Bab Ii
Bab Ii
2.1.1 Koperasi
Koperasi adalah sebuah organisasi yang memberi andil dalam tercapainya kehidupan
perekonomian yang sejahtera bagi setiap anggota perkumpulan maupun masyarakat sekitar
perkumpulan (Camelia Fanny Sitepu, Hasyim; 2018). Menurut Undang Undang Nomor 25
Tahun 1992 pada bab III Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi pasal 4 dan 5 menjelaskan
masyarakat sekitar. Selain itu, koperasi juga merupakan sebuah bagian dari tatanan
perekonomian nasional yang bersifat demokratis dan adil, fungsi dan koperasi menurut Bab 4
dan 5 adalah ;
Pasal 4
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat
merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Pasal 5
c) Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
e) Kemandirian
Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi yakni
organisasi ekonomi yang mengutamakan rasa persaudaraan, solidaritas, dan gotong royong
antar anggotanya dengan asas kekeluargaan, Economic Education Analysis Journal (Devi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan setiap anggota maupun masyarakat sekitar, serta
ikut andil bagian untuk membangun tatanan perekonomian nasional agar menjadi masyarakat
yang maju, adil, dan makmur yang dilandasi oleh Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
Berdasarkan Undang Undang nomor 25 Tahun 1992 pada Bab II pasal 2 dan 3
adalah Landasan dan Azas, Pasal 2 adalah Koperasi harus dilandasi oleh Pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945 serta berdasar atas azas kekeluargaan. Tujuan, Pasal 3 adalah
Koperasi ditujukan agar anggota dan masyarakat sekitar menjadi lebih sejahtera serta ikut
dalam membangun tatanan perekonomian nasional agar dapat mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila berlandaskan Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945.
pembangunan nasional melalui pemberdayaan anggotanya agar setiap anggota koperasi dapat
berperan aktif memlalui kegiatan ekonomi yang dilakukan yang berdampak kepada
organisasi pada khususnya dan kepada masyarakat terutama masyarakat disekitar koperasi itu
berdiri pada umumnya, selain itu juga koperasi adalah sebuah Lembaga ekonomi yang diakui
oleh negara keberadaanya dan dilindungi oleh Undang Undang didalam berorganisasi.
karena pada umumnya kopersi sebuah wadah bagi perorangan dengan tujuan lebih sejahtera,
pada kenyataannya “ koperasi merupakan sebuah market place “ yang keberadaanya sudah
lama akan tetapi konsep yang dikembangkan masih belum bisa mengikuti perkembangan
promosi, dan distribusi dari gagasan, barang, serta jasa untuk menciptakan pertukaran yang
akan memuaskan sasaran dari para individu dan organisasi. Menurut Kotler (2010),
Marketing Mix merupakan suatu kegiatan penting dalam perusahaan untuk melakukan
perjalanan termasuk pemasaran diantaranya adalah penetapan harga, promosi seperti personal
selling, iklan, , kegiatan saluran melalui adanya pelayanan produk dalam suatu pemasaran,
promosi penjualan dan public relation, meningkatkan aktivitas produk, dan perkembangan
produk. Bauran pemasaran atau Marketing Mix menjadi konsep utama pada pemasaran
modern, dimana marketing mix ini memiliki peran penting dalam penciptaan pada barang dan
jasa hasil produksi khususnya dalam pemasaran. Marketing mix merupakan sebuah perangkat
pemasaran yang dipergunakan secara rutin demi pencapaian di pasar sasaran (Sunarto, 2003).
