BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
hutan, secara ekonomi tidak berbeda dengan komoditi kayu atau hasil tangible
alam adalah dalam hal penilaian (valuation) dari biaya dan manfaatnya
(Darusman, 1997).
pemanfaatan rekreasi alam sebagai hasil hutan memerlukan input tenaga dan
ekonomi suatu negara, mempengaruhi ekonomi setempat dan secara nyata dapat
wisata alam di Indonesia masih sangat kurang, terutama yang tercatat dan bersifat
2
New Zealand.
menelaah dampak sosial ekonomi dari Taman Nasional sebagai suatu unit
pengelolaan wisata (rekreasi) alam, yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan
1.000.000 ha dan 75.000 ha, pada tahun 1987 belum dikelola secara optimal.
Studi tersebut menemukan bahwa bila dikelola secara optimal kedua Taman
menyerap 48.000 dan 11.000 orang dengan pendapatan kotor sebesar Rp. 150
milyar dan Rp. 35 milyar per tahun. Angka-angka tersebut menunjukkan peranan
sosial ekonomi yang besar dari Taman Nasional. Dalam segi penilaian investasi,
kedua Taman Nasional tersebut menunjukkan angka IRR (Internal Rate Return),
harga yang mungkin terjadi pada suatu waktu tertentu dan sering
atau jasa.
absolut atau potensial. Hubungan antara harga dan kuantita dalam kurva
permintaan adalah negatif, artinya bila harga suatu barang meningkat maka
kepada harga komoditi yang dijual, pendapatan atau daya beli konsumen, jumlah
biaya rekreasi.
4
yang terjadi adalah sebagai akibat dari perubahan pola hidup, kenaikan standar
hidup, penambahan waktu luang sebagai akibat efisiensi kerja, serta kemajuan
teknologi.
sektoral, manca produk atau produk tunggal, maka posisinya dalam bagan
sebagai berikut :
5
Pedoman
Persaingan
PERENCANAAN
PEMASARAN
Profil Produk
Penelitian pasar
PENGAWASAN
PERENCANAAN
RENCANA TAKTIS
PEMASARAN
Pemasaran
terpadu
1. Tujuan dan sasaran Produk terpadu
2. Metode
Biaya modal
MANAJER PEMASARAN
3. Untung rugi pokok
Biaya modal
kerja
4. Tanggung jawab
5. kurun waktu
6. Anggaran
7. Pengawasan
UMPAN BALIK
Sumber: Wahab (2001:228)
- Citra atau kebanggaan yang sangat mengikat dari produk yang ditawarkan.
tingkat kepuasan yang diperoleh ( nilai dari uang yang dikeluarkan ) termasuk
pertemuan antara pemasaran terpadu para penawar di satu pihak dan faktor-faktor
KEBIJAKAN KUALITAS
PRODUK PRODUK YANG
DIHARAPKAN
KEBIJAKAN
HARGA HARGA YANG
PANTAS
PENELITIAN KEBIJAKAN
PASAR DISTRIBUSI TERSEDIANYA
PRODUK
Oleh penjual KEBIJAKAN
PROMOSI DAN CITRA DAN
PUBLISITAS PENGETAHUAN
PRODUK KLIEN
BIDANG
PENJUALAN BAGAN YANG
MEYAKINKAN
PELAYANAN DARI
UNTUK PRAMUNIAGA
PELANGGAN
SEBELUM ATAU PELAYANAN
SESUDAH UNTUK
PENJUALAN PELANGGAN
pedoman umum yang harus salings terjalin kerja sama dan koordinasi di antara :
a. Para pejabat yang duduk dalam organisasi tingkat nasional, propinsi dan lokal.
dan sebagainya.
