METODOLOGI PENELITIAN
terjadi secara aktual (Nursalam, 2013). Metode pada penelitian ini yaitu metode
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari objek, manusia,
atau kegiatan yang bervariasi yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2019). Variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan praktik kader
1. Pengetahuan
terhadap suatu objek tertentu melalui panca indera manusia, dari yang semula tidak
25
26
2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2012). Sikap adalah respon, tanggapan,
pandangan atau persepsi terhadap apa yang diketahui yang tidak dapat dilihat secara
langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup
3. Praktik
2014). Praktik merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang sebagai
reaksi atau respon terhadap stimulus dari luar, yang menggambarkan pengetahuan
Variabel
Definisi
dan Sub Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Variabel
Pengetahua Hasil tahu kader Peneliti Pertanyaan pada Kemungkinan total Ordinal
n tentang kesehatan menggunakan kuesioner diukur skor adalah 0-15.
COVID-19 wilayah kerja kuesioner menggunakan Hasil ukur
Puskesmas pengetahuan skala Guttman dikelompokkan
Pamijahan terkait COVID- dimana jawaban menjadi:
tentang 19 yang menunjukan hasil Tinggi: X > 10
karakteristik, dikembangkan “benar” atau Cukup: 5 ≤ X ≤ 10
penyebab, oleh Saefi et al. “salah”. Rendah: X < 5
gejala, (2020) sebagai Untuk jawaban
kelompok alat ukur, benar akan
risiko, cara dimana terdapat diberikan skor 1
penularan dan 15 pernyataan di dan untuk
pencegahan dalam kuesioner jawaban salah
COVID-19. tersebut. akan diberikan
skor 0.
Variabel
Definisi
dan Sub Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Variabel
oleh Saefi et al. menggunakan Kurang: X < 20
(2020) sebagai skala likert tiga
alat ukur, poin dengan skor:
dimana terdapat Tidak pernah = 1
12 pertanyaan
Kadang-kadang =
di dalam
kuesioner 2
tersebut.
Selalu = 3.
3.4.1 Populasi
Statistika Untuk Penelitian, 2019). Populasi penelitian ini adalah kader kesehatan
wilayah kerja Puskesmas Pamijahan Kabupaten Bogor yang berjumlah 245 orang.
Kesimpulan dari hal-hal yang diambil atau dipelajari dari sampel dapat
29
setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden
menghitung jumlah sampel pada penelitian ini adalah rumus perhitungan jumlah
2
𝑍𝑎|2 . 𝑝. 𝑞. 𝑁
𝑛= 2
𝑍𝑎|2 . 𝑝. 𝑞 + 𝑒 2 (𝑁 − 1)
Keterangan:
N = Jumlah populasi
q = 1-p
2
𝑍𝑎|2 . 𝑝. 𝑞. 𝑁
𝑛= 2
𝑍𝑎|2 . 𝑝. 𝑞 + 𝑒 2 (𝑁 − 1)
235.298
𝑛= = 69.197 (dibulatkan menjadi 69)
3.4004
proporsional Bowley (Rajiv & Verma, 2008) yang dijabarkan sebagai berikut:
𝑁𝑖
𝑛𝑖 = 𝑛
𝑁
Keterangan:
ni = Jumlah anggota sampel tiap Desa
n = Jumlah anggota sampel seluruhnya
N = Jumlah populasi seluruhnya
Ni = Jumlah populasi di setiap Desa
kader desa Pamijahan, 12 kader desa Cibitung Kulon, 12 kader desa Cibitung
Wetan, 14 kader desa Gunung Sari, dan 17 kader desa Gunung Picung. Untuk
menentukan anggota sampel, peneliti akan memilih secara acak dengan mengundi
nama pada tiap wilayah, sehingga setiap anggota populasi dapat dipilih menjadi
anggota sampel.
penelitian kepada instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan
Kepala Puskesmas Pamijahan. Surat izin penelitian yang telah dikeluarkan oleh
mendapatkan izin dari puskesmas, surat diteruskan ke bidan desa dan koordinator
32
responden dari setiap Desa dengan menggunakan website generator acak, lalu
meminta nomor ponsel responden yang terpilih dan bergabung dalam grup
Halaman pertama pada google form adalah informed consent yang memuat identitas
peneliti, judul penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, kode etik penelitian, dan
bersedia, maka responden akan dialihkan ke halaman selanjutnya yang berisi cara
Selama responden mengisi kuesioner, apabila ada hal atau pertanyaan yang
mengarahkan pada jawaban. Estimasi waktu pengambilan data adalah 10-15 menit.
diterima. Data yang diperoleh hanya dapat diakses oleh peneliti dan pembimbing.
Peneliti juga akan menjelaskan kepada responden dan instansi terkait bahwa hasil
tidak akan mempengaruhi nama baik responden maupun instansi terkait. Hasil
penelitian ini hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah saja dan tidak
disebarluaskan.
33
dan praktik pencegahan COVID-19 di tingkat individu karena tidak ada panduan
atau modul pencegahan COVID-19 khusus untuk kader kesehatan dari Kementerian
tiap individu merupakan cara terbaik untuk untuk menurunkan angka positif
19) yang dibuat oleh Saefi et al. (2020). Instrumen ini terdiri dari 33 pertanyaan
yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan praktik terkait pencegahan COVID-19.
translate.
instrumen ini pun berupa instrumen KAP publik. Dengan menggabungkan analisis
bergantung pada sampel yang terlibat dan memungkinkan generalisasi (Saefi et al.,
2020).
cara penularan dan pencegahan COVID-19. Dari dua belas pernyataan, terdapat
34
enam pernyataan negatif (nomor 6, 7, 8, 11, 12, 13), dan sisanya merupakan
dimana hanya ada pilihan “benar” dan “tidak”. Pilihan “benar” diberi skor 1, dan
skala likert tiga poin. Skor 1 = setuju, 2 = tidak setuju, dan 3 = setuju. Kemudian,
terdapat dua belas (n=12) pertanyaan terkait praktik gaya hidup sehat dan
pencegahan COVID-19 yang dikur dengan menggunakan skala likert tiga poin,
kuesioner dari Putra & Yuliatni (2016) yang meliputi usia, jenis kelamin, status
Uji validitas adalah menguji valid atau tidaknya instrumen yang akan
dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur secara tepat (Sugiyono,
instrumen ini sudah menguji validitasnya dengan cara validitas isi. Validitas isi
dinilai secara kuantitatif dan kualitatif. Para ahli diminta untuk memberi label pada
35
setiap item dengan keterangan sebagai berikut: 1, tidak berguna atau tidak penting;
2, berguna tetapi tidak penting; atau 3, penting; Mereka juga diminta untuk
Content Validity Index (CVI), di mana item dengan CVI > 0.79 akan dipertahankan,
0.70-0.79 direvisi, dan < 0.70 ditolak (DeVon et al., 2007 dalam Saefi et al.,
2020b)).
Hasil uji validasi instrumen ini adalah semua item memiliki CVI > 0.80
untuk semua domain, dengan rata-rata CVI sebesar 0.97-0.99 (Saefi et al., 2020b).
Dikatakan reliable apabila instrumen dapat menghasilkan data yang sama ketika
pada kuesioner ini (Saefi et al., 2020b). Hasil uji realibilitas instrumen yang telah
dengan reliabilitas item Real (Real RMSE) 0,97 untuk skala sikap, dan 0.98 untuk
skala pengetahuan (Saefi et al., 2020a). Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner
memiliki potensi untuk diaplikasikan secara luas (Gerbing & Anderson, 1988 dalam
berikut:
untuk memudahkan proses memasukkan data hingga analisis data. Kode yang
Karakteristik Coding
Usia
20-29 tahun 1
30-39 tahun 2
40-49 tahun 3
>50 tahun 4
Jenis Kelamin
Laki-laki 1
37
Karakteristik Coding
Perempuan 2
Status Pernikahan
Belum menikah 1
Sudah menikah 2
Pendidikan terakhir
Tidak sekolah 1
SD/MI 2
SMP/MTS/SLTP 3
SMA/SLTA 4
Perguruan tinggi 5
Pekerjaan
Tidak bekerja / ibu rumah tangga 1
Bekerja 2
Pengalaman Mengikuti Pelatihan Kader
1 kali 1
2-3 kali 2
>3 kali 3
Lama Menjadi Kader
6 bulan-1 tahun 1
1-5 tahun 2
6-10 tahun 3
>10 tahun 4
Insentif
Tidak dapat 0
Dapat 1
Alasan Menjadi Kader
Ditunjuk 1
Suka rela 2
Kadang-kadang 2
Selalu 3
Pada proses ini, peneliti memasukan data yang diperoleh dari responden
Tahap ini merupakan langkah dimana hasil analisis data disusun ke dalam bentuk
analisis univariat berupa distribusi dan persentase dari tiap variabel dengan memuat
pelatihan kader, lama menjadi kader, insentif, alasan menjadi kader, pengetahuan
COVID-19.
1. Analisis Pengetahuan
Guttman dimana jawaban menunjukan hasil “benar” atau “salah”. Untuk jawaban
benar akan diberikan skor 1 dan untuk jawaban salah akan diberikan skor 0.
39
Kemungkinan total skor yang dapat diperoleh adalah 0-15. Azwar dalam Saifuddin
(𝑋𝑚𝑎𝑥 + 𝑋𝑚𝑖𝑛)
M= 2
(0+ 15)
M= = 7.5
2
Keterangan:
M = Mean hipotetik
(𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛)
SD = 6
(15 − 0)
SD = = 2.5
6
Keterangan:
2. Analisis Sikap
Pernyataan pada kuesioner sikap diukur menggunakan skala likert tiga poin.
rumus skor T dan dibandingkan dengan nilai mean T (Azwar, 2011). Rumus skor
[x − x̅]
T = 50 + 10
𝑆
Keterangan:
x = Skor responden pada skala sikap yang akan diubah menjadi skor T
S = Standar deviasi
maka dicari nilai mean T (Azwar, 2011). Kode angka 0 adalah kode untuk sikap
negatif, yaitu jika skor sikap ˂ nilai mean T. Kode angka 1 adalah kode untuk sikap
41
positif, jika skor ≥ nilai mean T. Nilai mean T yang digunakan untuk menganalisis
data sikap yaitu 49.99 yang dibulatkan menjadi 50, sehingga jika skor ˂ 50 berada
di kategori sikap negatif (unfavourable) dan jika skor ≥ 50 berada di kategori sikap
positif (favourable).
2. Analisis Praktik
(𝑋𝑚𝑎𝑥 + 𝑋𝑚𝑖𝑛)
M= 2
(12+ 36)
M= = 24
2
Keterangan:
M = Mean hipotetik
(𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛)
SD = 6
(36 − 12)
SD = =4
6
Keterangan:
oleh Beauchamp & Childress (dalam Lawrence, 2007) yang mengatakan bahwa
keyakinan pribadi. Dengan prinsip ini, peneliti tidak boleh memaksakan pikiran
atau kehendak kepada subjek yang diteliti. Pada penelitian, prinsip ini dilakukan
1. Justice (Keadilan)
Aplikasikan prinsip ini dengan memperlakukan orang lain secara adil dan
membeikan kesempatan yang sama kepada seluruh responden untuk bertanya, dan
dalam penelitian ini adalah dengan tidak mengambil data secara tatap muka
langsung. Dengan pengambilan data secara daring di masa pandemi ini, maka akan
COVID-19 pada responden, yang dapat dijadikan sebagai evaluasi dan kebijakan
dan judul penelitian berdasarkan fenomena yang sudah ditemukan. Setelah topik
dan judul ditentukan, peneliti melakukan studi literatur berupa artikel jurnal di
beberapa database jurnal seperti PubMed, Science Direct, dan Google Scholar.
mempersiapkan izin etik penelitian kepada komite etik Universitas Padjadjaran dan
melalui pesan WhatsApp. Data yang sudah terkumpul kemudian diolah dan
dianalisis.
secara daring karena dalam kondisi pandemi. Waktu pelaksanaan penelitian adalah
Agustus hingga September 2021. Sedangkan waktu pengambilan data adalah 3-9
September 2021.