Anda di halaman 1dari 3

Wahyu Taufik Aji

20105030117
Ulumul Qur’an A
Apsen 36

Kaidah Amar dan Nahi


 Menunjukkan Perintah Sunnah
ُّ‫اَأْلصْ ُل فِي اَأْل ْم ِر لِلتَّ َذب‬
(pada asalnya amar itu menunjukkan nadab (sunnah)
ۡ ۡ‫فَ َکاتِب ُۡوہُمۡ اِ ۡن َعلِمۡ تُمۡ فِ ۡی ِہم‬
‫خَیرًا‬
Artinya hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka jika kamu mengetahui ada kebaikan
pada mereka (Q.S An Nur (24):33)
 Menunjukkan berulang- ulang
‫" األضل في األمر ال يقتضى التكرار‬
Perintah itu pada asalnya tidak menghendaki pengulangan
‫هّٰلِل‬
ِ َ‫َواَتِ ُّموا ْال َح َّج َو ْال ُع ْم َرة‬
Artinya: Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah (Q.S Al Baqarah;196)
 Larangan sesuatu, suruhan bagi lawannya
‫" النهي عن الشيئ أمر بضده‬
Larangan terhadap sesuatu berarti perintah akan kebalikannya
‫هّٰلل‬
ِ ‫اَل تُ ْش ِر ْك بِا‬
Janganlah engkau mempersekutukan Allah (Q.S Luqman;13)
 Larangan dalam Muamalah
‫النهي يدل على فسد المنهي عنه في العقود‬
Larangan yang menunjukkan rusaknya perbuatan yang dilarang dalam ber’aqad
‫ا تَْأ ُكلُ ٓو ۟ا َأ ْم ٰ َولَ ُكم بَ ْينَ ُكم بِ ْٱل ٰبَ ِط ِل‬
Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (Q.S An Nisa; 29)

Kaidah Isim dan Fi’il


 Pengunaan kata isim betujuan untuk menunjukan sesuatu yang tetap dan tidak
berubah-ubah
َ‫صي ِد لَ ِو اطَّلَعْت‬ِ ‫اسطٌ ِذ َرا َع ْي ِه بِ ْال َو‬ ِ َ‫َوتَحْ َسبُهُ ْم َأ ْيقَاظًا َوهُ ْم ُرقُو ٌد َونُقَلِّبُهُ ْم َذاتَ ْاليَ ِمي ِن َو َذاتَ ال ِّش َما ِل َو َك ْلبُهُ ْم ب‬
‫َعلَ ْي ِه ْم لَ َولَّيْتَ ِم ْنهُ ْم فِ َرارًا َولَ ُملِْئتَ ِم ْنهُ ْم ُر ْعبًا‬
Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; dan kami balik-
balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua
lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu
akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan
dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

 .Penggunaan kata isim untuk menunjukan janji surga atau balasan yang amat tinggi,
Contoh QS. Al Hijr: 45
ٍ ‫ِإ َّن ْال ُمتَّقِينَ فِي َجنَّا‬
ٍ ‫ت َو ُعي‬
‫ُون‬
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di
dekat) mata air-mata air (yang mengalir).
 Pengunaan kata fi’il untuk menunjukan pekerjaan yang berulang-ulang dan
berkesinambungan ( fi’il mudhari’ ),
Contoh QS Faatir: 3
َ‫ض اَل ِإلَهَ ِإاَّل ه َُو فََأنَّى تُْؤ فَ ُكون‬
ِ ْ‫ق َغ ْي ُر هَّللا ِ يَرْ ُزقُ ُك ْم ِمنَ ال َّس َما ِء َواَأْلر‬
ٍ ِ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ْاذ ُكرُوا نِ ْع َمتَ هَّللا ِ َعلَ ْي ُك ْم هَلْ ِم ْن خَ ال‬
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang
dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? tidak ada Tuhan selain Dia;
Maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?

 Pengunaan fi’il untuk menunjukan pristiwa yang tejadi dimasa lampau ( fi’il madhi)
Contoh QS. An Nisa: 162
َ ِ‫ك َو َما ُأ ْن ِز َل ِم ْن قَ ْبل‬
َّ ‫ك َو ْال ُمقِي ِمينَ ال‬
َ‫صاَل ة‬ َ ‫لَ ِك ِن الرَّا ِس ُخونَ فِي ْال ِع ْل ِم ِم ْنهُ ْم َو ْال ُمْؤ ِمنُونَ يُْؤ ِمنُونَ بِ َما ُأ ْن ِز َل ِإلَ ْي‬
َ ‫َو ْال ُمْؤ تُونَ ال َّز َكاةَ َو ْال ُمْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر ُأولَِئ‬
ِ ‫ك َسنُْؤ تِي ِه ْم َأجْ رًا ع‬
‫َظي ًما‬

Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin,
mereka beriman kepada apa yang Telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang
Telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat,
dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang Itulah yang akan kami
berikan kepada mereka pahala yang besar.

Kaidah Kana dan Qad


 khabar kana boleh berada di antara kana dan isimnya, contoh:
َ‫َو َكانَ َحقًّا َعلَ ْينَا نَصْ ُر ْال ُمْؤ ِمنِ ْين‬
Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.(Q.S Al Rum;47)
 Huruf nun yang ada diakhir kata َ‫ َكان‬boleh dihapus, contoh:
ً‫ك َح َسنَة‬
ُ َ‫وَِإن ت‬
Niscaya Allah akan melipat gandakannya
 Makna taḥqiq (menyatakan) dan taqrīb (mendekatkan); makna ini khusus masuk pada
fi‘il mādhī. Contoh yang memiliki makna taḥqīq adalah firmannya Allah s.w.t
َ‫قَ ْد َأ ْفلَ َح ْٱل ُمْؤ ِمنُون‬
Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.
 Kalimatnya harus positif (mutsbat), maka tidak bisa kalau kalimatnya negatif (manfī)
seperti contoh:
ۙ‫قَ ۡد اَ ۡفلَ َح َم ۡن تَزَ ٰ ّكى‬
Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),

Anda mungkin juga menyukai