Kerajaan Buleleng
Buleleng, Den Bukit
← 1660–1950 →
Lambang
Ibu kota Singaraja, Sukasada
Bahasa Bali
Agama Hindu
Pemerintahan Monarki
Sejarah
- Didirikan 1660
- Dibubarkan 1950
Kerajaan Buleleng adalah suatu kerajaan di Bali utara yang didirikan sekitar pertengahan
abad ke-17 dan jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1849. Kerajaan ini dibangun oleh I Gusti
Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan dengan cara menyatukan seluruh wilayah
wilayah Bali Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit.
Daftar isi
1 Sejarah
o 1.1 I Gusti Anglurah Panji Sakti
o 1.2 Dikuasai Mengwi dan Karangasem
o 1.3 Perlawanan terhadap Belanda
2 Daftar raja Buleleng
3 Wangsa Panji Sakti (1660-?)
4 Wangsa Karangasem (?-1849)
5 Wangsa Panji Sakti (1849-1950)
6 Lihat pula
7 Pranala luar
Sejarah
I Gusti Anglurah Panji Sakti
Gusti Ngurah Karangasem, raja Buleleng ke-12, dan 400 pengikutnya memilih tewas
daripada menyerah saat perang di Benteng Jagaraga (1849).
I Gusti Anglurah Panji Sakti, yang sewaktu kecil bernama I Gusti Gde Pasekan adalah putra I
Gusti Ngurah Jelantik dari seorang selir bernama Si Luh Pasek Gobleg berasal dari Desa
Panji wilayah Den Bukit. I Gusti Panji memiliki kekuatan supra natural dari lahir. I Gusti
Ngurah Jelantik merasa khawatir kalau I Gusti Ngurah Panji kelak akan menyisihkan putra
mahkota. Dengan cara halus I Gusti Ngurah Panji yang masih berusia 12 tahun disingkirkan
ke Den Bukit, ke desa asal ibunya, Desa Panji.
I Gusti Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit dan menjadikannya Kerajaan Buleleng,
yang kekuasaannya pernah meluas sampai ke ujung timur pulau Jawa (Blambangan). Setelah
I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena
putra-putranya punya pikiran yang saling berbeda.
Kerajaan Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan Mengwi namun kembali merdeka pada
tahun 1752. Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan raja Karangasem 1780. Raja Karangasem,
I Gusti Gde Karang membangun istana dengan nama Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah
putranya bernama I Gusti Pahang Canang yang berkuasa sampai 1821. Kekuasaan
Karangasem melemah, terjadi beberapa kali pergantian raja. Tahun 1825 I Gusti Made
Karangsem memerintah dengan Patihnya I Gusti Ketut Jelantik sampai ditaklukkan Belanda
tahun 1849.
Pada tahun 1846 Buleleng diserang pasukan Belanda, tetapi mendapat perlawanan sengit
pihak rakyat Buleleng yang dipimpin oleh Patih / Panglima Perang I Gusti Ketut Jelantik.
Pada tahun 1848 Buleleng kembali mendapat serangan pasukan angkatan laut Belanda di
Benteng Jagaraga. Pada serangan ketiga, tahun 1849 Belanda dapat menghancurkan benteng
Jagaraga dan akhirnya Buleleng dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu Buleleng dikuasai oleh
pemerintah kolonial Belanda.
Lihat pula
Kerajaan Bedahulu
Bali
Pranala luar
Sejarah Kerajaan Buleleng
Kerajaan Buleleng 1700-1950
[sembunyikan]
v
t
e