8
Konsumen
Demand
Pemasaran
Supply
Produsen
Sumber : Soekadijo (2000)
potensi dan sumber daya alam dan ekosistemnya, baik dalam bentuk asli maupun
setelah adanya perpaduan dengan daya cipta manusia. Sedang obnyek wisata alam
adalah alam beserta ekosistemnya, baik asli maupun setelah ada perpaduan
dengan daya cipta manusia, yang mempunyai daya tarik untuk diperlihatkan dan
10
obyek wisata alam dibedakan atas obyek wisata alam yang ada dalam kawasan
hutan (kawasan konservasi) dan obyek wisata alam yang ada diluar kawasan
kawasan konservasi antara lain berupa taman nasional, taman wisata, taman baru,
taman laut dan taman hutan raya. Pengelolaan dan untuk obyek-obyek tersebut
berada dibawah Departemen Kehutanan. Sedang obyek wisata alam yang berada
diluar kawasan konservasi antara lain wana wisata atau taman safari biasanya
Tourism). Pada saat ini wisata alam (ecotourism) merupakan bentuk pariwisata
yang paling populer didunia dan paling digemari, karena wisata ini lebih
mengarah pada kegiatan kambali ke alam (back to nature) sehingga peserta wisata
selaras dengan hobinya. Selain itu wisatawan ini biasanya juga tertarik pada
tempat-tempat yang masih alami dan beluim banyak dicapai manusia, seperti gua-
gua, pegunungan, hutan belantara, arus deras, karang-karang laut dan lain-lain.
Obyek wisata semacam ini cukup banyak tersedia di Indonesia. Namun saat ini
belum dikelola dengan baik bahkan boleh dikatakan belum ditangani dengan
sungguh-sungguh.
11
Rekreasi alam merupakan salah satu manfaat intangible dari sumber daya
hutan, secara ekonomi tidak berbeda dengan komoditi kayu atau hasil tangible
pemanfaatan rekreasi alam sebagai hasil hutan memerlukan input tenaga dan
permodalan/teknologi.
pada tingkat biaya yang harus ditetapkan, adapun faktor-faktor tersebut adalah :
tujuan, persaingan antar obyek wisata, Biaya perjalanan ke lokasi wisata, kualitas
dan ekonomi, obyek-obyek wisata pendukung, tarif masuk lokasi. Hal ini
diperkuat oleh Soemitro (2000), yang menyatakan bahwa permintaan akan jasa ini
sangat subyektif karena selera, persepsi, dan kesukarelaan yang individualistik ini
sangat bervariasi pada setiap orang. Berhubung dengan hal itu, potensi ekonomi
sumberdaya wisata alam mempunyai produk jasa yang bersifat market oriented,
namun sekaligus juga terikat secara geografis pada suatu lokasi (in-situ), sehingga
jarak, waktu dan biaya transportasi yang memisahkan sumber dan pasar
Untuk menilai manfaat intangible dari suatu sumberdaya hutan yang mana
manfaat tersebut tidak dapat dinilai secara kuantitatif oleh mekanisme pasar yaitu
12
biaya yang perlu dikeluarkan untuk dapat menikmati suatu kegiatan rekreasi
(Darusman, 1997).
Ada dua metode dipakai untuk memperkirakan nilai dari wana wisata yaitu
membayar dari pengunjung adalah Metode Biaya Perjalanan. Metode ini telah
terhadap jasa-jasa rekreasi (Clawson dan Knetsch, 1999 dan Davis 2001).
untuk menilai manfaat rekreasi dari suatu obyek wisata adalah dengan
mendasarkan bahwa pengunjung akan memberikan reaksi yang sama, baik dalam
perjalanan (Knetsch dan Driver, 2004). Disamping itu menurut Darusman, 1997,
kebanyakan para pemakai obyek rekreasi wisata alam tidak mau membayar karcis
masuk dan mereka beranggapan bahwa potensi sumberdaya alam tersebut adalah
tersebut, mereka tidak mau mengeluarkan biaya atas manfaat yang telah
diperolehnya. Akibat hal diatas, pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan
karcis masuk tidak dapat dijadikan esbagai indikator untuk menentukan nilai
13
Dalam suatu perjalanan rekreasi menuju suatu obyek wisata, semakin jauh
para pengunjung dari tempat terjauh dengan biaya perjalanan paling tinggi
yang bertempat tinggal lebih dekat dan dengan biaya perjalanan yang lebih rendah
akan memiliki surplus knsumen yang lebih besar (Hufschmidt, et al, 2002).
