Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ................................................. v


Tujuan Pembelajaran .......................................................................................................... v
Peta Konsep ........................................................................................................................ vi
Muatan Listrik ..................................................................................................................... 1
Deret Tribolistrik ................................................................................................................ 3
Elektroskop ......................................................................................................................... 5
Gaya coulomb……………………………………………………………………………...
Interaksi Muatan Listrik ...................................................................................................... 7
Rangkuman ......................................................................................................................... 10
Tes Formatif ........................................................................................................................ 11
Kunci Jawaban .................................................................................................................... 19
Daftar Pustaka
Kompetensi Dasar
dan
Indikator Pencapaian Kompetensi

Pertemuan ke 1
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis
IPK Pendukung
dan gejalanya dalam3.4.1 Menyebutkan minimal 2 fenomena yang berkaitan dengan listrik statis
kehidupan sehari-hari,
3.4.2 Mengidentifikasi jenis-jenis muatan listrik
termasuk kelistrikan pada IPK Kunci
sistem saraf dan hewan yang 3.4.3 Menjelaskan interaksi antara dua benda bermuatan listrik jika didekatkan
mengandung listrik 3.4.4 Menjelaskan cara kerja dari elektroskop
IPK Pengayaan
3.4.5 Menganalisis jenis muatan benda jika digosokkan dengan benda lain
sesuai deret Tribolistrik
4.4 Menyajikan hasil pengamatan IPK Pendukung
tentang gejala listrik statis 4.4.1 Menyiapkan alat dan bahan percobaan sederhana mengenai interkasi dua
dalam kehidupan sehari-hari benda bermuatan listrik
IPK Kunci
4.4.2 Mempresentasikan hasil eksperimen sederhana mengenai interaksi dua
buah benda bermuatan listrik
IPK Pengayaan
4.4.3 Membuat power point hasil eksperimen mengenai interaksi dua buah benda
bermuatan listrik

Pertemuan Ke 2
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menjelaskan konsep listrik IPK Pendukung
statis dan gejalanya dalam 3.4.3 Menyebutkan definisi gaya Coulomb
kehidupan sehari-hari,
3.4.4 Menyebutkan alat yang digunakan untuk menyelidiki pengaruh besar
termasuk kelistrikan pada muatan dan jarak antar muatan terhadap gaya Coulomb
sistem saraf dan hewan yang IPK Kunci
mengandung listrik 3.4.5 Menjelaskan pengaruh besar muatan terhadap gaya Coulomb
3.4.6 Menjelaskan pengaruh jarak antar muatan terhadap besar gaya Coulomb
IPK Pengayaan
3.4.7 Menganalisis besar gaya Coulomb menggunakan persamaan Hukum
Coulomb
4.4 Menyajikan hasil pengamatan IPK Pendukung
tentang gejala listrik statis 4.4.4 Menyiapkan alat dan bahan percobaan sederhana mengenai Hukum
dalam kehidupan sehari-hari Coulomb
IPK Kunci
4.4.5 Mempresentasikan hasil eksperimen sederhana mengenai Hukum Coulomb
IPK Pengayaan
4.4.6 Membuat power point hasil eksperimen mengenai Hukum Coulomb
Tujuan Pembelajaran

Pertemuan ke 1
1. Peserta didik dapat menyebutkan minimal 2 fenomena yang berkaitan dengan listrik statis
melalui kegiatan mengamati tayangan video pada power point dengan benar.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis muatan listrik melalui kegiatan diskusi
dengan benar.
3. Peserta didik dapat menjelaskan interaksi antara dua benda bermuatan listrik jika
didekatkan melalui kegiatan eksperimen sederhana dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menjelaskan cara kerja dari elektroskop melalui kegiatan diskusi
dengan benar.
5. Peserta didik dapat menganalisis jenis muatan benda jika digosokkan dengan benda lain
sesuai deret Tribolistrik melalui kegiatan diskusi dengan benar.
6. Peserta didik dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan mengenai interaksi dua buah
benda yang bermuatan listrik melalui kegiatan diskusi dengan benar.
7. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil eksperimen sederhana mengenai interaksi dua
buah benda yang bermuatan listrik melalui kegiatan diskusi dengan benar.
8. Peserta didik dapat membuat power point hasil eksperimen mengenai interaksi dua buah
benda bermuatan listrik melalui kegiatan diskusi dengan baik.
Pertemuan ke 2
1. Peserta didik dapat menyebutkan definisi gaya Coulomb melalui kegiatan diskusi, dengan
benar.
2. Peserta didik dapat menyebutkan alat yang digunakan untuk menyelidiki pengaruh besar
muatan dan jarak antar muatan terhadap gaya Coulomb melalui kegiatan diskusi dengan
tepat.
3. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh besar muatan terhadap gaya Coulomb melalui
kegiatan eksperimen sederhana dengan benar.
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh jarak antar muatan terhadap besar gaya Coulomb
melalui kegiatan eksperimen sederhana dengan benar.
5. Peserta didik dapat menganalisis besar gaya Coulomb menggunakan persamaan Hukum
Coulomb melalui kegiatan diskusi dengan benar.
6. Peserta didik dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan mengenai Hukum Coulomb
melalui kegiatan diskusi dengan lengkap.
7. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil eksperimen sederhana mengenai Hukum
Coulomb melalui kegiatan diskusi dengan baik.
8. Peserta didik dapat membuat power point hasil eksperimen mengenai Hukum Coulomb
melalui kegiatan diskusi dengan baik.
Peta Konsep

Pertemuan Ke 1

Pertemuan Ke 2
Pertemuan Ke 1

Muatan Listrik

Sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan fenomena yang


berhubungan dengan listrik statis.

“Pernahkah kalian menggosokkan penggaris plastik pada tangan kita kemudian


mendekatkannya ke rambut teman kita hingga nampak beberapa helai rambut
berdiri karenanya?. Cobalah ingat kembali mungkin kita pernah tanpa sengaja
menyentuh plastik mika yang digunakan untuk penjilidan makalah, tentu saat itu
rambut pada bagian tubuh yang tersentuh juga akan berdiri. Mengapa bisa
demikian?”

Dalam skala yang besar fenomena elektrostatik sering kita lihat pada timbulnya petir akibat
loncatan muatan listrik statis di lapisan udara ionosfer. Beberapa contoh tersebut adalah beberapa
contoh dari sekian banyak fenomena elektrostatik yang sudah menjadi perhatian manusia sejak
ribuan tahun lalu.

Gambar 1. Petir
(Sumber: http://www.pt-sabionmultikarya.com)
Bagaimana interaksi masing-masing muatan pada suatu bahan? Kejadian apa sajakah dalam
kehidupan sehari-hari yang menggambarkan adanya gejala interaksi antara muatan listrik? Agar
lebih memahami gejala kelistrikan yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, ayo
lakukan aktivitas berikut.
Alat dan bahan yang diperlukan adalah:
1. 2 buah sisir plastik
2. 2 buah batang kaca atau gelas kaca
3. 2 tali/benang sepanjang 30 cm
4. 2 buah statif
Langkah-langkah percobaan:
1. Gantunglah dua sisir plastik pada dua statif dengan menggunakan tali. Atur jarak kedua
sisir kurang lebih 5 cm.
2. Gosokkan dua sisir plastik tersebut ke rambut kering, kemudian biarkan kedua sisir
tersebut tergantung bebas. Amati dan catat peristiwa yang terjadi pada kedua sisir.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 dengan menggunakan batang kaca.
4. Gantunglah satu sisir plastik dan satu kaca masing-masing pada statif. Gosokkan sisir dan
batang kaca pada rambut kering, kemudian biarkan sisir dan batang kaca tergantung
bebas. Amati dan catat peristiwa yang terjadi pada sisir dan batang kaca.

Gambar 2. Set Percobaan Muatan Listrik


(Sumber: http://www.kompy.info)

Diskusikan:
1. Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 1-2 terhadap kegiatan 3. Mengapa hal tersebut
terjadi?
2. Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 4 dengan hasil kegiatan nomor 1. Jelaskan!

Kesimpulan:
Buatlah kesimpulan tentang muatan yang ada pada sisir plastik dan batang kaca setelah
digosok!

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut lalu apakah itu listrik statis? Listrik statis adalah
listrik yang tidak mengalir (diam) dan dapat dihasilkan dari gesekan benda . Dapat dikatakan juga
listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang memiliki aliran listrik
saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat
menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik.
Lalu apa itu proton dan elektron? untuk dapat memahami tentang proton dan elektron tentu
kita harus belajar tentang atom terlebih dahulu. Setiap zat tersusun atas atom-atom, dengan
demikian muatan listrik suatu zat tergantung dari jenis muatan listrik atom-atomnya. Benda-benda
yang bermuatan listrik bersifat menarik benda-benda kecil yang ringan. Muatan listrik ada 2 jenis
yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negative. Untuk lebih jelas marilah kita simak
penjelasan tentang model atom berikut.

Deret Tribolistrik

Untuk memahami lebih rinci tentang


muatan listrik, tinjaulah sebuah model atom
yang sederhana. Tiap atom terdiri dari inti
yang bermuatan positif dan inti atom
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif yang bergerak mengelilingi inti. Inti
atom terdiri dari proton yang bermuatan
positif dan neutron yang tidak bermuatan.
Gambar 3. Bagian-Bagian Atom
(Sumber: https://www.mikirbae.com)
Jadi dalam atom terdapat dua muatan listrik yaitu muatan negatif (elektron) dan muatan
positif (proton). Sebuah atom yang netral memiliki jumlah muatan positif dan jumlah muatan
negatif yang sama. Dari partikel-partikel sub atom tersebut, elektron adalah partikel sub atom yang
mudah berpindah dari satu atom ke atom yang lain.
Apabila pada atom netral, satu buah elektron atau lebih
keluar dari atom tersebut, maka atom akan memiliki
jumlah muatan positif lebih banyak daripada muatan
negatif dan menjadi atom bermuatan positif. Sebaliknya
apabila satu elektron atau lebih masuk ke dalam sebuah
atom yang netral, berarti atom itu mendapatkan
tambahan elektron maka jumlah muatan negatif lebih
banyak dari jumlah muatan positifnya sehingga atom
tersebut menjadi atom bermuatan negatif. Gambar 4. Atom positif dan atom
negative
Berdasarkan teori tersebut, maka terungkaplah mengapa penggaris
(Sumber: plastik mendapatkan
https://www.mikirbae.com)
muatan negatif apabila di gosok-gosok dengan rambut. Saat penggaris pastik di gosok dengan
rambut kering, elektron dari atom rambut pindah ke penggaris plastik. Dalam hal ini atom
penggaris plastik akan mendapatkan tambahan elektron dan menjadi benda bermuatan negatif,
sedangkan atom rambut yang melepaskan elektron akan memiliki lebih banyak muatan positif
sehingga rambut akan menjadi bermuatan positif. Lain halnya dengan kaca yang digosok dengan
kain sutera, electron akan berpindah dari kaca ke kain sutera, akibatnya atom-atom kaca akan
kehilangan elektron dan kaca menjadi benda bermuatan positif. Sedangkan atom-atom sutra
mendapatkan tambahan elektron dari kaca, sehingga sutera menjadi benda bermuatan negative.
Dari peristiwa tersebut jelas bahwa menggosok tidak menciptakan muatan listrik, melainkan
hanya terjadi perpindahan elektron dari satu benda ke benda yang lain.

Gambar 5. Perpindahan Elektron pada Suatu Bahan


(Sumber: http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA)
Pada saat kita menggosok suatu benda dengan benda lain, sulit untuk kita menentukan
elektron tersebut berpindah dari benda mana ke benda mana, kita hanya bisa mengetahui bahwa
setelah penggosokan benda tersebut menjadi bermuatan listrik, tetapi jenis muatan yang
terbentuk sulit untuk ditentukan apakah menjadi bermuatan positif ataukah menjadi bermuatan
negatif. Untuk mengetahui jenis muatan yang terbentuk setelah penggosokan kita dapat
mendekatkannya dengan kaca yang sudah digosok dengan kain sutera, jika terjadi gaya tolak-
menolak maka muatan benda tersebut adalah bermuatan positif dan sebaliknya jika terjadi gaya
tarik menarik maka benda tersebut bermuatan negatif.
Untuk mempermudah mengidentifikasi jenis muatan listrik yang terbentuk, maka
dikenalkanlah istilah Deret Tribolistrik. Deret tribolistrik adalah suatu daftar yang memuat
bahan-bahan dengan kecenderungan terbesar untuk bermuatan positif serta kecenderungan
terbesar untuk bermuatan negatif. Deret Tribolistrik menunjukkan urutan deret benda yang
akan menjadi bermuatan negatif bila digosok dengan sembarang benda di atasnya dan akan
bermuatan positif bila digosok dengan benda di bawahnya. Misalnya jika gelas digosokkan
secara searah pada wol, maka gelas tersebut akan menjadi bermuatan listrik positif dan wol akan
menjadi bermuatan listrik negatif.

Gambar 6. Deret Tribolistrik


(Sumber tabel : https://www.mikirbae.com)
Elektroskop

Elektroskop merupakan alat yang dipakai untuk mendeteksi ada tidaknya muatan listrik
pada suatu benda. Selain itu, elektroskop juga bisa digunakan untuk mengetahui jenis muatan suatu
benda.

Gambar 7. Elektroskop
Sumber (https://pendidikan.co.id/pengertian-elektroskop/)
Dalam kondisi netral, jumlah muatan negatif yang ada di dalam elektroskop sama dengan
jumlah muatan positifnya. Fungsi elektroskop tidak lepas dari cara kerjanya. Cara kerja dari
elektroskop dibagi menjadi dua bagian yaitu induksi dan konduksi.

1. Memberi muatan elektroskop dengan induksi


Untuk memberikan muatan elektroskop dengan cara induksi menggunakan elektroskop
netral. Elektroskop netral tersebut akan didekati oleh sebuah benda yang memiliki muatan negatif.
Benda tersebut akan menarik muatan positif dari daun elektroskop ke bola logam yang berada di
bagian atas. Muatan-muatan negatif tersebut akan saling tolak menolak dengan muatan benda yang
didekati serta menuju ke daun-daun elektroskop. Hal tersebut membuat kedua daun elektroskop
tersebut kelebihan elektron (bermuatan negatif) serta saling menjauh karena sama-sama memiliki
muatan yang sama yakni muatan negatif. Jarak dari kedua kaki daun elektroskop tersebut akan
semakin jauh jika muatan yang ada di dalamnya semakin besar. Kondisi ini juga akan berlaku
apabila benda dengan muatan positif diinduksi pada elektroskop. Cara induksi ini tidak dapat
digunakan untuk menentukan jenis muatan dari suatu benda. Untuk bisa menentukan jenis muatan
dari benda, maka cara konduksi merupakan cara yang paling tepat untuk dilakukan.
 Elektroskop netral didekati benda bermuatan negatif

Gambar 8. Elektroskop netral didekati benda bermuatan negatif


(Sumber: https://ngertiaja.com/fungsi-elektroskop/)

 Elektroskop netral didekati benda bermuatan positif

Gambar 9. Elektroskop netral didekati benda bermuatan positif


(Sumber: https://ngertiaja.com/fungsi-elektroskop/)

2. Memberi muatan elektroskop dengan cara konduksi


Cara kerja elektroskop dengan konduksi dilakukan pada elektroskop yang tidak netral.
Dengan kata lain, bola logam serta daun-daun elektroskop mempunyai suatu jenis muatan. Muatan
pada bola logam itu diperoleh dengan konduksi oleh konduktor logam. Misalkan sebuah
elektroskop dikonduksi sehingga bermuatan negatif. Kondisi yang akan terjadi saat benda
bermuatan didekatkan pada bola logam ialah sebagai berikut.
1. Apabila benda bermuatan negatif didekatkan pada logam, elektron tersebut akan turun
menuju daun kaki sehingga kedua daun kaki tersebut akan semakin saling menjauh.
2. Apabila benda bermuatan positif itu didekatkan pada bola logam, elektron ini akan tertarik
dari daun kaki menuju bola logam sehingga kedua daun elektroskop itu akan semakin
mendekat. Begitu juga untuk kondisi sebaliknya.

 Elektroskop awal bermuatan negatif

Gambar 10. Elektroskop awal bermuatan negatif


(Sumber: https://pendidikan.co.id/pengertian-elektroskop/)

 Elektroskop awal bermuatan positif

Gambar 11. Elektroskop awal bermuatan positif


(Sumber: https://pendidikan.co.id/pengertian-elektroskop/)
Interaksi Muatan listrik

Muatan listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Coulomb (C) namun dapat juga dinyatakan
dalam satuan yang lebih kecil seperti milicoulomb dan mikrocoulomb. Untuk konversi satuan
muatannya dapat dilakukan sebagi berikut:

1 Coulomb = 103 mC
C x 1000
6
1 Coulomb = 10 µC
mC
µC
: 1000

Elektron memiliki muatan sebesar -1,6 x 10-19 Coulomb.


Ketika dua muatan listrik atau lebih diletakkan berdekatan maka muatan listrik tersebut
akan mengalami interaksi satu sama lain, interaksi yang terjadi bisa berupa tarik-menarik ataupun
tolak-menolak sepeti pada gambar berikut.

Gambar 10. Interaksi Muatan Listrik


(Sumber: https://adiwarsito.wordpress.com)
Dua buah muatan sejenis apabila didekatkan akan mengalami gaya tolak-menolak dan
sebaliknya jika dua muatan listrik berbeda jenis didekatkan akan mengalami gaya tarik-
menarik.
Benda yang bermuatan listrik dapat menarik benda yang sifatnya netral. Benda bermuatan
positif dapat menarik benda lain yang bermuatan negatif. Benda yang bermuatan negatif akan
menolak benda lain yang bermuatan negatif.

Contoh soal 1

Perhatikan tabel Deret Tribolistrik berikut ini. Jika gelas digosokkan


dengan bulu kelinci lalu didekatkan dengan kain sutera yang
sebelumnya digosokkan dengan mika (plastik), apa yang akan
terjadi?

Jawaban: Gelas dan kain sutera akan tolak-menolak karena


sama-sama bermuatan negatif.

Contoh soal 2

Perhatikan gambar lima buah benda bermuatan listrik berikut ini!

Benda q1 dan q5 bermuatan listrik negatif, sedangkan tiga benda


yang lain belum diketahui muatannya.
Jika q2 didekatkan q1 terjadi tarik-menarik, q3 didekatkan
q5 terjadi tarik-menarik, dan jika q2 didekatkan q4 terjadi
tolak-menolak, simpulan muatan q2, q3 dan q4 adalah …
Jawaban:

a. q4 bermuatan negatif
b. q1 dan q2 tarik-menarik, maka q2 negatif
c. q3 dan q5 tarik-menarik, maka q3 negatif
d. q2 dan q4 tolak-menolak, maka q4 positif
Pertemuan Ke 2

Hukum Coulomb

Sebelumnya kita sudah belajar tentang muatan listrik. Salah satu cara membuat suatu benda
bermuatan listrik adalah dengan cara menggosoknya dengan benda lain. Sisir atau penggaris
plastic yang digosokkan pada rambut kering akan bermuatan negatif karena electron dari rambut
berpindah ke sisir atau penggaris. Semakin lama waktu menggosoknya, maka semakin banyak
elektron yang berpidah sehingga muatan benda menjadi semakin besar.

Ketika dua buah muatan listrik didekatkan maka keduanya bisa mengalami gaya tarik-
menarik maupun gaya tolak-menolak. Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antar muatan
listrik disebut dengan gaya Coulomb. Coba kita bayangkan apa yang terjadi pada listrik adalah
mirip dengan apa yang terjadi pada magnet. Ketika dua kutub magnet yang kuat kita dekatkan
apakah gaya yang dihasilkan semakin kuat atau malah lemah? tentu semakin kuat bukan?.
Bagaimana kalau seandainya kedua kutub magnet tersebut dibuat jaraknya semakin dekat apakah
gaya yang dihasilkan semakin kuat atau semakin lemah? jawabannya pastilah semakin kuat. Dalam
hal ini kita hanya bisa menentukan bahwa gaya yang dihasilkan semakin kuat atau semakin lemah
begitu pula dengan gaya tarik atau gaya tolak dua muatan listrik.
Dalam kaitannya dengan listrik statis mungkin ada yang bertanya berapa besar gaya
tolak/gaya tarik yang dihasilkan oleh kedua muatan tersebut? lalu bagaimana cara mengukurnya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu menjadi awal eksperimen yang dilakukan oleh Charles Agustin
Coulomb.

Gambar 1. Charles Agustin Coulomb


(Sumber: https://en.wikipedia.org)
Charles Agustin Coulumb adalah seorang fisikawan prancis yang menyelidiki besarnya
gaya yang terjadi pada dua benda yang bermuatan listrik. Alat yang digunakan adalah neraca puntir
(torsion balance).

Gambar 2. Neraca puntir


(Sumber: https://idgeek.blogspot.com)
Untuk menyelidiki pengaruh jarak dan besar muatan listrik terhadap gaya Coulomb, mari
lakukan kegiatan berikut ini.
Alat dan bahan yang diperlukan:
1. 1 buah penggaris,
2. 2 buah statif,
3. 2 buah balon yang sudah ditiup,
4. benang
5. kain wol (dapat diganti dengan rambut yang kering)

Langkah-langkah percobaan:
1. Agar kedua balon menjadi bermuatan listrik, gosokkan kedua balon tersebut pada kain wol atau
rambut yang kering selama 30 detik
2. Gantung kedua balon dengan menggunakan tali sepanjang 50 cm pada masing-masing statif
yang diletakkan secara berjauhan (±25 cm), seperti pada gambar berikut. Amati interaksi yang
terjadi.
3. Ulangi langkah pertama dan kedua, namun buat variasi lamanya waktu untuk menggosok balon,
misalnya dengan menggosokkan balon ke kain wol atau rambut yang kering selama 60 detik.
4. Ulangi langkah pertama hingga ketiga, namun dengan memisahkan statif sedikit lebih dekat,
misalnya 15 cm.
Gambar 3. Set Percobaan Hukum Coulomb
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Tabel 1. Data Pengamatan Percobaan Hukum coulomb


No. Lamanya waktu menggosok balon Jarak Kedua Statif Kuat interaksi kedua
dengan rambut kering balon
1. 30 sekon a). 30 cm
b). 20 cm
2. 60 sekon a). 30 cm
b). 20 cm

Diskusikan:
1. Bagaimana pengaruh interaksi kedua balon terhadap variasi jarak kedua statif? Apakah jarak
mempengaruhi besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik kedua balon? (Bandingkan
hasil pengamatan nomor 1a dengan 1b atau nomor 2a dengan 2b)
2. Bagaimana pengaruh interaksi kedua balon terhadap lamanya waktu menggosok? Apakah besar
muatan mempengaruhi besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik kedua balon?
(Bandingkan hasil pengamatan nomor 1a dengan 2a atau nomor 1b dengan 2b)

Kesimpulan:
Bagaimana hubungan antara gaya Coulomb dengan jarak antara kedua muatan dan besar masing-
masing muatan?
Berdasarkan percobaan menggunakan neraca puntir, Coulomb menyimpulkan interaksi
dua benda bermuatan sebagai berikut.
a. Semakin besar muatan kedua bola, maka gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara ke
dua bola akan semakin besar.
b. Semakin besar jarak ke dua bola, maka gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara ke
dua bola akan semakin kecil.
Berdasarkan fakta yang diperoleh, Coulomb menyatakan hubungan antara gaya interaksi
dua muatan dengan besar muatan listrik dan jarak kedua muatan listrik yaitu: "Besarnya gaya
tarik-menarik atau tolak-menolak dua muatan listrik adalah sebanding dengan hasil kali besar
kedua muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua muatan
listrik tersebut". Pernyataan di atas dikenal dengan nama Hukum Coulomb.

Gambar 14. Interaksi Dua Muatan Listrik


(Sumber: https://www.amongguru.com)

Jika dua muatan listrik diletakkan berdekatan, maka kedua muatan dapat mengalami gaya
interaksi berupa gaya tarik-menarik ataupun gaya tolak-menolak. Jika besar muatan dinyatakan
dalam (Q) dan jarak muatan (r) maka besarnya gaya Coulomb (F) dapat dinyatakan dalam bentuk
hubungan;
F  Q1 xQ2
1
F
r2

Q1 xQ2
F k
r2

Keterangan: F = Gaya Coulomb (N)


k = Konstanta pembanding (9 x 109 N m2/C2)
Q1 = Muatan listrik 1 (C)
Q2 = Muatan listrik 2 (C)
r = Jarak antara kedua muatan Q1 dan Q2 (m)
Contoh soal
1
Dua buah muatan listrik masing-masing 3µC dan 2µC satu sama lain terpisah
pada jarak 10 cm. besarnya gaya tolak-menolak yang dialami antara kedua
muatan tersebut adalah?
Pembahasan
Diketahui Q1 = 3µC= 3 x 10-6C
Q2 = 2µC = 2 x 10-6
r = 10 cm = 10-1m
Ditanya : gaya tolak (F)

Jawab:

Jadi besar gaya tolak yang dihasilkan adalah 3,6 N

Contoh soal 2
Dua buah muatan listrik yang besarnya sama sebesar Q diletakkan
pada jarak r sehingga menghasilkan gaya interaksi berupa gaya
tarik menarik sebesar F. Untuk menghasilkan gaya sebesar 4F maka
yang harus dilakukan adalah….
Pembahasan
Agar gaya yang dihasilkan menjadi 4F dapat dilakukan dengan cara
mengubah jarak kedua muatan menjadi ½r.
Contoh soal 3

Dua buah muatan diletakkan terpisah seperti pada gambar berikut

Jika kedua muatan dipindahkan sehingga berjarak dua kali jarak


mula-mula, maka gaya tarik antara kedua muatan menjadi ….

Pembahasan
Diketahui : gaya mula-mula (F1) =F
jarak mula-mula (r) = 2r
jarak setelah diubah r’ = 4r
Ditanya : gaya tolak setelah jaraknya diubah (F’)
Jawab:

Maka gaya tolak yang dihasilkan menjadi ¼ F.


RANGKUMAN
Hal-hal penting yang telah Anda pelajari dalam modul Listrik Statis adalah sebagai berikut.
1. Listrik statis terjadi akibat adanya muatan listrik.
2. Muatan listrik ada dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif.
3. Deret Tribolistrik menunjukkan urutan deret benda yang akan menjadi bermuatan negatif bila
digosok dengan sembarang benda di atasnya dan akan bermuatan positif bila digosok dengan
benda di bawahnya.
4. Elektroskop merupakan alat yang dipakai untuk mendeteksi ada tidaknya muatan listrik pada
suatu benda. Selain itu, elektroskop juga bisa digunakan untuk mengetahui jenis muatan suatu
benda.
5. Muatan listrik sejenis (positif dengan positif atau negatif dengan negatif) bersifat tolak-
menolak. Muatan listrik yang berbeda jenis (positif dengan negatif) bersifat tarik-menarik.
6. Gaya Coulomb adalah gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan listrik.
7. Alat yang digunakan untuk menyelidiki besar gaya Coulomb adalah neraca puntir.
8. Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak (gaya Coulomb) antara dua muatan
berbanding lurus dengan besar kedua muatan itu. Artinya semakin besar muatan kedua benda,
semakin besar juga gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang timbul.
9. Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak (gaya Coulomb) antara dua muatan
berbanding terbalik dengan jarak antara kedua muatan itu. Artinya semakin besar jarak anatara
kedua muatan, semakin kecil gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang timbul.
10. Hukum Coulomb berbunyi, "Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak dua muatan
listrik adalah sebanding dengan hasil kali besar kedua muatan listrik dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua muatan listrik tersebut".

Anda mungkin juga menyukai