Selain itu, pengertian lain datang dari Marrus (2002), dimana marketing mix adalah variabel-
variabel pemasaran yang berada dalam perangkat terkontrol yang kemudian digabung oleh
perusahaan demi memperoleh tanggapan pada pasar sasaran (target marketing) sesuai dengan
yang diinginkan perusahaan. Dari berbagai pengertian tersebut, marketing mix merupakan
sistem yang mampu terkendali dan tak terpisahkan demi mencapai tingkat penjualan yang
sesuai dengan rencana dalam pasar, hal ini dikarenakan marketing mix bisa dikatakan
diantaranya adalah:
a. Product (produk)
Sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar dan bertujuan untuk memicu perhatian,
pengertian dari produk. Produk yang bisa dikatakan sukses adalah produk yang berjalan
sesuai dengan siklus kehidupan produk. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 266)
Produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan
atau kebutuhan. Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak
menghasilkan kepemilikan akan sesuatu. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 272)
Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan pendefinisian manfaat yang akan
ditawarkan produk atau jasa tersebut. Manfaat ini dikomunikasikan dan dihantarkan oleh
atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain. Pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa fitur produk merupakan elemen penting yang terdapat dalam suatu
produk. Fitur produk yang menonjolkan sifat unik, khas dan istimewa yang berbeda
dengan produk pesaing. Fitur produk yang menarik akan mempengaruhi konsumen untuk
atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik dan
kemudian membelinya. Desain adalah penampilan dari produk, merupakan totalitas fitur
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan
perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa,
kepribadian, lokasi, organisasi dan gagasan atau buah fikiran Dalam hal dunia koperasi,
dimana produk yang dihasilkan berbentuk jasa. Menurut Philip dan Armstrong (2012)
ditawarkannya yaitu:
1) Kualitas produk, yaitu kualitas sebagai karakteristik dari suatu produk atau layanan
2) Fitur produk, yaitu alat kompetitif untuk membedakan perusahaan produk dari
produk pesaing.
3) Gaya dan desain produk, ciri khas atau penampilan dari suatu produk untuk
4) Branding atau Merek, yaitu nama, istilah, tanda, simbol, atau kombinasi dari
semuanya itu yang mengidentifikasi pembuat atau penjual produk atau layanan.
6) Pelabelan atau label, yaitu label mengidentifikasi produk atau merek yang mungkin
b. Place (tempat)
Salah satu kegiatan yang perlu dilakukan oleh setiap produsen adalah
memindahkan/mendistribusikan produk barang atau jasa yang dihasilkan dari satu tempat
pangsa pasar. Menurut ( Lupiyoadi, 2001), lokasi merupakan gabungan antara lokasi dan
keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan cara penyampaian
jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Kotler menyatakan bahwa
saluran distribusi terdiri atas seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan
(fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen
ke konsumen. Oleh karena itu, manajemen harus dapat memilih saluran distribusi dengan
2009). Faktor-faktor pertimbangan pemilihan lokasi (1) Akses, misalnya lokasi yang
mudah dijangkau sarana transportasi umum (2) Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat
dilihat dengan jelas dari tepi jalan (3) Lalu lintas, ada dua hal yang perlu
besar terjadinya impulse buying dan kepadatan, kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi
hambatan. (4) Lokasi parkir yang luas dan aman (5) Ekspansi, tersedia lokasi yang cukup
untuk perluasan usaha di kemudian hari (6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang
mendukung jasa yang ditawarkan (7) Persaingan, yaitu lokasi pesaing (8) Peraturan
pemerintah (Alma dan Hurriyati, 2008). Lokasi berarti berhubungan dengan dimana
perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Berikut ini adalah indicator lokasi
1) Lokasi strategis
3) Kemudahan aksesnya
c. Price (harga)
Peranan penting dalam kegiatan pemasaran dipegang oleh unsur harga dari suatu produk.
Faktor biaya dalam kaitannya untuk memproduksi barang atau produk adalah penentu
dari penetapan harga. Dalam penetapan harga, dibutuhkan pertimbangan serta perhatian
yang menjangkau pasar secara menyeluruh dikarenakan penetapan harga tinggi akan
menyulitkan perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan lain, namun sebaliknya jika
harga rendah yang ditetapkan oleh perusahaan maka peningkatan permintaan akan terjadi
pengertian harga, nilai (value), dan utility merupakan konsep yang saling berhubungan.
Yang dimaksud dengan utility ialah atribut yang melekat pada suatu barang, yang
dan memuaskan konsumen (satisfaction). Value adalah nilai suatu produk untuk
ditukarkan dengan produk lain. Nilai dapat dilihat dalam situasi barter, akan tetapi sudah
menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut harga. Jadi, harga (price) adalah nilai
suatu barang yang dinyatakan dengan uang (Alma dan Hurriyati, 2008). Secara singkat,
menurut Kotler (1996) yang ditulis dalam buku Buchari Alma prinsip-prinsip penetapan
harga adalah sebagai berikut. (1) Mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan
perkiraan biaya, menganalisa harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan
pesaing, pemilihan metode penetapan harga, serta menentukan harga akhir. (2) Tidak
harus selalu berupaya mencari profit maksimum melalui penetapan harga maksimum,
dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, serta
biaya-biaya yang lain. (5) Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat
permintaan jasa yang ditawarkan, sehingga harga pesaing harus turut dipertimbangkan
dalam proses penetapan harga. (6) Berbagai cara atau variasi penetapan harga yang ada
mencakup markup, sasaran perolehan, nilai yang dapat diterima, faktor psikologis,
diskon harga, harga promosi, serta harga bauran produk (Alma, Bukhari dan Hurriyati,
2008). Zeithaml, Bitner, dan Gremler (2007) mengklasifikasikan harga menjadi empat
indikator, yaitu :
1) Flexibility
Fleksibilitas dapat digunakan dengan menetapkan harga yang berbeda pada pasar
yang berlainan atas dasar lokasi geografis, waktu penyampaian atau pengiriman atau
2) Price Level
Diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan yaitu penetapan harga di atas pasar, sama
3) Discount
Diskon merupakan potongan harga yang diberikan dari penjual kepada pembeli
sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi
penjual.
4) Allowances
Sama seperti diskon, allowance juga merupakan pengurangan dari harga menurut
d. Promotion (promosi)
keyakinan mengenai perusahaan yang memproduksi produk atau jasa, ini disebut dengan
perusahaan. Promotion yakni suatu kegiata yang berguna untuk memberikan pengaruh
pada konsumen atau calon konsumen untuk mengenal produk yang ditawarkan
akan tujuan yang sekiranya akan dicapai. Promosi adalah baggian yang terpenting dalam
kegiatan pemasaran sehingga promosi yang paling efektif sangat diperlukan untuk
2000):
1) Periklanan (advertising)
Suatu kegiatan penawaran pada suatu kelompok masyarakat baik secara lisan
periklanan, dimana mereka tidak secara langsung saling berhubung dengan calon
pembeli atau pembeli potensial namun dengan perantara dan dibayarkan oleh
sponsor, bentuk promosi ini baik perusahaan ataupun lembaga seperti instansi,
swasta atau pemerintah. Omzet penjualan akan meningkat jika periklanan dilakukan
dengan baik.
Suatu kegiatan dalam hal memberi pengaruh pada konsumen dengan membuat
produk lebih menawan hati dan menarik konsumen untuk melihatnya secara
langsung adalah maksud dari promosi penjualan. Dimana dalam promosi penjualan,
banyak cara yang dilakukan perusahaan salah satunya adalah dengan memberikan
3) Publikasi (publicity)
perusahaan dan pada umumnya dimuat di media masa merupakan sebuah publikasi.
Metode promosi yang dapat memicu interaksi langsung antara pembeli dan
penjualan adalah bentuk dari penjualan pribadi. Komunikasi yang terjadi pada kedua
pihak terjadi secara 2 arah dan tanggapan akan langsung diperoleh oleh penjual
terkait apa yang diinginkan pada produk yang telah ditawarkan tersebut.
