Anda di halaman 1dari 9

1.

Proses Terjadinya Respirasi Pada Tumbuhan


Proses respirasi terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

 Penangkapan oksigen dari udara bebas di lingkungan


 Proses transportasi gas gas dalam tumbuhan secara keseluruhan berlangsung secara
difusi.
 Oksigen masuk ke dalam sel tumbuhan dan mengalami difusi melalui ruang antar sel,
sitoplasma dan membran sel.
 Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan akan dikeluarkan dari sel tumbuhan melalui
proses difusi juga ke dalam ruang antar sel.
 Setelah O2 diambil dari udara bebas kemudian, mulailah proses respirasi yang terdiri
dari tahapan glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asan nitrat dan transpor elektron.

Tahapannya terdiri dari:

 Glikolisis

Glikolisis merupakan tahapan perubahan glukosa dipecah menjadi dua molekul


asan piruvat (beratom C3). Peristiwa ini terjadi di sitosol. Pada tahap glikolisis ini
menghasilkan 2 molekul ATP sebagai energi dan 2 molekul NADH yang digunakan
untuk transpor elektron. Asam piruvat selanjutnya diproses dalam tahap
sekarboksilasi oksidatif. Pada respirasi anaerop, Asam piruvat akan diubah menjadi
karbondioksida (CO2) dan etil alkohol. Pada respirasi anaerob jumlah ATP yang
dihasilkan hanya dua molekul untuk satu molekul glukosa. Namun jumlahnya masih
sangat jauh dari ATP yang dihasilkan respirasi aerob yaitu sebanyak 36 ATP. Enzim-
enzim yang berperan dalam glikolisis yaitu enzim heksokinase, aldolase, triosa fosfat
isomerase, fosfoheksokinase, fosfofruktokinase, enolase, fosfat dehidrogenase, piruvat
kinase dan fosfoglisero mutase.

Manfaat Glikolisis, yaitu sebagai berikut:

1. Mereduksi 2 molekul NAD_ menjadi NADH


2. Merombak molekul heksosa dan dihasilkan 2 molekul ATP
3. Dihasilkan senyawa senyawa antara yang dapat menjadi bahan baku sintesis
berbagai senyawa dalam tumbuhan.

 Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi oksidatif yaitu pengubahan asam piruvat menjadi asetil KoA


dengan melepaskan CO2. Persitiwa ini terjadi di sitosol. Selain Asetil KoA hasil
lainnya adalah NADH. Asetil KoA akan diproses dalam siklus asan sitrat sedangkan
NADH akan digunakan dalam transpor elektron.

 Siklus Krebs

Siklus krebs atau disebut juga daur krebs atau daur asam sitrat atau daur
trikarboksilat merupakan pembongkaran asam piruvat secara aerob menjadi CO2 dan
H2O serta energi kimia. Siklus krebs ini terjadi di dalam metriks membran
mitokondria. Dalam tahap ini beberapa senyawa dihasilkan seperti molekul ATP
sebagai energi, satu molekul FADH dan tiga molekuh NADH yang digunakan dalam
transpor elektron serta dua molekul karbondioksida.

Fungsi utama dari siklus krebs ini adalah :

1. Mengurangi NAD+ dan FAD menjadi NADH dan FADH2 yang kemudian
dioksidasi membentuk ATP.
2. Sebagai tempat sintesis ATP secara langsung.
3. Pembentukan kerangka carbon dalam sintesis asam amino tertentu dan kemudian
dikonversi membentuk senyawa yang lebih besar.

Dari siklus krebs akan dihasilkan elektron dan ion H+ lalu dibawa sebagai
NADH2 dan FADH2 kemudian dioksidasi dari sistem pengangkutan elektron dan
terbentuk H2) sebagai hasil sampingan respirasi. Oleh karena itu hasil dari respirasi
adalah CO2 dan H2O. Produk sampingan tersebut kemudian dibuang keluar tubuh
melalui stomata pada tumbuhan.

 Transfer elektron

Transfer elektron merupakan rangkaian reaksi yang melibatkan pembawa


elektron. Proses ini terjadi di membran mitokondria. Reaksi ini dibantu oleh enzim
enzim seperti sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein. Reaksi transfer inilah
yang menghasilkan H2O.

 Lintasan Pentosa Fosfat

Lintasan ini merupakan reaksi yang berbeda dari glikolisi maupun siklus krebs.
Lintasan Pentosa Fosfat (LPF) berlangsung di sitosol dan terbentuk dari lima senyawa
atom karbon. Reaksi lintasan LPF ini melibatkan glukosa 6P yang kemudian
dioksidasi oleh enzim dehidrogenase membentuk senyawa 6-fosfogluko-nonlakton
dan dihidrolisis menjadi 6-fosfoglukonat oleh suatu enzim laktonase. Reaksi hasil dari
LPF yaitu pentose fosfat. Fungsi dari LPF ini yaitu memproduksi NADH yang
kemudian dioksidasi menjadi ATP. Selain itu juga pembentukan senyawa fenolik
seperti sianin dan lignin dan menghasilkan bahan baku unit ribosa dan deoksiribosa
pada nukleotida RNA dan DNA.
2. Proses Terjadi Transpirasi Pada Tumbuhan

