Anda di halaman 1dari 3

NILAI – NILAI KEMANUSIAAN, KEISLAMAN,

KEINDONESIAAN DAN WAWASAN KEBANGSAAN

Hening Nada Syaffana

NIM : 11221020000037

Kelas AC

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

SEPTEMBER 2022
Manusia memiliki hakikat dan martabat dibandingkan mahluk hidup yang
lain. Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling luhur dan mulia. Allah
memberikan manusia akal, perasaan, jiwa, dan budi. Kemanusiaan merupakan hal
yang sangat penting dalam hubungan antarsesama manusia. Bahkan pada
Pancasila nilai kemanusiaan disebutkan dengan sangat jelas, yaitu “Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab”. Hal tersebut menunjukkan pentingnya kemanusiaan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai kemanusiaan merupakan
sikap, kewajiban, ataupun hak yang harus terdapat dalam setiap individu manusia.
Nilai ini mencerminkan kedudukan dan martabat yang dimiliki oleh manusia
sebagai mahluk paling luhur. Nilai-nilai kemanusiaan bersifat universal, artinya
tidak memandang perbedaan bangsa, ras, suku, warna kulit, agama, dan
sebagainya. Oleh karena itu, nilai kemanusiaan menjadi sangat penting yang
didalamnya memuat martabat dan hakikat manusia sebagai mahluk paling luhur
dan harus dijalankan atau dimiliki setiap individu tanpa diskriminasi.

Sila kedua Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan


Beradab” mempunyai makna bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak untuk
diperlakukan sesuai hakikat dan martabatnya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa. Hal tersebut sudah sesuai dengan penjabaran nilai kemanusiaan sebelumnya.
Oleh karena itu, warga negara Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang
sesuai hakikat dan martabat manusia tanpa adanya diskriminasi. Hal ini sesuai
dengan Q.S. al-Hujarat:13 yang berarti "Wahai manusia sesungguhnya Kami
menciptakan kamu sekalian dari seorang pria dan seorang wanita dan kami
menjadikan kamu berbagai bangsa dan suku, agar kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantaramu di sisi Allah ialah orang yang
saling bertaqwa". Allah mengajarkan kepada umat-Nya melalui ayat tadi bahwa
sesungguhnya manusia diciptakan dengan beragam suku, bangsa, ras, ataupun
warna kulit sehingga tidak diperbolehkan untuk mencela apalagi merampas hak
orang lain. Segala kemuliaan dan keistimewaan manusia diukur dan dikembalikan
kepada Allah.

Islam juga mengajarkan sikap untuk tidak merasa paling benar dan tidak
membenci suatu kaum hingga buta mata dan telinga dalam melihat kebenaran
maupun keadilan. Hal ini sesuai dengan surat Al-Madinah ayat 8 yang berbunyi,
“Janganlah sekali-kali kebencianmu kepada satu kaum, mendorong kamu tidak
berlaku adil. Berlaku adillah, karena keadilan itu lebih dekat kepada takwa dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan”.

Moderasi beragama adalah cara pandang, hakikat, sikap, dan praktik


beragama dalam kehidupan bersama tanpa adanya tindakan ekstrim baik dari
golongan kanan maupun kiri. Islam mengajarkan para penganutnya untuk tidak
berlebihan atau tidak kekurangan dalam melakukan sesuatu. Merasa paling benar
atau mulia dibandingkan kaum lain merupakan tindakan yang tidak menunjukkan
ketakwaan. Sesungguhnya kebenaran dan kemuliaan yang didapat manusia akan
diukur dan dikembalikan kepada Allah. Begitu pula dalam beribadah kepada
Allah SWT. Tidaklah baik untuk meninggalkan kewajiban dan hak diri sendiri
maupun orang lain semata-mata hanya untuk beribadah sepanjang waktu. Hal
tersebut dilarang oleh Rasullulah SAW. Selain itu, membiarkan orang lain
menganut dan beribadah sesuai dengan kepercayaanya merupakan salah satu sikap
moderasi beragama. Akan tetapi, sebagai penganut islam tetap diharuskan untuk
menganut dan mempercayai bahwa islam adalah agama kebenaran.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia tentu tidak akan


lepas dari Pancasila sebagai ideologi negara. Wawasan kebangsaan yang tertanam
dalam Pancasila menjadi sebuah cara pandang setiap rakyat Indonesia dalam
memajukan atau mengoptimalkan diri untuk kemajuan bangsa sesuai dengan
aturan dan norma yang berlaku di Indonesia. Wawasan kebangsaan sangat penting
bagi bangsa Indonesia sebagai tonggak kemajuan bagi bangsa Indonesia. Dengan
adanya wawasan kebangsaan yang dimiliki oleh setiap rakyat Indonesia akan
tercipta Indonesia maju dan damai demi tujuan nasional bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai