Anda di halaman 1dari 12

NAMA: FADRIANI

NIM : G 701 17 165

KELAS : E

CARA IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT PRIMER DAN


SEKUNDER

1. IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT PRIMER

A. KARBOHIDRAT

1. Glukosa

Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum). Di
alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa
dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari
dan klorofil dalam daun serta mempunyai sifat:

 Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)


 Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata
 Dapat mengalami mutarotasiDapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol)
dengan reaksi sebagai berikut:

C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO2


2. Fruktosa

Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya


terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa
lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa
dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalam
asam clorida. Disebut juga sebagai gula buah, dperoleh dari hdrolisis sukrosa; dan
mempunyai sifat:

 Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.4oC)


 Dapat mereuksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bat
 Dapat difermentasi

3. Galaktosa

Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat
dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke
kanan. Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas
galaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan
dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa. Dapat diperoleh dari
hidrolisis gula susu (laktosa), dan mempunyai sifat:

 Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata


 Tidak dapat difermentasi

Beberapa disakarida penting sebagai berikut.


1. Laktosa

Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa. Laktosa
adalah disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa mengalami proses
hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa usus.
Beberapa sifat lakotsa:

 Hidrolisis laktosa menghasilkan molekul glukosa dan galaktosa


 Hanya terdapat pada binatang mamalia dan manusia
 Dapat dperoleh dari hasil samping pembuatan keju
 Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens

2. Maltosa

Beberapa sifat maltosa:

 Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa


 Digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk)
 Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens

3. Sukrosa

Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk
oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa
mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari
reaksi hidrolisis adalah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular.
Sukrosa bereaks negatif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens.

Beberapa polisakarida penting.


1. Selulosa

 Merupakan komponen utama penyusun serat dinding sel tumbuhan


 Polimer dari glukosa
 Hirolisis lengkap dengan katalis asam dan enzim akan menghasilkan glukosa

2. Pati atau amilum

 Polimer dari glukosa


 Apabila dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi amilosa dan
amilopektin
 Amilopektin merupakan polimer yang lebih besar dari amilosa
 Hirdolisis parsial akan menghasilkan amilosa
 Hidrolisis lengkap akan menghasilkan glukosa

3. Glikogen

 Hidrolisis glikogen akan menghasilkan glukosa


 Dalam sistem hewan, glikogen digunakan sebagai cadangan makanan (glukosa)

4. Kitin

 Bangungan utama dari hewan beraki banyak seperti kepiting


 Merupakan polimer dari glukosamina
 Hidrolisis akan menghasilkan 2-amino-2-deoksi-glukosa

Analisa kualiatif karbohidrat.

1. Uji Molisch
 Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
 Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan
dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
 Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara
furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.

2. Uji Seliwanoff

 Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau
disebut juga ketosa
 Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan
warna merah pada larutannya.

3. Uji Benedict

 Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton
bebas
 Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton
bebas dalam suasana alkalis
 Biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah
terjadinya pengendapan CuCO3
 Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah
bata serta adanya endapan.

4. Uji Barfoed

 Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel


 Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange

5. Uji Iodin

 Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida


 Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
 Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
 sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat

6. Uji Fehling

 Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida,


laktosa, maltosa, dll)
 Uji positif ditandai dengan warna merah bata

B. PROTEIN
Beberapa Reaksi Uji Protein

A. Percobaan berdasarkan reaksi warna:

1) Percobaan kadar-N

Kapur natron, yaitu campuran NaOH dan Ca(OH)2 dalam tabung reaksi dengan

larutan protein dipanaskan. Keluarlah Amoniak dan Amina.Lakmus merah yang

dibasahi menjadi biru.

2) Reaksi Xantoprotein

Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam larutan

protein. Setelah dicampur terjadi pengendapan putih yang dapat berubah

menjadikuning apabila dipanaskan.. reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti

Benzen yang terdapata pada molekul protein. Jadi, reaksi ini positif untuk

protein, fenilalanin dan triptofan. Kulit kita bila kena asam nitrat berwarna

kuning, itu juga karena terjadi reaksi xantoprotein ini.