Dimana Voi = derajat kunjungan per 1.000 orang tanpa pungutan masuk
Ai = citarasa
masuk sebagai salah satu penentu derajat kunjungan, dengan demikian rumus
menjadi :
Setiap Vxi yang bertalian dengan pungutan masuk tertentu x mewakili suatu titik
pada kurva permintaan untuk kunjungan ke taman dari zona tertentu. Derajat
kotor surplus konsumen dan dengan demikian mencerminkan pula nilai kotor
dikonsumsi pada berbagai tingkat harga. Menurut Davis dan Johnson (1987)
dalam Darusman (1997), kurva permintaan juga akan merupakan kurva yang
mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dari keinginan pasar
15
dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
kegiatan saat pembelian akan tetapi juga meliputi proses pengambilan keputusan
yang menyertai pembelian dimana terdapat tiga variabel yang perlu diperhatikan
pembelian barang atau jasa sangat dipengaruhi berbagai faktor seperti, faktor
Gambar 2.6.
Kebudayaan
Sosial
Perorangan
Kebudayaan
Kelompok- Psikologi
kelompok
Usia dan
referensi
tahap siklus
Sub-budaya Motivasi
hidup
Persepsi PEM
Keluarga
Keluarga ProsesBelajar BELI
Pekerjaan
Kepercayaan
Situasi
& Sikap
Ekonomi
Peran dan
Gaya Hidup
Kelas Sosial status
Kepribadian
dan Konsep
16
Kebijaksanaan Produk
Produk wisata harus sesuai dengan apa yang dicari dan disukai oleh
konsumen atau sesuai dengan permintaan pasar. Karena apa yang di cari dan
disukai wisatawan itu tergantung dari motif perjalanan wisata, oleh karena itu
produk pariwisata harus sesuai pula dengan motif perjalanan wisata. Berdasarkan
Segmen pasar pariwisata itu ditemukan dalam motivation research atau ‘penelitian
motivasi’, yang merupakan bagian yang penting dalam analisis asar. Penelitian
motivasi itu suatu penelitian psikologis yang menanyakan kepada para wisatawan
Kebijaksanaan Harga
tersebut adalah : 1). Biaya angkutan, 2). Biaya akomodasi (termasuk makan dan
tepat untuk produk kepariwisataan, sehingga seimbang dengan daya beli pasar dan
17
menarik bagi calon wisatawan. Untuk keperluan tersebut orang harus mengenal
pasar pariwisata, khususnya mengenai daya belinya. Daya beli pasar itu
Tempat/Distribusi
adanya produk di tengah pasar, para konsumen dengan mudah dapat melihat dan
membelinya. Produk pariwisata adalah suatu produk yang kompleks, terdiri dari
Bauran Promosi
Sasaran terakhir dari semua kegiatan pemasaran dan promosi ialah orang-
promosi tidak langsung (agent promotion). Cara-cara yang lazim digunakan untuk
Dengan peragaan produk dan tempat penjualannya lebih mudah dapat dikenal
promosi.
pemerintah setempat.
Periklanan
yakin bahwa periklanan adalah salah satu bentuk berkomunikasi yang sangat
2.7. berikut :
19
Wisatawan
- Domestik
- mancanegarara
- Darat
- Ikan
- Laut
- Leaflet /
Obyek dan atraksi - Udara
Brosur
Wisata - Domestik
- Video
- Something to see
- Something to Do
- Something to Buy