Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

pendekatan analitif deskriptif dengan desain cross sectional study, dimana

penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka yang dianalisis

dengan analisis statistik sedangkan pendekatan cross sectional adalah

pendekatan yang melakukan pengukuran/observasi dilakukan pada waktu

yang bersamaan (Sugiyono, 2013).

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi atas subjek/objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Populasi juga merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti dapat

berupa orang, benda, gejala atau wilayah yang ingin diketahui oleh

peneliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

warga masyarakat di Dusun Bebae Desa Mamben Lauk dengan jumlah

penduduk sebanyak 350 orang.

2. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Sampel merupakan objek yang diteliti dan

28
29

dianggap mewakili seluruh populasi (Sugiyono, 2013). Untuk menentukan

jumlah sampel minimal yang dibutuhkan maka peneliti menggunakan

rumus slovin yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = batas toleransi kesalahan/ error tolerance (0,1)

Maka:
n= 350
1+350 (0,1)2
n= 350
4,5
n= 77,7

Jadi jumlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah sebanyak

Selanjutnya dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, serta kriteria

responden saat melakukan penelitian, maka peneliti mengambil sampel

menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik pengambilan

sampel yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan

konteks penelitian (Notoatmodjo, 2016). Kriteria responden yang dipakai

oleh peneliti yaitu warga masyarakat yang berusia remaja awal sampai

dewasa akhir (usia 15 – 45 tahun).

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


30

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan sesuai

dengan permasalahan yang ditemukan. Dalam hal ini penelitian berlokasi

di Dusun Bebae Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni-Juli tahun 2022, mulai dari

pengajuan proposal dan penelitian kepada responden.

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional


Definisi Parameter/
Variabel Bebas Alat ukur Skor Skala
Operasional Indikator
Persepsi Persepsi tentang a. Komorbid Kuesioner Diukur Ordinal
kerentanaan kemungkinan penyakit online menggunakan
terkena b. Keramaian di Skala Likert :
COVID19 suatu wilayah a. Tinggi : Jika
nilai responden
≥ 62,5 %
b. Rendah : Jika
nilai responden
< 62,5 %
Persepsi Persepsi tentang a. Kasus Kuesioner Diukur Ordinal
keparahan parahnya suatu kematian online menggunakan
penyakit yang b. Kasus Skala Likert :
menyebabkan terinfeksi a. Tinggi : Jika
responden nilai responden
melakukan ≥ 62,5 %
tindakan/perilaku b. Rendah : Jika
kesehatan nilai responden
< 62,5 %
Persepsi manfaat yang a. Peningkatan Kuesioner Diukur Ordinal
manfaat diperoleh jika kesehatan online menggunakan
menerapkan b. Pengetahuan Skala Likert :
protokol kesehatan menjaga a. Tinggi : Jika
pencegahan kesehatan nilai responden
COVID-19. ≥ 62,5 %
b. Rendah : Jika
nilai responden
< 62,5 %
Persepsi hambatan atau a. Efektifitas Kuesioner Diukur Ordinal
hambatan kendala yang protokol online menggunakan
dialami responden kesehatan Skala Likert :
saat menerapkan b. Tingkat a. Tinggi : Jika
protokol kesehatan kepercayaan nilai responden
pencegahan masyarakat ≥ 62,5 %
COVID-19. b. Rendah : Jika
31

nilai responden
< 62,5 %
Efikasi diri persepsi responden a. Kemampuan Kuesioner Diukur Ordinal
akan menjaga online menggunakan
kemampuannya kesehatannya Skala Likert :
untuk melakukan sendiri a. Tinggi : Jika
perilaku penerapan nilai responden
protokol kesehatan ≥ 62,5 %
pencegahan b. Rendah : Jika
COVID-19 nilai responden
< 62,5 %

Isyarat untuk adanya dukungan a. Pengaruh Kuesioner Diukur Ordinal


bertindak atau dorongan keluarga, online menggunakan
dari luar untuk teman dekat Skala Likert :
menerapkan atau media a. Tinggi : Jika
protokol kesehatan sosial nilai responden
pencegahan ≥ 62,5 %
COVID-19 b. Rendah : Jika
nilai responden
< 62,5 %
Variabel
Terikat
Ketidakpatuhan Ketidakpatuhan a. Memakai Kuesioner Diukur Ordinal
protokol dalam menerapkan masker online menggunakan
kesehatan protokol kesehatan b. Mencuci Skala Likert
COVID-19 COVID-19 tangan a. Patuh : Jika
c. Menjaga jarak nilai
d. Menjauhi responden
kerumunan ≥ 66 %
e. Menguarngi b. Kadang-
mobilitas kadang patuh :
Jika nilai
responden
34% - 66%
c. Tidak patuh :
Nilai < 34 %

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena

ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2013). Instrumen pada penelitian ini

adalah kuesioner yang berisi serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan

informasi dari responden, yaitu sebagai berikut :


32

1. Kuesioner Ketidakpatuhan Protokol Kesehatan COVID-19

Kuesioner ketidakpatuhan menggunakan kuesioner yang dibuat

sendiri oleh peneliti. Parameter pertanyaan yaitu seberapa tidak patuh

terhadap protokol kesehatan. Responden dikategorikan tidak patuh

protokol kesehatan apabila responden memiliki jawaban > 66% dari hasil

rumus perhitungan ketetapan skala likert. Kuesioner ini terdiri dari 6

pernyataan valid, terdapat pilihan sangat sering, selalu, jarang, sangat

jarang, dan tidak pernah.