3) Reaksi Millon

Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat,

apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan

endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada

dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa

merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna. Protein yang mengandung

tirosin akan memberikan reaksi positif.

4) Reaksi Biuret
Larutan Protein + NaOH + CuSO4 lembayung. Berlaku untuk senyawaan yang

mempunyai jumlah ikatan peptida > 1. Reaksi ini dapat dipakai untuk penentuan

protein secara kualitatif dan kuantitatif.

Beberapa reaksi uji terhadap protein, tes biuret merupakan salah satu cara untuk

mengidentifikasi adanya protein, dalam larutan basa biuret memberikan warna

violet dengan CuSO4 karena akan terbentuk kompleks Cu2+ dengan gugus CO

dan gugus NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Pengendapan dengan

logam diketahui bahwa protein mempunyai daya untuk menawarkan racun.

Salting out, apabila terdapat garam-garam anorganik alam presentase tinggi

dalam larutan protein, maka kelarutan protein akan berkurang, sehingga

mengakibatkan pengendapan. Pengendapan dengan alkohol, penambahan

pelarut organik seperti aseton atau alkohol akan menurunkan kelarutan protein

pada kedudukan dan distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidrofob polar di

dalam molekul hingga menghasilkan protein yang dipol.

C. LEMAK

Lipid merupakan golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun
jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik kedua
yang menjadi sumber makanan dan merupakan bahan baku bagi banyak komoditi
penting seperti sabun. Berbeda denagn tumbuhan yang menyimpan cadangan energi
dalam bentuk karbohidrat, hewan menyimpan cadangan energi dalam bentuk lipid.

Asam lemakLipid atau trigliserida merupakan bahan bakar utama hampir semua
organisme disamping karbohidrat. Trigliserida adalah triester yang terbentuk dari
gliserol dan asam-asam lemak.

Struktur Asam Lemak Asam-asam lemak jenuh ataupun tidak jenuh yang dijumpai
pada trigliserida, umumnya merupakan rantai tidak bercabang dan jumlah atom
karbonnya selalu genap. Ada dua macam trigliserida, yaitu trigliserida sederhana dan
trigliserida campuran. Trigliserida sederhana mengandung asam-asam lemak yang
sama sebagai penyusunnya, sedangkan trigliserida campuran mengandung dua atau
tiga jenis asam lemak yang berbeda. Pada umumnya, trigliserida yang mengandung
asam lemak tidak jenuh bersifat cairan pada suhu kamar, disebut minyak, sedangkan
trigliserida yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat yang sering disebut
lemak. Trigliserida bersifat tidak larut dalam air, namun mudah larut dalam pelarut
nonpolar seperti kloroform, benzena, atau eter. Trigliserida akan terhidrolisis jika
dididihkan dengan asam atau basa. Hidrolisis trigliserida oleh basa kuat (KOH atau
NaOH) akan menghasilkan suatu campuran sabun K+ atau Na+ dan gliserol.

Hidrolisis trigliserida dengan asam akan menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak
penyusunnya. Trigliserida dengan bagian utama asam lemak tidak jenuh dapat diubah
secara kimia menjadi lemak padat oleh proses hidrogenasi sebagian ikatan gandanya.
Jika terkena udara bebas, trigliserida yang mengandung asam lemak tidak jenuh
cenderung mengalami autooksidasi. Molekul oksigen dalam udara dapat bereaksi
dengan asam lemak, sehingga memutuskan ikatan gandanya menjadi ikatan tunggal.
Hal ini menyebabkan minyak mengalami ketengikan. Kelas lipida yang lain adalah
steroid dan terpen. Steroid merupakan molekul kompleks yang larut di dalam lemak
dengan empat cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol
yang merupakan steroid alkohol. Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan.
Kolesterol dan senyawa turunan esternya, dengan asam lemaknya yang berantai
panjang adalah komponen penting dari plasma lipoprotein.

