Kerajaan Buleleng
Kerajaan Buleleng
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
2
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
3
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis perkembangan kehidupan
masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa
kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta
menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku
pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
4
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
KERAJAAN BULELENG 5
SUMBER-SUMBER
KERAJAAN BULELENG
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
KERAJAAN BULELENG 7
SUMBER BULELENG :
BERITA DARI CINA
Menurut berita Cina di sebelah timur Kerajaan Kalingga
ada daerah Po-li atau Dwa-pa-tan yang dapat disamakan
dengan Bali. Adat istiadat di Dwa-pa-tan sama dengan
kebiasaan orang-orang Kaling. Misalnya, penduduk biasa
menulisi daun lontar. Bila ada orang meninggal, mayatnya
dihiasi dengan emas dan ke dalam mulutnya dimasukkan
sepotong emas, serta diberi bau-bauan yang harum.
Kemudian mayat itu dibakar. Hal itu menandakan Bali telah
berkembang.
8
SILSILAH RAJA
KERAJAAN BULELENG
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
KERAJAAN BULELENG 9
Dalam sejarah Bali, nama Buleleng mulai terkenal setelah periode kekuasaan
Majapahit. Pada waktu di Jawa berkembang kerajaan-kerajaan Islam, di Bali juga
berkembang sejumlah kerajaan. Misalnya Kerajaan Gelgel, Klungkung, dan
Buleleng yang didirikan oleh I Gusti Ngurak Panji Sakti, dan selanjutnya muncul
kerajaan yang lain.
I Gusti Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit dan menjadikannya Kerajaan
Buleleng, yang kekuasaannya pernah meluas sampai ke ujung timur pulau Jawa
(Blambangan). Setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat pada tahun 1704,
Kerajaan Buleleng mulai goyah karena putra-putranya punya pikiran yang saling
berbeda.
KERAJAAN BULELENG 10
Kerajaan Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan Mengwi namun kembali merdeka pada tahun
1752. Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan raja Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gde
Karang membangun istana dengan nama Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah putranya bernama
I Gusti Pahang Canang yang berkuasa sampai 1821. Kekuasaan Karangasem melemah, terjadi
beberapa kali pergantian raja. Tahun 1825 I Gusti Made Karangsem memerintah dengan Patihnya
I Gusti Ketut Jelantik sampai ditaklukkan Belanda tahun 1849.
KERAJAAN BULELENG 11
Awal Akhir
Nama Keterangan
memerintah memerintah
Gusti Made Rahi 1849 1853 Keturunan dari Gusti Ngurah Panji
Gusti Ketut Jelantik 1854 1872 Keturunan dari Gusti Ngurah Jelantik
Anak Agung Putu Jelantik 1929 1944 Keturunan dari Gusti Ngurah Jelantik
Anak dari Anak Agung Putu Jelantik;
Anak Agung Nyoman Panji Tisna 1944 1947
Periode Pertama
Anak Agung Ngurah Ketut Saudara dari Anak Agung Nyoman Panji
1947 1950
Jelantik Tisna
Anak dari Anak Agung Putu Jelantik;
Anak Agung Nyoman Panji Tisna 1950 1978
Periode Kedua
Cucu dari Anak Agung Nyoman Panji
Anak Agung Ngurah Brawida 2004
Tisna
14
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
KERAJAAN BULELENG 15
KEHIDUPAN AGAMA :
Agama yang dianut adalah agama HINDU
16
KEJATUHAN
KERAJAAN BULELENG
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
KERAJAAN BULELENG 17
KEJATUHAN KERAJAAN
WANGSA WARMADEWA
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
WANGSA WARMADEWA 19
SUMBER SEJARAH
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
WANGSA WARMADEWA 21
Prasasti Blanjong
Dalam prasasti ini terdapat kata Walidwipa yang
berarti julukan untuk Pulau Bali. Dalam prasasti
Blanjong juga terdapat tahun pendiriannya yakni
pada tahun 913 M atau 835 caka. Penemuan prasasti
Blanjong berada di dekat banjar Blanjong, desa Sanur
Kauh, di daerah Sanur, Denpasar, Bali. Prasasti
kerajaan Buleleng ini tergolong unik karena memiliki
dua huruf didalamnya seperti huruf kawi
menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pra
Nagari menggunakan bahasa Bali Kuno. Prasasti Blanjong
WANGSA WARMADEWA 22
RAJA-RAJA WANGSA
WARMADEWA
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
WANGSA WARMADEWA 24
AKHIR
WANGSA WARMADEWA
Heri Supriatman
SMAN 16 Garut
WANGSA WARMADEWA 29