Anda di halaman 1dari 37

PEMBUATAN

SPO PPI

Nurbaeti, S.Kep.Ns

Pelatihan IPCN IPCD


Makassar, 13-19 November 2016
Pendahuluan

Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh


pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau .
(UU RI No. 36 /2009 Pasal 5 Ayat 2)
PENGERTIAN
SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)

Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk


mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi. 

Suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang


dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
(Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi 2012)
TUJUAN PENYUSUNAN SPO
 Terciptanya komitmen mengenai apa yg dikerjakan oleh
satuan unit kerja instansi utk mewujudkan tatakelola yang baik
 Terlaksananya berbagai proses kerja rutin dg
efisien,efektif,konsisten/seragam dan aman dlm meningkatkan
mutu pelayanan memenuhi standar yg berlaku
 Dipahaminya perangkat instruksi / langkah proses kerja rutin
oleh pegawai,sehingga mengurangi kesalahan dalam
pelaksanaan
MANFAAT SPO
 Memenuhi standar pelayanan RS/Akreditasi RS
 Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
 Memastikan staf RS memahami bagaimana
melaksanakan pekerjaannya
FORMAT SPO

 Sesuai dengan surat edaran Diryanmed spesialistik


no.YM.00.02.2.2.837,tgl 1 Juni 2001, perihal SPO
 Mulai berlaku 1 Januari 2002
 Merupakan format minimal, dapat diberi tambahan
materi misalnya nama penyusun SPO,unit yg periksa
SPO,dll, namun tdk boleh mengurangi item yg ada di
SPO
FORMAT SPO

 Sesuai dengan surat edaran Diryanmed spesialistik


no.YM.00.02.2.2.837,tgl 1 Juni 2001, perihal SPO
 Mulai berlaku 1 Januari 2002
 Merupakan format minimal, dapat diberi tambahan materi
misalnya nama penyusun SPO,unit yg periksa SPO,dll,
namun tdk boleh mengurangi item yg ada di SPO
PENJELASAN

 Penulisan SPO yg tetap dalam kotak : Nama RS,logo,judul


SPO,SPO,no dokumen,no revisi,tgl terbit,dan tanda tangan
direktur RS

 Pengertian,tujuan ,kebijakan prosedur dan unit terkait boleh


tidak diberi kotak/tabel
PETUNJUK PENGISIAN SPO

KOTAK HEADING :
 Heading & kotaknya dicetak pada setiap halaman
 Kotak RS diberi nama & logo RS (bila RS mempunyai
Logo)
 Judul SPO : diberi judul/nama SPO sesuai proses
kerjanya, misal : Kebersihan tangan, Konsultasi medis,
Biopsi ginjal,dsb
PETUNJUK PENGISIAN SPO
KOTAK HEADING
 No. Dokumen : diisi sesuai dgn ketentuan penomoran
yg berlaku di RS ybs yg dibuat sistematis agar ada
keseragaman

 No. revisi : diisi dng status revisi, bisa menggunakan


huruf atau angka. Contoh penggunaan huruf : dokumen
baru diberi huruf A, dokumen revisi I diberi huruf B,dst;
Contoh penggunaan angka : untuk dokumen baru diberi
nomor 00, dokumen revisi pertama diberi angka 01, dst
PETUNJUK PENGISIAN SPO
KOTAK HEADING
 Halaman : diisi nomor halaman dng mencantumkan juga
total halaman utk SPO tsb. Misal SPO dng 5 halaman 
halaman pertama : 1/5; halaman kedua 2/5,dst

 Prosedur tetap diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah)


yg digunakan RS, misalnya Prosedur, Prosedur tetap,
Petunjuk pelaksanaan, prosedur kerja,dsb
PETUNJUK PENGISIAN SPO