Menurut Robbins (2012), pengambilan keputusan adalah penentuan pilihan di antara dua
atau lebih alternatif. Moorhead dan Griffin (2010), pengambilan keputusan adalah suatu
proses pengambilan pilihan dari sejumlah alternative yang didalamnya terdapat elemen-
berhubungan dnegan tujuan setiap hasil dan salah satu pilihan tindakan. Terry (2003)
menyatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua
alternatif atau lebih, tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui pemilihan
satu diantara alternatif- alternatif yang memungkinkan. Menurut Simon (1993) pengambilan
keputusan merupakan suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang
mungkin dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan
menghasilkan suatu keputusan yang terbaik. Siagian (dalam Syamsi, 1995) bahwa
pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan
pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Pengambilan keputusan merupakan tindakan yang diambil dengan sengaja, tidak secara
kebetulan, dengan memilih berbagai alternatif yang tersedia dengan penentuan yang matang
macam keputusan tentang pencairan, pembelian, penggunaan barang produk, dan merek
pada setiap periode tertentu. Keputusan merupakan suatu hal yang diputuskan konsumen
untuk memutuskan pilihan atas tindakan pembelian barang atau jasa. Berbagai macam
keputusan mengenai aktivitas kehidupan seringkali harus dilakukan oleh setiap konsumen
pada setiap hari. Konsumen melakukan keputusan setiap hari atau setiap periode tanpa
Jadi, berdasarkan definisi yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
membuat keputusan nasabah yang sebagai pengguna jasa bank memilih dari berbagai pilihan
alternatif yang telah ditawarkan oleh beberapa bank, yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan mereka. Keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam perilaku
b) Pencarian informasi
yang lebih banyak. Kita dapat membaginya dalam dua level rangsangan. Situasi
pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level
ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level
selanjutnya, orang itu mulai aktif mencari informasi seperti mencari bahan bacaan,
utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative tiap sumber tersebut
c) Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan
masalah yang dihadapi. Konsep dasar dalam memahami proses evaluasi konsuman
d) Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang
ada di dalam kumpulan pilihan. Keputusan pembelian baru dapat dilakukan setelah
tahap evaluasi dari berbagai merek dan ciri telah disusun menurut peringkat yang
akan membentuk niat pembelian terhadap merek yang paling disukai. Namun niat
pembelian belum bisa menjadi kenyataan karena masih banyak dipengaruhi oleh
sikap orang lain dan situasi yang tak diinginkan. Yang secara langsung atau tidak
aktifitas lain diperlukan, seperti pemilihan toko, penentuan kapan akan membeli dan
tepat dan dengan didukung oleh daya beli maka kegiatan pembelian dilakukan.
menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang
dengan merek. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para
pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan
Jadi, menurut penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pengambilan
pasca pembelian.
Kajian pustaka adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian.
Kajian pustaka berguna untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail dan jelas dan juga
untuk bahan pembanding antara penelitian yang saat ini dilakukan dengan penelitian yang
sebelumnya pernah dilakukan dan hal tersebut membahas penelitian saat ini yang serupa
dengan orang lain namun tidak sama. Kajian pustaka tentunya sangat mendukung penelitian
yang saat ini dilakukan dan juga sebagai masukan dalam penelitian yang berjudul “Analisis
Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Menjadi Anggota Koperasi Serba Usaha
2.2.1 Kajian pustaka pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Irma Kusrohmawati
pendekatan asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota yang
simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
produk, harga, promosi dan tempat berpengaruh terhadap keputusan anggota. Secara
parsial variabel tempat tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan anggota karena
nilai signifikansinya diatas 0,05. Variabel yang paling berpengaruh dalam penelitian
ini adalah variabel produk. Perbedaan penelitian Irma Kusrohmawati (2019) dengan