Secara alamiah tumbuhan mengalami


kehilangan air melalui penguapan. Proses
kehilangan air pada tumbuhan ini disebut
transpirasi. Pada transpirasi, hal yang penting
adalah difusi uap air dari udara yang lembab
di dalam daun ke udara kering di luar daun.
Kehilangan air dari daun umumnya
melibatkan kekuatan untuk menarik air ke
dalam daun dari berkas pembuluh yaitu
pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar
ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Ada
banyak langkah dimana perpindahan air dan
banyak faktor yang mempengaruhi
pergerakannya 

Air diserap ke dalam akar secara osmosis


melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem.
Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu
dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian
besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas
melalui arus transportasi 

Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran
udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku stoma
yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang
berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi
pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk
mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer. Sebagian besar transpirasi
berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit.
Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon
dioksida dari udara untuk berfotosintesis 

Penyerapan air dari dalam tanah ke bagian atas tumbuhan memiliki arti bahwa
tanaman tersebut harus melawan gaya gravitasi bumi yang selalu mengakibatkan benda jatuh
ke bawah. Akan tetapi, tanaman berhasil melakukan hal itu. Kuncinya ialah tanaman-tanaman
ini menggunakan tekanan akar, tenaga kapilari, dan juga tarikan transpirasi. Namun pada
tanaman-tanaman yang sangat tinggi, yang berperan paling penting adalah tarikan transpirasi.
Dalam proses ini, ketika air menguap dari sel mesofil, maka cairan dalam sel mesofil akan
menjadi semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air melalu osmosis dari sel-sel yang berada
lebih dalam di daun. Sel-sel ini pada akhirnya akan menarik air yang diperlukan dari jaringan
xylem yang merupakan kolom berkelanjutan dari akar ke daun. Oleh karena itu, air kemudian
dapat terus dibawa dari akar ke daun melawan arah gaya gravitasi, sehingga proses ini terus
menerus berlanjut. Proses penguapan air dari sel mesofil daun biasa kita sebut dengan proses
transpirasi. Oleh itu, pengambilan air dengan cara ini biasa kita sebut dengan proses tarikan
transpirasi dan selama akar terus menerus menyerap air dari dalam tanah dan transpirasi terus
terjadi, air akan terus dapat diangkut ke bagian atas sebuah tanaman Proses transpirasi ini
selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi, juga dapat mendinginkan
tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati
karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi
penguapan air dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui
proses transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan
fotosintesis agar keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin. 
3. Proses Terjadi Fotosintesis

Pada gambar disamping dapat djelaskan


bahwa karbon dioksida ditambah dengan air
kemudian diproses dengan energi cahaya
menghasilkan glukosa, oksigen dan air. Atau
dapat dijelaskan dengan Enam molekul
karbondioksida dan dua belas molekul air,
dikonsumsi, kemudian menghasilkan glukosa,
enam molekul oksigen dan enam molekul air.

Fotosintesis merupakan proses dimana


tanaman hijau dan beberapa ganggang (Kerajaan
Protista), ganggang dan beberapa bentuk bakteri
membuat karbohidrat dari karbondioksida, air
dan garam anorganik, dengan adanya klorofil,
menggunakan energi cahaya ditangkap dari matahari.Tanaman sendiri hanya perlu energi
cahaya, CO2, dan H2O dalam membentuk gula. Proses fotosintesis terjadi di kloroplas,
secara khusus menggunakan klorofil, klorofil merupakan pigmen hijau daun yang terlibat
dalam proses fotosintesis tersebut.

Persamaan di atas menunjukkan bahwa air merupakan sebuah reaktan dan produk
fotosintesis. Karena dua belas molekul air yang dikonsumsi dan enam molekul air yang
dihasilkan, persamaan dapat disederhanakan seperti yang ditunjukkan di bawah ini yang
merupakan rumus dari hasil fotosintesis.

