Anda di halaman 1dari 65

FISIOLOGI TUMBUHAN

BIO - 303 / 4 (1)

ABSORBSI AIR
&
TRANSPIRASI

OLEH :
E. SAMSON, S.Si., M.Si.

1
ABSORBSI AIR
 Pemasukan air dari tanah ke sel-sel tanaman
melalui mekanisme Difusi, Osmosis & Imbibisi
 Air berdifusi dari larutan yg encer ke larutan yg
pekat. Hal ini terjadi pd tanah, dimana larutan
tanah memiliki konsentrasi yg lebih rendah di
banding konsentrasi di dalam sel tanaman
(akar).
 Nilai osmosis di dalam tanah & di dlm sel akar
berlaku timbal balik. Jika tanah cukup
mengandung air maka nilai osmosis di dlm sel
akar menurun begitu sebaliknya.

2
Penyerapan air ke dalam sel akar akan membawa serta ion-ion hara yg
terdapat di dalam tanah. Pemasukan ion-ion dari tanah ke dlm sel akar
kemudian akan terjadi antagonisme ion
C 47%
90% O2
CO2
H 7% Air
O 44% 10% Bhn
Kering H2O
N 0,2-
2%

NO3- NH4 Fe3+


+
Mn2+
K+2+
H2O
Bo33-
H2PO4-
O2 MoO42-
HPO4-
Mg2+
Ca2+ Co2+
SO4- Cl- Zn2+
3
PERJALANAN AIR DI DALAM TUBUH TANAMAN
Penampang dikotil Penampang monokotil

endodermis
bulu floem
akar

perisikel
korteks

4
A. TEORI VITAL
 “Perjalanan air di dalam tanaman akan
terlaksana krn bantuan sel-sel hidup, dalam hal
ini adalah sel-sel parenkim kayu & sel-sel jari-jari
empulur yang ada di sekitar xilem”.

Xilem, jaringan tanaman yg berupa pipa kapiler


yg berhubungan satu dgn yg lain yg membawa
air & mineral secara vertikal.

Hanya xilem yg dekat dengan kambium saja


yang digunakan untuk mentransportasikan air
dari akar sampai ke ujung batang.

5
B. Tekanan Akar

 Adanya pengeluaran air pada bidang


potongan batang yang di potong dekat tanah
memberikan kesan kepada kita, bahwa
seolah-olah di dalam akar ada suatu tenaga
penggerak air. Tenaga ini tidak lebih dari 2
atmosfer. Persangkaan bahwa sel-sel
endodermis mempunyai aktivitas sebagai
pompa sangatlah sukar untuk di selidiki.

6
C. Hukum Kapilaritas

 Pembuluh xylem dapat dipandang sebagai


pembuluh kapiler, sehingga air dapat naik
kedalamnya sebagai akibat dari adhesi antara
dinding xylem dengan molekul-molekul air.
Akan tetapi sebenarnya, peranan ini tidak
begitu berarti

7
D.Teori Kohesi (teori benang air).

 Adanya molekul-molekul yang berderet-


deret mulai dari dalam tanah terus
bersambung-sambung di bulu akar hingga
sampai di daun. Jika suatu molekul yang ada
di daun meloncat ke udara (menguap) pd
peristiwa transfirasi, maka akan turut
menarik ke atas molekul lain yang ada dalam
rantai melokul.

8
PROSES PENYERAPAN AIR DAN MINERAL DI DALAM AKAR

9
Plasmodesmata

Cell Wall

Apoplaat

Simplaat

10
Pengangkutan Air & Zat Makanan
 Pengangkutan unsur-unsur anorganik dari dalam
tanah ke daun dilakukan melalaui xylem,
sedangkan pengangkutan zat-zat anorganik
yang telah menjadi zat organic itu lewat floem.
 Hasil fotosintesis yang ada di daun di
distribusikan melalui jaringan floem ke jaringan-
jaringan meristematik pada titik-titik tumbuh,
bunga dan buah yang sedang dalam masa
perkembangan, serta jaringan akar. Sehingga
arah peredarannya tidak hanya dari daun keakar
(kebawah) akan tetapi bisa juga sebaliknya.