2. Kuesioner Health Belief Model (HBM)

Kuesioner dibuat oleh peneliti dengan acuan komponen indikator

Health Belief Model (HBM). Komponennya yaitu persepsi kerentanan

(perceived susceptibility), persepsi keparahan (perceived severity),

persepsi manfaat (perceived benefit), persepsi hambatan (perceived

barriers), efikasi diri (self efficacy), isyarat untuk bertindak (cues to

action), terdapat pilihan sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral

(N), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Pada kuesioner ini terdapat

pernyataan positif dan negatif, dimana pernyataan negatif terdapat pada

nomor 14, 24, 30, 32, dan 33.

F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah indeks yang menunjukkan apakah suatu alat ukur

dapat mengukur apa yang akan diukur atau tidak. Semakin tepat alat ukur

tersebut untuk mengukur data, maka semakin baik pula validitas instrumen

tersebut. Pemeriksaan validitas ini diperlukan untuk memastikan bahwa


33

data yang dihasilkan oleh pertanyaan tidak berbeda dengan deskripsi

variabel (Sugiyono, 2013).

Apabila r hitung yang diperoleh > r tabel, maka instrument atau

item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total atau dikatakan

valid. Begitupun sebaliknya, jika r hitung < r tabel, maka instrument atau

item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total atau

dikatakan tidak valid.

a. Uji Validitas Kuesioner Ketidakpatuhan Protokol COVID-19 Hasil

perhitungan uji validitas variabel ketidakpatuhan protokol kesehatan

COVID-19 yang terdiri atas 6 (enam) pernyataan yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2 Uji Validitas Kuesioner Ketidakpatuhan

Pertanyaan r Hitung r Tabel Kriteria


1 0,792 0,349 Valid
2 0.783 0.349 Valid
3 0.925 0.349 Valid
4 0.734 0.349 Valid
5 0.906 0.349 Valid
6 0.722 0.349 Valid
Sumber : Data Primer 2022

b. Uji Validitas Kuesioner Healt Belief Model (HBM)

Hasil perhitungan uji validitas kuesioner Healt Belief Model (HBM)

yang terdiri atas 29 pernyataan yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Uji Validitas Kuesioner Health Belief Model (HBM)


Pertanyaan r Hitung r Tabel Kriteria
1 0.475 0.349 Valid
2 0.747 0.349 Valid
3 0.716 0.349 Valid
4 0.699 0.349 Valid
34

5 0.578 0.349 Valid


6 0.428 0.349 Valid
7 0.544 0.349 Valid
8 0.507 0.349 Valid
9 0.603 0.349 Valid
10 0.770 0.349 Valid
11 0.619 0.349 Valid
12 0.707 0.349 Valid
13 0.667 0.349 Valid
14 0.728 0.349 Valid
15 0.491 0.349 Valid
16 0.430 0.349 Valid
17 0.544 0.349 Valid
18 0.350 0.349 Valid
19 0.539 0.349 Valid
20 0.684 0.349 Valid
21 0.440 0.349 Valid
22 0.387 0.349 Valid
23 0.498 0.349 Valid
24 0.638 0.349 Valid
25 0.447 0.349 Valid
26 0.528 0.349 Valid
27 0.523 0.349 Valid
28 0.539 0.349 Valid
Sumber : Data Primer 2021

Setelah dilakukan uji validitas didapatkan semua pernyataan pada

kuesioner valid dan dapat dipercaya sehingga memungkinkan untuk

digunakan dalam penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan seberapa dapat

dipercaya atau diandalkannya suatu alat ukur. Hal ini menunjukkan

seberapa konsisten hasil pengukuran bila dilakukan dua kali atau lebih

pada gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Ketika

alat pengukur memberikan hasil yang sama berulang-ulang, dikatakan

dapat diandalkan (Kendra, 2012).


35

Jika jawaban kuesioner konstan atau stabil sepanjang waktu,

dikatakan dapat diandalkan. Sebagai alat ukur, kuesioner harus sangat

reliabel. Hanya jika variabel dalam kuesioner sudah valid maka reliabilitas

dapat dihitung. Akibatnya, validitas harus dihitung terlebih dahulu sebelum

reliabilitas, dan jika pertanyaan kuesioner tidak valid, tidak perlu

dilanjutkan dengan pengujian reliabilitas (Kendra, 2012).

Kriteria suatu kuesioner dikatakan reliabel dapat diketahui dengan

ketentuan nilai Cronbach‟s alpha (α) > 0, 6. Adapun hasil uji reliabilitas

kuesioner ketidakpatuhan protokol kesehatan COVID-19 dan kuesioner

Health Belief Model (HBM) yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner


No Variabel r Alpha r Kritis Kriteria
1 Kepatuhan Masyarakat 0.8 0.6 Sangat reliabel
2 Health Belief Model (HBM) 0.9 0.6 Sangat reliabel
Sumber: Data Primer 2021

Uji reliabilitas Cronbach's Alpha masing-masing adalah 0,894 dan

0,920 dengan nilai Cronbach's Alpha (α) > 0, 6 menunjukkan bahwa

kuesioner tersebut handal dan dapat digunakan.

G. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2020). Dalam melakukan penelitian, prosedur yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Perijinan

Peneliti mengurus surat izin penelitian dengan membawa surat dari Stikes

Hamzar untuk diajukan kepada Kepala Bappeda Selong. Setelah


36

mendapatkan surat izin persetujuan dari Bappeda Selong, peneliti

memberikan surat izin tersebut ke Kepala Puskesmas Wanasaba untuk

mendapatkan izin penelitian di wilayah Dusun Bebae Desa Mamben

Lauk.

2. Informed Consent

Responden akan diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan

penelitian yang sudah tercantum dalam kuesioner penelitian lalu meminta

persetujuan responden.

3. Penelitian

Peneliti mendatangi responden lalu peneliti mengirimkan link kuesioner

online dengan format google form yang dikirimkan melalui nomor whats

app (WA) dari responden. Kuesioner selanjutnya dijawab oleh responden.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Pengelolaan data adalah bagian dari penelitian setelah

pengumpulan data. Pada tahap ini data mentah yang telah dikumpulkan

selanjutnya diolah atau dianalisa sehingga menjadi informasi (Masturoh &

Anggita T., 2018).

Dalam pengolahan data terdapat beberapa tahapan yang perlu

dilakukan antara lain sebagai berikut :

a. Editing

Editing atau penyuntingan data merupakan tahapan dimana data yang

sudah dikumpulkan dari hasil pengisian kuesioner diperiksa.

b. Coding
37

Coding adalah membuat lembaran kode yang terdiri dari tabel dibuat

sesuai dengan koding data yang diambil dari alat ukur yang digunakan.

c. Entry

Entry adalah mengisi kolom dengan kode sesuai dengan jawaban

masing-masing pertanyaan.

d. Cleaning

Cleaning adalah pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah

sudah betul atau masih ada kesalahan pada saat memasukan data.

2. Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia

kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab

rumusan masalah dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data

dapat diartikan sebagai cara melakukan analisis terhadap data, dengan

tujuan mengolah data tersebut untuk menjawab rumusan masalah

(Sujarweni, 2014). Pada penelitian ini, data yang sudah terkumpul

selanjutnya diolah dan dianalisis dengan teknik statistik.

a. Analisa Univariat

Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis

tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2018). Analisis

univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran

dengan sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah

menjadi informasi yang berguna. Analisis univariat ini berupa ukuran

statistik (mean, median, modus), tabel, grafik (Sujarweni, 2014). Data

univariat pada penelitian ini adalah data karakteristik responden, data

ketidakpatuhan protokol kesehatan COVID-19, dan data persepsi

responden terhadap protokol kesehatan COVID-19.


38

b. Analisa Bivariat

Analisa Bivariat adalah analisa yang dilakukan dari dua variabel

(Notoatmodjo, 2018). Metode analisis statistik ini untuk menganalisis

faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpatuhan protokol

kesehatan COVID-19. Analisis

menggunakan uji chi-square, yang membandingkan nilai p dengan α =

0,05 (tingkat kemaknaan). Apabila nilai p ≤ α dari uji statistik maka

dapat dikatakan signifikan yaitu terdapat hubungan antar variabel. Jika

p ≥ α dari uji statistik maka dapat dikatakan tidak signifikan yaitu tidak

terdapat hubungan antar variabel (Sugiyono, 2013).

I. Etika Penelitian

Pada bagian ini dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi

kasus, yang terdiri dari :

1. Informed consent (persetujuan menjadi klien)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti

dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan dengan menjadi responden. Tujuan informed consent adalah

agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui

dampaknya. Jika subyek bersedia maka mereka harus menandatangani hak

responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam subyek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.


39

3. Confidentially (kerahasiaan)

Merupakan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalahmasalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang

akan dilaporkan pada hasil penelitian.

4. Justice (keadilan)

Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justicean inclusivess)

Keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian.

Anda mungkin juga menyukai