Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI & TOKSIKOLOGI II

PENGENALAN HEWAN COBA


&
RUTE PEMBERIAN OBAT
KELOMPOK 6 | 3C
NAMA ANGGOTA
GUSTI AYU AGUNG APSARI .A. 2109482010128
PUTU MAHAGITA KIRANA .P. 2109482010129
NI PUTU PUTRI CAHYA .A. 2109482010130
NI PUTU YOLA CAHYANI 2109482010131
NI LUH PUTU ANGGITA .I. 2109482010132
NI MADE AYU RATNA .D. 2109482010133
HASIL PRAKTIKUM
PENGENALAN HEWAN COBA
TABEL PENGAMATAN
TIKUS, MENCIT, KELINCI
PEMBAHASAN
TIKUS

1.Percobaan pertama yaitu menimbang berat


badan tikus menggunakan timbangan digital. 2.Percobaan kedua yaitu mengukur panjang
Tikus diambil lalu ditelakkan dalam keranjang
tubuh tikus menggunakan penggaris. Tikus
kemudian ditimbang, didapat hasil berat badan
diambil kemudian diletakkan diatas kawat sambil
tikus yaitu 173,5 gram.
ditekan sedikit lalu diukur. Didapat hasil
panjang tubuh tikus yaitu 37 cm

Literatur
MENIMBANG BERAT BADAN TIKUS
: 450-520g (pria) MENGUKUR PANJANG TIKUS
PEMBAHASAN
TIKUS
4. Percobaan keempat yaitu menghitung detak
jantung tikus dengan cara sedikit menyubit bagian
3. Percobaan ketiga yaitu menghitung dada tikus, perhitungan dilakukan tiga kali. Didapat
respirasi tikus dengan cara hasil berturut-turut 150 kali/menit, 144
mengamati pergerakan perut tikus. kali/menit, 117 kali/menit, dengan rata-rata 137
Percobaan ini dilakukan sebanyak kali/menit.
tiga kali kemudian dicari rata-rata
respirasi tikus. Didapat hasil
berturut-turut 120 kali/menit, 99
kali/menit, 90 kali/menit dengan
rata-rata 103 kali/menit.
Literatur:
respirasi : 70-115 napas/menit
detak jantung: 250-450 kali/menit
PEMBAHASAN
MENCIT
1.Percobaan pertama yaitu menimbang

berat badan mencit. Mencit diambil

kemudiannya ditelakkan didalam

2.Percobaan kedua yaitu mengukur

panjang tubuh mencit. Mencit diambil

keranjang, lalu ditimbang

kemudian diletakkan diatas kawat

menggunakan timbangan digital.

sambil ditekan sedikit lalu diukur dari

Didapat hasil 22,1 gram.


ujung kepala hingga ujung ekor
menggunakan penggaris. Didapat hasil

panjang tubuh mencit yaitu 18 cm.


Literatur :
20-40gr (jantan)
PEMBAHASAN
MENCIT
3. Percobaan ketiga yaitu menghitung respirasi

mencit dengan cara mengamati pergerakan perut

selama 1 menit. Dilakukan sebanyak tiga kali

kemudian dihitung rata-rata respirasinya. Didapat

Literatur :
hasil berturut-turut 105 kali/menit, 90 kali/menit,
respirasi : 94-163 kali/menit
detak jantung : 325-780 kali/menit
114 kali/menit dengan rata-rata 103 kali/menit.
4.Percobaan keempat yaitu menghitung detak jantung

mencit dengan cara meletakkan jari telunjuk pada dada

mencit kemudian dihitung selama 1 menit, diulangi sebanyak

3 kali kemudian dicari rata-rata detak jantungnya.


Didapat hasil berturut-turut 123 kali/menit, 78

kali/menit, 84 kali/menit. Dengan rata-rata 95 kali/menit.


PEMBAHASAN
KELINCI

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan pada kelinci, didapat hasil berat badan

569 gram dimana hasilnya lebih rendah jika dibandingkan literatur yaitu 2-5 kg

untuk kelinci jantan. Hal ini dapat disebabkan karena perbedaan usia dan makanan

yang dikonsumsi. Kemudian panjang kelinci didapat hasil 57 cm. Hasil perhitungan

respirasi kelinci yaitu 165 kali/menit sehingga dikatakan tidak normal karena pada

literatur 38-65 kali/menit, hal tersebut dapat disebabkan karena kelinci merasa

stress dan takut. Hasil perhitungan detak jantung kelinci yaitu 141 kali/menit

sehingga dikatakan normal.


KESIMPULAN
Penanganan hewan coba berbeda-beda berdasarkan jenisnya.
Begitu juga dengan karakteristik dan fisiologi hewan coba berbeda

berdasarkan Jenis, usia, tempat tinggal, makanan, serta

perlakuan yang diterima.


HASIL PRAKTIKUM
RUTE PEMBERIAN OBAT
TABEL HASIL PRAKTIKUM
PERHITUNGAN DOSIS
TIKUS
PERHITUNGAN DOSIS
MENCIT
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mempelajari mengenai rute pemberian obat pada hewan
coba, hewan coba yang digunakan saat praktikum berupa tikus dan mencit dengan
berat masing-masing hewan coba secara berturut-turut 173,5 gram dan 22,1 gram.
Dosis obat yang diberikan pada hewan coba berbeda-beda sesuai dengan berat
hewan coba dan volume pemberian yang tertera pada literatur.
Pada tikus untuk rute pemberian obat diberikan secara per-oral, intra-vena,
intra-muscular, sub-kutan, intra-peritoneal dengan dosis secara berturut-turut
sebanyak 1.7, 0.3, 0.05, 0.3, 1.7 (ml).
Pada mencit untuk rute pemberian obat diberikan secara per-oral, intra-vena,
intra-muscular, sub-kutan, intra-peritoneal dengan dosis secara berturut-turut
sebanyak 0.2, 0.1, 0.05, 0.1, 0.2 (ml).
PER-ORAL I.V I.M

S.C I.P
KESIMPULAN
Pada praktikum rute pemberian obat pada hewan coba mencit dan tikus, rute

pemberian diberikan secara per-oral, intra-vena, intra-muscular, intra-peritoneal,

dan sub-kutan. Volume pemberian obat yang diberikan pada hewan coba

menyesuaikan dengan bobot hewan coba dan juga dengan dosis yang telah

ditetapkan atau yang sudah ada dalam literatur. Kondisi dan perilaku hewan coba

dapat mempengaruhi proses pemberian obat.

Anda mungkin juga menyukai