Asam Lemak
Asam lemak biasanya berupa asam karboksilat berantai lurus baik jenuh maupun tak
jenuh. Asam-asam lemak yang terdapat di alam selalu memiliki jumlah atom genap.
Berikut beberapa asam lemak yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Nama Rumus Sumber Asam Lemak Jenuh Asam butirat C3H7COOH Lemak
mentega Asam kaproat C5H9COOH Lemak mentega Asam kaprilat C7H15COOH
Minyak kelapa Asam kaprat C9H19COOH Minyak sawit Asam laurat
C11H23COOH Minyak kelapa Asam miristat C13H27COOH Minyak pala, minyak
kelapa Asam palmitat C15H31COOH Minyak sawit, biji kapas Asam stearat
C17H35COOH Lemak hewan, tumbuhan Asam arakidat C19H39COOH Minyak
kacang Asam lemak tidak jenuh Asam oleat C17H33COOH Minyak jaitun ( olive )
Asam linoleat C17H31COOH Minyak wijen, minyak jagung Asam linolenat
C17H29COOH Minyak wijen Asam arakhidonat C19H31COOH Hati, minyak
kelapa, minyak wijen Tabel 1. Tabel nama-nama asam lemak Asam palmitat dan
stearat, terdapat pada lemak hewan dan tumbuhan merupakan asam lemak jenuh
terpenting. Asam oleat yang berisi satu ikatan rangkap merupakan asam lemak tidak
jenuh terpenting. Asam linoleat, linolenat, dsdan arakhidonat memiliki berturut-turut
dua, tiga, empat ikatan rangkap. Asam lemak ini termasuk asam lemak esensial,
artinya asam lemak ini sangat diperlukan diperlukan oleh tubuh tetapu tubuh tidak
mampu mensintesisnya sehingga harus terdapat dalam makanan.

D. ASAM NUKLEAT

Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan
bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan
informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing
sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam
deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut
asam ribonukleaotida (RNA).

Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak
nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi
adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis
protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi
adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan
bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang
berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu
adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA
primidin selalu sitosin dan timin.

Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu


gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari
jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih
dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat
diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah
asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga
jenuh akan mengendapkan protein.

Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan enzim
pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam
triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam
campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi
asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itumengandung pentosa, makabila
dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan
warna merah dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina.
Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan
warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat
digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.

2. IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER

1. Alkaloid

Merupakan suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir
seluruh senyawa alkaloida berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam
berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloida mengandung paling sedikit satu atom nitrogen
yang biasanya bersifat basa dan dalam sebagian besar atom nitrogen ini bagian dari
cincin heterosiklik. Hampir semua alkaloid yang ditemukan dialam mempunyai keaktifan
biologis tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam
pengobatan. Alkaloid dapat ditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan seperti biji,
daun, ranting dan kulit batang.

Sifat fisika dan kimia alkaloid :

1. Berupa kristal, amorf, dan ada yang cair (nikotina dan sparteina)
2. Tidak berwarna
3. Jika bersifat basa, larut dalam pelarut organik
4. Garam alkaloida larut dalam air, tidak larut dalam pelarut organic

Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut sifat seperti :

a) Alkaloida (alkaloid sejati)

Alkaloida mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik, berasal dari asam


amina.biasanya terdapat dalam tumbuhan sebagai asam organik.

b) Proto alkaloida

Proto alkaloida berasal dari asam amino, tetapi nitrogennya tidak terletak pada cincin
heterosiklik.

c) Asenda alkaloida

Asenda alkaloida tidak difotosintesis dari asam amino, 2 macam asenda alkaloida yang
terpenting adalah alkaloida steroida, misalnya konssina dan alkaloid purina, misalnya
koffeina.

Identifikasi:

Sampel uji + reagen meyer : terjadi endapan

2. Triterpenoid / Steroid

Triterpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan
isoprene dan secara biosinesis dirumuskan dari hidrokarbon yang kebanyakan berupa
alkohol, aldehid, dan asam karbohidrat. Senyawa ini tidak berwarna, berbentuk kristal,
bertitik leleh tinggi dan bersifat optis aktif.

Steroid adalah golongan senyawa triterpenoid yang mengandung inti siklopentana


perhidrofenantren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah cincin siklopentana.

Identifikasi:

Sampel : hijau pekat


Sampel + H2SO4 pekat : hijau terang

Sampel H2SO4 pekat + anhidrida asam asetat : hijau berupa gumpalan kecil.

3. Flavonoid

Merupakan senyawa metabolit sekunder yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan.


Selain itu, merupakan senyawa fenil propanoid dengan kerangka karbon C6-C3-C6.
Artinya kerangka karbonnya terdiri dari dua gugus C6 disambung dengan rantai alifatik
tiga karbon.

Sebagian besar senyawa flavonoid ditemukan di alam dalam bentuk glikosida, dimana
unit flavonoid terikat pada suatu gula.

Identifikasi:

Ekstrak sampel + HCl pekat : warna kuning lemon + serbuk Mg : timbul gas, warna jadi
orange terang

4. Fenolik

Merupakan kelompok senyawa aromatik dengan gugus fungsi hidroksil. Sisi dan jumlah
grup hidroksil pada grup fenol diduga memiliki hubungan dengan toksisitas relatif
mereka terhadap mikroorganisme dengan bukti bahwa hidroksitasi yang meningkat
menyebabkan toksisitas yang meningkat.

Identifikasi :

Sampel uji + FeCl3 = terjadi perubahan warna

5. Saponin

Merupakan kelompok senyawa dalam bentuk glikosida terpenoid / steroid. Saponin ada
pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan
dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan.

Dikenal dua jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid alkohol dan glikosida struktur
steroid tertentu yang mempunyai rantai samping spiroketal. Kedua jenis saponin ini larut
dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter.

Saponin triterpenoid dapat mempunyai asam oleanolat sebagai aglikonnya dan asam ini
ditemukan juga bebas, meskipun demikian dalam beberapa kasus, aglikonnya hanya
dikenal sebagai sapogenin.
Identifikasi :

Sampel uji dikocok= membentuk busa

6. Kumarin

Merupakan kelompok senyawa fenol yang umumnya berasal dari tumbuhan tinggi dan
jarang ditemukan pada mikroorganisme, kumarin ini mempunyai kerangka C6-C3.

Senyawa kumarin dibagi empat kelompok :

 Kumarin sederhana dan turunannya yang berupa hasil hidroksidasi alkoksida,


glikosida. Contohnya : suberosin.
 Furano kumarin jenis linear dan anguler, dimana terdapat subtitusi pada posisi
benzoid. Contohnya : angelicin.
 Pyranokumarin analog dengan furano kumarin tapi memiliki cincin enzim pada
subtituennya. Contohnya : xantyletin.
 Kumarin yang tersubtitusi pada cincin purin. Seperti 4-hidroksi kumarin.

Identifikasi:

Hasil ekstrak yang ditotolkan pada plat KLT , pada pengujian dengan UV terdapat garis
warna merah.

7. Zat warna kuinon

Merupakan suatu heterosikel cincin terpadu yang strukturnya berubah dengan naftalena,
tetapi dengan nitrogen pada posisi isokaindina adalah isomer 2-nya.

8. Karotenoid

Senyawa turunan dari isoprena yang berantai panjang. Karotenoid adalah golongan
senyawa kimia organik bernutrisi yang terdapat pada pigmen alami tumbuhan dan hewan.
Berdasarkan struktur kimianya, karotenoid masuk kedalam golongan ttiterpenoid.
Karotenoid merupakan zat yang menyebabkan warna merah, kuning, orange, dan hijau
pada buah dan sayuran. Peran penting karotenoid adalah sebagai agen antioksidan dan
dalam sistem fotosintesis. Selain itu karotenoid juga dapat diubah menjadi vitamin
esensial.

Anda mungkin juga menyukai