penelitian yang dilakukan saat ini adalah perbedaan lokasi penelitian dan juga jumlah
responden. Penelitian saat ini dilakukan di Koperasi Serba Usha Wiguna Werdhi,
penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah variabel yang digunakan sama
2.2.2 Kajian pustaka kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Sukardi dan Anggun
Permata Sari (2020) yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Anggota Dalam Menggunakan Pinjaman KRB Pada Koperasi Usaha Bersama Restu
Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota Koperasi Usaha Bersama Restu
Berdikari yang pernah menggunakan Pinjaman KRB, dengan sampel sebanyak 100
orang yang dipilih dengan teknik sampling purposive. Teknik analisis data dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien
determinasi, dan uji kelayakan model (uji F). Hasil penelitian menunjukkan
korelasi (R) sebesar 0,771, yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel
bauran pemasaran dengan variabel keputusan anggota adalah kuat. Nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,595, yang menunjukkan bahwa 59,5% keputusan anggota
dapat dijelaskan oleh bauran pemasaran sedangkan sisanya yaitu sebesar 40,5%
keputusan anggota dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Hasil uji kelayakan model menunjukkan bahwa nilai Fhitung 143,788 >
Ftabel3,94, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk
penelitian Sukardi dan Anggun Permata Sari (2020) dengan penelitian yang dilakukan
saat ini adalah perbedaan lokasi penelitian dan juga jumlah responden. Penelitian saat
ini dilakukan di Koperasi Serba Usha Wiguna Werdhi, Bali. Sedangkan penelitian
ini dengan penelitian terdahulu adalah variabel yang digunakan sama yakni bauran
2.2.3 Kajian pustaka yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Endika Pratama
Seruni Kota Pontianak”. Penelitian ini menguji pengaruh bauran pemasaran terhadap
Capem Seruni Pontianak. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif,
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi, dan
pembiayaan musyarakah. Sampel sebanyak 100 responden diambil melalui teknik non
probability sampling, dengan jumlah sampel 100 orang. Alat analisis yang digunakan
adalah Regresi Linier Sederhana, Korelasi, Determinasi dan Uji F. Analisis regresi
sebesar 0,421. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa pengaruh bauran pemasaran
UGT Sidogiri Capem Seruni Kota Pontianak adalah positif yang kuat. Nilai Koefisien
Determinasi (KD) yang diperoleh sebesar 0,178%. Dari hasil pengujian tersebut
terhadap keputusan anggota. Uji model regresi hitung nilai F sebesar 21,159 dengan
nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000, artinya nilai signifikansi (sig) jauh lebih kecil
dari 0,05. Perbedaan penelitian Endika Pratama (2014) dengan penelitian yang
dilakukan saat ini adalah perbedaan lokasi penelitian dan juga jumlah responden.
Penelitian saat ini dilakukan di Koperasi Serba Usha Wiguna Werdhi, Bali.
Pontianak. Persamaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah variabel
Gambar 2.1
Product (X1)
H1
Place (X2) H2
Keputusan Menjadi
Anggota (Y)
Price (X3) H3
H4
Promotion (X4)
H5
Strategi pemasaran atau marketing strategy merupakan sebuah pemikiran pada
pemasaran yang mana setiap perusahaan selalu mengerahkan tenaga yang dimilikinya
agar mampu memberikan dan menciptakan nilai bagi pelanggan sehingga hubungan yang
pemasaran haruslah tercapai secara maksimal sehingga perlunya mekanisme yang sejalan
dan terintegrasi secara sinergik. Mekanismne yang dimaksud disini merupakan strategi
produk, kesuksesan pasar dan tak lupa perlunya memperhitungkan peluang pasar dengan
cermat dah teliti dalam pemilihan strategi pemasaran. Strategi pemasaran harus bisa lebih
dekat dengan hati masyarakat terkait produk yang dimilikinya dan dengan berbagai
pemasaran terkait dengan 4P atau yang biasa dikenal dengan marketing mix, diantaranya
adalah produk, promosi, harga (price) dan tempat (place) untuk memperoleh sasaran yang
telah terencana.
Koperasi adalah salah satu lembaga keuangan yang digemari oleh masyarakat di
perkembangan anggota koperasi agar semakin luas. Calon anggota koperasi pada
menjadi anggota koperasi. Hal ini dipengaruhi oleh bauran pemasaran yang dilakukan.
Bahwa hipotesis adalah berasal dari kata hipo yang berarti lemah atau rendah, dan
tesis berarti pernyataan atau jawaban. Jadi hipotesis adalah pernyataan atau jawaban
terhadap rumusan masalah yang masih lemah, karena belum diuji kebenarannya.
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang