TIM KIMIA
KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan polimer alami yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dan
sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Karbohidrat juga merupakan sumber energi
yang terdiri atas unsur-unusr C, O, dan H dengan rumus molekul Cn(H2O)n. Pada senyawa
karbohidrat terdapat berbaga gugus fungsi yang diikatnya yaitu gugus fungsi keton, aldehid,
dan gugus hidroksi.
Beberapa monosakarida penting sebagai berikut.
1. Glukosa
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum). Di alam
glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari
reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam dau
serta mempunyai sifat:
Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)
Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata
Dapat mengalami mutarotasiDapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol) dengan
reaksi sebagai berikut:
C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO2
2. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada
gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff,
yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalam asam clorida. Disebut juga sebagai
gula buah, dperoleh dari hdrolisis sukrosa; dan mempunyai sifat:
Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.4oC)
Dapat mereuksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bat
Dapat difermentasi
3. Galaktosa
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam
susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Pada proses
oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam
musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan
oleh oksidasi glukosa. Dapat diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa), dan mempunyai
sifat:
Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata
Tidak dapat difermentasi
Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa. Laktosa adalah
disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa mengalami proses hidrolisis
enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa usus.
Beberapa sifat lakotsa:
Hidrolisis laktosa menghasilkan molekul glukosa dan galaktosa
Hanya terdapat pada binatang mamalia dan manusia
Dapat dperoleh dari hasil samping pembuatan keju
Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens
2. Maltosa
3. Sukrosa
Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk oleh
banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa mempunyai sifat
memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah
glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular. Sukrosa bereaks negatif terhadap
pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
3. Glikogen
4. Kitin
Bangungan utama dari hewan beraki banyak seperti kepiting (cangkang antropoda)
Merupakan polimer dari glukosamina
Hidrolisis akan menghasilkan 2-amino-2-deoksi-glukosa
PROTEIN
Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan polimerisasi
dari asam amino-asam amino yang berbeda. Jadi, protein dapat dikatakan sebagai suatu
kopolimer.
Ikatan yang terjadi antar protein selain ikatan peptida antara asam amino dan penyusunnya,
juga terjadi ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus –NH
dan gugus –OH, serta ikatan disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya ikatan yang
kompleks pada protein. Ikatan ion pada protein juga terjadi jika di dalamnya terdapat gugus
ion logam dan ikatan koordinasi, misalnya ikatan koordinasi antara ion Fe3+ dengan
hemoglobin pada darah.
Struktur protein (Sumber: assignmenthelp.net)
Dengan memperhatikan ikatan-ikatan yang terjadi pada protein, bisa disimpulkan bahwa
struktur protein merupakan struktur yang kompleks. Struktur protein terdiri atas beberapa
macam struktur, diantaranya;
Sifat-sifat Protein
1. Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
2. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
3. Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein
mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
4. Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi,
protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.
Protein Konjugasi
Protein konjugasi merupakan senyawa protein yang mengikat (terikat dengan) molekul
lain yang bukan protein. Protein konjugasi terdiri atas :
1. Nukleoprotein, merupakan protein yang terikat pada asam nukleat, terdapat pada inti
sel dan kecambah biji-bijian.
2. Glikoprotein, merupakan protein yang berikatan dengan karbohidrat, terdapat pada
musin kelenjar ludah, hati dan tendon.
3. Posfoprotein, merupakan protein yang berikatan dengan fosfat yang mengandung
lesitin, terdapat pada susu atau kuning telur.
4. Lipoprotein, merupakan protein yang terikat pada lipid (lemak), misalnya serum
darah, kuning telur atau susu.
5. Kromoprotein (metaloprotein), merupakan protein yang mengikat pigmen atau ion
logam, misalnya hemoglobin.
Fungsi Protein
Protein sangat besar peranannya dalam proses metabolisme tubuh, terutama dalam
pembentukan sel-sel baru untuk menggantikan sel yang rusak. Selain itu, fungsi protein
lainnya adalah:
1. Sebagai enzim. Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang
disebut apoenzim merupakan molekul protein.
2. Alat angkut (protein transport). Hemoglobin merupakan protein yang berperan
mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam
pengangkutan ion besi di dalam plasma darah yang selanjutnya dibawa ke dalam hati.
3. Pengatur gerakan (protein kontraktil). Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul
protein yang saling bergeseran.
4. Penyusun jaringan (protein struktural). Berfungsi sebagai pelindung jaringan
dibawahnya, misalnya keratin pada kulit dan lipoprotein yang menyusun membran sel.
5. Protein cadangan. Merupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan,
misalnya kecambah dan ovalbumin.
6. Antibodi (protein antibodi). Berperan dalam melindungi tubuh dari mikroorganisme
patogen.
7. Pengatur reaksi (protein pengatur). Berfungsi sebagai pengatur reaksi di dalam tubuh,
misalnya insulin yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen.
8. Pengendali pertumbuhan. Bekerja sebagai penerima (reseptor) yang dapat
memengaruhi fungsi bagian-bagian DNA.
Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH 40% dan larutan CuSO4 1%. Sebanyak
3 mL larutan sampel ditambah dengan 0,1 mL larutan NaOH dan 2 tetes CuSO4. Suatu
bahan akan menunjukan warna ungu atau merah muda jika mengandung ikatan peptida
(protein).
Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH 40% dan kertas saring yang dibasahi larutan
Pb(CH3COO)2. Sebanyak 2 mL sampel yang mengandung protein ditambah dengan NaOH
kemudian dipanaskan pada penangas air. Uap yang terjadi diuji dengan kertas timbal (II)
asetat. Jika terbentuk warna hitam pada kertas tersebut, berarti proteinnya mengandung
belerang. Warna hitam menunjukan bahwa S organik dirubah menjadi Na2S, yang kemudian
bereaksi dengan Pb(CH3COO)2 membentuk PbS yang berwarna hitam.
3. Uji Xantoproteat
Pereaksi yang digunakan adalah asam nitrat pekat atau asam asetat pekat, dan dapat juga
asam sulfat pekat. Sebanyak 3 mL larutan sampel yang mengandung protein ditambah
dengan 2 mL HNO3 pekat dan dipanaskan pada penangas air. Jika sudah dingin,
ditambahkan NH3 atau NaOH. Jika ditambahkan NH akan berwarna kuning dan jika
3
LEMAK
Lemak adalah senyawa ester nonpolar yang tidak larut dalam air, yang dihasilkan
oleh tanaman dan hewan. Lemak dan minyak terutama disusun oleh atom karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O), tetapi mengandung jumlah hidrogen lebih banyak dan
oksigen lebih sedikit dibandingkan karbohidrat. Lemak termasuk dalam bagian kelompok
lipid, yaitu kelompok lipid sederhana yang disusun oleh dua kelompok utama yaitu asam
lemak dan gliserin.
Lemak terdiri atas trigliserida campuran yang merupakan ester dari gliserol dan asam
lemak rantai panjang. Minyak dan lemak dapat diperoleh dari hewan maupun tumbuhan.
Minyak nabati terdapat dalam buah-buahan, kacang-kacangan, akar tanaman, dan
sayuran. Trigliserida dapat berwujud padat atau cair tergantung pada komposisi asam
lemak penyusunnya. Sebagian besar minyak nabati berbentuk cair karena mengandung
sejumlah asam lemak tidak jenuh, sedangkan lemak hewani pada umumnya berbentuk
padat pada suhu kamar karena banyak mengandung asam lemak jenuh. Lemak termasuk
dalam salah satu gizi makro yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak adalah senyawa
trigliserida atau triagliserol atau berarti triester dari gliserol dan memiliki energi yang
paling besar dibandingkan dengan karbohidrat dan protein.
Gambar 1 Lemak
kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
diantara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah.
1. Sifat-sifat lemak
a. Sifat fisik
1) Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan
lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
2) Viskositas lemak dan minyak makin bertambah dengan bertambahnya rantai
karbon, berkurang dengan naiknya suhu dan tidak jenuhnya rantai C
3) Titik lebur lemak tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon dari asam
lemak penyusunya dan banyak sedikitnya ikatan – ikatan rangkap. Makin
panjang rantai karbon tersebut makin tinggi titik lebur lemak, dan makin banyak
ikatan rangkap makin rendah titik leburnya. Misal titik lebur trimalpitin 66°C
dan tristearin 71°C. Titik lebur triolein yang mempunyai tiga buah ikatan
rangkap mempunyai titik lebur -5°C.
4) Lemak netral tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut-pelarut lemak
seperti eter,chloroform,petroleumeter,carbon tetrakhlorida. Lemak dapat larut
dalam alkohol panas dan sedikit larut dalam alkohol dingin.
b. Sifat Kimia
1) Reaksi Saponifikasi (Penyabunan)
Reaksi penyabunan merupakan reaksi hidrolisis lemak/minyak dengan
menggunakan basa kuat seperti NaOH atau KOH sehingga menghasilkan gliserol
dan garam asam lemak atau sabun. Prinsip dalam proses saponifikasi, yaitu
lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun.
Untuk menghasilkan sabun yang keras digunakan NaOH, sedangkan untuk
menghasilkan sabun yang lunak atau sabun cair digunakan KOH. Perbedaan
antara sabun keras dan lunak jika dilihat dari kelarutannya dalam air yaitu sabun
keras bersifat kurang larut dalam air jika dibandingkan dengan sabun lunak.
yodium.
3) Reaksi hidrogenasi
Hidrogenasi (hydrogenation) adalah reaksi kimia yang banyak digunakan
dalam pengolahan minyak goreng dan lemak, yang mengubah asam lemak tak
jenuh menjadi asam lemak jenuh.Secara teknis, selama proses ini ikatan tak jenuh
antara atom karbon dikurangi dengan menambahkan atom hidrogen untuk setiap
karbon.
2. Jenis-jenis lemak
a. Berdasarkan Sumbernya
Terbagi menjadi 2, yaitu :
1) Lemak Hewani
Lemak hewani merupakan lemak yang bersumber dari hewan. Lemak hewani
cenderung berbentuk padat pada suhu kamar.
2) Lemak Nabati
Lemak nabati merupakan lemak yang bersumber dari tumbuhan. Lemak nabati
cenderung berbentuk cair pada suhu kamar.
b. Berdasarakan Berdasarkan Struktur kimianya
1) Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan
tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam
atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak
sederhana yang cair pada suhu kamar).
2) Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan lemak yang terdiri dari asam lemak dan gugus
tambahan lain selain lemak. Contohnya adalah lipoprotein (mengandung protein)
dan fosfolipid (mengandung fosfat)
3) Lemak Derivat
Derivat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolis
lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol
merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan juga merupakan
prekursor (senyawa pemula) untuk membuat hormon steroid, seperti
kortikosteroid dan hormon seks. Kolesterol di dalam hati digunakan untuk
mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk
penyerapan lemak. Contoh derivat lemak yang lain adalah asam lemak yang
merupakan asam organik dalam bentuk lemak , baik yang berasal dari hewan
maupun tumbuhan.
c. Berdasarkan Ikatan Kimianya
1) Lemak jenuh
Lemak jenuh adalah lemak dengan struktur rantai hidrokarbon dengan ikatan
tunggal.