6CO2+6H2O2→ (dengan energi cahaya) C6H12O6+6O2

1. Reaksi tergantung cahaya (terang)

 Tahap pertama fotosintesis adalah reaksi tergantung cahaya. Reaksi ini berlangsung
pada membran tilakoid di dalam kloroplas. Selama ini energi cahaya panggung diubah
menjadi ATP (energi kimia) dan NADPH (mengurangi daya).
 Cahaya diserap oleh dua fotosistem yang disebut fotosistem I dan fotosistem II. Protein
kompleks ini mengandung molekul cahaya klorofil dan pigmen aksesori yang disebut
antena kompleks. Fotosistem juga dilengkapi dengan reaksi pusat. Ini adalah protein
kompleks dan pigmen yang bertanggung jawab dalam konversi energi. Klorofil a pada
molekul fotosistem I menyerap cahaya dengan panjang gelombang puncak 700 nm dan
disebut molekul P700. Klorofil a molekul fotosistem II menyerap cahaya dengan
panjang gelombang puncak 68O nm dan disebut molekul P68O.
 Reaksi tergantung cahaya dimulai pada fotosistem II. Ketika sebuah foton cahaya yang
diserap oleh molekul klorofil a (P68O) di pusat reaksi fotosistem II, sebuah elektron
dalam molekul P68O menjadi lebih tinggi dari energi. Elektron menjadi tidak stabil dan
dilepaskan lalu ditransfer dari satu molekul P68O ke yang lain dalam rantai pembawa
elektron disebut rantai transpor elektron (ETC). Molekul P68O menjadi bermuatan
positif pada kehilangan elektron.
 Elektron yang hilang diganti dengan cara pemisahan air dengan cahaya dalam proses
tersebut yang disebut fotolisis. Air digunakan sebagai donor elektron dalam fotosintesis
oksigenik dan dibagi menjadi elektron (e), ion hidrogen (H +, proton) dan oksigen
(O2). Ion hidrogen dibawa ke ATP dan digunakan untuk menyediakan energi yang
dibutuhkan untuk menggabungkan ADP untuk menghasilkan ATP. Oksigen dilepaskan
ke udara sebagai produk sampingan dari fotosintesis.
 Proses di mana ATP dibuat menggunakan energi matahari disebut Fotofosforilasi. Jenis
fotofosforilasi digunakan oleh tanaman dan Cyanobacteria disebut fotofosforilasi
nonsiklik. Ini tidak hanya fotosistem II, tetapi juga fotosistem I.
 Elektron dari fotosistem II diteruskan ke sitokrom b6-f kompleks dan untuk fotosistem
I. Lagi, menerima energi dari foton cahaya yang diserap oleh klorofil molekul (P700).
Elektron dibawa oleh rantai transpor elektron (ETC) ke NADP reduktase, yang
merupakan akseptor elektron terakhir. Pada titik ini energi yang digunakan untuk
menghasilkan NADPH.

2. Reaksi tidak tergantung cahaya (gelap)

Tahap kedua dari fotosintesis adalah reaksi tidak tergantung cahaya.

 Nama lain yang sering diberikan untuk reaksi ini adalah Siklus Calvin-Benson. Hal ini
terjadi di stroma dari kloroplas. Selama ini energi reaksi dari ATP dan NADPH
digunakan untuk mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat seperti glukosa.
 Satu molekul karbon dioksida bereaksi dengan gula 5-karbon yang disebut ribulosa
bifosfat (RuBP). Reaksi ini menghasilkan gula 6 karbon stabil yang segera dipecah
untuk membentuk dua gula 3-karbon yang dikenal sebagai 3 phosphoglycerate (3PGA).
 3 gula phosphoglycerate diubah menjadi gliseraldehida 3 fosfat (G3P) menggunakan
energi dari ATP dan kekuatan mengurangi dari NADPH. Sebagian besar G3P yang
dihasilkan digunakan untuk membuat RuBP yang kemudian digunakan untuk memulai
siklus Calvin-Benson lagi. Beberapa G3P, bagaimanapun, digunakan untuk membuat
glukosa pada tanaman yang digunakan sebagai sumber energi.

Jenis Proses Fotosintesis

Ada dua jenis proses fotosintesis yaitu fotosintesis oksigenik dan fotosintesis
anoxygenic.

1. Fotosintesis oksigenik

Fotosintesis oksigenik adalah yang paling umum dan terlihat pada tanaman, alga
dan cyanobacteria. Selama fotosintesis oksigenik, cahaya mentransfer energi elektron dari
air (H2O) menjadi karbon dioksida (CO2), yang menghasilkan karbohidrat. Dalam transfer
ini, CO2 yang “berkurang,” atau menerima elektron, dan air menjadi “teroksidasi,” atau
kehilangan elektron. Pada akhirnya, oksigen diproduksi bersama dengan
karbohidrat. Fungsi fotosintesis oksigenik sebagai penyeimbang respirasi, dibutuhkan
dalam karbondioksida yang dihasilkan oleh semua organisme bernapas dan diberikan
kembali dalam bentuk oksigen ke udara. Dalam artikelnya tahun 1998, “Sebuah Pengantar
Fotosintesis dan Aplikasi nya,” Wim Vermaas, seorang profesor di Arizona State
University menduga, “tanpa oksigenik fotosintesis, oksigen di udara akan habis dalam
waktu beberapa ribu tahun.”
2. Fotosintesis anoxygenic

Di sisi lain, fotosintesis anoxygenic menggunakan elektron donor selain air.


Proses ini biasanya terjadi pada bakteri seperti bakteri ungu dan bakteri belerang hijau.
Fotosintesis anoksigenik tidak menghasilkan oksigen, maka kata David Baum, profesor
botani di University of Wisconsin Madison. Apa yang dihasilkan tergantung pada donor
elektron. Sebagai contoh, banyak bakteri menggunakan gas telur berbau yaitu hidrogen
sulfida dan sulfur memproduksi padatan sebagai produk sampingan.
TUGAS

BOTANI FARMASI

“PROSES RESPIRASI, TRANSPIRASI, DAN FOTOSINTESIS”

DISUSUN OLEH :

NAMA : FADRIANI

NIM : G 701 17 165

KELAS :E

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADILAKO

PALU

2018

Anda mungkin juga menyukai