11
Lanjutan…

 Garam-garam mineral yang masuk dari akar


kemudian lewat xylem sampai kedaun, sebagian
digunakan untuk membentuk persenyawaan-
persenyawaan organic, dan sebagian lagi
meninggalkan daun lagi dan kembali kebatang
melalui floem. Hal ini dapat di ketahui dari hasil
analisis jaringan daun dan batang yang masih hidup.
 Unsur- unsur yang mobile seperti nitrogen (N),
kalium (K), posfor (P), belerang (S), mangnesium
(Mg) , dan clor (Cl) dapat pindah dari daun-daun
yang sudah tua ke daun-daun yang masih muda.
Sedangkan unsure-unsur yang immobile seperti Ca,
Bo, Fe, Mn tidak dapat pindah sehingga ikut gugur
bersama daun-daun yang kering.

12
Pengangkutan Air & Zat Makanan

 Longitudinal  pengangkutan dari akar


kedaun dan sebaliknya.
 Transversal  pengangkutan melalui jari-jari
empulur.
 Lateral  pengangkutan melaui proses
perembesan.

13
Lanjutan…

 Kecepatan perjalanan zat terlarut malalui xylem itu


sangat dipengaruhi oleh kegiatan transpirasi,
sedangkan perjalanan zat larut melalui floem itu pun
terpangaruhi oleh kegiatan transpirasi fotosintesis.
 Pada tanaman kapas, kecepatan zat terlarut malui
floem kira-kira 21 cm / jam, sedangkan pada banyak
tumbuhan di daerah tropic kecepatan itu bisa
mencapai 100 cm/jam.
 Proses pengangkutan zat terlarut ke jaringan batang
& akar akan lebih cepat pada siang hari, sebaliknya
pengiriman karbohidrat dari daun ke buah-buahan
yang sedang berkembang, lebih cepat pada malam
hari.

14
TRANSPIRASI

15
Definisi Sederhana
 Umumnya, 90 - 95% bagian dari tumbuhan adalah air.
 Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah
melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel
 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang
stomata, paling besar peranannya dalamtranspirasi
 Merupakan proses transfer massa berupa uap air dari
jaringan organ tanaman ke udara yang keluar melalui
stomata, sel lenti, kultikula, atau sel-sel epidermis.

16
PROSES TRANSPIRASI PADA TUMBUHAN

Transpirasi adalah proses pengeluaran air oleh


tumbuhan dalam bentuk uap air ke atmosfer.
Banyaknya air yang ditranspirasikan oleh tumbuhan
merupakan kejadian yang khas, meskipun perbedaan
terjadi antara satu spesies dengan spesies lain.
Berdasarkan atas sarana yang digunakan untuk
melaksanakan proses transpirasi dibedakan atas :
transpirasi stomata, transpirasi kutikula dan transpirasi
lentisel. (Dardjat dan Arbayah,1990).

17
Lanjutan…

Selanjutnya juga disebutkan proses transpirasi


merupakan proses pelepasan molekul-molekul
air dari daun melalui stomata yang disebabkan
oleh terjadinya pemanasan permukaan daun
oleh cahaya matahari.

18
Lanjutan…

Sebagian dari energy cahaya matahari akan


diserap oleh tumbuhan, terutama membantu
reaksi terang pada proses fotosintesis. Namun
sebagian energi cahaya matahari jika tidak
dilepaskan justru akan meningkatkan suhu
tumbuhan, terutama pada bagian daun yang
umumnya berstruktur tipis.

19
Lanjutan…

Hal ini tentunya akan membahayakan bagi


keberlangsungan proses metabolismenya
bahkan dapat merusak komponen-komponen
penyusunnya dan enzim yang relative sensitif.
Maka untuk menetralisir suhu yang berlebihan,
daun melakukan mekanisme pelepasan
molekul-molekul air ke udara melalui stomata.

20
Lanjutan…

Energi cahaya matahari yang diterima daun


sebagian akan dipakai untuk meningkatkan
energi kinetik molekul-molekul air, sehingga
molekul air tersebut bisa lepas ke udara
bersama energi panas tersebut (dibutuhkan
580 kalori untuk menguapkan 1 gram air)
sedangkan air yang masih tertinggal masih
relatif dingin.

21
Lanjutan…

Di samping mengeluarkan air dalam bentuk


uap, tumbuhan juga mengeluarkan air dalam
bentuk tetesan air yang prosesnya disebut
gutasi, dengan melalui alat yang disebut
hidatoda, yaitu suatu lubang yang terdapat
pada ujung urat daun. (Dardjat dan
Arbayah,1990)

22
Mekanisme transpirasi

23
Lanjutan…

Sehubungan dengan transpirasi, organ tumbuhan


yang paling utama dalam melaksanakan proses ini ini
adalah daun. Karena pada daunlah kita jumpai
stomata paling banyak. Kalau kita bandingkan
transpirasi stomata ini dengan transpirasi melalui
sarana lain, maka melalui stomata paling banyak
dilakukan, oleh karena itu bahasan difokuskan pada
transpirasi pada stomata.

24
Lanjutan…

Transpirasi dimulai dengan penguapan oleh sel-


sel mesofil ke rongga antar sel yang ada di dalam daun.
Dalam hal ini rongga antar sel jaringan bunga karang
merupakan rongga yang besar, sehingga dapat
menampung uap air dalam jumlah banyak. Penguapan
air ke rongga antar sel akan berlangsung selama rongga
antar sel belum jenuh dengan uap air. Sel-sel yang
menguapkan airnya ke rongga antar sel tentu akan
mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya
menurun.

25
Lanjutan…

Kekurangan ini akan diisi oleh air yang berasal dari xilem
tulang daun yang selanjutnya tulang daun akan
menerima air dari batang dan batang menerima dari
akar begitu seterusnya. Uap air yang terkumpul dalam
rongga antar sel akan tetap berada dalam rongga
tersebut selama stomata pada epidermis daun tidak
membuka. Kalau pun ada uap air yang keluar
menembus epidermis dan kutikula jumlahnya hanya
sedikit.

26
Lanjutan…

Agar transpirasi dapat berjalan maka stomata harus


membuka. Apabila stomata membuka, maka akan
ada penghubung antara rongga antar sel dengan
atmosfir. Kalau tekanan uap air di atmosfir lebih
rendah dari rongga antar sel, uap air dari rongga antar
sel akan keluar ke atmosfir. Jadi, syarat utama
berlangsungnya transpirasi adalah penguapan air di
dalam daun dan terbukanya stomata.

27
Macam transpirasi
 Stomater : 80-90% total transpirasi
 Kutikuler: 20% total transpirasi
 Lentikuler : 0,1% total transpirasi

28
PERANANAN TRANSPIRASI

Transpirasi penting bagi tumbuhan, karena


berperan dalam hal membantu meningkatkan
laju angkutan air dan garam-garam mineral,
mengatur suhu tubuh dengan cara
melepaskan kelebihan panas dari tubuh, dan
mengatur turgor optimum di dalam sel.
(Dardjat dan Arbayah,1990).

29
Lanjutan…

 Pengangkutan air ke daun


dan difusi air antar sel
 Penyerapan dan
pengangkutan air, hara
 Pengangkutan asimilat
 Membuang kelebihan air
 Pengaturan bukaan
stomata
 Mempertahankan suhu
daun

30
Lanjutan…

Kekurangan ini akan diisi oleh air yang berasal dari xilem
tulang daun yang selanjutnya tulang daun akan
menerima air dari batang dan batang menerima dari
akar begitu seterusnya. Uap air yang terkumpul dalam
rongga antar sel akan tetap berada dalam rongga
tersebut selama stomata pada epidermis daun tidak
membuka. Kalau pun ada uap air yang keluar
menembus epidermis dan kutikula jumlahnya hanya
sedikit.

31
Lanjutan…

Agar transpirasi dapat berjalan maka stomata harus


membuka. Apabila stomata membuka, maka akan
ada penghubung antara rongga antar sel dengan
atmosfir. Kalau tekanan uap air di atmosfir lebih
rendah dari rongga antar sel, uap air dari rongga antar
sel akan keluar ke atmosfir. Jadi, syarat utama
berlangsungnya transpirasi adalah penguapan air di
dalam daun dan terbukanya stomata.

32
MEKANISME MEMBUKA DAN MENUTUPNYA STOMATA

Mekanisme membuka dan menutupnya stoma


berdasarkan suatu perubahan turgor, dan perubahan
turgor itu adalah akibat dari perubahan nilai osmosis
dari isi sel-sel penutup.
Sel-sel penutup umumnya mengandung
amilum, pada waktu malam persenannya lebih tinggi
dari pada waktu siang, dimana sebagian telah
berubah menjadi glukosa.

