Anda di halaman 1dari 3

JUDUL SPO

No. Dokumen : Revisi : Halaman


………………………. …………. … dari …
RSU MUHAMMADIYAH
METRO
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
STANDAR
………………….
PROSEDUR
OPERASIONAL __________
Jabatan
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Standar Prosedur Operasional (SPO)

Susunan Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sebagai berikut :


1) Kepala SPO
Kepala SPO terdiri dan logo, nama Rumah Sakit, judul SPO ditulis dengan huruf kapital,
nomor revisi, halaman dan jumlah lembar, tanggal terbit, nama pejabat dan Tandatangan
yang berwenang.
2) Nomor SPO
Pemberian nomor mengikuti tata persuratan RS yaitu dengan sistem secara sentral
dan bagian Tata Usaha
3) Penyimpanan SPO
 Setiap SPO harus di print-out dan disimpan sebagai SPO asli.
 Di setiap unit kerja diberikan hard copy.
4) Batang Tubuh
Batang tubuh terdiri dan pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur dan unit atau instalasi
terkait, penjelasan dan isi SPO tersebut adalah:
a) Pengertian: berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah pengertian.
b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci “Sebagai acuan
penerapan langkah-langkah untuk ....“
c) Kebijakan: berisi kebijakan Direktur/Pimpinan RS yang menjadi dasar dibuatnya
SPO tsb. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SPO tersebut, kemudian diikuti
dengan peraturan/keputusan dan kebijakan terkait.
d) Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
e) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses kerja
tersebut.
5) Evaluasi SPO
a. Evaluasi SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan dan maksimal 3 tahun sekali.
b. Evaluasi SPO dilakukan oleh masing-masing unit kerja yang dipimpin oleh kepala unit
kerja melalui mekanisme memo intern.
c. Hasil evaluasi dengan mekanisme memo intern : SPO masih tetap bisa dipergunakan
atau SPO perlu diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi bisa isi SPO sebagaian atau
seluruhnya.
d. Perbaikan/revisi perlu dilakukan bila:
 Alur di SPO sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
 Adanya perkembangan IPTEK
 Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru.
 Adanya perubahan fasilitas
e. Pergantian direktur/pimpinan RS, bila SPO memang masih sesuai/dipergunakan maka
tidak perlu direvisi.

Ketentuan Tambahan :
a. Jenis dan Ukuran kertas
Untuk keseragaman tata naskah terkait SPO, ukuran dan jenis kertas yang digunakan
sebagai berikut:
1) Kertas jenis Houtvrij Schrijfpapier (HVS);
2) Ukuran A4 yang berukuran 210 x 297 mm ( 8,27 x 11,69 inci)
b. Bentuk huruf (font)
Setiap tulisan naskah dinas menggunakan bentuk huruf Times New Roman ukuran 12 (dua
belas) dan spasi 1 (satu) sampai dengan 1,5 (satu setengah);
c. Ruang Tepi (Margin)
Demi keserasian dan kerapihan dalam penyusunan naskah dinas, diatur supaya tidak
seluruh permukaan kertas digunakan secara penuh. Oleh karena itu perlu ditetapkan batas
antara tepi kertas dan naskah, baik pada tepi atas, kanan, bawah mapun tepi kiri sehingga
terdapat ruang yang dibiarkan kosong.
Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan yang
digunakan membuat naskah dinas, yaitu:
1) Ruang tepi atas: sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi atas kertas;
2) Ruang tepi bawah: sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi bawah kertas;
3) Ruang tepi kiri: sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas;
4) Ruang tepi kanan: sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan kertas
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas bersifat fleksibel,
disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi SPO. Penentuan ruang tepi (termasuk juga
jarak spasi dalam paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan estetika.

Anda mungkin juga menyukai