Anda di halaman 1dari 9

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan

secara cross sectional. Penelitian analitik merupakan penelitian yang

mencari hubungan antarvariabel yang satu dengan yang lainnya. Pendekatan

cross sectional merupakan penelitian yang melakukan determinasi terhadap

paparan (exposure) dan hasil (disease outcome) yang dilakukan dalam

waktu yang bersamaan atau pengumpulan data dilakukan dalam satu periode

(Swarjana, 2012; Sastroasmoro, 2011).

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik VCT RSUD DR. Moewardi Surakarta

pada bulan Juni 2017.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS di Surakarta yang

melakukan kontrol rutin di Klinik VCT RSUD Dr. Moewardi.

2. Sampel

a. Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling. Purposive sampling merupakan suatu cara pengambilan

dari suatu populasi di mana untuk mendapatkan sampel tersebut,


commit to user
42
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

peneliti memberikan kriteria restriksi yang dianggap sesuai dengan

tujuan penelitian (Murti, 2010).

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak untuk diteliti. Kriteria inklusi dari

penelitian ini adalah :

a) Pasien HIV/AIDS.

b) Berusia 17-55 tahun (Depkes, 2009).

c) Bersedia menjadi subjek penelitian dan menandatangani

informed consent.

d) Memahami bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

2) Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai

sebab. Ktiteria eksklusi dari penelitian ini adalah :

a) Pasien dengan skor L-MMPI (Lie Scale Minnesota

Multiphasic Personality Inventory) ≥ 10.

b) Pasien dengan gangguan jiwa berat.

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

b. Besar sampel

Menurut Dahlan (2012), rumus besar sampel yang digunakan untuk

penelitian korelatif adalah:

{ }
( )

dimana:

Zα = deviat baku alfa

Zβ = deviat baku beta

r = korelasi minimal yang dianggap bermakna

Sehingga, besar sampel yang dibutuhkan adalah:

{ }
( )

{ }

Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan sekitar 23 subjek yang

memenuhi kriteria inklusi serta tidak termasuk kritera eksklusi.

D. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas: Tingkat depresi.

2. Variabel terikat: Kualitas hidup.

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

3. Variabel Luar

a. Terkendali

1) Usia

2) Onset Penyakit

b. Tidak Terkendali

1) Jenis Kelamin

2) Genetik

3) Stressor Fisik

4) Stressor Psikologis

5) Stressor Psikososial

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Depresi secara negatif akan mempengaruhi perasaan, cara berpikir,

serta tindakan yang diambil (APA, 2013). Tingkat depresi dalam

penelitian ini diukur menggunakan kuesioner The Beck Depression

Inventory (BDI) versi bahasa Indonesia. Skala pengukuran variabel ini

adalah numerik. Skoring dilakukan dengan menambahkan setiap angka

yang ada di samping tiap pertanyaan. Interpretasi skoring BDI pada

penelitian ini dilakukan sesuai dengan aturan berikut:

a. 0-13 = Tidak depresi / depresi minimal.

b. 14-19 = Depresi ringan.

c. 20-28 = Depresi sedang.

d. 29-63 = Depresi berat.


commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

2. Variabel terikat

Pengukuran kualitas hidup dilakukan dengan menggunakan kuesioner

The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF)

versi bahasa Indonesia. Skala pengukuran variabel ini adalah numerik.

Interpretasi skoring WHOQOL-BREF pada penelitian ini adalah:

a. 0-20 = Sangat buruk.


b. 21-40 = Buruk.
c. 41-60 = Sedang.
d. 61-80 = Baik.
e. 81-100 = Sangat baik.
(Nofitri, 2009).
F. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan:

1. Lembar identitas dan informed consent.

2. Skala Inventori L-MMPI (Lie Scale Minnesota Multiphasic Personality

Inventory) versi Bahasa Indonesia.

Instrumen ini digunakan untuk menguji kejujuran responden dalam

menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner penelitian. Skala L-

MMPI berisi 15 butir pertanyaan yang dijawab responden dengan “ya”

atau “tidak”. Jika jawaban “tidak” berjumlah ≥10 artinya responden

tidak jujur (Iskandar, 2008).

3. Kuesioner BDI (The Beck Depression Inventory) versi bahasa Indonesia.

Instrumen ini adalah kuesioner yang paling banyak digunakan untuk

mengukur tingkat depresi. BDI terdiri atas 21 pertanyaan pilihan ganda


commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

yang berhubungan dengan gejala depresi. Setiap gejala diurutkan

berdasarkan peringkat dalam skala intensitas 4 poin dan nilainya

ditambahkan untuk memberi total nilai dari 0-63, nilai yang lebih tinggi

mewakili depresi yang lebih berat (Pompili et al., 2007). Kuisioner ini

telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh Karl Pearson dengan teknik

korelasi product moment dan didapatkan nilai Alpha Cronbach 0,923

serta nilai koefisien r < 0,361. Uji reliabilitas untuk semua butir

pertanyaan memberikan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,923. Hal ini

menunjukkan bahwa BDI sangat valid dan reliabel (Aditomo dan

Retnowati dalam Khan, 2012).

4. Kuesioner WHOQOL-BREF (The World Health Organization Quality of

Life) versi Bahasa Indonesia.

Menurut Sekarwiri (2008), instrumen WHOQOL-BREF adalah alat ukur

yang valid. Instrumen WHOQOL-BREF ini merupakan rangkuman dari

World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) –100 yang

terdiri dari 26 pertanyaan yang mempunyai nilai r > 0,361 sehingga

semua item pertanyaan dinyatakan valid. Kuesioner ini juga telah diuji

nilai reliabilitasnya dan diapatkan nilai Alpha Cronbach 0,951 sehingga

semua item pertanyaan dinyatakan reliabel (Septiwi, 2010). WHOQOL–

BREF terdiri dari dua bagian yang berasal dari kualitas hidup secara

menyeluruh dan kesehatan secara umum, dan satu bagian yang terdiri

dari 24 pertanyaan yang berasal dari WHOQOL – 100 (Koesmanto,

2013). Menurut Raudhah dalam Koesmanto (2013), untuk menilai


commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

WHOQOL– BREF, maka ada empat domain yang digabungkan yaitu

domain fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Semua

pertanyaan berdasarkan pada skala Likert lima poin (1-5) yang fokus

pada intensitas, kapasitas, frekuensi dan evaluasi. Skala respon intensitas

mengacu kepada tingkatan dimana status atau situasi yang dialami

individu. Skala respon kapasitas mengacu pada kapasitas perasaan,

situasi atau tingkah laku. Skala respon frekuensi mengacu pada angka,

frekuensi, atau kecepatan dari situasi atau tingkah laku. Skala evaluasi

mengacu pada taksiran situasi dari situasi, kapasitas atau tingkah laku

(Koesmanto, 2013).

G. Rancangan Penelitian

Kriteria Inklusi Pasien HIV/AIDS Kriteria Eksklusi

Pengukuran Tingkat Depresi Penilaian Kualitas Hidup


(Back Depression Inventory) (WHO - Quality of Life)

Sangat Buruk
Tidak Depresi

Buruk
Depresi Ringan
Sedang
Depresi Sedang
Baik
Depresi Berat
Sangat Baik

Analisis Data

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian


commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

H. Cara Kerja

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan instrumen yang digunakan dalam

penelitian seperti lembar identitas, informed consent, kuesioner BDI, dan

kuesioner WHOQOL-BREF. Peneliti juga mengurus ethical clearance

pada komisi etik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Kemudian peneliti menghubungi Klinik VCT RSUD DR. Moewardi

untuk meminta izin penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah diberikan izin, penelitian dimulai dengan menyebar instrumen

penelitian pada pasien dengan HIV/AIDS yang telah dipilih sesuai

dengan kriteria retriksi dan disesuaikan dengan karakteristik populasi.

Sebelum mempersilakan subjek mengisi instrumen penelitian, peneliti

menjelaskan tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian serta menjelaskan

bahwa identitas dan hasil setiap subjek akan dijaga kerahasiaannya

terlebih dahulu. Bila subjek bersedia, kemudian subjek diminta untuk

mengisi lembar identitas dan menandatangani informed consent.

Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Juni 2017 dengan melibatkan

minimal 23 subjek yang mengisi kuesioner BDI dan WHOQOL-BREF.

Pemberian kuesioner ini dilakukan dengan mendatangi subjek satu

persatu sesuai dengan tempat pengambilan data masing-masing.

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

3. Tahap Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh kemudian disimpan dan akan diolah

menggunakan teknik analisis data yang dipilih.

I. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis secara statistik dengan

uji korelasi rank Spearman. Nilai statistiknya disebut rho, disimbolkan

dengan 𝑟𝑠. Metode korelasi rank Spearman tidak terikat oleh asumsi bahwa

populasi yang diselidiki harus berdistribusi normal, populasi sampel yang

diambil sebagai sampel maksimal 5<n<30 pasang (Siegel, 2011).

Pada korelasi rank Spearman, persamaan yang digunakan adalah

sebagai berikut:

dimana:

𝑟𝑠 = nilai korelasi rank Spearman

6 = angka konstan

d2 = selisih ranking

n = jumlah data (jumlah pasangan rank untuk Spearman (5<n<30).

Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan

program SPSS (Statistical Product and Services Solution) versi 23.0.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai