
Fraksi olein (RBD Olein) inilah yang digunakan sebagai minyak goreng,
sedangkan fraksi stearin biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan
margarin dan mentega putih (Shomtening).
Efisiensi pemisahan dari fraksi cair dan padat tergantung pada metode
pendinginan, yang menentukan bentuk dan ukuran kristal. Minyak dan lemak
dapat terkristalisasi dalam berbagai bentuk polimorfik, khususnya alpha, beta-
prime dan lain-lain.
Kecepatan kristalisasi dari bentuk alpha lebih besar dari pada bentuk beta-prime.
Kecepatan pendinginan yang tinggi menyebabkan beratnya pengelewat jenuhan
yang bentuknya banyak dan kecil, tidak berbentuk, kristal yang lembut dari
campuran tipe kristal yang sulit difiltrasi.
Pendinginan yang bertahap dari hasil minyak dengan kristal beta-prime dan beta
yang stabil sangat mudah difiltrasi dari fase cair.
Tiga unit proses, yang berbeda untuk fraksinasi trigliserida, yang mencakup
proses kristalisasi dan pemisahan yang dilakukan secara komersial untuk
menghasilkan nilai tambah minyak dan lemak fraksionasi adalah :
7
Dry Crystal Fractionation
Solvent Fractionation
Aqueous Detergent Fractionation
Proses dry fractionation terdiri dari winterization dewaxing, hydraulic pressing dan
fraksionasi kristal. Ini adalah bentuk yang paling luas penggunaannya dimana kristalisasi
dilakukan tanpa adanya bantuan bahan pelarut. Proses winterization sangat efektif untuk
menghilangkan sejumlah lemak padat dalam jumlah besar cairan minyak.
Hydraulic Pressing sangat efektif menghilangkan Sebagian kecil cairan minyak dari
lemak padat dengan jumlah besar. Beverapa minyak seperti minyak kelapa sawit,
mengandung fraksi cair dan padat, dapat dipisahkan dengan dry fractionation, tetapi tidak
sebaik proses lainnya.
Faksi Stearin dan olein dapat dipisahkan dengan berbagai proses, seperti filtrasi,
sentrifugasi, tekanan hidrolik rotary drum dan sebagainya. Dalam proses ini,
kristal besar umumnya diinginkan untuk pemisahan yang efisien. Kristal besar
biasanya berkumpul Bersama dalam gumpalan-gumpalan yang terperangkap
dalam fase olein cair. Hasil ini dalam stearin lunak atau olein rendah yang sulit
dipisahkan. Pendinginann lambat yang dikontrol dan minyak asal akan
mengurangi masalah ini untuk mendapatkan pemisahan yang lebih bersih dari
fraksi olein dan sterin.
8
2. Detergent Fractionation
Prosedur proses ini menggunakan prinsip dasar yang sama dengan Dry
Fractionation seperti kristalisasi disebabkan oleh pendinginan dengan
pengendalian minyak tanpa tambahan pelarut. Perbedaannya larutan detergent
encer ditambahkan untuk mengkristalkan bahan dalam membantu pemisahan
olein cair dan stearin padat.
pemisahan minyak dan air. Pemisahan yang sempurna dapat dilakukan dengan
sentrifugasi kedua.
3. Solvent Fractionation
Fractionasi ini adalah proses yang sangat mahal dan hanya dapat dibenarkan untuk
persiapan penambahan nilai, produk berkualitas tinggi. Tujuan pokok penggunaan
teknologi fracsionasi pelarut adalah produksi komersial produk minyak dan lemak
dengan sifat yang khas. Kristalisasi fracsional dari larutan hasil yang ditambah air
dalam pemisahan yang lebih efisien dengan perbaikan hasil mengurangi waktu
proses, dan meningkatkan kemurnian dari pada fraksionasi yang dilakukan tanpa
pelarut.
9
organic dapat digunakan. Pelarut yang telah digunakan adalah aseton, heksan, dan
2-nitropropan.
Proses fraksinasi yang sering juga disebut sebagai proses penyaringan. Proses
fraksinasi ini bertujuan untuk memisahkan fraksi padat dari fraksi cair. Caranya
dilakukan dengan menurunkan suhu minyak menjadi 20° C, kemudian disaring
sehingga fraksi padat bisa dipisahkan dari fraksi cair. Fraksi padat yang
terkandung dalam fraksi cair itu dikenal sebagai fat content (SFC).
Proses refinery merupakan proses untuk mengubah CPO (Crude Palm Oil)
menjadi RBDPO (Refined Bleached Deodorized PType equation here .alm Oil),
melalui beberapa tahapan. Berikut merupakan garis besar proses refinery : Storage
Tank (CPO) Drying Degumming Bleaching Filtrasi
Deodorizing. Storage tank merupakan tempat penyimpanan CPO, setelah itu
drying merupakan proses menghilangkan kadar air pada CPO, kemudian
degumming merupakan proses pemisahan getah, lalu bleaching merupakan proses
pemurnian untuk menghilangkan zat warna pada minyak, sementara filtrasi
merupakan proses penyaringan, dan deodorizing merupakan proses penghilangan
bau pada minyak. Hasil dari proses produksi refinery adalah RBDPO (Refined
Bleached Deodorized Palm Oil) yang kemudian akan masuk ke dalam proses
produksi fraksinasi untuk menjadi produk akhir yang siap dipasarkan.
10
1. Kristalisasi
a. Filling
b. Fast Cooling
c. Crystallization
11
d. Final cooling
e. Holding
2. Filtrasi
Setelah tahap kristalisasi, olein dan stearin yang terbentuk dipisahkan dalam
filter press terdiri dari plate-plate yang dilengkapi dengan membrane dan
filter cloth. Tahapan dalam filtrasi sebagai berikut :
b. Squeezing
Pada tahap ini membran akan mngembang dan menekan stearin pada
permukaan filter cloth hingga tekanan 8 bar dengan menggunakan minyak
kerja sehingga stearin semakin padat dan kandungan olein semakin sedikit
pada stearin tersebut.
c. Core blow
12
d. Discharge cake
Proses ini akan membuat stearin jatuh dan ditampung dalam bak stearin
yang dilengkapi dengan stearin cool untuk mencairkan stearin sebelum
dipompa ke stearin storage.
e. Filtrate Blow
f. Pressure Release
Proses ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada filter press sebelum
proses opening dilakukan. Lamanya waktu pressure release ini adalah 20
detik.
g. Opening
Setelah pressure release, filter press akan terbuka dan stearin akan jatuh
kedalam bak penampung stearin. Bak penampungan stearin dilengkapi
dengan steam coil untuk mencairkan stearin (58-70℃) sebelum dipompa ke
stearin storage.
Free Fatty Acid (FFA) adalah group dari asam organic yang terdapat dalam
minyak sawit. FFA di dalam minyak sawit, Sebagian besar palminat, stearate dan
oleat. Kandungan palminat lebih banyak di dalam minyak sawit sehingga berat
molekulnya digunakan dalam perhitungan. FFA terbentuk akibat adanya air dan
katalis melalui reaksi hidrolisa.
13
Minyak (Trigliserida) + Air FFA + Gliserol
Free Fatty Acid (FFA) asam lemak jenuh merupakan produk yang dihasilkan
ketika suatu trigliserida mengalami reaksi hidrolisis. Terjadinya reaksi hidrolisis
dapat menyebabkan kerusakan pada minyak atau lemak, dikarenakan adanya
reaksi hidrolisis menghasilkan asam lemak asam lemak dan gliserol. Adanya
senyawa asam lemak ini menyebabkan kestabilan dari minyak terganggu. Minyak
merupakan senyawa non polar sedangkan asam lemak dan gliserol merupakan
senyawa polar, sehingga apabila kandungan asam lemak dan gliserol dalam
minyak berlebihan maka akan menyebabkan minyak cepat rusak. Selain itu asam
lemak bebas dalam konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan reedmen minyak
sawit menjadi turun, sehingga kandungan FFA dalam minyak ini perlu dilakukan
analisa dan pengontrolan dari awal agar kandungan dan kualitas dari minyak yang
akan dihasilkan bagus. Selain itu, perlunya pengontrolan kadar FFA dalam
minyak ini agar tidak mengganggu dalam proses pengolahan minyak sawit yaitu
ketika pada CPO (Crude Palm Oil) kadar FFA (Free Fatty Acid) yang dimilikinya
tinggi akan menyebabkan warna akan lebih sukar direduksi, dikaranekan BE
(Bleaching Eart) yang ditambahkan yang bersifat polar akan lebih senang
berikatan FFA sehingga membentuk stubborn red yang stabil sehingga warna
susah direduksi, selain itu akan menyebabkan pemakaian BE (Bleaching Eart)
yang sangat banyak.
14
2.2.5 Iodine Value (IV)
Nilai Iodine Value (IV) merupakan nilai yang menunjukkan tingkat ketidak
jenuhan minyak/lemak. Besarnya jumlah yang diserap menunjukkan banyaknya
ikatan rangkap atau ikatan tidak jenuh. Bilangan iod dinyatakan sebagai jumlah
gam iod yang diserap oleh 100 gram minyak/lemak. Lemak yang akan diperiksa
dilarutkan dalam isoctane kemudian ditambahkan larutan iodine dan katalis (Fe,
Co, Mn, Ni dan Cr). Peroxide juga dapat mempercepat proses timbulnya bau
tengik dan flavor yang tidak dikehendaki dalam bahan pangan.
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Filter press
2. Cold room
3. Filling room
3.3 Prosedur Kerja
Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO) dari Refinery plant di
pompakan ke storage tank. Kemudian dilakukan proses fraksinasi yaitu proses
pemisahan berdasarkan fraksi-fraksinya dimana dalam hal ini yang akan
dipisahkan adalah antara fraksi cair “Refined Bleached Deodorized Palm Kernel
Olein (RBDPKOL)” dengan fraksi padat “Refined Bleached Deodorized Palm
Kernel Stearin (BDPKST)”. Proses di PKO fractionation ini terdiri dari beberapa
tahap, yaitu Pre-Treatment, Kristalisasi dan Filtrasi.
Proses di PKO Fraksionasi diawali dengan Heating minyak RBDPKO dari 35℃
ke max 50℃ menggunakan hot water di HE111, dengan tujuan agar dapat
memastikan RBDPKO yang akan diproses sudah homogen dalam fase liquid
(tidak ada kristal yang lebih dahulu terbentuk). Setelah dipanaskan, minyak
akan melalui proses pre-cooling di HE112. Temperatur minyak mulai
didinginkan menjadi 32℃ min dengan media pendingin cooling water.
Setelah melalui proses pre-cooling, minyak masuk dalam Tempering Tank
(TK121-TK122).
3.3.2 Kristalisasi
19
Setelah keluar dari Tempering Tank minyak akan dipompakan menuju
Tray Filling Tank (TK201). Selanjutnya dengan menggunakan nozzle, minyak
akan diisi ke nampan-nampan berjalan yang digerakkan conveyor. Setelah
nampan terisi minyak, conveyor akan menggerakkan nampan masuk dalam Cold
Room untuk menjalani proses kristalisasi. Proses kristalisasi di dalam cold room
membutuhkan waktu 3-5 jam dengan dengan temperatur disetting 10℃-17℃.
Target temperatur cake yang keluar dari cold room antara 22,5℃-24℃.
Proses pendinginan cold room menggunakan Fan Cooling Unit yang di
dalamnya terdapat coil berisi chill water.
Setelah cake RBDPKO di dalam nampan sudah keluar dari cold room
akan dilanjutkan dengan proses cake discharge. Pada proses ini terdapat
heater steam dan heater infra red serta Teflon knife yang akan membantu
cake terlepas dari nampan. Cake akan jatuh ke hopper (penampungan cake
sementara) yang di bawahnya sudah dilengkapi dengan cake screw
(CY202A1/B1/C1) untuk mencacah cake. Selanjutnya cake yang sudah
hancur akan ditransfer menggunakan slurry pump (CY202A2/B2/C2)
menuju ke slurry tank (TK211A/B/C).
3.3.3 Filtrasi
20
Pada proses squeezing ini cake yang sudah terbentuk pada plate filter press
ditekan (diperas) agar dapat menghasilkan cake yang kering.
21
BAB IV
4.1 Pembahasan
Hasil produksi Fraksinasi yang dihasilkan PT. Sumber IndahPerkasa, Tbk
Lampung yaitu RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil) menjadi RBD
Olein (fraksi cair) dan RBD Stearin (fraksi padat).
4.2 Pembahasan
Produk yang dihasilkan pada proses fraksinasi di PT. Sumber
IndahPerkasa yaitu berbentuk Olein dan Stearin yang merupakan pemisahan fase
cair dan fase padat dari RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil).
Parameter yang diujikan pada RBDPO,Olein dan Stearin meliputi : FFA (Free
Fatty Acid), PV (Peroxide Value), Colour, IV (Iodine Value) dan CP (Cloud
Point).
BAB V
Bahan baku yang digunakan dalam proses Fraksinasi di Labolaturium PT. Sumber
IndahPerkasa, Tbk Lampung adalah RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm
Oil).
5.2 Saran
Setelah melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PRAKERIN) di PT.
Sumber IndahPerkasa dari tanggal 04 Juli sampai tanggal 17 September 2022.
Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah:
Proses produksi dan pengawasan mutu sebaiknya dilakukan lebih sesuai dengan
standar operasional prosedur yang berlaku sehingga mutu dan kualitas produk
akan tetap baik.
Harus meningkatkan dan memaksimalkan mungkin peningkatan mutu produksi
sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain.
Bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan agar terhindar dari kecelakaan
kerja.
25
DAFTAR PUSTAKA
SMK - SMTI Bandar Lampung 2022. Buku Panduan Praktik Kerja Lapangan
(PRAKERIN) SMK SMTI Bandar Lampung.
26
Dokumen.tips. Laporan Kerja Praktik Refinery Dan Fraksinasi PT. SMART, Tbk.
https://dokumen.tips/documents/laporan-kerja-praktek-refenery-dan-fraksinasi-pt-
smart-tbk.html (Diakses pada tanggal 10 September 2022).
GAMBAR LAMPIRAN
27
Gambar 1. Filter Press Gambar 2. Filling
Room
28