33
Lanjutan…

Peristiwa selengkapnya adalah sebagai berikut, pada


pagi hari masih terdapat amilum di dalam sel-sel
penutup stoma. Pengaruh sinar matahari atau bisa
juga lampu, membangkitkan klorofil-klorofil untuk
mengadakan fotosintesis. Dengan adanya fotosintesis
ini, maka kadar CO2 di dalam sel-sel tersebut
menurun, hal ini disebabkan karena sebagian dari CO2
mengalami reduksi menjadi CH2O.

34
Lanjutan…

Karena peristiwa reduksi ini, maka


berkuranglah ion-ion H+, sehingga pH
lingkungan itu bertambah, jadi lingkungan itu
menuju ke basa. Kenaikan pH ini sangat baik
bagi kegiatan enzim posporilase untuk
mengubah amilum yang ada di dalam sel-sel
penutup menjadi glukosa – 1 – pospat.
Peristiwa ini dapat ditulis sebagai berikut :

35
Lanjutan…

Amilum + pospat anorganik glukosa – 1 pospat


Dengan terbentuknya glukosa ini, maka naiklah nilai
osmosis isi sel-sel penutup yang kemudian
menyebabkan masuknya air dari sel-sel tetangga ke
dalam sel-sel penutup. Tambahan volume ini
menimbulkan turgor, dan karena hal tersebut dinding-
dinding sel penutup di bagian yang tipis mengembang.
Maka membukalah stoma.

36
Lanjutan…

Jika sel-sel penutup tidak terkena sinar, maka pH


menurun, dan ini merupakan factor baik bagi enzim
posporilase untuk mengadakan kegiatan yang
berlawanan, yaitu mengubah glukosa menjadi amilum.
Hal ini menyebabkan nilai osmosisnya turun, dan oleh
karena itu turgor berkurang. Berkurangnya turgor ini
mengakibatkan stomata menutup.

37
Lanjutan…

Banyaknya stomata pada tanaman berbeda-beda


antara spesies satu dengan spesies yang lain.
Pada tanaman darat, umumnya stoma terdapat
pada permukaan bawah daun. Biasanya, stoma
berbenuk oval degan diameter 6 µ sampai 8 µ,
dan luas kira-kira 90 µ2. pada beberapa tanaman,
stoma terdapat pada permukaan atas dan bawah
daun.

38
Lanjutan…

Penyerapan air dari dalam tanah ke bagian atas


tumbuhan memiliki arti bahwa tanaman tersebut
harus melawan gaya gravitasi bumi yang selalu
mengakibatkan benda jatuh ke bawah. Akan tetapi,
tanaman berhasil melakukan hal itu. Kuncinya ialah
tanaman-tanaman ini menggunakan tekanan akar,
tenaga kapilari, dan juga tarikan transpirasi. Namun
pada tanaman-tanaman yang sangat tinggi, yang
berperan paling penting adalah tarikan transpirasi.

39
Lanjutan…

Dalam proses ini, ketika air menguap dari sel


mesofil, maka cairan dalam sel mesofil akan
menjadi semakin jenuh. Sel-sel ini akan
menarik air melalu osmosis dari sel-sel yang
berada lebih dalam di daun. Sel-sel ini pada
akhirnya akan menarik air yang diperlukan dari
jaringan xylem yang merupakan kolom
berkelanjutan dari akar ke daun.

40
Lanjutan…

Oleh sebab itu, pengambilan air dengan cara ini


biasa kita sebut dengan proses tarikan
transpirasi dan selama akar terus menerus
menyerap air dari dalam tanah dan transpirasi
terus terjadi, air akan terus dapat diangkut ke
bagian atas sebuah tanaman

41
Lanjutan…

Proses transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan


air melawan gaya gravitasi bumi, juga dapat
mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di
bawah sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati
karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena
melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan
penguapan akan membantu menurunkan suhu
tanaman.

42
Lanjutan…

Selain itu, melalui proses transpirasi, tanaman


juga akan terus mendapatkan air yang cukup
untuk melakukan fotosintesis agar
keberlangsungan hidup tanaman dapat terus
terjamin.

43
Lubang stomata yang
mengatur laju
transpirasi

44
TEORI PERUBAHAN PATI MENJADI GULA

 Siang hari terjadi fotosintesis, CO2 diserap,


kandungannya dalam ruang antar sel
menurun, pH naik (7), pati dalam sel penjaga
terhidrolisis menjadi gula, Ψs sel penjaga
turun, Ψw turun, endoosmosis di sel penjaga,
Ψp naik, dinding sel penjaga tertekan ke arah
luar, stomata terbuka

45
Teori pengangkutan proton (K+)
 Pada siang hari, saat fotosintesis di sel penjaga
terbentuk zat antara fotosintesis yaitu asam
malat, kemudian dipecah menjadi H+ dan ion
malat, H+ keluar dari sel penjaga, kedudukannya
digantikan K+, terjadi ikatan K+ dg ion malat
membentuk kalium malat, Kmalat masuk ke
vakuola sel penjaga dan menurunkan Ψs nya.
Terjadi endoosmosis ke dalam sel penjaga, Ψp
sel penjaga naik, turgor, dinding sel dari sel
penjaga tertekan ke arah luar, stomata
membuka
46
BUKAAN STOMATA PADA TANAMAN CAM

 Tanaman CAM membuka stomatanya malam


hari, pada malam hari terjadi respirasi tidak
sempurna dan KH diubah menjadi asam
malat, dari respirasi tersebut CO2 tidak
dilepaskan, tetap diikat, pH tetap tinggi (7),
pati dalam sel penjaga dihidrolisis menjadi
gula, Ψs nya menurun, terjadi endoosmosis, Ψp
sel penjaga naik, turgor, dinding sel penjaga
tertekan ke arah luar, stomata membuka

47
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI…
 TIPE PERMUKAAN DAN JARINGAN
Tipe permukaan  koefisien permeabilitas kulit
 Kutikula : ketebalan dan keteraturan
 Sel epidermis : kompak dan ruang antar sel yang minimal.
 Stomata : jumlah dan ukuran pori-pori

 RESPIRASI
Respirasi  panas  peningkatan suhu jaringan  meningkatkan
kecepatan transpirasi.

 UKURAN BAHAN HASIL PERTANIAN


Semakin besar rasio luas permukaan terhadap volume bahan maka laju
transpirasi akan semakin besar pula

 LUKA
Luka mekanis  struktur jaringan rusak  aliran gas masuk

48
Lanjutan…

 SUHU
Suhu naik  berpengaruh pada pergerakan stomata  laju
transpirasi naik (terlihat pada perbedaan suhu 0,50C)
 PERGERAKAN UDARA
Pergerakan udara  mengikis lapisan lilin  air keluar
 KELEMBABAN (RH)
 Semakin besar perbedaan RH  semakin besar laju
transpirasi
 RH rendah  stomata membuka

CATATAN : Pada RH 100% kehilangan air tidak akan terjadi. Oleh karena itu, pada
beberapa hasil pertanian, seperti selada, dibutuhkan RH 98% hingga 100% untuk
menjaga kualitas dan memperpanjang masa simpannya

49
Lanjutan…

Faktor lingkungan Faktor tanaman


1. kecepatan angin 1. stomata: jumlah per satuan
2. tekanan udara luas, letak stomata
3. ketersediaan air tanah (permukaan bawah atau atas
4. debu daun, timbul/tenggelam),
waktu bukaan stomata
2. daun: berbulu/tidak, warna
daun(kandungan klorofil
daun), posisinya menghadap
matahari secara langsung atau
tidak

50
Dampak Hilangnya Air
% air hilang Dampak potensial
0,5 Peningkatan aktifitas beberapa enzim perombak dinding sel
Peningkatan produksi CO2 dan etilen. Pematangan, absisi &
1 Perubahan warna (kuning) lebih cepat. Pengurangan
kemampuan penyembuhan thd luka (pembentukan periderm).

