Pertemuan ke 1
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis
IPK Pendukung
dan gejalanya dalam3.4.1 Menyebutkan minimal 2 fenomena yang berkaitan dengan listrik statis
kehidupan sehari-hari,
3.4.2 Mengidentifikasi jenis-jenis muatan listrik
termasuk kelistrikan pada IPK Kunci
sistem saraf dan hewan yang 3.4.3 Menjelaskan interaksi antara dua benda bermuatan listrik jika didekatkan
mengandung listrik 3.4.4 Menjelaskan cara kerja dari elektroskop
IPK Pengayaan
3.4.5 Menganalisis jenis muatan benda jika digosokkan dengan benda lain
sesuai deret Tribolistrik
4.4 Menyajikan hasil pengamatan IPK Pendukung
tentang gejala listrik statis 4.4.1 Menyiapkan alat dan bahan percobaan sederhana mengenai interkasi dua
dalam kehidupan sehari-hari benda bermuatan listrik
IPK Kunci
4.4.2 Mempresentasikan hasil eksperimen sederhana mengenai interaksi dua
buah benda bermuatan listrik
IPK Pengayaan
4.4.3 Membuat power point hasil eksperimen mengenai interaksi dua buah benda
bermuatan listrik
Pertemuan Ke 2
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menjelaskan konsep listrik IPK Pendukung
statis dan gejalanya dalam 3.4.3 Menyebutkan definisi gaya Coulomb
kehidupan sehari-hari,
3.4.4 Menyebutkan alat yang digunakan untuk menyelidiki pengaruh besar
termasuk kelistrikan pada muatan dan jarak antar muatan terhadap gaya Coulomb
sistem saraf dan hewan yang IPK Kunci
mengandung listrik 3.4.5 Menjelaskan pengaruh besar muatan terhadap gaya Coulomb
3.4.6 Menjelaskan pengaruh jarak antar muatan terhadap besar gaya Coulomb
IPK Pengayaan
3.4.7 Menganalisis besar gaya Coulomb menggunakan persamaan Hukum
Coulomb
4.4 Menyajikan hasil pengamatan IPK Pendukung
tentang gejala listrik statis 4.4.4 Menyiapkan alat dan bahan percobaan sederhana mengenai Hukum
dalam kehidupan sehari-hari Coulomb
IPK Kunci
4.4.5 Mempresentasikan hasil eksperimen sederhana mengenai Hukum Coulomb
IPK Pengayaan
4.4.6 Membuat power point hasil eksperimen mengenai Hukum Coulomb
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
1. Peserta didik dapat menyebutkan minimal 2 fenomena yang berkaitan dengan listrik statis
melalui kegiatan mengamati tayangan video pada power point dengan benar.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis muatan listrik melalui kegiatan diskusi
dengan benar.
3. Peserta didik dapat menjelaskan interaksi antara dua benda bermuatan listrik jika
didekatkan melalui kegiatan eksperimen sederhana dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menjelaskan cara kerja dari elektroskop melalui kegiatan diskusi
dengan benar.
5. Peserta didik dapat menganalisis jenis muatan benda jika digosokkan dengan benda lain
sesuai deret Tribolistrik melalui kegiatan diskusi dengan benar.
6. Peserta didik dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan mengenai interaksi dua buah
benda yang bermuatan listrik melalui kegiatan diskusi dengan benar.
7. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil eksperimen sederhana mengenai interaksi dua
buah benda yang bermuatan listrik melalui kegiatan diskusi dengan benar.
8. Peserta didik dapat membuat power point hasil eksperimen mengenai interaksi dua buah
benda bermuatan listrik melalui kegiatan diskusi dengan baik.
Pertemuan ke 2
1. Peserta didik dapat menyebutkan definisi gaya Coulomb melalui kegiatan diskusi, dengan
benar.
2. Peserta didik dapat menyebutkan alat yang digunakan untuk menyelidiki pengaruh besar
muatan dan jarak antar muatan terhadap gaya Coulomb melalui kegiatan diskusi dengan
tepat.
3. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh besar muatan terhadap gaya Coulomb melalui
kegiatan eksperimen sederhana dengan benar.
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh jarak antar muatan terhadap besar gaya Coulomb
melalui kegiatan eksperimen sederhana dengan benar.
5. Peserta didik dapat menganalisis besar gaya Coulomb menggunakan persamaan Hukum
Coulomb melalui kegiatan diskusi dengan benar.
6. Peserta didik dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan mengenai Hukum Coulomb
melalui kegiatan diskusi dengan lengkap.
7. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil eksperimen sederhana mengenai Hukum
Coulomb melalui kegiatan diskusi dengan baik.
8. Peserta didik dapat membuat power point hasil eksperimen mengenai Hukum Coulomb
melalui kegiatan diskusi dengan baik.
Peta Konsep
Pertemuan Ke 1
Pertemuan Ke 2
Pertemuan Ke 1
Muatan Listrik
Dalam skala yang besar fenomena elektrostatik sering kita lihat pada timbulnya petir akibat
loncatan muatan listrik statis di lapisan udara ionosfer. Beberapa contoh tersebut adalah beberapa
contoh dari sekian banyak fenomena elektrostatik yang sudah menjadi perhatian manusia sejak
ribuan tahun lalu.
Gambar 1. Petir
(Sumber: http://www.pt-sabionmultikarya.com)
Bagaimana interaksi masing-masing muatan pada suatu bahan? Kejadian apa sajakah dalam
kehidupan sehari-hari yang menggambarkan adanya gejala interaksi antara muatan listrik? Agar
lebih memahami gejala kelistrikan yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, ayo
lakukan aktivitas berikut.
Alat dan bahan yang diperlukan adalah:
1. 2 buah sisir plastik
2. 2 buah batang kaca atau gelas kaca
3. 2 tali/benang sepanjang 30 cm
4. 2 buah statif
Langkah-langkah percobaan:
1. Gantunglah dua sisir plastik pada dua statif dengan menggunakan tali. Atur jarak kedua
sisir kurang lebih 5 cm.
2. Gosokkan dua sisir plastik tersebut ke rambut kering, kemudian biarkan kedua sisir
tersebut tergantung bebas. Amati dan catat peristiwa yang terjadi pada kedua sisir.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 dengan menggunakan batang kaca.
4. Gantunglah satu sisir plastik dan satu kaca masing-masing pada statif. Gosokkan sisir dan
batang kaca pada rambut kering, kemudian biarkan sisir dan batang kaca tergantung
bebas. Amati dan catat peristiwa yang terjadi pada sisir dan batang kaca.
Diskusikan:
1. Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 1-2 terhadap kegiatan 3. Mengapa hal tersebut
terjadi?
2. Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 4 dengan hasil kegiatan nomor 1. Jelaskan!
Kesimpulan:
Buatlah kesimpulan tentang muatan yang ada pada sisir plastik dan batang kaca setelah
digosok!
Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut lalu apakah itu listrik statis? Listrik statis adalah
listrik yang tidak mengalir (diam) dan dapat dihasilkan dari gesekan benda . Dapat dikatakan juga
listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang memiliki aliran listrik
saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat
menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik.
Lalu apa itu proton dan elektron? untuk dapat memahami tentang proton dan elektron tentu
kita harus belajar tentang atom terlebih dahulu. Setiap zat tersusun atas atom-atom, dengan
demikian muatan listrik suatu zat tergantung dari jenis muatan listrik atom-atomnya. Benda-benda
yang bermuatan listrik bersifat menarik benda-benda kecil yang ringan. Muatan listrik ada 2 jenis
yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negative. Untuk lebih jelas marilah kita simak
penjelasan tentang model atom berikut.
Deret Tribolistrik
Elektroskop merupakan alat yang dipakai untuk mendeteksi ada tidaknya muatan listrik
pada suatu benda. Selain itu, elektroskop juga bisa digunakan untuk mengetahui jenis muatan suatu
benda.
Gambar 7. Elektroskop
Sumber (https://pendidikan.co.id/pengertian-elektroskop/)
Dalam kondisi netral, jumlah muatan negatif yang ada di dalam elektroskop sama dengan
jumlah muatan positifnya. Fungsi elektroskop tidak lepas dari cara kerjanya. Cara kerja dari
elektroskop dibagi menjadi dua bagian yaitu induksi dan konduksi.
Muatan listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Coulomb (C) namun dapat juga dinyatakan
dalam satuan yang lebih kecil seperti milicoulomb dan mikrocoulomb. Untuk konversi satuan
muatannya dapat dilakukan sebagi berikut:
1 Coulomb = 103 mC
C x 1000
6
1 Coulomb = 10 µC
mC
µC
: 1000
Contoh soal 1
Contoh soal 2
a. q4 bermuatan negatif
b. q1 dan q2 tarik-menarik, maka q2 negatif
c. q3 dan q5 tarik-menarik, maka q3 negatif
d. q2 dan q4 tolak-menolak, maka q4 positif
Pertemuan Ke 2
Hukum Coulomb
Sebelumnya kita sudah belajar tentang muatan listrik. Salah satu cara membuat suatu benda
bermuatan listrik adalah dengan cara menggosoknya dengan benda lain. Sisir atau penggaris
plastic yang digosokkan pada rambut kering akan bermuatan negatif karena electron dari rambut
berpindah ke sisir atau penggaris. Semakin lama waktu menggosoknya, maka semakin banyak
elektron yang berpidah sehingga muatan benda menjadi semakin besar.
Ketika dua buah muatan listrik didekatkan maka keduanya bisa mengalami gaya tarik-
menarik maupun gaya tolak-menolak. Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antar muatan
listrik disebut dengan gaya Coulomb. Coba kita bayangkan apa yang terjadi pada listrik adalah
mirip dengan apa yang terjadi pada magnet. Ketika dua kutub magnet yang kuat kita dekatkan
apakah gaya yang dihasilkan semakin kuat atau malah lemah? tentu semakin kuat bukan?.
Bagaimana kalau seandainya kedua kutub magnet tersebut dibuat jaraknya semakin dekat apakah
gaya yang dihasilkan semakin kuat atau semakin lemah? jawabannya pastilah semakin kuat. Dalam
hal ini kita hanya bisa menentukan bahwa gaya yang dihasilkan semakin kuat atau semakin lemah
begitu pula dengan gaya tarik atau gaya tolak dua muatan listrik.
Dalam kaitannya dengan listrik statis mungkin ada yang bertanya berapa besar gaya
tolak/gaya tarik yang dihasilkan oleh kedua muatan tersebut? lalu bagaimana cara mengukurnya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu menjadi awal eksperimen yang dilakukan oleh Charles Agustin
Coulomb.
Langkah-langkah percobaan:
1. Agar kedua balon menjadi bermuatan listrik, gosokkan kedua balon tersebut pada kain wol atau
rambut yang kering selama 30 detik
2. Gantung kedua balon dengan menggunakan tali sepanjang 50 cm pada masing-masing statif
yang diletakkan secara berjauhan (±25 cm), seperti pada gambar berikut. Amati interaksi yang
terjadi.
3. Ulangi langkah pertama dan kedua, namun buat variasi lamanya waktu untuk menggosok balon,
misalnya dengan menggosokkan balon ke kain wol atau rambut yang kering selama 60 detik.
4. Ulangi langkah pertama hingga ketiga, namun dengan memisahkan statif sedikit lebih dekat,
misalnya 15 cm.
Gambar 3. Set Percobaan Hukum Coulomb
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Diskusikan:
1. Bagaimana pengaruh interaksi kedua balon terhadap variasi jarak kedua statif? Apakah jarak
mempengaruhi besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik kedua balon? (Bandingkan
hasil pengamatan nomor 1a dengan 1b atau nomor 2a dengan 2b)
2. Bagaimana pengaruh interaksi kedua balon terhadap lamanya waktu menggosok? Apakah besar
muatan mempengaruhi besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik kedua balon?
(Bandingkan hasil pengamatan nomor 1a dengan 2a atau nomor 1b dengan 2b)
Kesimpulan:
Bagaimana hubungan antara gaya Coulomb dengan jarak antara kedua muatan dan besar masing-
masing muatan?
Berdasarkan percobaan menggunakan neraca puntir, Coulomb menyimpulkan interaksi
dua benda bermuatan sebagai berikut.
a. Semakin besar muatan kedua bola, maka gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara ke
dua bola akan semakin besar.
b. Semakin besar jarak ke dua bola, maka gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara ke
dua bola akan semakin kecil.
Berdasarkan fakta yang diperoleh, Coulomb menyatakan hubungan antara gaya interaksi
dua muatan dengan besar muatan listrik dan jarak kedua muatan listrik yaitu: "Besarnya gaya
tarik-menarik atau tolak-menolak dua muatan listrik adalah sebanding dengan hasil kali besar
kedua muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua muatan
listrik tersebut". Pernyataan di atas dikenal dengan nama Hukum Coulomb.
Jika dua muatan listrik diletakkan berdekatan, maka kedua muatan dapat mengalami gaya
interaksi berupa gaya tarik-menarik ataupun gaya tolak-menolak. Jika besar muatan dinyatakan
dalam (Q) dan jarak muatan (r) maka besarnya gaya Coulomb (F) dapat dinyatakan dalam bentuk
hubungan;
F Q1 xQ2
1
F
r2
Q1 xQ2
F k
r2
Jawab:
Contoh soal 2
Dua buah muatan listrik yang besarnya sama sebesar Q diletakkan
pada jarak r sehingga menghasilkan gaya interaksi berupa gaya
tarik menarik sebesar F. Untuk menghasilkan gaya sebesar 4F maka
yang harus dilakukan adalah….
Pembahasan
Agar gaya yang dihasilkan menjadi 4F dapat dilakukan dengan cara
mengubah jarak kedua muatan menjadi ½r.
Contoh soal 3
Pembahasan
Diketahui : gaya mula-mula (F1) =F
jarak mula-mula (r) = 2r
jarak setelah diubah r’ = 4r
Ditanya : gaya tolak setelah jaraknya diubah (F’)
Jawab: