Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEGIATAN

PROGRAM KERJA DIVISI PENDIDIKAN


Pelatihan Parenting untuk Meningkatkan Kemampuan Pola Asuh
Positif Kepada Anak Guna Menciptakan Keluarga yang
Harmonis Di Dusun Manongsari, Ngaglik Sleman, Yogyakarta

KOMUNITAS BAKTI DESA


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018
Latar Belakang
Sama halnya dengan bekerja yang membutuhkan keterampilan tertentu,
untuk menjadi orang tua sebenarnya juga membutuhkan keterampilan tertentu,
khususnya dalam mengasuh dan mendidik anak. Jika orang yang akan bekerja
bisa menyadari bahwa mereka harus memiliki keterampilan tertentu agar bisa
diterima dalam sebuah pekerjaan, maka idealnya begitu juga dengan orang tua
bahwa untuk menjadi orang tua maka orang tua akan belajar untuk meningkatkan
keterampilan mereka dalam mendidik anak. Akan tetapi banyak orang tua yang
tidak menyadarinya, sehingga banyak anak yang menjadi korban dalam
pengasuhan orang tua.
Orang tua yang belajar tentang pola asuh maka akan mengetahui perannya
sebagai orang tua ketika mendidik anak. Menurut Gazali (2007) peran orang tua
sangat penting dalam perkembangan anak, sehingga antara orang tua dan anak
dapat menjalani proses perkembangan dengan baik. Orang tua harus memahami
bahwa perkembangan anak berlangsung secara bertahap dan memiliki alur
kecepatan perkembangan yang berbeda maka pengasuhan anak perlu disesuaikan
dengan tahapan perkembangan anak itu sendiri. Oleh sebab itu, untuk menjadi
orang tua yang ideal, maka orang tua seharusnya menyadari akan pentingnya
pengetahuan mengenai pola asuh dalam keluarga terhadap anak.
Orang tua adalah teladan bagi anak-anaknya, sehingga perilaku anak
mencerminkan perilaku orang tuanya. Menurut Gunarsa (1989), orang tua
berperan besar dalam mengajar, mendidik serta member contoh atau teladan pada
aanak-anaknya mengenai tingkah laku yang baik, yang sesuai dengan nilai-nilai
moral yang berlaku ataupun tingkah laku yang tidak baik dan perlu dihindari.
Oleh sebab itu, jika ada anak yang suka berbohong maka tidak menutup
kemungkinan hal itu disebabkan oleh kesalahan pola asuh pada orang tua terhadap
anak. Menurut Kelly (2003), kejujuran pada anak adalah dasar komunikasi yang
efektif dan merupakan hubungan yang harmonis dalam keluarga. Anak yang
berbohong biasanya karena untuk menghindari hukuman yang akan diterima anak,
menghindari ketidaksukaan orang tua terhadap hasil yang diperoleh anak tentang
sesuatu hal.
Terjadinya krisis hubungan antara orang tua dan anak sebagian besar
disebabkan oleh ketidakbijaksanaan orang tua dalam menerapkan pola asuh
kepada anaknya. Kebijaksanaan orang tua ini bisa disebabkan karena
kesalahpahaman antara suami dan istri sehingga menyebabkan kurang
harmonisnya sebuah keluarga. Menurut Devito (2011) dalam sebuah hubungan,
keseimbangan sangat diperlukan untuk mempertahankan hubungan.
Keseimbangan disini tidak selalu berupa materi, dapat juga berupa komunikasi
yang efektif antara suami dan istri, perhatian, pengorbanan dan pembagian tugas.
Apabila keseimbangan tidak tercapai, maka keutuhan hubungan dapat terancam
dan yang sering kali menjadi korban antara suami istri adalah anak.
Dengan memahami penjelasan diatas, tentu saja membuka inisiatif bagi
kami untuk lebih jelas dalam memahami dan mendalami tentang pentingnya pola
asuh orang tua terhadap anaknya. Pola asuh orang tua terhadap anak bisa
mempengaruhi kepribadian anak, karakter anak, kemandirian anak, dan lain
sebaginya. Oleh sebab itu, kami ingin menyadarkan pada orang tua khususnya
pada orang tua yang berada di Dusun Manongsari, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
agar bisa belajar meningkatkan kemampuan dalam mengasuh dan mendidik anak.
Sebagian besar masyarakat di daerah tersebut menikah muda, maksudnya
menikah bukan dilihat dari kesiapan individu dalam pernikahan, namun menikah
lebih didasari karena faktor usia dan budaya setempat. Selain itu, Hampir sebagian
besar penduduknya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga anak-
anak mereka cenderung dititipkan pada pihak ketiga (nenek atau kakek).
Pengetahuan pola asuh kepada anak-anak juga masih terbatas. Hal ini ditunjukkan
dari banyaknya anak yang putus sekolah, kekerasan dalam mengasuh, mengasuh
anak hanya dengan pemberian fasilitas, kenakalan remaja (minum-minuman keras
dan perkelahian) juga sering terjadi di lingkungan pedukuhan ini. Namun orang
tua tidak menyadari akar masalah dari masalah yang diakibatkan oleh anak-anak
mereka.
Secara umum, pola asuh yang diterapkan di Dusun Manongsari, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta adalah otoriter yaitu dengan menempatkan orang tua sebagai
figur yang harus dituruti dan ditaati karena jika tidak maka anak yang akan
cenderung disalahkan dan diberikan hukuman. Pola asuh yang seperti ini
mengakibatkan banyak anak yang menjadi korban kesalahan orang tua. Sehingga
wajar apabila anak mengalami berbagai masalah baik dilingkungan keluarga,
sekolah dan lingkungan sosialnya. Orang tua merupakan pusat pendidikan karena
memberikan pengaruh pertama kali kepada anak. Keluarga merupakan lembaga
pendidikan yang paling berpengaruh terhadap anak dibandingkan dengan lembaga
pendidikan yang lain (Santhut, 1998).
Nama Kegiatan
Pelatihan Parenting untuk Meningkatkan Kemampuan Pola Asuh Positif Kepada
Anak Guna Menciptakan Keluarga yang Harmonis Di Dusun Manongsari,
Ngaglik Sleman, Yogyakarta
Tujuan Kegiatan
1. Memberiakan pelatihan pencegahan teradinya kekerasan dalam rumah
tangga.
2. Memberikan pelatihan untuk memahami perkembangan psikologi anak.

Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah 18 kepala keluarga yang terletak di Dusun Manongsari
Penanggungjawab Kegiatan
Divisi Pendidikan Komunitas Bakti Desa Universitas Islam Indonesia
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pertemuan 1
Hari/Tanggal : Minggu, 01 April 2018
Pukul : 09.30-11.30 WIB
Tempat : Musholla Al-Hikmah, Dusun Manongsari
Pertemuan 2
Hari/Tanggal : Minggu, 15 April 2018
Pukul : 09.30-11.30 WIB
Tempat : Musholla Al-Hikmah, Dusun Manongsari
Pertemuan 3
Hari/Tanggal : Minggu, 29 April 2018
Pukul : 09.30-11.30 WIB
Tempat : Musholla Al-Hikmah, Dusun Manongsari
Pertemuan 4
Hari/Tanggal : Minggu, 13 Mei 2018
Pukul : 09.30-11.30 WIB
Tempat : Musholla Al-Hikmah, Dusun Manongsari
Susunan Kepanitiaan
Terlampir
Tentative Susunan Acara
Terlampir
Anggaran Kegiatan
Terlampir
Sumber Dana
Rektorat UII : Rp 3.019.000
Total : Rp 3.019.000
Penutup
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan
partisipasi dari Universitas. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang
kita harapkan.
Atas perhatian dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 13 Maret 2018

Panitia
Lampiran I : Susunan Kepanitiaan

Ketua : Taufiqurrahman P. (program studi: teknik lingkungan)


Sekretaris : Adelia Yuni Dwiputri (program studi: analis kimia)
Bendahara : Ayu Annisa (program studi: kimia)
Acara dan Perlengkapan
koordinator : Galih Dwiki Ramdan (program studi: kimia)
anggota : Ludfi Fitmoko (program studi: kimia)
anggota : Rismayanti Pratami (program studi: kimia)
Hubungan Masyarakat
koordinator : Aprilia Irna Arum Sari (program studi: analis kimia)
anggota : Olvia Rizki Yoga Kusuma (program studi: analis kimia)
Dokumentasi
Wanda Natasya (program studi: psikologi)
Konsumsi
koordinator : Laila Alfi (program studi: analis kimia)
anggota : Aprilia Indah Noviyanti (program studi: analis kimia)

Lampiran II : tentative susunan acara

Hari Waktu Acara Keterangan


09.30-09.40 Pembukaan acara Panitia
Minggu 09.42-10.15 Perkenalan + Materi Pemateri
08 April 2018 awal
10.15-11.30 Diskusi Pemateri
09.30-09.40 Pembukaan acara Panitia
Materi dan diskusi Pemateri
Pentingnya orang tua
Minggu memahami orientasi
22 April 2018 09.42-11.30 terkini tumbuh
kembangnya anak usia
dini
09.30-09.40 Pembukaan acara Panitia
Materi dan diskusi Pemateri
3Pentingnya
Minggu pendampingan orang
06 Mei 2018 09.42-11.30 tua pada masa tumbuh
kembang untuk
mempersiapkan anak
cerdas dan mandiri
Minggu 09.30-09.40 Pembukaan acara Panitia
20 Mei 2018 09.42-11.30 Ayah dan ibu hebat Pemateri
sebagai teladan anak

Lampiran III : anggaran kegiatan


Sekretaris
No Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
1 Proposal 2 buah 10.000 20.000
2 Laporan 2 buah 15.000 30.000
Total 50.000

Acara

No. Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
1 ATK 1 paket 35.000 35.000
Cetak
2 18 paket 3.000 54.000
undangan
Sewa
3 1 * 4 Pertemuan 60.000 240.000
proyektor
Sewa microfon
4 dan sound 1 * 4 Pertemuan 30.000 120.000
sistem
Penyusunan
5 2 * 18 KK 15.000 540.000
modul
Akomodasi
6 dan perjalanan 11 orang 20.000 220.000
panitia
7 Transportasi 2 * 4 Pertemuan 100.000 800.000
pembicara
Biaya tak
5 100.000
terduga
Total 2.109.000

Hubungan Masyarakat
No Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
1 Transportasi dan 2 orang 50.000 100.000
pulsa
Total 100.000

Konsumsi
No Nama Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga
Barang (Rp) (Rp)
1 Snack Peserta 5 * 4 Pertemuan 30.000/Jenis 600.000
dan panitia
2 Snack 2 * 4 Pertemuan 15.000/kotak 120.000
pembicara
3 Air mineral 1/2 * 4 Pertemuan 20.000/kardus 40.000
gelas
Total 760.000

Total Anggaran
No Devisi Jumlah (Rp)
1 Sekretaris 50.000
2 Acara 2.109.000
3 Hubungan Masyarakat 100.000
4 Konsumsi 760.000
Total 3.019.000

Anda mungkin juga menyukai