2 Mengurangi turgor. Meningkatkan kandungan ABA , mengurangi


kepekaan thd chilling injury. Memacu hilangnya seny. volatile.
Mengurangi kerusakan akibat physiological disorders. Kehila -
3 ngan integritas membran .
Kehilangan vitamin A & C lebih cepat. Kehilangan aroma.
4
Perubahan warna akibat luka mekanik.
Kehilangan intensitas warna & gloss. Munculnya lubang-lubang
5
yang berhub dengan chilling injury. Layu & kisut.
Kehilangan kualitas tekstur, mis. pelunakkan, ketegaran,
6 kelembutan, kerenyahan & juiciness.
51
Lanjutan…

 Kehilangan air:
 1-2%  kenampakan produk sudah berubah
 3-4%  produk kehilangan kesegaran
 5-10%  tampak layu dan berkerut

• Penurunan berat
• Pengkerutan
• Pelunakan

52
Lanjutan…

 Dampak Fisik.

 Dampak Ekonomi.

 Dampak Fisiologis

53
Lanjutan…

• Dampak fisik.
• Mengurangi tekanan turgor meskipun kehilangan
air baru 2% :
 Layu & lembek pada sayuran.
 Kisut dan berkerut pada buah.

• Menciutnya produk di dalam kemasan akan berakibat


produk mudah bergerak/vibrasi selama pengangkutan
(rusak karena benturan).

54
Lanjutan…

• Dampak ekonomi
• Penurunan kualitas/grade dari komoditas
akan mengurangi nilai jualnya.

• Komoditas sering dijual berdasarkan beratnya.


 Berat berkurang = harga rendah.

55
Lanjutan…

• Dampak fisiologis. (% kehilangan air)


• Menguntungkan.
 Mengurangi gejala beberapa kerusakan
fisiologis (~30%) .

56
Lanjutan…

• Dampak fisiologis. (% kehilangan air)


Merugikan.
 Peningkatan respirasi & produksi etilen( 1 %).
 Penurunan pembentukan periderm pada beberapa
umbi akar dan batang (1%).
 Pematangan, perubahan warna & senesen lebih cepat (1%)
 Pengurangan senyawa volatiles (2%).
 Kehilangan vitamin A & C lebih cepat (4%).
 Kerusakan tangkai buah .

57
PENGHAMBATAN TRANSPIRASI…
 Penyimpanan suhu rendah
 Kecuali pada produk yang rentan chilling injury

 Pencegahan kerusakan fisik


 Mencegah terbukanya jaringan
 Mencegah laju respirasi

 Peningkatan kelembaban udara


 RH 98-100%  ideal mencegah transpirasi  resiko jamur
 RH 90%  ideal untuk buah
 RH 65-70%  ideal untuk bawang merah

58
Lanjutan…

 Pengaturan aliran udara


 Mencegah respirasi sekaligus
menghambat transpirasi

 Pengemasan
 Penghambat fisik

 Pelapisan
 Penghambat fisik

59
TRANSPIRASI PADA KOMODITAS…

 Mentimun
 Laju transpirasi tinggi  masa simpan pendek
 Tekanan rendah  stomata terbuka  laju transpirasi meningkat
 Suhu 20oC  tekanan turgor turun  sel rusak  transpirasi meningkat

 Terong
 Terong berukuran kecil (100g) laju respirasi lebih tinggi daripada terung
berukuran besar (>100g)
 Kelopak buah merupakan jalur utama keluarnya air pada terung karena
60% dari total kehilangan air selama transpirasi keluar melalui kelopak
buah.

60
Lanjutan…

• Kentang

• Anggur putih
• Anggur putih yang dicuci laju
respirasi lebih tinggi daripada yang
tidak dicuci

• Apel
• Apel muda laju transpirasi lebih
tinggi daripada apel tua

61
Perbedaan Transpirasi dengan Evaporasi

62
PERBEDAAN TRANSPIRASI DENGAN GUTASI

Transpirasi Gutasi
1. terjadi pada siang hari 1. pada malam hari
2. air yang hilang berbentuk uap air 2. air yang keluar berbentuk cair

3. yang dilepaskan uap air murni 3. cairan mengandung solute, seperti gula
dan garam
4. terjadi melewati stomata, lubang 4. melewati hidatoda
kutikula, dan lenti sel
5. terkendali oleh bukaan stomata 5. tidak terkebdali
6. menurunkan suhu permukaan 6. tidak menurunkan suhu permukaan
tanaman

63
KATA B I JAK

HIDUPLAH SEPERTI AIR


YANG SELALU HADIR DAN
MENGALIR

64
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

65

Anda mungkin juga menyukai