KOTAK HEADING
 Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai dng tanggal terbitnya
yg harus sesuai dng tanggal diberlakukannya SPO tersebut
 Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan Direktur dan nama
jelas
 Kotak heading pada halaman-halaman berikutnya dapat
hanya memuat : Kotak nama RS, judul SPO, No dokumen,
No revisi & halaman
PETUNJUK PENGISIAN SPO

ISI SPO
1. Pengertian : berisi penjelasan & atau definisi tentang
istilah yg mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian

2. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SPO secara


spesifik. Kata kunci : “Sebagai acuan penerapan
langkah-langkah untuk ……………..”
PETUNJUK PENGISIAN SPO
ISI SPO
3. Kebijakan : berisi kebijakan (RS dan atau
bidang/departemen) yg menjadi dasar & garis besar
dibuatnya SPO tsb.
Dapat berisi (terkait dengan) beberapa kebijakan yang
mendasari SPO tsb.
Dapat juga terjadi satu kebijakan menjadi
dasar beberapa SPO, sehingga tercantum dalam
beberapa SPO yg “dipayungi”dilengkapi dg no SK yg
mencantumkan kebijakan tsb
PETUNJUK PENGISIAN SPO

ISI SPO
4. Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yg
menguraikan langkah-langkah kegiatan utk
menyelesaikan proses kerja tertentu, & staf/petugas yg
berwenang, dimulai dg kata kerja
Didalamnya dapat dicantumkan alat/formulir/fasilitas yg
digunakan, waktu, frekuensi dalam proses kerja yg
digunakan. Bila memungkinkan, diuraikan secara lengkap
unsur-2 yg menyangkut : SIAPA, DIMANA, KAPAN &
BAGAIMANA (Who, what, where, when, how)
PETUNJUK PENGISIAN SPO

ISI SPO
5. Unit terkait: berisi unit-unit yg terkait & atau prosedur
terkait dalam proses kerja tsb
TATA CARA
PENGELOLAAN SPO
Hal-hal yang perlu diingat:
 RS menetapkan siapa yang mengelola SPO
mis.Manajemen Representatif (MR)
 Pengelola SPO hrs mempunyai arsip seluruh SPO RS
 Pengelola SPO membuat tata cara
penyusunan,penomoran,distribusi,penarikan,penyimpa
nan,evaluasi dan revisi SPO
TATA CARA
PENGELOLAAN SPO
Syarat penyusunan SPO :
 Identifikasi kebutuhan apakah kegiatan yg dilakukan
sudah ada SPO
 SPO dibuat oleh yg melakukan/unit kerjanya
 Tim/panitia yg ditunjuk direktur menanggapi/mengoreksi
 SPO merupakan flow charting kegiatan
 Dlm SPO harus dikenali siapa melakukan
apa,dimana,kapan dan mengapa
TATA CARA
PENGELOLAAN SPO
Syarat penyusunan SPO :
 SPO jgn menggunakan kalimat
majemuk,subyek,predikat dan obyek hrs jelas
 SPO menggunakan kalimat perintah/instruksi
 SPO jelas,ringkas,mudah dilaksanakan
 SPO pelayanan pasien memperhatikan
keselamatan,keamanan,dan kenyamanan pasien
 SPO profesi mengacu standar profesi,standar pelayanan
mengikuti perkembangan IPTEK dan keselamatan
pasien
PROSES PENYUSUNAN SPO
 Sesuai Edaran Direktur Pelayanan Medik Spesialistik
nomer YM.00.02.2.2.837 tertanggal 1 Juni 2001, perihal
bentuk SPO
PROSES PENYUSUNAN SPO

Dikelola oleh suatu Tim/ panitia dengan mekanisme


sebagai berikut :
1. Pelaksana atau unit kerja menyusun SPO dengan
melibatkan unit terkait.
2. SPO yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja
disampaikan ke Tim/Panitia SPO.
PROSES PENYUSUNAN SPO

Fungsi Tim/Panitia SPO :


 Memberikan tanggapan, koreksi dan
perbaiki terhadap SPO 
 Sebagai koordinator dari SPO
 Melakukan cek ulang terhadap SPO yang akan ditanda
tanagni oleh Direktur RS
PROSES PENYUSUNAN SPO

 Identifikasi kebutuhan SPO


 SPO pelayanan/administrasi dg menggambarkan alur
bisnis/kegiatan di unit kerja
 SPO Profesi dengan mengetahui pola penyakit yang
sering ditangani di unit kerja
TATA CARA EVALUASI SPO
1. Evaluasi SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan dan maksimal 3 tahun
sekali.
2. Evaluasi SPO dilakukan oleh masing-masing unit kerja yang dipimpin oleh
kepala unit kerja.
3. Hasil evaluasi : SPO masih tetap bisa dipergunakan atau SPO perlu
diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi bisa isi SPO sebagaian atau
seluruhnya.
4. Perbaikan/revisi perlu dilakukan bila : 
1. Alur di SPO sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada 
2. Adanya perkembagan IPTEK 
3. Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru. 
4. Adanya perubahan fasilitas
5. Pergantian direktur/pimpinan RS, bila SPO memang masih
sesuai/dipergunakan maka tidak perlu direvisi.
PROSEDUR
1. Penataan Halaman
a. Ukuran Kertas : A4
b. Batas Marjin : Atas: 2.5 cm, bawah: 1.5 cm, kiri: 3 cm, kanan: 1.5
cm

2. Penulisan SPO yang harus diberi tabel adalah kop SPO, yaitu Nama RS dan
Logo, SPO, Judul SPO, No. Dokumen, No. Revisi, Halaman, Tanggal
Terbit dan ditetapkan oleh.
Sedangkan untuk pengertian, Tujuan, Kebijakan, Prosedur dan Unit Terkait,
tidak diketik dalam tabel

3. Kop SPO
a. Ketebalan garis tabel :1½ pt
b. Ukuran tabel : Dibuat proporsional seperti
contoh format SPO
c. Penempatan : Dibagian atas disetiap halaman SPO
d. Huruf :
 Arial ukuran 12 untuk judul SPO;
 Arrial Narrow ukuran 11, untuk nama RS, SPO, No. Dokumen, No.
Revisi, Halaman, Tanggal Terbit, dan Ditetapkan Oleh.
 Kapital
 Dicetak tebal

e. Paragraf
 Spasi 1

 Marjin center

f. Isi Kop SPO


> Untuk halaman pertama, isi kop SPO harus lengkap, terdiri
dari: Nama RS dan Logo, SPO, Judul SPO, No. Dokumen, No. Revisi,
Halaman, Tanggal Terbit dan Ditetapkan Oleh
> Untuk halaman-halaman berikutnya, hanya memuat: Nama RS dan
Logo, Judul SPO, No. Dokumen, No. Revisi dan Halaman
4. Penjelasan isi kop SPO
a. Nama RS dan Logo
- Penulisan nama RS sesuai contoh format SPO
- Cantumkan logo rumah sakit diatas RS
- Ukuran Logo: Tinggi : 2,5 cm, Lebar: 2,5 cm

b. SPO : Penulisan SPO sesuai contoh format SPO

c. Judul SPO
Judul SPO harus sesuai dengan proses kerjanya

d. No. Dokumen
Penomoran disesuaikan berdasarkan tata penomoran surat dibagian umum

e. No. Revisi
Diisi dengan huruf sesuai status revisi dokumen
A : Dokumen baru (belum pernah direvisi)
B : Dokumen revisi pertama
C : Dokumen revisi kedua
D : Dokumen revisi ketiga
dan seterusnya
f. Halaman
Diisi nomor halaman dengan juga mencantumkan total halaman. Contoh untuk
SPO tiga halaman:
- Halaman pertama: 1/3
- Halaman kedua: 2/3
- Halaman ketiga/terakhir: 3/3

g. Tanggal Terbit
Diisi tanggal sesuai dengan tanggal terbit atau tanggal diberlakukannya SPO
tersebut. Format tanggal sesuai dengan contoh format SPO.

h. Ditetapkan Oleh
Diikuti tanda titik dua lalu nama jabatan kemudian ruang 4 spasi untuk tanda tangan,
nama (tanpa gelar) Direktur Utama, kemudian dengan Nomor Induk Pengawai yang
ditulis dalam bentuk singkatan: NIP diikuti tanda titik kemudian spasi nomor NIP
yang ditulis tanpa spasi. Sebelum ditandatangani Direktur Utama, paraf di sisi kanan
oleh Kepala Bagian atau Kepala Bidang terkait kemudian di sisi kiri oleh Direktur
teknis terkait
5. Isi SPO
a. Huruf
- Arial ukuran 11
- Untuk judul (Pengertian, Tujuan, Kebijakan, Prosedur dan Unit Terkait),
menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal.
Diikuti oleh tanda titik dua yang sejajar untuk semua poin isi SPO dan juga
dicetak tebal (bold)
 Untuk penjelasan dari judul, penggunaan huruf kapital hanya di awal kalimat
saja, kecuali jika ada kata atau singkatan yang dianggap perlu untuk
menggunakan huruf kapital

b. Paragraf : Spasi 1 dengan Marjin rata kiri dan kanan (justify).

c. Pengaturan poin penjelasan : Untuk penjelasan yang menggunakan poin, gunakan


poin 1, 2, 3, dan seterusnya. Bila penjelasan dari penjelasan poin membutuhkan
poin maka digunakan poin tanda huruf a, b, c, dan seterusnya dan bila dari
penjelasan a, b, c, dst tersebut masih dibutuhkan maka digunakan poin garis datar
6. Penjelasan Isi SPO
a. Pengertian : Diisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin
sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian

b. Tujuan : Diisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci:


”Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk .......”.

c. Kebijakan : Diisi kebijakan Direktur/Pimpinan RS yang menjadi dasar


dibuatnya SPO tersebut, kemudian diikuti dengan peraturan/keputusan dari
kebijakan terkait

d. Prosedur : Diisi prosedur yang digunakan sehubungan dengan


pelaksanaan SPO tersebut. Merupakan bagian utama yang merupakan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
SPO harus menggambarkan dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan dan mengapa.

Unit terkait : Diisi unit–unit yang terkait dalam pelaksanaan SPO tersebut
Template SPO
Contoh SPO
LOGO DAN JUDUL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
NAMA RS
FORMAT SPO Halaman 1
Nomor dokumen
…………… Nomor Revisi
Halaman

Nomor+inisial satker 1/….(total halaman)


STANDAR pembuat SPO
PROSEDUR
OPERASIONAL Ditetapkan
Direktur Utama:
Tanggal Terbit ……………………….
Nama
NIP

PENGERTIAN

TUJUAN 1. ….
2. …..
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. …..
2. …..
UNIT TERKAIT 1. …….
2. …….
3. ……..
FORMAT SPO Halaman ke 2 dst…
JUDUL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
LOGO DAN Nomor dokumen Nomor Revisi Halaman
NAMA RS ……………
Nomor+inisial satker 1/….(total halaman)
pembuat SPO
LAMPIRAN SPO
JUDUL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
LOGO DAN Nomor dokumen Nomor Revisi Halaman
NAMA RS ……………
Nomor+inisial satker ....../….(total halaman)
pembuat SPO

Lampiran 1 : ALUR………………..
KESIMPULAN
 SPO adalah mutlak ada dalam setiap tindakan
yang akan kita kerjakan
 Dengan SPO melindungi pasien dan petugas
dari tuntutan hukum
 SPO merupakan standar dalam rumah sakit
yang harus dipatuhi  petunjuk kerja
 Dengan SPO kualitas /mutu pelayanan
meningkat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai