Anda di halaman 1dari 53

BIMBINGAN SELEKSI ASN PPPK 2021

MATERI KOMPETENSI
SOSIOKULTURAL DAN
WAWANCARA
OLEH : MUHAMMAD ZAMZAM R.S.A,S.Pd.
MUHAMMAD ZAMZAM RIZKA SUSILA ARDI, S.Pd. CURICULLUM VITAE NARASUMBER
BLORA, 31 JULI 1990
PUCAKWANGI, RT 03/RW 01
Bintang : Leo
Makanan Favorit : Segala Jenis Mie
Minuman Favorit : Es Teh
Motto Hidup : Makan enak yang disyukuri lebih baik daripada
makan tidak enak dan tidak disyukuri

⬥ Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (2012)
⬥ Guru SD Negeri Pucakwangi 02 (2015 sampai sekarang)
⬥ Tim Penyusun Soal US/M (Ujian Nasional) SD Kab, Pati 2016-2020
⬥ Instruktur Nasional Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kemdikbud
⬥ Instruktur Nasional / Guru Inti Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Kemdikbud
⬥ Pemakalah Seminar Nasional Guru Dikdas Berprestasi Kemdikbud (2017-2018)
⬥ Finalis Duta Rumah Belajar Provinsi Jawa Tengah Pustekom Kemdikbud 2018
⬥ Certified Microsoft Trainer (2020)
⬥ Salah satu Pendiri Yayasan Guru “Bakti Acarya Pertiwi” 2
3
4
5
1 MATERI WAWANCARA
SELEKSI ASN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA 2021
KOK ADA WAWANCARA DI TES PPPK 2021 ???
⬥ Tes Wawancara dilakukan untuk menilai integritas
(kejujuran) dan moralitas calon ASN PPPK sebagai
bahan penetapan hasil seleksi (tujuannya untuk
menambah skor akhir)
⬥ Tes Wawancara sebagai dimaksud dilakukan berbasis
computer
⬥ Tes Wawancara berisi 10 soal dalam waktu 10 menit
⬥ Opsi jawaban berjumlah 4 (A,B,C,D) bernilai 4, 3, 2, 1 jika
tidak menjawab skor 0
7
TIPS MENGHADAPI TES WAWANCARA
SELEKSI ASN PPPK 2021
⬥ Memiliki motivasi yang tinggi
⬥ Memahami Kompetensi profesi yang dilamar
⬥ Tenang saat menjawab pertanyaan dikomputer (ingat
yang dihadapi hanya monitor bukan wajah manusia)
⬥ Jujur itu baik namun bila ada pilihan jawaban yang
menggambarkan anda lebih baik maka pilihlah jawaban
tersebut
⬥ Tunjukkan kelebihan yang dimiliki dan minimalisir
kekurangan yang dimiliki
8
CONTOH PERTANYAAN YANG SERING
KELUAR SAAT TES WAWANCARA ASN 1
⬥ Apa yang menjadi tujuan Anda melamar pekerjaan ini?
Jawab :
poin tinggi : pilih jawaban yang menggambarkan tujuan
anda bersifat luas dan dalam jangka waktu panjang.

Poin rendah : jika anda menjawab tujuan anda hanya


untuk anda pribadi (lingkupnya sempit) contoh untuk
kesejahteraan diri

9
CONTOH PERTANYAAN YANG SERING
KELUAR SAAT TES WAWANCARA ASN 2
⬥ Apa latar belakang ingin menjadi ASN PPPK
Jawab :
poin tinggi : Ingin mendedikasikan ilmu yang didapat
sesuai dengan profesi sebagai PNS; ingin mengabdikan
diri pada bangsa dan negara, Alasan lain yang tidak hanya
berorientasi pada diri sendiri tetapi berdampak juga pada
lingkup yang lebih meluas

Poin rendah : Ingin coba-coba saja, Kebetulan hanya


mengadu nasib, kebetulan lowongan banyak sekali, mau
cari kerja 10
CONTOH PERTANYAAN YANG SERING
KELUAR SAAT TES WAWANCARA ASN 3
⬥ Apa kelebihan anda ketika melaksanakan pekerjaan sesuai
profesi ?
Jawab :
poin tinggi : menggambarkan kelebihan diri sesuai kriteria
ASN yang memiliki kompetensi manajerial, sosiokultural
dan teknis.

Poin rendah : menggambarkan diri “biasa-biasa saja” ,


“manusia biasa layaknya banyak orang”
Negara tidak butuh ASN BIASA BIASA SAJA
11
CONTOH PERTANYAAN YANG SERING
KELUAR SAAT TES WAWANCARA ASN 4
⬥ Apa kelemahan anda ketika melaksanakan pekerjaan
sesuai profesi ?
Jawab :
poin tinggi : menggambarkan kelemahan secara minimalis
, ada usaha untuk memperbaiki kesalahan diri dengan
belajar dan berusaha.

Poin rendah : mengekspose banyak kelemahan diri dan


dalam hal sepele.

12
CONTOH PERTANYAAN YANG SERING
KELUAR SAAT TES WAWANCARA ASN 5
⬥ Bersediakah setia pada Pancasila dan UUD 1945
Jawab :
poin tinggi : setia dan siap mengamalkan Pancasila dan
UUD 1945.

Poin rendah : menempatkan pancasila dan UUD 1945


dibawah ideologi pribadi. (Pancasila dan UUD 1945 telah
mengatur dan menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia)

13
CONTOH PERTANYAAN YANG SERING
KELUAR SAAT TES WAWANCARA ASN 6
⬥ Siapkah ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia
Jawab :
poin tinggi : siap sedia ditempatkan dimana saja karena
sejatinya dimana saja asal bisa mengabdi bagi bangsa dan
negara (posisikan diri layaknya seorang abdi negara)

Poin rendah : tidak mau ditempatkan di seluruh wilayah


Indonesia, Pilih-pilih penempatan, banyak pertimbangan,
mau ditempatkan asalkan... .

14
2 MATERI SOSIOKULTURAL
SELEKSI ASN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA 2021
PERMENPANRB NO 38 NO. 2017 MENGENAI STANDAR
KOMPETENSI JABATAN APARATUR SIPIL NEGARA

KOMPETENSI TEKNIS KOMPETENSI MANAJERIAL KOMPETENSI SOSIOKULTURAL

Kompetensi Teknis Kompetensi Manajerial adalah Kompetensi Sosial Kultural


(pengetahuan, keterampilan, pengetahuan, keterampilan, adalah pengetahuan,
dan sikap/perilaku yang dapat dan sikap/perilaku yang dapat keterampilan, dan sikap/perilaku
diamati, diukur dan diamati, diukur, dikembangkan yang dapat diamati, diukur, dan
untuk memimpin dan/atau dikembangkan terkait dengan
dikembangkan yang spesifik
mengelola unit organisasi. pengalaman berinteraksi dengan
berkaitan dengan bidang
(Integritas, Kerjasama, masyarakat majemuk dalam hal
teknis jabatan. Soal Teknis Komunikasi, Orientasi pada agama, suku dan budaya,
PPPK Guru berisi kompetensi Hasil, Pelayanan Publik, perilaku, wawasan kebangsaan,
Pedagogik & Profesional Pengembangan Diri dan Orang etika, nilai-nilai, moral, emosi
Sesuai Mapel masing masing Lain, Mengelola Perubahan, dan prinsip. (Perekat Bangsa)
Pengambilan Keputusan) 16
APA ITU KOMPETENSI SOSIOKULTURAL
Kompetensi Sosio Kultural adalah pengetahuanan,keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan
terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan (UU ASN)

SOAL SOSIOKULTURAL 10-20 SOAL DENGAN OPSI PILIHAN GANDA


BERJUMLAH 5 (A, B, C, D, E) NILAI 5, 4, 3, 2, 1 JIKA TIDAK DIJAWAB
SKOR 0 17
INDIKATOR KOMPETENSI SOSIOKULTURAL
ASN (JABATAN FUNGSIONAL PERTAMA)
⬥ Deskripsi Perekat bangsa : Aktif mengembangkan sikap saling menghargai,
menekankan persamaan dan persatuan

⬥ Indikator kompetensi perekat bangsa :


a. Menampilkan sikap dan perilaku yang peduli akan nilai-nilai keberagaman
dan menghargai perbedaan;
b. Membangun hubungan baik antar individu dalamorganisasi, mitra kerja,
pemangku kepentingan
c. Bersikap tenang, mampu mengendalikan emosi, kemarahan dan frustasi
dalam menghadapi pertentangan yang ditimbulkan oleh perbedaan latar
belakang, agama/kepercayaan, suku, jender, sosial ekonomi, preferensi
politik di lingkungan unit kerjanya
18
KARENA ANDA AKAN MASUK PADA JABATAN FUNGSIONAL
AHLI PERTAMA MAKA SIKAP YANG HARUS DITUNJUKAN
ADALAH ...

19
CONTOH SOAL SOSIOKULTURAL
Contoh Soal / Kasus
1. Punya rekan kerja berbeda etnis, budaya, kultur harus bagaimana
2. Hidup bermasyarakat dan berdampingan dengan wargayang
berasal dari berbagai daerah harus bagaimana
3. Menghadapi kehidupan sosial sebagai pemeluk agama yang
berbeda-beda harus bagaimana
4. Ditempatkan didaerah yang memiliki perbedaan latar belakang
harus bagaimana
5. Menghadapi orang-orang yang memiliki pandangan politik
berbeda harus bagaimana
20
TIPS MENJAWAB SOAL SOSIOKULTURAL
1. Sesuaikan jawaban soal sosiokultural menurut sikap yang diuraikan dalam PERMENPAN 38
TAHUN 2017 (Jadikan Permenpan 38 Tahun 2017 sebagai pegangan/ panduan bersikap)
2. Jangan terlalu lama membaca bahkan mengulangi beberapa kali dalam menjawab 1 soal. Anda
harus bisa memahami inti pertanyaan dalam sekali baca. (Boleh membaca opsi jawabannya dulu
dan membaca soal dalam sekilas)
3. Sejak awal kita harus punya rencana pemakaian waktu dalam mengerjakan soal PPPK Kita harus
punya patokan waktu dalam menjawab sosiokulutural misal 20 soal dalam waktu 10 menit
bahkan kurang dari itu (kelebihan waktu bisa untuk mengerjakan soal teknis yang butuh
penalaran lebih keras) KEGAGALAN MERENCANAKAN = MERENCANAKAN KEGAGALAN
4. Kalau anda menemui soal yang sama dan jawaban berbeda diantara buku atau bimbingan yang
anda temui tidak perlu bingung. Jawab saja yang anda yakini kebenarannya , dicocokan dulu
dengan permenpanRB 38 Tahun 2017)
5. Jangan panik dalam waktu 170 menit, tetap positif thinking. Jangan hanya karena gemetaran
lihat 1 soal sulit jadi mengacaukan persiapan. Sekali panik semuanya akan blank

21
THANKS!
ANY QUESTIONS?

22
KOMPETENSI
TEKNIS PEDAGOGIK
1. TEORI BELAJAR,
2. KONSEP PENILAIAN,
3. PENGEMBANGAN POTENSI
TEORI
BELAJAR

TEORI BELAJAR
Teori belajar merupakan hukum-hukum/prinsip-prinsip umum
yang melukiskan kondisi terjadinya belajar.
atau
Pandangan Terhadap terciptanya kegiatan Belajar.

Mengapa guru harus menguasai Teori Belajar ?


Dengan memahami teori belajar, Guru akan memahami proses
terjadinya belajar pada manusia.
Guru akan mengetahui apa yang harus dilakukan sehingga siswa
dapat belajar dengan optimal 25
JENIS TEORI BELAJAR
Jenis teori belajar Yang berkembang dunia antara lain :
1. Behaviorisme : sebuah aliran dalam teori belajar yang sangat menekankan pada perlunya
tingkah laku (Behavior) yang dapat diamati.
2. Kognitivisme : Menurut pandangan kognitivisme, belajar adalah perubahan persepsi dan
pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan
tingkah laku yang bisa diamati.
3. Konstruktivisme : belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan.
Pembentukan ini harus dilakukan oleh si belajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif
berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari.
Dengan istilah lain, dapat dikatakan bahwa hakekatnya kendali belajar sepenuhnya ada
pada siswa.
4. Humanisme : Pembelajaran humanistik memandang siswa sebagai subjek yang bebas
untuk menentukan arah hidupnya. Siswa diarahkan untuk dapat bertanggungjawab
penuh atas hidupnya sendiri dan juga atas hidup orang lain. Pendidikan yang humanistik
menekankan bahwa pendidikan pertama-tama dan yang utama.
5. Sibernetik : Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi danilmu 26
informasi. Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi.
TOKOH ALIRAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Behaviorisme merupakan aliran psikologi yang memandang individu lebih kepada sisi fenomena jasmaniah, dan
mengabaikan aspek-aspek mental seperti kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam kegiatan belajar, Ini
bisa dimaklumi karena behaviorisme berkembang melalui suatu penelitian yang melibatkan binatang seperti anjing,
burungmerpati, tikus, dan kucing sebagai objek.
Tokoh aliran Behaviorisme antara lain :
1. Teori pengkondisian Pavlov (Classical Conditioning): menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku
manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang diinginkan. Pavlov menjelaskan teori pengkondisian klasik
menjadi 4 proses yaitu: 1) fase akuisisi, 2) fase eliminasi, 3) fase generalisasi, dan 4) fase deskriminasi.
2. Teori koneksionisme Thorndike : belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-
peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Dalam pembelajaran di sekolah, guru mengajukan
pertanyaan (S), siswa menjawab pertanyaan guru (R)
3. Teori pengkondisian operan Skinner (Operant Conditioning) : bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah
penguatan, maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin kuat
bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua yaitu penguatan positif dan penguatan
negatif. Bentuk-bentuk penguatan positif berupa hadiah atau penghargaan. Bentuk-bentuk penguatan negatif
antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan.
4. Teori Pembiasaan Asosiasi Dekat oleh Gutrie : Teori ini menyatakan bahwa belajar adalah kedekatan hubungan
antara stimulus dan respon. Menurut Guthrie, peningkatan hasil belajar secara berangsur-angsur dapat dicapai
oleh siswa karena kedekatan asosiasi antara stimulus dan respon
5. Teori Kognitif Sosial oleh Bandura : Teori ini menonjolkan gagasan bahwa sebagian besar manusia, belajar dalam
sebuah lingkungan sosial. Dengan mengamati orang lain, manusia memperoleh pengetahuan, aturan-aturan,
keterampilan-keterampilan, strategi-strategi, keyakinan, dan sikap.

27
Biar Hafal : PAk TO SuKa Gutrie dan Bandura
TOKOH ALIRAN TEORI BELAJAR KOGNITIVISME
Secara mudahnya Kognitivisme memandang belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan
pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati.
Tokoh Aliran Teori Kognitivisme antara lain :

1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget : proses berpikir manusia sebagai suatu perkembangan yang bertahap dari berpikir
intelektual konkrit ke abstrak yang berurutan melalui empat periode. Urutan periode itu tetap bagi setiap orang, namun usia
kronologis pada setiap orang yang memasuki setiap periode berpikir yang lebih tinggi berbeda-beda tergantung kepada masing-
masing individu (Hudoyo, 1988). Periode yang dikemukakan Piaget adalah 1). Periode sensori motor (0 -2 tahun), 2) Periode pra
operasional (2 -7 tahun ), 3) Periode operasional konkrit (7 – 11/12 tahun), dan 4) Periode operasi formal (11/12 tahun ke atas).

2. Teori Pemrosesan Informasi Gagne : teori belajar yang dikenal dengan teori pemrosesan informasi. Teori ini pada dasarnya untuk
menjelaskan fenomena belajar. Proses yang terjadi seperti cara kerja komputer, yang dimualai dari masukan (input) kemudian
proses (procces) dan keluaran (output)

3. Teori representasi mode Bruner : bahwa belajar ialah memahami konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam
materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Seperti halnya
dengan Piaget, Bruner menggambarkan anak-anak berkembang melalui tiga tahap perkembangan mental yang tidak dikaitkan
dengan usia siswa, yaitu 1. Enactive (Manipulasi objek secara langsung ; 2. Ikonic. (sudah dapat memanipulasi dengan
menggunakan gambaran dari objek; 3. Symbolic. Tahap terakhir ini, menurut Bruner merupakan tahap memanipulasi simbol-
simbol secara langsung dan tidak lagi ada kaitannya dengan objek-objek

4. Teori Bermakna Ausubel : D.P. Ausubel mengemukakan bahwa belajar dikatakan menjadi bermakna (meaningful) bila
informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat
mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya.
Dalam kaitannya dengan penyampaian bahan yang diajarkan, Ausubel lebih menyukai bahan yang disajikan itu telah
disusun secara final. Siswa belajar dengan menerima bahan yang telah disusun secara final, pengajar menyampaikan
dengan ceramah. Bahan pelajaran yang disusun itu bermakna sehingga mudah diserap siswa.
28
Biar Mudah Menghafal : Pia Gak Bro sama si Ubel
TOKOH ALIRAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
Konstruktivisme memandang Pengetahuan secara aktif dibangun oleh siswa atau peserta didik
Tokoh Aliran Konstruktivisme adalah

1. Konsep Belajar Konstruktivisme Jean Piaget


Dalam hal belajar, Piaget tidak sependapat bahwa belajar itu suatu yang terbatas, yaitu lebih dipacu ke arah
spontanitas terbatas untuk masalah tunggal (teori stimulus respon). Menurut Piaget, struktur kognitif yang dimiliki
seseorang itu karena proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses mendapatkan informasi dan pengalaman
baru yang langsung menyatu dengan struktur mental yang sudah dimiliki seseorang. Akomodasi adalah proses
penstrukturan kembali struktur mental akibat adanya informasi dan pengalaman baru. Jadi Belajar belajar itu tidak
hanya menerima informasi dan pengalaman baru saja, tetapi juga penstrukturan kembali informasi dan pengalaman
yang baru.

2. Konsep Belajar Konstruktivisme Vygotsky


Berbeda dengan Piaget, Vygotsky tidak menganggap tahapan sebagai urutan diskrit. Vygotsky lebih mementingkan
bahwa belajar menekankan interaksi dengan orang lain. TeoriVygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif
terbatas dalam rentang kecil pada setiap usia dan interaksi sosial dengan orang-orang yang lebih berpengalaman
diperlukan untuk menemukan “zona perkembangan terdekat” yang dikenal dengan ZPD (Zone of Proximal
Development).

Biar Mudah Menghafal : Pipi Si Ako dan ViZon (Piaget Asimilasi Akomodasi, Vigotzky Zone of Proximal)

.
29
TOKOH ALIRAN TEORI BELAJAR HUMANISME
Pembelajaran humanistik memandang siswa sebagai subjek yang bebas untuk menentukan arah hidupnya.
Tokoh aliran Humanisme antara lain :

1. Teori Arthur Combs


Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu

2. Teori Belajar Maslow


Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal, yaitu suatu usaha yang positif untuk berkembang
dan kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.

3. Teori Carl Rogers


Carl Rogers (dalam Suranto, 2015) membedakan dua tipe belajar, yaitu: Kognitif (kebermaknaan) dan experiential ( pengalaman
atau signifikansi). Guru menghubungan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan terpakai seperti mempelajari mesin
dengan tujuan untuk memperbaikai mobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa.

4. Teori Habermas
belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan belajar yang dimaksud di sini
adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial, sebab antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Dengan pandangannya yang
demikian, ia membagi tipe belajar menjadi tiga, yaitu; 1) belajar teknis ( technical learning), 2) belajar praktis ( practical learning),
dan 3) belajar emansipatoris (emancipatory learning).

5. Teori Samuel Bloom & David Krathwoll


Mereka lebih menekankan perhatiannya pada apa yang mesti dikuasai oleh individu (sebagai tujuan belajar), setelah melalui
peristiwa-peristiwa belajar. Tujuan belajar yang dikemukakannya dirangkum ke dalam tiga kawasan yang dikenal dengan sebutan
Taksonomi Bloom. Melalui taksonomi Bloom inilah telah berhasil memberikan inspirasi kepada banyak pakar pendidikan dalam
mengembangkan teori-teori maupun praktek pembelajaran
30
Biar Mudah Menghafal : Mas Comb GeMas Sama Blomwoll`
TOKOH ALIRAN TEORI BELAJAR SIBERNETIK
belajar yang relatif baru di bandingkan dengan teori‐teori belajar yang sudah dibahas sebelumnya. Teori ini
berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi. (proses belajar layaknya proses pengolahan informasi)
Tokoh aliran sibernetik antara lain :

1. Teori Landa
Salah satu penganut aliran sibernetik adalah Landa. Ia membedakan ada dua macam proses berpikir, yaitu proses
berpikir algoritmik dan proses berpikir heuristik. Proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir yang sistemis, tahap
demi tahap, linier, konvergen, lurus menuju ke satu target tujuan tertentu. Contoh‐contoh proses algoritmik misalnya
kegiatan menelpon, menjalankan mesin mobil, dan lain‐lain. Sedangkan cara berpikir heuristik, yaitu cara berpikir
devergen, menuju ke beberapa target tujuan sekaligus. Memahami suatu konsep yang mengandung arti ganda dan
penafsiran biasanya menuntut seseorang untuk menggunakan cara berpikir heuristik misalnya operasi pemilihan
atribut geometri, penemuan cara‐cara pemecahan masalah

2. Teori Pemrosesan Informasi Berlner dan Gage


Komponenpemrosesan informasi diplah menjadi tiga pertama kali yaitu Sensory Receptor informasi diterima dari luar.
Di dalam SR informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, informasi hanya ditangkap dalam bentuk aslinya, informasi
hanya dapat bertahan dalam waktu yang sangat singkat, Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap
informasi yang diberi perhatian (attention) oleh individu, Long Term Memory (LTM) diasumsikan berisi semua
pengetahuan yang telah dimiliki oleh individu, mempunyai kapasitas tidak terbatas, dan sekali informasi disimpan
didalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.

Biar Mudah Menghafal : Landa Belgage


.

31
APLIKASI TEORI BELAJAR
⬥ Behaviorisme
siswa atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan aturan yang jelas dan ditetapkan lebih dulu secara
ketat; Pembiasaan dan disiplin menjadi sangat esensial dalam belajar. Kegagalan atau ketidakmampua dalam
penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang perlu dihukum, dan keberhasilan belajar atau
kemampuan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah.
⬥ Kognitivisme
Pahami perkembangan kognitif anak dan sesuaikan bahan ajar menurut tingkat perkembangannya. Jagalah agar
siswa tetap aktif selama pembelajaran, Ciptakan ketidak sesuaian agar siswa terangsang untuk berpikir kritis.,
Ciptakan interaksi sosial yang memadai
⬥ Konstruktivisme
Mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari pengajar kepada pembelajar, melainkan suatu
kegiatan yang memungkinkan pembelajar membangun sendiripengetahuannya
⬥ Humanisme
Pembelajaran hendaknya berfokus pada upaya untuk memahami cara manusia menciptakan perasaan, sikap dan
nilai-nilai, Pembelajaran hendaknya berfokus pada kebutuhan dan minat siswa. guru dapat membuat hubungan
yang kuat dengan siswa dan membantu siswa untuk membantu siswa berkembang secara bebas
⬥ Sibernetik
Guru Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pelajaran, Menyusun materi pelajaran dalam
urutan yang sesuai dengan sistem informasinya. Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola
32
yang sesuai dengan urutan materi pelajaran.
KONSEP
PENILAIAN
PERBEDAAN PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI

Pengukuran adalah kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara


sistematik. (Bersifat Kuantitatif) nama lain pengukuran adalah meassurement
dlm bahasa inggris. (memberikan skor pada hasil tes siswa)

penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian bersifat kualitatif.
(Mengolah nilai hasil pengukuran agar didapat kriteria baik sekali, baik, cukup
dan kurang)

Evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria,
keputusan atau tindakan dari pembelajaran yang telah dilakukan.Evaluasi
dilakukan untuk menentukan siswa naik atau tidak.. sehingga bisa dilihat
faktor2 apa saja yg menyebabkannya. Dari hasil evaluasi sekolah bisa melihat
keunggulan dan kelemahan program2 sekolah

34
LINGKUP PENILAIAN PADA KURIKULUM 2013
1. Penilaian sikap : merupakan penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam proses
pembelajaran yang meliputi sikap spiritual dan sosial. (KI 1 & KI 2).

2. Penilaian pengetahuan : (KD dari KI-3), merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara
mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup dimensi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognisi dalam berbagai tingkatan proses berpikir.
Faktual : elemen dasar sebelum mempelajari suatu pengetahuan. Pengetahuan tentang
alfabet, pengetahuan simbol dalam peta.
Konseptual : pengetahuan tentang kategori dan klasifikasi dan hubungan keduanya.
Pengertian peta, fungsi peta.
Prosedural : Pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Langkah-langkah
menggambar peta
Metakognitif : Metakognitif ialah kesadaran tentang apa yang diketahui dan apa yang
tidak diketahui.anak yang memiliki pegetahuan metakognitif mampu mengetahui
kelemahan dan kelebihan yang ada didalam dirinya.

2. Penilaian keterampilan : (KD dari KI-4), merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan
tugas tertentu. 35
PRINSIP PENILAIAN (Permendikbud 23 Tahun 2016
Prinsip penilaian Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya. 36
TEKNIK PENILAIAN
Teknik penilaian adalah Teknik penilaian adalah cara yang digunakan oleh pendidik untuk
melakukan penilaian dengan menggunakan berbagai bentuk instrumen penilaian. Instrumen
penilaian merupakan alat yang disusun dan digunakan untuk mengumpulkan dan mengolah
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
1. Sikap
Penilaian sikap terdiri atas penilaian utama yang diperoleh dari hasil observasi harian yang
ditulis didalam jurnal harian dan penilaian penunjang yang diperoleh dari penilaian diri dan
penilaian antarteman, hasilnya dapat jadikan sebagai alat konfirmasi dari hasil penilaian sikap
oleh pendidik.
Teknik Penilaian : Observasi, Jurnal Catatan Guru, Pelaian diri dan antar teman (sebagai
penunjang)

2. Pengetahuan
Teknik yang digunakan dalam penilaian pengetahuan antara lain : Tes Tertulis, Tes Lisan,
Penugasan

3. Keterampilan
Teknik yang digunakan dalam penilaian keterampilan antara lain penilaian kinerja, penilaian
proyek, dan portofolio. 37
SKEMA PENILAIAN SIKAP

38
SKEMA PENILAIAN PENGETAHUAN

39
SKEMA PENILAIAN KETERAMPILAN

Penilaian Kinerja terbagi menjadi penilaian praktik dan penilaian produk. Penilaian kinerja yang
menekankan pada produk disebut penilaian produk. Sedangkan penilaian kinerja yang
40
menekankan pada proses disebut penilaian praktik
PENDEKATAN DALAM PENILAIAN
PENILAIAN ACUAN PATOKAN & PENILAIAN ACUAN NORMA
⬥ Pendekatan PAP berarti membandingkan skor-skor hasil tes
peserta didik dengan kriteria atau patokan yang secara
absolut/mutlak telah ditetapkan oleh guru.
⬥ Pendekatan PAN berarti Penilaian Acuan Norma adalah
penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma
kelmpok; nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan
dengan nilai-nilai siswa yang lain yang termasuk di dalam
kelompok itu.

⬥ Penilaian acuan norma terutama digunakan saat untuk survei


dalam suatu hal. Sedangkan penilaian acuan patokan biasanya
digunakan terutama untuk penguasaan 41
PENDEKATAN ASSESSMENT of, for, as LEARNING
⬥ Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran selesai. Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah, dan berbagai
bentuk penilaian sumatif merupakan assessment of learning

⬥ Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan


biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar
mengajar. Pada assessment for learning pendidik memberikan umpan balik
terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan
kemajuan belajarnya. Penugasan, presentasi, proyek, termasuk kuis merupakan
contoh-contoh bentuk assessment for learning (penilaian untuk proses belajar).

⬥ Assessment as learning mempunyai fungsi yang mirip dengan assessment for


learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan
peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi
pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh assessment as42
learning.
PEMANFAATAN / TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN
⬥ Hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik. Di
samping itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada satuan
pendidikan. Peserta didik yang belum mencapai KKM perlu ditindaklanjuti dengan remedial, sedangkan
peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan, dengan memperhatikan ketersediaan waktu
pertemuan yang ada.

Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:


1. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar
peserta didik Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan variasi cara penyajian dan penyederhanaan
tes/pertanyaan;(Jika sebagian besar siswa belum tuntas)
2. pemberian bimbingan secara perorangan (hanya pada peserta didik yang harus remedial)
3. pemberian instrumen-instrumen atau latihan secara khusus, dimulai dengan instrumen-instrumen atau
latihan sesuai dengan kemampuannya;
4. pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelasnya yang telah mencapai KKM

Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:


1. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi instrumen pengayaan untuk dikerjakan bersama pada
dan/atau di luar jam pelajaran;
2. Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi instrumen pengayaan untuk dikerjakan sendiri/individual;
3. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu sehingga peserta didik
dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu

43
PENGEMBANGAN
POTENSI
PENGERTIAN POTENSI


Potensi adalah kemampuan yang masih terkandung dalam diri peserta
didik yang diperoleh secara herediter (pembawaan).

Potensi adalah “kemampuan terpendam yang mempunyai kemungkinan


untuk dapat dikembangkan”

Melalui Proses Belajar potensi dapat dikembangkan menjadi prestasi. Oleh


karena potensi merupakan kecakapan yang masih tersembunyi atau yang
masih terkandung dalam diri peserta didik, maka guru sebaiknya memiliki
kemauan dan kemampuan mengidentifikasi potensi yang dimiliki peserta
didik yang menjadi siswa asuhnya, kemudian membantu mengembangkan
potensi peserta didik secara optimal.

45
JENIS-JENIS POTENSI MENURUT AHLI
⬥ Potensi Fisik : Potensi fisik berkaitan dengan kondisi dan kesehatan tubuh, ketahanan dan
kekuatan tubuh, serta kecakapan motorik (Desmita,2014:53). Menurut Gardner (Syaodih,
2007:95) individu yang memiliki kecerdasan kinestetis, berbakat dalam bidang fisik mampu
mempelajari olah raga dengan cepat, selalu menunjukkan permainan yang baik, atau individu
yang berbakat dalam seni tari mampu menguasai gerakan-gerakan yang indah dan lentur.

⬥ Potensi Psikologis : Potensi psikologis terdiri beberapa macam yaitu :


a. Potensi Kecerdasan Umum : Kemampuan umum yang dikaitkan dengan kemampuan untuk
pemecahan masalah, berpikir abstrak, keahlian dalam pembelajaran. Peserta didik yang
memiliki intelektual tinggi atau IQ nya (tingkat intelegensi) tinggi diprediksi akan memiliki
prestasi belajar yang tinggi pula, dan sebaliknya.
b. Kecerdasan Majemuk : Dalam diri anak terdapat berbagai potensi atau kecerdasan majemuk.
Menurut Gardner setiap anak memiliki kecenderungan dari delapan kecerdasan.
c. Bakat : Bakat merupakan kecakapan dasar atau suatu potensi yang merupakan pembawaan
untuk memperoleh suatu pengetahuan atau keterampilan pada bidang tertentu. Pembagian
jenis bakat mungkin dikaitkan dengan bidang studi atau bakat sekolah (scholastic aptitude)
atau bidang pekerjaan (vocational aptitude).
d. Kreativitas : Kreativitas mengarah ke penciptaan sesuatu yang baru, berbeda, unik, baik itu
berbentuk lisan, tulisan, maupun konkret atau abstrak. Kreativitas timbul dari pemikiran
divergen. Berpikir divergen mempertimbangkan beberapa jawaban yang mungkin ada untuk46
suatu masalah (Hurlock, 2013:5).
JENIS KECERDASAN MAJEMUK
Dalam diri anak terdapat berbagai potensi atau kecerdasan majemuk. Menurut Gardner setiap anak
memiliki kecenderungan dari delapan kecerdasan, meskipun memiliki tingkat penguasaan yang berbeda.
1. Kecerdasan bahasa (verbal-linguistic intelligence), kecakapan berpikir melalui kata-kata,
menggunakan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks (penulis, ahli bahasa,
sastrawan, jurnalis, orator, penyiar adalah orang-orang yang memiliki inteligensi linguistik yang
tinggi.
2. Kecerdasan matematika – logis (logical-mathematical intelligence), kecakapan untuk
menyelesaikan operasi matematika (para ilmuwan, ahli matematis, akuntan, insinyur, pemrogram
komputer).
3. Kecerdasan spasial–visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat
atau berhubungan dengan kemampuan indera pandang dan berimajinasi, seperti yang dimiki oleh
para navigator, pemburu, dan arsitek.
4. Kecerdasan kinestetis atau gerakan fisik (kinesthetic intelligence). Kecakapan melakukan gerakan
dan keterampilan-kecekatan fisik.
5. Kecerdasan musik (musical intelligence). Kecakapan untuk menghasilkan dan menghargai musik,
sensitivitas terhadap melodi, ritme, nada, tangga nada.
6. Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence) : berhubungan dengan kemampuan bekerja
sama dan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal. Mampu mengenali perbedaan perasaan,
temperamen, maupun motivasi orang lain
7. Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence) : kemampuan pemahaman terhadap aspek
internal, seperti perasaan proses berpikir, refleksi diri, intuisi, dan spiritual serta Identitas diri 47
KONDISI YANG DAPAT MENINGKATKAN KREATIVITAS
Hurlock (2013:11) menyatakan terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan kreativitas, seperti
berikut ini.
1. Waktu. Beri kesempatan kepada anak untuk memiliki waktu bebas untuk menemukan ide-ide dan
mempraktekkan idenya.
2. Kesempatan. Berikan waktu dan kesempatan menyendiri untuk mengembangkan kehidupan
imajinatif yang kaya, bebas dari tekanan kelompok sosial.
3. Dorongan. Berikan dorongan untuk kreatif meskipun prestasinya tidak sesuai dengan standar orang
dewasa, jangan diejek atau dikritik
4. Sarana. Sediakan sarana yang merupakan hal penting untuk merangsang dorongan eksperimen dan
eksplorasi.
5. Lingkungan. Berikan lingkungan rumah dan sekolah yang merangsang kreativitas anak. Bimbinglah
untuk menggunakan sarana yang akan mendorong kreativitas dan berikan sedini mungkin sejak anak
masih bayi dan lanjutkan hingga masa sekolah.
6. Percaya diri. Bangun hubungan orangtua dan anak yang tidak posesif, agar memberikan rasa percaya
diri dan mandiri.
7. Cara mendidik. Didiklah anak secara demokratis dan permisif baik di rumah dan di sekolah yang akan
meningkatkan kreativitas.
8. Pengetahuan. Kreativitas tidak muncul dalam kehampaan. Berikan kesempatan untuk memperoleh
pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan yang dapat diperoleh anak, semakin baik dasar untuk
mencapai hasil yang kreatif. Pulaski mengatakan, “Anak-anak harus berisi agar dapat berfantasi”.
48
CARA IDENTIFIKASI POTENSI
Guru dapat mengidentifikasi kemampuan intelektual atau kecerdasan umum, kecerdasan majemuk, bakat
peserta didik melalui cara berikut ini.

1. Identifikasi Kemampuan Intelektual “ : Pengamatan, Analisis Hasil Ulangan, tgas,


wawancara, nilai raport dan lain-lain.

2. Identifikasi Kecerdasan majemuk : Mengidentifikasi bakat dan kecerdasan


majemuk peserta didik dapat menggunakan cara yang sama dengan identifikasi
kemampuan intelektual, namun lebih diarahkan kepada bidang studi atau
kelompok bidang studi

3. . Identifikasi Kreativitas : pengamatan, yaitu mengamati proses ketika anak


sedang membuat karya kreatif; analisis tes, bila peserta didik diberikan kebebasan
untuk memberikan beberapa alternatif jawaban; analisis karya kreatif dan inovatif

49
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA
1. Pahami potensi peserta didik dengan keragamannya.
2. Terimalah peserta didik dengan segala kelebihan dan kelemahannya.
3. Ciptakanlah iklim belajar yang kondusif untuk pertumbuhan dan pengembangan diri peserta
didik melalui interaksi yang berkualitas, yaitu yang mampu memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensinya.
4. Rancanglah pembelajaran yang sesuai dengan keragaman potensi peserta didik sehingga
tercapai prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya. berkembang secara optimal.
5. Bersikaplah demokratis, hangat, bersabahat, menimbulkan rasa senang dan rasa aman,
bersikap menuntun, mendorong, mencoba membantu memecahkan masalah, bersikap
menghindari kritik yang negatif dan ancaman kepada peserta didik.
6. Bantulah dan bimbinglah peserta didik agar mencapai prestasi sesuai dengan potensinya,
sehingga tumbuh kepercayaan dirinya, diantaranya dengan memberikan layanan individual
disamping kelompok.
7. Kembangkanlah kreativitas dalam pembelajaran antara lain dengan: 1) memberikan
kesempatan berpikir divergen, memberikan beberapa alternatif jawaban dalam memecahkan
masalah, memberikan ide-ide; 2) pembelajaran yang merangsang rasa ingin tahu misalnya
dengan model pembelajaran discovery/inkuiri; 3) mendorong pemanfaatan sarana dan
prasarana untuk berekpserimen dan eksplorasi; 4) mendorong dan memberi kesempatan
untuk membuat karya kreatif dan inovatif.
50
USAHA TELAH DILAKUKAN,
BERBAGAI UPAYA TELAH DIUSAHAKAN

TETAPI TUHANLAH YANG MENENTUKAN.

KETIKA ANDA BERHASIL SYUKURI


KETIKA ANDA GAGAL TETAP DISYUKURI SAMBIL
MELIHAT KANAN, KIRI DAN BAWAH KITA
51
52
Team Presentation

SEMOGA SUKSES DI SELEKSI PPPK 2021

WIJI,S.Pd. M.Pd. Wartono,S.Pd. M. Zamzam R.S.A,S.Pd.Gr Anggi Faisal,S.Pd.


MANAJERIAL TEKNIS SOSIOKULTURAL IT ADMINISTRATOR

53

Anda mungkin juga menyukai